Askep TB Revisi
Askep TB Revisi
Askep TB Revisi
Disusun oleh:
Savira Puspitajayanti
521098
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN TB PARU DI FLAMBOYAN 7
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
I. IDENTIFIKASI
A. Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Warga Negara : WNI
Bahasa yang digunakan : Bahasa Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : karyawan swasta
Alamat : Surakarta
Dx. Medik : TB paru
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. O
Alamat : Surakarta
Hubungan dengan Pasien : Suami
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : batuk berdahak sulit keluar
2. Riwayat Kesehatan sekarang :
Sebelum pasien di rawat di rumah sakit Mitra keluarga tegal, pasien datang ke RS
tegal pada tanggal 9 Maret 2022 dengan keluhan kejang dan penurunan kesadaran
di ruangan dan dipindahkan di ruang ICU. Riwayat kejang pasien terjadi secara
tiba tiba dan seluruh tubuh kaku. Kemudian ,pasien dilakukan rujukan dari RS
Mitra Keluarga Tegal dengan meningoencephalitis TB. Pasien memiliki riwayat
meningoencephalitis TB namun disangkal. Pasien post gagal nafas dan
pemasangan trakestomi dan dilepas tanggal 15 maret 2022. Saat pengkajian pada
28 Maret 2022 pasien nampak sesak nafas. Pasien terpasang shunt dari kepala
hingga abdomen, tidak ada tanda tanda infeksi pada area shunt. Pasien terpasang
NGT dan tidak ada residu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
110/80 mmHg nadi 81 x/mnt, rr 23x/mnt, SpO2 98%. Pasien terpasang oksigen
nasal kanul 3lpm.
3. Riwayat kesehatan lalu :
Keluarga pasien mengatakan memiliki riwayat Tb paru namun disangkal dan tidak
pernah melakukan pengobatan
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan
yang sama yaitu TB paru. Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat hipertensi,
penyakit jantung, penyakit ginjal dan penyakit menular.
GENOGRAM
Keterangan :
X : Meninggal
: Laki-laki
: Pasien
: Perempuan
: Garis keturunan
Kesimpulan : Pasien tinggal bersama dengan istri dan kedua anak laki laki nya
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
terpasang trakeostomi)
GCS : E4 M0 Vtc
MAP : 90 mmHg
3. Suhu : 36.5 0C
5. Nadi : 81 kali/mnt
6. SpO2 : 98%
B. ANTROPOMETRI
1. BB : 45 kg TB : 165 cm
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
- Kepala : Mesochepal
- Kulit kepala : nampak lesi pemasangan shunt di sebelah kepala kanan, tidak
2. Mata :
- Konjungtiva : anemis
3. Hidung
Kebersihan : Hidung bersih, tidak ada secret, nampak pernafasan cuping
hidung, terpasang O2 nasal kanul 3 liter/mnt, terpasang NGT no 16 bersih tidak ada
residu
4. Telinga : telinga bersih, telinga simetris kanan dan kiri dan tidak
5. Mulut
- Gusi : gusi bersih dan tidak ada perdarahan digusi , gusi berwarna
merah kehitaman
nampak luban trakeostomi bersih, tidak ada tanda infeksi area trakeostomi.
7. Thorax
8. Jantung
- Auskultasi : terdapat bunyi lup dup dengan irama teratur, tidak ada suara
jantung tambahan
9. Abdomen
shunt .
10. Ekstremitas
- Luka : nampak terdapat bula pada tungkai kaki kanan, ada luka di
Dirumah : keluarga mengatakan jika ada keluarga yang sakit segera diperiksakan ke
sebelumnya pasien belum pernah melakukan pengobatan TB paru dan baru ini
Dirumah : keluarga mengatakan dirumah makan sehari 3x dengan porsi banyak, makan
nasi lauk dan sayuran, sering makan dan minum sehari habis 1000 cc dan tidak ada
pantangan makan
Di RS : saat dirumah sakit pasien terpasang NGT, asupan nutrisi masuk melalui selang
NGT dan pasien sudah dicoba makan bubur perlahan dan minum melalui mulut.
C. POLA ELIMINASI
khas feses. Pasien BAK sehari 5-6 kali, 1400 cc/hari warna urine jernih kekuningan.
Di RS : keluarga pasien mengatakan 2 hari belum BAB, dalam sehari pasien BAK 3-4
mandiri.
Di RS : saat dirumah sakit kebutuhan AD pasien dibantu total oleh perawat dan
Indeks KATZ
Dirumah : saat dirumah pasien mengatakan tidur 7-8 jam/hari bangun badan terasa
segar. Pasien tidur siang selama 2-3 jam dan tidur malam selama 4-5 jam. Pasien tidak
baik terhadap peristiwa yang telah terjadi dan baru terjadi. Serta kemampuan orientasi
Di RS : Selama dirumah sakit, fungsi panca indra pasien baik tidak menggunakan
alat bantu dengar dan tidak ada gangguan penglihatan. Tidak terkaji pasien terpasang
trakeostomi. Pasien nampak ekspresi menahan sakit, wajah nampak meringis menahan
sakit.
Dirumah : harga diri tidak bermasalah, identitas diri tidak bermasalah, peran tidak
bermasalah.
Di RS : saat dirumah sakit harga diri pasien tidak bermasalah, identitas diri tidak
bermasalah, pasien merasa tidak mampu berperan optimal dirumah karena tidak dapat
Di RS: keluarga mengatakan berhubungan baik dengan perawat dan petugas ruangan
yang lain. Sekalipun pasien dirumah sakit, dalam mengambil keputuan tetap dilakukan
Dirumah : keluarga pasien mengatakan memiliki 2 orang anak laki-laki. Tidak ada
reprduksi seksual.
Dirumah : keluarga mengatakan jika ada masalah selalu cerita kepada istri dan
Dirumah : pasien beragama islam, pasien mengatakan selalu menjalankan ibadah tepat
a. Pemeriksaan Laboratorium
c. Pemeriksaan Radiologi
Foto Rontgen Thorax
Tanggal 28 Maret 2022
Kesimpulan :
Cor tak membesar
Masih tampak gambaran TB paru
Saat ini tampak infiltrr di perihiller kanan dan parakardial kanan kiri
2. TERAPI
No Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler
2. Bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret tertahankan ditadai dengan suara nafas
ronchi
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
VII. INTERVENSI
Intervensi tambaan :
dukungan ventilasi
Observasi
- Identifikasi adanya
kelelahan otot bantu napas
- Monitor status respirasi
dan oksigenasi (frekuensi
dan kedalaman napas,
penggunaan otot bantu
napas, bunyi napas
tambahan, saturasi
oksigen)
Terapeutik
- Berikan oksigenasi
- Fasilitasi mengubah posisi
senyaman mungkin
Edukasi
- Ajarkan cara mengurangi
sesak nafas dengan latihan
bernafas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkhodilator, jika perlu
2 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama :
berhubungan dengan keperawatan selama 3x7 jam Observasi :
diharapkan : - Monitor bunyi nafas
sekret tertahankan Luaran utama : bersihan jalan tambahan
ditadai dengan suara nafas - Monitor sputum (jumlah,
nafas ronchi
Ekspektasi : meningkat warna, aroma)
Kriteria hasil : - Monitor kemampuan
- Produksi sputum, sedang batuk efektif
(3) menjadi menurun (5) Terapeutik :
- Suara nafas tambahan - Pertahankan kepatenan
ronchi, sedang (3) jalan napas
menjadi menurun (5) - Lakukan fisioterapi dada,
jika perlu
Edukasi :
- Jelaskan kepada keluarga
mengenai tujuan dari
prsedur pemasangan jalan
napas buatan, jika ada
- Anjurkan untuk
melakukan batuk efektif
- Anjurkan pasienuntuk
membuang sputum pada
air mengalir
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
3 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama : manajemen
berhubungan keperawatan selama 3x8 jam nutrisi
dengan diharapkan : Observasi
Ketidakmampuan Luaran utama : status nutrisi - Identifikasi status nutrisi
mencerna makanan Ekspektasi : membaik - Identifikasi makanan yang
Tujuan : disukai
Setelah dilakukan tindakan - Monitor asupan makanan\
keperawatan selama 3x4 jam identifikasi kebutuhan
diharapkan status nutrisi kalori dan jenis nutrien
membaik dengan kriteria hasil Terapeutik
Kriteria hasil : - Fasilitasi menentukan
- Indeks massa tubuh, sedang pedoman diet
(3) menjadi membaik (5) - Sajikan makanan secara
- Nafsu makan, sedang (3) menarik dan suhu yang
menjadi membaik (5) sesuai
- Frekuensi makan, sedang (3) - Berikan makanan tinggi
menjadi membaik (5) serat
- Porsi makanan yang - Berikan makanan tinggi
dihabiskan, sedang (3) kalori
menjadi meningkat (5) Edukasi
Perasaan cepat kenyang, - Ajarkan diet yang
sedang (3) menjadi menurun diprogramkan
Kolaborasi
(5)
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
VIII. IMPLEMENTASI
Nama/Umur : Ny. S/ 42 th
Ruang/Unit : Flamboyan 7
Tanggal Dx Jam Implementasi Respon Pasien TTD
28 Maret 1 08.00 Memonitor frekuensi Ds: - Hayu
2022 dan pernafasan pasien Do:
Nampak penggunaan otot
bantu pernafasan,
pernafasan cuping hidung,
terpasang nasal kanul 3
lpm, rr 23x/mnt SPO2 98%,
TD 110/80 mmHg, nadi
81x/mnt
2 08.30 Memonitor auskultasi Ds: - Hayu
bunyi nafas Do:
Pasien nampak kesulitan
mengeluarkan dahak,
terdengar ronchi di seluruh
lapang paru
3 08.45 Memonitor asupan Ds: keluarga pasien Hayu
nutrisi mengatakan masih sulit
untuk menelan air putih dan
makan bubur
Do: pasien terpasang
NGTno 16 residu tidak ada.
3 08.45 Memberikan Ds: - Hayu
makanan melalui Do :
NGT Air susu180 ml masuk
melalui selang NGT, tidak
ada residu, tidak muntah
1 08.55 Memberikan injeksi, Ds: - Hayu
vivena, streptomycin, Do: injeksi masuk secara
dan paracetamol IV dan IM, tidak ada reaksi
alergi
1 09.00 Memberikan posisi Ds: keluarga pasien Hayu
semi fowler mengatakan sesak nafas
lebih nyaman posisi setengah
duduk
Do: pasien diposisikan
semifowler
2 09.30 Memonitor Ds: - Hayu
kemampuan batuk Do: terdengar suara nafas
efektif tambahan ronchi, pasien
nampak kesulitan
mengelurakan daha
3 11.00 Menganjurkan pasien Ds: keluarga pasien Hayu
makan sedikit namun mengatakan pasien mencoba
sering untuk minum airputih
perlahan laan
Do: pasien minum air putih 2
sendok tidak tersedak
mampu menelan perlahan
29 Maret 1 08.00 Memonitor pola Ds: - Hayu
2022 napas pasien Do: nampak penggunaan
otot bantu pernafasan,
terpasang nasal kanul 3 lpm,
3 08.30 Memonitor asupan Ds: keluarga pasien Hayu
nutrisi pasien mengatakan jika pasien bisa
munim perlahan lahan
namun masih sulit untuk
makan bubur
Do: pasien mampu minum
air putih 3 sendok tidak
tersedak
1 08.45 Memberikan injeksi, Ds: - Hayu
vivena, dan Do: injeksi masuk secara
paracetamol, IV, dan IM tidak ada reaksi
streptomycin alergi
3 09.00 Memberikan nutrisi Ds: keluarga pasien Hayu
melalui selang NGT mengatakan jika pasien
bersedia makan melalui
selang NGT
Do: susu 180 ml masuk
melalui selang NGT tidak
ada residu, tidak muntah
2 10.00 Memonitor sputum Ds: keluarga pasien Hayu
pasien mengatakan dahak bisa
keluar tapi sedikit
Do: sputum berwarna putih
2 10.45 Memoitor auskultasi Ds: - Hayu
pernafasan Do: terdengar ronchi pada
seluruh lapang paru
2 11.00 Melakukan fisioterapi Ds: keluarga pasien bersedia Hayu
dada dilakukan fisioterapi dada
Do : melakukan postural
drainase, melakukan
clapping dan vibrasi pada
dada bagian depan dan
punggung belakang
2 11.30 Memberikan Ds: - Hayu
nebulizer ventolin, Do: dahak keluar berwarna
fluimicil, pulmicort putih melaui mulut
3 11.55 Menganjurkan pasien Ds : keluarga pasien Hayu
untuk makan secara mengatakan pasien belajar
perlahan perlahan makan tanpa
melalui selang NGT
Do: pasien makan bubur
melalui mulut tidak tersedak,
konjungtiva anemis, mukosa
bibir kering
1 12.00 Memonitor frekuensi Ds: - Hayu
dan pola napas pasien Do: penggunaan otot bantu
nafas berkurang, terpasang
nasal kanul 3lpm
rr 20x/mnt SPO2 98%, nadi
89x/mnt, TD 120/89 mmHg
30 Maret 2 14.00 Memonitor Ds: keluarga pasien Hayu
2022 kemampuan batuk mengatakan pasien sudah
efektif dapat mengeluarkan dahak
Do : sputum berwarna putih
2 14.30 Memonitor sputum Ds:- Hayu
Do: dahak berwarna putih
1 15.30 Memonitor frekuensi, Ds: - Hayu
irama, dan pola napas Do: tidak ada penggunaan
otot bantu penafasan dada,
pola napas reguler,
pernafasan dada, rr 20x/mnt
terpasang nasal kanul 3 lpm
1 15.45 Memberikan injeksi, Ds: - Hayu
vivena, streptomycin, Do: injeksi masuk secara
dan paracetamol IV, IM tidak ada reaksi
alergi
3 16.00 Memberikan nutrisi Ds: keluarga pasien Hayu
melalui NGT mengatakan pasien sudah
bisa minum dan makan
bubur perlahan melalui
mulut
Do: susu 180 ml masuk
melalui selang NGT tidak
ada residu, tidk muntah
1 16.30 Memberikan pasien Ds: - Hayu
posisi semifowler Do: pasien diposisikan
semifowler
IX. EVALUASI
Nama/Umur : Ny. S/42 thn
Ruang/Unit : Flamboyan 7
Tanggal/ Jam Dx Catatan Perkembangan TTD
28 Maret 2022 1 SOAP PULANG Hayu
S: -
O:
Nampak penggunaan otot bantu pernafasan,
pernafasan cuping hidung, terpasang nasal kanul 3
lpm, rr 23x/mnt SPO2 98%, TD 110/80 mmHg, nadi
81x/mnt
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, upaya
napas
- Monitor pola napas
- Auskultasi bunyi napas
- Monitor saturasi oksigen
P: lanjutkan intervensi