Umkm Marning 2
Umkm Marning 2
Umkm Marning 2
dengan strategi diversifikasi. Strategi diversifikasi adalah suatu upaya mencari dan mengembangkan
produk atau pasar yang baru atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan
penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas (menurut Fandy Tjiptono). Hal inilah yang coba
dikembangkan pada UKM Marning Desa Sidomukti Kecamatan Jenawi Karanganyar. Karena selama
ini selain dijual dalam bentuk mentah, jagung di Kabupaten Karanganyar juga telah diolah menjadi
produk olahan pangan. Salah satu UKM yang mengusahakan camilan dari bahan olahan jagung di
desa ini adalah UKM Mekar Sari. Selama ini UKM ini memproduksi olahan jagung dengan membuat
marning secara kontinyu dan telah memiliki pangsa pasar yang cukup baik. Dengan semakin
berkembangnya teknologi pengolahan hasil pangan maka jagung dapat diolah menjadi berbagai
macam produk makanan. Untuk itu dalam upaya pengembangan usaha, UKM ini berhasrat untuk
melakukan difersifikasi konsentris olahan jagung menjadi produk tortilla jagung. Terkait dengn
pengembangan usaha ini maka perlu dilakukan pendampingan melalui introduksi teknologi tepat
guna mesin pembuat tortilla jagung dan benchmarking produsen tortilla. Dengan adanya diversifikasi
jagung menjadi berbagai produk olahan maka diharapkan akan menambah produk-produk hasil
olahan jagung dan dapat meningkatkan konsumsi jagung untuk pangan. Hal ini tentunya akan
memberikan multiplier effect baik bagi petani jagung maupun industri pangan yakni para UKM
dbidang olahan pangan jagung.
Di Indonesia, daerah-daerah penghasil utama tanaman jagung diantaranya adalah Propinsi Jawa
Tengah dan Kabupaten Karanganyar di kenal sebagai salah satu produsen jagung yang cukup
melimpah. Hasil penelitian Setyowati et al (2011), menunjukkan bahwa marning merupakan salah
produk agroindustri unggulan kedua di Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar. Dan salah satu
desa yang merupakan sentra produsen
marning adalah dukuh Tawangrejo, Desa Sidomukti, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
UKM yang mengusahakan marning di desa ini antara lain UKM Mekar Sari dan UKM Barokah. Kedua
UKM ini memproduksi marning secara kontinyu dan keduanya memiliki komitmen kuat untuk terus
mengembangkan usahanya ditengah persaingan produk sejenis ataupun camilan yang lain.
UKM Mekar Sari adalah UKM produsen olahan jagung (marning) milik Bapak Suparmin. UKM ini telah
berjalan selama kurang lebih 13 tahun. Marning merupakan produk unggulan UKM Mekar Sari selain
produk yang lain yakni keripik singkong (dimana singkong merupakan hasil komoditas pertanian
unggulan tertinggi di Karanganyar). UKM Mekar Sari sudah memproduksi marning kontinyu (setiap
hari) dengan produksi rata-rata per hari mencapai 1,5 kwintal jagung mentah atau jika telah diolah
akan menjadi sekitar 150 kilogram marning. Produk marning dijual secara rutin ke agen di Pasar
Bunder Kabupaten Sragen, beberapa agen kecil di sejumlah pasar di Kabupaten Karanganyar dan
sebagian produk diambil oleh sales atau “bakul” dirumah Bapak Suparmin untuk dipasarkan hingga
Purwodadi, Tawangmangu, Sine dan Solo.
Produk Marning merupakan produk konvensional yang telah bertahun-tahun diproduksi oleh UKM
Mekar Asri dan UKM Barokah dengan menggunakan bahan baku jagung, karena banyaknya pesaing
dikhawatirkan masyarakat mulai jenuh dengan produk marning. Upaya untuk menjaga stabilitas dan
keberlanjutan usaha yaitu dengan melakukan diversifikasi produk dengan bahan baku jagung yaitu
dengan memproduksi tortila. Atas dasar pertimbangan hal tersebut maka sangat tepat untuk
kembali mendampingi mereka mengembangkan usaha dengan diversifikasi produk. Dengan
pertimbangan bahwa UKM ini kontinyu produksinya yang artinya secara tidak langsung UKM ini ikut
serta dalam membuka lapangan kerja terutama bagi ibu-ibu disekitar rumah produksi mereka, maka
tim berencana memberikan dampingan lanjutan untuk melakukan diversifikasi produk olahan jagung
menjadi tortilla jagung Dengan demikian diperoleh manfaat yang lebih tinggi bagi UKM tersebut juga
kemanfaatannya bagi masyarakat sekitar yang pada gilirannya akan diperoleh peningkatan
pendapatan.
Seminar Nasional 6th UNS SME’s SUMMIT & Awards 2017 Peningkatan Daya Saing UMKM Berbasis
Ekonomi Kreatif dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
jagung menjadi kerupuk jagung atau yang lebih dikenal tortilla dapat diterima oleh masyarakat.
Proses pengolahan produk ini cukup sederhana sehingga berpotensi membuka peluang usaha
sebagai industri rumah tangga. Mutu produk olahan yang baik dapat meningkatkan nilai jual dan
memperluas pasar.
Konsep diversifikasi produk merupakan upaya untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa
produk yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Diversifikasi produk artinya
menganeka ragamkan produk. Jadi UKM Mekar Sari yang selama ini telah memproduksi olahan
jagung menjadi marning akan melakukan diversifikasi produk yakni mengolah jagung menjadi
tortilla. Berikut digambarkan kediatan-kegiatan pengbdian yang diberikan oleh tim pada UKM mitra
Teknologi Tepat Guna Pembuat Tortilla dan Mesin Pengemas Continues Sealer Introduksi teknologi
yang akan diberikan dalam kegiatan pengabdian ini mesin pembuat tortilla jagung yang food grade.
Dengan teknologi tepat guna ini ini UKM
dapat melakukan diversifikasi produk olahan jagung.
Peningkatan Daya Saing UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
Selain di berikan alat pembuat tortilla, kepada UKM Mekar sari ini juga di introduksikan alat
pengemas semi otomatis continuous sealer. Mesin ini memiliki tingkat segel yang cukup rapat,
dengan keceparan sealer yang cukup bagus dengan rate speed 12 meter per menit sepanjang sealer.
Lebar seal dari mesin ini juga dapat di atur karena memiliki range lebar 6-12 mm. Selain itu
continues sealer ini juga dilengkapi system pencetakan kadaluarsa dengan system emboss, hal ini
tentu akan membuat kemasan lebih menarik, sebab seringkali kita tertarik pada suatu makanan
karena packaging/kemasan yang aman dan menarik. Dengan kemasan yang bagus tentunya produk
pun akan lebih berkualitas, awet dan renyah lebih lama.