CBR Ekonomi Makro

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 46

CRITICAL BOOK REVIEW

PENGANTAR EKONOMI MAKRO


Dosen Pengampu Mata Kuliah : Thamrin Drs,M,Si.dr

DONI SETIAWAN 7203143004

Fakultas Ekonomi Jurusan pendidikan bisnis B


Universitas Negeri Medan
2020
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan
karunianya kami dapat menyelesaikan CBR ini, kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan Critical Book Report ini
            Critical Book Report adalah tugas yang mengharuskan seseorang untuk megulas,
meringkas, dan mengevaluasi buku secara kritis. Sehingga kita dapat menguasai dan
memahami isi dari buku lebih dalam.
            Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan Critical Book Report ini, oleh karena itu dengan senang hati
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga
Critical Book Report ini membawa manfaat bagi para pembaca dan bagi penulis sendiri
khususnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
            Rasionalisasi Pentingnya CBR………………………………………………...4
            Tujuan Penulisan CBR………………………………………………………...4
            Manfaat Penulisan CBR……………………………………………………….4
IDENTITAS BUKU…………………………………………………........………5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
Ringkasan isi Buku utama…………………………………………………...6
Ringkasan isi Buku pembanding……………..………………………………...43
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
Kelebihan Buku………………………………………………………………69
            Kekurangan Buku…………………………………………………………….69
BAB IV PENUTUP
            Kesimpulan……………………………………………………......…………70
Saran…………………………………………………………….....………….70

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkan nya dengan
buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan
informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain. Hal ini
adalah salah satu upaya KKNI untuk benar benar menjadikan mahasiswa yang unggul dalam
segala hal, salah satu nya yaitu mengkritik buku.

1.2 Tujuan Critical Book


Tujuan pembuatan critical book report ini adalah :
1.      Memenuhi tugas wajib mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro
2.      Menanggapi atau mengkritisi isi buku Pengantar Ekonomi Makro

1.3 Manfaat Critical Book


Manfaat pembuatan critical book report ini adalah :
1.      Menambah wawasan pembaca tentang Pengantar Ekonomi Makro
2.      Menambah pengetahuan penyusun dan pembaca tentang critical book report

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku

a. Buku Utama

Judul buku                  : Pengantar Ilmu Ekonomi Makro  


Penulis                         : Drs. T. Gilarso, SJ.
Penerbit                       : Kanisius
ISSBN                                    : 9792103988, 9789792103984

b. Buku Pembanding

Judul Buku                  : Makroekonomi Teori pengantar


Penulis                         : Sadono Sukirno
Tahun Terbit                : 2002
Penerbit         : RajaGrafindo Persada

2.2.  Ringkasan Isi Buku


BAB 1
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN
MAKRO EKONOMI
A.    Isu-Isu Utama Dalam Analisis Mikroekonomi
Analisis-analisis dalam teori mikro ekonomi bertitik tolak dari pandangan yang bahwa
produksi atau sumber-sumber yang dimiliki masyarakat adalah tercatat manusia tidak
terbatas. Maka masyarakat haruslah membuat pilihan. Kegiatan memilih ini dibedakan
kepada dua aspek, yaitu dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa dan dalam kegiatan
menggunakan barang dan jasa. Kedua-dua persoalan ini merupakan isu-isu utama yang
dianalisis dalam teori mikro ekonmi.
B.     Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang
sebagai masalah makroekonomi   dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya
kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.
Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu
mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah
barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja
bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan
menambah ketrampilan mereka.
C.     Kebijakan Makroekonomi
Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang akan dilakukan sesuatu negara sangat tergantung
kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Oleh sebab itu dalam membicarakan mengenai
bentuk-bentuk kebijakan" makroekonomi, ada baiknya apabila terlebih dahulu diterangkan
tujuantujuan dari menjalankan kebijakan-kebijakan,tersebut.
D.    Tujuan-Tujuan Kebijakan Makroekonomi
Setiap kebijakan ekonomi bertujuan u uk mengatasi masalahmasalah ekonomi yang dihadapi.
Berdasarkan kepada masalahmasalah makroekonomi yang diterangkan sebelum ini, tujuan-
tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan kepada empat aspek berikut:
·         menstabilkan kegiatan ekonomi
·         Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi.
·         Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
·         Menghindari masalah inflasi.

E.     Penggunaan Tenaga Kerja Penuh Tanpa Inflasi


Berusaha mencanai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh t/anpa inflasi merupakan yang
naling ideal dari tu'uan-tu'uan ainnya. Dalam sa asa nggris tujuan 1m ulnyata an secara
ungkapan berikut: “to-achieve full employment without inflation” atau kalau dinyatakan
dalam bahasa Indonesia: mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa
inflasi.Apabila sesuatu masyarakat dapat selalu mencapai tujuan ini, dengan sendirinya
tujuan-tujuan lainnya, yaitu mencapai kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang
teguh akan tercapai. Pada umumnya berbagai negara tidak dapat terus menerus mencapai
penggunaan tenaga erja penuh. Kekurangan pengeluaran agregat merupakan faktor yang
terpenting yang menimbulkan keadaan tersebut. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang
berusaha menambah pengeluaran agregat biasanya hanya mampu mengurangi pengangguran
tetapi tidak selalu dapal mencapai kegiatan perekonomian pada penggunaan tenaga kerja
penuh
F.      Menghindari Masalah Inflasi
Telah ditunjukkan bahwa irillasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke atas
kesejahteraan masyarakat dan kegiatan Perekonomian. Adakalanya inflasi berlaku sebagai
akibat ketidakstabilan politlk dan ekonomi suatu negara. Dalam keadaan seperti ini biasanya
tingkat inflasi tinggi dan sukar dikendalikan. Tetapi sering & sekali inflasi berlaku sebagai
akibat permintaan masyarakat yang berlebihan atau kenaikan dalam biaya produksi.
Kebijakan pemerintah diperlukan untuk mengatasi masalah inflasi seperti itu.
G.    Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Yang Teguh
Tujuan ini merupakan tujuan makroekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode
lainnya faktor-faktor produksi mengalami pertambahan dalam kuantitas dan kualitasnya.
Pertambahan penduduk pada akhirnya akan menambah jumlah tenaga kerja. Pendidikan dan
pengalaman kerja menambah ketrampilan dan kemampuan tenaga keria. Penawaran modal
menambah barangbarang modal dan meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih modern.
Keahlian keusahawanan akan semakin berkembang. Berbagai perkembangan dan perbaikan
ini akan menambah kemampuan sesuatu negara untuk memproduksikan barang dan jasa.
H.    Bentuk-Bentuk Kebijakan Makroekonomi
Beberapa bentuk kebijakan ekonomi dapat dijalankan pemerintah untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah diterangkan di atas. Kebijakan-kebijakan yang dapat dijalankan dibedakan
kepada tiga bentuk kebijakan:
i.                    Kebijakan fiskal.
ii.                  Kebijakan moneter.
iii.                Kebijakan segi penawaran.

I.       Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah  menambahkan dalam bidang akan
dan pengeluaran permintaan dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran. Menurut
pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah sangat penting untuk mengatasi pengangguran
yang relatif serius. Seterusnya pengeluaran agregat dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara
menaikkan pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa yang diperlukannya
maupun untuk menambah investasi pemerintah. Dalam masa inflasi atau pada ketika kegiatan
ekonomi telah mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kenaikan harga_ harga
sudanakWiesat, langkah sebaliknya harus dijalankan, yaitu pajak dinaikkan dan pengeluaran
pemerintah dikurangi. Langkah ini ' akan menurunkan pengeluaran agregat dan tekanan
inflasi dapat dikurangi.
J.       Kebijakan Moneter
Menurut pandangan Keynes tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
uang. Bank Sentral dapat mempengaruhi penawaran uang. Melalui alat-alat dalam kebijakan
moneter pemerintah dapat menambah penawaran uang. Ceten's pan'bus, pertambahan ini
akan menurunkan tingkat bunga. Dengan penurunan tingkat bunga tersebut diharapkan
penanaman modal akan bertambah dan ini akan meningkat” kan pengeluaran agregat.
Sebagai implikasi dari perubahan ini kegiatan ekonomi akan meningkat dan pengangguran
menurun. Dalam masa inflasi langkah sebaliknya perlu dilakukan, yaitu penawaran uang
dikurangi untuk menaikkan tingkat bunga. Diharapkan langkah ini akan menurunkan
investasi dan seterusnya pengeluaran agregat akan menurunHal ini akan mengurangi tekanan
inflasi.
K.    Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan-kebijakan fiskal dari moneter seperti yang diterangkan sebelum ini dapat
dipandang sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian
kebijakan fiskal dan moneter tersebut dapat dipandang sebagai kebijakan dari segi
permintaan. Disamping melalui permintaan, kegiatan perekonomian negara dapat pula
dipengaruhi melalui segi penawaran. Kebi'akan segi penawaran bertujuan untuk
mempertinggi e isiensi kegiatan perusahaan-perusahadn sehinggd HapEFrnenawarkan
barang;” barangnya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik. Satu
kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu langkah
pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja. Tujuan ini
dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan. Pemerintah
akan melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi kenaikan produktivitas pekerja.
Kebijakan seperti itu akan menghindari kenaikan biaya produksi yang berlebihan.
BAB 2
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
A.    Komponen-Komponen Pengeluaran Dalam Perekonomian
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan pengeluaran ke
atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam ekonomi kepada 4 komponen, yaitu pengeluaran
konsumsi rumahtangga atau kon. sumsi rumahtangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan
modal sektor swasta dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).
1.      Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumahtangga untuk membeli berbagai jenis
kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumahtangga atau
dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumahtangga.
Pendapatan yang diterima oleh rumahtangga akan digunakan untuk membeli makanan,
membeli pakaian, membiayai jasa pengangkutan, membayar pendidikan anak, membayar
sewa rumah dan membeli kendaraanPengeluaran pemerintah.
Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua golongan
yang utama: pengeluaran penggunaan pemerintah atau konsumsi pemerintah dan investasi
pemerintah.
2.      Pembentukan modal sektor swasta.
Membangun gedung perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alatalat
memproduksi adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong sebagai investasi.
Pengeluaran itu dilakukan bukan untuk dikonsumsi, tetapi untuk digunakan dalam kegiatan
memproduksi di waktu akan datang. Dalam pengumpulan data mengenai investasi,
pengeluaran tersebut dibedakan kepada tiga jenis pengeluaran berikut: i. Pengeluaran ke atas
barang modal dan peralatan produksi. ii. Perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada
akhir tahun. iii. Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
3.      Ekspor neto.
Nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan
nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto. Ekspor sesuatu negara biasanya
terdiri dari barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh sebab itu nilainya harus
dihitung ke dalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan produksi dari negara lain;
oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional. Dalam praktek
penghitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakkan keadaan di mana nilai barang impor
termasuk dalam penghitungan.
B.     Produk Nasional Bruto Dan Neto
Dalam setiap periode, investasi yang dilakukan dalam perekonomian mempunyai dua
tujuan, yaitu: (i) memperbesar kemampuan perusahaanperusahaan (dari perekonomian secara
keseluruhan) untuk memproduksi barang (mempertinggi kapasitas produksi), dan (ii)
mengganti barangbarang modal yang perlu didepresiasikan atau yang telah ketinggalan
zaman. Investasi yang tergolong dalam (i) dinamakan investasi neto. Andaikata dalam
penghitungan pendapatan nasional nilai investasi yang dihitung hanyalah investasi neto,
pendapatan nasional yang diperoleh dinamakan Produk Nasional Neto atau Net National
Product (NNP). Dengan demikian dalam penghitungan pendapatan nasional cara pengeluaran
terdapat dua sifat hubungan berikut:
i.                    GNP, = NNP + Depresiasi
ii.                  Investasi neto = Investasi bruto Depresiasi
C.     PENGHITUNGAN
Produk neto (net output) berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses
produksi. Dengan demikian, cara kedua untuk menghitung pendapatan nasional ini adalah
cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai sektor
dalam perekonomian. Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional
mempunyai dua tujuan penting:
i.                    untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi di dalam mewujudkan
pendapatan nasional, dan
ii.                  sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan dua, kali yaitu dengan hanya
menghitung nilai produk neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
Sebelum penghitungan cara produk neto (cara produksi) diterangkan terlebih dahulu akan
ditunjukkan suatu contoh sederhana untuk menghitung nilai tambah.
D.    Cara Menggolongkan Pendapatan Faktor-Faktor Produksi
Dalam penghitungan Pendapatan Nasional yang sebenarnya, penggolongfml pendapatan
faktor-faktor produksi tidak selalu mengikut penggolong 1 pendapatan faktor-faktor produksi
seperti yang dinyatakan di atas. Dengan perkataan lain, Pendapatan Nasional tidak ditentukan
dengan menghitung dan menjumlahkan seluruh gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan
yang diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan
yang diterima faktor-faktor produksi secara berikut:
1.      Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah.
2.      Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
3.      Pendapatan dari sewa.
4.      Bunga neto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga ke atas
pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah.
5.      Keuntungan perusahaan.

E.     Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel


Di dalam penghitungan pendapatan nasional Amerika Serikat dan negaranegara industri
lainnya terdapat dua jenis istilah lain yang selalu ditentukan nilainya dan yang rasanya adalah
penting untuk diketahui dan diterangkan. Kedua-dua istilah itu tidak terdapat di dalam sistem
penghitungan pendapatan nasional di Indonesia. Istilah-istilah yang dimaksud adalah
pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel.
1.      Pendapatan Pribadi
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan
yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh penduduk
sesuatu negara. Dari arti istilah pendapatan pribadi ini dapatlah disimpulkan bahwa dalam
pendapatan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut
merupakan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai golongan
masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa atau usaha
apapun sebagai imbalannya. Dengan demikian pada akhirnya subsidi tersebut merupakan
pendapatan kepada faktor-faktor produksi, maka ia harrjpr mempakan bahagian dari
Pendapatan Nasional. Ini berarti subsidi bukan saja termasuk dalam pendapatan pribadi tetapi
juga termasuk dalam Pendapatan Nasional.

F.      Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara: Pandangan Klasik Dan Keynes


1.      Pandangan Ahli Ekonomi Klasik
Keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik bahwa penawaran akan selalu menciptakan
permintaan dapat dengan jelas dilihat dari pandangan jean Baptiste Say (1767-1832), seorang
ahli ekonomi Klasik bangsa Perancis. Ia mengatakan: “Penawaran menciptakan sendiri
permintaan terhadapnya” atau “supply creates its own demand”.Menurut pent dapatnya
dalam setiap perekonomian jarang sekali terjadi masalah kelebihan produksi. Masalah
kelebihan produksi, apabila ha} itu terjadi, adalah masalah sementara. Mekanisme pasar akan
membuat penyesuaian penyesuaian sehingga akhirnya jumlah produksi akan turun di sector-
sektor yang mengalami kelebihan produksi dan akan naik di sektor-sektor di mana
permintaan terhadap produksi mereka sangat berlebihan.
2.      Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten
Untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa sektor perusahaan harus menggunakan
faktor-faktor produksi. Seperti telah dimaklumi, seluruh faktor-faktor produksi itu berasal
dari sektor rumahtangga. Oleh sebab itu keseluruhan pendapatan yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yaitu gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas modal yang
dipinjamkan, sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan pengusaha
merupakan pendapatan sektor rumahtangga
3.      Corak Kegiatan Perekonomian Modern
Dalam perekonomian yang lebih maju penerimapenerima pendapatan akan menyisihkan
sebagian pendapatan mereka untuk ditabung rabun dipinjamkan kepada para pengusaha dan
mereka akan menggunakan tabungan itu untuk investasi, yaitu melakukanmgembelian
barang-baran: modal. Investasi akan menambah jumlah barang-barang modal yang tersedia
dan meninggikan kemampuan perekonomian itu menghasilkan barang-barang kebutuhan
masyarakat. Sebagai balas jasa kepada kesediaan para penerima pendapatan untuk menabung
sebagian dari pendapatan mereka dan seterusnya meminjamkannya kepada para pengusaha,
pengusaha ini akan membayar bunga ke atas seluruh tabungan yang disediakan oleh sektor
rumahtangga.
4.      Fleksibilitas Tingkat Bunga
Setiap perubahan dalam tingkat bunga akan menyebabkan perubahan pula dalam
tabungan rumahtangga dan investasi perusahaan. Perubahan-perubahan dalan1 tingkat bunga
akan terus menerus berlangsung sebelum kesamaan di antara jumlah tabungan dengan jumlah
investasi tercapai.
5.      Fleksibilitas Tingkat Upah
Keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik bahwa pada umumnya ekonomi akan mencapai
tingkat pengguna tenaga kerja penuh didasarkan pula kepada satu keyakinan lain, yail apabila
tetjadi pengangguran, mekanisme pasar akan mencipta penyesuaian-penyesuaian di dalam
pasar tenaga kerja selling akhirnya pengangguran dapat dihapuskan. Oleh karenanya
pengangguran bukanlah suatu keadaan yang selalu terjadi dalam perekonomian.
6.      Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian
Disebabkan oleh kedua-dua keyakinan yang diterangkan di atas, yaitu (i) fleksibilitas
tingkat bunga menyebabkan penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh akan
selalu sama dengan permintaan agregat, dan (ii) Heksibilitas tingkat upah akan menyebabkan
keuntungan maksimum akan dicapai apabila semua tenaga kerja digunakan, maka ahliahli
ekonomi Klasik berpendapat perekonomian akan beroperasi pada kesanggupannya yang
paling yaitu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.

7.      Pandangan Keynes
Menyadari kelemahan analisis-analisis yang dilakukan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik
merupakan dorongan penting kepada Keynes untuk melakukan suatu pendekatan baru di
dalam menganalisis kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat. Di dalam usahanya ini antara
lain Keynes menunjukkan beberapa kelemahan dan' pandangan ahli ekonomi Klasik yang
telah diterangkan sebelum ini. Keynes berpendapat penggunaan tenaga kelja penuh adalah
keadaan yang jarang teljadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat
yang wujud dalam perekonomian.
8.      Penentu Tabungan Dan Investasi
Tiga hal akan dibicarakan dalam bagian ini, yaitu (i) pandangan Keynes mengenai
penentuan tingkat tabungan dan investasi, (ii) perbandingan pandangan ahli-ahli ekonomi
Klasik dan Keynes, dan (iii) pandangan Keynes mengenai penentuan tingkat upah.
9.      Pandangan Keynes
Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik yang menyatakan
bahwa tingkat tabunganl maupun tingkat investasi sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga,
dari perubahan-perubahan dalam tingkat bunga akan menyebabkan tabungar. yang tercipta
pada tingkat penggunaan tenaga kelja penuh akan selalu sama dengan investasi yang
dilakukan oleh para pengusaha.

BAB 4
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN DUA
SEKTOR
Yang dimaksudkan dengan perekonomian dua sektor adalah Perekonomian yang terdiri
dari sektor rumahtangga dan perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian itu dimisalkan
tlelak terdapat kegiatan. Pemerintah dan perdagangan luar negeri. Sirkulasi aliran pendapatan
yang terdapat dalam gambarlltu dapat dalam kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
·         Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor
rumahtangga oleh sektor perusahaan, sektor‘ rumahtangga akan memperoleh aliran
pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
·         Sebahagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oteh sektor rumahtangga
akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
oleh sektor perusahaan.
·         Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumahtangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran
konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
·         Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan
meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor rumah
tangga.

1.      Ciri-Ciri Fungsi Konsumsi Dan Tabungan


Sebelum menerangkan ciri-ciri fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, terlebih dahulu
perlulah diterangkan dan didefinisikan arti dari istilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.
·         Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan szfat hubungan di antara
tingkat konsumsi rumahtangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau
pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
·         Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifatlhubungan di antara tingkat
tabungan rumahtangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.

2.      Persamaan Fungsi Konsumsi Dan Tabungan


Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, disamping digambarkan dalam bentukvkurva, juga
dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar. Persamaan alj ' untuk fungsi konsumsi dan
tabungan adalah seperti dinyatakan di bawah ini:
i.                    Fungsi konsumsi ialah : C = a + bY
ii.                  Fungsi tabungan ialah : S = -a + (1-b)Y
di mana a adalah konsumsi rumahtangga pada ketika pendapal m nasional adalah 0, b adalah
kecondongan konsumsi marginal, C ad Di tingkat konsumsi dan Y adalah tingkat pendapatan
nasional. AdakalaIl fungsi konsumsi dan tabungan menunjukkan hubungan di anl konsumsi
atau tabungan dengan pendapatan disposebel Yd. Persa be untuk hubungan seperti itu adalah:
i.                    Fungsi konsumsi : C = a + b Yd
ii.                  Fungsi tabungan : S = -a + (l-b) Yd
Dalam contoh yang ditunjukkan dalam Tabel 4.5 dan digamba dalam Gambar 4.1 nilai a = Rp
90 triliun dan b adalah 0,75. Maka persamaan fungsi konsumsi dan tabungan adalah:
i.                    Fungsi konsumsi: C = 90 + 0,75Y l
ii.                  Fungsi tabungan: C = -90 + 0,25Y
3.      Penentu-Penentu Konsumsi Dan Tabungan
Peranan pendapatan rumah tangga berbagai faktor penting yang menentukan tingkat
konsumsi dan tabungan. raian seperti itu didasarkan kepada pandangan Keynes yang
berpenapat tingkat konsumsi dan tabungan terutama ditentukan oleh ngkat pendapatan
rumahtangga. Walaupun pendapatan rumahtangga anting peranannya dalam menentukan
konsumsi, peranan faktor-faktor ini tidak boleh diabaikan.

10.  Definisi Dan Arti Investasi


Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal pembentukan modal
merupakan komponen kedua yang menentu tingkat pengeluaran agregat. Uraian dalam Bab
Tiga telah menerangkai bahwa tabungan dari sektor rumahtangga, melalui institusi-instusi
keuangan, akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang
tersebut untuk membeli barang-barang modal, mengeluaran tersebut dinamakan investasi.
Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan
penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
yzrlenglzapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi parang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Dalam prakteknya, dalam usaha
untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang
digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi
pengeluaran/perbelanjaan
11.  Fungsi Investasi
Kurva yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan
nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi 3apat dibedakan menjadi dua,
yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan
(yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva
hvestasi sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi In_afl'lgggnivesmsi yang
semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh.
Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat
Westasi otonomi.
12.  Penentu-Penentu Tingkat Investasi
Faktor-faktor utama yang enentukan tingkat investasi adalah:
·         Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
·         Tingkat bunga.
·         Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
·         Kemajuan teknologi.
·         Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
·         Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.

13.  Investasi, Keuntungan Dan Tingkat Bunga


Walaupun faktor-faktor penting yang menentukan jumlah investasi para pengusaha erdiri
dari enam faktor di atas, dua di antaranya mempunyai esanggupan untuk menerangkan
mengenai sebab-sebabnya perubahan ingkat investasi yang lebih penting dari faktor-faktor
lainnya. Faktor tersebut adalah tingkat keuntungan yang diramalkan dan tingkat i'unga.
Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada para
pengusaha mengenai jenis-jenis investasi yang melihatannya mempunyai prospek yang baik
dan dapat dilaksanakan, dan nglesarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan
tambahan.
14.  Tingkat Pengembalian Modal
Pendapatan yang diterima dan sesuatu kegiatan menanam modal biasanya akan diterima
dalam beberapa tahun. Mungkin dalam dua tahun pertama keuntungan belum diperoleh dan
baru semenjak tahun ketiga hasil penjualan melebihi perbelanjaan Seterusnya, walaupun
keuntungan dalam tahun ketiga adalah sama dengan pada tahun keenam (misalnya jumlahnya
adalah lima juta rupiah), dari segi pandangan perusahaan nilai keuntungan sebenarnya adalah
berbeda.  Suatu kegiatan investasi dapat dikatakan memperoleh keuntungan apabila nilai
sekarang pendapatan di masa depan adalah lebih dari pada nilai sekarang modal yang
diinvestasikan. Nilai sekarang pendapatan di masa depan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:
NS = + + (1+r) (1+r)2 (1+r)3 (1+r)“
i.                    NS adalah nilai sekarang pendapatan yang diperoleh di antara tahun 1 sehingga tahun
n, apabila dimisalkan investasi tersebut didepresiasikan pada tahun n.
ii.                  Y1, Y2…Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh perusahaan antara
tahun 1 hingga tahun n.
iii.                r adalah tingkat bunga.
Dengan memisalkan nilai sekarang modal yang diinveétasikan adalah , penanaman modal
tersebut dikatakan menguntungkan apabila 5 lebih besar dari M.
Y1 Y2 Y3 Yn M = + + + ..... + (1+R) (1+R)2 (1+R)3 (1+R)“
Dalam persamaan tersebut:
i.                    M adalah nilai modal yang diinvestasikan
ii.                  Y1, Y2, Y3 hingga Yn adalah pendapatan neto (keuntungan) yang diperoleh dari tahun
1 hingga ke tahun n.
iii.                R adalah tingkat pengembalian modal.
Dalam persamaan di atas nilai yang akan dihitung adalah R karena M dan Y1 hingga Yn
sudah diketahui nilainya. Sesuatu investasi dipandang menguntungkan apabila nilai R lebih
besar daripada tingkat bunga.
15.  Tingkat Bunga Dan Tingkat Investasi
Para penanam modal harus pula mempertimbangkan tingkat bunga. Apabila tingkat
bunga lebih tinggi dari tingkat pengembalian modal, investasi yang direncanakan tidak
menguntungkan, oleh sebab itu rencana perusahaan untuk melakukan investasi akan
dibatalkan.
16.  Pendapatan Nasional
Dalam kebanyakan analisis mengenai entuan pendapatan nasional ada yang dianggap
investasi yang lakukan para pengusaha adalah berbentuk pendapatan nasional
kepadainvestasi tidak leh diabaikan. Perlulah disadari bahwa tingkathendapatan nasional
yang tinggi akan memperbesar pendapatan masyarakat, selanjutnya pendapatan masyarakat
yang tinggi tersebut akan memperbesar lrmintaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa.

17.  Keseimbangan Perekonomian Negara


Setelah menunjukkan cjri-ciri dari konsumsi rumahtangga dan inv perusahaan, sekarang
telah dapat dijelaskan mengenai arti dari ko keseimbangan perekonomian negara, dan
selanjutnya menjelas mengenai proses penentuan tingkat kegiatan ekonomi dan pendaP
nasional dalam suatu perekonomian yang terdiri dari dua sektor. Untuk menunjukkan proses
penentuan tingkat keseimbaIl perekonomian negara dapat digunakan tiga cara, yaitu:
·         Dengan menggunakan contoh angka pendapatan nasional perbelanjaan agregat.
·         Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaan perbelanjaan agregat
dengan penawaran agregat, dan kesamaan di antara investasi dan tabungan.
·         Dengan menggunakan cara pembuktian secara aljabar.

18.  Perubahan dalam keseimbangan dan multiplier


Dari satu periode ke periode lainnya keseimbangan pendapatan nasional akan selalu
mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua sektor pgrubaham-Eersebut disebabkan
karena perubahan dalam investasi. Perkembangan teknologi, misalnya, akan menambah
investasi dan irIvestasi yang bertambah akan memindahkan pengeluaran agregat C + I ke
atas;_Maka keseimbangan pendapatan nasidnal yang baru akan dican pendapatan nasional
akan bertambah. Pengurangan investasi juga dapat berlaku, dan sekali lagi pengeluaran
agregat C + I akan mengalami perubahan. Kali ini ia akan turun ke bawah dan keseimbangan
pendapatan nasional dicapai pada pendapatan nasional yang lebih rendah.
19.  Menentukan Besarnya Multiplier
Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/
pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/ pengurangan dalam
pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut.
Misalnya, apabila pendapatan nasional mengalami pertambahan sebesar 4 kali lipat dari
pertambahan pengeluaran yang pada mulanya berlaku, maka nilai multiplier adalah 4. Untuk
menjelaskan tentang cara menghitung besarnya multiplier) akan diperhatikan proses
multiplier yang timbul sebagai akibat dari suatu kenaikan dalam investasi. Dimisalkan pada
suatu masa tertentu dalam perekonomian itu para pengusaha menambah jumlah investasi
mereka.

BAB 5
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA
SEKTOR
Yang diartikan dengan perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri dari
sektor-sektor yang berikut: rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Dengan demikian
dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan
pengaruh pemerintah ke atas kegiatan dalam sesuatu perekonomian. Campur tangan
pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam proses
penentuan keseimbangan pendapatan nasional: (i) pungutan pajak yang dilakukan pemerintah
akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan ke atas konsumsi rumahtangga,
akan tetapi sebaliknya, (ii) pajak memungkinkan pemerintah melakukan Perbelanjaan dan ini
akan menaikkan perbelanjaan agregat. Dalam menganalisis perekonomian tiga sektor masih
tetap dimisalkan kegiatan ekspor dan impor tidak dilakukan. Ini berarti analisis yang dibuat
masih memisalkan bahwa barang-barang dan jasa jasa yang diproduksikan tidak dijual ke luar
negeri dan masyarakat atau perusahaan tidak membeli dan menggunakan barang-barang dan
jasa yang diimpor. Disebabkan oleh ketiadaan perdagangan luar negeri maka perekonomian
tiga sektor dinamakan juga perekonomian tertutup.
A.    Aliran Pendapatan  Dan Syarat Keseimbangan
Analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor bertujuan
untuk menunjukkan penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian di mana terdapat
pemerintah. Untuk memahami analisis tersebut dengan baik perlulah terlebih dahulu disadari
corak aliran pendapatan dan pengeluaran yang berlaku dalam perekonomian tersebut dan
selanjutnya dari gambaran tersebut ditunjukkan syarat keseimbangan pendapatan nasional
dalam perekonomian tiga sektor.
B.     Aliran Pendapatan Dan Pengeluaran
Campur tangan pemerintah dan perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran baru
dalam sirkulasi aliran pendapatan. Yang pertama adalah aliran pembayaran pajak oleh
rumahtangga-rumahtangga dan perusahaanperusahaan kepada pemerintah. Pembayaran pajak
tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber
pendapatan pemerintah yang terutama. Aliran baru yang kedua adalah pengeluaran dari
sektor pemerintah ke sektor perusahaan
C.     Syarat Keseimbangan
Dalam perekonomian yang tidak melakukan perdagangan luar negerk penawaran agregat
adalah sama dengan pendapatan nasionalnya (Y), yaitu sama dengan nilai barang dan jasa
yang diproduksikan dala perekonomian dalam suatu periode tertentu. Permintaan agregat, at
pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam perekonomi tersebut, meliputi tiga
jenis perbelanjaan: konsumsi rumah tangga (C), investasi perusahaan (I) dan pengeluaran
pemerintah membeli baranp dan jasa (G). Dengan demikian keadaan yang menciptakan
keseimbang dalam perekonomian tiga sektor adalah:
Penawaran agregat = Permintaan agregat
atau : Y = C + l + G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dani akan mewujudkan aliran
pendapatan ke sektor rumahtangga (gaji upah, sewa, bunga dan keuntungan) dan aliran ini
sama nilainya dengan pendapatan nasional (Y). Dalam perekonomian tiga sektor berlaku
kesamaan berikut:
Y=C+S+T
Uraian yang terdahulu telah menunjukkan bahwa dalam keseimba'l; berlaku kesamaan
berikut: Y = C + I + G. Sedangkan pada setiap tingkat pendapatan nasional berlaku
kesamaan: Y= C + S + T. Dengan demikian pada keseimbangan pendapatan nasional berlalu
kesamaan berikut:
C + I + G = C + S +T
Apabila C dikurangi dari setiap ruas maka:
I+G=S+T
Dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah bocoran dari sirkulasi aliran pendapatan,
sedangkan S dan T adalah suntikan. Dengan .emikian, dalam keseimbangan ekonomi tiga
sektor juga berlaku keadaan bocoran : suntikan. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan
bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan i akan berlaku keadaan
yang berikut:
i.                    Y = C + I + G,dan
ii.                  I + G = S + T
D.    Jenis-Jenis Pajak
Dalam setiap perekonomian pemerintah perlu melakukan berbagai jenis nerbelanjaan.
Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi pemerintah, membangun dan
memperbaiki infrastruktur, menyediakan asilitas pendidikan dan kesehatan, dan membiayai
anggota polisi dan entera untuk menjaga keamanan merupakan pengeluaran yang tidak noleh
dielakkan oleh pemerintah. Untuk dapat membiayai pengeluaran ersebut pemerintah perlu
mencari dana. Dana tersebut terutama uiperoleh dari pungutan pajak dari rumahtangga dan
perusahaan. Uraian ini bawah ini secara ringkas menerangkan struktur pajak yang menjadi
sumber dana untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
1.      Pajak Langsung Dan Pajak Tak Langsung
Secara garis besarnya berbagai jenis pajak yang dipungut pemerintah tapal dibedakan
kepada dua golongan, yaitu pajak langsung dan pajak lak langsung.
·         Pajak langsung
Pajak langsung berarti jenis pungutan pemerintah secara langsung dikumpulkan dari
pihak yang wajib membayar pajak. Setiap individu yang bekerja dan perusahaan yang
menjalankan kegiatan tlan memperoleh keuntungan wajib membayar pajak. Pajak yang
liipungut dan dikenakan ke atas pendapatan mereka dinamakan pajak; langsung, yaitu pajak
itu secara langsung dipungut dari orang yang berkewajipan untuk membayar pajak.
·         Pajak tak langsung.
Pajak tak langsung adalah pajak yang hebannya boleh dipindah-pindahkan kepada pihak
lain. Salah satu jenis pajak tak langsung yang penting adalah pajak impor. Biasanya, pada
akhirnya yang akan menanggung beban pajak tersebut adalah para konsumen barang impor.
Yang mula-mula membayar pajak adalalah perusahaan-perusahaan yang mengimpor barang
tersebut. Akan tetap pada waktu menjual barang impor tersebut, pengimpor tersebut akan
mempertimbangkan pajak impor yang dibayarnya dalarn menentuk harga penjualannya.
2.      Bentuk-Bentuk Pajak Pendapatan
Disamping dengan cara penggolongan seperti yang baru diterangkanlt sistem pajak dapat
pula dibedakan berdasarkan penggolongan berikutpajak regresif, pajak proporsional dan
pajak progresif.
a.       Pajak regresif.
Sistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang
dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi dinamakan pajak regresif. Dalam sistem ini, pada
pendapatan rendah, pajak yang dipungut meliputi bahagian yang tinggi dari pendapatan
tersebut. Tetapi, semakin tinggi pendapatan semakin kecl persentasi pajak itu dibandingkan
dengan keseluruhan pendapatan. Nilai pajak yang sama besarnya tanpa memperhatikan
pendapatan seseorang dapat digolongkan sebagai pajak regresif.
b.      Pajak proporsional.
Persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu
dari pendapatan yang sangat rendah kepada yang sangat tinggi dinamakan pajak proporsional.
Dalam sistem pajak seperti ini tidak dibedakan di antara penduduk yang kaya atau yang
miskin dan di antara perusahaan besar dan Perusahaan kecil mereka harus membayar pajak
menurut persentasi yang tetap. Walau bagaimanapun, dalam nilai nominalnya, makin tinggi
pendapatan atau kekayaan, makin tinggi pula jumlah pajak yang akan dibayar.
c.       Pajak progresif.
Sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan semakin meningkat
dinamakan pajak progres. Pajak progresif menyebabkan pertambahan nominal pajak yang
dibayar akan menjadi semakin cepat apabila pendapatan semakin tinggi. Di berbagai negara
sistem pajak progresif digunakan untuk memungut pajak pendapatan orang-orang yang
bekerja makan gaji. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pendapatan pajak yang lebih
banyak. Di samping itu sistem itu bertujuan untuk lebih meratakan pendapatan.
E.     Pengaruh Pajak Ke Atas Konsumsi Dan Tabungan
Dalam perekonomian dua sektor pendapatan nasional adalah sama dengan pendapatan
disposebel: Sebagai akibat adanya pajak, dalam perekonomian tiga sektor pendapatan
disposebel telah menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional. Dalam perekonomian yang
telah mengenakan pajak, perhubungan di antara pendapatan disposebel dan pendapatan
nasional dapat dinyatakan secara persamaan berikut:
Yd = Y - T
Yaitu, pendapatan disposebel (Yd) adalah sama dengan pendapatan nasional (Y)
dikurangi oleh pajak (T). Penurunan pendapatan disposebel-akan mengurangi konsumsi dan
tabungan rumahtangga. Hal ini disebabkan karena pajak yang dibayarannya mengurangi
kemampuannya untuk melakukan pengeluaran konsumsi dan menabung. Berhubung dengan
pengaruh pajak kepada bendapatan disposebel, pengeluaran konsumsi dan tabungan, secara
umum dapat dirumuskan:
i.                    Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposebel sebanyak pajak yang
dipungut tersebut. Dalam persamaan: Yd = YT.
ii.                  Penurunan pendapatan disposebel menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan
rumahtangga akan berkurang pada berbagai tingkat pendapatan.

F.      Pengeluaran pemerintah
Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
pemerintah. Di negara-negara-yang sudah sangat maju pajak adalah sumber utama dari
perbelanjaan pemerintah. Sebahagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai
administrasi pemerintahan dan sebahagian lainnya adalah untuk membiayai kegiatankegiatan
pembangunan. Membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan
dan kesehatan rakyat, membiayai perbelanjaan untuk angkatan bersenjata, dan membiayai
berbagai jenis infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang
penting yang akan dibiayai pemerintah. Perbelanjaan-perbelanjaan tersebut akan
meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi negara.
G.    Penentu-Penentu Pengeluaran Pemerintah
Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu
tergantung kepada banyak faktor. Yang penting di antaranya adalah: jumlah pajak yang akan
diterima, tujuan-tujuan ekonomi jangka pendek dan pembangunan ekonomi jangka panjang,
dan pertimbangan politik dan keamanan.
1.      Proyeksi junlah pajak yang diterima.
Salah satu faktor penting yang menentukan besarnya pengeluaran pemerintah adalah
jumlah pajak midiramalkan. Dalam menyusun anggaran belanjanya pemerintah akan terlebih
dahulu membuat proyeksi mengenai jumlah pajak yang diterimanya. Makin banyak jumlah
pajak yang dapat dikumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan pemerintah yang akan
dilakukan.
2.      Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
Faktor yang lebih penting dalam penentuan pengeluaran pemerinta adalah tujuan-tujuan
ekonomi yang ingin dicapai pemerintah. Pemerintah penting sekali peranannya dalam
perekonomian. Kegiatannya dapat memanipulasi, mengatur kegiatan ekonomi ke arah yang
diinginkan. :Beberapa tujuan penting dari kegiatan pemerintah adalah mengatasi masalah
pengang. guran, menghindari inflasi dan memperce aat oemoangunan ekonomi dalam jangka
panjang.
3.      Pertimbangan  politik dan keamanan.
Pertimbangan-pertimbangan politi aan kestabilan negara selalu menjadi salah satu tujuan
penting dalam menyusun anggaran belanja pemerintah. Kekacauan politik, perselisihan di
antara berbagai golongan masyarakat dan daerah sering berlaku di berbagai negara di dunia.
Keadaan seperti itu akan menyebab kan kenaikan perbelanjaan pemerintah yang sangat besar,
terutama apabila operasi militer perlu dilakukan. Ancaman kestabilan dari negara luar juga
dapat menimbulkan kenaikan yang besar dalam pengeluaran ketenteraan dan akan memaksa
pemerintah membelanjakan uang yang jauh lebih besar dari pendapatan pajak.
H.    Fungsi Pengeluaran Pemerintah
Dari uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah di atas,
dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional tidak memegang peranan yang penting dalam
menentukan perbelanjaar1 pemerintah. Dengan perkataan lain, pengeluaran pemerintah pada
suatu periode tertentu dan perubahannya dari satu periode ke periode lainny tidak didasarkan
kepada tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan pendapatan nasional. Dan perubahan-
perubahan perbelanjaan pemerintah digambarkan dalam bentuk perpindahan fungsi
pengeluaran pemerintah ke atas atau ke bawah. Sebagai contoh, misalkan dalam suatu
periode tertentu pengeluaran pemerintah adalah sebanyak G rupiah.

I.       Keseimbangan Pendapatan Nasionaldan Perekonomian Tiga Sektor


Uraian mengenai keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor
akan dibedakan dalam dua keadaan, yaitu:
i.                    Dalam perekonomian di mana sistem pajaknya adalah sistem pajak tetap.
ii.                  Dalam perekonomian di mana sistem pajaknya adalah pajak proporsional
Untuk setiap keadaan, tiga pendekatan penentuan kesermbanganl pendapatan nasional akan
diterangkan: dengan menggunakan contoh' angka, secara grafik dan dengan analisis secara
aljabar.
J.       Pajak Tetap Dan Keseimbangan Pendapatan Nasional
Untuk menerangkan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian di mana
sistem pajaknya adalah pajak tetap, digunakan pemisalan-pemisalan di bawah ini.
i.                    Jumlah pajak dan sifat hubungan di antara pendapatan nasional, konsumsi dan
tabungan adalah seperti dalam Bahagian 2, Tabel 5.1. Dengan demikian fungsi konsumsi
adalah C = 60 + 0,75Y (fungsi konsumsi sesudah pajak) dan fungsi tabungan adalah I S = -
100 + 0,25Y. Pajak adalah T = 40.
ii.                  lnvestasi sektor perusahaan adalah I = 120 (triliun rupiah) dan i pengeluaran pemerintah
adalah G = 60 (triliun rupiah).
Dengan pemisalan-pemisalan di atas dapatlah ditunjukkan keseimbangan pendapatan
nasional dalam perekonomian tiga sektor.
K.    Pajak Proporsional Dan Keseimbangan Pendapatan Nasional
Untuk menerangkan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian yang
menggunakan sistem pajak proporsional digunakan pemisalan-pemisalan di bawah ini.
i.                    Persentasi (kadar) pajak dan sifat hubungan di antara pendapatan nasional, konsumsi
dan tabungan adalah seperti dalam Bahagian 2 Tabel 5.2. Maka fungsi konsumsi-adalah C =
90 + 0,60Y dan fungsi tabungan adalah 5 = -90 + 0,20Y. Fungsi pajak adalah T = 0,20Y.
ii.                  Investasi perusahaan adalah I: 150 (triliun rupiah) dan pengeluaran pemerintah G = 24O
(triliun rupiah).
Berdasarkan pemisalan di atas diterangkan keseimbangan pendapatan nasional secara angka,
grafik dan aljabar.
L.     Multiplier Dalam Perekonomian Tiga Sektor
Seperti yang berlaku dalam perekonomian dua sektor, dalam perekonomian tiga sektor
perubahanperubahan perbelanjaan agregat akan menimbulkan perubahan dalam pendapatan
nasional sebanyak beberapa kali lebih besar dari perubahan perbelanjaan agregat yang asal.
Seperti yang telah diterangkan dalam membicarakan mengenai perekonomian dua sektor
pada bab yang lalu, keadaan tersebut akan berlaku sebagai akibat adanya proses multiplier.
Untuk melihat mengenai proses multiplier dalam perekonomian tiga sektor, dua analisis akan
dibuat: analisis dengan menggunakan contoh angka dan dengan analisis secara aljabar.
M.   Multiplier Dalam Angka
Dalam contoh angka ini digambarkan dua keadaan, yaitu dalam perekonomian yang
sistem pajaknya adalah pajak tetap dan dalam perekonomian di mana sistem pajaknya adalah
pajak proporsional. Dalam keduadua keadaan tersebut dimisalkan sektor perusahaan
memutuskan untuk menambah investasi sebanyak Rp 20 triliun Dalam perekonomian
tersebut kecondongan konsumsi marginal pendapatan disposebel (MPC) adalah 0 75 dan
pajak proporsional adalal T = 0,20Y.
N.    Menghitung Nilai Multiplier
Uraian mengenai proses multiplier dengan menggunakan contoh angka dapat
menerangkan bagaimana proses tersebut wujud, tetapi tidak menerangkan secara jelas
bagaimana menentukan besarnya nilai multiplier. Penghitungan nilai multiplier dapat dengan
lebih mudah dilakukan dengan menggunakan aljabar. Dalam perekonomian tiga sektor,
perubahan perbelanjaan agregat bukan saja diakibatkan oleh perusahan dalam investasi, tetapi
juga oleh pajak dan pengeluaran pemerintah. Besarnya nilai multiplier dari perubahan
berbagai faktor tersebut akan diterangkan dalam uraian yang berikut. Empat jenis multiplier
akan ditentukan besarnya, yaitu multiplier investasi, pengeluaran pemerintah, pajak dan
belanjawan seimbang. Penghitungan nilai multiplier yang akan diterangkan menggunakan
pemisalan-pemisalan di bawah ini:
i.                    Fungsi konsumsi adalah C = a + bYd
ii.                  Dua bentuk sistem pajak akan digunakan. Dalam contoh yang pertama pajaknya adalah
pajak tetap, yaitu T = Tx, sedangkan dalam contoh kedua pajaknya adalah pajak proporsional,
yaitu T = tY
iii.                Fungsi investasi yang asal adalah I dan fungsi pengeluaran pemerintah yang asal adalah
G.
O.    Multiplier Investasi
Untuk menghitung nilai multiplier investasi, dimisalkan nilai investasi bertambah dari I
menjadi I1dan besar pertambahannya adalah ∆I.
P.      Multiplier Pajak
Perubahan pajak menimbulkan akibat yang berbeda dan yang diakibatkan oleh perubahan
investasi dan perbelanjaan pemetintah, Perubahan pajak tidak secara langsung mengakibatkan
perubahan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional. Terlebih dahulu ia akan
mempengaruhi pendapatan disposebel. Seterusnya perubahan pendapatan disposebel akan
mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Baru pada tingkat ini berlaku perubahan dalam
pengeluaran agregat yang seterusnya akan mewujudkan proses multiplier dan perubahan
pendapatan nasional.
Apabila dimisalkan pajak mengalami kenaikan sebesar ATx maka pendapatan disposebel
akan turun sebanyak ∆Yd = ∆TX. Seterusnya konsumsi (dan pengeluaran agregat) akan turun
sebanyak
∆C = ∆AE = MPC x ∆Tx
Oleh karena MPC < 1, maka MPC x ∆Tx adalah lebih kecil dari ATx. Dengan demikian,
darip ada persamaan di atas dapat diambil kesimqu bahwa nilai multiplier pajak adalah lebih
kecil dari multiplier yang diakibatkan oleh perubahan investasi atau pengeluaran pemerintah.
Q.    Masalah-Masalah Ekonomi Dan Kebijakan Fiskal
Langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-pemh dalam sistem pajak atau
dalam perbelanjaannya dengan mq untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi
dinamakan kebijakan fiskal. Dalam usaha untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi,
kebijakan fiskal yang lebih penting adalah kebijakan diskresioner.
1.      Masalah Pokok Dalam Perekonomian: Pengangguran Dan Inflasi
Tingkat kegiatan ekonomi negara yang wujud pada suatu waktu tertentu I adalah
berbentuk salah satu dari tiga keadaan berikut: mencapai penggunaan tenaga kelja penuh,
meghadapi masalah pengangguran dan menghadapi masalah inflasi. 
a.       Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
b.      Menghadapi masalah pengangguran.
c.       Menghadapi masalah inflasi.

R.     Peranan Kebijakan Fiskal


Pada masa sekarang sudah secara meluas diyakini bahwa kebijakan fiskal memegang
peranan yang sangat penting di dalam menstabilkan tingkat kegiatan ekonomi, dan
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi ke arah tingkat yang dikehendaki. Pandangan atau
keyakinan ini sangat berbeda sekali dengan yang dianut ahli-ahli ekonomi dan pihak
pemerintah di dalam zamannya ahli-ahli ekonomi klasik.
S.      Kelemahan Anggaran Belanja Seimbang
Setelah berlakunya depresi dunia pada permulaan tahun 1930an mulailah disadari bahwa
melakukan kebijakan fiskal seimbang seperti baru saja dinyatakan dapat memperburuk
masalah ekonomi yang sedang dihadapi. Di dalam masa depresi tingkat kegiatan ekonomi
adalah sangat rendah, dan oleh karenanya pendapatan pemerintah yang terutama diperoleh
dari pajak menjadi sangat rendah pula. Pendapatan pemerintah yang telah enjadi bertambah
rendah ini akan memaksa pemerintah mengurangi ngeluarannya. Langkah ini akan
memperburuk masalah kemunduran konomi yang wujud karena penurunan dalam
perbelanjaan pemerintah kan lebih menurunkan lagi pengeluaran agregat dan memperburuk
asalah kemunduran ekonomi yang sedang berlangsung.
T.      Jurang Deflasi, Jurang Infiasi Dan Kebijakan Fiskal
Dengan menggunakan kebijakan fiskal pemerintah dapat mempengaruhi besarnya jurang
deflasi atau jurang inflasi yang wujud dalam perekonomian. Apabila terdapat jurang deflasi
tingkat kegiatan ekonomi belum mencapai ipotensinya yang maksimal dan pengangguran
wujud. Dalam keadaan seperti ini pengeluaran agregat perlu dinaikkan. Kebijakan pemerintah
itu akan menaikkan tingkat kegiatan ekonomi dan mengurangi pengangguran.
U.    Akibat Kebijakan Fiskal Ke Atas Kegiatan Ekonomi
Pengaruh kebijakan fiskal ke atas naik turunnya tingkat kegiatan ekonomi dalam jangka
panjang. Kurva (a) menggambarkan siklus perusahaan yang akan wujud apabila pemerintah
tidak secara aktif menggunakan kebijakan anggaran belanjanya untuk mempengaruhi tingkat
kegiatan ekonomi. Sedangkan kurva (b) menggambarkan gelombang perusahaan yang wujud
apabila pemerintah secara aktif menjalankan kebijakan fiskal. Dari gambaran yang
ditunjukkan oleh kurva (a) dan kurva (b) dapatlah disimpulkan bahwa apabila pemerintah
secara aktif menggunakan kebijakan anggaran belanjanya sebagai alat untuk mempengaruhi
tingkat kegiatan ekonomi maka: (i) masalah depresi dan pengangguran, atau (ii) masalah
inflasi, dapat dikurangi keseriusannya dan (iii) gerak naik turun gelombang perusahaan dapat
diperkecil berarti kegiatan ekonomi negara berjalan dengan lebih stabil.
V.    Penstabil Otomatik
Dalam setiap perekonomian terdapat beberapa jenis pendapatan dan pengeluaran
pemerintah yang akan secara otomatik menciptakan kestabilan yang lebih tinggi kepada
kegiatan ekonomi. Pendapatan atau pengeluaran yang mempunyai sifat seperti itu dinamakan
penstabil otomatik. Seperti telah sepenuhnya disadari, dari satu tahun ke tahun lainnya tingkat
kegiatan ekonomi akan selalu mengalami perubahan. Tanpa adanya penstabil otomatik
perubahan-perubahan itu akan menjadi lebih besar lagi. Berarti penstabil otomatik
memperkecil gerak naik turun kegiatan ekonomi yang terjadi dari suatu waktu ke waktu
lainnya. Jenis-jenis Penstabil otomatik yang utama adalah: pajak proporsional dan pajak
progresif, ansuransi pengangguran, dan kebijakan harga minimum. 
W.   Kebijakan Fiskal Diskresioner
Penstabil otomatik bukanlah kebijakan fiskal yang diperkenalkan untuk mengatasi
masalah makroekonomi yang utama, yaitu pengangguran, inflasi atau tingkat pertumbuhan
yang lambat. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dinamakan
kebijakan fiskal. diskresioner. Bentuk kebijakan yang akan dijalankan dan timing dalam &
menjalankan kebijakan itu disesuaikan dengan masalah yang sedan dihadapi. Bagian ini
terlebih dahulu akan menerangkan kelemahan penstabil otomatik. Sesudah itu akan
diterangkan bentuk-bentuk dan  kebijakan fiskal diskresioner.
X.    Kelemahan Penstabil Otomatik
Penstabil otomatik mempunyai kemampuan yang terbatas di dalam menciptakan
kestabilanl ekonomi yang selalu dicita-citakan oleh setiap masyarakat, yaitu mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi. Di dalam masa inflasi penstabil otomatik tidak
akan sanggup mengatasi masalah inflasi itu. Begitu pula, pada waktu terjadi pengangguran
maka ia tidak akan mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah itu. Kemampuan
penstabil otomatik hanya terbatas kepada mengurangi besarnya atau keseriusan masalah yang
sedang dihadapi. Tanpa adanya penstabil otomatik di dalam perekonomian, jika timbul
masalah pengangguran atau inflasi, maka masalah itu akan lebih buruk lagi keadaannya.
Kemampuannya yang terbatas ini merupakan kelemahan terpenting dari penstabil otomatik
sebagai alat untuk menstabilkan gerak naik turun tingkat kegiatan ekonomi.
Y.    Kebijakan Fiskal Diskresioner
Kebijaksan fiskal yang terutamakan digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah-
masalah ekonomi yang sedang dihadapi dinamakan kebijakan fiskal diskresioner. Ia dapat
diartikan sebagai langkah-langkah pemerintah untuk merubah keluarannya atau pemungutan
pajaknya dengan tujuan untuk (i) mengurangi gerak naik turun tingkat kegiatan ekonomi dan
waktu ke waktu, dan (ii) menciptakan suatu tingkat kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja yang tinggi, tidak menghadapi masalah inflasi, dan selalu
mengalami pertumbuhan yang memuaskan. Dari penjelasan mengenai arti dari kebijakan
fiskal diskresioner ini dapat disimpulkan bahwa terdapat dua macam alat yang digunakan
oleh |pemerintah untuk menjalankan kebijakan tersebut: (i) membuat perubahan-perubahan
ke atas pengeluarannya, dan (ii) membuat perubahan-perubahan ke atas pajak yang
dipungutnya.

BAB 6
UANG, BANK DAN PENCIPTAAN UANG
A.    Definisi dan Ciri-ciri uang
Yang diartikan dengan perekonomian uang adalah perekonomian yang sudah menggunakan
uang sebagai alat pertukran dalam kegiatan perdagangan.
Beberapa kelemahan perdagangan Barter
1.      Perekonomian berter memerlukan kehendak ganda yang selaras atau double coincidence of
wants.
2.      Penentuan harga sukar dilakukan.
3.      Perekonomian barter membatasi pilihan pembeli.
4.      Menyulitkan pembayaran tertunda.
5.      Sukar menyimpan kekayaan.
Definisi dan ciri-ciri uang
Agar masyarakat menyetujui penggunaan seuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu
memenuhi syarat-syarat,
1.      Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2.      Mudah dibawa-bawa
3.      Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4.      Tahan lama
5.      Jumlah terbatas
6.      Bendanya mempunyai mutu yang sama.

B.     Peranan uang dalam kegiatan tukar menukar


1.      Uang sebagai alat  perantaraan untuk tukar menukar
2.      Uang sebagai satuan nilai
3.       Uang sebagai  ukuran bayaran tertunda
4.      Uang sebagai alat penyimpanan nilai.

C.     Jenis uang sepanjang sejarah


Jenis uang yang mla-mula sekali digunakan, penggunaan emas dan perak sebagai uang,
perkembangan penggunaan uang kertas dan uang bank.
D.    Peranan dan kegiatan bank umum
1.      Lembaga keuangan dalam ekonomi modern
Lembaga keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan
uang yang disimpankan kepada mereka. Badan-badan itu mendorong masyarakat untuk
membuat tabunga kepada mereka.
2.      Beberapa keistimewaan dari bank umum
Salah satu keistimewaan yaitu adalah kesanggupan bank umum untuk menciptan tabungan
yang dapat sewaktu-waktu diambil dengan menggunakan cek. Keistimewaan yang kedua dari
bank umum bersumber dari kemampuannya untuk menciptakan daya beli baru atau daya beli
yang ada didalam perekonomian. Dan keistimewaan ketiga dari bank umum bersumber  dari
corak kegiatan meminjamkan uang yang dilakukannya.
E.     Perkembangan dan peranan bank sentral
Perkembangan bank sentral diberbagai negara
Pada masa ini hampir setiap negara mempunyai bank sentral, yaitu suatu bank yang diberi
tugas oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan
yang terdapat dalam perekonomian. Berdasarkan fungsi yang dilaksanakannya bank sentral
dapat didefiniskan sebagai sebuah lembaga keuangan yang umumnya fimiliki pemerintsh
ysng didershi tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi kestabilan kegiatan lembaga-
lembaga keuangan.
F.      Tugas-tugas Bank Sentral
Bank sentral ditugaskan oleh pemerintah untuk menjalankan 5 kegiatan berikut
1.      Berindak sebagai bank kepada pemerintah
2.      Bertindak sebagai bank kepada bank-bank umum
3.      Mengawasi kegiatan bank umum dan lembaga-lemba keuangan lainnya
4.      Mengawasi keseimbangan kegiatan perdagangan luar negeri
BAB 7
UANG , TINGKAT HARGA DAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI
A.    Perkaitan di antara uang dan tingkat harga
Persamaan pertukaran
Didalam menerangkan mengenai teori kuantitas, yang dilakukan oleh irving Fishes
digunakan persamaan aljabar yang dinamakan persamaan pertukaran. Persamaan pertukaran
tersebut padda umumnya dinyatakan ,
MV=PT
Dimana
M adalah uang beredar
V adalah kelajuan uang beredar
P adalah tingkat harga-harga
T adalah jumlah barang dan jasa yang diperjualbelika didalam suatu tahun tersebut.
B.     Kelemahan dari teori kuantitas uang
Kelemahan terpenting dari teori kuantitas terletak pada pada permasalahnnya bahwa
penggunaan tenaga kerja penuh selalu tercapai dalam perekonomian sehingga T adalah tetap
besarnya. Dalam kenyataan sebenarnya, seperti telah berulang-ulang kali ditekankan,
kebanyakan perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran.
C.     Pandangan Keynes mengenai peranan uang dalam perekonomian
Keynes tidak sependapat dengan pandangan dari teori kuantitas bahwa perubahan dalam uang
beredar akan menimbulkan perubahan yang sama tingktany akeatas harga-harga, dan bahwa
perubahan dalam uang beredar tidak akan menimbukan perubahan ke atas pendapatan
nasional.

Tujuan memegang uang


1.       untuk membayar pembelian yang akan mereka lakukan
2.      Sebagai alat untuk menghadapi kesusahan yang mungkin timbul dimasa yang akan datang
3.      Untuk digunakan dalam kegiatan spekulasi
D.    Bentuk-bentuk kebijakan moneter
1.      Kebijakan moneter kuantitaif
Kebijakan moneter ynag bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam tiga tindakan yaitu,
a.       Melakukan jual beli surat berharga didalam pasar surat berharga tersebut
b.      Membuat perubahan ke atas tingkat diskonto dan tingkat bunga yang harus dibayar oleh
bank-bank umum
c.       Membuat perubahan keatas tingkat cadangan minimun ynag harus disimpan oleh bank
umum
Kebijakan moneter kualitatif
a.       Pengawasan pinjaman secara selektif, yaitu menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang
harus dikurangi atau digalakkan
b.      Pembujukan moral, yaitu bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan pimpinan
bank umum untuk meminta bank umum  melakukan langkah-langkah tertentu.
BAB 8
KESEIMBANGAN DALAM KEADAAN TINGKAT HARGA DAN BUNGA :
ANALISIS IS-LM DAN AD-AS
A.    Peranan analisis IS-LM dan AD-AS dalam penentuan tingkat  kegiatan perekonomian
Dalam analisis IS dan LM peristiwa-peristiwa yang berlaku dalam perekonomian perlu
dilihatndari dua sudut pandangan dari kegiatan sektor produksi dan menganalis kegiatan
sektor keuangan.
Analis dalam sektor rill memperlihatkan sifat hubungan diantara bunga dengan
keseimbangan pendapatan nasional. Kurva IS dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan keseimbangan pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga. Maka
kurva LM menggambarkan hubungan diantara tingkat bunga yang diwujudkan oleh
keseimbangan di antara permintaan ppenawaran uang dengan pendapatan nasional dimana
keseimbnagan tersebut tercapai.

BAB 9
MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI
A.     Pengangguran dan implikasinya
Jenis-jenis pengangguran,
1.      Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-
perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.
2.      Pengangguran struktural,pertumbuhan dan perkembangan ekonomi selalu diikuti oleh
perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi.
3.      Pengangguran normal ,apabila dalam suatu periode tertentu perekonomian terus menerus
megalami perkembangan yang pesat, jumlah dan tingkat pengangguran akan menjadi
semkain rendah.
4.      Pengangguran tersembunyi, apabila dalam suatu kegiatan perekonomian jumlah
tenaga  kerja sangat berlebihan pengangguran tersembunyi atau pengangguran tak ketara
dapat berlaku.
5.      Pengangguran musiman, bentuk pengangguran lain yang sering kali wujud di sektor
pertanian dinegara berkembang adalah pengangguran musiman.
6.      Setengah menganggur, kelebihan penduduk disektor pertanian di negara berkembang, yaitu
disertai oleh pertambahan penduduknya dengan cepat dari tahun ke tahun, telah menimbulkan
percepatan dalam proses urbanisasi.
7.      Pengangguran sukarela dan tak-sukarela
B.     Inflasi dan Implikasinya
Faktor-faktor yang menimbulkan inflasi
1.      Inflasi tarikan permintaan
2.      Inflasi desakan biaya

C.     Kebijakan makro ekonomi


Pada hakikatnya ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat,
1.      Supply creates its own demand, yaitu pengeluaran agregrat selalu mencukupi dan akan
selalu menjamin terdapatnya permintaan yang mewujudkan tingkat kegiatan  ekonomi  yang
mencapai penggunaan tenaga kerja penuh.
2.      Mekanisme pasar secara otomatis akan selalu mampu menciptakan penyesuaian dalam
berbagai pasar yaitu pasar modal, pasar barang dan pasar teanga kerja.
Untuk tujuan analis, uraian mengenai perbedaan pandangan diiantara gplpngan Keynesian
dan golongan moneteris akan dibedakan kepada 5 aspek,
1.      Cara penentuan kegiatan perekonomian negara
2.      Peranan kebijakan moneter dan fiskal dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi
3.      Perbedaan pendapat diantara golongan moneteris dan golongan keynesian mengenai
keefektifan kebijakan moneter dan fiskal
4.      Efek kebijakan fiskal dan moneter terhadap tingkat harga
5.      Peranan pemerintah dalam perekonomian.

BAB 10
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, NILAI VALUTA ASING DAN NERACA
PEMBAYARAN
A.    Sebab-sebab berlakunya perdagangan
1.      Memperoleh barang yang tidak dapat menghasilkan didalam negeri
2.      Mengimpor teknologi yang lebih modern dari negara lain
3.      Memperluas pasar produk-produk dalam negeri
4.      Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Penentuan nilai (kurs) valuta asing
Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis-jenis mata uang yang digunakan dinegara lain.
Nilai valuta asing adalah suatu nilai  yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri ynag
diperlukan untukk mendapat satu unit mata uang asing.
Penentuan dalam pasar bebas
Permintaan valuta asing, keinginan dari penduduk sesuatu negara untuk memperoleh sesuau
jenis uang asing dapatlah dipandang keinginan atau permintaan ke atas valuta asing oleh
penduduk negara itu.
Penawaran valuta asing, keinginan penduduk amerika untuk membeli uang rupiah merupakan
penawaran valuta asing.
B.     Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu neraca pembukuan yang menunjukkan nilai berbagai jenis
transaksi keungan yang dilakukan di antara satu negara dengan negara-negara lain dalam satu
tahun tertentu.

BAB 11
PERTUMBUHAN EKONOMI
Di tinjau dari sudut ekonomi, perkembangan perekonomian dunia yang berlaku dua abad
yang lalu menimbulkan 2 efek penting yang sangat menggalakkan, yaitu (1) kemakmuran
atau taraf hidup masyarakat makin meningkat, dan (2) ia dapat mencipta kesempatan kerja
baru kepada penduduk yang semakin bertambah jumlahnya.  Berbagai konsep yang berkaitan
dengan pertumbuhan ekonomi sesuatu negara istilah istilah seperti pertumbuhan ekonomi
(economic growth), pembangunan ekonomi (economic development), tingkat kemakmuran
atau taraf hidup masyarakat, dan pendapatan perkapita.
Dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan
ekonomi fisikal yang terjadi di sesuatu negara, seperti pertambahan jumlah dan produksi
barang industri, pengembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan
induksi kegiatan – kegiatan ekonomi yang sudah ada.Dan berbagai pekembangan
lainnya.Dalam analisis perekonomian tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu
begara diukur dari perkembangan pendapatan nasional yang capai suatu negara.
Pembagunan ekonomi biasanya dikaitakan dengan perkembangan ekonomi di negara –
negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai berikut :economic
development is growth has change yaitu pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan
ekonomi yang diikuti oleh perubahan – perubahan dalam struktur dan corak kegiatan
ekonomi. Tingkat kemakmuran, banyak indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan
tingkat kemakmuran dan taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat sesuatu negara.
Pendapatan perkapita.Salah satu komponen dan pendapatan nasional yang selalu
dilakukan perhitungannya adalah pendapatan perkapita, yaitu pendapatan rata – rata
penduduk sesuatu negara pada suatu tingkat tertentu.nilainya diperoleh dari membagi nilai
pendapatan nasional bruto atau pendapatan domestik bruto pada sesuatu tahun tertentu
dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut.
(a)     Per Kapita PNB          =          Pendapatan Nasional Bruto
Jumlah Penduduk
(b)    Per Kapita PDB          =          Pendapatan Domestik Bruto
Jumlah Penduduk
Dalam menghitung pendapatan perkapita 2 macam perhitungan dapat dilakukan, yaitu
berdasarkan harga yang berlaku dan harga tetap.Perhitungan menurut harga yang berlaku
penting untuk memberi gambaran mengenai kemampuan rata – rata dari penduduk negara itu
membeli barang – barang. Nilainya yang bertambah itu pada umumnya disebabkan oleh dua
faktor: (1) pertambahan produksi fisikal yang berlaku, dan (2) kenaikan harga – harga barang
yang membentuk produksi nasional.
Ada 3 aspek yang akan diperhatikan dalam perbandingan kemakmuran yang dicapai berbagai
negara:
i.        Perbandingan secara global diantara penduduk dunia di dalam beberapa golongan
pendapatan.
ii.      Perbandingan yang lebih terperinci diantara beberapa negara terpilih di dunia ini.
iii.    Perbadingan pendapatan per kapita yang sudah disesuaikan dengan menggunakan
purchasing power parity.
Pendapatan per kapita beberapa golongan negara dalam menunjukkan pendapatan per
kapita di berbagai negara laporan bank dunia (world development report) membedakan
berbagai negara di dunia kepada 2 kategori, yaitu:” low income economies”, “lower middle-
income”, “upper middle-income” dan “high income economies”.
Pendapatan per kapita dan “purchasing power parity”, perhitungan pendapatan perkapita
yang mempertimbangkan faktor perbedaan harga tersebut, yaitu dengan menghitung kembali
pendapatan perkapita berdasarkan harga yang sama di berbagai negara akan menghasilkan
data yang sangat berbeda dengan ditunjukkan.
Faktor – Faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi:
1.      Tanah dan kekayaan alam lainnya
2.      Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
3.      Barang – barang modal dan tingkat teknologi
4.      Sistem sosial dan sikap masyarakat
5.      Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang telah lam dibahas
oleh ahli – ahli ekonomi. Mazhab merkantilis, yaitu pemikiran – pemikiran ekonomi di antara
akhir abad ke – 16 dan akhir abad ke- 17. Buku adalam smith yang terkenal yaitu An Inquiry
Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Menurut pandangan ahh-ahli ekonomi Klasik ada empat (faktor yang mempengaruhi
penumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk jumhh stok barang-barang modal, luas tanah
dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa
pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli  ekonomi klasik terutama
menumpahkan perhatiannya kepada pengaruh penambahan penduduk kepada pertumbuhan
ekonomi. Dalam teori pertumbuhan maka di misalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah
tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan Berdasarkan kepada
perubahan.Berdasarkan kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh
pertambahan penduduk kepada tingkat produksi dan pendapatan.

2.3 Ringkasan isi buku pembanding


BAB I
Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi
            Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar lainnya
adalah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis kegiatan suatu perekonomian
dengan melihat bagian-bahian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Sedangkan
makroekonomi melihat kegiatan ekonomi dengan memperhatikan gambaran kegiatan
ekonomi secara menyeluruh.
            Analisis mengenai penentu tingkat kegiatan yang dicapai suatu perekonomian
merupakan bagian terpenting dari analisis makroekonomi. Analisis tersebut menunjukkan
bagaimana pengeluaran agregat dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan
suatu perekonomian dalam satu periode tertentu dan pendapaatn nasional yang tercipta.
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian perlu dibedakan kepada
tiga bentuk abstraksi atau penyederhanaan. Jenis analisis tersebut adalah :
i.               Analisis penentu kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan suku
bunga tetap
ii.             Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga mengalami
perubahan.
iii.           Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga dan suku bunga
mengalami perubahan.
Masalah utama dalam perekonomian dilihat dari makro ekonomi adalah
1.      Masalah pertumbuhan ekonomi, hal ini merupakan kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang dan jasa dari satu periode ke periode lainnya meningkat. Kemampuan
yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami
pertambahan dan jumlah serta kualitasnya.
2.      Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, perekonomian tidak selau berkembang secara
teratur, adakalanya sangat pesat dan merosot.
3.      Masalah penganguran, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mengangur karena ingin
kerja yang lebih baik, menganggur karena tidak trsedianya lapangan pekerjaan atau
keterampilan yang diperlukan, dan pengangguran sukarela.
4.      Masalah kenaikan harga-harga,faktor penyebab inflasi antara lain adalh tingkat pengeluaran
agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan
jasa, serta para pekerja di berbagai kegiatan ekonomi yang menuntut kenaikan upah.
5.      Masalah neraca perdangan dan neraca pembayaran, hubungannya terhadap kegiatan ekspor
dan impor, selain itu juga aliran modal untuk investasi yang berlaku di antara berbagai
negara.
Mekanisme pasar tidak dapat mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi negara yang
efisien secara terus menerus. Hal ini menimbulkan berbagai masalah tingkat kegiatan ekonoi
dan diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam mengatasi masalah yang
dihadapi keseluruhan ekonomi, kebijakan pemerintah mempunyai tujuan-tujuan berikut:
menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai tingkat kesempatan kerja penuh tanpa inflasi,
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh, menghindari masalah inflasi yang tinggi dan
mewujudkan neraca pembayaran yang kukuh.
Kebijakan pemerintah yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi
yang telah diterangkan dibedakan kepada tiga bentuk tindakan :
1.      Kebijakan fiskal, meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran
agregat dalam perekonomian.
2.      Kebijakan moneter, meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank
Sentral untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku
bunga, dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
3.      Kebijakan segi penawaran, meliputi langkah-langkah pemerintah yang bertujuan
mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja yang melebihi produktivitas pekerja
melalui mengurangi pajak, memberikan insentif fiskal, memberi subsidi dan menyediakan
infrastruktur.

BAB II
Penghitungan Pendapatan Nasional
            Setiap negara akan selalu menghitung pendapatan nasionalnya yaitu nilai produksi
dalam perekonomian, untuk mengetahui nilai output yang diciptakan dalam negara itu pada
suatu tahun tertentu. Pendapatan nasioanal merupakan suatu ukuran penting untuk
menentukan sejauh mana tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Tiga cara
dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, sebagai berikut :
1.      Pengeluaran , pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan niali pengeluaran yang
dilakukan oleh empat golongan pengguna barang dan jasa; rumah tangga, pemerintah,
perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi dan penduduk negara lain yang membeli
produksi dalam negara. Nilai jual-beli barang antara tidak dimasukkan dalam penghitungan.
PN = C + G + I + (X–M)
2.      Produk neto yang dijumlahkan adalah nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai kegiatan
ekonomi. Nilai tambah adalah pertambahan nilai rupiah suatu barang sebagai hasil dari
kegiatan suatu poerusahaan.
3.       Pendapatan, pendapatan nasiional dihitung dengan menjumlahkan pendapatan yang
diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan pendaptan nasional.
Berbagai jenis pendapatan itu adalah : gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan.
Disamping itu perlu ditambahkan pendapatan perusahaan perseorangan yaitu pendapatan
milik perorangan atau keluarga. Pendaptan ini belum dihitung dalam empat golongan
pendapatan yang dinyatakan sebelumnya.
Dalam penghitungan pendapatan negara digunakan beberapa konsep yang lebih
spesifeik/khusus artinya. Konsep-konsep pendapatan nasional yang lebih khusus artinya
adalah PDB (Pendapatan Domestik Bruto),PNB (Pendapatan Nasional Bruto) dan PN iniN
(Pendapatan Nasional Neto). Penghitungan pendapatan nasional juga perlu dibedakan antara
penghitungan dengan menggunakan harga yang berlaku dan harga tetap serta penghitungan
dengan menggunakan harga pasar dan harga faktor.
Dua konsep penting lain-lain dalam penghitungan pendapatan nasionaladalah
pendapatan individu dan pendapatan disposibel. Pendapatan individu merupakan keseluruhan
jumlah pendapatan yang diterima oleh semua rumah tangga dalam suatu perekonomian.
Pendapatan tersebut diperoleh dari menyediakan faktor-faktor produksi untuk digunakan
dalam kegiatan menghasilkan pendapatan nasional, dan dari pembayaran pindahan yaitu
pendapatan yang diperoleh buakn dari menyediakan faktor-faktor produksi yang dimiliki
contohnya: pensiunan dan beasiswa. Pendapatan disposibel merupakan pendapatan rumah
tangga yang dapat digunakan untuk perbelanjaan. Pendapatan disposibel nilainya adalah
sama dengan pendaptan individu setelah dikurangi pajak pendapatn.
Menghitung pendapatan nasional suatu negara bukanlah kerja yang mudah. Dalam
perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan produksi dan nilai
barang dan jasa yang diwujudkan oleh setiap kegitan ekonomi. Masalah utama yang dihadapi
dalam menghitung pendapatan nasional adalah pengumpulan data, masalah menentukan jenis
kegiatan yang produksinya perlu dihitung dalam menentukan pendapatan nasional, masalh
penghitungan dua kali,masalah menentukan harga barang, dan masalah kenaikan harga dan
perubahan kualiti barang, perlu dipertimbangkan.
Data pendapatan nasional dan komponen-komponennya sangat penting untuk
mengetahui ciri kegiatan ekonomi suatu negara pada suatu periode tertentu dan perubahan
kegiatan itu dari waktu ke waktu. Kegunaan utama data pendapatan nasional adalah :
1.      Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu
2.      Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi tiap yang berlaku dari tahun ke tahun dalam
jangka panjang
3.      Menunjukkan peranan tiap sektor dalam perekonomian dan peranan berbagai komponen
opengeluaran agregat
4.      Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode tertentu
5.      Menggambarkan taraf kemakmuran masyarkat dan perubahannya dari waktu ke waktu
6.      Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahn berikutnya dan
merencanakan perkembangan ekonomi di masa depan

BAB III
Kesimbangan Ekonomi Dua Sektor
            Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan
dan rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapat pemerintah, berarti dalam
perekonomian itu tidak terdapat pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga
tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak
melakukan kegiatan ekspor impor.
            Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga
adalah dari perusahaan. Pendapatan ini yang meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan
adalah nilainya sama dengan pendaptan nasional. Oleh sebab itu pemerintah tidak memugut
pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposibel  ).
            Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu
untuk pengeluaran konsumsi (membeli barang dan jasa) dan ditabung (di institusi keuangan).
Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penananm modal atau investor (perusahaan-
perusahaan yang akan mengembangkan usaha baru, memperbesar usaha lama, atau
memodernkan pabrik yang ada) dan akan digunakan untuk membeli barang-barang modal
seperti mesin-mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan
kantor.
            Dalam perekonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari
perbelanjaan, konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa dan perbelanjaan
perusahan-perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam perekonomian algebra,
persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I. Penawaran agregat meliputi (AS = Y).
            Sebelumnya telah diterangkan bahwa keseimbangan pendapatan nasioanl akan dicapai
apabila Y = AE. Dengan demikian syarat keseimbangan dalam perekonomian Indonesia dua
sektor adalah Y = C + I. Telah diterangkan diatas, pada setiap pendapatan nasioanal berlaku
persamaan Y = C + S.  Apabila Y diganti dengan C + S, maka dalam keseimbangan berlaku
persamaan  C + I = C + S,atau I = S.
            Pengeluaran rumah tnagga mempunyai tiga ciri utama berikut yaitu faktorutama yang
mempengaruhi penegeluaran rumah tangga adalah pendapatan yang di terimanya, pada
pendapatan sebesar nol, yaitu apabila rumah tangga tidak bekerja, konsumsi tetap akan
dilakukan dan ini dinamakan pengeluaran otonomi (pengeluaran yaang tidak bergantumh
pada pendapatan nasioanal), dan apabila berlaku pertambahan pendapatan akan berlaku
pertambahan konsumsi, tetapi pertambahannya kurang dari pertambahan pendaptan.
Berdasarkan ketiga ciri ini, konsumsi rumah tangga dapat dinyatakan C = a + b .
            Dalam memahami ciri-ciri konsumsi rumah tangga perlu digunakan empat konsep
berikut :

i.        MPC atau kecondongan menkonsumsi marjinal, yaitu ∆C/∆


ii.      APC atau kecondongan menkonsumsi rata-rata, yaitu C/y

iii.    MPS atau kecondongan menabung marjimal yaitu ∆S/ ∆ 


Sifat hubungan antara MPC dan MPS, APC dan APS mempunyai ciri-ciri yaitu MPC + MPS
=1 dan APC + APS = 1.
            Berdasarkan kepada ketiga ciri konsumsi seperti dinyatakan dalam ringkasan, secara
grafik dapat dibentuk fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, yang secara grafik menunjukkan
hubungan di antara konsumsi, tabungan, dan pendapatan nasional.

BAB IV
Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor
            Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor
perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran
pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan dan rumah tangga kepada
pemrintah dan pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk aliran pengeluaran atau pendapatan ini
mengubah pola aliran pusingan dalam perekonimian. Dalam ekonomi tiga sektor belum
terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh karena itu, ekonoi tiga sektor dinamakn
juga sebagai ekonoi tertutup.
            Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam
perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu AE = C + I +G. Dengan perubahan ini syarat
untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y = C + I + G. Pajak
menyebabkan bocoran dua komponen, yaitu S + T, dan suntikan juga terdiri dari komponen,
yaitu I + G. Maka, syarat lain untk mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara
adalah S + T = I + G.
            Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menurut berbagai cara. Cara yang
pertama adalah membedaknnya dengan pajak langsung dan pajak tak langsung. Cara yang
lain adalah membedakaan antara pajak regresif, pajak proposional dan pajak progesif. Dalam
kenyataannya, pajak yang selalu digunakan berbagai negara adalah pajak progesif. Dalam
teori makroekonomi, yang selalu digunakan dalam analisis adalah pajak regresif dan pajak
proposional.
            Dalam analisis mengenai keseimbanan pendapatan nasional, yang dimaksudkan
dengan pengeluaran pemerintah adalah keseluruhan pengeluaran yang dilakukannya, yaitu
pengeluaran yang meliputi konsumsi dan investasi. Faktor-faktor yang menentukan
pengeluaran pemerintah adalah prospek pendapatan dari pajak pendaptan dan pendapatan
pemritah lain, keadaan ekonomi masa kini dan masalah ekonomi yang dihadapi,
pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan keadaan ekonomi. Pengeluaran
pemerintah digolongkan sebagai pengeluaran otonomi oleh karena jumlahnya tidak berkaitan
langsung dengan pendapatan nasioanal.
            Pajak akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui efeknya atas pengeluaran
konsumsi rumah tangga. Pajak akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tnagga.
Dalam analisis dapat ditunjukkan dua bentuk efek pajak atas konsumsi dan tabungan, yaitu
efek yang diakibatkan oleh pajak tetap dan efek yang diakibatkan oleh pajak proposional :

i.               Efek pajak tetap T =   ; dimisalkan fungsi konsumsi adalah C = a + b


Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak :

a.         = a + bY

b.        = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :

a.         = a -   + bY

b.        = -a – (1 – b)   = -a + (1 - b)Y


            Kesimpulan :
a.        -  =   = MPC x Pajak

b.        -  = (1 – b)  = MPS x Pajak

ii.             Efek pajak T = tY : dimisalkan fungsi konsumsi asal adalah    C = a + b


Fungsi konsumsi dan tabungan sebelum pajak

a.         = a + bY

b.        = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :

a.         = a + 

b.        = -a – (1 – b)  (1 - t)Y


Kesimpulan :

a.        -  = btY = MPC x Pajak

b.        -  = (1 – b) tY = MPS x Pajak

BAB V
Keseimbangan AD – AS
            Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang
melengkapi analisis keseimbangan pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y = AE). Dalam
analisis AD-AS diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional yang dicapai
dalam keadaan harga-harga mengalami perubahan. Dalam analisis keseimbangan Y = AE
efek perubahan harga tidak diperhatikan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit (dengan
jelas),akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisis Y = AE memisalkan bahwa tingkat harga
tidak berubah.
            Analisis AD-AS memperbaiki kelemahan yang didapati dalam teori Klasik dan teori
Keynes. Teori Klasisk berpendapat dalam perekonomian tidak terdapt kekurangan
permintaan agregat. Efek dari keyakinan ini selanjutnya mereka berpendapat bahwa
perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi dan pendapatan
nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dan tingkat
teknologi yang digunakan, dan pertambahan uang dalam perekonomian akan menimbulkan
inflasi.
            Pandangan Klasik yang dinyatakan dalam paragraf dua dikritik oleh Keynes dalam
bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (diterbitkan tahun 1936).
Pandangan Kenes adlah bahwa perekonomian pengeluaran agregat dan permintaan agregat
(atau kedua-duanya juga dikenal sebgai permintaan efektif) adlah faktor utama yang
menentukan kegiatan ekonomi dan permintaan/pengeluaran agregat ini tidak mencapai
tingkat output pada kesempatan kerja penuh, dan sebgai akibatnya pengangguran selalu
berlaku, yang kedua pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional dan kesemptan kerja tetapi tidak mempengaruhi harga,
peranan pemerintah penting dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi yaitu dengan
menjalankan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

BAB VI
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang

            Salah satu ciri penting dari suatu perekonomian modern adalahdalam kegiatan
ekonomi berlaku spesialisasi dan pertukaran. Pertukaran yang efisien disebabkan oleh
penggunaan uang sebagai perantara dalam tukar menukar. Oleh sebab itu definisi uang selali
dihubungkan dengan fungsi uang sebagai perantara dalam tukar menukar.
            Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdangan perlu diterima masyara   kat. Oleh
sebab benda yang digunakan sebgai uang perlu mempunyai sifat khusu. Ciri-ciri yang perlu
dimiliki oleh uang adalah nilainya tetap, mudah dibawa, barangnya tahan lama, jumlahnya
terbatas dan kualitasnya harus seragam. Pada awalnya benda yang digunakan sebagai uang
adalah benda-benda penting yang digunakan dalam masyarakat primitif. Pada tingkat
perkembangan masyarakat yang berikutnyua emas dan perak digunakan sebagai uang. Dalam
beberapa abad belakangan ini berkembang penggunaan uang kertas. Dalam ekonomi modern
jenid uang yang terpenting adalah tabungan giral yaitu tabungan di bank umu yang dapat di
ambil dengan menggunakan cek.
            Penggunaan uang dalam kegiatan tukar menukar menimbulkan satu kerugian penting
kepada masyarakat, yaitu nilainy cenderung merodot dalam jangka panjang. Nilai uang
berhubungan secara berkebalikan denga tingkat harga yaitu kenaikan harga-harga akan
menurunkan nilai uang. Indeks nilai uang pada tahun tertentu (t) jika dibandingkan dengan
nilai uang tahun sebelumnya dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut.

Indeks nilai uang pada t =    x 100

BAB VII
Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah
            Dalam perekonomian tertutup, dan dalam jangka pendek, pengangguran dan inflasi
merupakan masalah ekonomi yang perlu dihadapi dan diatasi. Dalam sistem pasar bebas,
kedua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya diatasi. Kebijakan pemerintah perlu
dijalankan apabila salah satu atau kedua masalh tersebut timbul. Sesuai dengan keperluan ini
dalam analisi makriekonomi perlu diperhatikan dengan lebih baik masalah tersebut dan
bentuk-bentuk kebijakan pemerintah yang dapat digunakan untuk mengatsi kedua masalah.
            Dua cara digunakan untuk melihat masalah pengangguran yaitu, yang pertama dengan
melihat sumber dari wujudnya masalah tersebut dan yang kedua adalah berdasarkan ciri-
cirinya. Berdasarkan sumbernya pengangguran dibedakan kepada penganguran normal /
friksional, pengangguran siklikal (konjungtur), pengangguran berstruktur dan pengangguran
teknologi. Berdasarkan ciri-cirinya pengangguran dibedakan kepada pengangguran terbuka,
pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim dan setengah mengenggur.
            Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat
ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik, dari segi ekonomi tujuan mengatasi
pengangguran adalah menyediakan kesempatan kerja, menigkatkan taraf kemakmuran
masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan. Sedangkan tujuan bersifat sosial meliputi
meningkatkan kemamkmuran keluarga dan kestabilan keluarga, menghindari masalah
kriminal dan mewujudkan kestabilan politik.
            Berdasarkan kepada sumber yang menyebabkannya, masalah inflasi dibedakan
kepada tiga bentuk yaitu, inflasi tarikan permintaan, inflasi desakan biaya dan inflasi yang
diimpor. Seterusnya berdasarkan kepada kelajuannya, inflasi dibedakan kepada inflasi
merayap, inflasi moderat, dan inflasi hiperinflasi. Dalam ekonomi tidaklah mungkin
mewujudkan infalsi “nol persen” yang berkepanjagan. Oleh sebab itu dalam perekonomian
yang sangat stabil sekalipun, inflasi merayap akan selalu berlaku. Inflasi menimbulkan
beberapa efek buruk kepada perekonomian, yaitu dapat memperburuk prospek pertumbuhan
jangka panjang, mengurangi pendapatan riil, mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan
memperburuk distribusi pendapatan.

BAB VIII
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
            Melakukan perdagangan memberi kepada berbagai negara untuk berkembang lebih
cepat, dan meningkatkan pendapatan kesempatan masyarakat. Melalui spesialisasi dan
perdagangan kesejahteraan masyarakat berbagai negara dapat ditingkatkan. Sejak beberapa
abad yang lalu, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan berbagai perdaganga yang
menerangkan tentang berbagai kebaikan perdagangan. Empat kebaikan perdagangan yang
utama adalah memperoleh barang yang tidak dihasilalkn di luar negeri, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui spesialaisasi, memperluas pasaran barang-barang domestik,
dan memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, dan tenga
kerja kepakaran yang lebih baik dari negara lain.
            Keuntungan dari spesialisasi merupakan faktor yang paling utama yang menerangkan
sebabnya berbagai negara melakukan perdagangan. Walauoun berbagai negara dapat
menghasilkan barang yang sama jenisnya, perdagangan yang menguntungkan semua pihak
yang melakukan perdagangan dapat diwujudkan. Melalui perdagan kemakmuran dunia dapat
ditingkatkan dan setiap negara menikmati barang yang lebih banyak.
            Spesialisasi dapat mewujudkan dua bentuk keuntungan dari perdagangan yaitu mutlak
dan berbanding, negara memperoleh keuntungan mutlak dalam perdaganga apabila negara itu
dapat menghasilkan suatu barang dengan lebih murah biayanya dari negar-negar lain. Suatu
negara dikatakan menikmati keuntungan berbanding apabila negara itu dapat menikmati
harga pertukaran di antara barang tersebut dengan abrang lain, yang lebuh murah dari negara
lain, walaupun efisiensi pengeluarannya lebih rendah dari  negara lain.
            Dalam analisis ekonomi dua cara dapat digunakan untuk menunjukkan keuntungan
dari perdagangan. Cara pertama adalah dengan menggunakan contoh angka. Dengan cara ini
ditunjukkan dua keuntungan dari perdagangan, yaitu keuntungan mutlak dan bebanding, cara
kedua adalah dengan menggunakan garfik yang selau diunjukkan adalah keuntungan
berbanding.

BAB IX
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
            Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah makroekonomi dalam
jangka panjang. Setiap negara mempunyai kesempatan untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi oleh karena faktor-faktor produksi bertambah dari satu periode ke perode lainnya
dan oleh kerenya pendapatan nasional dapat ditingkatkan. Akan tetapi belum tentu
perkembangan yang berlaku, masalah pengangguran daapt menjadi semakin serius. Keadaan
seperti ini dapat dilihat dalam perekonomian yang selalu mengalami pertumbuhan yang
lambat.
            Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti sedikit berbeda dengan pembangunan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan PDB atau PDB riil. Sedangkan
pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalm
aspek lain dalam pereko0nomian seperti perkembangan pendidikan, perkembangan
pendidikan, perkembangan kemahiran tenaga kerja, perbaikan teknilogi dan kanaikan dalam
taraf kemakmuran masyarkat. Pembangunan ekonomi hanya berlaku apabila pendapatan per
kapita mengalmi kanaikan secara berkepanjangan.
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
A.    Kelebihan Buku
-        Kelebihan Buku Utama
·         Pembahasan dalam buku ini cukup rinci dan mudah dipahami.
·         Adanya penambahan ringkasan setiap pembahasan menambah kemudahan pembaca
memahami inti dari materi.
·         Memberikan contoh kasus yang dapat mempertajam pemahaman materi yang disampaikan
dan juga soal latihan yang dapat melatih pembaca.
·         Buku ini dilengkapi dengan banyak contoh gambar kurva dan tabel yang sangat membantu
dalam memahami teori yang ada.
·         Buku ini juga merangkum rumus-rumus sesuai dengan tema yang dipelajari.

-        Kelebihan Buku Pembanding


·         Buku ini memberikan materi yang sangat padat dan jelas karena pembahasannya hanya
satu topik perbab.
·         Buku ini memberikan gambar berupa grafik dan tabel yang dapat membantu pemahaman
pembaca.
·         Buku ini dilengkapi rumus-rumus yang jelas seperti yang terdapat pada penjelasan
mengenai saving dan lainnya.
·         Terdapat contoh yang dapat membantu pembaca memahami pembahasan.
B.     Kelemahan Buku
-        Kelemahan Buku Utama
·         Terdapat beberapa pembahasan yang tidak langsung membahas inti pembahasan, sehingga
materi yang disampaikan tidak cukup jelas dan terdapat penggunaan kalimat-kalimat yang
diulang-ulang
·         Banyak terdapat kesalahan penulisan kata di dalam buku seperti, penentu menjadi
penentuk (hal:15), oleh mejadi oeh (hal:26), faktor menjadi gaktor (hal:31), dan beberapa
lainnya.

-        Kelemahan Buku Pembanding


·         Materi pembahasan dalam buku ini masih mendasar dibandingkan dengan buku utama.
·         Tidak adanya soal latihan yang dapat melatih keterampilan dalam menyelesaikan
permasalahan.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kedua buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh semua orang, khususnya bagi
mahasiswa yang sekarang berada pada Fakultas Ekonomi. Karena kedua buku ini bisa
dijadikan sebagai acuan atau pedoman didalam proses pembelajaran. Karena kedua buku ini
menjelaskan bagaimana proses pembelajaran yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dan tepat sesuai dengan pekembangan pembelajaran yang seiring dengan
berjalannya waktu. 

B. SARAN

Menurut saran kami, kedua buku ini juga masih harus dalam perbaikan.
Misalnya adalah bahwa sebaiknya setiap buku harus membuat kesepakatan untuk
menentukan pemilihan kata yang digunakan di dalam pembahasannya agar pembaca kadang
tidak merasa bingung dengan pembahasan yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai