Makalah Kewirausahaan Kel.10 - 2 BK C BARU
Makalah Kewirausahaan Kel.10 - 2 BK C BARU
Makalah Kewirausahaan Kel.10 - 2 BK C BARU
KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu :
Susi Ratna Sari, M.Pd
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kita, sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Motivasi”. Dalam penulisan makalah
ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-
pihak yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan makalah ini yang telah
memberikan banyak bimbingan, pengarahan, dan dorongan dalam penyelesaian
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).........................................................3
B. Pengembangan SDM.................................................................................................................4
1. Pengertian Pengembangan SDM............................................................................................4
2. Strategi Pengembangan SDM................................................................................................5
C. Penilaian Prestasi Kerja.............................................................................................................8
1. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja.......................................................................................8
2. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja.............................................................................................9
3. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja...........................................................................................9
4. Pendekatan Dalam Penilaian Prestasi Kerja.........................................................................10
5. Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Prestasi Kerja..........................................................11
6. Syarat-syarat Penilaian........................................................................................................12
7. Unsur-unsur Yang Dinilai....................................................................................................13
8. Indikator dalam Penilaian Prestasi Kerja.............................................................................13
D. Pemeliharaan SDM..................................................................................................................15
1. Konsep pemeliharaan sumber daya manusia........................................................................15
2. Pentingnya Pemeliharaan Sumber daya Manusia.................................................................16
3. Tujuan Pemeliharaan Sumber daya Manusia.......................................................................17
4. Asas Pemeliharaan Sumber daya Manusia...........................................................................18
5. Perencanaan pemeliharaan sumber daya manusia................................................................19
6. Prosedur Pelaksanaan Pemeliharaan sumber daya manusia.................................................21
7. Metode-Metode Pemeliharaan SDM....................................................................................22
BAB III PENUTUPAN.............................................................................................................................27
A. Kesimpulan..............................................................................................................................27
B. Saran........................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan lainnya secra efektif dan efisien untuk mncapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen ini terdiri dari enam unsur : man, money, method, machines, material dan
market.
MSDM adalah suatu bidang manajemen khsus mempelajari hubungan
manusia alam organsasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia dengan demikian
fokus yang dipelajari hanya masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia
saja. Manusia selalu berperan aktif da dominan dalam kegiatan organisasi, karena
menusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu. Tujuan tidak akan terwujud tanpa
peran karyawan meski perusahaan memiliki alat yang canggih jika peran aktif
karyawan tidak diikut sertakan.
MSDM adalah bagian dari manajemen oleh karena itu teori manajemen
umum jadi dasar pembahasannya. MSDM lebih menfokuskan pembahasannya
mengenai pengaturan peran manusia dalam mewujudkan tujuan optimal. Pengaturan
itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian
tenaga kerja. MSDM mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga
terwujud tujuan perusahaaan , kepuasan karyawan dan masyarakat.
Pengembangan SDM dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan
oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam waktu tertentu untuk meningkatkan
keterampilan dan keahlian sumber daya manusianya dalam entitas organisasi tersebut
dan pada akhirnya meningkatkan produktifitas organisasi secara menyeluruh. Selain
itu, tujuan dari pengembangan sumber daya manusia ini agar bisa melahirkan
perubahan sikap karyawan yang positif.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah tersebut adalah
C. Tujuan
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu
1. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen sumber daya manusia.
2. Untuk mengetahui maksud dan strategi dari pengembangan sumber daya
manusia.
3. Untuk mengetahui maksud, tujuan, manfaat, faktor yang mempengaruhi,
syarat-syarat, unsur-unsurnya, serta indikator pada penilaian prestasi kerja.
4. Untuk mengetahui konsep, tujuan, asas, perencaan, prosedur pelaksanaan, serta
metode-metode dari pemeliharaan sumber daya manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemberhentian tenaga kerja. MSDM mengatur tenaga kerja
manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan perusahaaan , kepuasan karyawan
dan masyarakat.
B. Pengembangan SDM
1. Pengertian Pengembangan SDM
Pengembangan SDM dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang
dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam waktu tertentu untuk
meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusianya dalam
entitas organisasi tersebut dan pada akhirnya meningkatkan produktifitas
organisasi secara menyeluruh. Selain itu, tujuan dari pengembangan sumber
daya manusia ini agar bisa melahirkan perubahan sikap karyawan yang positif.
Maka dari itu, dalam sebuah perusahaan juga diperlukan divisi khusus
pengembangan sumber daya manusia. Sehingga nantinya ada yang membantu
karyawan perusahaan dalam mengembangkan kepribadian yang personal.
Selain itu, seorang karyawan juga bisa memiliki keterampilan yang bersifat
organisasional. Adapun pengembangan tersebut biasanya dimulai dari proses on
boarding kemudian memberikan kursus dan seminar bagi karyawan. Bukan
hanya itu, harus juga menyediakan sebuah tool.
Di mana tool ini memiliki kegunaan dalam membantu karyawan dalam
pekerjaan maupun hal lainnya. Pada dasarnya sebuah perusahaan yang sukses
tentu memiliki pengembangan sumber daya manusia yang baik, karena dalam
menerapkan hal ini tentu diberikan sebuah pengetahuan mengenai bisnis. Selain
itu, seorang karyawan juga bisa menghasilkan kinerja yang baik.
4
ini memiliki banyak jenis seperti memberikan kenaikan gaji, memberikan
hadiah seperti mobil, maupun penghargaan lainnya. Tujuan dari pemberian
penghargaan ini agar karyawan lain bisa termotivasi.
1) Meningkatkan Produktivitas
Fungsi yang dari pengembangan sumber daya manusia yang
pertama adalah bisa meningkatkan produktivitas karyawan dalam
bekerja. Di mana seorang karyawan mungkin mampu menciptakan varian
baru dari berbagai produk yang ditawarkan perusahaan.
5
keterampilan tersebut terlebih dahulu harus dikembangkan melalui
pelatihan yang dilakukan oleh divisi pengembangan sumber daya
manusia.
6
7
C. Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu faktor untuk mengembangkan
suatu perusahaan secara efisien dan efektif. Bagi para pegawai Penilaian Prestasi Kerja
tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan,
kekurangan, dan potensi yang ada. Penilaian prestasi kerja juga dapat memungkinkan
para pegawai untuk mengetahui bagaimana prestasi kerja mereka, dan sejauh mana
hasil kinerja mereka dinilai oleh atasan dan juga memotivasi mereka untuk kemajuan
mereka dimasa yang akan datang guna untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan
pengembangan karirnya.
8
2) Mengembangkan komitmen organisasi melalui diskusi kesempatan karier
dan perencanaan karier.
3) Memotivasi pekerja.
4) Memperkuat hubungan antara atasan dengan bawahan.
5) Mendiagnosis problem individu dan organisasi.
b. Checklist.
Metode penilaian untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal
memilih kalimat/kata yang menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik
9
pegawai. Seperti metode rating scale, penilai biasanya atasan langsung.
Tetapi tanpa diketahui penilai, divisi pegawai bisa memberi bobot pada
item berbeda pada checklist. Pemberian bobot ini memungkinkan penilaian
dapat dikuantifikan sehingga skor total dapat ditentukan.
a. Hallo Effect
Hallo Effect terjadi bila pendapat pribadi penilai tentang pegawai
mempengaruhi pengukuran prestasi kerja.
10
Banyak penilai tidak suka Menilai pegawai sebagai yang efektif/tidak
efektif, dan sangat baik/buruk sehingga penilaian prestasi kerja cenderung
dibuat rata-rata.
d. Prasangka Pribadi
Faktor yang membentuk prasangka pribadi terhadap seseorang atau
kelompok bisa mengubah penilaian.
6. Syarat-syarat Penilaian
Suatu penilaian dikatakan berhasil apabila hasilnya jujur dan sesuai
dengan kenyataan yang ada dalam perusahaan, namun untuk menghasilkan
penilaian yang berkualitas maka dibutuhkan tenaga penilaian yang berkualitas
dan berpengalaman. Hasibuan (2016:191) menyatakan bahwa seorang penilai
yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan penilaian yang jujur, adil dan objektif maka penilai
haruslah orang yang mengerti tentang faktor-faktor yang menjadi indikator
penilai.
b. Penilai harus tegas dan hendaknya mendasarkan penilaiannya pada benar atau
salah, baik atau buruknya terhadap unsur-unsur yang dinilai sehingga
penilaiannya jujur, adil, dan objektif.
c. Penilai harus mempunyai kewenangan formal supaya mereka dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
11
dengan jabatannya, kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya dan kedisiplinan karyawan dalam memahami peraturan yang telah
ditetapkan.
a. Tell-End-Sell Approach.
Membahas prestasi kerja pegawai dan mencoba meyakinkan pegawai
untuk berprestasi lebih baik.
b. Tell-and-Listen Approach.
Memungkinkan pegawai menjelaskan berbagai alasan, latar belakang,
dan sikap bertahan mengenai prestasi kerja.
c. Problem Solving Approach.
Mengidentifikasi masalah yang menggangu prestasi kerja pegawai.
a. Kerjasama.
Kerjasama adalah kemampuan seseorang karyawan bersama-sama
dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang telah
ditentukan sehingga dapat mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya.
b. Tanggung Jawab.
12
Hal ini merupakan kesanggupan seorang pegawai dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang telah diserahkan kepada karyawan
dengan sebaik-baiknya dan tindakan yang telah dilakukan.
13
c. Kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimliki oleh seseorang untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk
melaksanakan tugas pokok.
d. Kedisiplinan.
Kedisplinan dapat diartikan sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh, dan taat pada peraturan yang berlaku baik secara tertulis
ataupun tidak tertulis. Serta sanggup menjalankan dan tidak membantah untuk
menerima sanksi-sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan.
D. Pemeliharaan SDM
1. Konsep pemeliharaan sumber daya manusia
Pemeliharaan dalam buku thesaurus bahasa Indonesian diartikan sebagai
bentuk kegiatan konservasi, penjagaan, perawatan, perlindungan, preservasi dan
proteksi (Endarmoko:2007).
Syedjavadin (dalam Baheshtifar dan Safarian, 2013:199) mengatakan
bahwa Maintenance is the process of designing safety, medical care plans and
welfare action (Pemeliharaan sumber daya manusia adalah proses pendesainan
keselamatan, kesehatan dan tindakan kesejahteraan). Lebih lengkap lagi
Hasibuan (2003:179) mendefinisikan pemeliharaan (maintenance) adalah usaha
mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap
karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja secara produktif untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Pemeliharaan memiliki kecendrungan defenisi ke arah yang sifatnya
abstrak dan konkrit. Jika hal tersebut mengarah pada upaya mempertahankan
dan mengembangkan kondisi fisik SDM maka akan mengarahkan pada defenisi
pemeliharaan SDM ke arah yang sifatnya konkrit, namun jika pemeliharaan
sumber daya manusia di arahkan pada mempertahankan dan meningkatkan
mentalitas kerja SDM (perilaku), menjaga hubungan baik antara sumber daya
manusia perusahaan dengan pemerintah, konsumen serta perusahaan itu sendiri,
maka defenisi pemeliharaan akan mengarahkan pada sesuatu yang sifatnya
abstrak.
14
15
Jadi dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan merupakan upaya preventif
yang dilakukan oleh suatu organisasi baik sektor profit maupun nonprofit
sebagai upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas komitmen
sumber daya manusia organisasi yang akan mengarahkan pada kinerja
organisasi dengan cara menjaga kondisi fisik, mental, dan hubungan yang
terjalin pada sumber daya manusia organisasi.
16
c. Pemeliharaan sumber daya manusia yaitu aktivitas yang berupa
Pemeliharaan sistem komunikasi, kompensasi, hubungan industrial, dan
keselamatan karyawan.
17
4. Asas Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan menjadi sebuah keharusan dalam perusahaan untuk
Pencapaian tujuan. Ada beberapa hal yang melandasi pelaksanaan pemeliharaan
SDM menurut Hasibuan (2003:180), diantaranya sebagai berikut:
18
semata-mata dalam upaya mencapai tujuannya yang lebih optimal.
19
Rencana pemeliharaan SDM tersebut harus baik dan benar, supaya
pembinaan dan pengarahan sumber daya manusia efektif dan efesien dalam
melakukan tugas-tugasnya. Ciri-ciri rencana SDM yang baik dan benar menurut
Hasibuan (2003:254) adalah sebagai berikut:
a. Rencana harus menyeluruh, jelas, dan mudah dipahami para Sumber
daya manusia;
b. Job description setiap personel jells dan tidak terdapat tumpang
Tindih dalam pelaksanaan kerja;
c. Kualitas dan kuantitas serta penempatan sumber daya manusia Sesuai
dengan kebutuhan perusahaan;
d. Rencana harus jelas menetapkan hubungan kerja, saluran perintah, dan
tanggung jawab;
e. Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi tetapi tujuan,
pedoman, dan pola dasarnya tetap;
f. Rencana harus mengatur tentang memutasi (vertikal dan Horizontal),
peraturan dan sanksi hukuman, pengembangan, cara Penilaian dan
yang dinilai, dan lain-lain.
g. Dalam rencana harus dapat terdapat secara jelas hak dan kewajiban
para SDM;
h. Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat
kerja SDM;
i. Rencana harus dapat digunakan menjadi kontrol yang baik.
20
a. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang
Dibutuhkan;
b. Mengumpulkan data dan informasi tetang sumber daya manusia;
c. Mengelompokkan dara dan informasi serta menganalisisnya;
d. Menetapkan beberapa alternative;
e. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana;
f. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk
Direalisasikan.
a. Komunikasi
Komunikasi berfungsi sebagai instructive, informative, influencing
dan evaluative. Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian
informasi dari komunikator kepada komunikan. Simbol-simbol komunikasi
adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan mata, dan lain-lain.
Pada dasarnya komunikasi lebih efektif jika informasi disampaikan dalam
waktu singkat, jelas dipahami, dipersepsi atau ditafsirkan dan dilaksanakan
21
sama dengan maksud komunikator oleh komunikan. Melalui komunikasi
yang baik maka berbagai persoalan-persoalan yang terjadi di perusahaan
dapat diselesaikan dengan baik.
b. Insentif
Insentif merupakan daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan tertentu Berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong
meningkatkan produktivitas kerjanya. Terry (dalam Hasibuan, 2003:184)
mengemukakan bahwa secara harfia, insentif berarti sesuatu yang
merangsang atau mempunyai kecendrungan merangsang minat untuk
bekerja.
1) Metode insentif
Metode insentif yang adil dan layak merupakan daya
penggerak yang Merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan
karena dengan pemberian insentif Karyawan merasa mendapatkan
perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang Dicapainya,
sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik.
Karyawan yang berprestasi baik, maka diberikan insentif positif,
sedangkan bagi Karyawan yang kurang berprestasi diberikan insentif
relatif.
2) Jenis-jenis insentif
a. Insentif posistif
Merupakan daya perangsang dengan memberikan
hadiah Material atau non material kepada karyawan yang
prestasi kerjanya di atas Standar.
b. Insentif relatif
Merupakan daya perangsang dengan memberikan
ancaman Hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di
bawah standar.
3) Bentuk insentif
a. Nonmaterial insentif
Merupakan daya perangsang yang diberikan kepada
Karyawan berbentuk penghargaan berdasarkan prestasinya
berupa piagam, Piala, atau medali.
b. Sosial insentif
22
Merupakan daya perangsang yang diberikan kepada
Karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan
kesempatan Untuk mengembangkan kemampuannya, seperti
promosi, mengikuti Pendidikan, atau naik haji.
c. Material insentif
Merupakan daya perangsang yang diberikan kepada
Karyawan berdasarkan prestasi kerjanya dalam bentuk uang
atau barang. Material insentif ini bernilai ekonomis sehingga
dapat meningkatkan Kesejahteraan karyawan beserta
keluarganya.
4) Mengembangkan rencana insentif yang efektif
Dalam perkembangannya, perusahaan juga dituntut untuk
inovatif dalam Memberikan insentif kepada sumber daya
manusianya. Lambirie (2010:213) Menawarkan syarat
pengambangan system insentif yang efektif sebagai Berikut:
a. Bila unit-unit keluaran dapat diukur
b. Karyawan dapat mengontrol keluaran
c. Hubungan imbalan dan usaha telah jelas
d. Dapat mengontrol apa kualitas dan kuantitas yang penting
e. Kondisi kompetitif menuntut biaya tenaga kerja harus
diketahui.
23
Sasaran insentif tersebut di atas, juga dapat acuan
pengembangan Sistem insentif yang selama ini dimiliki oleh
perusahaan cenderung statis.
24
f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai
tujuan;
g. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan;
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan;
i. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam
meningkatkan kualitas manusia Indonesia;
j. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan;
k. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
25
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan lainnya secra efektif dan efisien untuk mncapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen ini terdiri dari enam unsur : man, money, method, machines, material dan
market.
MSDM lebih menfokuskan pembahasannya mengenai pengaturan peran manusia
dalam mewujudkan tujuan optimal. Pengaturan itu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian tenaga kerja. MSDM mengatur
tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan perusahaaan ,
kepuasan karyawan dan masyarakat.
Pengembangan SDM dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan
oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam waktu tertentu untuk meningkatkan
keterampilan dan keahlian sumber daya manusianya dalam entitas organisasi tersebut
dan pada akhirnya meningkatkan produktifitas organisasi secara menyeluruh.
Penilaian Prestasi Kerja adalah proses melalui organisasi mengevaluasi atau
menilai prestasi kerja pegawai. pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan
bekerja secara produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
B. Saran
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki masih kurang. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
26
DAFTAR PUSTAKA
AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Badriyah, Mila. 2015. Manajemen Sumber daya Manusia. Bandung : CV Pustaka Setia.
Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:
Penerbit PT Bumi Aksara.
27