PKP Bab 1 SD 3
PKP Bab 1 SD 3
PKP Bab 1 SD 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran matematika memiliki peran penting dalam perkembangan
hidup manusia. Matematika merupakan cabang ilmu yang menjadi dasar dalam
perkembangan teknologi dan informasi. untuk menguasai dan menciptakan
teknologi dimasa yang akan datang diperlukan penguasaan matematika yang
kuat sejak dini. Namun mata pelajaran matematika disekolah Dasar merupakan
mata pelajaran yang dianggap paling sulit oleh peserta didik sehingga berakibat
pada rendah nya hasil belajar mata pelajaran tersebut. Padahal matematika
merupakan mata pelajaran yang wajibdiberikan bagi peserta didik sejak sekolah
dasar [SD] untuk peserta didik di Sdkelas 1 masihbbanyakyang kesulitan dalam
mempelajari matematika terutama dalam hal berhitung pada operasi
bilangan,yaitu dalam penjumblahan ,pengurangan.
Mulyono abdurrahman [2003;252] berpendapat bahwa matematika adalah suatu
cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia ,
suatu cara yang menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran
,menggunakan pengetahuan teentang menghitung dan yang paling penting
adalahpemikiran dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan
hubungan hubungan. Standar kopetansi matematika yang tertuang dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan pada tingkat sekolah dasar, khususnya pada
kelas 1,di semester 1 adalah [a] bilangan, melakukan penjumblahan dan
pengurangan bilangan sampai 100, [b] Geometri dan pengukuran, mengunakan
pengukuran waktu, panjang dan berat dalampemecahan masalah.Sedangkan
standar kompetasi matematika kelas 1 SD di semester II adalah [c] bilangan
,melakukan penjumblahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka, [d]
mengenal tanda penjumblahan dan pengurangan.
pada kenyataannya di SD NO. 213/VII sepintun II kecamatan pauh, sebrlum
diadakan tindakan banyakpeserta di dik mengalami kesulitan dalam pelaaran
matematika dan tidak dapat mencapai standar kopatensi yang telah di tetapkan
serta kriteria ketuntasan minimal [KKM] yang telah di tetapkan yaitu 70.dari
jumblah peserta didik 11 hanya 7 peserta didik yang tuntas belajarnya mencapai
KKM dan masih terdapat 4 peserta didik yang belum tuntas.
B.Rumusab masalah
pemersalahan mendasar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana
meningkat kan kemampuan berhitung pada siswa kelas 1 SDN 213/VII
SEPINTUN, bertolak dari pemersalahan ini maka di butuh kan suatu metode
yang tepat yang mampun meningkatkan daya serap anak terhadap mata pelajaran
berhitung.
C.Tujuan peneliti
1. tujuan utama peneliti ini adalah sebagai berikut;
a.untuk mengingatkan prestasi belajar siswa kelas 1 melalui penerapan
pengenalan angka, penjumblahan dan pengurangan
b. untuk mengunakan daya serap anak mata pelajaran berhitung.
D. Manfaat penelitian
hasil penelitian tindakan kelas ini di harapkan dapat memberikan manfaat yang berarti
bagi peserta didik,guru, dan sekolah.
2.Bagi guru
a. meningkat kan gairah dalam pelaksanaanperoses belajar mengajar.
b. merypakan umpan balik keberhasilan peserta didik dalam menguasai pokok
bahasa operasi penjumlahan dan pengurangan.
c. meningkatkan kualitas pembelajarabn karena dengan kegiatan PTKini guru lebih
terampil mengunakan alat peraga.
d mempermudah dalam penyampayan mata pelajaran kepada peserta didik
3.Bagi sekolah
hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dan kontri busi positif bagi
sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dan dapat
dijadikan modal pembelajaran oleh guru sekolah dasar dalam pembelajaran
pokok bahasa operasi penjumklahan dan pengurangan.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian belajar
pengertian belajar dalam kehidupan sehari-hari seringkalai sering di artikan
yang kurang tepat, biasanya orang awam mengartikan belajar identik dengan
membaca, belajar identik dengan mengerjakan soal-soal. pengertian belajar
seperti tersebut masih sempit. belajar sebagai berikut. Menurut Suhermen, dkk,
[2003; 32], teori Ausubel terkenal dengan belajar bermakna nya dan penting nya
pengulangan sebelum belajar di mulai. Bermakna yang di maksud adalah materi
yang telah di peroleh itu di kembngkan dengan keadaan lain sehingga belajar
nya lebih di mengerti. bermakna yang di maksud adalah materi yang telah di
poroleh itu dikembngkan dengan keadaan lain sehinga belajar di mengerti.
Skinner (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 9) mengemukakan belajar adalah suatu
perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik,
sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Gagne (Dimyati dan
Mudjiono, 2006: 10) mengemukakan belajar merupakan kegiatan yang
kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki
keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan devinisi belajar. Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian belajar adalah perubahan –perubahan yang relatif konstan dan
berbekas menyangkut pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap-sikap.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Kegiatan awal :
Bertanya Jawab tentang operasional penjumlahan dan pengurangan
Kegiatan inti :
Guru memberikan dan melibatkan siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan akhir :
Guru memberikan Penugasan
C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 213 / VII Sepintun II Kec.Pauh pada tanggal 18
Mei 2022 s/d 22 Mei 2022.
Rencana penelitian ini akan dilaksanakan 2 (dua) siklus, setiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, evaluasi-refleksi.
Siklus 1
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Pengamatan
Siklus 1i
a. Perencanaan
b. Tindakan
7) Memberikan ilustrasi, diskusi atau bentuk lain yang dapat menarik perhatian
peserta
c. Pengamatan
D. Observasi
Di tahap observasi, peneliti mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan
kriteria keberhasilan. Untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan
instrument penelitian. Instrument terdiri dari dua, yaitu lembar observasi guru/ peserta
didik, dan lembar soal matematika
D Refleksi
Dari data yang terkumpul di tahap observasi melalui instrumen yang telah
disiapkan, peneliti merefleksikan pelaksanaan implementasi pengajaran operasi
Penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan alat peraga. Refleksi
dilakukan untuk mengetahui apakah implementasi strategi yang dijalankan
berhasil atau tidak.
F
P 100
N
secara kuantitatif. Untuk menganalisa hasil tes kemampuan peserta didik dalam menjawab
soal matematika digunakan formula:
P : Nilai Matematika
F : Jawaban Benar
N : Jumlah Soal
Penulis menetapkan tuntas atau berhasil apabila peserta didik pada Pokok