Makalah Tafsir Dan Hadits Dakwah
Makalah Tafsir Dan Hadits Dakwah
Makalah Tafsir Dan Hadits Dakwah
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Tafsir dan Hadits Dakwah
Disusun Oleh:
La Coy
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................3
C. Tujuan ..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu kewajiban umat Muslim adalah berdakwah. Sebagian ulama ada
yang menyebut berdakwah itu hukumnya fardu kifayah (kewajiban kolektif),
sebagian lainnya menyatakan fardu ‘ain. Meski begitu, Rasulullah SAW tetap selalu
mengajarkan agar seorang Muslim selalu menyeru pada jalan kebaikan dengan cara-
cara yang baik.
B. Rumusan Maslah
1. Apa Definisi dakwah islam ?
2. Apa Dalil yang menjelaskan pentingnya berdakwah ?
3. Apa Tujuan dakwah ?
4. Apa Metode dakwah dalam al-qur’an?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Definisi dakwah islam
2. Mengetahui Dalil yang menjelaskan pentingnya berdakwah
3. Mengetahui Apa Tujuan dakwah
4. Mengetahui Metode dakwah dalam al-qur’an
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Da’wah berasal dari kata kerja dalam bahasa arab دعاء دعوة و-يدعو-دعا,
yang secara bahasa mempunyai beberapa makna: An-Nida’: memanggil, menyeru,
mengundang. Ad-Dua’, Ad-Da’wah dan Ad-Da’iyah: Mengajak dan menghasung
orang lain kepada suatu perkara, baik perkara yang baik maupun batil, perkara yang
terpuji maupun yang tercela. Atau suatu usaha berupa perkataan atau perbuatan untuk
menarik menusia kepada suatu aliran agama tertentu. Syaikh Jum’ah Amin Abdul
Aziz, “Da’wah adalah mengajak manusia –melalui perkataan dan perbuatan da’I
kepada islam, menerapakan manhajnya, memeluk aqidahnya, dan melaksanakan
syari’atnya.1
ين ِ ِ ِِ ِ
َ ض َّل َع ْن َسبيله َوُه َو أ َْعلَ ُم بالْ ُم ْهتَد.
َ
“Serulah (manusia) ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah Yang
Mahatahu tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS an-Nahl [16]: 125).
1 Fiqh Da’wah: Prinsip dan Kaidah Asasi Da’wah Isalm, hal. 27.
4
ل8ُ 8ْهُ ِمث88َ َم ْن َد َّل َعلَى خَرْيٍ َفل: لم88ه وس88لى اهلل علي88ول اَللَّ ِه ص
ُ 8 ال َر ُس8
َ 8َ ق:ال8 ٍ ع8عن أَيِب مس
َ 8َه ق88ي اهلل عن88ود رضُْ َ َْ
اعلِ ِه
ِ َأَج ِر ف
ْ
Artinya : Dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan
maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR.
Muslim no.1893).
1. Tujuan utama dan satu-satunya da’wah islam adalah agar ummat manusia
hanya beribadah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun selain-Nya, dengan meniti syari’at Raasulullah sebagai
pedoman hidup mereka.
2. Dengan kata lain, Da’wah memiliki tujuan untuk mengeluarkan umat
manusia; Dari kegelapan syirik menuju cahaya tauhid, dari kegelapan kufur
menuju cahaya iman, dari kegelapan kebadohan menuju cahaya ilmu, dari
kegalapan hawa nafsu dan pendapat manusia menuju jalan ittiba’ rasul, dari
kegalapan kezholiman menuju cahaya keadlilan, dari kegelapan
kemungkaran dan kemaksiatan menuju cahaya ketaatan.
1. Da’wah yang benar akan mengantarkan umat manusia kepada ridha
Allah, jalan yang lurus, dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.2
1. Metode al-hikmah
5
pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, pepatah dan juga berarti al-Qur’an al-
Karim. Hikmah juga diartikan al-Ilah, seperti dalam kalimat hikmah al-tasyri’ atau ma
hikmah zalika dan diartikan juga al-kalam atau ungkapan singkat yang padat isinya.3
Metode dakwah kedua yang terkandung dalam QS.Al-Nahl (16) ayat 125
adalah metode al-maw’izhat al-hasanah. Maw’izhat dari kata وعظ yang berarti
nasehat. Juga berarti menasehati dan mengingatkan akibat suatu perbuatan, menyuruh
untuk mentaati dan memberi wasiat agar taat. Kata maw’izat disebut dalam al-Qur’an
sebanyak 9 kali. Kata ini berarti nasehat yang memiliki ciri khusus, karena
mengandung al-haq (kebenaran), dan keterpaduan antara akidah dan akhlaq serta
mengandung nilai-nilai keuniversalan. Kata al-hasanah lawan dari sayyi’ah, maka
dapat dipahami bahwa maw’izah dapat berupa kebaikan dan dapat juga berupa
keburukan.
6
Metode dakwah berbentuk nasehat ini ditemukan dalam al-Qur’an dengan
memakai kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada
ide-ide yang dikehendakinya.5
3. Metode al-Mujàdalah
“Maka berbicaralah kamu berdua dengannya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan dia ingat atau takut.”(Thaha: 44)
Al-Mujàdalah terambil dari kata جدل, yang bermakna diskusi atau perdebatan.
Kata jadal (diskusi) terulang sebanyak 29 kali dengan berbagai bentuknya di beberapa
tempat dalam al-Qur’an. Dari kata-kata itu, yang menunjuk kepada arti diskusi
mempunyai tiga obyek, yaitu: membantah karena: (1) menyembunyikan kebenaran,
(2) mempunyai ilmu atau ahli kitab, (3) kepentingan pribadi di dunia. Dari berbagai
macam obyek dakwah.
dalam berdiskusi tersebut, akan dititik beratkan pada obyek yang mempunyai
ilmu. Sayyid Qutb memberikan penjelasan tentang metode dakwah ini; dakwah
dengan al-mujàdalah bi allatiy hiya ahsan ialah dakwah yang tidak mengandung
unsur pertikaian, kelicikan dan kejelekan, sehingga mendatangkan ketenangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
5 Mizanul Muslim Barometer Menuju Islam Kaffah, Abu Ammar & Abu Fatiah Adnanai, hal. 156.
7
Da’wah adalah mengajak manusia melalui perkataan dan perbuatan da’I kepada
islam, menerapakan manhajnya, memeluk aqidahnya, dan melaksanakan syari’atnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fiqh Da’wah: Prinsip dan Kaidah Asasi Da’wah Isalm, hal. 27.
8
https://enamardianingsih.wordpress.com/2013/11/09/metode-berdawah-dalam-al-
quran/
Lisanul ‘Arab, Al-Misbah Al-munir, dan AL-Mu’jam Al-Wasith pada entri do’a.
Mizanul Muslim Barometer Menuju Islam Kaffah, Abu Ammar & Abu Fatiah
Adnanai, hal. 156.