Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
tugas Negara yang sangat penting. Sebuah ilmu pengetahuan yang dimiliki,
berpendidikan (berilmu) memiliki posisi yang lebih disbanding orang yang tidak
berpendidikan (berilmu) dimata Allah.1 Hal ini dimaksudkan agar setiap warga
Generasi yang menjadi “pemenang” pada masanya. Dalam hal ini ilmu
pengetahuan membawa dampak yang baik dan positif pada manusia dalam
Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan Susana belajar dan pembelajaan agar siswa secara aktif
1
Abdur Rahman As’ari, “Pembelajaran Matematika Qur’ani”, dalam Prosiding Semnar
Nasional Intregrasi Matematika dan Nilai Islami 1, no. 1 (2017): 1-13
1
2
individu yang unik, dimana masing-masing dari mereka mempunyai cara sendiri
dalam melihat dunia. Ketika mereka melihat sesuatu kejadian pada suatu waktu
yang bersamaan, tidak semua dari mereka akan menceritakan hal tersebut dengan
cara yang sama. Menurut W.S Wingkel, belajar adalah sustu aktivitas mental
Sampai saat ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika
pada setiap jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk belajar matematika supaya
merupakan induk dari segala ilmu. Matematika merupakan subyek yang sangat
segala bidang (terutama saisn dan teknologi), dibanding dengan Negara lainnya
yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subyek yang sangat penting.
2
Moh. Haitami Salim dan Symasul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012), hal 15
3
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2016), hal 4
3
sampai kuliah dengan baik, maka siswa dituntut untuk dapat menguasai
matematika dengan baik.4 Hal ini selaras dengan pendapat bahwa matematika
cara berpikir kritis, logis, dan kreatif. Oleh karena itu, dalam kurikulum di
lain untuk memperoleh kesimpulan. Maka dari itu, berpikir sangatlah penting
pribadinya kearah positif baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya. 6 Salah
satu upaya dalam bidang pendidikan yang dapat dilakukan untuk mencetak
berpikir kritis. Menurut Cece Wijaya berpikir kritis adalah suatu kegiatan atau
4
Maskur dan Abdul Halim, Matematika Intelligence, (Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2008),
hal 42
5
Yuli Amalia dkk, Penerapan Model Eliciting “Activities untuk Meningkatkan
Kemampuan Berfikir Matematis dan Self Confidance Siswa SMA”, dalam Jurnal Dikdatik
Matematika 2, No 2 (2015): 38-48
6
Syaodikh Sukmadinata, Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009), hal 4
4
pendidikan.8 Sebagian orangtua setuju bahwa dalam masyarakat modern saat ini,
para siswa harus mengetahui keterampilan berpikir dalam tingkatan yang lebih
tinggi atau dilatih, mereka dapat mencari, menemukan, memecahkan masalah dan
melatih dirinya sendiri. Berdasarkan pendapat Suyitno salah satu proses belajar
dan inovasi yang harus dimiliki seseorang dalam menghadapi abad ke-21 adalah
kritis memang tidaklah mudah, akan tetpi proses berpikir kritis dapat dipelajari
Dalam berpikir kritis peserta didik dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu
yang tepat untuk menguji keadaan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi
tinggi dan memerlukan proses berpikir kritis yang lebih kompleks termasuk
berpikir kritis. Secara umum berpikir kritis adalah penentuan secara hati-hati dan
pernyataan.
7
Cece Wijaya, Pendidikan Remidial, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2010), hal 81
8
Muhiyadeli, Filsafat Pendidikan, (Bandung: Refika Aditama, 2011) , hal 67
9
Muliana Sari, dkk, “Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1
Gambut”, dalam Prosisng Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 1, no 1
(2016): 254-264
5
Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang
setiap hari. Menurut Presseisen berpikir kritis adalah sebagai sustu aktivitas
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara logis, reflektif, dan
dan keputusan yang baik.11 Pemikiran kritis merupakan suatu bagian dari
atau mengambil keputusan tentang jenis karir apa yang akan digeluti.12
kritis merupakan keterampilan yang bukan melekat pada diri manusia sejak lahir.
jika proses pengajaran diarahkan pada konsep belajar matematika dan struktur-
10
In Hi Abdullah, “Berpikir Kritis Matematik”, dalam Jurnal Matematika dan
Pendidikan Matematika, Vol. 2, No. 1 (2013): 66-75
11
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), hal 153
12
Ibid, hal 154
6
memahami materi yang harus dikuasai. Pengetahuan yang telah dipelajari dengan
dan untuk memecahkan masalah yang baru dan asing. Ketika siswa telah
melihat hubungan antara konsep dan prosedur serta dapat memeberikan argument
untuk menjelaskan mengapa beberapa fakta merupakan akibat dari fakta yang
lain.13
fleksibel, akurat, dan efisien. Karena itu, pemahaman konseptual dan pemahaman
Selain itu, perlu diingat pula bahwa pada setiap diri siswa terdapat motivasi
belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
13
Dede Suratman, “Pemahaman Konseptual dan Pengetahuan Prosedural Materi
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Siswa Kelas VII SMP” dalam Jurnal Cakrawala
Kependidikan 9, no 2 (2011):1-13
14
Badarudin, Agung Hartoyo, dan Dede Suatman, “ Deskripsi Pemahaman Konseptual
dan Kelancaran Prosedural Materi PTLSV Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Pondok Pesantren”,
dalam Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura 1, no 1 (2018):1-14
7
dan adapula yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Oleh karena itu, setiap
guru harus mampu memotivasi siswa dalam belajar agar motivasi yang ada pada
Motivasi yang kuat pada diri siswa diyakini akan menyemangati siswa untuk
berupaya keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan
Pengertian ini sebetulnya lebih menekankan pada usaha guru untuk memberikan
motivasi secara eksternal guna merangsang siswa agar lebih giat untuk belajar.
yang ada pada diri manusia, sehingga akan berlanjut dengan persoalan gejala
kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan
sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
kondis tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan
tidak suka itu. Jadi, motivasi itu tidak dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
terdapat empat cara yang dilakukan setiap guru untuk memotivasi siswa: (1)
15
Rasyad, Aminudin, 2003 (Cetakan ke 4), Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:
UHAMKA Press & Yayasan PEP-Ex8, hal 92
16
Sardiman A.M, Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004), hal 74-75
8
memberikan sesuatu, dan (4) punishment atau hukuman.17 Dari itu penulis
Prosedural Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Aritmatika Sosial Kelas
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian maka tujuan penelitian ini adalah:
tinggi.
sedang.
17
Rasyad, Aminudin, 2003 (Cetakan ke 4), Teori Belajar …, hal 93
9
rendah.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi pembaca, antara lain sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
dalam pemahaman konseptual dilihat dari motivasi belajarnya yang perlu sekali
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
2) Tumbuh rasa ingin tahu sehingga mendorong siswa untuk lebih giat belajar
pemahaman matematika
b. Bagi Guru
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, yakni dapat
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk menambah wawasan dan sebagai
E. Penegasan Istilah
Beberapa istilah penting dalam judul ini diberi penjelasan agar tidak terjadi
perbedaan tafsir dan untuk memberikan kepastian kepada pembaca tentang arah
dan tujuan yang akan dicapai. Beberapa istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penegasan Konseptual
b. Berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide tau gagasan kearah lebih spesifik,
18
Kbbi.web.id/analisis (diakses pada tanggal 25 april 2018 pukul 08.40)
19
Cece Wijaya, Pendidikan Remidial, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010) hal. 72
20
Luluk Khamidah, “Pemahaman Konseptual dan Pengetahuan Prosedural Siswa Kelas
VIII dalam Penyelesaian Masalah Matematika pada Materi Sistem Liear Dua Variabel di SMPN 7
Kediri”, dalam Jurnal Simki-Techsain 1, no 8 (2017): 1-10
11
d. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikendaki oleh
e. Aritmatika social adalah salah satu materi dalam matematika yang termasuk
potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, neto dan tara.
2. Penegasan Operasional
siswa kelas VII dalam pemahaman konseptual ditinjau dari motivasi belajar siswa.
tugas dalam suatu pekerjaan. Siswa di kelas VII mempunyai kemampuan yang
disini adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas maupun ujian yang
diberikan guru.
Motivasi belajar disisni adalah motivasi siswa agar bisa mencapai tujuan
pembelajaran. Materi yang akan digunakan yakni materi aritmatika social siswa
kelas VII MTs Al Ma’arif Tulungagung, yang dimana siswa akan diberikan soal
tes yang telah disusun sedemikian hingga sesuai dengan indicator berpikir kritis
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi dalam 6 bab, yaitu Bab (I)
Pendahuluan, Bab (II) Kajian Teori, Bab (III) Metode Penelitian, Bab (IV) Hasil
pembahasan
Kerangka Berpikir
penelitian
Analisis data