Syarah MAULID DIBA
Syarah MAULID DIBA
Syarah MAULID DIBA
Maulid Diba' - Sangat terkenal dan popopuler di seluruh dunia terutama di indonesia. biasanya
masyarakat muslim di desa desapun sering mengadakan pembacaan maulid diba yang umum disebut
dengan "Diba'an". berbagai acara pengajian dan majelis taklim pun sering diisi dengan pembacaan
mawlid diba' ini.
Sebagaimana kita ketahui,bahwa para ulama salaf banyak sekali yang menulis kitab, buku atau
tulisan singkat yang berisi bacaan shalawat. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan sebuah bukti
kecintaan mereka kepada Nabi yang disanjungnya. Bacaan shalawat yang berbentuk buku atau kitab
antara lain : shalawat Dala'il, shalawat Bakriyah, shalawat Diba'iyyah dan lain-lain. Sedangkan yang
berbentuk tulisan singkat antara lain shalawat Nariyah, shalawat Rajabiyah, shalawat Munjiyat,
shalawat Fatih, shalawat Sa’adah. shalawat Badriyah dan lain- lain.
Dari sekian banyak kitab yang berisi bacaan shalawat tersebut ada yang palingterkenal dan
sering dibaca yang diadakan oleh warga Nahdliyyin, antara lain adalah shalawat Diba’iyyah. Jadi
pengertian Diba’an adalah: membaca kitab yang berisi bacaan shalawat dan riwayat hidup Nabi secara
singkat yang ditulis oleh seorang ulama besar dan waliyullah al-Imam al-jalil Wajihuddin
Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar ad-Diba'i asy-
Syaibani al-Yamani az-Zabidi asy-Syafi'i atau biasa dikenal dengan Imam Abdurrahman Ad Diba'i.
Beliau juga seorang yang jujur, lemah lembut tutur katanya dan indah bahasanya. Karya karyanya
sangat banyak dan yang paling terkenal tentu saja maulid diba' ini. Makna dan isi kandungan maulid
diba ini adalah syair syair sanjungan dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW serta kisah dan riwayat
perjalanan hidup Rasulullah SAW yang dirangkai dengan kata kata indah atau biasa disebut "nadhom".
Terdapat lirik dan bait bait sholawat pula didalamnya serta sesekali diselingi dengan lantunan qasidah
sehingga tak heran jika kitab maulid diba ini banyak dibaca karena memang mengandung khasiat dan
manfaat yang besar.
Syekh Ibn Diba’ dilahirkan di Yaman Utara, pada sore hari Kamis 4 Muharram tahun 866 H
dan wafat hari Jumat 12 Rajab tahun 944 Hijriyah. Kota ini sudah dikenal sejak masa hidupnya Nabi
Muhammad S.A.W, tepatnya pada tahun ke 8 Hijriyah. Dimana saat itu datanglah rombongan suku
Asy`ariah (diantaranya adalah Abu Musa Al-Asy`ari) yang berasal dari Zabid ke Madinah Al-
Munawwaroh untuk memeluk agama Islam dan mempelajari ajaran-ajarannya. Karena begitu
senangnya atas kedatangan mereka Nabi Muhammad S.A.W berdoa memohon semoga Allah S.W.T
memberkahi kota Zabid dan Nabi mengulangi doanya sampai tiga kali. (dalam riwayat Al-Baihaqi).
Dan berkat barokah doa Nabi SAW hingga saat ini, nuansa tradisi keilmuan di Zabid masih bisa
dirasakan, karena generasi ulama di kota ini sangat gigih menjaga tradisi khazanah keilmuan islam.
Beliau adalah seorang ulama hadits yang terkenal dan tiada bandingnya pada masa hayatnya.
Beliau mengajar kitab Shahih Imam al-Bukhari lebih dari 100 kali khatam. Beliau mencapai derajatal-
Hafidz dalam ilmu hadits yaitu seorang yang menghafal 100,000 hadits beserta sanadnya. Setiap hari
beliau mengajar hadits dari masjid ke masjid. Di antara guru-gurunya ialah Imam al-Hafiz as-Sakhawi,
Imam Ibnu Ziyad, Imam Jamaluddin Muhammad bin Ismail, mufti Zabid, Imam al-Hafiz Tahir bin
Husain al-Ahdal dan banyak lagi. Selain daripada itu, beliau seorang Muarrikh (Ahli Sejarah).
Masa Kecil Ibn Diba'i: Beliau diasuh oleh kakek dari ibunya yang bernama Syekh
Syarafuddin bin Muhammad Mubariz yang juga seorang ulama besar yang tersohor di kota Zabid saat
itu, hal itu dikarenakan sewaktu beliau lahir, ayahnya sedang bepergian, setelah beberapa tahun
kemudian baru terdengar kabar, bahwa ayahnya meninggal di daratan India. Dengan bimbingan sang
kakek dan para ulama kota Zabid ad-Diba’i tumbuh dewasa serta dibekali berbagai disiplin ilmu
pengetahuan. Diantara ilmu yang dipelajari beliau adalah: ilmu Qiroat dengan mengaji Nadzom (bait)
Syatibiyah dan juga mempelajari Ilmu Bahasa (gramatika), Matematika, Faroidl, Fikih.
Pada tahun 885 H beliau berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji yang kedua
kalinya. Sepulang dari Mekkah Ibn Diba` kembali lagi ke Zabid. Beliau mengkaji ilmu Hadis dengan
membaca Shahih Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Al-Muwattha` dibawah bimbingan Syekh Zainuddin
Ahmad bin Ahmad As-Syarjiy. Ditengah-tengah sibuknya belajar hadis, Ibn Diba’ menyempatkan diri
untuk mengarang kitab Ghoyatul Mathlub yang membahas tentang kiat-kiat bagi umat muslim agar
mendapat ampunan dari Allah S.W.T.
Pelajaran Penting Dari ad-Diba'i: Ibn Diba’ mempunyai kebiasaan untuk membaca surat Al-
Fatihah dan menganjurkan kepada murid-murid dan orang sekitarnya untuk sering membaca surat Al-
Fatihah. Sehingga setiap orang yang datang menemui beliau harus membaca al-Fatihah sebelum
mereka pulang. Hal ini tidak lain karena beliau pernah mendengar salah seorang gurunya pernah
bermimpi bahwa hari kiamat telah datang lalu dia mendengar suara “Wahai orang Yaman masuklah ke
surga Allah”, lalu orang-orang bertanya “Kenapa orang-orang Yaman bisa masuk surga?”, kemudian
dijawab, “karena mereka sering membaca surat Al-Fatihah“.
Karya-karya ad-Diba'i: Ibn Diba` termasuk ulama yang produktif dalam menulis, hal ini
terbukti beliau mempunyai banyak karangan baik dibidang hadis ataupun sejarah. Karyanya yang
paling dikenal adalah syair-syair sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad S.A.W yang sangat
terkenal dengan sebutan Maulid ad-Diba`i. Diantara buah karyanya yang lain: Qurrotul `Uyun yang
membahas tentang seputar Yaman, kitab Mi`raj, Taisiirul Usul, Bughyatul Mustafid dan beberapa bait
Syair. Beliau mengabdikan dirinya hinga akhir hayatnya sebagai pengajar dan penulis kitab. Syekh Ibn
Diba’i wafat di kota Zabid pada pagi hari Jumat tanggal 26 Rajab 944 Hijriyah.
Hukum Membaca Diba'iyyah dan Shalawatan: Membaca shalawat Diba’iyyah atau shalawat
yang lain menurut pendapat yang tersohor di kalangan Jumhurul Ulama adalah sunnah Muakkadah.
Kesunatan membaca shalawat ini didasarkan pada beberapa dalil, antara lain:
a. Firman Allah SWT.
Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan sampaikanlan salatu penghormatan
kepadanya. (QS. AI-Ahzab : 56)
b. Sabda Nabi SAW.:
] [رواه ابن ماجه. فإن الصالة علي كفارة لكم وزكاة،صلوا علي
Artinya : “Bershalawatlah kamu untukku, karena membaca shalawat untukku bisa
mengahapus dosamu dan bisa membersihkan pribadimu”. (HR. lbnu Majah)
c. Sabda Nabi SAW. :
] [رواه الديلمي. فإن صالتكم علي نور لكم يوم القيامة،زينوا مجالسكم بالصالة علي
Artinya: “Hiasilah tempat-tempat pertemuanmu dengan bacaan shalawat untukku, karena
sesungguhnya bacaan shalwat untukku itu menjadi cahaya bagimu pada hari kiamat”. (HR. Ad-
Dailami).
Fadlilah Membaca Shalawat
Seseorang yang ahli membaca shalawat akan diberi anugerah oleh Allah, antaralain :
a. Dikabulkan do’anya
دعوllلم ثم يllه وسllلى هللا عليlبي صlالة على النllل وصlز وجlاء على هللا عllه ثنllون أولllالدعاء كله محجوب حتى يك
] [رواه النسائي.فيستجاب له لدعاءه
Artinya: “Setiap do’a adalah terhalang, sehingga dimulai dengan memuji kepada Allah dan
bershalawat kepada Nabi, kemudian baru berdo'a dan akan dikabulkan do’a itu”. (HR. Nasa’i).
b. Peluang untuk mendapat syafa'at Nabi pada hari kiamat.
b. Dihilangkan kesusahan dan kesulitannya.
c. Dan lain-lain.
Cara Membaca Diba’iyyah dan Shalawat Nabi
Dibaca dengan kesungguhan dan keikhlasan hati serta diiringi rasa hormat dan
mahabbah/cinta kepada Rasulullah SAW.
Jelas sekali ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi tersebut bahwa kita sebagai ummat Muhammad
diperintahkan untuk membacakan shalawat kepada Nabi SAW. dengan tujuan untuk
mengagungkannya sekaligus mengharapkan barokahnya sewaktu kita masih hidup di dunia dan agar
mendapat syafa’atul udzma ketika kita berada di alam mahsyar kelak.
MAULID AD-DIBA’I
><><><><><><><><><><
><><><><><><
><><><><><><
Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad)
Wahai utusan Allah, semoga keselamatan tetap padamu
Wahai yang berbudi luhur dan bermartabat tinggi
Rasa kasihmu wahai pemimpin tetangga
Wahai ahli dermawan dan pemurah hati
Kami tetangga di tanah haram ini
Tanah haram tempat berbuat baik dan memberi kebaikan.
Kami dari kaum yang tinggal di tempat itu.
Tempat yang mereka merasa aman dari ketakutan.
Dengan ayat-ayat Al-Qu’an mereka mendapat inayah.
Renungkanlah di hati kita, wahai yang berjiwa lemah.
Kami mengenal padang pasir dan ia mengenal kami
Bukit Safa dan Baitil-Haram menawan hati kami.
Kami punya Ma’la dan masjid Kha’if di kota Mina.
Ketahuilah ini, beradalah dan beribadahlah di sana.
Kami mempunyai ayah sebaik-baik makhluk.
Dan adalah keturunan Ali yang diridhai.
Kepada kedua cucunya kami berketurunan,
Keturunan suci bersih dari kotoran.
Banyak Imam yang menggantikan sesudahnya,
Dengan gelar sayyid mereka dikenal
Dengan gelar itu benar-benar mereka disebut.
Dari sepanjang tahun dan zaman.
Seperti Zainal Abidin yakni Ali
dan putranya Baqir itu sebaik-baiknya wali.
Dan Imam Ja’far Ash-Shadiq yang penuh keberkahan
Dan Ali yang mempunyai ketinggian dan keyakinan
Merekalah kaum yang memperoleh hidayah.
Dan dengan karunia Allah mereka benar-benar bahagia.
Kepada selain Allah mereka tak bertujuan.
Dan beserta Al-Quran mereka berpegangan.
Ahli rumah nabi pilihan yang disucikan.
Mereka itu pegaman bumi, maka ingatlah
Mereka itu bagaikan bintang gemerlapan.
Perumpamaan itu telah benar-benar datang di dalam hadits Nabi.
Dan bagaikan bahtera penyelamat ketika..
Engkau takut dari topan badai segala duka.
Maka selamatlah engkau di dalamnya tiada khawatir lagi.
Dan berpegang teguhlah kepada Allah serta mohonlah pertolongan.
Ya Allah, dengan barokah mereka, berila kami kemanfaatan.
Dan dengan kehormatan mereka, tunjukkan kami kepada kebaikan
Dan wafatkanlah kami di jalan mereka
Dan selamat dari segala fitnah
<><><><><><>