CBR Ekonomi Makro
CBR Ekonomi Makro
CBR Ekonomi Makro
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan
karunianya kami dapat menyelesaikan CBR ini, kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan Critical Book Report ini
Critical Book Report adalah tugas yang mengharuskan seseorang untuk megulas,
meringkas, dan mengevaluasi buku secara kritis. Sehingga kita dapat menguasai dan
memahami isi dari buku lebih dalam.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan Critical Book Report ini, oleh karena itu dengan senang hati
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga
Critical Book Report ini membawa manfaat bagi para pembaca dan bagi penulis sendiri
khususnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
Rasionalisasi Pentingnya CBR………………………………………………...4
Tujuan Penulisan CBR………………………………………………………...4
Manfaat Penulisan CBR……………………………………………………….4
IDENTITAS BUKU…………………………………………………........………5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
Ringkasan isi Buku utama…………………………………………………...6
Ringkasan isi Buku pembanding……………..………………………………...43
BAB III KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
Kelebihan Buku………………………………………………………………69
Kekurangan Buku…………………………………………………………….69
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………......…………70
Saran…………………………………………………………….....………….70
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku
a. Buku Utama
b. Buku Pembanding
I. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah menambahkan dalam bidang akan
dan pengeluaran permintaan dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran. Menurut
pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah sangat penting untuk mengatasi pengangguran
yang relatif serius. Seterusnya pengeluaran agregat dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara
menaikkan pengeluaran pemerintah untuk membeli barang dan jasa yang diperlukannya
maupun untuk menambah investasi pemerintah. Dalam masa inflasi atau pada ketika kegiatan
ekonomi telah mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kenaikan harga_ harga
sudanakWiesat, langkah sebaliknya harus dijalankan, yaitu pajak dinaikkan dan pengeluaran
pemerintah dikurangi. Langkah ini ' akan menurunkan pengeluaran agregat dan tekanan
inflasi dapat dikurangi.
J. Kebijakan Moneter
Menurut pandangan Keynes tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
uang. Bank Sentral dapat mempengaruhi penawaran uang. Melalui alat-alat dalam kebijakan
moneter pemerintah dapat menambah penawaran uang. Ceten's pan'bus, pertambahan ini
akan menurunkan tingkat bunga. Dengan penurunan tingkat bunga tersebut diharapkan
penanaman modal akan bertambah dan ini akan meningkat” kan pengeluaran agregat.
Sebagai implikasi dari perubahan ini kegiatan ekonomi akan meningkat dan pengangguran
menurun. Dalam masa inflasi langkah sebaliknya perlu dilakukan, yaitu penawaran uang
dikurangi untuk menaikkan tingkat bunga. Diharapkan langkah ini akan menurunkan
investasi dan seterusnya pengeluaran agregat akan menurunHal ini akan mengurangi tekanan
inflasi.
K. Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan-kebijakan fiskal dari moneter seperti yang diterangkan sebelum ini dapat
dipandang sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian
kebijakan fiskal dan moneter tersebut dapat dipandang sebagai kebijakan dari segi
permintaan. Disamping melalui permintaan, kegiatan perekonomian negara dapat pula
dipengaruhi melalui segi penawaran. Kebi'akan segi penawaran bertujuan untuk
mempertinggi e isiensi kegiatan perusahaan-perusahadn sehinggd HapEFrnenawarkan
barang;” barangnya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik. Satu
kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu langkah
pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja. Tujuan ini
dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan. Pemerintah
akan melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi kenaikan produktivitas pekerja.
Kebijakan seperti itu akan menghindari kenaikan biaya produksi yang berlebihan.
BAB 2
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
A. Komponen-Komponen Pengeluaran Dalam Perekonomian
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan pengeluaran ke
atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam ekonomi kepada 4 komponen, yaitu pengeluaran
konsumsi rumahtangga atau kon. sumsi rumahtangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan
modal sektor swasta dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumahtangga untuk membeli berbagai jenis
kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumahtangga atau
dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumahtangga.
Pendapatan yang diterima oleh rumahtangga akan digunakan untuk membeli makanan,
membeli pakaian, membiayai jasa pengangkutan, membayar pendidikan anak, membayar
sewa rumah dan membeli kendaraanPengeluaran pemerintah.
Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua golongan
yang utama: pengeluaran penggunaan pemerintah atau konsumsi pemerintah dan investasi
pemerintah.
2. Pembentukan modal sektor swasta.
Membangun gedung perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alatalat
memproduksi adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong sebagai investasi.
Pengeluaran itu dilakukan bukan untuk dikonsumsi, tetapi untuk digunakan dalam kegiatan
memproduksi di waktu akan datang. Dalam pengumpulan data mengenai investasi,
pengeluaran tersebut dibedakan kepada tiga jenis pengeluaran berikut: i. Pengeluaran ke atas
barang modal dan peralatan produksi. ii. Perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada
akhir tahun. iii. Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
3. Ekspor neto.
Nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan
nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto. Ekspor sesuatu negara biasanya
terdiri dari barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh sebab itu nilainya harus
dihitung ke dalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan produksi dari negara lain;
oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional. Dalam praktek
penghitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakkan keadaan di mana nilai barang impor
termasuk dalam penghitungan.
B. Produk Nasional Bruto Dan Neto
Dalam setiap periode, investasi yang dilakukan dalam perekonomian mempunyai dua
tujuan, yaitu: (i) memperbesar kemampuan perusahaanperusahaan (dari perekonomian secara
keseluruhan) untuk memproduksi barang (mempertinggi kapasitas produksi), dan (ii)
mengganti barangbarang modal yang perlu didepresiasikan atau yang telah ketinggalan
zaman. Investasi yang tergolong dalam (i) dinamakan investasi neto. Andaikata dalam
penghitungan pendapatan nasional nilai investasi yang dihitung hanyalah investasi neto,
pendapatan nasional yang diperoleh dinamakan Produk Nasional Neto atau Net National
Product (NNP). Dengan demikian dalam penghitungan pendapatan nasional cara pengeluaran
terdapat dua sifat hubungan berikut:
i. GNP, = NNP + Depresiasi
ii. Investasi neto = Investasi bruto Depresiasi
C. PENGHITUNGAN
Produk neto (net output) berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses
produksi. Dengan demikian, cara kedua untuk menghitung pendapatan nasional ini adalah
cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai sektor
dalam perekonomian. Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional
mempunyai dua tujuan penting:
i. untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi di dalam mewujudkan
pendapatan nasional, dan
ii. sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan dua, kali yaitu dengan hanya
menghitung nilai produk neto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
Sebelum penghitungan cara produk neto (cara produksi) diterangkan terlebih dahulu akan
ditunjukkan suatu contoh sederhana untuk menghitung nilai tambah.
D. Cara Menggolongkan Pendapatan Faktor-Faktor Produksi
Dalam penghitungan Pendapatan Nasional yang sebenarnya, penggolongfml pendapatan
faktor-faktor produksi tidak selalu mengikut penggolong 1 pendapatan faktor-faktor produksi
seperti yang dinyatakan di atas. Dengan perkataan lain, Pendapatan Nasional tidak ditentukan
dengan menghitung dan menjumlahkan seluruh gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan
yang diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan
yang diterima faktor-faktor produksi secara berikut:
1. Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah.
2. Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
3. Pendapatan dari sewa.
4. Bunga neto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga ke atas
pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah.
5. Keuntungan perusahaan.
7. Pandangan Keynes
Menyadari kelemahan analisis-analisis yang dilakukan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik
merupakan dorongan penting kepada Keynes untuk melakukan suatu pendekatan baru di
dalam menganalisis kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat. Di dalam usahanya ini antara
lain Keynes menunjukkan beberapa kelemahan dan' pandangan ahli ekonomi Klasik yang
telah diterangkan sebelum ini. Keynes berpendapat penggunaan tenaga kelja penuh adalah
keadaan yang jarang teljadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat
yang wujud dalam perekonomian.
8. Penentu Tabungan Dan Investasi
Tiga hal akan dibicarakan dalam bagian ini, yaitu (i) pandangan Keynes mengenai
penentuan tingkat tabungan dan investasi, (ii) perbandingan pandangan ahli-ahli ekonomi
Klasik dan Keynes, dan (iii) pandangan Keynes mengenai penentuan tingkat upah.
9. Pandangan Keynes
Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik yang menyatakan
bahwa tingkat tabunganl maupun tingkat investasi sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga,
dari perubahan-perubahan dalam tingkat bunga akan menyebabkan tabungar. yang tercipta
pada tingkat penggunaan tenaga kelja penuh akan selalu sama dengan investasi yang
dilakukan oleh para pengusaha.
BAB 4
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN DUA
SEKTOR
Yang dimaksudkan dengan perekonomian dua sektor adalah Perekonomian yang terdiri
dari sektor rumahtangga dan perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian itu dimisalkan
tlelak terdapat kegiatan. Pemerintah dan perdagangan luar negeri. Sirkulasi aliran pendapatan
yang terdapat dalam gambarlltu dapat dalam kesimpulan bahwa aliran-aliran pendapatannya
mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
· Sebagai balas jasa kepada penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor
rumahtangga oleh sektor perusahaan, sektor‘ rumahtangga akan memperoleh aliran
pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung.
· Sebahagian besar dari berbagai jenis pendapatan yang diterima oteh sektor rumahtangga
akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
oleh sektor perusahaan.
· Sisa dari berbagai jenis pendapatan rumahtangga yang tidak digunakan untuk pengeluaran
konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan.
· Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan
meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan dari sektor rumah
tangga.
BAB 5
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA
SEKTOR
Yang diartikan dengan perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri dari
sektor-sektor yang berikut: rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Dengan demikian
dalam menganalisis perekonomian tiga sektor pada hakikatnya akan diperhatikan peranan dan
pengaruh pemerintah ke atas kegiatan dalam sesuatu perekonomian. Campur tangan
pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam proses
penentuan keseimbangan pendapatan nasional: (i) pungutan pajak yang dilakukan pemerintah
akan mengurangi pengeluaran agregat melalui pengurangan ke atas konsumsi rumahtangga,
akan tetapi sebaliknya, (ii) pajak memungkinkan pemerintah melakukan Perbelanjaan dan ini
akan menaikkan perbelanjaan agregat. Dalam menganalisis perekonomian tiga sektor masih
tetap dimisalkan kegiatan ekspor dan impor tidak dilakukan. Ini berarti analisis yang dibuat
masih memisalkan bahwa barang-barang dan jasa jasa yang diproduksikan tidak dijual ke luar
negeri dan masyarakat atau perusahaan tidak membeli dan menggunakan barang-barang dan
jasa yang diimpor. Disebabkan oleh ketiadaan perdagangan luar negeri maka perekonomian
tiga sektor dinamakan juga perekonomian tertutup.
A. Aliran Pendapatan Dan Syarat Keseimbangan
Analisis keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor bertujuan
untuk menunjukkan penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian di mana terdapat
pemerintah. Untuk memahami analisis tersebut dengan baik perlulah terlebih dahulu disadari
corak aliran pendapatan dan pengeluaran yang berlaku dalam perekonomian tersebut dan
selanjutnya dari gambaran tersebut ditunjukkan syarat keseimbangan pendapatan nasional
dalam perekonomian tiga sektor.
B. Aliran Pendapatan Dan Pengeluaran
Campur tangan pemerintah dan perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran baru
dalam sirkulasi aliran pendapatan. Yang pertama adalah aliran pembayaran pajak oleh
rumahtangga-rumahtangga dan perusahaanperusahaan kepada pemerintah. Pembayaran pajak
tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber
pendapatan pemerintah yang terutama. Aliran baru yang kedua adalah pengeluaran dari
sektor pemerintah ke sektor perusahaan
C. Syarat Keseimbangan
Dalam perekonomian yang tidak melakukan perdagangan luar negerk penawaran agregat
adalah sama dengan pendapatan nasionalnya (Y), yaitu sama dengan nilai barang dan jasa
yang diproduksikan dala perekonomian dalam suatu periode tertentu. Permintaan agregat, at
pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam perekonomi tersebut, meliputi tiga
jenis perbelanjaan: konsumsi rumah tangga (C), investasi perusahaan (I) dan pengeluaran
pemerintah membeli baranp dan jasa (G). Dengan demikian keadaan yang menciptakan
keseimbang dalam perekonomian tiga sektor adalah:
Penawaran agregat = Permintaan agregat
atau : Y = C + l + G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dani akan mewujudkan aliran
pendapatan ke sektor rumahtangga (gaji upah, sewa, bunga dan keuntungan) dan aliran ini
sama nilainya dengan pendapatan nasional (Y). Dalam perekonomian tiga sektor berlaku
kesamaan berikut:
Y=C+S+T
Uraian yang terdahulu telah menunjukkan bahwa dalam keseimba'l; berlaku kesamaan
berikut: Y = C + I + G. Sedangkan pada setiap tingkat pendapatan nasional berlaku
kesamaan: Y= C + S + T. Dengan demikian pada keseimbangan pendapatan nasional berlalu
kesamaan berikut:
C + I + G = C + S +T
Apabila C dikurangi dari setiap ruas maka:
I+G=S+T
Dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah bocoran dari sirkulasi aliran pendapatan,
sedangkan S dan T adalah suntikan. Dengan .emikian, dalam keseimbangan ekonomi tiga
sektor juga berlaku keadaan bocoran : suntikan. Sebagai kesimpulan dapatlah dirumuskan
bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan i akan berlaku keadaan
yang berikut:
i. Y = C + I + G,dan
ii. I + G = S + T
D. Jenis-Jenis Pajak
Dalam setiap perekonomian pemerintah perlu melakukan berbagai jenis nerbelanjaan.
Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi pemerintah, membangun dan
memperbaiki infrastruktur, menyediakan asilitas pendidikan dan kesehatan, dan membiayai
anggota polisi dan entera untuk menjaga keamanan merupakan pengeluaran yang tidak noleh
dielakkan oleh pemerintah. Untuk dapat membiayai pengeluaran ersebut pemerintah perlu
mencari dana. Dana tersebut terutama uiperoleh dari pungutan pajak dari rumahtangga dan
perusahaan. Uraian ini bawah ini secara ringkas menerangkan struktur pajak yang menjadi
sumber dana untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
1. Pajak Langsung Dan Pajak Tak Langsung
Secara garis besarnya berbagai jenis pajak yang dipungut pemerintah tapal dibedakan
kepada dua golongan, yaitu pajak langsung dan pajak lak langsung.
· Pajak langsung
Pajak langsung berarti jenis pungutan pemerintah secara langsung dikumpulkan dari
pihak yang wajib membayar pajak. Setiap individu yang bekerja dan perusahaan yang
menjalankan kegiatan tlan memperoleh keuntungan wajib membayar pajak. Pajak yang
liipungut dan dikenakan ke atas pendapatan mereka dinamakan pajak; langsung, yaitu pajak
itu secara langsung dipungut dari orang yang berkewajipan untuk membayar pajak.
· Pajak tak langsung.
Pajak tak langsung adalah pajak yang hebannya boleh dipindah-pindahkan kepada pihak
lain. Salah satu jenis pajak tak langsung yang penting adalah pajak impor. Biasanya, pada
akhirnya yang akan menanggung beban pajak tersebut adalah para konsumen barang impor.
Yang mula-mula membayar pajak adalalah perusahaan-perusahaan yang mengimpor barang
tersebut. Akan tetap pada waktu menjual barang impor tersebut, pengimpor tersebut akan
mempertimbangkan pajak impor yang dibayarnya dalarn menentuk harga penjualannya.
2. Bentuk-Bentuk Pajak Pendapatan
Disamping dengan cara penggolongan seperti yang baru diterangkanlt sistem pajak dapat
pula dibedakan berdasarkan penggolongan berikutpajak regresif, pajak proporsional dan
pajak progresif.
a. Pajak regresif.
Sistem pajak yang persentasi pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang
dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi dinamakan pajak regresif. Dalam sistem ini, pada
pendapatan rendah, pajak yang dipungut meliputi bahagian yang tinggi dari pendapatan
tersebut. Tetapi, semakin tinggi pendapatan semakin kecl persentasi pajak itu dibandingkan
dengan keseluruhan pendapatan. Nilai pajak yang sama besarnya tanpa memperhatikan
pendapatan seseorang dapat digolongkan sebagai pajak regresif.
b. Pajak proporsional.
Persentasi pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan, yaitu
dari pendapatan yang sangat rendah kepada yang sangat tinggi dinamakan pajak proporsional.
Dalam sistem pajak seperti ini tidak dibedakan di antara penduduk yang kaya atau yang
miskin dan di antara perusahaan besar dan Perusahaan kecil mereka harus membayar pajak
menurut persentasi yang tetap. Walau bagaimanapun, dalam nilai nominalnya, makin tinggi
pendapatan atau kekayaan, makin tinggi pula jumlah pajak yang akan dibayar.
c. Pajak progresif.
Sistem pajak yang persentasinya bertambah apabila pendapatan semakin meningkat
dinamakan pajak progres. Pajak progresif menyebabkan pertambahan nominal pajak yang
dibayar akan menjadi semakin cepat apabila pendapatan semakin tinggi. Di berbagai negara
sistem pajak progresif digunakan untuk memungut pajak pendapatan orang-orang yang
bekerja makan gaji. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pendapatan pajak yang lebih
banyak. Di samping itu sistem itu bertujuan untuk lebih meratakan pendapatan.
E. Pengaruh Pajak Ke Atas Konsumsi Dan Tabungan
Dalam perekonomian dua sektor pendapatan nasional adalah sama dengan pendapatan
disposebel: Sebagai akibat adanya pajak, dalam perekonomian tiga sektor pendapatan
disposebel telah menjadi lebih kecil dari pendapatan nasional. Dalam perekonomian yang
telah mengenakan pajak, perhubungan di antara pendapatan disposebel dan pendapatan
nasional dapat dinyatakan secara persamaan berikut:
Yd = Y - T
Yaitu, pendapatan disposebel (Yd) adalah sama dengan pendapatan nasional (Y)
dikurangi oleh pajak (T). Penurunan pendapatan disposebel-akan mengurangi konsumsi dan
tabungan rumahtangga. Hal ini disebabkan karena pajak yang dibayarannya mengurangi
kemampuannya untuk melakukan pengeluaran konsumsi dan menabung. Berhubung dengan
pengaruh pajak kepada bendapatan disposebel, pengeluaran konsumsi dan tabungan, secara
umum dapat dirumuskan:
i. Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposebel sebanyak pajak yang
dipungut tersebut. Dalam persamaan: Yd = YT.
ii. Penurunan pendapatan disposebel menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan
rumahtangga akan berkurang pada berbagai tingkat pendapatan.
F. Pengeluaran pemerintah
Pajak yang diterima pemerintah akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan
pemerintah. Di negara-negara-yang sudah sangat maju pajak adalah sumber utama dari
perbelanjaan pemerintah. Sebahagian dari pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai
administrasi pemerintahan dan sebahagian lainnya adalah untuk membiayai kegiatankegiatan
pembangunan. Membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan
dan kesehatan rakyat, membiayai perbelanjaan untuk angkatan bersenjata, dan membiayai
berbagai jenis infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang
penting yang akan dibiayai pemerintah. Perbelanjaan-perbelanjaan tersebut akan
meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi negara.
G. Penentu-Penentu Pengeluaran Pemerintah
Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu
tergantung kepada banyak faktor. Yang penting di antaranya adalah: jumlah pajak yang akan
diterima, tujuan-tujuan ekonomi jangka pendek dan pembangunan ekonomi jangka panjang,
dan pertimbangan politik dan keamanan.
1. Proyeksi junlah pajak yang diterima.
Salah satu faktor penting yang menentukan besarnya pengeluaran pemerintah adalah
jumlah pajak midiramalkan. Dalam menyusun anggaran belanjanya pemerintah akan terlebih
dahulu membuat proyeksi mengenai jumlah pajak yang diterimanya. Makin banyak jumlah
pajak yang dapat dikumpulkan, makin banyak pula perbelanjaan pemerintah yang akan
dilakukan.
2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai.
Faktor yang lebih penting dalam penentuan pengeluaran pemerinta adalah tujuan-tujuan
ekonomi yang ingin dicapai pemerintah. Pemerintah penting sekali peranannya dalam
perekonomian. Kegiatannya dapat memanipulasi, mengatur kegiatan ekonomi ke arah yang
diinginkan. :Beberapa tujuan penting dari kegiatan pemerintah adalah mengatasi masalah
pengang. guran, menghindari inflasi dan memperce aat oemoangunan ekonomi dalam jangka
panjang.
3. Pertimbangan politik dan keamanan.
Pertimbangan-pertimbangan politi aan kestabilan negara selalu menjadi salah satu tujuan
penting dalam menyusun anggaran belanja pemerintah. Kekacauan politik, perselisihan di
antara berbagai golongan masyarakat dan daerah sering berlaku di berbagai negara di dunia.
Keadaan seperti itu akan menyebab kan kenaikan perbelanjaan pemerintah yang sangat besar,
terutama apabila operasi militer perlu dilakukan. Ancaman kestabilan dari negara luar juga
dapat menimbulkan kenaikan yang besar dalam pengeluaran ketenteraan dan akan memaksa
pemerintah membelanjakan uang yang jauh lebih besar dari pendapatan pajak.
H. Fungsi Pengeluaran Pemerintah
Dari uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah di atas,
dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional tidak memegang peranan yang penting dalam
menentukan perbelanjaar1 pemerintah. Dengan perkataan lain, pengeluaran pemerintah pada
suatu periode tertentu dan perubahannya dari satu periode ke periode lainny tidak didasarkan
kepada tingkat pendapatan nasional dan pertumbuhan pendapatan nasional. Dan perubahan-
perubahan perbelanjaan pemerintah digambarkan dalam bentuk perpindahan fungsi
pengeluaran pemerintah ke atas atau ke bawah. Sebagai contoh, misalkan dalam suatu
periode tertentu pengeluaran pemerintah adalah sebanyak G rupiah.
BAB 6
UANG, BANK DAN PENCIPTAAN UANG
A. Definisi dan Ciri-ciri uang
Yang diartikan dengan perekonomian uang adalah perekonomian yang sudah menggunakan
uang sebagai alat pertukran dalam kegiatan perdagangan.
Beberapa kelemahan perdagangan Barter
1. Perekonomian berter memerlukan kehendak ganda yang selaras atau double coincidence of
wants.
2. Penentuan harga sukar dilakukan.
3. Perekonomian barter membatasi pilihan pembeli.
4. Menyulitkan pembayaran tertunda.
5. Sukar menyimpan kekayaan.
Definisi dan ciri-ciri uang
Agar masyarakat menyetujui penggunaan seuatu benda sebagai uang, haruslah benda itu
memenuhi syarat-syarat,
1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2. Mudah dibawa-bawa
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4. Tahan lama
5. Jumlah terbatas
6. Bendanya mempunyai mutu yang sama.
BAB 9
MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI
A. Pengangguran dan implikasinya
Jenis-jenis pengangguran,
1. Pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan-
perubahan dalam tingkat kegiatan perekonomian.
2. Pengangguran struktural,pertumbuhan dan perkembangan ekonomi selalu diikuti oleh
perubahan struktur dan corak kegiatan ekonomi.
3. Pengangguran normal ,apabila dalam suatu periode tertentu perekonomian terus menerus
megalami perkembangan yang pesat, jumlah dan tingkat pengangguran akan menjadi
semkain rendah.
4. Pengangguran tersembunyi, apabila dalam suatu kegiatan perekonomian jumlah
tenaga kerja sangat berlebihan pengangguran tersembunyi atau pengangguran tak ketara
dapat berlaku.
5. Pengangguran musiman, bentuk pengangguran lain yang sering kali wujud di sektor
pertanian dinegara berkembang adalah pengangguran musiman.
6. Setengah menganggur, kelebihan penduduk disektor pertanian di negara berkembang, yaitu
disertai oleh pertambahan penduduknya dengan cepat dari tahun ke tahun, telah menimbulkan
percepatan dalam proses urbanisasi.
7. Pengangguran sukarela dan tak-sukarela
B. Inflasi dan Implikasinya
Faktor-faktor yang menimbulkan inflasi
1. Inflasi tarikan permintaan
2. Inflasi desakan biaya
BAB 10
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, NILAI VALUTA ASING DAN NERACA
PEMBAYARAN
A. Sebab-sebab berlakunya perdagangan
1. Memperoleh barang yang tidak dapat menghasilkan didalam negeri
2. Mengimpor teknologi yang lebih modern dari negara lain
3. Memperluas pasar produk-produk dalam negeri
4. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Penentuan nilai (kurs) valuta asing
Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis-jenis mata uang yang digunakan dinegara lain.
Nilai valuta asing adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri ynag
diperlukan untukk mendapat satu unit mata uang asing.
Penentuan dalam pasar bebas
Permintaan valuta asing, keinginan dari penduduk sesuatu negara untuk memperoleh sesuau
jenis uang asing dapatlah dipandang keinginan atau permintaan ke atas valuta asing oleh
penduduk negara itu.
Penawaran valuta asing, keinginan penduduk amerika untuk membeli uang rupiah merupakan
penawaran valuta asing.
B. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu neraca pembukuan yang menunjukkan nilai berbagai jenis
transaksi keungan yang dilakukan di antara satu negara dengan negara-negara lain dalam satu
tahun tertentu.
BAB 11
PERTUMBUHAN EKONOMI
Di tinjau dari sudut ekonomi, perkembangan perekonomian dunia yang berlaku dua abad
yang lalu menimbulkan 2 efek penting yang sangat menggalakkan, yaitu (1) kemakmuran
atau taraf hidup masyarakat makin meningkat, dan (2) ia dapat mencipta kesempatan kerja
baru kepada penduduk yang semakin bertambah jumlahnya. Berbagai konsep yang berkaitan
dengan pertumbuhan ekonomi sesuatu negara istilah istilah seperti pertumbuhan ekonomi
(economic growth), pembangunan ekonomi (economic development), tingkat kemakmuran
atau taraf hidup masyarakat, dan pendapatan perkapita.
Dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan
ekonomi fisikal yang terjadi di sesuatu negara, seperti pertambahan jumlah dan produksi
barang industri, pengembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan
induksi kegiatan – kegiatan ekonomi yang sudah ada.Dan berbagai pekembangan
lainnya.Dalam analisis perekonomian tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu
begara diukur dari perkembangan pendapatan nasional yang capai suatu negara.
Pembagunan ekonomi biasanya dikaitakan dengan perkembangan ekonomi di negara –
negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai berikut :economic
development is growth has change yaitu pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan
ekonomi yang diikuti oleh perubahan – perubahan dalam struktur dan corak kegiatan
ekonomi. Tingkat kemakmuran, banyak indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan
tingkat kemakmuran dan taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat sesuatu negara.
Pendapatan perkapita.Salah satu komponen dan pendapatan nasional yang selalu
dilakukan perhitungannya adalah pendapatan perkapita, yaitu pendapatan rata – rata
penduduk sesuatu negara pada suatu tingkat tertentu.nilainya diperoleh dari membagi nilai
pendapatan nasional bruto atau pendapatan domestik bruto pada sesuatu tahun tertentu
dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut.
(a) Per Kapita PNB = Pendapatan Nasional Bruto
Jumlah Penduduk
(b) Per Kapita PDB = Pendapatan Domestik Bruto
Jumlah Penduduk
Dalam menghitung pendapatan perkapita 2 macam perhitungan dapat dilakukan, yaitu
berdasarkan harga yang berlaku dan harga tetap.Perhitungan menurut harga yang berlaku
penting untuk memberi gambaran mengenai kemampuan rata – rata dari penduduk negara itu
membeli barang – barang. Nilainya yang bertambah itu pada umumnya disebabkan oleh dua
faktor: (1) pertambahan produksi fisikal yang berlaku, dan (2) kenaikan harga – harga barang
yang membentuk produksi nasional.
Ada 3 aspek yang akan diperhatikan dalam perbandingan kemakmuran yang dicapai berbagai
negara:
i. Perbandingan secara global diantara penduduk dunia di dalam beberapa golongan
pendapatan.
ii. Perbandingan yang lebih terperinci diantara beberapa negara terpilih di dunia ini.
iii. Perbadingan pendapatan per kapita yang sudah disesuaikan dengan menggunakan
purchasing power parity.
Pendapatan per kapita beberapa golongan negara dalam menunjukkan pendapatan per
kapita di berbagai negara laporan bank dunia (world development report) membedakan
berbagai negara di dunia kepada 2 kategori, yaitu:” low income economies”, “lower middle-
income”, “upper middle-income” dan “high income economies”.
Pendapatan per kapita dan “purchasing power parity”, perhitungan pendapatan perkapita
yang mempertimbangkan faktor perbedaan harga tersebut, yaitu dengan menghitung kembali
pendapatan perkapita berdasarkan harga yang sama di berbagai negara akan menghasilkan
data yang sangat berbeda dengan ditunjukkan.
Faktor – Faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi:
1. Tanah dan kekayaan alam lainnya
2. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
3. Barang – barang modal dan tingkat teknologi
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
5. Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang telah lam dibahas
oleh ahli – ahli ekonomi. Mazhab merkantilis, yaitu pemikiran – pemikiran ekonomi di antara
akhir abad ke – 16 dan akhir abad ke- 17. Buku adalam smith yang terkenal yaitu An Inquiry
Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Menurut pandangan ahh-ahli ekonomi Klasik ada empat (faktor yang mempengaruhi
penumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk jumhh stok barang-barang modal, luas tanah
dan kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan. Walaupun menyadari bahwa
pertumbuhan ekonomi tergantung kepada banyak faktor, ahli-ahli ekonomi klasik terutama
menumpahkan perhatiannya kepada pengaruh penambahan penduduk kepada pertumbuhan
ekonomi. Dalam teori pertumbuhan maka di misalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah
tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan Berdasarkan kepada
perubahan.Berdasarkan kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh
pertambahan penduduk kepada tingkat produksi dan pendapatan.
BAB II
Penghitungan Pendapatan Nasional
Setiap negara akan selalu menghitung pendapatan nasionalnya yaitu nilai produksi
dalam perekonomian, untuk mengetahui nilai output yang diciptakan dalam negara itu pada
suatu tahun tertentu. Pendapatan nasioanal merupakan suatu ukuran penting untuk
menentukan sejauh mana tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Tiga cara
dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, sebagai berikut :
1. Pengeluaran , pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan niali pengeluaran yang
dilakukan oleh empat golongan pengguna barang dan jasa; rumah tangga, pemerintah,
perusahaan-perusahaan yang melakukan investasi dan penduduk negara lain yang membeli
produksi dalam negara. Nilai jual-beli barang antara tidak dimasukkan dalam penghitungan.
PN = C + G + I + (X–M)
2. Produk neto yang dijumlahkan adalah nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai kegiatan
ekonomi. Nilai tambah adalah pertambahan nilai rupiah suatu barang sebagai hasil dari
kegiatan suatu poerusahaan.
3. Pendapatan, pendapatan nasiional dihitung dengan menjumlahkan pendapatan yang
diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan pendaptan nasional.
Berbagai jenis pendapatan itu adalah : gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan.
Disamping itu perlu ditambahkan pendapatan perusahaan perseorangan yaitu pendapatan
milik perorangan atau keluarga. Pendaptan ini belum dihitung dalam empat golongan
pendapatan yang dinyatakan sebelumnya.
Dalam penghitungan pendapatan negara digunakan beberapa konsep yang lebih
spesifeik/khusus artinya. Konsep-konsep pendapatan nasional yang lebih khusus artinya
adalah PDB (Pendapatan Domestik Bruto),PNB (Pendapatan Nasional Bruto) dan PN iniN
(Pendapatan Nasional Neto). Penghitungan pendapatan nasional juga perlu dibedakan antara
penghitungan dengan menggunakan harga yang berlaku dan harga tetap serta penghitungan
dengan menggunakan harga pasar dan harga faktor.
Dua konsep penting lain-lain dalam penghitungan pendapatan nasionaladalah
pendapatan individu dan pendapatan disposibel. Pendapatan individu merupakan keseluruhan
jumlah pendapatan yang diterima oleh semua rumah tangga dalam suatu perekonomian.
Pendapatan tersebut diperoleh dari menyediakan faktor-faktor produksi untuk digunakan
dalam kegiatan menghasilkan pendapatan nasional, dan dari pembayaran pindahan yaitu
pendapatan yang diperoleh buakn dari menyediakan faktor-faktor produksi yang dimiliki
contohnya: pensiunan dan beasiswa. Pendapatan disposibel merupakan pendapatan rumah
tangga yang dapat digunakan untuk perbelanjaan. Pendapatan disposibel nilainya adalah
sama dengan pendaptan individu setelah dikurangi pajak pendapatn.
Menghitung pendapatan nasional suatu negara bukanlah kerja yang mudah. Dalam
perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan produksi dan nilai
barang dan jasa yang diwujudkan oleh setiap kegitan ekonomi. Masalah utama yang dihadapi
dalam menghitung pendapatan nasional adalah pengumpulan data, masalah menentukan jenis
kegiatan yang produksinya perlu dihitung dalam menentukan pendapatan nasional, masalh
penghitungan dua kali,masalah menentukan harga barang, dan masalah kenaikan harga dan
perubahan kualiti barang, perlu dipertimbangkan.
Data pendapatan nasional dan komponen-komponennya sangat penting untuk
mengetahui ciri kegiatan ekonomi suatu negara pada suatu periode tertentu dan perubahan
kegiatan itu dari waktu ke waktu. Kegunaan utama data pendapatan nasional adalah :
1. Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu
2. Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi tiap yang berlaku dari tahun ke tahun dalam
jangka panjang
3. Menunjukkan peranan tiap sektor dalam perekonomian dan peranan berbagai komponen
opengeluaran agregat
4. Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode tertentu
5. Menggambarkan taraf kemakmuran masyarkat dan perubahannya dari waktu ke waktu
6. Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahn berikutnya dan
merencanakan perkembangan ekonomi di masa depan
BAB III
Kesimbangan Ekonomi Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan
dan rumah tangga. Dalam perekonomian tidak terdapat pemerintah, berarti dalam
perekonomian itu tidak terdapat pajak dan pengeluaran pemerintah. Perekonomian itu juga
tidak melakukan perdagangan luar negeri dan dengan demikian perekonomian itu tidak
melakukan kegiatan ekspor impor.
Dalam perekonomian dua sektor sumber pendapatan yang diperoleh rumah tangga
adalah dari perusahaan. Pendapatan ini yang meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan
adalah nilainya sama dengan pendaptan nasional. Oleh sebab itu pemerintah tidak memugut
pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan disposibel ).
Pendapatan yang digunakan rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu
untuk pengeluaran konsumsi (membeli barang dan jasa) dan ditabung (di institusi keuangan).
Tabungan ini akan dipinjamkan kepada penananm modal atau investor (perusahaan-
perusahaan yang akan mengembangkan usaha baru, memperbesar usaha lama, atau
memodernkan pabrik yang ada) dan akan digunakan untuk membeli barang-barang modal
seperti mesin-mesin, peralatan produksi lain, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan
kantor.
Dalam perekonomian dua sektor komponen pengeluaran agregat terdiri dari
perbelanjaan, konsumsi rumah tangga untuk membeli barang dan jasa dan perbelanjaan
perusahan-perusahaan untuk membeli barang modal. Dalam perekonomian algebra,
persamaan pengeluaran agregat adalah AE = C + I. Penawaran agregat meliputi (AS = Y).
Sebelumnya telah diterangkan bahwa keseimbangan pendapatan nasioanl akan dicapai
apabila Y = AE. Dengan demikian syarat keseimbangan dalam perekonomian Indonesia dua
sektor adalah Y = C + I. Telah diterangkan diatas, pada setiap pendapatan nasioanal berlaku
persamaan Y = C + S. Apabila Y diganti dengan C + S, maka dalam keseimbangan berlaku
persamaan C + I = C + S,atau I = S.
Pengeluaran rumah tnagga mempunyai tiga ciri utama berikut yaitu faktorutama yang
mempengaruhi penegeluaran rumah tangga adalah pendapatan yang di terimanya, pada
pendapatan sebesar nol, yaitu apabila rumah tangga tidak bekerja, konsumsi tetap akan
dilakukan dan ini dinamakan pengeluaran otonomi (pengeluaran yaang tidak bergantumh
pada pendapatan nasioanal), dan apabila berlaku pertambahan pendapatan akan berlaku
pertambahan konsumsi, tetapi pertambahannya kurang dari pertambahan pendaptan.
Berdasarkan ketiga ciri ini, konsumsi rumah tangga dapat dinyatakan C = a + b .
Dalam memahami ciri-ciri konsumsi rumah tangga perlu digunakan empat konsep
berikut :
BAB IV
Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor
Ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor
perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Kegiatan pemerintah menimbulkan dua aliran
pembayaran yaitu pajak yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan dan rumah tangga kepada
pemrintah dan pengeluaran pemerintah. Kedua bentuk aliran pengeluaran atau pendapatan ini
mengubah pola aliran pusingan dalam perekonimian. Dalam ekonomi tiga sektor belum
terdapat kegiatan mengekspor dan mengimpor. Oleh karena itu, ekonoi tiga sektor dinamakn
juga sebagai ekonoi tertutup.
Dengan adanya pengeluaran pemerintah (G) maka pengeluaran agregat dalam
perekonomian meliputi tiga komponen, yaitu AE = C + I +G. Dengan perubahan ini syarat
untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah Y = C + I + G. Pajak
menyebabkan bocoran dua komponen, yaitu S + T, dan suntikan juga terdiri dari komponen,
yaitu I + G. Maka, syarat lain untk mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara
adalah S + T = I + G.
Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menurut berbagai cara. Cara yang
pertama adalah membedaknnya dengan pajak langsung dan pajak tak langsung. Cara yang
lain adalah membedakaan antara pajak regresif, pajak proposional dan pajak progesif. Dalam
kenyataannya, pajak yang selalu digunakan berbagai negara adalah pajak progesif. Dalam
teori makroekonomi, yang selalu digunakan dalam analisis adalah pajak regresif dan pajak
proposional.
Dalam analisis mengenai keseimbanan pendapatan nasional, yang dimaksudkan
dengan pengeluaran pemerintah adalah keseluruhan pengeluaran yang dilakukannya, yaitu
pengeluaran yang meliputi konsumsi dan investasi. Faktor-faktor yang menentukan
pengeluaran pemerintah adalah prospek pendapatan dari pajak pendaptan dan pendapatan
pemritah lain, keadaan ekonomi masa kini dan masalah ekonomi yang dihadapi,
pertimbangan-pertimbangan politik dan kestabilan keadaan ekonomi. Pengeluaran
pemerintah digolongkan sebagai pengeluaran otonomi oleh karena jumlahnya tidak berkaitan
langsung dengan pendapatan nasioanal.
Pajak akan mempengaruhi pengeluaran agregat melalui efeknya atas pengeluaran
konsumsi rumah tangga. Pajak akan mengurangi konsumsi dan tabungan rumah tnagga.
Dalam analisis dapat ditunjukkan dua bentuk efek pajak atas konsumsi dan tabungan, yaitu
efek yang diakibatkan oleh pajak tetap dan efek yang diakibatkan oleh pajak proposional :
a. = a + bY
b. = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :
a. = a - + bY
a. = a + bY
b. = -a + (1 – b)Y
Fungsi konsumsi dan tabumgam sesudah pajak :
a. = a +
BAB V
Keseimbangan AD – AS
Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang
melengkapi analisis keseimbangan pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y = AE). Dalam
analisis AD-AS diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional yang dicapai
dalam keadaan harga-harga mengalami perubahan. Dalam analisis keseimbangan Y = AE
efek perubahan harga tidak diperhatikan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit (dengan
jelas),akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisis Y = AE memisalkan bahwa tingkat harga
tidak berubah.
Analisis AD-AS memperbaiki kelemahan yang didapati dalam teori Klasik dan teori
Keynes. Teori Klasisk berpendapat dalam perekonomian tidak terdapt kekurangan
permintaan agregat. Efek dari keyakinan ini selanjutnya mereka berpendapat bahwa
perekonomian selalu mencapai kesempatan kerja penuh, kegiatan ekonomi dan pendapatan
nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dan tingkat
teknologi yang digunakan, dan pertambahan uang dalam perekonomian akan menimbulkan
inflasi.
Pandangan Klasik yang dinyatakan dalam paragraf dua dikritik oleh Keynes dalam
bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (diterbitkan tahun 1936).
Pandangan Kenes adlah bahwa perekonomian pengeluaran agregat dan permintaan agregat
(atau kedua-duanya juga dikenal sebgai permintaan efektif) adlah faktor utama yang
menentukan kegiatan ekonomi dan permintaan/pengeluaran agregat ini tidak mencapai
tingkat output pada kesempatan kerja penuh, dan sebgai akibatnya pengangguran selalu
berlaku, yang kedua pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional dan kesemptan kerja tetapi tidak mempengaruhi harga,
peranan pemerintah penting dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi yaitu dengan
menjalankan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
BAB VI
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
Salah satu ciri penting dari suatu perekonomian modern adalahdalam kegiatan
ekonomi berlaku spesialisasi dan pertukaran. Pertukaran yang efisien disebabkan oleh
penggunaan uang sebagai perantara dalam tukar menukar. Oleh sebab itu definisi uang selali
dihubungkan dengan fungsi uang sebagai perantara dalam tukar menukar.
Uang sebagai perantara dalam kegiatan perdangan perlu diterima masyara kat. Oleh
sebab benda yang digunakan sebgai uang perlu mempunyai sifat khusu. Ciri-ciri yang perlu
dimiliki oleh uang adalah nilainya tetap, mudah dibawa, barangnya tahan lama, jumlahnya
terbatas dan kualitasnya harus seragam. Pada awalnya benda yang digunakan sebagai uang
adalah benda-benda penting yang digunakan dalam masyarakat primitif. Pada tingkat
perkembangan masyarakat yang berikutnyua emas dan perak digunakan sebagai uang. Dalam
beberapa abad belakangan ini berkembang penggunaan uang kertas. Dalam ekonomi modern
jenid uang yang terpenting adalah tabungan giral yaitu tabungan di bank umu yang dapat di
ambil dengan menggunakan cek.
Penggunaan uang dalam kegiatan tukar menukar menimbulkan satu kerugian penting
kepada masyarakat, yaitu nilainy cenderung merodot dalam jangka panjang. Nilai uang
berhubungan secara berkebalikan denga tingkat harga yaitu kenaikan harga-harga akan
menurunkan nilai uang. Indeks nilai uang pada tahun tertentu (t) jika dibandingkan dengan
nilai uang tahun sebelumnya dapat ditentukan dengan menggunakan formula berikut.
BAB VII
Pengangguran, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah
Dalam perekonomian tertutup, dan dalam jangka pendek, pengangguran dan inflasi
merupakan masalah ekonomi yang perlu dihadapi dan diatasi. Dalam sistem pasar bebas,
kedua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya diatasi. Kebijakan pemerintah perlu
dijalankan apabila salah satu atau kedua masalh tersebut timbul. Sesuai dengan keperluan ini
dalam analisi makriekonomi perlu diperhatikan dengan lebih baik masalah tersebut dan
bentuk-bentuk kebijakan pemerintah yang dapat digunakan untuk mengatsi kedua masalah.
Dua cara digunakan untuk melihat masalah pengangguran yaitu, yang pertama dengan
melihat sumber dari wujudnya masalah tersebut dan yang kedua adalah berdasarkan ciri-
cirinya. Berdasarkan sumbernya pengangguran dibedakan kepada penganguran normal /
friksional, pengangguran siklikal (konjungtur), pengangguran berstruktur dan pengangguran
teknologi. Berdasarkan ciri-cirinya pengangguran dibedakan kepada pengangguran terbuka,
pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim dan setengah mengenggur.
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran didorong oleh tujuan bersifat
ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik, dari segi ekonomi tujuan mengatasi
pengangguran adalah menyediakan kesempatan kerja, menigkatkan taraf kemakmuran
masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan. Sedangkan tujuan bersifat sosial meliputi
meningkatkan kemamkmuran keluarga dan kestabilan keluarga, menghindari masalah
kriminal dan mewujudkan kestabilan politik.
Berdasarkan kepada sumber yang menyebabkannya, masalah inflasi dibedakan
kepada tiga bentuk yaitu, inflasi tarikan permintaan, inflasi desakan biaya dan inflasi yang
diimpor. Seterusnya berdasarkan kepada kelajuannya, inflasi dibedakan kepada inflasi
merayap, inflasi moderat, dan inflasi hiperinflasi. Dalam ekonomi tidaklah mungkin
mewujudkan infalsi “nol persen” yang berkepanjagan. Oleh sebab itu dalam perekonomian
yang sangat stabil sekalipun, inflasi merayap akan selalu berlaku. Inflasi menimbulkan
beberapa efek buruk kepada perekonomian, yaitu dapat memperburuk prospek pertumbuhan
jangka panjang, mengurangi pendapatan riil, mengurangi nilai kekayaan berbentuk uang dan
memperburuk distribusi pendapatan.
BAB VIII
Perdagangan Luar Negeri, Proteksi dan Globalisasi
Melakukan perdagangan memberi kepada berbagai negara untuk berkembang lebih
cepat, dan meningkatkan pendapatan kesempatan masyarakat. Melalui spesialisasi dan
perdagangan kesejahteraan masyarakat berbagai negara dapat ditingkatkan. Sejak beberapa
abad yang lalu, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan berbagai perdaganga yang
menerangkan tentang berbagai kebaikan perdagangan. Empat kebaikan perdagangan yang
utama adalah memperoleh barang yang tidak dihasilalkn di luar negeri, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui spesialaisasi, memperluas pasaran barang-barang domestik,
dan memperoleh barang modal yang lebih baik, dana modal yang lebih banyak, dan tenga
kerja kepakaran yang lebih baik dari negara lain.
Keuntungan dari spesialisasi merupakan faktor yang paling utama yang menerangkan
sebabnya berbagai negara melakukan perdagangan. Walauoun berbagai negara dapat
menghasilkan barang yang sama jenisnya, perdagangan yang menguntungkan semua pihak
yang melakukan perdagangan dapat diwujudkan. Melalui perdagan kemakmuran dunia dapat
ditingkatkan dan setiap negara menikmati barang yang lebih banyak.
Spesialisasi dapat mewujudkan dua bentuk keuntungan dari perdagangan yaitu mutlak
dan berbanding, negara memperoleh keuntungan mutlak dalam perdaganga apabila negara itu
dapat menghasilkan suatu barang dengan lebih murah biayanya dari negar-negar lain. Suatu
negara dikatakan menikmati keuntungan berbanding apabila negara itu dapat menikmati
harga pertukaran di antara barang tersebut dengan abrang lain, yang lebuh murah dari negara
lain, walaupun efisiensi pengeluarannya lebih rendah dari negara lain.
Dalam analisis ekonomi dua cara dapat digunakan untuk menunjukkan keuntungan
dari perdagangan. Cara pertama adalah dengan menggunakan contoh angka. Dengan cara ini
ditunjukkan dua keuntungan dari perdagangan, yaitu keuntungan mutlak dan bebanding, cara
kedua adalah dengan menggunakan garfik yang selau diunjukkan adalah keuntungan
berbanding.
BAB IX
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah makroekonomi dalam
jangka panjang. Setiap negara mempunyai kesempatan untuk mewujudkan pertumbuhan
ekonomi oleh karena faktor-faktor produksi bertambah dari satu periode ke perode lainnya
dan oleh kerenya pendapatan nasional dapat ditingkatkan. Akan tetapi belum tentu
perkembangan yang berlaku, masalah pengangguran daapt menjadi semakin serius. Keadaan
seperti ini dapat dilihat dalam perekonomian yang selalu mengalami pertumbuhan yang
lambat.
Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti sedikit berbeda dengan pembangunan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan PDB atau PDB riil. Sedangkan
pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalm
aspek lain dalam pereko0nomian seperti perkembangan pendidikan, perkembangan
pendidikan, perkembangan kemahiran tenaga kerja, perbaikan teknilogi dan kanaikan dalam
taraf kemakmuran masyarkat. Pembangunan ekonomi hanya berlaku apabila pendapatan per
kapita mengalmi kanaikan secara berkepanjangan.
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU
A. Kelebihan Buku
- Kelebihan Buku Utama
· Pembahasan dalam buku ini cukup rinci dan mudah dipahami.
· Adanya penambahan ringkasan setiap pembahasan menambah kemudahan pembaca
memahami inti dari materi.
· Memberikan contoh kasus yang dapat mempertajam pemahaman materi yang disampaikan
dan juga soal latihan yang dapat melatih pembaca.
· Buku ini dilengkapi dengan banyak contoh gambar kurva dan tabel yang sangat membantu
dalam memahami teori yang ada.
· Buku ini juga merangkum rumus-rumus sesuai dengan tema yang dipelajari.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kedua buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh semua orang, khususnya bagi
mahasiswa yang sekarang berada pada Fakultas Ekonomi. Karena kedua buku ini bisa
dijadikan sebagai acuan atau pedoman didalam proses pembelajaran. Karena kedua buku ini
menjelaskan bagaimana proses pembelajaran yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dan tepat sesuai dengan pekembangan pembelajaran yang seiring dengan
berjalannya waktu.
B. SARAN
Menurut saran kami, kedua buku ini juga masih harus dalam perbaikan.
Misalnya adalah bahwa sebaiknya setiap buku harus membuat kesepakatan untuk
menentukan pemilihan kata yang digunakan di dalam pembahasannya agar pembaca kadang
tidak merasa bingung dengan pembahasan yang disajikan.