Resume Chapter 9 Inventories: Additional Valuation Issues
Resume Chapter 9 Inventories: Additional Valuation Issues
Resume Chapter 9 Inventories: Additional Valuation Issues
CHAPTER 9
INVENTORIES: ADDITIONAL VALUATION ISSUES
Transfer masukdari departemen lain dilaporkan dengan cara yang sama seperti pembelian
dari perusahaan luar.
Kekurangan biasa (kerusakan, kerusakan, pencurian, susut) harus mengurangi kolom ritel
karena barang-barang ini tidak lagi tersedia untuk dijual.
Kekurangan yang tidak wajar,di sisi lain, dikurangkan dari kolom biaya dan ritel dan
dilaporkan sebagai jumlah persediaan khusus atau sebagai kerugian.
Diskon karyawan (diberikan kepada karyawan untuk mendorong loyalitas, kinerja yang
lebih baik, dan sebagainya) dipotong dari kolom ritel dengan cara yang sama seperti
penjualan.
Evaluasi Metode Persediaan Ritel
Perusahaan seperti Carefour, Vionata, dan Mitra menggunkaan metode persediaan ritel
untuk menghitung persediaan karena alasan berikut :
Salah satu karakteristik dari metode persediaan eceran adalah bahwamemiliki efek rata-
rata pada berbagai tingkat laba kotor.Ini bisa menjadi masalah ketika perusahaan menerapkan
metode ini ke seluruh bisnis, di mana tingkat laba kotor bervariasi antar departemen. Tidak ada
kelonggaran untuk kemungkinan distorsi hasil karena perbedaan tersebut. Perusahaan
menyempurnakan metode eceran dalam kondisi seperti itu dengan menghitung persediaan secara
terpisah menurut departemen atau kelas barang dagangan dengan laba kotor yang serupa. Selain
itu, keandalan metode ini mengasumsikan bahwa distribusi item dalam persediaan mirip dengan
"campuran" dalam total barang yang tersedia untuk dijual.
5. Presentation and Analysis
Penyajian Persediaan
Standar akuntansi mensyaratkan pengungkapan laporan keuangan atas pos-pos berikut
yang terkait dengan persediaan: