Critical Book Review
Critical Book Review
Critical Book Review
Buku Utama:
Bedah Buku Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
( Prof .Dr.Hj.Sedarmayanti,M.Pd,APU)
BUKU PEMBANDING
Manajemen Perkantoran
( Erika Revida ,Rahman Tanjung , dkk)
DUSUSUN OLEH:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan Critical Book Report mata kuliah Multimedia
pembelajaran dengan judul buku utama Beda Buku Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia & manajemen perkantoran
Dan tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dodi Pramana,S.Sos.,M.Si
sebagai dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini dan membimbing dalam pembuatan
makalah ini.
Dan saya sadar dalam pembuaatan makalah ini tidak luput dari kesalahan, dengan segala
kerendahan hati,kritik,dan saran yang sangat saya harapkan dari para pembaca guna untuk
meningkatakn dan memperbaiki pembuatan makalah ini kedepannya.
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas Buku................................................................................................................................ 4
1. Judul Buku..........................................................................................................................4
2. Penerbit Buku....................................................................................................................4
3. Tahun Terbit.......................................................................................................................4
BAB II RINGKASAN
.......BAB III PEMBAHASAN
A. Kritikal masing-masing buku
B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku
C. Manfaat Buku
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan dari kedua buku
B. Saran dari kedua buku
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Cover Buku)
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas Buku
a) Buku Utama
1. Judul Buku : Bedah Buku Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia
2. Penerbit Buku : surabaya
3. Tahun Terbit : 2017
b) Buku Pembanding
Buku Pembanding
i. Bab 1 didalam buku pembanding mempunyai judul yaitu Konsep Dasar Manajemen
Perkantoran . bab 1 menjelaskan tentang Setiap organisasi besar atau kecil di
manapun berada pada umumnya memiliki kantor. Kantor adalah tempat kegiatan
kerja sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk mencapai tujuan kantor dengan baik, efisien dan efektif, maka kantor perlu
dikelola atau di manage dengan baik melalui manajemen perkantoran. Tujuan dari
manajemen perkantoran antara lain dapat memberikan data dan informasi yang akurat
kepada setiap orang, unit organisasi maupun customer (pelanggan) serta masyarakat
yang membutuhkannya. Kantor adalah tempat dilakukannya pekerjaan kantor. Istilah
kantor berasal dari bahasa Belanda yaitu ”kantoor” yaitu sebutan tempat yang
digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor
bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi
(Long, 2004). Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan
serta pengawasan terhadap aktivitas dan proses kerja sama dengan mengerahkan
segala sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen perkantoran adalah proses mencapai hasil pekerjaan kantor melalui
kegiatan. Prinsip adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar dan pedoman dalam
bertindak dan berperilaku oleh seseorang maupun unit organisasi dalam suatu
organisasi. Prinsip manajemen perkantoran adalah segala sesuatu yang menjadi dasar
dan pedoman bagi setiap karyawan dan unit organisasi kantor dalam melakukan
pekerjaan kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
ii. bab 2 menjelaskan tentang Manajemen perkantoran atau bisa juga disebut manajemen
kantor, adalah seni membimbing personel kantor dalam menggunakan sarana yang
sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan (Geofrey Mills,
1991). Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa melalui manajemen
perkantoran diharapkan dapat dikelola unsur-unsur manajemen yang ada di suatu
kantor yang diarahkan untuk mencapai tujuan dari kantor atau organisasi tersebut.
Istilah manajemen sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dimulai
dengan merencanakan sampai dengan mengevaluasi atau mengendalikan aktivitas-
aktivitas yang dilaksanakan dalam sebuah organisasi dengan mengelola dan
menggunakan sumber daya – sumber daya yang ada di organisasi tersebut untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan/dicitacitakan. Bila mengacu pada
definisi salah seorang pakar, yaitu GR. Terry, manajemen diartikan sebagai
pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama usaha
orang lain (Sukarna, 2011). Menurut Charles O Libbey, secara umum aspek ruang
lingkup manajemen perkantoran (dalam Halimah, 2018) meliputi Sembilan bidang
kerja manajemen perkantoran berikut ini: 1. Office Space, mengatur yang
berhubungan dengan ruang perkantoran, seperti: luas, jumlah, penjatahan, tata ruang,
kenyamanan, keamanan, kebersihan, perubahan, pemindahan, pemeliharaan 2.
Communications, mengatur hal-hal yang berhubungan dengan surat menyurat,
pelayanan, media komunikasi (telepon, telex, fax, email, dan lain-lain), resepsionis,
kehumasan, dan sebagainya. 3. Office Personnel, Kepegawaian perkantoran yang
berhubungan dengan HRD (Human Resource & Development), GA (General Affair),
pelatihan, pengujian, dan lain sebagainya.
iii. Bab 3 ini menjelaskan tentang Menurut Charles O Libbey, secara umum aspek ruang
lingkup manajemen perkantoran (dalam Halimah, 2018) meliputi Sembilan bidang
kerja manajemen perkantoran berikut ini: 1. Office Space, mengatur yang
berhubungan dengan ruang perkantoran, seperti: luas, jumlah, penjatahan, tata ruang,
kenyamanan, keamanan, kebersihan, perubahan, pemindahan, pemeliharaan 2.
Communications, mengatur hal-hal yang berhubungan dengan surat menyurat,
pelayanan, media komunikasi (telepon, telex, fax, email, dan lain-lain), resepsionis,
kehumasan, dan sebagainya. 3. Office Personnel, Kepegawaian perkantoran yang
berhubungan dengan HRD (Human Resource & Development), GA (General Affair),
pelatihan, pengujian, dan lain sebagainya. Manajemen diperlukan sebagai upaya agar
kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Agar manajemen yang dilakukan
mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu
dijelaskan berdasarkan fungsi-fungsinya atau dikenal sebagai fungsi-fungsi
manajemen (managerial functions) yang meliputi fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengimplementasian, dan fungsi pengendalian dan
pengawasan.
iv. bab 4 menjelaskan tentang Manajemen perkantoran sangat erat dengan kegiatan
pengolahan data dan informasi untuk membantu manajemen mencapai tujuan
organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi maka diperlukan pengorganisasian.
Pengorganisasian merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkan
perusahaan terutama dalam mengalokasikan sumber daya secara terintegrasi.
Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang dilakukan secara efektif
dan efisien. Fungsi dalam manajemen ini bertujuan untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di organisasi.
Fungsi organisasi didefinisikan sebagai kegiatan dalam menentukan tugas dan
aktivitas sumber daya manusia, apa yang harus dikerjakan, siapa yang akan
mengerjakan, bagaimana proses pengerjaan, dan kepada siapa hasil pekerjaan itu
dilaporkan. Organisasi lini merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana.
Bentuk lini disebut juga sebentuk lurus atau bentuk jalur. Struktur organisasi lini juga
disebut sebagai tradisional atau klasik. Ciri utama dalam organisasi ini adalah
terdapat jabatan yang tercantum dalam organisasi yang terletak secara vertikal.
Kekuasaan mengalir secara vertikal dari tingkat paling atas melalui tingkat menengah
sampai pada tingkat bawah. Mengingat semakin berkembangnya suatu perusahaan
pada beberapa produk, baik produk yang sama maupun produk yang berbeda sama
sekali. Perusahaan tersebut memerlukan suatu penyesuaian atau perkembangan
terhadap struktur organisasi karena tidak memadai lagi dengan hanya menggunakan
struktur organisasi fungsional.
v. Bab 5 menjelaskan tentang Kantor adalah sarana pemusatan kegiatan organisasi atau
perusahaan yang bersifat administratif di mana para pegawai melakukan aktivitas
manajemen. Kantor merupakan tempat pusatnya pimpinan perusahaan atau
organisasi. Kantor adalah kata serapan dari bahasa Belanda yakni kantoor yang
artinya ruang tempat bekerja atau tempat kedudukan pimpinan perusahaan dan yang
lainnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kantor disebut dengan office yang artinya
ruangan kerja dan posisi. Hal ini sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) bahwa kantor adalah gedung, balai ataupun tempat untuk mengelola dan
menjalankan suatu pekerjaan dan disebut dengan tempat bekerja. Pengertian kantor
juga dibedakan menjadi 2 yakni dinamis dan statis. Dalam arti dinamis, kantor
merupakan proses terlaksananya kegiatan perusahaan atau organisasi seperti
mengumpulkan data, mencatat data, mengolah data dan menyimpan kemudian
mendistribusikan data. Sedangkan dalam arti statis, kantor merupakan suatu tempat
ruangan kerja, biro instansi, lembaga, badan usaha, perusahaan ataupun organisasi.
Tata ruang kantor merupakan kegiatan penyusunan atau penataan alat-alat kantor,
mesin dan peralatan yang berada di dalam ruang kantor seperti penempatan meja,
kursi lemari dan peralatan kantor lainnya. Secara keseluruhan tujuan akhir dari tata
ruang kantor adalah memperlancar komunikasi, mempermudah koordinasi dan
pengawasan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja pada umumnya. Jika suatu
saat terjadi perubahan yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka perlu
dilakukan peninjauan kembali dalam penataan ruang kantor di perusahaan tersebut
vi. Bab 6 menjelaskan tentang Bidang komunikasi organisasi dalam sistem kegiatan
perkantoran dengan bentuk tulisan di antaranya adalah korespondensi atau surat
menyurat. Komunikasi tertulis ini sangat penting dalam suatu organisasi perkantoran
karena merupakan suatu rangkaian aktivitas komunikasi verbal mulai dari
penyusunan, penulisan, pengiriman sampai kepada pesan tersebut diterima oleh
audiens/penerima surat. Surat merupakan alat komunikasi yang memuat informasi
yang ditujukan kepada orang lain di dalam ataupun di luar
perusahaan/kantor/organisasi. Surat resmi merupakan saluran yang paling baik untuk
berkomunikasi dengan perusahaan/kantor lain karena menggunakan bahasa yang
lebih formal dan sopan. Surat formal atau resmi harus mengikuti aturan dan konvensi
tertentu. Format seperti itu membantu menyampaikan informasi secara profesional.
Harus diingat bahwa ada berbagai format surat formal yang diikuti orang. Beberapa
contoh dan penjelasan di dalam bab ini adalah yang umum digunakan untuk
komunikasi formal saat ini. Surel dan memo adalah alat komunikasi internal kantor
(antar-bagian). Bahasa dalam surel dan memo biasanya menggunakan bahasa
percakapan yang sopan, profesional, singkat dan jelas serta bersifat lebih informal
(Muphy, Hildebrandt and Thomas, 1988; Suyatni and Aulia, 2019). Surel dan memo
berisikan pesan tentang penawaran, permintaan, pertanyaan, pertimbangan, lamaran,
penolakan dan penagihan (Suyatni and Aulia, 2019). Komunikasi tertulis melalui
korespondensi atau surat menyurat yang dibahas di atas bertujuan untuk membantu
Anda dalam memahami dan agar mampu menulis surat secara terstruktur, jelas,
lengkap dan sesuai etika. Sehingga menghasilkan surat yang efektif sesuai dengan
yang diinginkan untuk berkomunikasi secara tertulis dengan stakeholders Anda. Surat
merupakan saluran yang paling baik dan paling banyak digunakan untuk
berkomunikasi dalam perusahaan/kantor/organisasi
Memiliki bab yang lebih banyak sehingga banyak materi yang dipaparkan
Penulisan kata dan kalimat yang baik
Banyaknya pendapat para ahli
Setiap materi dijelaskan dengan lengkap
Daftar Pustaka
Abubakar, H. (2006). Pola Kearsipan Modern Sistem Kartu Kendali. Jakarta: Djambatan.
Akhmad, J. (2012) Manajemen Perkantoran & Bisnis. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
Amalia, R. (2014). Perlengkapan Kantor. Tersedia [online].
https://riskiamalia69.wordpress.com/2014/05/07/perlengkapan-kantor/ Diakses 7 May 2014.
Amsyah, Z. (2003) Manajemen kearsipan. Gramedia Pustaka Utama. Andayani, S. (2017)
‘Manajemen arsip digital dan ERMS’, Shaut Al-Maktabah: Jurnal Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi, 9(2), pp. 175–182. Apandi, A. and Yulianti, D. (2020) Buku Ajar Administrasi
Perkantoran dan Logistik. Lampung: Pustaka Ali Imron. Ardiana (2010) ‘Kompetensi SDM
UKM dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja UKM di Surabaya’, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 12(1), pp. 42–55. Arini T. Soemohadiwidjoyo (2002), Mudah Menyusun
SOP, Jakarta, Penerbit Penebar Plus (Penebar Swadaya Grup) Armiati. (2015).
Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai Melalui Penataan Layout Kantor. Seminar
Nasional Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi (SNEMA) Fakultas Ekonomi UNP,4(3), 334–
343 Atmosudirjo, S. P. (2000) “Administrasi Manajemen Umum,” CV. Mas Haji: Jakarta.
Andrew E. Sikula, Personnel Administration and Human Resources Management, Jhon
Wiley & Sons, Inc., 1981.
Andrew J. Dubrin, Personnel and Human Resources Management, California, Kent
Publishing Company, 1982.
Antony, William P., Pamela L. Perrewe, and K. Michael Kacmar, Strategic Human
Resources Management, 2nd ed., Orlando, Harcourt Brace & Company, 1996.
___________, Human Resources Management: A Strategic Approach, Forth Worth, The
Dryden Press, 1999.
___________, Strategic Human Resources Management, Second Edition, The Dryden Press,
1996.
Amstrong Michael, dan Helen Murlis, Reward Management, A Handbook of Remuneration
Strategy and Practice, 3rd ed. London, Kogan Page Limited, 1994.
Amstrong M., The Art of HRD:, Strategy and Action, London, Kogan Page Limited, 1999.
Attwood, Margaret, Personal Management, London, Macmillan Education, Ltd., 1989.
Bacerra-Fernandez, I., Gonzales, and Sabherwal, R., Knowledge Management and KM
Software Package, Prentice Hall, E. Rutherford, NJ., 2004. Bacerra-Fernandez, I., and
Sabherwal, R., Knowledge Management: System and Process, M. E. Sharpe, Armonk, NY.,
2010. Balai Pengembangan Produktivitas Daerah, Pengantar Produktivitas, Departement
Tenaga Kerja RI, Kanwil Propinsi Jawa Barat. Baron, James N. dan Kreps David M.,
Strategic Human Resources Framework for General Manager, (New York: John Wiley &:
Sons, Inc.) 1999. Bernadin, H. John and Russel, Joyces, E. A., Human Resources
Management: An Experiential Approachi, Boston, Mc Graw Hill, 1998. Brannick M.T. &
Levine, E.L., Job Analysis: Method, Research, and Application for Human Resources., 2002.
Carrel, Michael R., dan Frank E. Kuzmits, Personnel: Management of Human Resources,
Columbia, Bell & Howell Company, 1982. Cassio, Wayne F., Managing Human Resources:
Productivity, Quality of Work Life, Profits; Mc. Graw-Hill, Inc.; New York, 1995.