Manajamen Strategi PT Wings
Manajamen Strategi PT Wings
Manajamen Strategi PT Wings
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
produk dan penerapan mesin-mesin baru berteknologi modern. Pada tahun
1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan pabrik
kacang lapis yang meliputi : kacang atom, kacang telur dan kacang madu.
Ekspansi ke beragam produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat
dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk
kacang lapis ini ternyata mampu melampaui prestasi yang dicapai oleh
produk kacang garing.
4
Sejati. Meskipun relatif baru, pertumbuhan laba atas penjualan
memperlihatkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan
pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar
dari luar negeri, seperti negaranegara Timur Tengah, juga terus meningkat.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di berbagai lokasi,
telah berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin
dan peralatan berteknologi modern. Mesin oven yang mencakup drying
machine dan roasting machine, misalnya, khusus didatangkan dari Belgia dan
Jerman. Selain itu, kini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang
didisain secara khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk
yang dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kerjasama yang simultan dan
terencana antara Divisi Pemasaran ,Divisi Riset dan Pengembangan serta
Divisi Produksi. Yang pada akhirnya, mampu menyuguhkan beraneka macam
produk makanan dan minuman yang inovatif dan berstandar internasional,
dengan tetap mengacu kepada selera dan kepuasan pelanggan.
5
diwujudkan melalui semua program yang dilaksanakan oleh PT GarudaFood,
salah satunya melalui kegiatan CSR.
6
Gambar 5
Struktur Organisasi GarudaFood
CEO GARUDAFOOD
Manufacturing Marketing International Research & Quality Finance Human Capital &
Director Director Marketing & Sales Director Director Corporate Affairs
Director Director
7
2.2 Produk , MarketPlace & Kompetitor Perusahaan
A. Line Bisnis PT GarudaFood
8
B. Marketplace
sejak tahun 2018 Garudafood mulai melakukan strategi open collaboration
dengan berbagai marketplace business to business (B2B), baik dalam bentuk
joint promo, jaminan ketersediaan pasokan hingga kemitraan distribusi yang
didukung oleh kekuatan jalur distribusi Garudafood yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Selain mendukung pertumbuhan marketplace B2B dengan memberikan
akses terhadap pasokan barang, Garudafood bersama Tokopedia membentuk
kemitraan dengan merintis operasional perdana Mitra Tokopedia. Garudafood
bertindak sebagai partner logistik (4PL- Fourth Party Logistic) melalui
platform B2B Mitra Tokopedia dengan 14 titik depo dan menjangkau lebih
dari 130.000 mitra pengecer Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di
pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan maupun Lombok. Melalui kerja
sama ini, Garudafood mendorong secara aktif pemerataan distribusi produk
serta memberikan kemudahan akses bagi toko atau warung untuk membeli
produk-produk unggulan Garudafood.
Selain itu Garudafood juga memberikan jaminan keamanan dan
kenyamanan terhadap kualitas produk yang dibeli oleh konsumen serta
mengintegrasikan back end process mulai dari pasokan sampai pengiriman.
Dijelaskan, selain Garudafood, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) yang
merupakan entitas anak Perseroan melalui produk olahan keju Prochiz dan
TopChiz juga fokus mengembangkan jaringan distribusi dengan menggarap
pasar online. Sampai dengan 2021 tidak kurang dari empat marketplace yang
telah menjalin kerjasama dengan KEJU yaitu Tokopedia, Shopee, JDID.com
dan Blibli.com. Meski KEJU baru secara resmi memasuki marketplace pada
2020 namun telah mencatat pertumbuhan yang cukup baik.
9
C. Kompetitor Perusahaan
Menurut Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto yang selaku Preskom PT
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.Ia menyebutkan, GoFood atau GrabFood
sekarang menjadi pesaing kuat penyedia makanan snack. Dugaannya,
GoFood dan GrabFood omsetnya akan mencapai Rp 35 triliun-40 triliun
dalam waktu singkat. Kehadiran food delivery yang didukung teknologi
digital ini, menurutnya, mendorong perubahan perilaku konsumen dalam hal
snacking, yang sebelumnya ngemil makanan kecil kemasan, kini memilih
fresh food (dimasak saat itu lalu diantar). “Anak-anak milenial itu bisa pesan
tengah malam dengan adanya layanan digital pesan-antar ini,” ujar Sudhamek
yang kini menghabiskan 60% waktunya untuk membantu Pemerintaham Joko
Widodo dan 40% untuk mengurusi bisnis keluarga.
Melihat perubahan tersebut, menurut Sudhamek, tidak ada cara lain
kecuali berkolaborasi. Misalnya, Garudafood berkolaborasi dengan
Tokopedia. Ia menyebutkan, kini dengan teknologi digital juga muncul gerai-
gerai baru seperti Bluemart yang merupakan food vending machine. Bagi
pemain ritel konvensional, pendatang baru tersebut jelas menjadi ancaman.
“Mereka tidak bisa dilawan, kita harus ride the wave,” katanya tandas.
Garudafood pun tetap mencermati perkembangan itu karena merupakan key
success factor yang ada dalam IKSF. Jumlah pemain pangan juga makin
banyak. “Perusahaan raksasa yang dulu tidak masuk ke bisnis makanan dan
minuman, sekarang beramai-ramai ikut masuk. Artinya, competitive
landscape-nya semakin keras,” katanya.Sudhamek memberi contoh lain, soal
jaringan distribusi, pihaknya tidak bisa lagi mempertahankan hanya sebagai
perusahaan distribusi, tetapi model bisnisnya berubah menjadi perusahaan
logistik. “Kami lalu mengambil langkah, jika tidak bisa dikerjakan sendiri, ya
kolaborasi,” katanya tegas. Dalam membangun kemitraan, Garudafood
menerapkan “value chain based partnership” atau kemitraan yang berbasis
pada rantai nilai. Ini biasanya terkait bahan baku, produksi, dan distribusi.
10
Ketika Garudafood akan menghasilkan produk tertentu tetapi tidak masuk
kalkulasinya, biasanya akan mencari partner untuk mengerjakannya bersama.
Sementara itu, di bidang rantai pasok, untuk mewujudkan level pelayanan
yang tinggi, produk yang enak, cepat, dan murah, Garudafood juga
menggandeng mitra. Misalnya, pada produk-produknya yang berbasis
cokelat, menggandeng Barry Callebout, produsen cokelat dunia, untuk
menjadi pemasok utama Garudafood dalam kerjasama yang eksklusif.
11
2.4 MARKETING
A. PROMOSI
Untuk lebih mengenalkan hasil produksi perusahaan PT Mayora
Indah,Tbk melakukan promosi melalui beberapa media dan secara aktif
mendirikan stand di berbagai daerah dan di berbagai kegiatan yang
sekiranya dapat menarik minat konsumen terhadap hasil produksi
perusahaan. Media yang digunakan oleh PT Mayora Indah,Tbk antara
lain, berita acara, video, foto dan iklan. Akan tetapi iklan yang dilakukan
sangat minim. Promosi penjualan PT Mayora yaitu kepada penyedia
layanan sepeda keliling dengan menawarkan pendapatan yang tinggi
serta kepedulian sosial yang tinggi. Contohnya Perusahaan menawarkan
kopi kepada penjual koran, yang mana ketika ada pembeli koran yang
ingin membeli koran, mereka dapat membaca koran dengan menikmati
kopi.
B. PERSAINGAN
Mayora memiliki banyak pesaing di dalam industri makanan dan
biskuitseperti seperti PT Danone Bicuits Indomesia, PT Ultra Prima
Abadi, PTNabisco Foods, PT Arnott’s Indomesia, PT General Food
Industries, dan PT Monde Mahkota Biscuit. PT Mayora tetap
mempunyai keunggulan karenamenggunakan bahan baku yang bermutu
dengan melakukan penelitian. Selaiitu, PT Mayora mempunya mesin
pengemasan yang mampu mengemas biskuit dalam jumlah ribuan dalam
sejam..
12
C. PENCAPAIAN
2020
PT Mayora Indah Tbk memenangkan penghargaan untuk ASEAN
Bussines Award 2020 untuk kategori Priority Integration Sector (Agri
based Products). Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG)
raksasa asal Indonesia ini dinilai berhasil dalam hal pertumbuhan
pendapatan dan laba bersih. Serta Inovasi Produk, Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dan juga ketenagakerjaan.
2021
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) meraih The Best FMCG Company in
Export Market 2021 pada CNBC Awards 2021 'The Best Consumer and
Hospitality Companies 2021'. Media ekonomi terbesar dan terintegrasi,
CNBC Indonesia, mengapresiasi kontribusi Mayora yang terus
bertumbuh di tengah Pandemi Covid-19.
2.5 OPERASIONAL
A. PROSES PRODUKSI & PENGEMBANGAN PRODUK
Dalam mengembangkan teknologinya, PT. Mayora telah menggunakan
teknologi dalam proses produksinya. Dalam proses produksi, PT. Mayora
mulai tahap pembuatan hingga proses pengemasan produk menggunakan
13
teknologi canggih, seperti: satu mesin pengemasan biskuit dari Eropa yang
dimiliki PT Mayora, mesin tersebut diklaim sebagai mesin pengemas terbesar
di dunia. Mesin tersebut menggunakan teknologi robot yang mampu
memindahkan ribuan biskuit dalam waktu satu jam ke tempat pengemasan.
Selain itu, PT Mayora menggunakan mesin Schorch buatan Denmark untuk
memproduksi makanan jenis butter cookies. Sedangkan untuk memproduksi
permen, PT Mayora menggunakan mesin bermerek Bosch buatan Italia dan
satu mesin permen buatan Jepang yaitu Japan Automatic Machine (JAM).
Disamping menggunakan teknologi mesin yang canggih, Mayora juga
mendirikan laboratorium untuk setiap unit produk yang dihasilkan dengan
melakukan penelitian yang tidak hanya pada hasil produk akhir tetapi juga
pada bahan baku yang dipergunakan..
14
dalam Perseroan sesuai kompetensinya masing-masing. Salah satu aspek
penting dalam komitmen PT. Mayora Indah Tbk terhadap keberagaman
adalah memberikan kesempatan yang adil dan sama ke semua karyawan
untuk mengikuti pelatihan.
2) Pendidikan dan/atau pelatihan
Seluruh karyawan PT Mayora Indah, Tbk juga dikembangkan
kompetensinya melalui berbagai progran training dan pengembangan. Pada
tahun 2020, Training Penetration Rate mencapai seluruh karyawan dengan
rata-rata jam pemenuhan training per karyawan adalah 14.47 jam.
3) Mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan
Hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan para pekerja
merupakah suatu keharusan untuk mencapai hasil yang saling
menguntungkan. Karenanya Perseroan selalu terbuka untuk menerima
masukan dan koreksi dari para pekerja. Salah satunya dilakukan dengan
membuat “Kuesioner Service Level Karyawan”, sehingga seluruh keluhan
dapat dijadikan pertimbangan untuk menjadi lebih baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
15
PT Mayora Indah Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang industri pangan, pabrik pertama berlokasi di Tangerang dengan target
market wilayah Jakarta dan sekitarnya. PT Mayora Indah Tbk adalah
perusahaan Fast Moving Consumer Goods yang mempunyai inti usaha dibidang
makanan. Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen
di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini
telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Produksi dari PT
Mayora Indah Tbk berbagai jenis kebutuhan pasar seperti biskuit, permen,
wafer, cokelat, makanan kesehatan dan juga kopi.
PT. Mayora Indah Tbk sudah mengimplementasi teknologi 4.0. Dimulai
pada Desember 2013, Mayora mengembangkan pengawasan kualitas produk
berbasis Android. Mereka memberikan nama sebagai Quality Mayora System
(QMS). Secara garis besar, QMS meliputi beberapa proses, di antaranya:
pemeriksaan material baku, audit supplier, pemeriksaan proses produksi,
pemeriksaan akhir barang jadi, dan tes evaluasi sensorik.
Dengan menerapkan teknologi robot dan sistem Quality Mayora System
(QMS) yang merupakan pemanfaatan era revolusi industri 4.0 dalam rangkaian
proses produksinya sehingga bisa memproduksi lebih banyak dengan waktu
yang singkat, hal ini merupakan efektif dan efisien. Keunggulan Mayora
terdapat di sumber dayanya. Sehingga Mayora tidak terlalu terbebani jika
menambah varian produk baru.
3.2 SARAN
Tidak mudah mendirikan dan menjalankan perusahaan sekaliber GOOD
hingga ke kancah internasional. Dalam dunia usaha tidak ada yang instan, perlu
ketekunan, kepandaian dan kepintaran secara bersama untuk mengembangkan
sebuah perusahaan hingga ke level luar negeri. Penerapan strategi manajemen
16
yang dilakukan oleh GOOD mencerminkan bahwa untuk menjadi perusahaan
yang besar memerlukan kekompakan yang luar biasa terhadap visi, misi dan
kebijakan yang ingin dijalankan. Untuk berkembang tak hanya teori-teori dasar
saja yang diterapkan, tetapi inovasi-inovasi terhadap strategi dan kebijakan
juga perlu dibentuk untuk menambah nilai plus suatu perusahaan.
1. Konsistensi
Sesuai dengan tagline Mayora, “Satu Lagi Dari Mayora”, hal ini
merupakan tujuan dari Mayora. Namun selama ini Mayora kurang
berinovasi dalam menghasilkan produk barunya. Sehingga kelompok kami
mengajukan strategi baru yaitu membuat produk baru.
2. Konsistensi
Kita mengajukan strategi varian produk baru karena selera masyarakat
yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Selain itu jika dihubungkan
dengan persaingan, pesaing mayora seperti PT Tiga Pilar Sejahtera Food
dan PT Indofood CBP Sukses Makmur yang selalu berinovasi dengan
produknya.
3. Kelayakan
Dengan menambah varian produk, Mayora tidak perlu menambah line
produksi dan sumber daya nya, dan tidak akan menimbulkan masalah baru.
Dilihat kapasitas Mayora saat ini, Mayora sudah mampu untuk
menghasilkan produk baru. Sehingga stategi ini cocok untuk Mayora.
DAFTAR PUSTAKA
Debora Christina Handjaja., & Lolita Ika Agus Seputro, . (2015). Analisis
Pelaksanaan Quality Control Pada Usaha GOOD . Makalah Revisi 20 (1),
56-78.
17
Agregasi Harian Neraca,, “Mayora Indah Bukukan Pendapatan Rp7,5 Triliun di
KuartalI-2022”
(https://economy.okezone.com/read/2022/05/25/278/2600068/mayora-indah-
bukukan-pendapatan-rp7-5-triliun-di-kuartal-i-2022/, Diakses pada 6 Juni 2022,
20,19)
18