ITS Paper 28384 4103109013 Paper

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-4 1

Studi Perencanaan Margin Plate Pada Proses


Assembly Blok Kapal Baru
Rama Agung Dwi Putra, Heri Supomo,
Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]

Abstrak— Tahap penyambungan block yang Terlepas dari keuntungan yang diperoleh, penggunaan
memiliki margin plate pada proses assembly kapal baru box sistem blok pada pembangunan kapal memerlukan kontrol
shape bulk carrier 50.000 DWT di PT PAL Surabaya divisi yang sangat ketat. Hal ini dimaksudkan agar pada saat
Kapal Niaga terdapat sedikit permasalahan yaitu masalah penyambungan blok-blok tidak terjadi kesalahan teknis..
ukuran margin. Walaupun demikian pada saat di lapangan masih sering
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas
margin yang diperoleh dari hasil perbandingan ketiga kapal
ditemukan blok-blok yang tidak dapat langsung disambung
(kapal 229, kapal 230 dan kapal 231) dalam pembangunan akibat gap-gap yang terjadi belum memenuhi toleransi yang
sebuah kapal baru. Jumlah blok yang disambung pada bagian disyaratkan. Blok-blok yang mengalami kesalahan teknis
0,4 L - 0,7 L (paramidle body) untuk masing-masing kapal memerlukan perbaikan agar dapat disambung. Hal ini akan
secara keseluruhan adalah 61 sambungan yang dianalisa memperlambat waktu pembangunan dan menambah biaya
dengan menggunakan metode Analis deskriptif. produksi [2]
Hasil uji pada masing masing web blok yang mendeketi Saat ini semakin banyak galangan-galangan kapal
persentase terbesar memiliki efektifitas yang tinggi terdapat berskala menengah hingga besar yang pada proses
pada web blok 3 dengan tingkat efektifitas 87,78% dan web produksinya telah menggunakan system blok. System ini
blok dengan efektifitas rendah yaitu web blok 8 hanya
mencapai 57,41%. Hasil Analis deskriptif menyimpulkan pada
memungkinkan kapal untuk diproduksi lebih cepat
web blok 1 – 9 tidak terdapat selisih margin yang signifikan dibandingkan system produksi kapal sebelumnya yang harus
sedangkan pada web blok 10 terdapat selisih yang signifikan. memulai pekerjaan dari bagian bawah kapal (keel) terlebih
dahulu. Pada system blok proses produksi kapal melibatkan
Kata kunci : Blok, Margin Plate, and Assembly penyambungan blok-blok untuk digabung menjadi sebuah
kapal atau biasa disebut erection. Pada kebanyakan
galangan kapal yang ada di Indonesia, kecenderungan untuk
I. PENDAHULUAN terjadi kesalahan teknis dan non teknis di dalam proses
eiring dengan perkembangan teknologi produksi kapal produksi masih cukup besar, salah satunya dikarenakan
S mengharuskan setiap galangan untuk mengevaluasi
sistem yang digunakan. Galangan kapal Eropa dan
pengerjaannya masih belum memenuhi standar kerja yang
berlaku berikut standar toleransi yang ada. Biasanya
Jepang pada umumnya telah melakukan evolusi teknologi kesalahan pada proses erection berawal dari proses produksi
pembangunan kapal. Evolusi teknologi yang dimaksud sebelumnya atau Assembly, Sub Assembly dan bahkan pada
adalah perubahan sistem pembangunan kapal dari tahap Fabrikasi. Namun dalam tugas akhir ini kami hanya
conventional hull constrution menjadi hull blok fokus ke kesalahan yang terjadi pada proses margin plate
construction. Maksud pembangunan kapal dengan sistem yang terdapat pada tahap Assembly hingga erection. Karena
blok adalah melaksanakan lebih awal pada tahap assembly dalam proses ini (Lifting Block) yaitu proses pengangkatan
dengan merakit/menggabung terlebih dahulu sampai dengan blok-blok bagian kapal dari bengkel assembly menuju
pengelasan pada pelataran assembly untuk mengurangi building berth sering terjadi kesalahan teknis berupa
jumlah pekerjan di dalam dock atau diatas building bert. perubahan bentuk (deformation). Pada kebanyakan galangan
Oleh karena itu, bagian utama dari pekerjaan lambung bisa kapal, blok-blok yang diangkat masih berukuran kecil dan
dikatakan sebagai prosedur assembly daripada erection di sederhana atau bisa disebut Sub block, namun tidak menutup
dock atau building bert. Peralatan/fasilitas utama adalah kemungkinan terjadinya perubahan bentuk pada saat proses
crane, kid slab(pelataran assembly) dan peralatan pengangkatan berlangsung [3]
pengelasan. Perubahan bentuk atau yang biasa disebut deformasi ini
Pembagian lambung kapal menjadi beberapa blok sering terjadi pada blok produk antara assembly hingga sub
merupakan kebijakan pembangunan yang dijadikan dasar assembly yang cenderung memiliki susunan konstruksi yang
untuk pembangunan dengan sistem blok. Pembagian blok sederhana sehingga perubahan bentuk pada saat
kapal ini menjadi beberapa bagin besar disebut block pengangkatan akan lebih mudah terjadi. Dan di zona itulah
division. Metode pembagian blok untuk pembangunan kapal fokus tugas akhir kami yang berjudul “STUDI PREDIKSI
harus optimal sesuai dengan kondisi galangan. Penerapan MARGIN PLATE PADA PROSES ASSEMBLY BLOK
sistem blok pada produksi kapal memungkinkan pembuatan KAPAL BARU”.
bagian-bagian konstruksi kapal dapat dilakukan secara
bersamaan tanpa harus menunggu pekerjaan lainnya.
Dengan mengunakan sistem blok pada pembangunan kapal
akan mengurangi lamanya waktu pembangunan.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 2

II. TINJAUAN PUSTAKA dasar pembangunan kapal, welding anda cutting, proses
reparasi perbaikan kapal, JSQS, analisa data.
A. Umum
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan B. Proses Pengolahan Data
menambah faedah suatu barang atau jasa. Manfaat dalam hal Disini terdapat tiga ukuran kapal yang dibangun di
ini dapat terdiri dari beberapa macam, misalnya : faedah PT.PAL dengan ukuran yang sama yaitu kapal 229, 230 dan
waktu, faedah tempat, faedah bentuk serta kombinasi dari 231 dengan ukuran sebagai berikut :
faedah-faedah tersebut.
Secara umum fungsi produksi adalah bertanggung jawab Ship’s Name :BOX SHAPE BULK CARRIER 50.000 DWT
atas pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi yang Pemilik : Departemen Pertahanan TNI AL
akan memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk Adapun Ukuran Kapal ini adalah sebagai berikut :
melaksanakan fungsi ini diperlukan serangkaian kegiatan Length over All : 189.90 M
yang merupakan subsistem, ada empat kegiatan utama Length between perpendicular : 182.00 M
dalam produksi yaitu : Breadth : 30.50 M
Sebelum melakukan proses pengumpulan data maka Depth Moulded : 6.7 M
diperlukan adanya kerangka Tugas Akhir. Urutan proses Draft : 11 M
pengerjaan Tugas Akhir ini meliputi : Deadweight : 50.000 Ton
1) Proses (process) yang artinya sebagai metode atau Kecepatan maksimum : 14.5 knots
teknik yang digunakan untuk mengolah bahan. Gross Tonnage : 30.260 Ton
2) Jasa (service) yang merupakan pengorganisasian untuk
menetapkan teknik-teknik sehingga proses-proses dapat Dari ketiga kapal tersebut kita dapat memperoleh data
digunakan secara efektif. margin aktual terbesar dan terkecil pada setiap join blok.
3) Perencanaan (planning) merupakan hubungan dari 1) Jumlah margin actual terbesar pada kapal 229 ada 14
organisasi dan kegiatan produksi untuk jangka waktu sambungan web blok dan jumlah margin actual terkecil
tertentu. pada kapal 229 ada 17 sambungan web blok.
4) Pengawasan (control) untuk jaminan bahwa maksud 2) Jumlah margin actual terbesar pada kapal 230 ada 16
dan tujuan mengenai penggunaan bahan dan sambungan web blok dan jumlah margin actual terkecil
sumberdaya pada kenyataan dilaksanakan. pada kapal 230 ada 17 sambungan web blok.
Industri galangan kapal adalah suatu industri yang bersifat 3) Jumlah margin actual terbesar pada kapal 231 ada 17
project oriented, artinya galangan hanya akan berproduksi sambungan web blok dan jumlah margin actual terkecil
jika ada proyek tertentu seperti pembangunan kapal baru pada kapal 231 ada 11 sambungan web blok.
maupun reparasi kapal. Agar suatu proyek dapat terlaksana
C. Analisa dan Pembahasan
sesuai keinginan pemesan (owner), maka perlu diadakan
perencanaan dan penjadwalan produksi. Perencanaan Dari hasil pengolahan data dapat diketahui Rata-rata
produksi yaitu suatu perencanaan dan pengorganisasian jumlah sambungan kapal 229, kapal 230 dan kapal 231 yaitu
mengenai tenaga kerja, material, mesin-mesin, peralatan dan 61 sambungan. Dengan komposisi 9 (30 %) sambungan flat
biaya yang diperlukan pada suatu periode tertentu disaat dan 21 (70%) sambungan curve.
yang akan datang sesuai dengan yang direncanakan [1] Berikut rata-rata margin tiap web blok masing-masing
Sesuai dengan adanya perbedaan dimensi dan bentuk kapal:
penampang block maka perumusan masalah penelitian ini
adalah : Tabel 2.1 Rata-rata margin tiap web blok kapal
1) Berapa banyak blok yang akan disambung pada blok
0,4 L - 0,7 L (paramidle body) untuk ketiga kapal? Kapal
2) Berapa rata-rata margin tiap sambungan web blok Web 230 229
kapal? blok 231 (cm) (cm) (cm)
3) Berapa efektifitas margin yang diperoleh dari hasil
1 4.5 4.833 3.333
perbandingan tiga kapal tersebut?
2 5.333 4 4.111
B. Proses Pengumpulan Data
3 5.6 5 5.2
Adapun dalam hal ini kapal yang dijadikan objek adalah
sister ship 231,230,229 yang dibangun di galangan PT PAL 4 6 4.5 4.833
Surabaya. Data-data awal yang diperlukan dalam penelitian 5 4.8 4.4 4.2
untuk tugas akhir ini antara lain:
6 5 4.167 5
1. Data Primer yaitu data ukuran margin pada setiap blok
yang disambung dan beberapa wawancara tanya jawab 7 5.4 3.6 6.2
pada pihak yang bertanggung jawab pada setiap 8 4.167 2.667 3.5
departemen maupun bengkel yang menangani proses
9 4.111 3 4.556
produksi.
2. Data sekunder yaitu proses penelitian, memperkuat hasil 10 11 13.5 15.75
penelitian dan mempermudah mencapai tujuan penelitian
dan data – data ini meliputi data akurasi kontrol, kondisi Rata–rata margin tiap web blok masing-masing kapal dari
galangan dan gambar pembagian blok kapal. tabel 5.2 dapat di ketahui dengan cara menjumlahkan
3. Studi literatur meliputi pengumpulan data yang dapat margin actual dan kemudian di bagi dengan jumlah
mendukung pengerjaan tugas akhir ini antara lain proses
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 3

sambungan web blok 1 (satu) dan dapat di buat grafik sepeti Dari gambar2.2 di atas dapat di ketahui rata-rata margin
grafik 2.1 di bawah ini: yang terbuang terbesar dan terkecil dari ketiga kapal
tersebut dengan cara membedakan macam-macam warna
web blok pada grafik. Rata-rata Margin Keseluruhan antara
Rata-rata margin per kapal Ketiga Kapal 229,230 dan 231

20 WB 1 Tabel 2.4 Rata-rata Margin Keseluruhan antara Ketiga


15 WB 2 Kapal
10 WB 3 Web Rata-rata
5 Dalam
WB 4 blok margin ketiga Drafter Efektivitas
Persen
0 kapal
kapal 231 kapal230 kapal 229
230 kapal WB 5 1 70.37%
kapal 231 kapal 229 4.2222 6 0.7037
2 4.4815 6 0.7469 74.69%
Gambar 2.1 Rata – rata margin per kapal
3 5.2666 6 0.8777 87.78%
Dari gambar 2.1 di atas dapat di ketahui rata-rata margin
4 5.1111 6 0.8518 85.19%
yang terbesar dan terkecil dari ketiga kapal tersebut dengan
cara membedakan macam-macam warna web blok pada 5 4.4667 6 0.7444 74.44%
grafik.
6 4.7222 6 0.7870 78.70%
Berikut rata-rata margin terbuang tiap web blok masing-
masing kapal: 7 5.0667 6 0.8444 84.44%
8 3.4444 6 0.5740 57.41%
Tabel 2.2 Rata-rata Margin Terbuang Tiap Web Blok
Masing-masing Kapal 9 3.8889 6 0.6481 64.81%
Kapal 10 13.4167 20 0.6708 67.08%
Web 231 230 229
Rata-rata 0.7449 74.49%
blok (cm) (cm) (cm)
1 1.5 1.167 2.667
Dari tabel diatas diketahui rata-rata margin dari ketiga kapal
2 0.667 2 1.889 tersebut dengan efektifitasnya yaitu 0.7449 (74.49%). Grafik
3 0.4 1 0.8 Efektifitas Margin Keseluruhan Ketiga Kapal
4 0 1.5 1.167
5 1.2 1.6 1.8 Efektivitas Margin Keseluruhan
6 1 1.833 1 87,78%
85,19% 84,44%

7 0.6 2.4 -0.2 74,69% 74,44%


78,70%

70,37%
67,08%
8 1.833 3.333 2.5 64,81%
57,41%
9 1.889 3 1.444
10 9 6.5 4.25

Rata-rata margin terbuang tiap web blok masing-masing


kapal dari tabel 2.3 dapat di ketahui dengan cara WB WB WB WB WB WB WB WB WB WB
menjumlahkan margin yang terbuang dan kemudian di bagi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dengan jumlah sambungan web blok 1 (satu) dan dapat di
buat grafik sepeti gambar 2.2 di bawah ini:
Gambar 5.14 Efektifitas Margin Keseluruhan Ketiga kapal

Rata-rata margin terbuang per kapal Dari gambar di atas dapat di ketahui efektifitas margin dan
kapal 229,230 dan 231 dan dapat diketahui efektifitas pada
10 WB 1 masing masing web blok dalam bentuk persentase dengan
kata lain yang mendeketi persentase yang terbesar adalah
8 WB 2 yang memiliki efektifitas yang tinggi seperti web blok yang
6 mempunyai efektifitas yang tinggi adalah web blok 3
4 WB 3
dengan tingkat efektifitasnya 87,78% dan web blok yang
2 WB 4 efektifnya rendah adalah web blok 8 hanya mencapai
0 57,41%.
WB 5
-2 kapal
kapal kapal
kapal kapal
kapal
231 230 229 WB 6 1. Rata-rata dan efektifitas margin pada masing-masing
230 229 kapal dan keseluruhan dari ketiga kapal
Tabel 5.12 Rata-rata dan efektifitas margin pada masing-
Gambar 2.2 Rata-rata Margin Terbuang per Kapal
masing kapal dan keseluruhan dari ketiga kapal
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 4

perencanaan awal dari ketiga kapal tersebut sama. Dan ada


pula hal yang mempengaruhi perbedaan margin antara lain:
1. Luas permukaan plat
2. Tebal plat (pada pembuatan blok terdapat
berapa variasi tebal plat )
3. Bentuk kelengkuangan pada plat
4. Adanya berbagai macam pemanasan seperti:
- Line heading
- Sport heading
Pada umumnya proses pengerjaan dilakukan pada bagian
tengah kapal terlebih dahulu yang sering disebut dengan
urutan pengerjaan atau siquen dengan pula memperhatikan
Dari tabel diatas berisikan rata-rata dan efektifitas margin margin untuk profil dan apabila ada kelebihan margin pada
pada masing-masing kapal dan keseluruhan dari ketiga profil maka profil tersebut juga terpotong sesuai dengan
kapal. potongan margin.
Rata-rata Margin yang Efektif Pada tahap perencanaan di perlukanya adanya
perhitungan margin yang efektif agar dapat memperoleh
ukuran margin yang sesuai sehingga dapat menekan biaya
Rata-rata Margin efektif produksi akibat kelebihan plat dan mengurangi resiko
20 kekurangan margin pada saat penyambungan blok.

15 DAFTAR PUSTAKA
Kapal 231 [1] Soejitno, “Teknik Produksi Kapal”, TP. 1543. Surabaya : Jurusan
10 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan – ITS, Surabaya,
Kapal 230 1996.
[2] Sjarief Widjaja, “ Bahan Kuliah Manajemen Mutu”, Diktat Kuliah
5 Kapal 229 Teknik Perkapalan FTK-ITS, Fakultas Teknologi Kelautan – ITS,
Surabaya, 2001
0 [3] Soejitno, “Perencanaan Pembangunan Kapal”, Diktat Kuliah Teknik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perkapalan FTK-ITS, 1993

Gambar 5.15 Rata-rata margin yang Efektif

Dari gambar 5.11 di atas dapat di ketahui efektifitas margin


kapal 229,230 dan 231.Dan pada web blok 10 terdapat nilai
grafik yang signifikan dikarenakan dalam proses
pengerjaannya mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi
maka dari itu diberikan nilai margin yang lebih besar
dibanding dengan web blok yang lain.

III. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penulisan diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Banyaknya blok yang akan disambung pada blok 0,4 L -
0,7 L (paramidle body) untuk masing-masing kapal
secara keseluruhan adalah 61 sambungan.
2. Standart margin untuk masing-masing kapal dari web
blok 1 sampai 9 pada tahap perencanaan yaitu 6 cm dan
20 cm pada web blok 10.
3. Efektifitas margin sambungan web blok 1-9 yaitu:
- kapal 230 rata-rata/ efektifitas margin 3.95 cm ≈ 4 cm
- kapal 230 rata-rata/ efektifitas margin 3.95 cm ≈ 4 cm
- kapal 231 rata-rata/ efektifitas margin 4.95 cm ≈ 5 cm

Margin rata-rata sambungan web blok 10 tiap kapal yaitu;


- kapal 229 margin rata-rata 4.25 cm ≈ 4 cm
- kapal 230 margin rata-rata 6.5 cm ≈ 7 cm
- kapal 231 margin rata-rata 9 cm

IV. SARAN
Margin pada data akurasi kontrol dari ketiga kapal
mempunyai nilai yang berbeda-beda meski ukuran dari

Anda mungkin juga menyukai