PROPOSAL PENKES ANSIETAS Kelompok 2
PROPOSAL PENKES ANSIETAS Kelompok 2
PROPOSAL PENKES ANSIETAS Kelompok 2
Menyetujui,
Diketahui oleh
Kaprodi Keperawatan
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul ”Proposal
Pendidikan Kesehatan Guided Imagery Terhadap Mahasiswa Baru” hingga selesai.
Makalah ini telah kami susun dengan bantuan dari pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih
kepada pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Ibu Dr. Ida Faridah, S.Kp.,M.Kes selaku ketua yayasan STIKes Yatsi Tangerang
3. Ibu Ns. Ria Setia Sari S. Kep., M. Kep selaku Penanggung jawab profesi ners
4. Ibu Ns. Ayu Pratiwi, S. Kep., M. Kep selaku dosen pembimbing stase Jiwa
Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang turut
serta membantu kami dalam proses pembuatan laporan ini.Terlepas dari semua,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
penyusunan kalimat maupun tata bahasa dalam makalah ini. Oleh karena
itu,dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang
membangun dari teman-teman agar kami memperbaiki makalah ini akhir kata,
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat inspirasi terhadap
pembacanya.
i
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat Kegiatan 1
A. MASALAH UTAMA
1. Definisi 3
2. Penyebeb 4
3. Mekanisme koping 4
4. Rentang respon 4
5. Klasifikasi jenis dan sifat masalah 8
6. Pohon Masalah 9
7. Diagnose Keperawatan 10
ii
2. MANFAAT GUIDED IMAGERY 11
3. DASAR-DASAR LATIHAN 11
a. Sasaran 14
b. Susunan Acara 14
c. Susunan Kepanitiaan 15
e. Rencana Aggaran 17
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang
tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan dengan
keadaan stress (gejala yang menyakitkan) ketidakmampuan (gangguan pada
suatu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan resiko
terhadap kematian, nyeri ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan yang
penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
pendidikan kesehatan ini adalah bagaimana pengetahuan dan pola hidup klien
dalam menangani ansietas atau kecemasan ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh dari terapi guided imagery untuk menurunkan tingkat
kecemasan pada mahasiswa/ mahasiswi baru.
2. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan pengertian Ansietas
2) Menjelaskan penyebab Ansietas
3) Menjelaskan mekanisme koping
4) Menjelaskan rentang respons
5) Menjelaskan klarifikasi jenis dan sifat masalah
6) Menjelaskan pohon masalah
D. Manfaat Kegiatan
1. Manfaat bagi klien
1
2
A. MASALAH UTAMA
Ansietas
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Definisi
Kecemasan (ansietas) adalah sebuha emosi dan pengalaman subjektif
dari seseorang. Pengertian lain cemas adalah suatu keadaan yang membuat
seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan. Jadi, cemas
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Kususmawati,
2020).
2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi (pendukung)
Ketegangan dalam kehidupan dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
1. Peristiwa traumatik
2. Konflik emosional
3. Gangguan konsep diri
4. Frutasi
5. Gangguan fisik
6. Pola mekanisme koping keluarga
7. Riwayat gangguan kecemasan
8. Medikasi
b. Faktor Presipitasi
1. Ancaman terhadap integritas fisik
a. Sumber internal
b. Sumber eksternal
2. Ancaman terhadap harga diri
3
a. Sumber internal
4
4
b. Sumber eksternal
3. Mekanisme koping
a. Reaksi yang berorientasi pada petugas yaitu upaya yang disadari dan
berorientasi pada tindakan untuk memenuhi realistic tuntutan situasi stress,
misalnya perilaku menyerang untuk mengubah atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan.
b. Mekanisme bertahan ego dapat membantu mengatasi ansietas ringan dan
sedang, tetapi berlangsung secara tidak sadar, serta melibatkan penipuan
diri, distorsi realitas bersifat maladaptive. Menurut halimah (2018),
mekanisme pertahanan ego yang digunakan adalah: Kompensasi,
penyangkalan, pemindahan, disosiasi. Identifikasi, intelektualisasi,
introjeksi, fiksasi, proyeksi, rasionalisasi dan reaksi formasi.
4. Rentang Respon
a. Kecemasan Ringan
Menurut Videbeck (2018), respon dari kecemasan ringan adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari kecemasan ringan adalah:
Ketegangan otot ringan
Sadar akan lingkungan
Rileks atau sedikit gelisah
Penuh perhatian
Rajin
2) Respon kogniif dari kecemasan ringan adalah:
Lapang persepsi luas
Terlihat tenang, percaya diri
Perasaan gagal sedikit
Waspada dan memperhatikan banyak hal
Mempertimbangkan informasi
Tingkat pembelajaran optimal
5
b. Kecemasan Sedang
Menurut Videbeck (2018), respon dari kecemasan sedang
adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari kecemasan sedang adalah:
Ketegangan otot sedang
Tanda-tanda vital meningkat
Pupil dilatasi, mulai berkeringat
Sering mondar-mandir, memukul tangan
Suara berubah: bergetr, nada suara tinggi
Kewaspadaan dan ketegangan meningkat
Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung
2) Respon kognitif dari kecemasan sedang adalah:
Lapang persepsi menurun
Tidak perhatian secara selektif
Fokus terhadap stimulus meningkat
Rentang perhatian menurun
Penyelesaian masalah menurun
Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
3) Respon emosional dari kecemasan sedang adalah
Tidak nyaman
Mudah tersinggung
6
c. Kecemasan berat
Menurut Videbeck (2018), respon dari kecemasan berat adalah:
1) Respon fisik kecemasan berat adalah:
Ketegangan otot berat
Hiperventilasi
Kontak mata buruk
Pengeluaran keringat meningkat
Bicara cepat, nada suara tinggi
Tindakan tanpa tuuan dan serampangan
Rahang menegang, mngertakan gigi
Mondar-mandir, berteriak
Meremas tangan, gemetar
2) Respon kognitif kecemasan berat adalah:
Lapang persepsi terbatas
Proses berpikir terpecah-pecah
Sulit berpikir
Penyelesaian masalah buruk
Tidak mampu mempertimbangkan informasi
Hanya memperhatikan ancaman
Preokupasi dengan pikiran sendiri
Egosentris
3) Respon emosional kecemasan berat adalah:
Sangat cemas
Agitasi
7
Takut
Bingung
Merasa tidak adekuat
Menarik diri
Penyangkalan
Ingin beban
d. d. Panik
e. Menurut Videbeck (2018), respon dari panik adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari panik adalah:
Fight, fight, atau freze
Ketegangan otot sangat berat
Agitasi motorik kasar
Pupil dilatasi
Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun
Tidak dapat tidur
Hormon stress dan neurotransmitter berkurang
Wajah menyeringai, mulut terngang
4) Respon kognitif dari panik adalah:
Persepsi sangat sempit
Pikiran tidak logis, terganggu
Kepribadian kacau
Tidak dapat menyelesaikan masalah
Fokus pada pikiran sendiri
Tidak rasional
Sulit memahami stimulus eksternal
Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi
5) Respon emosional dari panik adalah:
8
Merasa terbebani
Merasa tidak mampu, tidak berdaya
Lepas kendali
Mengamuk, putus asa
Marah, sangat takut
Mengharapkan hasil yang buruk
Kaget, takut, lelah
b. Faktor Presipitasi
Stressor presipitas adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat
mencetuskan timbulnya kecemasan. Stressor presipitasi dikelompokan
menjadi dua bagian yaitu :
1) Ancaman terhadap integritas fisik, meliputi:
Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis siste
imun,regulasi suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya: hamil)
Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri,
polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya
tempat tinggal.
2) Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun,
regulasi, suhu tubuh, perubahan biologis normal ( misalnya : hamil).
Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri,
polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya
tempat tinggal.
Sumber internal, kesulitan dalam hubungan interpersonal dia rumah dan
tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman
terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri
Sumber eksternal, kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan
status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya.
6. Pohon Masalah
10
Effect
Isolasi Sosial
Core Problem
Ansietas
Koping Individu
Causa
Tidak Efektif
7. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas
b. Koping Individu Tidak Efektif
c. Isolasi Sosial
A. Sasaran
B. Susunan Acara
Pengisi acara
Waktu Kegiatan
(PJ)
09.00 - 09.05 WIB Mulai acara dan pembukaan Leader
09.06 – 09.21 WIB Melakukan teknik terapi Seluruh
mahasiswa
09.22 – 09.27 WIB Penjelasan tentang materi harga CO Leader
diri rendah situasional
09.28 – 09.33 WIB Sesi tanya jawab (minimal 2 Observer
pertanyaan)
09.34 – 09.40 WIB Penutup Leader
C. Susunan Kepanitiaan
Sie Acara : Diah Khourunisah, Siti Ika Paujiyah, Rahmah, Alif Fuadi
Sie Perkap : Shindy Ainun Reskawati, Shella Damayanti, Siti Min Mudattiles
14
15
No Kegiatan Minggu Ke 3
1 Pembuatan proposal
2 Pembuatan media pendidikan
kesehatan
3 Konsultasi proposal
4 Pesiapan kegiatan
5 Pelaksanaan kegiatan
6 Evalusi kegiatan
E. Rancangan Evaluasi
Hudaya, M. I. (2015). Penaruh Terapi Guided Imagery Terhadap Tingkat Kecemasan Pada
SURAT TUGAS
Nomor :
(Ns. Febi Ratna Sari, S.Kep,. M.Kep) (Ns. Ayu Pratiwi, S.Kep., M.Kep)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI TANGERANG
Alamat: Jl. Aria Santika No. 40 A Bugel. Margasari, Karawaci Kota Tangerang
Email: [email protected]
BERITA ACARA
Pada Hari Jumat Tanggal 25 Mei 2022
Telah dilaksanakan Kegiatan Pendidikan Kesehatan Menurunkan Terapi Guided
Imagery Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Baru
Jumlah Peserta 20 mahasiswa/i
Laki- Laki 5 mahasiswa
Perempuan 15 mahasiswa
Kegiatan Yang Penting :
1. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan tentang Telah dilaksanakan Kegiatan
Pendidikan Kesehatan Menurunkan Terapi Guided Imagery Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Baru
Demikianlah berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Tangerang, 25 Mei 2022
Kaprodi Keperawatan STIKes Yatsi Ketua Pelaksana
(Ns. Febi Ratna Sari, S.Kep,. M.Kep) (Ns. Ria Setia Sari, S.Kep.,
M.Kep)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI TANGERANG
Alamat: Jl. Aria Santika No. 40 A Bugel. Margasari, Karawaci Kota Tangerang
Email: [email protected]
DAFTAR HADIR
Acara : Kegiatan Penyuluhan Kesehatan tentang Telah dilaksanakan
Kegiatan Pendidikan Kesehatan Menurunkan Terapi Guided
Imagery Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada
Mahasiswa Baru
Hari/ Tanggal : 27 Mei 2022
Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Ruang 309 Lantai 3 STIKes Yatsi Tangerang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI TANGERANG
Alamat: Jl. Aria Santika No. 40 A Bugel. Margasari, Karawaci Kota Tangerang
Email: [email protected]
17.
18.
19.
20.