Learning Issue LBM 1
Learning Issue LBM 1
Learning Issue LBM 1
3
31102000069
SGD 10 learning issue
Pemeriksaan Intraoral
B. Angular Cheilitis
Pada pemeriksaan klinik, permukaan lesi harus bisa diswab dan smear untuk infa
jamur. Apabila dicurigai adanya keterlibatan sistemik di indikasikan untuk melakukan
kultur mikroba dan pemeriksaan darah
Sumber :
2. Faktor lokal
Faktor lokal penyebab denture stomatitis yaitu antimikroba dan topikal maupun
kortikosteroid inhalasi, diet tinggi karbohidrat, konsumsi tembakau dan alkohol,
hiposalivasi, oral hygiene yang buruk, serta pemakaian gigitiruan khususnya pada
malam hari.
B. Angular Cheilitis
Angular cheillitis disebabkan agen infeksi seperti Candida, Staphylococcus dan
Streptococcus. Faktor lain yang dapat menjadi pemicu terjadinya angular cheiltis
yaitu penurunan vertikal dimensi, defisiensi nutrisi, kebiasaan buruk, kebersihan
rongga mulut yang buruk dan defisiensi sistem imun. Kandida merupakan agen
infeksi terjadinya angular cheilitis pada penderita seperti diabetes, down syndrome,
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Konsumsi Karbohidrat, hubungan langsung
terjadinya angular cheilitis juga dikaitkan dengan tingginya konsumsi karbohidrat.
Hal ini menyebabkan meningkatnya kadar glukosa pada saliva sehingga
meningkatkan resiko infeksi pada sudut mulut.
C. Hematoma
Penyebab hematoma biasanya karena trauma, baik itu trauma yang tidak disengaja
atau trauma iatrogenik. Trauma dapat berasal dari tergigitnya mukosa, trauma
iatrogenik berupa penggunaan high speed suction tips, anestesi lokal maupun
trauma pascaoperasi.3 Pada beberapa pasien, dapat muncul tipe hematoma yang
umumnya disebut liver dot pasca ekstraksi gigi atau prosedur bedah oral lainnya.
Hematoma jenis ini merupakan tampakan lesi berwarna merah gelap seperti
gumpalan hemoglobin dan disebabkan oleh perdarahan vena yang mengalir dengan
lambat.
Sumber :
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue
- Tipe I,inisial berupa bintik merah yang terlokkalisir atau tersebar pada mukosa
palatum yang berkontak dengan gigi tiruan
- Tipe II, terjadi eritema difus dan edema terbatas pada mukosa palatum yang
menutupi gigi tiruan
- Tipe III, hyperplasia papilla umumnya pada palatum dan linggir alveolar
Sumber : Brunch JM,Treister NS. Clinical Oral Medicine and Pathology In: Infectious Condition.
New York:Human Press:2011
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue
Selanjutnya pada kasus ini juga ditemukan ulcer pada bagian tengah nodul tersebut.
Hal ini menunjukan bahwa adaanya trauma yang terus menerus pada mukosa yang
dapat menimbulkan ulser. Perawatan yang dilakukan pada penderita ini diawali
dengan menyembuhkan ulcerasi yang ada pada bagian tengah nodul tersebut, untuk
mengobati ulcerasi diberikan triamcinolon 0,1% diaplikasikan sehari sebanyak 3 kali
dan digunakan sampai luka sembuh.
B. Angular Cheilitis
Perawatan yang dilakukan pada penderita angular cheilitis yaitu eliminasi faktor
etiologi utama dan faktor predisposisi, serta mencegah terjadinya infeksi sekunder.
Penyebab utama dari angular cheilitis yaitu bakteri dan jamur. Perawatan dapat
dilakukan dengan memberikan antijamur maupun antibakteri. Namun, kebanyakan
infeksi yang mengakibatkan angular cheilitis sulit dibedakan karena merupakan
infeksi kombinasi. Perawatan dapat dilanjutkan dengan menyingkirkan faktor
predisposisi diantaranya memperbaiki vertikal dimensi, mengoreksi kelainan
penyakit sistemik seperti diabetes melitus dan anemia, serta memelihara kebersihan
rongga mulut
Pada kebanyakan kasus angular cheilitis tidak memerlukan pengobatan dan dapat
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue
C. Hematoma
Lesi ini tidak memerlukan perawatan jika lesi berukuran kecil karena lesi ini akan
menghilang secara spontan, namun pasien tetap perlu diedukasi terkait keberadaan
lesi ini. Lesi yang ukurannya lebih besar biasanya akan menekan daerah dimana lesi
tersebut ada, sehingga dapat diberikan es sesaat setelah trauma
Sumber :
- Langlais RP, Miller CS, Nield-Gehrig JS, Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering
Ditemukan 4rd ed, EGC, Jakarta. 2013
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue
adanya daya lubrikasi infeksi dan proteksi dari saliva.Kekeringan pada mulut
menyebabkan fungsi pembersih dari saliva berkurang, sehingga terjadi radang
yang kronis dari selaput lendir yang disertai keluhan mulut terasa seperti
terbakar pada mukosa mulut atau lidah
Faktor Lokal
- Trauma
Trauma karena gigitiruan yang tidak stabil juga merupakan salah satu faktor
etiologi hal ini karena terjadinya peradangan jaringan lunak dibawah gigitiruan
yang menyebabkan terjadinya eritematosa. Dalam beberapa hal trauma dapat
bertindak sebagai co-faktor yang berpihak pada adhesi dan penetrasi
yeast,sokongan phlogosis menopang palatum dan meningkatkan permeabilitas
epitelium untuk racun dan agen-agen yang dihasilkan oleh jamur candida
- Kondisi pH Rongga Mulut
Rendahnya tingkat pH pada rongga mulut dapat mendukung adhesi dan
proliferasi yeast Kandida.Pada kondisi pH 3 tidak hanya bagus untuk adhesi yeast
tetapi juga untuk enzimatik dan proteinase yang bersama sama dengan enzim
lipase merupakan faktor yang paling penting dari virulensi kandida karena efek
sitotosik dan sitolitik. Karbohidrat yang terdapat di dalam air liur dapat menjadi
sumber makanan tambahan bagi yeast kandida. Hasil metabolisme gula yang
menghasilkan asam berkontribusi membuat pH menjadi rendah, sehingga
mendukung pertumbuhan Kandida albikan di dalam rongga mulut
- Penumpukan plak pada basis gigitiruan akrilik
Basis akrilik gigitiruan lepasan yang berkontak langsung dengan saliva,
mengabsorbsi molekul saliva tertentu, dan membentuk lapisan organik tipis yang
disebut acquired pellicle. Pelikel mengandung protein yang mengikat perlekatan
mikroorganisme rongga mulut,sehingga mikroorganisme melekat pada
permukaan gigitiruan dan berkembang biak serta berkoloni dengan
mikroorganisme lain membentuk plak gigi tiruan. Plak gigi tiruan merupakan
penye bab masalah yang berhubungan dengan jaringan mulut,rasa tidak enak,
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue
B. Angular Cheilitis
Lesi ini ditandai dengan adanya fisur fisur dan eritema pada sudut mulut yang
menyebar sampai kebawah bibir dan kemungkinan meluas ke mukosa pipi.
Penyebab lain adalah pola makan tinggi karbohidrat yang membuat kadar glukosa di
saliva meningkat, jika digabungkan dengan kebiasaan menjilat bagian bibir atau
menggigit ujung bibir maka akan memudahkan manifestasi ¡amur dan bakteri yang
dapat mencetuskan timbulnya angular cherlitis. Jaringan pada sudut mulut akan
terlumasi oleh ludah dan terbentuklah lingkungan yang sesuai untuk proliferasi
Rosalita Amelia Mod 4.3
31102000069
SGD 10 learning issue
mikroorganisme. Keadaan ini dapat menjadi lebih parah dengan membiarkan bibir
yang basah di keringkan Oleh angin dan sinar matahari,
Sumber :
- Carmen Salerno, Michelangelo Pascale, María Contaldo. 2011. Candida-
associated denture stomatitis. Journal section: Oral Medicine and Pathology
- Neville, B. W., Damm, DD., Allen, C. M and Bouquot, J.E. Oral andMaxillofacial
Pathologv, 3rd Ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company, 2010.