NCP Dislipidemia Bilqist
NCP Dislipidemia Bilqist
NCP Dislipidemia Bilqist
ASSESMENT
Identitas Pasien
Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit -
keluarga
Riwayat penyakit CH.3.1.8 1 MSMRS px mengeluh sesak, mengi (+), batuk berdahak (+),
sekarang/diagnosis demam / Asma perifer serangan sedang, Bronchitis akut
medis
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
Riwayat Gizi
Alergi/pantangan terhadap -
bahan makanan tertentu
Diet yang pernah Sebutkan jenis dan frekuensi
dijalankan
Makanan Pokok :
Nasi : 3x/hari (1 ctg)
Singkong : 2x/hari (1 ptg sdg) → rebus
Lauk Hewani
Daging sapi : -
Telur : 1x/hari (1 btr) → goreng
Daging ayam : -
Ikan : -
Lauk nabati
Tahu : 4x/mgg (1 ptg) → goreng
Tempe : 3x/mgg (1 ptg) → goreng
Sayuran
Nangka : 1x/hari lodeh
Kangkung : 1x/hari → tumis
Bayam : 1x/hari → sayur bening
Wortel : 1x/hari → sop
Kubis : 1x/hari → sop
Kembang kol : 1x/hari → sop
Minuman
Teh manis: 1x/mgg (1 gls)
Air putih : setiap hari (8 gls)
Susu : 1x/thn (1 gls)
Snack
Tahu isi : 1x/mgg → goreng
Bakwan : 1x/mgg → goreng
Buah
Pepaya : 1x/mgg
Pisang :2x/mgg
Antropometri Data
Biokimia Data
Klinik/ Fisik
Terapi Medis
Jenis Obat/
Fungsi Interaksi dengan zat gizi
tindakan
Inject Helixon Obat untuk menangani asma Risiko terjadinya hipokalemia
bronkial, rhinitis alergi, dermatitis apabila digunakan bersama dengan
atopik dan berbagai penyakit lain agen K-depleting.
yang responsif terhadap Risiko kejang jika digunakan
kortikosteroid. bersamaan dengan siklosporin.
Menurunkan metabolism jika
digunakan berbarengan dengan
estrogen.
Meningkatkan konsentrasi plasma
dengan ketoconazole dan eritromisin.
Injeksi ranitidine Obat untuk menangani gejala atau Sukralfat dapat menurunkan
penyakit yang berkaitan dengan penyerapan dan efektivitas ranitidine.
produksi asam berlebih di dalam Triazolam, glipizide, midazolam,
lambung. Ranitidin akan menghambat atazanavir, gefitinib, ketoconazole,
sekresi asam lambung berlebih. dan delavirdin
Ranitidine mengubah penyerapan
obat yang bergantung pada pH,
sehingga dapat meningkatkan
penyerapan triazolam, glipizid, dan
midazolam, serta menurunkan
penyerapan atazanavir, gefitinib,
ketoconazole, dan delavirdine.
Dietary History
E (kkal) P (gr) L (gr) KH (gr) Zat Gizi
Asupan oral 1644,7 43,9 90,5 178,1
NI 5.6.1. Asupan Protein kurang memadai Berkaitan dengan jarang ditandai dengan hasil recall asupan ND 1.2.2 Modifikasi
mengkonsumsi lauk hewani protein sebesar 61.3 % (R) bentuk Diet TKTP
(Tinggi Kalori Tinggi
Protein).
NI 1.2 Asupan Energi Kurang memadai Berkaitan dengan hasil FFQ Ditandai dengan hasil recall asupan ND 1.2.2 Modifikasi
energy sebesar 82,1% (R ) bentuk Diet TKTP
(Tinggi Kalori Tinggi
Protein)
FH.1.5.1 Asupan Lemak berlebih Berkaitan dengan banyak Ditandai dengan hasil recall asupan ND 1.2.9 Modifikasi diet
mengkonsumsi makanan yang lemak 202,9% (T) khusus atau kandungan
diolah dengan minyak/di tertentu (Diet
goreng Dislipidemia Tahap I
Rendah Lemak &
Kolesterol dengan
membatasi konsumsi
lemak jenuh berlebih,
bentuk saring)
Asupan karbohidrat tidak memadai berkaitan dengan hasil FFQ Ditandai dengan hasil recall asupan ND 1.2.6 Modifikasi Diet
NI 5.8.1 karbohidrat 54,1 % (R) Tinggi Karbohidrat
kompleks untuk asupan
kebutuhan harian
Perubahan nilai labratorium terkait dengan metabolisme Ditandai dengan kadar Hemoglobin ND.1.2.9 Modifikasi diet
NC 2.2 lipid, Fe, B12, asam folat, dan 17,4 g/dl (T), leukosit 15,2 ribu/mm3 kandungan khusus yaitu
vitamin c pada pasien (T), eritrosit 5,17 jt/mm3 (R), Diet Dislipidemia Tahap
(penyakit Dislipidemia, dan eosinofil 0% (R), neutrofil 78% (T), I dengan cukup lemak
anemia). limfosit 14% (R), hematokrit 38% (jenuh 10% dan lemak
(R), MCV 73,5 fL (R), MCH 24 pg tak jenuh 10-15%), tinggi
(R), trombosit 429% (T), kolesterol Fe, vitamin B12, asam
257 mg/dL (T), LDL 162 mg/dL (T). folat serta vitamin C
RC.1.4 Kolaborasi
dengan tenaga kesehtaan
lain
NC 1.4 Perubahan fungsi saluran cerna Berkaitan dengan penyakit ditandai dengan perut sakit semenjak ND 1.2.1 Modifikasi diet
pasien (Asma perifer, 1 minggu yang lalu, pusing, lemas, rendah kolesterol dan
Bronchitis akut) mengeluh sesak, batuk berdahak, rendah lemak dalam
demam dan perubahan bentuk saring, dengan
pengecapan/penciuman frekuensi makanan 3x
makan utama dan 3x
makan selingan.
ND 1.2.10 Modifikasi
vitamin diet (C,D,B1 dan
B12)
E 1.1 Pendidikan gizi
berhubungan dengan
penyakit pasien (Asma
perifer, Bronchitis akut)
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
INTERVENSI DIET
a. Tujuan Diet
- Memberikan pengaturan pola makan yang sesuai untuk mempertahankan status gizi
normal pasien.
- Meningkatkan asupan protein dan karbohidrat kompleks.
- Menurunkan asupan kolesterol makanan.
b. Prinsip Diet
- Energi cukup
- Kalori tinggi
- Protein tinggi
- Rendah lemak jenuh
- Karbohidrat cukup
- Kolesterol rendah
- Diet dislipidemia tahap 1
- Serat tinggi
- Tinggi vitamin C, B9, B12 dan mineral Fe
- Bentuk makanan saring dikarenakan pasien mengidap asma perifer dengan keluhan
sesak, mengi, batuk berdahak dan demam.
- Jalur pemberian secara oral
- Frekuensi 3x makan pokok, 2x snack
c. Syarat Diet
- Energi diberikan cukup, sebesar 2.001 kkal sesuai kebutuhan.
- Protein diberikan tinggi, sebesar 71,55 gr sesuai kebutuhan.
- Lemak diberikan sebesar 44,6 gr sesuai kebutuhan. Lemak jenuh diberikan
rendah (<10% dari kebutuhan energi total).
- Karbohidrat diberikan cukup, sebesar 328,6 gr sesuai kebutuhan. Sebaiknya
diberikan karbohidrat kompleks dalam pemenuhan kebutuhannya (contoh : ubi,
nasi merah, jagung, gandum).
- Kolesterol diberikan rendah, sebesar <300 mg pada diet dislipidemia tahap 1
(contoh : kacang-kacangan, sayur dan buah).
- Vitamin dan mineral diberikan sesuai kebutuhan. Diberikan makanan sumber
vitamin C, B9 dan B12 (contoh : jeruk, brokoli, ikan) dan mineral Fe (contoh :
sayuran hijau, tahu).
- Cairan diberikan sebesar 1,94 L sesuai kebutuhan.
- Makanan diberikan dengan frekuensi 3x makan pokon dan 2x snack.
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
BMR = 655 + ( 9,6 x BBI ) + ( 1,8 x TB ) – (4,7 x U )
= 655 + ( 9,6 x 47,7 ) + ( 1,8 x 153 ) – (4,7 x 42 )
= 655 + 457,9 + 275,4 – 197.4
= 1.190,9 kkal → 1.191 kkal
TEE = BMR x FA x FS
= 1.190,9 x 1.2 x 1.4
= 2.000,9 kkal → 2.001 kkal
= 2.201 kkal ( +10% )
= 1.800,8 kkal ( -10% )
Protein = 15 g/kg x BBI
= 1,5 x 47,7 kg
= 71,55 gr x 4
= 286,2 kkal/TEE x 100
= 286,2 kkal/2.001 x 100
= 14,3%
Lemak = 20% x TEE -
= 20% x 2.001 kkal
= 400,2 kkal : 9
= 44,6 gr (40,14 – 49,06 gr)
Karbohidrat = TEE – (P + L) Makan Pagi = 20% x 2.001 kkal
= 2.000,1 kkal – 286,2 kkal + 400,2 kkal) = 440,4 kkal (+10%)
= 1.314,6 kkal : 4 = 360 kkal (-10%)
= 328,6 gr (295,7 – 361,5 gr) = 400,2 kkal
Kebutuhan Cairan
(Holiday-segar) Makan siang = 25% x 2.001 kkal
10 kg = 1000 cc cairan dan malam
= 550,3 kkal (+10%)
pertama
10 kg = 500 cc cairan = 450,2 kkal (-10%)
kedua
24 kg =: 20 ml x 24 kg = 480 cc cairan = 500,2 kkal
terakhir
= 1000 cc + 500 cc + 480 cc Selingan 2x = 15% x 2.001 kkal
Jadi total
= 1980 ml = 330,2 kkal (+10%)
cairan yang
= 1,98 L = 270 kkal ( -10%)
dibutuhkan = 300 kkal
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
1. Intervensi diet
Dietary History FH 1.2 Energi, Protein, Lemak, dan Recall 24 jam dan From recall 24 Asupan mencapai
Karbohidrat wawancara jam dan ffq batas normal
Intervensi Konseling/Edukasi
Asupan oral E,P, KH tidak Meningkatkan pengetahuan dan 1. Makanan bergizi seimbang
Tempat: Marwah B4 NRM
memadai dan L berlebih pemahaman pasien tentang untuk pasien
penyakit dislipidemia dan dietnya 2. Penyakit dislipedemia dan diet 70-22-01
yaitu rendah kolesterol dan rendah rendah lemak rendah kolestrol Waktu : 45 menit (10.45-
lemak. 3. Teknik pengolahan maknan 11.30
yang bear
Perubahan nilai laboratorium Meningkatkan pengetahuan dan 4. Maknan dianjurkan dan tidak Sasaran : Ny. K
pemahaman tentang teknik dianjurkan Metode : Wawancara
pengolahan makan pada pasien
Pemilihan makanan yang salah Meningkatkan pengetahuan pasien
Media: leaflet dan buku foto
tentang pemilihan makanan yang
makanan
bergizi seimbang serta baik untuk
di konsumsi, kandungan zat gizi
dan makanan lengkap
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PERENCANAAN MENU
Selingan
pagi
Siang
Selingan
sore
Malam
Selingan
malam
FORM NUTRITION CARE PROCESS
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR