METHYLPREDNISOLONE

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

METHYLPREDNISOLONE

METHYLPREDNISOLONE
Golongan : Kortikosteroid, Antineoplastik,
Immunosupresan
Kategori Obat : Obat Resep
Sediaan : Tablet, Injeksi, Zalf
Dikonsumsi : Dewasa dan Anak
kategori kehamilan : Kategori C
Dan menyusui
Manfaat : Meredakan Peradangan
dan Gejala Alergi
Farmakodinamik
Methylprednisolone adalah agonis reseptor hormon
kortikosteroid yang memiliki efek antiinflamasi dan
immunomodulator. 

Methylprednisolone menghambat respon imun awal dalam


respon inflamasi serta menginisiasi resolusi dari proses inflamasi
tersebut.

Dalam fase akut, methylprednisolon menghambat vasodilatasi


dan permeabilitas vaskular, sehingga menurunkan perpindahan
leukosit kejaringan.

Methylprednisolone juga mengubah distribusi leukosit dan


program diferensiasi selular lewat inhibisi transkripsi reseptor
Pengaruh kortikosteroid terhadap fungsi
dan organ tubuh :
1. Metabolisme
2. Keseimbangan air dan elektrolit
3. Sistem Kardiovaskuler
4. Otot rangka
5. Susunan Saraf pesat
6. Elemen pembentuk Darah
7. Efek anti inflamasi
8. Jaringan Limfois dan sistem imunologi
Farmakokinetik
Absrobsi
Distribusi
Metabolisme
Eliminasi
Farmakokinetik
INDIKASI METHYLPREDNISOLON
INDIKASI METHYLPREDNISOLON

Sebagai antiinflamasi dan sebagai imunosupresan

1. Gangguan Alergi
2. Gangguan pernapasan
3. Gangguan Darah
4. Gangguan Kulit
5. Gangguan Kolagen
6. Gangguan pada mata
7. Gangguan Rheumatik
8. Gangguan sistem pencernaan
9. Penyakit Hati
10. Pencegahan dan mengatasi penolakan tubuh dalam
pencangkokan organ
DOSIS
1. Antiinflamasi atau Imunosupresan
A. Intraartikular
Dosis dapat diberikan sebagai berikut :
Sendi kecil: Methylprednisolone 4-10mg
Sendi sedang: Methylprednisolone 10-40 mg
Sendi besar: Methylprednisolone 20-80 mg.

B. Intralesi
• Dosis yang dapat diberikan adalah 20-60 mg, dapat diulang 1-5 minggu
sesuai respon pasien.

C. Intramuskular dan Intravena


 Dosis injeksi intramuskular :
Dewasa: 10-80 mg sekali sehari setiap 1-2 minggu.
Anak: 0,5-1,7 mg/kg/hari setiap 6-12 jam.
Lanjutan…..
 Dosis injeksi intravena adalah:
Dewasa: 10-500 mg/hari diberikan secara perlahan
(selama 5 menit jika ≤250 mg, dan selama 30 menit jika
>250 mg)

Anak: 0,5-1,7 mg/kg/hari setiap 6-12 jam. Dapat pula


diberikan secara pulse therapy dengan dosis 15-30 mg/kg/dosis
diberikan secara perlahan 30 menit sekali sehari selama 3 hari.

D. Oral
Dosis pada pemberian per oral adalah :
Dewasa: 2-60 mg dalam 1-4 dosis terbagi sesuai keparahan inflamasi
dan respon terapi.

Anak: 0,5-1,7 mg/kg/hari setiap 6-12 jam.


INDIKASI
• Multiple Sclerosis : 200 mg/hari P.O dalam 1
minggu, dilanjutkan 80 mg/hari dalam 1 bulan
• Inflamasi
1. Tablet : Dewasa : 2-60 mg/hari P.O dibagi menjadi 4
dosis. Tergantung jenis penyakit yang di rawat
2. Injeksi : 10-250mg IM/IV diberikan per 4 jam
• Shock : 100-250mg IV 2-6 jam atau
30mg/kgBB IV diulang tiap 4-6 jam atau
setelah dosis 30mg/kgBB drip/12 jam selama
1-2 hari.
FORMULASI

1. Sediaan

A. Tablet : 2 mg, 4 mg, 8 mg, 16 mg, 32 mg.


B. Suspensi Injeksi : 20 mg/ml, 40 mg/ml, 80
mg/ml
C. Serbuk Injeksi : 40 mg, 125 mg, 500 mg, 1 gr,
2 gr
D. Lotion/krim : kandungan methylprednisolone
0,1% dioleskan pada area yang mengalami
kelainan
2. Cara Penggunaan
1.Tablet
Sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mencegah sakit
maag. Gunakan tablet methylpredinsolon sesuai dosis yang telah
ditentukan dokter dan pastikan ada jarak waktu yang cukup
antara satu dosis dengan dosis berikutnya

2. Injeksi
Memasukan obat kedalam tubuh dengan menggunakan jarum
suntik. Injeksi bisa dilakukan kedalam otot (IM), kedalam vena
(IV) atau kedalam jaringan lemak bawah kulit (SC).
3. Salep/Lotion
Dioleskan tipis 1x/hari ke daerah berpenyakit kulit. Secara umum
durasi pemakaian tidak boleh melebihi 12 minggu pada orang
dewasa dan 4 minggu pada anak-anak
PRINSIP 6 BENAR Prinsip Pemberian Obat
Sebelum menyuntikan obat, instruksi pemberian obat
dan label obat harus dibaca dengan teliti dengan
menggunakan prinsip 6 benar.

1. Benar Pasien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis
4. Benar Cara/Rute
(oral,parenteral,topikal,rektal,inhalasi)
5. Benar waktu
6. Benar dokumentasi
3. CARA PENYIMPANAN

Tablet dan Injeksi


Bentuk sediaan tablet dan injeksi
sebaiknya disimpan pada suhu ruangan
(20ºC - 25ºC). Simpan pada tempat
yang kering hindari tempat lembab dan
jauhkan cahaya matahari langsung.
Simpan obat pada wadah tertutup.
Efek samping &
interaksi
methylprednisol
one
• Efek samping apa yang dapat dialami karena
Methylprednisolone?

 Sulit tidur (insomnia), perubahan mood


 Jerawat, kulit kering, kulit menipis,
memar, dan perubahan warna
 Luka yang tak kunjung sembuh
 Produksi keringat meningkat
 Sakit kepala, pusing,terasa berputar
 Mual, sakit perut, kembung
 Perubahan pada bentuk dan lokasi lemak
tubuh (terutama di lengan, kaki, leher,
wajah, payudara, dan pinggang)
Tidak semua orang mengalami
efek samping. Mungkin ada
beberapa efek samping yang tidak
disebutkan di atas. Bila memiliki
kekhawatiran mengenai efek
samping tertentu,
konsultasikanlah pada dokter atau
apoteker Anda.
Kondisi kesehatan apa yang
dapat berinteraksi dengan
Methylprednisolone?
Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi
penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda
memiliki masalah kesehatan lain, terutama:
1. Katarak
2. Gagal jantung kongestif
3. Cushing’s syndrome (masalah kelenjar adrenal)
4. Diabetes
5. Infeksi mata
6. Glaukoma
7. Hyperglycemia (gula darah tinggi)
8. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
9. Infeksi (misalnya karena bakteri, virus, atau jamur)
10. Perubahan mood, termasuk depresi
11. Myasthenia gravis (pelemahan otot)
12. Osteoporosis (lemah tulang)
13. Masalah perut atau usus (seperti diverticulitis,
ulcerative colitis)
14. Tuberculosis yang tidak aktif—Gunakan dengan
hati-hati. Obat ini dapat membuat kondisi lebih
parah
15. Infeksi jamur—Pasien pengidap infeksi jamur tidak
boleh mendapatkan obat ini
Kehamilan dan Menyusui
KEHAMILAN:
MP→ Kategori C → Kemungkinan beresiko

MENYUSUI:
MP dieksresi kedalam ASI dalam jumlah rendah.
Namun pemberian kortikosteroid lewat injeksi intralesi
menyebabkan produksi ASI menurun. Produksi ASI
meningkat setelah 36 jam, dan kembali normal dalam
24 jam.
Kontraindikasi
• Infeksi sistemik
• Pemberian dosis imunosupresif
bersamaan dengan vaksinasi
Pengawasan klinis
• Diabetes militus
• Gagal jantung dan hipertensi
• Pertumbuhan pada anak
• Osteoporosis

Anda mungkin juga menyukai