Sap 1
Sap 1
Sap 1
Oleh
NIM : 204210424
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan , pasien mampu :
1. Menyebutkan Pengertian istirahat
2. Menyebutkan Lama waktu ibu hamil istirahat
3. Menyebutkan Manfaat istirahat
4. Menyebutkan Defenisi tidur
5. Menyebutkan Cara dan posisi tidur ibu hamil
6. Menyebutkan Waktu yang diperlukan untuk tidur
7. Menyebutkan Tanda-tanda klinis kurang istirahat dan tidur
8. Menyebutkan Taktor-faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya
ibu hamil tidur
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1. Pembukaan 2 menit Perkenalan Diskusi
1. Pengertian istirahat
3. Manfaat istirahat
4. Defenisi tidur
dan tidur?
G. Evaluasi :
1. Jelaskan tentang pengertian istirahat?
2. Sebutkan lama waktu ibu hamil istirahat?
3. Jelaskan manfaat istirahat ?
4. Jelaskan defenisi tidur?
5. Sebutkan cara dan posisi tidur ibu hamil?
6. Jelaskan waktu yang diperlukan untuk tidur?
7. Sebutkan tanda-tanda klinis kurang istirahat dan tidur?
8. Sebutkan salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi mudah
tidaknya ibu hamil tidur
Lampiran Materi
Pada saat hamil, ibu hamil akan merasa letih pada minggu-minggu
awal kehamilan atau beberapa minggu terakhir dimana ibu hamil
menanggung beban berat yang bertambah. Maka ibu hamil
memerlukan istirahat dan tidur semakin banyak dan sering.
A. Istirahat
1. Defenisi
Istirahat merupakan keadaan yang tena, relaks tanpa tekanan
emosional dan bebas dari kegelisahan (ansientas).
2. Lama waktu ibu hamil istirahat
Ibu hamil memerlukan istirahat paling sedikit 1 jam pada
siang hari dengan kaki ditempatkan lebih tinggi dari tubuhnya.
3. Manfaat istirahat
Istirahat sangat bermanfaat bagi ibu hamil agar tetap kuat
dan tidak mudah terkena penyakit. Mengemukakan ciri-ciri yang
dialami seseorang berkaitan dengan istirahat, sebagian besar orang
dapat istirahat sewaktu mereka :
a. Merasa behwa segala sesuatu sedang dapat diatasi
b. Merasa diterima
c. Mengetahui apa yang sedang terjadi
d. Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
e. Mempunyai rencana-rencana kegiatan yang memuaskan
f. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
4. Relaksasi
Relaksasi adalah membebaskan piiran dan bedan dari ketegangan
yang dengan sengaja diupayakan dan dipraktikkan. syarat yang
harus dilakukan untuk melakukan relaksasi
a. Tekuk semua persendian dan pejamkan mata
b. Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah
c. Lakukan pernapasan secara teratur dan berirama.
d. Pusatkan pikiran anda pada irma pernapasan atau pada hal-hal
yan menenangkan
e. Apabila pada saat itu, keadaan menyilaukan atau gaduh;
tutuplah mata dengan saputangan dan tutupah telinga degan
bantal
f. Pilih posisi relaksasi yang menurut anda paling
menyenangkan
1. Waktu untuk melakukan relaksasi
Waktu terbaik untuk melakukan relaksasi adalah tiap hari
setelah makan siang, pada awal istirahat sore, serta malam
sewaktu mau tidur.
2. Posisi relaksasi yang dapat dilakukan :
a. Posisi relaksasi dengan telentang
Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka
sedikit, kedua langanrileks disamping. Dibawah lutut dan
kepala diberi bantal. Pejamkan mata, lemaskan seluruh tubuh,
tenang dan lakukan pernapasan yang teratur dan berirama.
b. Posisi relaksasi dengan berbaring miring.
Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di
bawah kepala diberi bental dan dibawah perut pun sebaiknya
diebri bantal, agar perut tidak mengantung. Pejamkan mata,
teang, dan atur pernapasan dengan teratur dan berirama.
c. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring telentang
Kedua lutut ditekuk. Berbaring telentang, kedua lutut ditekuk,
kedua lengan disamping telinga, tutuplah mata dengan tenang.
Posisi ini dapat dilakukan selama akhir kala I.
d. Posisi relaksadsi dengan duduk.
Duduk membungkuk, kedua lengan di atas sandaran kursi atau
diatas tempat tidur. Jika duduk menghadap tempat tidur.
Kedua kaki tidak boleh menggantung. Posisi ini dapat
dilakukan selama kala I, sebelum naik ke tempat bersalin.
B. Tidur
1. Defenisi tidur
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang
yang dapat di bangunkan kembali dengan indra / rangsangan yang
cukup. Tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal,
tingkatkan kesadaran yang bervariasi. Perubahan-perubahan proses
fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap rangsangan dari
luar.
2. Tujuan
Tujuan tidur secara jelas tidak diketahui namun diyakini tidur
diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan
kesehatan.
3. Cara dan posisi tidur ibu hamil yang baik
a. Ibu hamil sebaiknya tidur dengan posisi miring ke kiri dari
pada miring kekanan atau terlentang agar tidak mengganggu
aliran darah di rahim. Dengan posisi demikian, rahim tidak
menekan vena cava dan uorta abdominalis. Apabila aliran darah
ke arah rahim dan selanjtnya ke janin langsung baik., otomatis
aliranm zat-zat nutrisi yang dibawa darah ke janin pun akan
lancar. Ini berarti , proses pertumbhan dan perkembangan janin
diharapkan berjalan normal.
b. Sebaiknya ibu hamil tidur dengan posisi kepala agak tingi.
Hindari posisi tidur datar, tekanan rahim pada paru-paru
semakin besar dan membuat sesak. Seandainya terjadi sesak
nafas berlatih pernafasan dengan cara menarik menahan dan
mengeluarkan nafas seperti biasa dilakukan pada senam bumil
di usia 6 – 7 bulan.
c. Jika ibu suka tidur terlentang, taruhlah bantal dibawah bahu
dan kepala untuk menghindari pengumpulan darah pada kaki.
d. Untuk ibu hamil dengan oedema di kaki dianjurkan tidur dalam
posisi kaki tinggi dari pada kepala agar sirkulasi darah dari
stremitas bwah beredar ke bagian tubuh diatasnya.
e. Pada waktu hamil sebaiknya meletakkan tungkai diatas bantal
sehingga tungkai terganjal setara dengan tinggi pinggang.
f. Jika hendak bangun dari posisi tidur, sebaiknya hindari
perubahan posisi secara tiba-tiba. Bangun jangan tergesa-gesa
karena dapat membuat pusing. Selain itu perut akan terasa
tegang, sakit dan menimbulkan kontraksi. Jadi jika hendak
bangun tidur gulingkan badan ke sisi tempat tidur secara
perlahan. Selanjutnya gunakan satu tangan menahan tubuh
untuk membantu posisi duduk dan kedua kaki diayunkan turun
ke sisi tempat tidur. Setelah itu duduk beberapa menit baru
angkat tubuh dengan bantuan kedua tangan yang menekan
tempat tidur untuk posisi Sebaiknya ibu hamil tidur dengan
posisi kepala agak tingi. Hindari posisi tidur datar, tekanan
rahim pada paru-paru semakin besar dan membuat sesak.
Seandainya terjadi sesak nafas berlatih pernafasan dengan cara
menarik menahan dan mengeluarkan nafas seperti biasa
dilakukan pada senam bumil di usia 6 – 7 bulan.
g. Jika ibu suka tidur terlentang, taruhlah bantal dibawah bahu
dan kepala untuk menghindari pengumpulan darah pada kaki.
h. Untuk ibu hamil dengan oedema di kaki dianjurkan tidur dalam
posisi kaki tinggi dari pada kepala agar sirkulasi darah dari
stremitas bwah beredar ke bagian tubuh diatasnya.
i. Pada waktu hamil sebaiknya meletakkan tungkai diatas bantal
sehingga tungkai terganjal setara dengan tinggi pinggang. Jika
hendak bangun dari posisi tidur, sebaiknya hindari perubahan
posisi secara tiba-tiba. Bangun jangan tergesa-gesa karena
dapat membuat pusing. Selain itu perut akan terasa tegang,
sakit dan menimbulkan kontraksi. Jadi jika hendak bangun tidur
gulingkan badan ke sisi tempat tidur secara perlahan.
Selanjutnya gunakan satu tangan menahan tubuh untuk
membantu posisi duduk dan kedua kaki diayunkan turun ke sisi
tempat tidur. Setelah itu duduk beberapa menit baru angkat
tubuh dengan bantuan kedua tangan yang menekan tempat tidur
untuk posisi berdiri.
4. Waktu yang diperlukan untuk tidur
a. Tidur siang
Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan.
Tidur siang dilakukan kurang lebih selama 2 jam dan
dilakukan lebih sering dari pada sebelum hamil. Tidur siang
dilakukan setelah makan siang tetapi tidak langsung tdur
agar bumil tidak merasa mual. Tidur siang dilakukan untuk
mengistirahatkan tubuh dan fisik serta pikiran ibu hamil.
b. Tidur malam
Bumil hendaknya lebih banyak tidur pada malam hari selam
± 8 jam. Bumil sebaiknya tidur lebih awal dan jangan tidur
terlalu malam karena dapat menurunkan TD bumil.
5. Tempat tidur
Saat hamil hendaknya jangan tidur pada tempat tidur yang
terlalu tinggi agar tidak mempersulit pada saat bumil naik ke
tempat tidur. Tempat tidur diusahakan senyaman mungkin
misalnya menggunakan kasur yang tidak terlalu keras
6. Pakaina saat tidur
Saat tidur dianjurkan menggunakan baju tidur yang longgar dan
berbahan halus serta tidak membuat panas.