Draft Laporan PKP
Draft Laporan PKP
Draft Laporan PKP
Oleh :
YEDA MARITA
NIM: 835959982
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK4501)
YEDA MARITA
Nim : 835959982
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................
Daftar Tabel..................................................................................................
Daftar Gambar.............................................................................................
Daftar Lampiran..........................................................................................
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar belakang.................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah......................................................................... 2
C. Rumusan Masalah............................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 4
A. Kajian Teori...................................................................................... 4
B. Psikolagi Pembelajaran Matematika.............................................. 4
C. Bermain Permainan......................................................................... 5
BAB III METODEOLOGI PENELITIAN................................................ 7
A. Tempat, Subjek Penelitian,dan waktu .......................................... 7
F. Prosedur penelitian ......................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi tempat penelitian
a. Sejarah SDN 93 Seluma.......................................................
b. Visi, Misi dan Tujuan SDN 93 Seluma...............................
c. Data pendidik dan kependidikan........................................
d.
LAMPIRAN.................................................................................................. 19
BIOGRAFI.................................................................................................... 20
DAFTAR TABEL
TABEL 1.......................................................................................................
TABEL 2.......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 3.1................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan.
Hasil belajar siswa dikatakan baik apabila peserta didik telah melampaui
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Menjadi acuan dalam hasil belajar
akhir semester . KKM merupakan kriteria paling rendah dalam
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.peserta didik yang belum
menguasai dapat memperdalam yang belum dikuasai melalui remidi.hal
ini penting demi menunjukan kepentingan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika SDN 93 Seluma.
KKM mata pelajaran SDN 93 dapat dilihat pada table berikut.
No Negara Skor
1 B-S-J-Z (China) 591
2 Singapore 569
55 Malaysia 440
73 Indonesia 379
74 Morocco 368
75 Cosovo 366
1. Analisis Masalah
Tahap penghapalan rumus sebenranya tidak serumit yang dipikirkan,
tetapi pada kelas IV sd 93 seluma tempat saya mengajar,sangat kesulitan
dalam menghapal rumus matematika,dan tidak bersemangat saat proses
pembelajran berlangsung, hampir 90 % siswa tidak mengerti sama sekali
soal perkalian, penjumlahan , pengurang, soal cerita, bangun ruang,
pengukuran berat, dan panjang, sheingga mereka terkadang kesulitan
dalam mengerjakan soal yang memiliki rumus , bahkan rumus sederhana
sekalipun, karena pada umumya banyak siswa yang berpikir bahwa rumus
itu sulit maka akan sulit selalu, apalagi pada anak sekolah dasar di kelas
IV yang perkembangan otaknya masih bersifat oprasional konkret, dimana
mereka belum menangkap sesuatu yang abstrak seperti pelajaran
matematika, yang memiliki banyak rumus.
Perlu diketahui banyak siswa malas belajar matematika karena
memiliki rumus yang rumit, sukar, dan sulit bagi siswa sekolah dasar.
Padahal pada kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari kegiatan yang
berkaitan dengan proses berhitung. Tetapi hal tersebut tidak lepas dari cara
guru mengajar dan menggunakan model, alat praga, media dan metode
pembelajaran. Adapun saya sebagai tenaga pendidik masih menggunakan
cara kuno dalam mengajar dan menghapal, siswa menjadi lebih terdoktrin
sehingga malas untuk menghapal rumus,bahkan perkalian.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan Identifikasi maslah yang
diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Pengaruh metode bernyanyi dalam proses menghapal rumus
matematika pada siswa kelas IV SDN 93 Seluma.
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini bertujuan baik untuk mengetahui sampai
mana metode yang kreatif bisa menggubah pandangan anak terhadap rumus
dari pelajaran matematika yang rumit dan sulit, menjadi lebih menyenangkan.
A. HAKIKAT BELAJAR
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses pendalaman,penggalian, perumusan
kemampuan ilmu pengetahuan,keterampilan, kebiasaan, dan
keingintahuan. Belajar akan selalu kita alami sepanjang hidup kita, dan
terjadi terus meneus dalam kehidupan dan keseharian kita. Belajar itu
sendiri tidak hanya ,melibatkan kemampuan kognitif, melainkan emosi,
interaksi, sikap, kepribadian, dan masih banyak lagi yang dapat
dikembangkan dalam diri melalui kegiatan belajar.
Sering orang menganggap belajar sama dengan menghapal ,banyak orang
tua mentyuruh anaknya untuk belajar dan banayak anak berpikir bahwa
belajar merupakan proses menghapal suatu materi, atau keterampilan,
apakah belajar sama dengan menghapal.? Adakah konsep bermakna dari
sekedar menghapal? Apakah dengan hanya sekedar menghapal seseorang
akan menjamin menjadi lebih baik dan lebih pintar.,tentu tidak. Seseorang
yang mampu menhapal semua materi pelajaran belum tentu pintar.
Definisi belajar Whitherington dan Cronbach (1982:11), belajar
merupakan suatu perbuatan yang dilakukan terus menerus sepanjang
hidup manusia dan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap manusian ,
sehingga belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman.
Menurut Piaget (Jarvis .M 2000) perkembangan kognitif anak usia
SD/MI (sekitar usia 7-12) tahun berada pada tahap oprasional konkrit .
pada tahap ini anak telah telah dapat memahami “oprasi”. Penalaran logika
menggantikan penalaran intuitif(dalam situasi konkrit). Tetapi belum
mampu memecahkan problem-problem abstrak. Penggunaan benda-benda
nyata disekitar akan membantu anak memahami konsep-konsep
matematika.
Seiring masuknya ank ke SD/MI, kemampuan kognitifnya turut
mengalami perkembangan yang pesat .dengan masuk sekolah ,berarti dunia
dan minat anak bertambah luas. Dengan meluasnya minat maka bertambah
pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang
berarti bagi anak.
Dalam keadaan normal ,kemampuan berfikir anak usia SD/MI
berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa seblumnya daya
fikir anak masih imajinatifdan egosentris maka pada amsa ini daya piker
anak berkembang kearah berpikir konkrit ,rasional dan objektif. Daya
ingatnya menjadi sangt kuat sehingga nak benar-benar berada dalam
kesiaan belajar.
a. Teori belajar Behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan
perilaku yang perlu diamati da diukur dan dinilai secara konkret.
Melalui rangsangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku
rektif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulus tidak
lain adalah lingkungan belajar anak,baik yang internal maupun yang
eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respon adalah
akibat atau dampak berupa reaksi fisik terhadap stimulant. Belajar
berarti penguatan ikatan,asosiasi,sifat dan kecenderungan perilakuS-R
(stimulus-respon).
b. Teori Koneksionisme menurut Edwarrd Edward Lee
Thorndeike(1874-1949),belajar merupakan peristiwa terbentuknya
asosiasi –asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus(s),
respon (R) . stimulus adalah perubahan dari lingkungan eksternal yang
menjadi tanda untuk mengaktifkan organism untuk berkasi atau
berbuat sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku yang
dimunculkan karena adanya perangsang.
c. Dalam Teori belajar Gestald ( Surya .M.S 2003) mengemukakan
bahwa belajar bukan hanya hubungan antar stimulus dan respon tetapi
terdapat tujuan yang harus dicapai yakni dalam mendapatkan
pemahamn terhadap apa yang dipelajari. Proses pembelajran dapat
terlaksana secara efektif jika siswa mengetahui tujuan belajar yang
akan dicapainya. Oleh karena itu teori Gestald dpat menunjang
pemahamn siswa terhadap pembelajarn yang berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya.melalui pembelajaran dilingkungan sekitar
siswa mampu dan lebih mudah dalam mencerna pelajaran yang
diajarkan dari pada hanya sekedar pengalaman dan hapalan.jika
pembelajaran matematika menggunakan teori Gestald maka siswa kan
menjadi tertarik dlam belajar karena dengan teori tersebut siswa akan
dibiarkan mmecahkan masalah dan memhamai konsep dari materi
yang diajarkan dengan berinteraksi engan lingkunganya sehingga
siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. 5 pengaplikasian
proses belajar menurut teori Gestald : 1). Insight /pengalaman
tilikan,2). Meaningful learning/pembelajaran bermakna,3). Purposive
behavior/perilaku bertujuan,4). Life spece/prinsip ruang hidup,5).
Transfer dalam belajar.
2. Mengajar
Sejak tahun 1500 definisi mengajar mengalami perkembangan secara
terus menerus . secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses
penyampaian informasi atau pengetahuan dri guru kepada siswa.
Menurut Smith Mengajar ialah menanamkan pengertian atau keterampilan
( Teaching Is Imparting Knowledge Or Skill),(1987). Kemudia pengertian
mengajar juga diungkapkan oleh Gagne yang menyatakan bahwa
“instruction is a set event that effect learners in such a way that learning
is fassilitated”. Sehingga mengajar atau teaching , yaitu guru berperan
penting selama mengajar dimana guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing selama terjadinya pembelajaran. Dari pengertian mengajar
dapat disimpulkan bahwa mengajar ialah adnaya komunikasi dari pendidik
ke peserta didik sebagai usaha menanamkan dan memberikan informasi
baik berupa pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik
mengenai hal yang sebelumnya tidak diketahui.
3. Pembelajaran
Dalam implementasinya walaupun istilah yang digunakan pembelajran
, tidak berarti guru harus menghilangkan peranya sebagai pengajar, sebab
sebagai konseptual pada dasarnya dalam istilah mengajar itu juga
bermakna mebelajarkan siswa. Mengajar belajar adalah dua istilah yang
memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Tidak aka nada
perbuatan mengajar manakala tidak membuat seorang mengajar.
Menurut UU No.20/2003, Bab I Pasal I,Ayat 20, pembelajran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajara pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajra ini terdapat usaha siswa dalam
mempelajari materi bahan pelajaran juga usaha guru dalam
menyampaikan materi tersebut. Sehingga proses pembelajran terjadi
antara siswa dan guru, kedua hal ini saling berkesinmbungan untuk
menciptakan pembelajaran.
Dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ialah proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik yang salaing beresinambungan yang
disertai dengan adnaya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pembelajran.
B. BELAJAR MATEMATIKA
1. Konsep belajar matematika
Menurut Brunner (Hudojo,1990:48),yang menyatakan bahwa belajar
matematika ialah belajar tentang konsep dan struktur matematika yang
terdapat dalam materi yang dipelajari , serta mencari hubungan-hubungan
antara konsep dan struktur matematika itu. Konsep matematika adalah
segala sesuatu yang berwujud pengertian –pengertian ,cirri khusus hakikat
dan isi dari materi matematika Budiono(dalam Gusniwati,2015:28) sejalan
dengan pendapat tersebut, menurut Winkel( dalam Rahmawat,2015:2)
konsep dapat diartikan sebagai system satuan arti.
Beberapa konsep matematika yang perlu diajarkan kepada anak usia
dini yaitu, konsep angka,konsep pola dan hubungan , konsep hubungan
geometrid dan ruang, konsep memilih dan mengelompokan, konsep
pengukuran, pengumpulan,pengaturan ,dan tampilan data.
2. Rumus Matematika
Apa itu rumus matematika.? ,rumus matematika adalah cara singkat
untuk mencari informasi tertentu dengan cara menggunakan patokan, yang
dilambangkan dengan huruf,angka, ataupun tanda. Di sekolah dasar
pembelajaran matematika biasnya dimulai dari rumus-rumus yang mudah
dipelajari, misalnya penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat.
Kemudia akan berlanjut kemateri yang elbih kompleks seperti
menghitung pecahan , mengenal bilangan romawi, hingga rumus
perhitungan luas dan keliling bangun datar.lalu apa saja rumus matematika
yang dipelajri kelas 4 sd.
Table 1.3 : Rumus matematika Sederhana
RUMUS MATEMATIKA SEDERHANA KELAS 4
sifat komutatif b. Sifat komutatif perkalian
Sifat komutatif penjumlahan axb=bxa
a+b=b+a Contoh:
Contoh: 3 x 5 = 5 x 3 = 15
2+3=3+2=5
Rumus Perbandingana lebih besar dari b, maka Rumus Perkalian Bilangan Bulat a x b = ab
a>b (-a) x (-b) = ab
a lebih kecil dari b, maka a < b a x (-b) = (-ab)
a sama dengan b, maka a = b (-a) x b = (-ab)
Bangun Ruang Kubus Dan Balok Nama Bangun Simetri Lipat Simetri Putar
a. Sifat-Sifat Kubus Persegi 4 4
Memiliki 6 sisi berbentuk persegi Persegi Panjang 2 2
Memiliki 12 rusuk sama panjang Segitiga Sama Kaki 1 –
Memiliki 8 titik sudut Segitiga Sama Sisi 3 3
b. Sifat-Sifat Balok Jajar Genjang – 2
Memiliki 6 sisi berbentuk persegi dan persegi panjang Trapesium Sama Kaki 1 –
Memiliki 12 rusuk, terdiri dari 4 rusuk panjang, 4
Layang-layang 1 –
rusuk lebar, 4 rusuk tinggi
Memiliki 8 titik sudut Belah Ketupat 2 2
c. Jaring-Jaring Kubus Dan Balok Lingkaran tak terhingga tak terhingga
Jaring-Jaring Kubus Dan Balok Elips 2 2
d. Simetri Lipat Dan Simetri Putar Segi Lima Beraturan 5 5
Segi Enam Beraturan 6 6
Sgi Delapan Beraturan 8 8
3. Menghapal
Menghapal merupakan proses mental untuk menyiapkan kesan-kesan
yang suatu waktu dpat diingat kembali kealam sadar. Menurut Suryabarata
istilah menghapal disebut juga mencamkan dengan sengaja dan
dikehendaki , maksudnya adlah dengan sadar dan sungguh-sungguh
mencamkan sesuatu.
Metode menghapal memiliki kelebihan dapat menumbuhkan minat
baca siswa , pengetahuan yang diperoleh peserta didik tidak akan mudah
hilang karena sudah dihapalnya, peserta didik berkesempatan untuk
memupuk perkembangan dan keberanian bertanggung jawab ,
membangkitkan percaya diri. Tetapi juga memiliki kelemahan yaitu
timbulnya penyakit verbalisme, yaitu peserta didik tau menyebutkan kata-
kata ,definisi, rumus ,dan sebagainya tetapi mereka tidak memahaminya.
Peserta didik agak kesulitan menuangkan ide dan gagasan karena tidak
terbiasa serta peserta didik menjadi tidak berani berargumen.
Begitupula dengan menghapal rumus matematika,hal ini bukan hal
mudah bagi siswa sekolah dasar terlebih menghapal rumus matematika tak
semudah menghapal kalimat dalam pelajaran lain. Kesulitan menghapal
rumus matematika inilah yang sering membuat siswa kesulitan dalam
mengerjakan tugas atau ujian.oleh karena itu cara menghapal rumus
matematika sangat penting diketahui oleh siswa bahkan tenaga pendidik,
khususnya sisiwa yang kesulitan dalam menghitung: familiarkan otak
dengan rumus matematika, jangan hanya menghapal rumus tanpa
makna,latihan,buat daftar symbol,gunakan teknik memori pahami
rumus ,tidur yang cukup, terakhir jika dalam proses pembeljaran dikelas,
siswa bisa meminta atau guru yang lebih teliti memilah bahan ajar dan
metode pengajaran yaitu , menjadikan metode bernyanyi sebgai bahan ajar
dalam metode hapalan rumus matematika bagi siswa khussnya siswa kelas
4.
C. METODE BERNYANYI
a. Hakikat metode bernyanyi
Metode bernyanyi merupakan metode pembelajran yang menggunakan
syair-syair yang dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan
dengan materi yang akan diajarkan oleh pendidik. Pada dasrnya bernyanyi
emmpunyai manfaat yang baik bagi perkembangan anak atau peserta
didikbernyanyi bisa melatih kecerdaan musical anak, dapat
mengembangkan kecerdasan verbal dan emosi anak , daya imajinasi anak
keampuan berkreasi , kemampuan meniru, serta kemampuan mengingat
juga dapat dilatih dengan lagu termasuk rumus matematika.
Belajar dengan menggunakan etode bernyanyi sungguh tidak asing
ditelinga masyarakat umum di lingkungan sekolah, karena pada Taman
kanak-kanan (TK), atau play group sering digunakan metode bernyanyi.
Dengan metode bernyanyi belajar menjadi lebih riang . kegiatan bernyanyi
disukai banyak orang mulai anak-anak samapi orang dewasakegiatan
bernyanyi dalam proses belajar sering ditemui pada pelajaran seni budaya.
Sepertinya anak lebih senang bernyanyi , dan semangat dalam belajar.
Lalu “bagaimana dengan pelajaran matematika, apakah metode
bernyanyi dapat digunkan dengan baik.?”
Pembelajaran yang menarik membuat siswa senang dalam belajar
yang akan berdampak baik pada hasil belajar. Dalam pembelajaran siswa
harus berperan aktif , dan guru hanya sebagai fasilitator. Guru
memerlukan media untuk membantu dalam proses pembelajaran. Nah
tujuan dari metode pmbelajaran bernyanyi agar siswa tidak bosan dalam
pelajaran yang diberikan oleh guru dan lebih mengingat dengan apa yang
diajarkan oleh guru disekolah.
Belajar matematika dengan metode bernyanyi pada pengenalan rumus
sangat bermanfat bagi ingatan siswa, agar lebih berkesan dan bermakna,
contohnya pada rumus bangun datar, guru harus menciptakan lagu yang
mudah dikaitkan dengan rumus bangun datar. Contoh mencari Luas
bangun datar. (Nada : lagu bintang kecil). “Aku tahu luas bangun datar .
perseginya sisi kali sisi. Segitiga stengah alas kaki tinggi. Phi r kuadrat
luasnya lingkaran. A kali t luas jajar genjang. Belah ketupat sma laying-
layang. D kali d perdua rumusnya”.
Menyanyi merupakan hal yang asyik bagi anak-anak , tanpa disuruh
anak dengan sendirinya akan bernyanyi sesuai yang sudah diajarkan .
pembelajaran yang menyenangkan membuat anak terbawa oleh suasana
yang sudah dialaminya. Setelah anak dikenlakan konsep matematika
dengan metode bernyanyi , pastilah sambil bermain bernyanyi. Dengan
sendirinya akan mengingat konsep matematika yang diajarkan. Dengan
mengemas rumus-rumus matematika dalam bentuk lagu , siswa mudah
menerima materi dan tidak merasa bosan lagi dengan bidang matematika.
(radarsemarang.jawapos.som)(M Ali Tifrozi S,Pd.SD.
Metode sangat diperlukan dalam pembelajarn ,agar peserta didik lebih
aktif pada saat pembelajaran tergantung pada metode memiliki peranan
penting karena berhasil atau tidaknya sebuah pembelajaran tergantung
pada metode ynag digunakan dalam proses pembelajaran tersebut,oleh
karena itu guru diminta lebih kreatif dan bervariasi dalam pemilihan
metode belajar.
Bernyanyi merupakan kegiatan mengeluarkan suara/bunyi yang
berasal dari mulut yang dihasilkan dari nafas perut dan hidung biasanya.
Bernyanyi juga sebagai senandung dari suara bernada serta memiliki lirik .
b. Manfaat dari metode bernyanyi:
- Meningkatkan perkembangan intelektual
- Meningkatkan keaktifan dan kepercayaan diri anak
- Meningkatkan mutu siswa
- Meningkatkan perkembangan emosional (rasa
senang,tertarik,minat)siswa
- Meningkatkan perkembangan mutu belajar siswa
- Mengembangkan keterampilan dan hapalan siswa
- Meningkatkan kualitas siswa dalam bernyanyi dan bergaya
- Meningkatkan keaktifan guru
- Meningkatkan perkmbangan kekreatifan serta variasi guru dalam
mengajar
- Menjadi salah satu metode yang menjanjikan dalam belajar
- Manambah pengetahuan siswa dan guru
c. Kelemahan dan kelebihan metode bernyayi
1. Menambah sumber pengetahuan dan keragaman siswa dan guru secara
langsung.
2. Member manfaat penghapalan yang baik bagi siswa
3. Metode yang menyenangkan serta tidak membosankan
4. Memotivasi siswa dan guru, siswa akan lebih tertarik dalam belajar ,
dan guru menjadi lebih kreatif., dan efektif.
5. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media
6. Materi pembelajaran lebih menarik dan nyata
7. Menstimulus siswa dalam perkembangan otaknya, baik itu sikap,
pemikirannya, emosionalnya,penalaranya, dan kekreatifan siswa pula.
8. Hasil yang dicapai dalam metode bernyanyi lebih memuaskan karena
meningkatkan rasa percaya diri dan keektifan siswa, dan siswa
menjadi lebih kreatif, serta motorik siswa menjadi berkembang.
Kelemahanya ;
1. Kurang pas dilakukan pada kelas dengan kapasitas besar
2. Hasilnya kurang maksimal pada anak yang kurang aktif atau pendiam
dan tidak suka bernyanyi
3. Karena kegiatan ini bernyanyi jelas lebih mengeluarkan suara ,
sehingga takut mngganggu kelas lain yang sedang beraktifitas juga.
4. Kebanyakan siswa jika lagi tidak minat memperhatikan menjadi sibuk
sendiri saat teman lain bernaynyi.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di lingkungan sekolah SDN 93
Seluma, di Kelurahan Bungamas rt 4, rw3. Tepatnya diruang kelas IV.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada Hari dan tanggal : Kamis, 10 Maret
2022, dan Kamis 17 Maret 2022. Semester Genap tahun ajaran 2021/2022.
No Hari/tanggal Pembelajaran Materi Siklus
c. Pengamatan
Pada kegiatan pengamatan siswa dibantu oleh supervisor I sebagai
pengamat, menilai perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus
I, yang dibuat oleh peneliti.
d. Refleksi
Proses refleksi dilakukan oleh Supervisor, berdasarkan
pengamatan pada video simulasi perbaikan pembeljaran siklus I,
dengan menggunakan format penilaian yang didisiapkan oleh
pengamat, berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan tutor
sebelumnya (APS).. dari proses refleksi inilah supervisor dan peneliti
berdiskusi mengenai aspek yang belum tercapai. Dimana hasil refleksi
ini akan menjadi acuan perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Hasil analisis dan perumusan masalah tersebut diatas menunjukan
bahwa program perbaikan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode bernyanyi dalam
pelajaran matematika.
Untuk mencapai tujuan pembelajarn yang maksimal dan efektif
berikut langkah-langkahyang perlu dipersiapkan guru.
- Menempatkan Supervisor I ibu Suyanti,S.Pd sebagai pengamat.
Dengan kesepakatan supervisor II ,yang disesuaikan dengan
(APKG).
- Menenmpatkan Supervisor II Bapak Kardi, S,Pd,MTPd sebagai
pembimbing.
- Membuat scenario pembelajaran.
- Pelaksanaan siklus I dilakukan guru dengan menggunakan Metode
Bernyanyi .
- Mempersiapkan tempat dan fasilitas yang mendudukung kegiatan
pelaksanaan .
- Mempersiapkan format observasi yang sudah disepakati oleh
Seperviso I dan Supervisor II.melaksanakan simulasi rencana
perbaikan pembelajaran siklus I.
b. Pelaksanaan
Pelaksaan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui PTK,dan saat
pembelajaran sedang berlangsung. Pelaksanaan perbaikan mata
pelajaran Matematika Siklus II di lakukan melalui 4 tahapan :
1. Perencanaan
2. Pelaksaaan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Siklus II dilakukan pada Hari Kamis, 17 Maret 2022 Dengan
Kompetensi Pengukuran Sudut.Pada tahapan inilah guru
melaksanakan langkah-langkah kegiata
- Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
1. Guru membuka dan memulai dengan slam serta mengajak
siswa berdoa sebelum memulai kegiatan belajar.
2. Guru member mengamati kesiapan siswa , dan member
apresepsi, srta motivasi, dan penguat dalam pembelajaran
di awal.
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi pembelajaran
2. Menggunakan media pembelajaran
3. Guru menggunakan metode bernyanyi selama proses
pembelajarn untuk hapal rumus matematika pengukuran
sudut.
4. Guru membagi siswa dalam kelompok
5. Guru meminta siswa berdiskusi, dan guru mengamati
kegiatan belajar
6. Siswa diminta mempersentasikan hasil diskusi
7. Melakukan Tanya jawab guru dan siswa, siswa dan
siswa.
8. Guru mengevaluasi hasil diskusi kelompok belajar siswa
9. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
Kegiatan Penutup
1. Guru mengevaluasi pembelajaran siswa
2. Guru member siswa tugas rumah
3. Guru mengajak siswa melakukan hal
menyenangkan(bernyanyi).
4. Guru mengakhiri pelajran dengan mengucap slam dan
berdoa.
c. Pengamatan
Pada kegiatan pengamatan siswa dibantu oleh supervisor I sebagai
pengamat, menilai perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus
I, yang dibuat oleh peneliti.
d. Refleksi
Sama seperti sebelumnya Proses refleksi dilakukan oleh
Supervisor, berdasarkan pengamatan pada video simulasi perbaikan
pembeljaran siklus II, dengan menggunakan format penilaian yang
didisiapkan oleh pengamat, berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
tutor sebelumnya (APS).. dari proses refleksi inilah supervisor dan
peneliti berdiskusi mengenai aspek yang dalam kegiatan pembelajaran
ini sesuai dengan keinginan tutor dan keberhasilan penelitian.
Sehingga hasil refleksi ini dinyatakan berhasil , dan dinyatakan baik.
Jadi perbaikan pembelajaran dicukupkan sampai siklus II saja.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Fathurohman(2015) :Model-model Pembelajaran. Yogjakarta;
Ar-ruzz media.
Sarah Andrianti (2014) : Pendekatan Pembelajaran berpusat pada siswa ;
Jurnal Antusias 3(5),2014
Schoolar : Yeni Yiniarti : Pengembangan kemampuan komunikasi matematis
dalam pembelajaran matematika disekolah dasar ,EduHumaniora /
Jurnal pendidikan dasar kampus ; Cibiru 6(2) ,2014.
Candra Chisara,Dori lukman hakim ,Hendra kartika(2019): Implemesntasi
pendekatan realistic Mathematics Education (RME) dalam
pembelajaran Matematika.;Prossiding Sesiomadika 1(1b).
Ali Mahmudi (2009): Pengembangan Pembelajaran Matematika; online )
Maulana (2006): Pemecahan Masalah Matematika; UPI Press ; Bandung
N.adjie ,SU Putri , F dewi (2020): Peningkatan kemampuan koneksi
matematika melalui pendidikan matematika realistic (PMR), pada
anak usida dini; Metodik dedaktik ;Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini.
Heruman (2007); Model pembelajaran matematika di sekolah dasar.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Desmita(2012): Psikologi Perkembangan . : Bandung PT Remaja
Rosdakarya.
Susanto,A(2013) : Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar:
Jakarta; Prenadamedia Group.
Sugiyono,D. (2009): Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D :
Bandung; Alfabeta.
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi,(2011); Penelitian Tindakan Kelas :
Jakarta ; Bumi Aksara.
Herman Hudoyo (2000); Pembelajaran Matematika: pendapat Brunner .
Cornelius dalam Abdurahman (2003:253) : Lima alsana Belajar Matematika.
N. Nidawati (2013) : Definisi belajar ( Learning is shown by change in
behavior as an result of experience”)Whitherington dan Cronbach
(1982:11).
Edwarrd Lee Thorndike(1874-1949); Teori Koneksionisme : Amerika,
Rumpun Behaviorisme.
Hidayati et al (2020): Definisi Belajar :Menurut Gestalt,
Smith (1987) : Teaching Is Imparting Knowledge Or Skill :
T. Julaeh (2019) : Metode Pmebelajaran Bernyanyi : Yogyakarta : Ar-Ruzz .
Rahmita Yuliana Gazali (2016): Pembelajran Matematika yang bermakna :
Math Didactic ; Jurnal Pendidikan Matematika.
Sri Indah Pujiastuti (2006): Perspektif Ilmu Pendidikan : Journal.unj.ac.id.
Irwan Akib ( 2016): Implementasi teori belajar Robert Gagne dalam
pembelajaran konsep matematika: Makasar ; Lembaga
perpustakaan dan penerbitan universitas muhammadiyah Makasar.
Ridho Agung Juwantara (2019); Analsisi Perkembangan Kognitif Piaget
pada tahap anak usia oprasional konkret .: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Akbar Sutawidjaja, Jarnawi Afgani (2015): Konsep Dasar Pembelajaran
Matematika .