RIZQA AYUNDA-dikonversi
RIZQA AYUNDA-dikonversi
RIZQA AYUNDA-dikonversi
Disusun Oleh:
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan Kegiatan .......................................................................................... 2
C. Tempat dan Waktu Kegiatan ....................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI.............................................................. 3
A. Keadaan Umum Puskesmas Darit ............................................................... 3
B. Visi dan Misi Puskesmas Darit ................................................................... 3
1.Visi Puskesmas Darit ........................................................................... 3
2.Misi Puskesmas Darit .......................................................................... 3
C. Nilai-Nilai Organisasi Puskesmas Darit ...................................................... 4
D. Struktur Organisasi Puskesmas Darit .......................................................... 4
E. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Darit.................................................. 6
F. Uraian Tugas Apoteker Ahli Pertama di Puskesmas................................... 7
BAB III KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA ........................................... 10
A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ................................................. 10
1.Akuntabilitas........................................................................................ 10
2.Nasionalisme ....................................................................................... 11
3.Etika Publik ......................................................................................... 11
4.Komitmen Mutu .................................................................................. 11
5.Ant Korupsi ......................................................................................... 12
B. Peran dan Kedudukan PNS dalam Kerangka NKRI ................................... 12
1.Manajemen ASN ................................................................................. 12
2.Whole of Government (Wog) .............................................................. 12
3.Pelayanan Publik ................................................................................. 12
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................... 13
A. Analisis Masalah ......................................................................................... 13
i
1.Identifikasi Isu Aktual ......................................................................... 13
2.Penetapan Isu Aktual Prioritas ............................................................ 14
3.Gagasan Penanganan Isu ..................................................................... 15
B. Rancangan Aktualisasi ................................................................................ 17
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi ................................................................ 31
D. Lembar Pengendalian Mentor dan Coach ................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 37
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Darit .......................................................... 5
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Isu Aktual Dengan APKL ................................................................................ 14
Tabel 4.2 Tabel Analisis Masalah dengan Menggunakan USG....................................... 16
Tabel 4.3 Jadwal Implementasi Rancangan Aktualisasi .................................................. 31
Tabel 4.4 Tabel Konsultasi/Pengendalian Oleh Mentor .................................................. 33
Tabel 4.6 Tabel Konsultasi/Pengendalian Oleh Coach .................................................... 35
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indikator dari kemajuan suatu bangsa atau negara salah satunya dapat dilihat dari kemajuan
pola pikir dan kinerja dari Aparatur negaranya khusunya Aparatur Sipil Negara. Negara
Indonesia merupakan salah satu negara yang memilki program pelayanan kepada masyarakat
yang dilakukan oleh aparatur sipil negara atau sering disingkat dengan ASN.
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN) lebih lanjut
akan bekerja untuk membantu pemerintah melayani masyarakat. Sebagai pelayan masyarakat,
ASN dituntut mempunyai kompetensi pelayanan yang profesional. Sejalan dengan telah
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN)
dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, CPNS wajib menjalani
masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang. Sesuai dengan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelaksanaan Pelatihan Dasar ini diharapkan agar peserta dapat mengaktualisasikan nilai- nilai
dasar PNS yang di sebut ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi, serta dapat memahami tentang nilai Wawasan Kebangsaan dan
mengerti tentang peran dan kedudukan PNS.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan masyarakat di tingkat dasar di Indonesia, Menurut PERMENKES RI No. 43 tahun
2019 tentang pusat kesehatan masyarakat bahwa pusat kesehatan masyarakat adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Salah satu komponen sumber daya
manusia pada puskesmas ialah Apoteker. Apoteker sebagai pegawai ASN yang bertugas di
puskesmas, memiliki tugas pokok melaksanakan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan
rencana kerja kefarmasian, pengelolaan perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik, dan
pelayanan farmasi khusus. Tugas utama apoteker tersebut juga harus sejalan dengan tugas pokok
dan fungsi apoteker dalam fasilitas kesehatan tidak bertentangan dalam melaksanakan pekerjaan
kefarmasian sesuai dengan aturan yang mengacu kepada Permenkes No. 74 tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
1
tersebut, apoteker sebagai ASN harus dapat mengaktualisasikannya sesuai dengan nilai-nilai
dasar ANEKA yang telah didapatkan selama masa pelatihan dasar CPNS.
Pelayanan kesehatan di Puskesmas Darit meliputi beberapa bagian salah satunya ialah
pelayanan pasien rawat jalan. Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan umum yang
dilakasanakan pada hari kerja dan jam kerja pelayanan Puskesmas Darit. Dalam pelaksanaan
pelayanan rawat jalan, terdiri dari bebarapa alur dari mulai pasien datang sampai pasien pulang.
Dari alur tersebut, salah satunya adalah pelayan resep. Pelayanan resep pasien rawat jalan
dimulai dari resep diterima dari dokter, dilakukan skrining resep, menyiapkan obat,
menyerahkan obat kepada pasien dan memberikan informasi obat kepada pasien. Dalam
pelaksanaan pemberian informasi obat kepada pasien terkadang belum dilakukan secara optimal
dikarenakan beberapa kendala, anatara lain kurangnya media informasi untuk melakukan
pemberian informasi obat kepada pasien seperti etiket obat dan poster yang mendukung untuk
proses pemberian informasi obat. Sehingga secara garis besar permasalahan yang ada dalam
pemberian informasi obat di puskesmas Darit ialah “kurang optimalnya pemberian informasi
obat (PIO) pasien rawat jalan di Pukesmas Darit”. Oleh karena itu penulis membuat laporan
aktualisasi berjudul “Optimalisasi Pemberian Informasi Obat (PIO) melalui Media
Informasi berupa Etiket Obat dan Poster 5 O pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Darit” untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dan sasaran dari penulisan rancangan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS ini
adalah untuk memberikan gambaran program pelatihan yang berkaitan dengan nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi).
Dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya,
mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika
yang baik dalam melayani masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya dan anti
korupsi dalam melaksanakan kegiatannya.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Jumlah penduduk dari pendataan desa tahun 2020 sebanyak 32.973 jiwa (Laki-laki 17.260
jiwa atau 52,34% dan perempuan 15.713 jiwa atau 47,65%) dengan jumlah kepala keluarga
6.459 KK. Jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Darit (4.351 jiwa) sedangkan jumlah
penduduk paling sedikit berada di Desa Sungai Lubang sebesar 1.137 jiwa.
3
terjangkau di masyarakat secara efisien dan efektif.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
dalam lingkungan yang sehat.
c. Meningkatkan profesionalisme staf medis dan non-medis dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
d. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan dan kemitraan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
4
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Puskesmas Darit
5
E. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Darit
Mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 disebutkan
bahwa Puskesmas memiliki tugas untuk melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Puskesmas menyelenggarakan dua
fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsinya dalam penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan Puskesmas
dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga, kelompok, dan
masyarakat dengan mempertimbangkan factor biologis, psikologis, sosial, budaya dan
spiritual;
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan
respon penanggulangan penyakit;
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga;
6
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama dan
rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengkoordinasian sumber daya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan factor biologis,
psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter-pasien yang erat dan
setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas;
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan;
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana disebutkan diatas, Puskesmas dapat
berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
7
3. Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi;
4. Mengolah data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
5. Mengawasi kegiatan dalam rangka Sterilisasi Sentral;
6. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
7. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Penghapusan Perbekalan
Farmasi;
8. Meracik obat resep individual dalam rangka Dispensing;
9. Visit ke ruang rawat;
10. Pelayanan informasi obat (PIO);
11. Konseling obat;
12. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya;
13. Mendokumentasikan dalamrangka Pemantauan Penggunaan Obat;
14. Pelayanan jarak jauh (Remote Service);
15. Pelayanan di tempat tinggal (Home Care);
16. Ambulatory services;
17. Swamedikasi; dan
18. Pelayanan paliatif
Berdasarkan Peratuan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016, Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik.
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis sebagaimana
dimaksud meliputi:
a. Perencanaan Kebutuhan Sediaan Farmasi
b. Permintaan Sediaan Farmasi
c. Penerimaan Sediaan Farmasi
d. Penyimpanan Sediaan Farmasi
e. Pendistribusian Sediaan Farmasi
f. Pengendalian Stok Sediaan Farmasi
g. Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan dan
h. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Sediaan Farmasi
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada peraturan
tersebut meliputi:
a. Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
c. Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE) Obat
8
d. Visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap)
e. Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat
f. Pemantauan terapi Obat dan
g. Evaluasi penggunaan
9
BAB III
KONSEP DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
10
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan; dan
e. Indikator nilai dasar akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur, kejelasan
target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan transparan, konsisten
serta partisipatif.
2. NASIONALISME
Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Indikator nilai dasar
nasionalisme mencakup religius, hormat menghormati, kerja sama, tidak memaksakan
kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif,
mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan,
menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial,
tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta
menghargai karya orang lain.
3. ETIKA PUBLIK
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Indikator nilai dasar dari
etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat,
sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga rahasia.
4. KOMITMEN MUTU
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain adalah
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh
11
hati, untuk menjaga dan memelihara kualitas pelayanan. Adapun indikator yang terdapat
pada nilai dasar komitmen mutu yaitu efektivitas, efisien, inovasi, dan berorientasi mutu.
5. ANTI KORUPSI
Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena korupsi adalah
masalah kehidupan, dampak dan bahayanya dapat berpengaruh secara jangka panjang
dan merusak kehidupan.Oleh karena itu, ASN perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar
bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Indikator nilai dasar
anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil
dan berani serta peduli.
12
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Analisis Masalah
1. Identifikasi Isu Aktual
Berdasarkan pengamatan selama memberikan pelayanan di Puskesmas Darit dan
hasil diskusi dengan Kepala Puskesmas, didapatkan beberapa isu-isu aktual:
a. Kurang optimalnya pengelolaan kartu stok obat dan bahan medis habis pakai
(BMHP) di Puskesmas Darit
Pengelolaan kartu stok di gudang farmasi Puskesmas Darit belum terlaksana secara
optimal, dikarenakan kartu stok yang ada terkadang tidak diisi sebagaimana mestinya. Kartu
stok tersebut hanya diisi seperlunya saja dan terkadang lupa diisi setelah dilakukan
pengambilan obat sehingga jumlah stok yang tertera pada kartu stok dan stok fisik obat atau
bahan medis habis pakai(BMHP) yang tersisa sering kali tidak sesuai.
b. Kurang optimalnya pemberian informasi obat (PIO) pada pasien rawat jalan di
Puskesmas Darit
Pemberian informasi obat atau yang biasa disingkat PIO kepada pasien rawat jalan di
Puskesmas Darit terkadang belum dilakukan secara optimal dikarenakan beberapa kendala,
anatara lain kurangnya media informasi untuk melakukan pemberian informasi obat kepada
pasien seperti etiket obat dan poster yang mendukung untuk proses pemberian informasi
obat.
c. Lambatnya pendistribusian obat di sarana pendukung di Puskesmas Darit
Pendistribusian obat di sarana pendukung Puskesmas Satai belum dilakukan secara
optimal. Selama ini pendistribusian obat dilakukan berdasarkan permintaan dari petugas di
sarana pendukung puskesmas kepada petugas penanggung jawab gudang di puskesmas
induk. Permintaan tersebut terkadang tidak terdata dengan baik dikarenakan petugas di
sarana pendukung puskemas melakukan permintaan tidak terjadwal sehingga membuat
petugas penanggung jawab kewalahan. Sehingga petugas penanggung jawab membuat
jadwal permintaan sehingga petugas di sarana pendukung dalam melakukan permintaan
harus mengikuti jadwal yang ada. Namun dalam pelaksanaannya masih belum terlaksana
secara maksimal dikarenakan petugas di sarana pendukung masih tidak disiplin dengan
jadwal permintaan sehingga terkesan pendistribusian menjadi lambat.
13
2. Penetapan Isu Aktual Prioritas
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi Ahli Pertama Apoteker di Puskesmas Darit perlu
ditentukan skala prioritas permasalahan yang akan ditangani. Penentuan isu aktual prioritas
tersebut dilakukan dengan menggunakan skala penilaian APKL dengan cara menentukan
tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya, selanjutnya menentukan
skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu
prioritas.
a. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
b. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya sesegera mungkin
c. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untu dimunculkan inisiatif pemecahan
masalah
Adapun penentuan isu aktual dengan metode APKL adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Isu Aktual dalam APKL
No Isu Aktual A P K L ∑ Peringkat
1 Kurang optimalnya pengelolaan 4 4 2 3 13 II
kartu stok obat dan bahan medis
habis pakai (BMHP) di Puskesmas
Darit
Dari tabel diatas maka dapat ditentukan isu yang menjadi prioritas adalah: Kurang
optimalnya pemberian informasi obat (PIO) pada pasien rawat jalan di Puskesmas
Darit. Isu tersebut diprioritaskan karena actual dimana pemberian informasi obat kepada
pasien rawat jalan merupakan salah satu jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Darit tetapi
14
belum berjalan optimal, problematic karena pelayanan di puskesmas lebih fokus pada
pelayanan pasien yang sakit menjadi sehat dimana apabila pasien menerima informasi obat
dengan benar dan meminum obat secara benar dan teratur maka tingkat kesembuhan pasien
meningkat, tetapi belum dilakukan secara optimal, menyangkut hidup banyak orang
(Khalayak) karena apabila semua pasien yang datang menerima informasi obat secara
optimal maka akan mempengaruhi kesembuhan mereka, isu ini juga layak dimunculkan,
inisiatif pemecahan masalahnya sesuai tugas pokok dan fungsi ahli pertama apoteker dengan
intervensi sederhana seperti melakukan pemberian informasi obat dengan optimal. Upaya
pemberian informasi obat kepada pasien di puskesmas penting dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan pasien. Masyarakat yang mengetahui cara penggunaan obat yang baik dan
benar serta teratur sangat membantu dalam meningkatkan kesembuhan dan kesehatan serta
keberhasilan terapi, dan berperan dalam pencapaian visi misi puskesmas yaitu mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Apabila isu ini tidak ditangani maka
akan menimbulkan beberapa dampak, yaitu:
a. Bagi Puskesmas
Pelayanan yang diberikan menjadi kurang optimal dan pada akhirnya puskesmas
sulit mencapai Visi dan Misi untuk menjadi puskesmas perawatan dengan
pelayanan yang bermutu dan professional serta mendorong kemandirian masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat.
b. Bagi Pelanggan (Pasien)
Pasien kurang mendapat pemahaman tentang cara penggunaan obat dan tidak
memahami apa yang seharusnya dipertanyakan mengenai obat yang akan
digunakannya sehingga pasien tidak tepat cara penggunaan obat dan tidak tepat cara
minum obat.
15
4.2 Tabel Analisis Masalah Menggunakan USG
NO Masalah U S G ∑ Peringkat
1
Terbatasnya jumlah tenaga farmasi 3 4 4 11 II
di Puskesmas Darit
2
Kurangnya media informasi 4 4 4 12 I
untuk melakukan pemberian
informasi obat (PIO) kepada
pasien
3
Kurang efektifnya komunikasi 4 3 3 10 III
secara langsung (berbicara) antara
apoteker dan pasien karena
kendala bahasa
Berdasarkan tabel USG, maka diperoleh prioritas permasalahan yaitu Kurangnya media
informasi untuk melakukan pemberian informasi obat (PIO) kepada pasien. Dari hasil
analisis menggunakan APKL dan USG, maka dapat ditentukan gagasan penanganan isu berupa
rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemberian Informasi Obat (PIO) melalui
Media Informasi berupa Etiket Obat dan Poster 5 O pada Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Darit”.
Adapun kegiatan aktualisasi yang sesuai dengan tupoksi apoteker adalah sebagai berikut:
1. Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Pembuatan diagram alir petunjuk pelaksanaan pemberian informasi obat
3. Pembuatan etiket obat
4. Pembuatan poster 5 O
5. Pembuatan lembar checklist PIO dan melakukan PIO
16
B. Rancangan Aktualisasi
Unit kerja Puskesmas Darit
Identifikasi Isu Kurang optimalnya pengelolaan kartu stok obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) di Puskesmas Darit
Kurang optimalnya pemberian informasi obat (PIO) pada pasien rawat jalan di Puskesmas Darit
Lambatnya pendistribusian obat di sarana pendukung di Puskesmas Darit
Isu yang diangkat Kurangnya media informasi untuk melakukan pemberian informasi obat (PIO) kepada pasien
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi Pemberian Informasi Obat (PIO) melalui Media Informasi berupa Etiket Obat dan Poster 5 O
pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Darit
No Kegiatan Tahapan Output/ Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Kegiatan Hasil Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkonsultasi 1. Meminta kesediaan Adanya Saya akan Dengan melakukan Dengan
dengan Kepala Kepala Puskesmas dokumentasi dan menghubungi kepala konsultasi dengan melaksanakan
Puskesmas untuk berkonsultasi catatan hasil puskesmas untuk kepala puskesmas kegiatan ini,
2. Melakukan pertemuan pertemuan menentukan jadwal maka saya peserta
dengan kepala pertemuan dan memberikan berkontribusi
puskesmas memberitahukan topik kontribusi pada Visi dalam penerapan
3. Membahas dan yang akan dibahas Puskesmas Darit Nilai Organisasi
menyampaikan (Nasionalisme : yaitu menjadi Puskesmas Darit
rencana kegiatan atau Musyawarah) puskesmas yaitu Sapa
gagasan aktualisasi (Whole of perawatan
Government:
4. Mencatat hasil dengan pelayanan
Komunikasi)
17
pertemuan dan Saya akan melakukan yang bermutu dan
konsultasi dengan pertemuan sesuai profesional dalam
kepala puskesmas dengan jadwal yang menuju Masyarakat
telah ditetapkan (Anti Kecamatan
Korupsi: Disiplin) Menyuke sehat dan
mandiri dan misi
Saya akan organisasi no. 3
menyampaikan yaitu meningkatkan
gagasan kepada profesionalisme staf
kepala puskesmas medis dan non-
tentang rencana medis dalam
kegiatan atau pelaksanaan
gagasan aktualisasi pelayanan kesehatan
(Etika Publik:
hormat, sopan)
(Manajemen
ASN:
Keterbukaan)
2 Membuat diagram 1. Mencari dan Tersedianya Saya akan mencari Dengan membuat Terlaksananya
alir petunjuk menyiapkan referensi diagram alir contoh diagram alir diagram alir pembuatan
pelaksanaan untuk membuat diagram petunjuk petunjuk pelaksanaan petunjuk diagram alir
19
pemberian informasi alir petunjuk pelaksanaan pemberian informasi pelaksanaan petunjuk
obat pelaksanaan pemberian pemberian obat dari sumber yang pemberian informasi pelaksanaan
informasi obat informasi obat terpercaya, yaitu obat di Puskesmas pemberian
2. Membuat dan mencetak mencari contoh dari Darit maka saya informasi obat
diagram alir petunjuk teman sejawat di memberikan maka saya
pelaksanaan pemberian puskesmas lain kontribusi pada visi membantu
informasi obat (Komitmen Mutu : Puskesmas Darit Puskesmas dalam
3. Menempelkan diagram Berorientasi Mutu) yaitu menjadi penguatan nilai-
alir di ruang pelayanan puskesmas nilai organisasi
kefarmasian Saya akan membuat perawatan dengan yaitu sentuh
4. Mensosialisasikan diagram alir petunjuk pelayanan yang
diagram alir petunjuk pelaksanaan pemberian bermutu dan
pelaksanaan pemberian informasi obat profesional dalam
informasi obat kepada berdasarkan referensi menuju Masyarakat
tenaga kefarmasian yang yang sudah ada tanpa Kecamatan
ada di Puskesmas Darit menambahkan hal yang Menyuke sehat dan
menguntungkan mandiri dan
kepentingan pribadi misi organisasi no. 1
(Antikorupsi : Jujur) yaitu menggerakan
(Manajemen ASN : layanan perawatan
Profesionalisme) kesehatan ke arah
yang lebih bermutu
Saya akan mencetak dan terjangkau di
20
diagram alir dengan masyarakat secara
rapi dan teliti serta efisien dan efektif
dengan menggunakan
bahan yang sederhana
(Etika Publik :
Cermat)
(Pelayanan Publik :
Mudah dan Murah)
Saya akan
menempelkan diagram
alir pada tempat yang
telah disepakati
bersama dengan kepala
puskesmas dan rekan
kerja lainnya agar
mudah terlihat dan di
baca (Nasionalisme:
tidak memaksakan
kehendak)
(WoG: koordinasi)
Saya akan
21
mensosialisasikan
mengenai diagram alir
petunjuk pelaksanaan
pemberian informasi
obat kepada tenaga
kefarmasian yang ada
di Puskesmas Darit
dengan memberikan
penjelasan secara
terinci agar mengerti
dan dapat menjadikan
diagram tersebut
sebagai acuan dalam
memberikan informasi
obat pada pasien
(Akuntabilitas :
Tanggung jawab)
23
dengan teman sejawat
yang ada di ruang
pelayanan farmasi
dalam mengisi etiket
(Nasionalisme :
Kerjasama)
(WoG :Koordinasi)
Saya akan
menempelkan etiket
pada obat dengan
penuh tanggung jawab
dengan memperhatikan
nama obat agar tidak
terjadi kesalahan saat
menempel etiket pada
obat untuk menghindari
terjadinya resiko etiket
yang tertukar
(Antikorupsi :
Tanggung jawab)
Saya akan merancang
poster 5 O dengan
24
4 Membuat poster 5 O 1. Merancang pembuatan Tersedianya poster Menggunakan 3 bahasa Dengan membuat Terlaksananya
poster 5 O 5 O dan yang umum digunakan poster 5 O dan pembuatan poster
2. Mencetak poster dokumentasi masyarakat kecamatan mengedukasikan 5 O maka saya
3. Menempelkan dan pemberian Menyuke agar pasien mengenai poster membantu
mengedukasikan informasi kepada dapat dengan mudah tersebut, maka saya Puskesmas dalam
mengenai poster 5 O pada pasien akan hak- memahami apa yang memberikan penguatan nilai-
pasien haknya dalam perlu ditanyakan kontribusi pada visi nilai organisasi
meningkatkan mengenai obat yang Puskesmas Darit yaitu sentuh
informasi obat mereka terima sehingga yaitu menjadi
dapat meningkatkan puskesmas
kesembuhan pasien perawatan dengan
melalui tepat cara dan pelayanan yang
tepat waktu minum bermutu dan
obat (Akuntabilitas: profesional dalam
Mengutamakan menuju Masyarakat
Kepentingan Publik ) Kecamatan
(Manajemen ASN : Menyuke sehat dan
Profesionalisme) mandiri dan
misi organisasi no. 1
Saya akan mencetak yaitu menggerakan
poster dengan rapi dan layanan perawatan
teliti (Etika Publik : kesehatan ke arah
Cermat) yang lebih bermutu
25
dan terjangkau di
Saya akan mencetak masyarakat secara
poster dalam jumlah efisien dan efektif
yang sesuai dengan
kesepakatan bersama
kepala Puskesmas
dengan harga yang
sesuai tanpa
menambahkan yang
menguntungkan
kepentingan pribadi
(Anti Korupsi : Jujur)
Saya akan
menempelkan poster di
tempat yang mudah
terlihat oleh pasien
(Komitmen mutu:
Efisien)
26
yang berisikan tentang
informasi mengenai
hal-hal yang dapat
ditanyakan pasien
kepada apoteker
berkaitan dengan obat
yang diperolehnya
tanpamembedakan
pasien berdasarkan
suku, agama, ras dan
kedekatan
kekeluargaan
(Nasionalisme : Tidak
Diskriminatif)
(Pelayanan Publik :
Tidak Diskriminatif)
(WoG : Komunikasi)
Saya akan
menyampaikan
informasi obat,
menggunakanan bahasa
yang mudah dipahami
pasien, tidak
menggunakan istilah
medis yang akan
membuat pasien
bingung tetapi
menggunakan istilah
umum dengan tujuan
yang sama pada istilah
medis (Komitmen
Mutu : Efektivitas
29
dan Berorientasi
Mutu)
(WoG : Komunikasi)
Saya akan
menunjukkan
kepedulian kepada
masyarakat agar
mendapat informasi
obat yang tepat dan
tercapainya cita-cita
mewujudkan
masyarakat sehat dan
cerdas menggunakan
obat (Nasionalisme :
Mencintai Sesama
Manusia)
30
C. Jadwal Implementasi Aktualisasi
3 Membuat etiket 05-07 April Tersedianya etiket 1. Lembar Etiket Tablet dan
obat 2021 obat Sirup (Putih)
2. Lembar Etiket Obat Luar
(Biru)
31
6 Melakukan 14 April – 06 Pasien menerima 1. Dokumentasi foto saat
Pemberian Mei 2021 informasi obat melakukan pemberian
Informasi Obat informasi obat
(PIO) kepada 2. Lembar checklist PIO yang
pasien rawat telah di isi dan
jalan ditandatangani
32
D. Lembar Pengendalian Coach dan Mentor
Tabel 4.4 Tabel Konsultasi / Pengendalian Oleh Mentor
1. Kamis, 25 Kegiatan : WA
Maret 2021 Konsultasi mengenai isu yang akan di angkat dalam
Rancangan Aktualisasi
Pukul : 14.00
Output :
-Upload BAB IV
-Melanjutkan pembuatan rancangan aktualisasi
berdasarkan isu yang telah di setujui
2. Jumat, 26 Kegiatan : WA
Maret 2021 Konsultasi mengenai perubahan kegiatan yang
dilakukan
Pukul : 12.00
Output :
Kegiatan pembuatan SOP di ubah menjadi kegiatan
membuat diagram alir petunjuk pemberian informasi
obat
33
4.
5.
6.
34
Tabel 4.5 Tabel Konsultasi / Pengendalian Oleh Coach
Output:
-Peserta memahami penjelasan
yang diberikan
Output:
-Masukan atas kesalahan pada
per LAN yang digunakan
-Masukan atas kesalahan dalam
penempatan isu yang di angkat
-Masukan untuk melengkapi
judul agar lebih jelas
-Koreksi masih ada nilai
ANEKA serta Peran dan
Kedudukan ASN yang belum
diterapkan dalam rancangan
kegiatan aktualisasi
-Masukan mengenai
35
keterkaitan mata pelatihan
tidak boleh digabung
Output :
-Lembar Print Out Rancangan
Aktualisasi
5.
6.
36
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E. & Irawati, E., 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Dalam: Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R. D. & Imbaruddin, A., 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Dalam: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S. & Allo, E. L., 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Dalam: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Latief, Y., Suryanto, A. & Muslim, A. A., 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Dalam: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A. & Novianto, W., 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Dalam: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Y. & Sejati, T. A., 2017. Pelatihan Dasar Calon PNS. Dalam: Whole Of Goverment.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Dalam: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Utomo, T. W. W., B. & Purwana, B. H., 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Dalam:
Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Yuniarsih, T. & Taufiq, M., 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Dalam: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN).
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019. Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas)
37
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2016. Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 01 Tahun 2021. Tentang Pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 07 Tahun 2008. Tentang Jabatan
Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya
38