Bab I PKP Yuli Mareta

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam sepanjang
hidup. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyrakat, dan
pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung
disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar
dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan
datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk
pendidikan formal, nonformal, dan informal disekolah, dan diluar sekolah.
Menurut Sujana (2019) Pendidikan merupakan proses yang berkelanjutan dan tak
pernah berakhir (never ending proces), sehingga dapat menghasilkan suatu kualitas yang
berksinambungan, yang ditujukan pada perwujudan sosok manusia untuk masa depan
dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa serta pancasila. Pendidikan harus menumbuh
kembangkan nilai-nilai filosofis dan budaya bangsa secara utuh dan menyeluruh,
sehingga perlu adanya kajian yang lebih mendalam terhadap pendidikan, maka dari itu
pendidikan mulai dipandang secara filsafat yang merujuk pada kejelasan atas landasan
pendidikan itu sendiri.

Menurut (Hatauruk, 2018 ) Matematika adalah pengeetahuan yang merupakan


produk dari social dan budaya yang digunakan sebagai alat pikir dalam memecahkan
masalah dan didalamnya memuat sejumlah aksioma-aksiaoma defisi-defisi, teorema-
teorema, pembuktian- pembuktian, masalah-masalah, dan solusi-solusi. Melalui
pembelajaran Matematika seseorang dilatih berfikir kreatif, kritis, jujur dan dapat
mengaplikasikan ilmu matematika dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
maupun disiplin ilmu lainnya (Anggoro, 2015).

Menurut (Ferdiansyah, 2017, Hal.10) pembelajaran Matematika merupakan suatu


proses belajar mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan.
Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan berkolaborasi
secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antar siswa dengan
guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan lingkungan disaat
pembelajaran Matematika sedang berlangsung.
Menurut Maulana (2014) bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat sistematis,
artinya disusun secara berurut sehingga memudahkan siswa untuk belajar. Beberapa jenis
bahan ajar terdiri atas non cetak dan cetak. Bahan ajar non cetak meliputi bahan ajar
dengan (audio), bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar multimedia
interktif (intektive teaching material). Sedangkan bahan ajar cetak yang sering dijumpai
diantaranya berupa buku, brosur, lembar kerja siswa, dan modul. Jadi bahan ajar adalah
bahan atau materi yang disusun secara lengkap untuk memudahkan siswa dalam
memahami suatu proses pembelajaran.

Dari hasil observasi proses pembelajaran Matematika kelas V UPT SD Negeri 01


Karya Jaya pada tanggal 22 April 2024 siswa kurang memperhatikan penjelasan dari
guru. Hal tersebut nampak ketika guru sedang menjelaskan masih ada beberapa siswa
yang sibuk dengan teman sebangku dan tidak bisa menjawab ketika diberi pertanyaan
oleh guru. Bila ditilik lebih lanjut, strategi yang diterapkan oleh guru dirasa kurang tepat
sehingga materi yang akan diberikan tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru UPT SD Negeri 01
Karya Jaya Kecamatan Way Kanan masih menggunakan metode ceramah. Menurut
Sumiati dan Asra (2007:98) dalam metode ini komunikasi atar guru dan siswa pada
umumnya searah. Hal ini menyebabkan kurangnya keaktifas siswa dalam pembelajaran.

Mata pelajaran Matematika umumnya dipandang sulit bagi siswa karena susah di
mengerti, penuh dengan simbol dan pendekatan pembelajaran matematika yang kurang
manerik. Hal ini mengakibatkan siswa cepat bosan dalam pembelajaran sehingga hasil
belajar siswa tidak maksimal. Terbukti dengan rata-rata nilai Matematika yang masih
rendah dan sebagian besar (58%) nilai siswa msih berada di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 60. Selain itu, rata-rata hasil belajar Matematika dalam Ulangan
Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS) siswa kelas V UPT SD
Negeri 01 Karya Jaya rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Terlihat dari
rata-rata nial UTS dan UAS berturut-turut adalah 60 dan 62.

Sarana dan pra sarana dapat menunjang tercapainya sebuah tujuan pembelajaran
secara lebih maksimal. Kelengkapan dan keterbatasan sarana dan prasarana dapat
mempengaruhi proses dan hasil dalam pembelajaran. Dengan sarana dan pra sarana yang
lebih lngkap meka pembelajaran dapat dasampaikan secara menarik sehingga menarik
perhatian siswa. sarana di UPT SD Negeri 01 Karya Jaya dapat dikatakan sudah cukup
lengkap. Akan tetapi dalam pemanfaatannya kurang maksimal. Sebagai contoh masih
kurangnya guru yang menggunakan media elektronik dalam pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran Matematika tampak bahwa siswa belum siap


menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa baru mampu mempelajari
(baca:contoh) fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan gagasan lainnya pada tingkat
ingatan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran
Matematika SD kelas V agar peserta didik mampu memaksimalkan potensi yang
dimiliki. Dengan potensi yang tergali secar maksimal dalam sebuah proses pembelajaran
akan meningkat pula ketercapaian tujuan dan penilaian. Dari berbagai permasalahan
yang ditemukan perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang diharapkan mampu
melahirkan sebuah inovasi dalam pembelajaran matematika.

Piaget (Rita Eka Izzaty : 2008) skema kognitif menunjukkan struktur mental, pola
berpikir yang orang gunakan untuk mengatasi situasi tertentu di lingkungan. Misalnya,
bayi melihat benda yang di ingikan kemudian menangkap benda yang dilihat tersebut
sehingga membentuk skema yang tepat. Menurut Buehl (dalam Apriani, dkk : 2010)
Metode Pembelajaran Example Non Example merupakan pendekatan proses
pembelajaran yang bisa menggunakan video tentang kasus-kasus yang pernah terjadi
atau gambar-gambar yang tentunya relevan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
dalam proses pembelajaran melalui indikator-indikator yang aka digali. Sehingga peserta
didik akan lebih aktif, kreatif dan bermakna dalam pembelajaran melalui audio visualnya
menganalisa muatan-muatan indikator yang terkandung dalam kompetensi dasar akan
dicapai. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Haryono (2012) yang mengatakan bahwa
Metode Pembelajaran Example Non Example merupakan metode pembelajaran dengan
menggunakan media gambar untuk di analisis oleh siswa dan menghasilkan deskripsi
singkat dari suatu materi pembelajaran serta menekankan kemampuan siswa untuk
menganalisis suatu konsep dari contoh dan non contoh dari materi yang dibahas. Dalam
hal ini, maka Metode Example Non Example diharapka mampu meningkatkan hasil
belajar dalam pembelajaran Matematika Kelas V UPT SD Negeri 01 Karya Jaya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, permasalahan yang dihadapai di
kelas V UPT SD Negeri 01 karya Jaya dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.
2. Rendahnya rata-rata nilai Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester Mata
Pelajaran Matematika.

C. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut diatas dapat kita analisis permasalahan yang
terjadi, adapun analisis masalahnya yaitu sebagai berikut:

a. Tingkat kreativitas pembelajaran Matematika sangat rendah.


b. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran masih kurang.

D. Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah peneliti melakukan identifikasi masalah, dan melakukan analisis masalah
masalah yang ada, selanjutnya peneliti berusaha untuk mencari alternatif dalam
pemecahan masalah tersebut diatas, adapun alternatif dalam pemecahan masalah yang
ada yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam melakukan
kegiatan pembelajaran. Metode yang akan diterapkan yaitu metode Example Non
Example dalam meningkatkan perhatian siswa terhadap mata pelajaran matematika di
kelas V UPT SD Negeri 01 Karya Jaya .

E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah pokok
dalam pembelajaran ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan metode Example non example untuk meninggatkan hasil
belajar peserta didik pada materi bangun ruang di kelas V UPT SDN 01 Karya Jaya.
2. Bagaimana cara menerapkan metode Example non example untuk meninggatkan
hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang di kelas V UPT SDN 01 Karya
Jaya.

F. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan dilakukannya kegiatan penelitian ini, yakni sebagai berikut :

1. Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pada materi bangun ruang dengan
menggunakan metode Example Non Example di kelas V UPT SDN 01 Karya Jaya.

2. Mengetahui cara menerapkan metode Example non example untuk meninggatkan


hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang di kelas V UPT SDN 01 Karya
Jaya.

G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam usaha-usaha
yang mengarah pada pengembang pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar.
Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan kajian bagi usaha penelitian
lanjutan, perbandingan maupun tujuan lain yang relevan.

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah.
a. Bagi siswa :
1) Meningkatkan kreativitas siswa, karena dibutuhkan kemampuan untuk
mengkreasikan catatan dalam Metode Pembelajaran Example Non Example.
2) Memperdalam pemahaman, karena dalam Metode Pembelajaran Example Non
Example siswa harus mengetahui konsep dari materi himpunan untuk
menentukan ide pokok pikiran dari materi tersebut.

b. Bagi Guru
1) Mendapatkan strategi pembelajaran Matematika dengan metode pembelajaran
“Example Non Example” sebagai suatu alternatif dalam upaya mengaktifkan
siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2) Membantu guru untuk melaksanakan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar
secara efektif dan efisien.

c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk
meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnnya berpengaruh pada mutu
sekolah.
H. Definisi Operasional
Definisi Operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menyamakan
pandangan mengenai beberapa istilah yang digunakan sebagai berikut :
1. Belajar
Belajar adalah usaha merubah tingkah laku yang berkaitan dengan penambahan
ilmu, kecakapan, keterampilan sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan
penyesuaian diri yang dalam prosesnya terjadi interaksi dengan lingkungan sebagai
hasil dari pengalaman. Dalam penelitian ini digunakan metode Example Non Example
untuk merealisasikan definisi belajar yang telah disebutkan.

2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi yang artinya ada perubahan tingkat
kemampuan setelah dilakukan kegiatan belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini
setelah dilakukan pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Example
Non Example siswa mencapai target sesuai Kriteria Keberhasilan Tindakan.

3. Pembelajaran Matematika
Serangkaian proses kegiatan belajar yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi serta
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya dalam usaha mencapai
perubahan-perubahan yang relatif konstan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan lainnya tentang Matematika. Pembelajaran Matematika dalam
penelitian ini mendorong siswa untuk membangun sendiri kreasi dan pengetahuannya
menggunakan metode Example Non Example yang diharapkan mampu meningkatkan
hasil belajar.

4. Example Non Example


Metode yang dirancang oleh guru untuk membantu proses belajar siswa yang
dilaksanakan dengan menggunakan gambar atau ilustrasi lain yang dapat memancing
daya kritis siswa untuk menganalisis, mendeskripsikan, hingga menyimpulkan sesuatu
yang terkandung dalam contoh yang diberikan untuk mempelajari dan menguasai
konsep-konsep materi yang sedang dibawakan.

Anda mungkin juga menyukai