Skripsi - Merlin Julfiani

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 98

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN SIKAP IBU DENGAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS LABUAN KABUPATEN DONGGALA

SKRIPSI
Diajukan sebagai satu syarat dalam menyelesaikan program Pendidikan
Diploma IV Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palu Jurusan keperawatan

Oleh :

MERLIN JULFIANI
NIM. P07120317025

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV
KEPERAWATAN PALU
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Pembimbing Poltekkes
Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi DIV Keperawatan Palu.

Nama : Merlin Julfiani

NIM : P07120317025

Palu, September 2021


Pembimbing I,

Firdaus HI.Yahya Kunoli.,SKM.M.Kes


NIP :19720920 199203 1 001

Palu, September 2021


Pembimbing II,

Nurlailah Umar.,S.Kep,Ns.,M.Kes
NIP. 19690113 199102 2 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIV Keperawatan

Iwan, S.Kep.,Ns.,SH.,M.Kes
NIP .19770326200312 1 004

i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Penguji Poltekkes Kemenkes
Palu Jurusan Keperawatan Program Studi DIV Keperawatan Palu

Nama : Merlin Julfiani


NIM : P07120317025
Tim Penguji
Palu, September 2021

Aminuddin, S.Kep,Ns,M.Kes Penguji 1


NIP. 197112221992031002

Palu, September 2021

Iwan,S.Kep.,SH.,M.Kes Penguji 2
NIP . 19770326 200312 1004

Palu, September 2021

Lenny.SKM.S.Kep.,Ns.M.Kes Penguji 3
NIP . 197110301992031008

Mengetahui,
Ketua Prodi DIV Keperawatan Palu

Iwan, S.Kep.,Ns.,SH.,M.Kes
NIP .19770326200312 1 004

ii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-IV KEPERAWATAN PALU

Merlin Julfiani, 2021 Hubungan Dukungan Suami dan Sikap Ibu dengan
Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Labuan
Kabupaten Donggala, Pembimbing (1) Firdaus Pembimbing (2)
Nurlailah Umar.

ABSTRAK
x + 53 halaman + 11 tabel + 1 gambar + 13 lampiran

survei awal yang dilakukan peneliti pada beberapa orang ibu –ibu
menyusui dan mempunyai bayi 0 – 6 bulan di desa Labuan. Menanyakan pada
beberapa responden tentang sikap ibu dalam pemberian Asi Eksklusif pada ibu
menyusui mengatakan bahwa “ setelah melahirkan ia memberikan ASI kepada
bayinya tetapi sebelum bayinya berusia 6 bulan, ibu mengatakan sudah
memberikan air atau susu formula kepada bayinya karena ia takut anaknya lapar
dan anaknya sering menangis”. Dan ibu mengatakan bahwa suaminya juga jarang
memberi dukungan kepada ibu setelah selesai menyusui. Tujuan penelitian ini
adalah diketahuinya hubungan antara dukungan suami dan sikap ibu dengan
pemberian ASI Ekskluaif di wilayah kerja puskesmas Labuan kabupaten
Donggala.
Jenis penelitan ini yaitu kuantitatif, menggunakan metode analitik korelasi
dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua ibu
menyusui yang tidak ASI Eksklusif sampel 34 responden menggunakan metode
acak sederhana (simple random sampling). Pengolahan data menggunakan
komputer dengan analisa data adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan
uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan dari 34 responden mayoritas ibu yang
mendaoat dukungan suami yang mendukung pemberian ASI Eksklusif sebanyak
0,0% dengan p-value 0,004. Ibu yang memiliki Sikap merespon dalam pemberian
ASI Eksklusif sebanyak 4,2% dengan p-value 0,026.
Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa ada hubungan dukungan suami
dan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. Disarankan kepada ibu yang
menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayi 0-6 bulan, untuk suami
sebagai kepala keluarga diharapkan menjalankan peranya sebagai support system
bagi ibu agar dapat memberikan ASI Eksklusif.

Kata Kunci : Dukungan Suami, Sikap Ibu dan Pemberian ASI Eksklusif
Daftar Pustaka: 32 referensi (2013 – 2021)

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan bagi BagI Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Suami dan Sikap Ibu dengan

Pemberian ASI Eksklusif di Wilatah Kerja Puskesmas Labuan Kabupaten

Donggala”.

Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka kesempatan ini peneliti

menyampaikan terima kasih kepada orang tua peneliti Ayahanda Masran dan

Ibunda Serli, Mama Gode, dan papa tua Adik Aldi Maryo atas segala bantuan

baik moril ataupun materil, kasih saying, dukungan, pengetahuan dan semangat

serta doa yang tulus dan iklas demi keberhasilan penuli.

Skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan semua pihak. Olehnya

itu ucapan serta penghargaan yang tinggi kepada yang terhormat :

1. Nasrul, SKM, M.Kes Direktur Poltekkes Kesehatan Kemenkes Palu yang

telah memfasilitasi penulis dalam melakukan penelitian.

2. Selvi Alfrida M. S. Kp., M. Si. Ketua jurusan Keperawatan yang telah

membantu dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini

3. Kepala Puskesmas Labuan yang sudah memberikan ijin dalam melakukan

penelitian

4. Iwan S. Kep, Ns, M.Kes Ketua program Studi DIV keperawatan Palu yang

telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini

iv
5. Firdaus HI.Yahya Kunoli., SKM. M. Kes selaku pembimbing I dan Nurlailah

Umar., S.Kep, Ns., M. Kes selaku pembimbing II yang banyak memberi

bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan peneliian ini

6. Aminuddin, S. Kep, Ns, M. Kes, Iwan, S. Kep., SH., M. Kes dan Leny. SKM.

S. Kep., Ns. M. Kes selaku tim penguji yang sudah banyak memberi masukan

dan saran yang sangat membantu sehingga peneliti dapat merampungkan

skripsi ini.

7. Kepada responden yang sudah membantu dalam melakukan penelitian

8. Dosen dan Staf Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu

yang membekali peneliti selama menempuh pendidikan,

9. Kepada sahabat-sahabatku Dhini Nursfira Ndeo, Ine Rahma Syariah, Nur

Fitri Rahmayati, Nur Zahra, Liana Ros, Miftah dan Indri, Afrilyana,

Afrilyani, Citra Syafira. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan selama

ini.

10. Kepada teman-teman DIV Keperawaatan angkatan 2017 yang selalu memberi

semangat dan dukungan untuk sama-sama berjuang meraih gelar sarjana

Terapan Keperawatan.

Peneliti menyadari bahwa kesempatan hanya milik Tuhan Yang Maha

Kuasa, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan khususnya bagi pembaca

Palu, Agustus 2021

Peneliti

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
...............................................................................................................................
ii
ABSTRAK
...............................................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR
...............................................................................................................................
iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep ASI Eksklusif .............................................................................6
B. Konsep Dukungan Susmi ......................................................................16
C. Konsep Sikap ........................................................................................19
D. Kerangka Konsep ................................................................................. 22

E. Hipotesis ...............................................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................24
B. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................24
C. Populasi dan Sampel ........................................................................24
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...............................25
E. Pengumumpulan Data .....................................................................27
F. Pengolahan Data ...............................................................................29
G. Uji Validitas dan Reabilitas..............................................................30
H. Analisis Data .....................................................................................35

vi
I. Penyajian Data ..................................................................................37
J. Etika Penelitian..................................................................................37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................40
B. Hasil Penelitian..................................................................................40
C. Pembahasan ......................................................................................46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan...................................................................................… 50
B. Saran .......................................................................................….50

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................….51

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.22

2.1 Komposisi Kandungan ASI....................................................................... 14

3.1 Hasil Uji Validitas Kuisioner Pemberian ASI Eksklusif..........................32

3.2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha.............................................34

3.3 hasil uji Reliabilitas.................................................................................... 34

4.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur di Wilayah kerja


Puskesmas Labuan..................................................................................... 40

4.2 Dristribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di


Wilayah Kerja Puskesmas Labuan............................................................ 41

4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Di wilayah


kerja puskesmas Labuan.............................................................................41

4.4 Distribusi frekuensi Berdasarkan dukungan suami dalam pemberian


ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Labuan..................................42

4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan sikap ibu dengan pemberian


ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Labuan...................................42

4.6 Distribusi Frekuensi pemberian ASI Eksklusif Di wilayah


kerja puskesmas Labuan.............................................................................43

4.7 Hubungan dukungan suami dalam pemberian ASI Eksklusif


di wilayah kerja puskesmas Labuan kabupaten Donggala................... 44

4.8 Hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif


di wilayah kerja puskesmas Labuan kabupaten Donggala.........................45

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konsep..........................................................................................22

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Pengambilan Data Awal

2. Lembar Penjelasan Sebelum Penelitian

3. Lembar Persutujuan Menjadi Responden

4. Kuesioner

5. Surat Izin Uji Validitas

6. Surat Telah Melaksanakan Uji Validitas

7. Surat Telah Menyelesaikan Penelitian

8. Pernyataan Keaslian Tulisan

9. Hasil Uji Validitas

10. Hasil Pengolahan Data

11. Jadwal Kegiatan Penelitian

12. Dokumentasi Penelitian

13. Daftar Riwayat Hidup

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) 2020, peningkatan angka

ibu menyusui secara global berpotensi menyelamatkan nyawa lebih dari

820.000 anak usia balita dan dapat mencegah penambahan 20.000 kasus

kangker payudara pada perempuan setiap tahunya. Namun di Indonesia, hanya

1 dari 2 bayiberusia dibawah 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif, dan

hanya sedikit lebih dari 5 persen anak yang masih mendapatan ASI pada usia

23 bulan. Artinya, hampir setengah dari seluruh anak Indonesia tidak menerima

gizi yang mereka butuhkan selama 2 tahun pertama kehidupan. Lebih dari 40%

bayi diperkenalkan terlalu dini kepada makanan pendamping ASI, yaitu

sebelummereka mencapai usia 6 bulan, dan makanan yang diberikan sering

kali tidak memenuhi kebutuhan gizi bayi (Wahyuningsih et al, 2020).

Menurut data World Health Organization-WHO (2017), menyatakan

bahwa pemberian Air Susu Ibu secara Eksklusif itu ketika ibu memberikan ASI

kepada anak di 6 bulan pertama kehidupan tampa adanya makanan

pendamping selain ASI, dan setelah 6 bulan anak diberikan tambahan makanan

padat ataupun cairan lainya untuk mendampingi pemberian ASI hingga usia 2

tahun. Hal tersebut sama dengan keputusan yang ditetapkan dalam memberikan

ASI kepada anak di Indonesia no 450 / menkes / SK / IV / 2004. Selain itu

dalam peraturan perundang – undangan No. 3 tahun 2012 juga telah dinyatakan

bahwa memberikan ASI merupakan suatu kewajiban bagi seorang ibu

1
2

menyusui, karena merupakan tugas penting bagi ibu menyusui (Nadia & Tesi,

2020).

presentase bayi baru lahir kurang dari 1 jam yang mendapatkan Inisiasi

Menyusu Dini di Indonesia sebesar 51,32% dan presentase bayi yang

mendapatkan ASI eksklusif usia 0 – 6 bulan mengalami penurunan menjadi

46,74%, dimana presentase tertinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat

sebesar 75,42% dan terendah di Provinsi Bengkulu sebesar 27,39% (Kemenkes

RI, 2018).

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan status gizi anak dalam 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).

Pemberian ASI eksklusif di Negara berkembang berhasil menyelamatkan

sekitar 1,5 juta bayi/tahun. Atas dasar tersebut WHO merekomendasikan

kebijakan pemerintah tentang pemberian ASI ekeklusif di Indonesia yang di

tetapkan sejak tahun 2004 melalui Kepmenkes RI Nomor

450/Menkes/SK/IV/2004 dan di perkut melalui peraturn pemerintah Nomor 33

Tahun 2012. Akan tetapi, adanya dukungan itu tidak diiringi oleh tingginya

presentase pemberian ASI eksklusif (Yulia, 2019).

Secara rata – rata Presentase cakupan bayi usia kurang dari 6 bulan

mendapa ASI Eksklusif di Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun 2015 sampai

tahun 2019 mengalami trend kenaikan yang tidak terlalu signifikan dari tahun

ke tahun, pada tahun 2015 sebesar 56%, tahun 2016 sebesar 56,3%, tahun 2017

sebesar 56, 6%, dan tahun 2018 sebesar 57,7%, namun pada tahun 2019

menurun menjadi 54,7%. Tahun 2019 cakupan pemberian ASI Eksklusif di


3

kabupaten Donggala yaitu > 50% (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tengah, 2019).

Berdasarkan pengambilan data awal di Puskesmas Labuan Kabupaten

Donggala, jumlah bayi sebanyak 100 orang, yang diberi ASI Eksklusif

sebanyak 66 orang dan tidak diberikan ASI Ekskluif sebanyak 34 orang

(Puskesmas Labuan, 2021).

Berdasarkan survey, yang dilakukan peneliti pada beberapa orang ibu –

ibu menyusui dan mempunyai bayi 0 – 6 bulan di desa Labuan. Menanyakan

pada beberapa responden tentang sikap ibu dalam pemberian Asi Eksklusif

pada ibu menyusui mengatakan bahwa “ setelah melahirkan ia memberikan

ASI kepada bayinya tetapi sebelum bayinya berusia 6 bulan, ibu mengatakan

sudah memberikan air atau susu formula kepada bayinya karena ia takut

anaknya lapar dan anaknya sering menangis”. Dan ibu mengatakan bahwa

suaminya juga jarang memberi dukungan kepada ibu setelah selesai menyusui.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Paramida, 2018),

terdapat hubungan dukungan keluarga dengan role attainment ibu dalam

pemberian ASI Eksklusif. Dukungan keluarga yang baik maka role attainment

ibu dalam memberikan ASI eksklusif Tinggi. Hasil penelitian (Probawati,

2017) bahwa peran ayah dalam role attainment ibu bisa tercapai karena adanya

dukungan dari seorang ayah, seorang ayah ikut serta dalam mengasuh bayi dan

terlihat dalam memilih MP ASI yang cocok dan sesuai dengan umur bayi.
4

Berdasarkan penelitian di atas maka peneliti ingin mengetahui

Dukungan Suami dan Sikap Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif pada ank 0 –

6 bulan di wilayah kerja puskesmas Labuan Kabupaten Donggala.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat di ambil sebuah

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara

dukungan suami dan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah

kerja Puskesmas Labuan Kabupaten Donggala?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan dukungan Suami dan sikap ibu dengan

pemberian ASI Eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Labuan Kabupaten

Donggala.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Diketahuinya hubungan dukungan Suami dengan pemberian ASI

Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Labuan Kabupaten Donggala.

b. Diketahuinya hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di

Wilayah kerja Puskesmas Labuan Kabupaten Donggala


5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Poltekkes Kemenkes Palu

Sebagai masukan dan referensi dalam proses belajar mengajar dan dapat

meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa/mahasiswi kesehatan

jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu.

2. Bagi Peneliti

Informasi yang diperoleh peneliti dapat digunakan untuk mengembangkan

dan menerapkan ilmu keperawatan yang telah diperoleh dalam penelitian

yang berhubungan dengan Hubungan Dukungan Suami dan Sikap Ibu

dalam Pemberian ASI Eksklusif.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi

keluarga terkait dukungan suami yang dapat mempengaruhi sikap ibu

selama menyusui bayi sehingga nantnya suami dapat melaksanankan peran

secara tepat dan dapat memberikan dukungan dengan optimal.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep ASI Eksklusif

1. Pengertian ASI Eksklusif

World Health Organization (WHO) 2017, ASI eksklusif adalah

pemberian ASI kepada bayi tampa tambahan makanan dan minuman lainya

sejak lahir sampai 6 bulan pertama, kecuali obat dan vitamin. Pemberian

ASI eksklusif pada bayi baru lahir merupakan salah satu upaya untuk

mencegah kematian dan masalah kekurangan gizi pada bayi dan balita.

ASi Eksklusif yaitu memberikan ASI saja, tanpa tambahan cairan

lain seperti susu formula, air putih, air teh, atau bahkan air jeruk. Pemberian

ASI Eksklusif pada bayi juga berarti tidak memberikan makanan tambahan

seperti bubur susu, papaya, pisang, nasi tim, bubur nasi, biscuit, dan

sebagainya (Roesli, 2013).

Pada saat bayi sakit, diberikanya ASI secara eksklusif dapat

mempercepat proses penyembuhan. ASI juga dapat membantu proses

pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Hal ini dikarenakan

didalam ASI terdapat berbagai macam nutrisi yang sangat di butuhkan

dalam pertumbuhan otak bayi yaitu berupa taurin, laktosa, DHA, AA,

Omega 3 dan Omega 6 (Asdi, 2018).

6
7

2. Manfaat ASI Eksklusif

Menurut IDAI, (2016) dengan menyusui, dapat mencegah 1/3

kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), kejadian diare dapat

turun 50%, serta dapat mengurangi insiden kanker leher rahim dan kanker

payudara, dan mempercepat involusi uterus.

(Lee, at all 2016) menemukan adanya hubungan positif antara durasi

brestfeeding dan indeks perkembangan mental anak bahwasanya menyusui

lebih dari 9 bulan dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak. ASI

eksklusif juga berperan dalam tumbuh kembang dan kecerdasan anak karena

ASI mengandung nutrisi yang spesifik dan komposisi terbaik yang sangat

dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi.

Manfaat ASI eksklusif bagi tumbuh kembang bayi dan ibu tak perlu

diragukan lagi, mulai dari mencegah resiko kanker payudara, kanker rahim,

hingga penyakit lain. ASI meningkatkan kecerdasan, meningkatkan harapan

hidup, dan mengurangi resiko anak terkena diabetes dan obesitas (Lancet,

2016).

Menurut (Astutik, 2017) juga membagi manfaat ASI ditinjau dari

beberapa segi, antara lain :

a. Manfaat ASI bagi bayi

1) ASI memiliki kandungan yang sesuai dengan kebutuhan bayi.

2) Jumlah kalori dalam ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai

usia 6 bulan.
8

3) ASI mengandung beberapa antibody yang melindungi dari paparan

penyakit.

4) Bayi dengan ASI eksklusif akan memiliki perkembangan

psikomotorik yang cepat.

5) ASI menunjang perkembangan penglihatan.

6) Adanya ikatan batin yang diperkuat dengan diberikanya ASI antara

ibu dan anak.

7) ASI memiliki kadar laktosa yang sesuai dengan kebutuhan bayi

sehingga dapat mengurangi kejadian karies dentis.

8) Mengurangi kejadian maloklusi.

b. Manfaat ASI bagi ibu

1) Mencegah pendarahan pasca persalinan.

2) Mempercepat involusi uterus.

3) Mengurangi resiko terjadinya Anemia.

4) Mengurangi resiko terjadinya kangker ovarium dan payudara.

5) Memberikan rasa dibutuhkan pada seorang ibu.

6) Sebagai salah satu metode kontrasepsi sementara.

c. Manfaat ASI bagi keluarga

1) Pemberianya mudah dan praktis.

2) Biaya yang dikeluarkan minimal.

d. Manfaat ASI bagi negara

1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.

2) Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.


9

3) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.

4) Meningkatkan kualitas generasi penerus.

3. Pemberian ASI Ditinjau dari Berbagai Aspek

Menurut Astutik, (2016), pemberian ASI ditinjau dari 4 aspek.

Aspek tersebut adalah sebagai berikut.

a. Aspek Biologis

Manusia termasuk jenis mamalia dan secara ilmiah seorang ibu yang

melahirkan akan melahirkan akan menghasilkan ASI. ASI dapat keluar

sendiri atau melalui isapan bayi, serta sangat bergantung pada keadaan

emosi ibu. Kolostrum merupakan salah satu kandungan ASI yang sangat

penting karena mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi.

b. Aspek Psikologis

Menyusui merupakan proses interaksi antara ibu dan bayi yang saling

mempengaruhi. Hubungan interaksi ini paling mudah tercipta selama 12

jam pertama dan mulai terjalin sejak beberapa menit setelah melahirkan.

Oleh karena itu, sangat di ajnjurkan agar bayi di susui sedini mungkin,

misalnya 30 menit setelah melahirkan. Proses menyusui yang berjalan

dengan baik akan memberikan kepuasan dan rasa aman bagi bayi melalui

kehangatan tubuh dan denyut jantung ibu.

c. Aspek Sosio – budaya

Dipedesaan, biasa terlihat bayi di susui ibunya setiap hari. Bahkan, gadis

– gadis sebelum menikah dan melahirkan anak dapat mengamati serta

mempelajari cara – cara menyusui. Dukungan masyarakat di sekitarnya


10

sangat membantu menyukseskan pemberian ASI sesudah bayi diahirkan.

Adanya urbanisasi kiranya perlu diantisipasi sehingga kebiasaan

menyusui bayi tidak ditinggalkan oleh ibu – ibu muda yang berada di

kota.

d. Aspek Ekonomi

Di negara berkembang, masalah sanitasi dan kebersihan belum begitu

baik. Misalnya, terjadi kematian bayi yang tinggi ada hubunganya

dengan penggunaan susu botol. Meninggalkan ASI dan beralih kepada

susu botol sangat merugikan dari segi ekonomi karena susu botol juga

harus dibeli.

4. ASI Menurut Stadium Laktasi

Dalam Astutik (2016), ASI menurut stadium laktasi dibagi menjadi

3 stadium, yaitu adalah sebagai berikut :

a. Kolostrum

Merupakan cairan piscous kental dengan warna kuning – kuningan

dan lebih kuning dibandingkan susu yang matur. Kolostrum juga dikenal

dengan cairan emas yang encer bewarna kuning (dapat pula jernih) dan

lebih menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit.

Sedangkan menurut Polard, (2016), kolostrum merupakan suatu cairan

kental berwarna kuning/jingga yang sangat pekat, tetapi terdapat dalam

volume yang kecil pada hari – hari awal. Kolostrum diproduksi sejak kira

– kira minggu ke-16 kehamilan (laktogenesis I) dan siap untuk

menyongsong kelahiran. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan pada


11

bayi. Kolostrum dapat melapisi usus bayi dan melindunginya dari

bakteri.

Kolostrum disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama

sampai ketiga atau keempat. Pada awal menyusui, kolostrum yang keluar

mungkin hanya sesendok teh saja. Pada hari pertama pada kondisi

normal, produksi kolostrum sekitar 0 -100 cc dan terus meningkat setiap

hari sampai sekitar 150 – 300 ml/24 jam.

Kolostrum mengandung zat antiinfeksi 10 – 17 kali lebih banyak

dibandingkan ASI matu. Komposisi dari kolostrum dari hari ke hari

selalu berubah – ubah. Rata – rata mengandung protein 8,5% lemak

2,3%, karbohidrat 3,5%, curpusculum colostrums, garam mineral (K, Na

dan Cl) 0,4%, air 85,1%, leukosit sisa – sisa epitel mati dan vitamin yang

larut dalam lemak.

b. Air Susu Masa Transisi (Peralihan)

ASI peralihan adalah air susu yang keluar setelah kolostrum

sampai sebelum menjadi ASI yang matang/matur. Ciri dari air susu pada

masa peralihan adalah sebagai berikut.

1. Disekresi ASI dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi. Teori

lain mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ke-3

sampai minggu ke-5.

2. Kadar protein makan rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak

makin tinggi.
12

3. Volume ASI juga akan makin meningkat dari hari ke hari sehingga

pada waktu bayi berumur tiga buln dapat diproduksi kurang lebih 800

ml/hari.

c. Air Susu Matang (Matur)

Ciri dari air susu matur adalah sebagai berikut.

1. ASI yang disekresikan pada hari ke-10 dan seterusnya. Komposisinya

relatif konstan. Ada pula yang mengatakan bahwa komposisi ASI

relatif konstan baru dimulai pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5.

2. Pada ibu yang sehat, produksi ASI untuk bayi akan tercukupi. Hal ini

dikarenakan ASI merupakan makanan satu – satunya yang paling baik

dan cukup untuk bayi sampai usia enam bulan.

3. Cairan berwarna putih kekuning – kuningan yang di akibatkan warna

dari garam Ca-caseinant, riboflavin dan karoten yang terdapat di

dalamnya (Astutik, 2016).

4. Tidak menggumpal jika dipanaskan.

5. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama

disebut foremilk.

a. Foremilk lebih encer.

b. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa,

gula, protein, mineral dan air.

6. Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk.

a. Hindmilk kaya akan lemak dan nutrisi.

b. Hindmilk membuat bayi akan lebih cepat kenyang.


13

7. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremilk

maupun hindmilk.

8. Komposisi foremilk (ASI permulaan) berbeda dengan hindmilk (ASI

paling akhir).

9. Volume ASI matur 300-850 ml/24jam.

10. Terdapat antimikobakteri faktor, yaitu :

a. Antibodi terhadap bakteri dan virus.

b. Sel (fagosile, granulosil, makrofag, lomfosil tipe-T).

c. Enzim (lisozim, lactoperoxidase)

d. Protein (laktoferin, B12 Ginding Protein)

e. Faktor resisten terhadap Staphylococcus.

f. Complement (C3 dan C4).


14

Untuk lebih jelas kadar gizi yang dihasilakan kolostrum, ASI


transisi dan ASI matur dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1. Komposisi Kandungan ASI

Kandungan Kolostrum Transisi ASI Matur

Energi (kg kla) 57,0 63,0 65,0

Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0

Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8

Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324

Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2

Immunoglobulin :

Ig A (mg/100 ml) 335,9 - 119,6

Ig G (mg/100 ml) 5,9 - 2,9

Ig M (mg/100 ml) 17,1 - 2,9

Lisosim (mg/100 ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5

Laktoferin 420-520 - 250-270

Sumber :Elisabeth dan Endang (2017)

5. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan ASI Ekskluisf

Faktor Predisposisi sebagai beikut :

1. Faktor Sosial Ekonomi

Bekerja seharusnya bukan halangan untuk menyusui. Persiapan yang

dapat dilakukan bila ternyata ibu bekerja harus meninggalkan bayinya di

rumah yaitu dengan memberikan ASI sebelum pergi dan sesudah pilang
15

kerumah. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatur

pemberian ASI ini, yaitu memerah, menyimpan, dan memberikan ASI

perah (ASIP) dengan benar sehingga tidak menganggu proses menyusui

(Nislawaty, 2018).

2. Faktor Pengetahuan

Pengetahuan ibu merupakan hal yang sangat penting dalam pemberian

ASI Eksklusif karena untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi 0 – 6

bulan agar bayi kuat dan kebal terhadap penyakit.

3. Faktor Sikap

Sikap positif cenderung akan memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.

Kondisi ini akan memberikan kontribusi terhadap tindakan pemberian

ASI Eksklusif pada ibu menyusui, artinya dilihat dari aspek sikap sikap

menunjukan sikap positif, sihingga akan berdampak terhadap keinginan

ibu untuk memberikan ASI Eksklusif.

4. Faktor Pendukung

Faktor pendukung dalam keberhasian ASI Eksklusif adalah tersedianya

sumber/fasilitas kesehatan.

5. Faktor Pendorong

Faktor pendorong keberhasian ASI Eksklusif antara lain adalah

dukungan keluarga dan petugas kesehatan.


16

B. Konsep Dukungan Suami

1. Pengertian Dukungan Suami

Dukungan suami adalah salah satu bentuk interaksi yang di

dalamnya terdapat hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan

yang bersifat nyata yang di lakukan oleh suami terhadap istrinya (Roesli,

2013).

Dukungan yang diperlukan ibu menyusui adalah dukungan dari

orang terdekatnya yaitu suami, yang mana suami berperan penting ketika

ibu menyusui secara eksklusif baik kesediaan waktu, perhatian serta

kepedulian yang diberikanya (Kemenkes, 2018), sejalan dengan hasil

penelitian (Safitri & Citra, 2019) dan penelitian (Kusumayanti & Nindya,

2018) bahwa dukungan suami memainkan peranan penting dalam tinggkat

leberhasilan ASI eksklusif.

Penelitian yang dilakukan oleh (Rustam, 2017), terdapat hubungan

dukungn suami dengan pemberian ASI Eksklusif. Suami yang ingin

bayinya seha, suami yang selalu mendukung, memperhatikan, dan

memberikan semangat kepada istri dalam memberikan ASI Eksklusif,

suami selalu memperhatikan pola makan istrinya. Dukungan seperti ini

akan lebih membuat istri tanggung jawab kepada bayinya.

Dukungan yang paling banyak didapatkan oleh ibu dari keluarga

adalah dukungan emosional, dan dukungan yang kurang adalah dukungan

informasi (Paramida, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Paramida,

2018, tidak hanya dukungan material tetapi dukungan keluarga yang baik,
17

karena dukungan emosional mudah didapat dari orang terdekat yaitu

keluarga.

2. Jenis Dukungan Suami

Menurut (Roesli, 2013) dukungan suami terbagi menjadi 4 jenis yaitu :

a. Dukungan Informasional

Bentuk dukungan ini melibatkan pemberian informasi, saran atau

umpan balik tentang situasi atau kondisi individu. Jenis informasi

seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi

masalah dengan lebih mudah. Misalnya: suami memberikan informasi

pentingya pemberian ASI eksklusif kepada bayinya, suami perlu

memberikan informasi bahwa proses menyusui tidak menyebabkan

payudara ibu kendur.

b. Dukungan penilaian

Dukungan penilaian adalah jenis dukungan dimana suami

bertindak sebagai pembimbing dan bimbingan umpan balik,

memecahkan masalah dan sebagai sumber validator identitas anggota

dalam keluarga. Dukungan penilaian merupakan bentuk penghargaan

yang diberikan seseorang kepada orang lain sesuai dengan kondisinya.

Bantuan penilaian dapat berupa penghargaan atas pencapaian kondisi

keluarga berdasarkan keadaan yang nyata. Bantuan penilaian ini dapat

berupa penilaian positif dan penilain negatif yang pengaruhnya sangat

berarti bagi seseorang. Misalnya : suami mengingatkan istri untuk

memberikan ASI eksklusif kepada bayi sesuai jadwal.


18

c. Dukungan Instrumental

Bentuk dukungan ini merupakan penyedian materi yang dapat

memberikan pertolongan langsung seperti pinjaman uang, pemberian

barang, makanan serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat

mengurangi stress karena individu dapat langsung memecahkan

masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan instrumental

sangat diperlukan terutama dalam mengatasi masalah dengan lebih

mudah. Misalnya : suami menyediakan makanan atau minuman untuk

menunjang kebutuhan nutrisi ibu selama menyusui, menyiapkan uang

untuk memeriksakan istri apabila istri sakit selama menyusui.

d. Dukungan emosional

Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan

nyaman, yakin, diperdulikan dan di cintai oleh sumber dukungan sosial

sehingga individu dapat menghadapi nmasalah dengan lebih baik.

Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang

dianggap tidak dapat di kontrol. Misalnya : suami memberikan pujian

kepada istri setelah menyusui bayi.

3. Hubungan Dukungan Suami Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Dukungan suami dapat diberikan dalam bentuk jika bayi haus dan

ibu tidak ada di rumah, suami jangan memberikan air putih/susu formula,

suami selalu memotivasi bahwa pemberian ASI Eksklusif saja pada bayi

umur 0 – 6 bulan tidak terlalu lama waktunya, suami mendukung bahwa

ASI eksklusif untuk bayi memang perlu, jika tengah malam bayi
19

menangis dan istri tidur, suami membantu membangunkan istri agar

memberikan ASI-nya ke bayi mereka. Suami juga bersikap acuh dan

merasa bukan merupakan bagian tanggung jawabnya dalam keberhasilan

pemberian ASI eksklusif ini (Nislawaty, 2018).

C. Konsep Sikap

a. Pengertian Sikap

Sikap sudah di artikan dalam beberapa versi oleh para ahli, garis

besar terdapat tiga kerangka pemikiran yang mendasari pengertian sikap.

Pertama, sikap merupakan bentuk reaksi perasaan atau evaluasi terhadap

suatu objek yang mana akan timbul perasaan mendukung atau memihak

yang lebih dikenal dengan favorable dan tidak mendukung dan memihak

atau disebut unfavorable. Lebih spesifik sikap dirumuskan sebagai efek

positif atau efek negative terhadap suatu objek. Kedua, sikap merupakan

kecenderungan potensial yang timbul sebagai semacam kesiapan

antisipatif menghadapi objek dengan cara – cara tertentu. Pemeikiran

ketiga yaitu sikap merupakan gabungan atau konstelasi dari kompenen

kognitif, efektif dan konatif (Azwar, 2016).

Sikap tentang pemberian ASI eksklusif merupakan faktor yang

menentukan seseorang bersedia dan siap untuk memberikan ASI eksklusif.

Sikap sangat berpengaruh terhadap pemberian ASI kepada bayi. Jika

seseorang ibu memiliki sikap yang positif maka ia akan bersedia

memberikan ASI eksklusif ke anaknya dan sebaliknya. Sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Risnayanti, (2018) bahwa ibu yang memiliki


20

sikap positif cenderung memberi ASI secara Eksklusif ke bayinya.

Dikarenakan sikap dipengaruhi oleh pengetahuan ibu dan dukungan dari

keluarga. Namun berbeda dengan penelitian Mustafa (2018) menunjukan

bahwa sikap ibu yang positf maupun yang negatif, tidak memberikan ASI

eksklusif. Hal ini dikarenakan pengaruh negtif dari lingkungan sosial

terhadap menyusui juga menunjukan hubungan yang negatif.

Sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif dapat di artikan dengan

respon tertutup ibu dalam memberikan ASI eksklusif, jika ibu memiliki

sikap yang kuat akan positif dalam memberikan ASI begitupun sebaliknya

jika sikap ibu kurang akan mempengaruhi ibu dalam menyusui (Lukman

dkk, 2018).

Berikut kompenen sikap antara lain : (Azwar, 2016) :

Kompenen kognitif

1. Pengetahuan dan kepercayaan terhadap presepsi individu dan

kompenen yang terdiri dari pengalaman pribadi, kepercayaan,

pandangan, dan juga kebutuhan informasi dari orang lain.

2. Kompenen Afektif (Emosional)

Rasa emosional terhadap suatu objek yang bersifat positif atau

perasaan senang dan bersifat negatif atau perasaan tidak senang.

3. Kompenen konatif (Perilaku)

Kecenderungan individu untuk berperilaku atau bertindak terhadap apa

yang dihadapi saat ini, individu berfase pada persiapan diri untuk

bertindak atau berperilaku terbuka terhadap suatu objek, artinya


21

individu belum bertindak dan hanya menunjukan ancang – ancang atau

kecenderungan untuk bertindak terhadap objek yang sedang dihadapi.

Sikap sosial terbentuk dari interaksi sosial yang dialami individu.

Terjadi hubungan yang saling mempengaruhi dalam interaksi sosial.

Pembentukan sikap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

pengalaman pribadi, orang lain yang dianggap penting, kebudayaan,

lembaga – lembaga pendidikan dan keagamaan, media massa dan faktor

emosi dalam diri individu (Azwar, 2016).

Orang yang di anggap penting mempengaruhi sikap individu.

Diantara orang yang dianggap penting salah satunya adalah orang tua.

Lazimnya, individu cenderung memiliki sikap yang searah atau konformis

dengan sikap orang terdekat yang dianggapnya penting. Kecenderungan

ini salah satu dimotivasi oleh keinginan untuk menjadi bagian dari orang

yang dianggapnya penting tersebut dan untuk menghindari konflik

(Azwar, 2016).

Sikap terhadap suatu perilaku juga dipengaruhi oleh keyakinan

bahwa perilaku tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan.

Keyakinan mengenai perilaku apa yang bersifat normatif (yang diharapkan

oleh orang lain) dan motivasi untuk bertindak. Lingkungan secara timbal

balik juga akan memmpengaruhi sikap individu. Interaksi antara

lingkungan dan sikap, dengan berbagai faktor internal dan eksternal

individu akan membentuk proses kompleks dan akhirnya membentuk

perilaku seseorang (Azwar, 2016).


22

Sikap individu dapat dilihat dari perilakunya karena perilaku

meupakan salah satu indikator dari sikap individu (Azwar, 2016).

Determinan perilaku pemberian ASI eksklusif menurut Septiani, (2017)

yaitu faktor predisposisi yang meliputi pengetahuan dan sikap positif,

faktor penganut meluputi dukungan keluarga, dukungan atasan, dan

dukungan teman kerja serta faktor kemungkinan yaitu adanya fasilitas

kesehatan.

D. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Dukungan Suami

1. Dukungan
Informasional
2. Dukungan Penilaian
3. Dukungan
Instrumental
4. Dukungan Emosional
ASI Eksklusif

Sikap Ibu

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

E. Hipotesis Penelitian
23

1. Hipotesis kerja / alternatif (Ha)

a. Ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif di

Wilayah kerja Puskesmas Labuan.

b. Ada hubungan sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Wilayah

Kerja Puskesmas Labuan.

2. Hipotesis Nol (Ho)

a. Tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI

Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Labuan.

b. Tidak ada hubungan antara sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif

di Wilayah Kerja Puskesmas Labua


24
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelasi

dengan rancangan Cross Sectional. Metode analitik korelasi adalah teknik

yang di gunakan untuk menganalisis hubungan variabel independent dan

dependent (Lapau, 2013). Rancangan Penelitian ini untuk mempelajari

Hubungan Dukungan dan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif di

Wilayah Kerja Puskesmas Labuan Kabupaten Donggala.

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Labuan

pada bulan Agustus 2021.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obejek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2018). Pada penelitian ini yang akan menjadi

populasi adalah semua ibu menyusui yang tidak memberikan ASI

Eksklusif berjumlah 34 orang yang berada di wIlayah kerja Puskesmas

Labuan.

24
25

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan di anggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2018). Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah total sampel yang berjumlah 34 orang.

D. Variabel penelitian dan definisi oprasional

1. Variabel penelitian

Variabel adalah suatu yang di gunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

(Notoatmodjo, 2018):

a. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel

bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

peneyebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel independen yang terdiri dari :

1) Dukunga suami terhadap ibu agar memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya.

2) Sikap ibu adalah kesiapan ibu untuk bertindak secara konsisten

terhadap perilaku menyusui secara eksklusif

b. Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut dengan variabel terikat. Variabel

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Notoatmodjo, 2018). Variabel terikat

dalam penelitian ini adalah Sikap ibu. Variabel dependen adalah


26

pemberian ASI Eksklusif. “Pemberian ASI eksklusif adalah tindakan

yang dilakukan ibu menyusui apakah memberikan ASI atau tidak

secara Eksklusif, tanpa ada cairan atau makanan lain selain ASI sampai

usia 6 bulan”.

2. Definisi Oprasional

Adapun definisi operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Dukungan suami yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan

emosinal suami terhadap ibu dalam pemberian ASI eksklusif pada

bayinya.

Alat ukur : kuesioner

Cara ukur : pengisian kuesioner

Skala ukur : ordinal

Hasil ukur : Tidak mendukung: jawaban responden < Median

(62).

Mendukung : jawaban responden ≥ Median (62)

b. Sikap ibu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respon ibu dalam

memberikan ASI eksklusif.

Alat ukur : kuesioner

Cara ukur : pengisian kuesioner

Skala ukur : ordinal

Hasil ukur : Tidak merespon : jawaban responden < Median

(44).

Merespon : jawaban responden ≥ Median (44)


27

c. Pemberian ASI Eksklusif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

tindakan pemberian ASI Eksklusif setelah persalinan.

Alat Ukur : Kuesioner

Cara Ukur : Pengisian Kuisioner

Skala Ukur : Ordinal

Hasil Ukur : 0 = Tidak ASI Eksklusif jika diberikan makanan

tambahan selama 0-6 bulan.

1 = ASI Eksklusif jika diberikan ASI selama 0-6

bulan tampa makanan tambahan

E. Pengumpulan Data

1. Data primer

Data primer dalam penelitin ini adalah data yang diperoleh secara

langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang telah

disediakan terlebih dahulu untuk memperoleh data yang akurat. Untuk

dukungan suami dan sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif

mengunakan 45 item pertanyaan.

Pada kuesioner dukungan suami dalam pemberian ASI eksklusif

terdapat 25 item pertanyaan yang terdiri dari 16 pertanyaan positif yang

terdapat pada nomor ( 2, 5, 6, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23,

24, 25) dan 9 pertanyaan negatif yang terdapat pada

nomor (1, 3, 4, 7, 8, 9, 12, 18, 22). Dengan menggunakan skala likert

yaitu sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju 3, sangat tidak setuju 4.


28

Pada kuesioner sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif terdapat

18 item pertanyaan yang terdiri dari 11 pertanyaan positif yang terdapat

pada nomor ( 1, 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 18 ) dan 7 pertanyaan negatif

terdapat pada nomor ( 4, 5, 7, 13, 15, 16, 17 ). Dengan menggunakan

skala likert yaitu sangat setuju 1, setuju 2, tidak setuju 3, sangat tidak

setuju 4.

Pada kuisioner pemberian ASI Eksklusif terdapat 2 item

pertanyaan yang terdiri dari 1 pertanyaan positif yang terdapat pada

nomor ( 1 ) dan 1 pertanyaan negatif terdapat pada nomor (2) Dengan

menggunakan skala gutmen yaitu Ya dan Tidak.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung baik dari buku literature, arsip – arsip dan dokumen – dokumen

yang dimiliki oleh instansi yang bersangkutan. Data sekunder digunakan

untuk memberikan gambaran tambahan, pelengkap, atau diproses lebih

lanjut (Nazir, 2017). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data

terkait daftar ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif di wilayah keja

puskesmas Labuan kabupaten donggala.

F. Pengolahan Data

Data akan di kumpulkan dan akan diolah dengan menggunakan sistem

komputerisasi. Tahapan yang akan di lakukan dalam pengolahan data

(Notoatmodjo, 2018) adalah:


29

1. Editing

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing

adalah meupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir

atau kuesioner.

2. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

3. Data Entry atau Processing

Jawaban – jawaban dari masing – masing responden yang dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau

software komputer.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan –

kemungkinan adanya kesalahan – kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

5. Tabilating

Tabilating adalah menyusun atau menghitung data berdasarkan

variabel yang diteliti.


30

6. Describing

Describing adalah memberikan gambaran dari tabel tersebut untuk

memperjelas data.

G. Analisa Data

1. Analisis univariate

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk

analisis univariat tergantung jenis datanya. Umtuk data numerik

ddigunakan nilai mean atau rata – rata, median dan standar devisi. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2018).

a. Distribusi Frekuensi

P = f x 100 %
n

Keterangan :

P = Presentase

F = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

b. Median

Median (me) adalah nilai tengah dari suatu data setelah

diurutkan dari data yang terkecil ke data yang terbesar. Untuk

menghitung median pada analisis daa penelitian ini menggunakan

rumus sebagai berikut :


31

Me = n + 1
2
Keterangan :

Me = Median

n = Jumlah data

2. Analisa bivariate

Analisa Bivariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat

dalam penelitian ini menggunakan nilai kemaknaan 0,05 dan tingkat

kepercayaan 95%. Adapun uji yang digunakan pada penelitian ini adalah

Chi square dengan rumus sebagai berikut (Notoadmodjo, 2018):

X2 = (f0 - fe)
fe

Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat

fo = Frekuensi yang di observasi

fe = Frekuensi yang di harapkan

Kriteria penerimaan hipotesis :

a. Apabila nilai p ≤ 0,05 maka Ho ditolak artinya signifikan

b. Apabila nilai p > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Koefisien kongtingensi

Apabila ada hubungan antara variabel independen dan dependen

maka dianjurkan dengan uji koefisien kongestingensi untuk kuat atau

lemahnya suatu hubungan antara variabel indipenden dan dependen.


32

Rumus :

c x
N + N2

Keterangan :

C = koefisien kongtingensi

X = nilai chi-square

Dengan syarat :

r = 0,00 – 0,25 Hubungan lemah

r = 0,26 – 0,50 Hubungan sedang

r = 0,51 – 0,75 Hubungan kuat

r = 0,76 – 1,00 Hubungan sangat kuat (Sugiono, 2011)

I. Penyajian Data

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel yang tersusun dalam

kolam jajaran. Disamping itu juga disajikan dalam bentuk kalimat.

J. Etika Penelitiann

Menurut Sumantri (2015) pada tahun 1975, world medical Association

dalam sidangnya yang ke-20 telah membuat Deklarasi Helsinki I. Terdapat

peraturan yang mengharuskan semua protokol penelitian yang menyangkut

manusia, harus di tinjau terlebih dahulu oleh suatu komisi khusus agar dapat

dipertimbangkan, diberi komentar dan memperoleh arahan.

Peneliti dalam melaksanankan seluruh kegiatan penelitian harus

memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip –

prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian,


33

namun diharapkan peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan

menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. Etika penelitian memiliki

berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama, antara lain :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).

Peneliti perlu mempertimbangkan hak – hak subjek untuk

memperoleh informasi yang terbuka berkaitan dengan jalanya penelitian

serta mempunyai kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan

untuk berpartisipasi dalam penelitian (autonomy). Salah satu tindakan yang

berkaitan dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia adalah

penelitian mempersiapkan formulir persetujuan (informed consent).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy

and confidentiality).

Peneliti tidak diperbolehkan menampilkan alamat asal subjek dalam

kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan

identitas. Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau indentificatin

number) sebagai pengganti identitas responden.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness).

Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara

jujur, hati – hati, professional, berprikemanusiaan, dan memerhatikan faktor

– faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis, serta

perasaan religious subjek penelitian. Prinsip keadilan menekan sejauh mana

kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau

menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi, dan pilihan bebas masyarakat.


34

4. Mempertimbangkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits).

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian

guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek

penelitian dan dapat di generelesasikan di tingkat populasi (beneficence).

Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek

(nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan

cedera atau stress tambahan maka subjek dikeluarkan dari penelitian untuk

mencegah cedera, kesakitan, maupun stress pada subjek penelitian.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Labuan merupakan salah satu dari dari 18 puskesmas yang

berada di wilayah Kabupaten Donggala dan merupakan Faskes Tingkat

Pertama BPJS Kesehatan di Kabupaten Donggala. Puskesmas ini tidak

memiliki ruang rawat inap.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data pada bab ini di uraikan hasil

penelitian dan pembahasan “Hubungan Dukungan Suami dan Sikap Ibu

Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Labuan

Kabupaten Donggala” Pada tanggal 20 Agustus 2021 dan jumlah responden 34

orang. Hasil penelitian ini di bagi menjadi tiga yaitu karakteristik responden,

analisis univariat dan analisis bivariat.

1. Karakteristik Responden

a. Umur

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur di


Wilayah kerja Puskesmas Labuan.

Umur Responden Frekuensi Presentase

17-25 tahun 21 61,8


26-35 tahun 13 38,2
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer 2021

40
41

Berdasarkan table 4.1 bahwa jumlah responden yang berumur

17-25 tahun yaitu 21 responden (61,8%) dan responden yang berumur

26-35 tahun yaitu 13 responden (38,2%).

b. Pekerjaan

Tabel 4.2 Dristribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di


Wilayah Kerja Puskesmas Labuan.

Pekerjaan Responden Frekuensi Presentasi

URT 32 94,1
tukang cuci 1 2,9
Honorer 1 2,9
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan table 4.2 menunjukan bahwa responden yang tidak

bekerja berjumlah 32 responden (94,1%), responden yang bekerja

sebagai tukang cuci berjumlah 1 responden (2,9%), dan responden yang

bekerja sebagai Honorer berjumlah 1 responden (2,9%).

c. Pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan DI


Wilayah Kerja Puskesmas Labuan.

Pendidikan Responden Frekuensi Presentasi

SD 4 11,8
SMA 11 32,4
SMP 19 55,9
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan table 4.3 menunjukan bahwa responden yang

bependidikan SD 4 responden (11,8%), responden yang berpendidikan


42

SMA 11 responden (32,4%), dan responen yang berpendidikan SMA 19

responden (55,9%).

2. Analisis Univariat

a. Dukungan Suami

Dukungan suami dibedakan menjadi 2 kategori yaitu mendukung

dan tidak mendukung dengan menggunakan nilai median sebagai batas.

Dari 34 responden dalam penelitian ini diperoleh nilai median untuk

dukungan suami yaitu 62. Kategori Mendukung apabila nilai responden

≥ 62 dan tidak mendukung apabila nilai responden < 62.

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Berdasarkan dukungan suami dalam


pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Labuan.

Dukungan Suami Frekuensi (f) Presentase (%)


Tidak Mendukung 19 55,9
Mendukung 15 44,1
Total 34 100,0
Sumber Data : Data Primer 2021

Berdasarkan table 4.4 menunjukan bahwa dari 34 responden yang

dan tidak mendukung sebanyak 19 orang (55,9%) dan yang mendukung

sebanyak 15 orang (44,1%).

b. Sikap Ibu

Sikap ibu dibedakan menjadi 2 kategori yaitu merespon dan tidak

merespon dengan menggunakan nilai median sebagai batas. Dari 34

responden dalam penelitian ini di peroleh nilai median untuk sikap ibu

dalam pemberian ASI Eksklusif yaitu 44. Kategori merespon apabila

nilai responden ≥ 44 dan tidak merespon apabila nilai responden < 44.
43

Table 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan sikap ibu dengan pemberian


ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Labuan.

Sikap Ibu Frekuensi (f) Presentasi (%)

Tidak Merespon 10 29,4


Merespon 24 70,6
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan table 4.4 menunjukan bahwa dari 34 responden sikap

ibu yang tidak merespon sebanyak 10 responden (29,4%) dan yang

merespon sebanyak 24 responden (70,6%)

c. Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI Eksklusif di bagi menjadi 2 kategori yaitu

memberikan ASI Eksklusif dan tidak memberikan ASI Ekslusif

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi pemberian ASI Eksklusif Di wilayah


kerja puskesmas Labuan.

Pemberian ASI Eksklusif Frekuensi (f) Presentase


(%)
Tidak ASI Ekslusif 23 67,6
ASI Eksklusif 11 32,4
Total 34 100,0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan bahwa dari 34 responden


yang tidak diberikan ASI Eksklusif sebanyak 23 responden (67,6%) dan
yang diberikan ASI Eksklusif sebanyak 11 responden (32,4%).
44

3. Analisis Bivariat
a. Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif.

Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan dukungan suami

dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Labuan

kabupaten Donggala di peroleh hasil sebagai berikut :

Table 4.7 Hubungan dukungan suami dalam pemberian ASI Eksklusif


di wilayah kerja puskesmas Labuan kabupaten Donggala

Pemberian ASI Eksklsif


Dukungan Tidak ASI ASI Eksklusif Total P.
Suami Eksklusif value
F % F % F %
Tidak 8 44,4 10 55,6 18 100
Mendukung
Mendukung 15 93,8 1 6,2 16 100 0,004
Jumlah 23 67,6 11 32,4 34 100
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 19 responden

yang tidak mendukung, terdapat 8 orang (44,4%) yang termasuk

memberikan ASI Eksklusif dan 10 orang (52,6%) yang tidak

memberikan ASI Eksklusif. Sedangkan dari 15 responden yang

mendukung, terdapat 1 orang (6,2%) yang termasuk memberikan ASI

Ekslusif dan 15 orang (93,8%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif.

Hasil uji chi-square didapatkan nilai p = 0,004 (0,004 < 0,05) dengan

demikian secara statistic ada hubungan yang bermakna antara

dukungann suami dengan pemberian ASI Eksklusif (Ho ditolak).


45

b. Hubungan sikap Ibu dengan pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil tabulasi silang hubungan sikap Ibu dengan

pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Labuan kabupaten

Donggala di peroleh hasil sebagai berikut :

Table 4.8 Hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di


wilayah kerja puskesmas Labuan kabupaten Donggala.

Pemberian ASI Eksklsif


Tidak ASI ASI Eksklusif Total P.
Sikap Ibu Eksklusif value
F % F % F %
Merespon 19 79,2 5 20,8 24 100
Tidak 4 40,0 6 60,0 10 100
0,026
Merespon
Jumlah 23 67,6 11 32,4 34 100
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 10 responden

yang memiliki sikap tidak merespon, terdapat 6 orang (60,0%) yang

termasuk memberikan ASI Eksklusif dan 4 orang (40,0%) yang tidak

memberikan ASI Eksklusif. Sedangkan dari 24 responden yang

memiliki sikap merespon, terdapat 5 orang (20,8%) yang termasuk

memberikan ASI Ekslusif dan 19 orang (79,2%) yang tidak

memberikan ASI Eksklusif. Hasil uji chi-square didapatkan nilai p =

0,026 (0,026 < 0,05) dengan demikian secara statistic ada hubungan

yang bermakna antara sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif (Ho

ditolak).
46

C. Pembahasan

1. Dukungan Suami

Hasil penelitian ditemukan dari 34 responden menunjukan bahwa

sebagian besar suami tidak mendukung pemberian ASI Eksklusif, yaitu

sebanyak 19 orang (55,9%), kemudia di ikuti responden yang mendukung

pemberian ASI Eksklusif sebnayak 15 orang (44,1%).

Asumsi peneliti menunjukan bahwa di wilayah kerja peskesamas

Labuan yang memiliki dukungan suami yang mendukung tidak ASI

Eksklusif lebih banyak dari pada memeliki dukungan suami yang

medukung ASI Eksklusif. Hal ini di sebabkan karena rendahnya

pengetahuan suami mengenai ASI Eksklusif hal ini juga dikarenakan oleh

kurangya informasi yang di dapatkan suami dari petugas kesehatan

mengenai ASI Eksklusif. Sehingga dukungan yang diberikan suami

kepada ibu menyusui tidak baik.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh

Wahyuningsih dan Mchmuda (2013) dalam penelitianya dengan jumlah

sample 61 responden dan hasil penelitian menunjukan bahwa seorang

suami tidak dapat memberikan dukungan informasional kepada istri.

Pemberian dukungan informasional tetap berperan dalam pemberian ASI

Eksklusif.
47

2. Sikap Ibu

Hasil penelitian ditemukan dari 34 responden menunjukan bahwa

sebagian besar sikap ibu yang merespon 24 responden (70,6%) dan sikap

ibu yang tidak merespon sebanyak 10 responden (29,4%).

Asumsi peneliti usia responden juga berpengaruh terhadap

pemberian ASI Eksklusif. Pada penelitian ini sebagian besar responden

berusia 17-25 tahun yang berjumlah 21 (61,8%), ini menunjukan bahwa

sebagian besar responden masih belum matang dan cukup siap dalam

menjalali proses pemberian ASI Eksklusif.

Asumsi ini di dukung oleh pendapat Zahara.R (2020) bahwa pada

usia dibawah 20 tahun masih belum matang dan belum cukup siap secara

jasmani dan social dalam menjalani proses kehamilan, persalinan, serta

dalam membina bayi. Dari 36 responden bayi > 6 bulan di Desa Cinta

Rakyat dan Desa Tanjung Rejo yaitu umur 19-34 tahun. Usia terbanyak

30-34 tahun sebanyak 14 ibu (38,9%). Sementara ibu menyusui di glongan

usia 19-24 tahun yaitu sebanyak 9 ibu (25%) dan ibu menyusui di golongn

usia 25-29 yaitu sebanyak 13 ibu (38,9%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zahara.R (2020) dalam

penelitianya dengan jumlah sampel 36 responden dan hasil penelitian

menunjukan bahwa 21 orang (58,3%) sedangkan yang memiliki sikap


48

kategori kurang tentang pemberian ASI Eksklusif sebanyak 15 orang

(41,7%).

3. Pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 34

responden yang memberikan ASI Eksklusif, sebagia besar responden tidak

memberikan ASI Eksklusif sebanyak 28 responden (82,4%) dan yang

memberikan ASI Eksklusif sebanyak 6 responden (17,6%).

Asumsi peneliti menunjukan bahwa di wilayah kerja puskesmas

Labuan terdapat lebih banyak yang tidak memberikan ASI Eksklusif dari

pada yang memberikan ASI Eksklusif. Hal ini dikarenakan kurangya

dukungan suami dan pengetahuan ibu tentang pentingya pemberian ASI

Eksklusif pada bayi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zahara.R (2020)

dalam penelitianya dengan jumlah sampel 36 responden dan hasil

penelitian menunjukan bahwa ibu menyusui bayi 6 bulan hanya 10 orang

(27,8%) yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dan yang tidak

memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14 orang (72,2%).

4. Hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu menyusui eksklusif yang

memiliki dukungan suami dengan kategori mendukung berjumlah 44,1%

ada 52,6% suami yang mendukung dengan pemberian ASI Eksklusif dan

47,4% suami yang mendukung tapi tidak ASI Eksklusif. Sedangkan ibu
49

menyusui Eksklusif tidak memiliki dukungan suami berjumlah 55,9%, ada

31,6% suami yang tidak mendukung dengan pemberian ASI Eksklusif dan

68,4% suami yang tidak mendukung tidak ASI Eksklusif. Hasil uji

statistik chi-square menunjukkan bahwa nilai p value 0,004 sehingga nilai

p value ≤ 0,05 berarti secara statistic ada hubungan yang bermakna (Ho

ditolak) antara dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif di

wilayah kerja puskesmas Labuan kabupaten donggala.

Asumsi peneliti menunjukan bahwa di wilayah kerja peskesamas

Labuan yang memiliki suami yang mendukung tidak ASI Eksklusif lebih

banyak dari pada suami yang medukung ASI Eksklusif. Hal ini di

sebabkan karena rendahnya pengetahuan suami mengenai ASI Eksklusif

hal ini juga dikarenakan oleh kurangya informasi yang di dapatkan suami

dari petugas kesehatan mengenai ASI Eksklusif. Sehingga dukungan yang

diberikan suami kepada ibu menyusui tidak baik. Dukungan suami bukan

satu-satunya faktor yang menyebabkan ibu memberikan ASI Eksklusif

terdapat faktor lain salah satunya adalah dari petugas kesehatan yang

kurang memberikan dukungan layanan kesehatan dan penjelasan

menegenai manfaat ASI Eksklusif

Dukungan suami adalah salah satu bentuk interaksi yang di

dalamnya terdapat hubungan yang saling memberi dan menerima bantuan

yang bersifat nyata yang di lakukan oleh suami terhadap istrinya (Roesli,

2013).
50

Dukungan yang diperlukan ibu menyusui adalah dukungan dari

orang terdekatnya yaitu suami, yang mana suami berperan penting ketika

ibu menyusui secara eksklusif baik kesediaan waktu, perhatian serta

kepedulian yang diberikanya (Kemenkes, 2018).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yane B. E at all (2018) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan antara

dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja

Puskesmas Nosarara dengan hasil uji chi-square diperoleh nilai p-value

0,000.

5. Hubungan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif

Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu menyusui

eksklusif yang memiliki sikap merespon berjumlah 70,6% ada 20,8% ibu

yang memeiliki sikap merespon dengan pemberian ASI Eksklusif dan

79,2% ibu yang memiliki sikap merespon tapi tidak ASI Eksklusif.

Sedangkan ibu yang tidak menyusui Eksklusif memliki sikap tidak

merespon berjumlah 29,4%, ada 50,0% ibu yang memeliki sifat yang tidak

merespon ASI Eksklusif dan 50,0% ibu yang memiliki sikap tidak

merepon tetapi tidak ASI Eksklusif. Hasil uji statistik chi-square

menunjukkan bahwa nilai p value 0,026 sehingga nilai p value ≤ 0,05

berarti secara statistic ada hubungan yang bermakna (Ho ditolak) antara

sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Labuan kabupaten donggala.


51

Asumsi peneliti menunjukan bahwa di wilayah kerja peskesamas

Labuan ibu yang memiliki sikap yang merespon tidak ASI Eksklusif lebih

banyak dari pada ibu yang memeliki sikap yang merespon dalam

pemberian ASI Eksklusif. Hal ini di sebabkan karena adanya faktor

eksternal berasal dari luar individu yang berupa stimulus untuk

membentuk dan mengubah sikap, misalnya dari keluarga dan suami

sehingga sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif kurang baik. Sebagian

besar bayi saat lahir di rumah sakit langsung diberi susu formula

menyebabkan bayi tidak terbiasa dengan ASI Eksklusif dari ibunya, dan

faktor pendukung lainya adalah ibu pasca melahirkan banyak

mengkonsumsi obat sehingga tidak bisa memberi ASI Eksklusif pada

bayinya.

Sikap sudah di artikan dalam beberapa versi oleh para ahli, garis

besar terdapat tiga kerangka pemikiran yang mendasari pengertian sikap.

Pertama, sikap merupakan bentuk reaksi perasaan atau evaluasi terhadap

suatu objek yang mana akan timbul perasaan mendukung atau memihak

yang lebih dikenal dengan favorable dan tidak mendukung dan memihak

atau disebut unfavorable. Lebih spesifik sikap dirumuskan sebagai efek

positif atau efek negative terhadap suatu objek. Kedua, sikap merupakan

kecenderungan potensial yang timbul sebagai semacam kesiapan

antisipatif menghadapi objek dengan cara – cara tertentu. Pemeikiran

ketiga yaitu sikap merupakan gabungan atau konstelasi dari kompenen

kognitif, efektif dan konatif (Azwar, 2016).


52

Sikap ibu dalam pemberian ASI Eksklusif dapat di artikan dengan

respon tertutup ibu dalam memberikan ASI eksklusif, jika ibu memiliki

sikap yang kuat akan positif dalam memberikan ASI begitupun sebaliknya

jika sikap ibu kurang akan mempengaruhi ibu dalam menyusui (Lukman

dkk, 2018).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh)

Juliani S dan Arma N (2018) yang menunjukan bahwa terdapat hubungan

antara sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja

Puskesmas Darussalam Kecamatan Media Petisah dengan hasil uji chi-

square diperoleh nilai p-value 0,004.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan :

1. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan pemberian

ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Labuan Kabupaten Donggala

(Ho ditolak).

2. Ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan pemberian ASI

Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Labuan Kabupaten Donggala (Ho

ditolak).

B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Saran kepada masyarakat untuk lebih mengembangkan

pengetahuan dalam pemberian ASI Eksklusif.

2. Bagi Poltekkes Kemenkes Palu

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

kepustakaan dan dapat menambah informasi mengenai Dukungan Suami

dan Sikap ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti lain

dengan menambah variabel, menambah jumlah responden agar hasil yang

diperoleh lebih baik lagi.

50
DAFTAR PUSTAKA

Asdi. (2018). Hubungan Pengetahuan dan Status Pekerjaan Ibu dengan


Pemberian ASI eksklusif di Desa Sambi , Kecamatan Sambi, Boyolali.
Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Astutik. (2016). Payudara Dan Laktasi. Salemba Medika. Jakarta.

Astutik, R., Y. (2017). Payudara dan Laktasi. Edisi ke dua, Jakarta: Salemba
Medika.

Azwar, S. (2016). Sikap Manusia: Teori dan Pengukuranya, Edisi 2. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Bangkele Y, E. A.D, Febina, L, A. Soemardji M. W. (2018). Hubungan


Pengetahuan, Sikap, dan dukungan Suami Terhadap Pemberian ASI
Eksklusif di Kelurahan Pengawu Wilayah Kerja Puskesmas Nosarara. Jurnal
Kesehatan Tadulako Vol.4 No.2, Mei 2018 : 1-63.

Dinas Kesahehatan Provinsi Sulawesi Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi


Sulawei Tengah.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2016). Dampak dari Tidak Menyusui Di
Indonesia.

Juliani. S. Arma.N. (2018). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan dukungan Tenaga


Kesehatan Dengan Keberhasilan ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
Darussalam Kecamatan Medan Petish. Jurnal Bidan Komunitas. Vol. 1 No.3
Hal. 115-124 e-ISSN 2614-7874.

Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Jakarta :


Kemenkes RI. (2018). 9(2), 69.

Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi : Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2017. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. 9(2).

Kemenkes. (2018). Pedoman Pekan ASI sedunia (PAS) Tahun 2018:


breatsfeeding foundation of life

Kusumayanti, N., & Nindya, T. S. (2018). Hubungan Dukungan Suami dengan


Pemberian ASI Eksklusif di daerah Pedesaan.

Lancet, T. (2016). Breastfeeding: Achieving the New normal.

51
52

Lee, H., H. Park, dan E. H. (2016). Effect Of Breastfeeding Duration On


Cognitive Development in Infants : 3-Year Follow-up Study.

Lapau, B. (2013). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor


Indonesi.

Lukman, N., Sumira and Sewang, N. (2018). “Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Ibu Post Partum dengn Pemberian Kolostrum pada Bayi Rsia Sitti Khadijah
Makassar”, Ilmiah Kesehatan Diagnosis.

Mustafa, D., & I. (2018). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dengan
Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Meral Kabupaten
Karimun Kabupaten Kepulauan Riau.

Yosefa Nadia & Hermaleni Tesi. (2020). Hubungan Dukungan Sosial Suami
Dengan Optimisme Ibu Memberikan ASI Eksklusif (Riview Literatur).
Jurnal Riset Psikologi.

Nislawaty, N. (2018). Faktor - faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI


Pada Bayi Di Kelurahan Langgini Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang
Kota Kabupaten Kampar Tahun 2018. Jurnal Dopler.

Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Paramida. (2018). “Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Role Attainment


Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Sreseh
Kabupaten Sampang”. Skripsi Universitas Airlangga. Surabaya. 4.

Polard, M. (2016). ASI Asuhan Berbasis Bukti. Cetakan 1.ECG. Jakarta.

Probawati, Dkk. (2017). Peran Ayah Dalam Role Attaitment Ibu pada Pemberian
MP-ASI Bayi di Posyandu Ayah Dusun Petengan Desa Tambak Rejo
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Strada Jurnal Ilmiah Kesehatan.
6(2), 22–19.

Puskesmas Labuan. (2021). Data Ibu Menyusui ASI Eksklusif. Puskesmas Labuan.
Donggala

Risnayanti, Sudirman, & R. (2018). Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan


Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Siniu
Kabupaten Parigi Moutong.

Roesli, U. (2013), Mengenal ASI Eksklusif.Jakarta: Trubus Agiwidya.

Rustam, A. F. A. (2017). Skripsi. “Hubungan Dukungan Suami Dengan


53

Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kendari


Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017”. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia Politeknik Kesehatan Kendari. Kendari.

Safitri, M. G., & Citra, A. F. (2019). Percived social support dan breatsfeeding
self efficacy pada ibu menyusui ASI eksklusif.

Septiani, H., H. Budi, & K. (2017). Faktor - faktor yang Berhubungan Dengan
Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu Menyusui yang Bekerja Sebagai Tenaga
Kesehatan. Jurnal Ilmu Kesehatan .

sugiyono. P.D. (2017).Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif Bandung:Alfabeta

Sumantri, A. (2015). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.

Wahyuningsih dan Mchmuda, (2013).Dukungan Suami dalam Pemberian ASI


Eksklusif di Kelurahan Susukan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Semarang.Jurnal keperawatan maternitas. Volume 1, No.2.

Wahyuningsih, Rismawati, Haerwati Rina. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan


Dengan Pengetahuan ASI Eksklusif pada ibu Hamil di Puskesmas Wonogiri
II.Jurnal Kebidanan.

Yulia, P. A. (2019). Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, dan sikap suami


dengan pemberian ASI eksklusif pada ibu muda di kabupaten boyolali

Zahara.R.(2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan dukungan Suami Ibu


Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kecamtan Percutsei Tuan,
Kabupaten Delih Serdang.Wahana Inovasi.Volume 9 No.2. ISSN :2089-8592.
54
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth :

Responden

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa jurusan D IV Keperawatan


Poltekkes Kemenkes Palu :
Nama : Merlin julfiani
Nim : PO7120317025

Akan mengadakan penelitian dengan judul ; “Hubungan Dukungan Suami


dan Sikap Ibu Dengan Pemberin ASI Eksklusif”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan Bapak/Ibu/
Saudara (i) sebagai responden. Kerahasian semua informasi yang diberikan akan
terjaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Bapak/Ibu/ Saudara
(i) tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman bagi Bapak/Ibu/
Saudara (i). Jika Bapak/Ibu/ Saudara (i) telah menjadi responden dan terjadi hal-
hal yang merugikan, maka peneliti diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Apabila Bapak/Ibu/ Saudara (i) menyetujui, maka mohon kesedian
Bapak/Ibu/ Saudara (i) untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang saya sertakan pada surat ini.
Atas perhatian dan kesedian Bapak/Ibu/ Saudara (i) sebagai responden,
saya ucapkan terimah kasih.

Palu, Juli 2021


Peneliti

Merlin julfiani
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ........................................................

Alamat : ........................................................

Besedia suka rela dan tanpa paksaan menjadi responden dari penelitian :

Nama : Merlin Julfiani

Instansi : Jurusan DIV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu

Dengan judul ‘HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN SIKAP IBU


DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LABUAN KABUPATEN DONGGALA.

Palu, 2021

Responden

(…………………..)
KIUSIONER

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN SIKAP IBU DENGAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

LABUAN KABUPATEN DONGGALA

A. IDENTITAS RESPONDEN

Petunjuk pengisian: isilah pertanyaan berikut sesuai dengan identias diri anda

dan berikan tanda check ( √ ) pada kolom yang sesuai

Nama (inisial) :

Umur :

Alamat :

Jenis kelamin :

Pendidikan terakhir :

Pekerjaan :
Kuisioner Dukungan Suami Dalam Pemberian ASI Eksklusif

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan. Kemudian jawablah sesuai dengan

keadaan anda yang sesungguhnya. Apabila terdapat pernyataan yang tidak

dimengerti dapat menanyakanya kepada pihak kami.

2. Pilih 1 (satu) dari 4 (empat) jawaban yang tersedia dengan memberi tanda

centang (√) pada kolom yang telah disediakan.

Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju

Ibu memberikan ASI selama


1. √
6 bulan pertama bayi lahir

3. Dalam kuesioner ini tidak terdapat penilaian benar atau salah, sehingga

tidak terdapat jawaban yang di anggap salah. Semua jawaban di anggap

benar jika anda memberikan jawaban sesuai dengan keadaan anda

sebenarnya.
Sangat : Dukungan yang diberikan oleh suami tiap hari dan

Setuju selalu dilakukan.

: Dukungan yang diberikan oleh suami lebih banyak

muncul tetapi pernah tidak muncul.


Setuju

: Dukungan yang diberikan suami pernah muncul

tetapi lebih banyak tidak muncul.


Tidak Setuju
: Dukungan yang diberikan oleh suami tidak pernah

muncul sama sekali.

Sangat Tidak

Setuju
LEMBAR KUESIONER DUKUNGAN SUAMI

Sangat
Sangat Tidak
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju

1. Saya meminta pendapat dari


suami tentang pentingnya
pemberian ASI Eksklusif.

2. Suami mengingatkan saya


untuk memberikan ASI
kepada bayi

3. Saya mendapat teguran dari


suami jika bayi tidak
diberikan ASI

4. Suami membantu mencari


informasi tentang pentingnya
pemberian ASI eksklusif dan
cara menyusui bayi yang
benar.

5. Suami tidak mengingtkan


saya untuk melakukan
perawatan payudara

6. Suami tidak mengingatkan


ibu jadwal menyusui

7. Suami melarang ibu


memberikan ASI yang
pertama kali keluar setelah
melahirkaan (kolostrum)

8. Suami memberikan pujian


kepada saya setelah menyusui
bayi

9. Suami merasa senang karena


setelah saya memberikan ASI
eksklusif

10. Suami mendukung saya


memberikan ASI eksklusif
pada bayi
11. Suami tiak senang ketika saya
membahas ASI Eksklusif

12. Suami mendapatkan


pengarahan dari suami
tentang cara memberikan ASI
yang baik dan benar

13. Suami memberikan teguran


jika bayi tidak diberikan ASI
Eksklusif

14. Suami menganggap hal yang


wajar jika bayi menangiis
karena belum diberi ASI

15. Suami menyediakan peralatan


seperti pompa untuk
memerah ASI

16. Suami menyediakan dana


untuk pemeriksaan,
perawatan, dan pemenuhan
gizi saya selama menyusui

17. Suami menyeiakan air,


makanan, dan buah – buahan
segar ketika saya menyusui
bayi

18. Suami tidak mengantarkan


ibu ketempat posyandu

19. Suami mendampingi ibu saat


menyusui bayi

20. Suami memberikan


kepercayaan sepenuhnya
kepada saya untuk merawat
dan memberikan ASI
Eksklusif pada bayi

21. Suami menyentuh dan


membelai saya saat menyusui
bayi

22. Suami membiarkan saya


mengurus sendiri saat bayi
terbangun di malam hari

23. Suami tidak peduli saat ibu


menyusui bayi

24. Suami mengajak


berkomunikasi saya dan bayi
saat saya menyusui

25. Saya sangat nyaman ketika


berada di dekat suami saat
menyusui

(SUMBER : Jayanta Permana Hargi, 2013)


Kuesioner Sikap Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Bacalah setiap pernyataan kemudian jawablah pernyataan sesuai dengan

keadaan saudara, apabila terdapat pernyataan yang tidak dimengerti dapat

menanyakan kepada pihak kami.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara.

Berikan tanda centang (√) pada jawaban yang telah saudara pilih.

Petnjuk pengisian :
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
LEMBAR KUESIONER SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF

Sangat
No Sangat Tidak
Pernyataan Setuju Tidak
. Setuju Setuju
Setuju

Saya datang bila ada


penyuluhan atau informasi
1.
kesehatan tentang ASI
Eksklusif.

Saya antusias dan senang bila


2. ada penyuluhan tentang ASI
Eksklusif

Sebaiknya tiap bulan ada


penyuluhan tentang ASI
3.
Eksklusif setidaknya minimal
1 kali

Saya tidak tertarik dengan


informasi tentang ASI
4.
Eksklusif karena saya sudah
tidak membutuhkan

Saya tidak ingin mengetahui


cara menyusui/memberikan
5.
ASI Eksklusif yang baik dan
benar

Saya senang mendiskusikan


6. dengan orang terdekat
mengenai ASI Eksklusif

Saya malas bertanya kepada


keluarga maupun petugas
7.
kesehatan terkait ASI
Eksklusif

Informasi tentang ASI


8. Eksklusif sangat bermanfaat
bagi bayi saya

9. Saya sangat tertarik dengan


suami informasi terkait
dengan ASI Eksklusif

Saya sering menceritakan


informasi tentang ASI
10.
Eksklusif kepada ibu
menyusui lain

Saya ingin mengajak orang


terdekat (Suami) untuk
11.
mencari informasi tentang
ASI Eksklusif

Adanya gangguan pada


payudara saat menyusui akan
menganggu pemberian ASI
12.
Eksklusif, saya akan
memberi tahu ibu menyusui
lain

Saya merasa tidak perlu


mengajak ibu menyusui lain
13.
memberikan ASI Eksklusif
kepada bayinya

Saya merasa bersalah jika


14. tidak memberikan ASI
Eksklusif kepada bayi saya

Saya mengetahui bahwa


menyusui tidak
15.
menyebabkan payudara
menjadi kendur

Saya ragu dengan kandungan


16. nutrisi yang ada di dalam
ASI

Saya malas ketika harus


memompa ASI untuk bayi
17.
saya ketika saya sedang
sibuk bekerja

18. Saya hanya akan


memberikan ASI kepada
bayi saya meskipun dipaksa
oleh suami/keluarga
memberikan makanan
tambahan lain selain ASI

(SUMBER : Jayanta Permana Hargi, 2013)

LEMBAR KUISIONER PENELITIAN PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF

a. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda

b. Beri tanda lingkar ( √ ) pada jawaban yang anda pilih

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah ibu memberikan ASI Eksklusif tampa makanan


tambahan apapun selama 0-6 bulan

2. Apakah ibu memberikan ASI dan makanan tambahan


selama 0-6 bulan.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

HASIL UJI VALIDITAS

Hasil Uji Validitas Dukungan Suami

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 25 100.0
Excluded a
0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise
deletion based on
all variables in
the procedure.

Reliability Statistics

Cronbac
h's
Alpha N of
Items
.917 40

Item-Total Statistics

Cronbach'
Scale Scale Corrected
s Alpha if
Mean if Variance if Item- Total
Item Item Correlation Item
Deleted Deleted Deleted

P1 76.92 251.160 .850 .910


P2 75.96 266.123 .318 .917
P3 77.24 265.357 .522 .915
P4 77.28 261.877 .813 .913
P5 76.24 264.607 .462 .915
P6 77.08 254.410 .764 .912
P7 76.12 259.027 .633 .913
P8 77.24 265.357 .522 .915
P9 76.60 259.833 .677 .913
P10 75.72 276.377 -.027 .921
P11 77.08 254.4 .764 .912
10
P12 76.92 .850 .910
251.1
60
P13 75.56 294.923 -.590 .928
P14 77.12 280.443 -.252 .920
P15 75.56 273.423 .026 .924
P16 77.20 259.917 .710 .913
P17 77.08 254.410 .764 .912
P18 77.28 261.877 .813 .913
P19 76.04 280.540 -.149 .923
P20 76.12 259.027 .633 .913
P21 75.68 261.143 .369 .917
P22 77.24 268.190 .343 .916
P23 76.84 266.557 .265 .918
P24 77.16 253.973 .786 .911
P25 76.28 266.293 .343 .917
P26 77.24 265.357 .522 .915
P27 75.40 269.583 .205 .918
P28 75.52 264.093 .377 .916
P29 77.08 254.410 .764 .912
P30 77.28 261.877 .813 .913
P31 76.48 259.593 .471 .915
P32 75.44 267.007 .267 .918
P33 76.52 281.927 -.203 .923
P34 77.20 259.917 .710 .913
P35 76.32 258.060 .589 .914
P36 77.16 253.973 .786 .911
P37 76.84 253.807 .816 .911
P38 76.12 259.027 .633 .913
P39 76.60 259.833 .677 .913
P40 77.08 254.410 .764 .912
Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Suami

Case Processing
Summary

N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise
deletion based on
all variables in
the procedure.

Reliability Statistics

Cronbac
h's
N of
Alpha Items
.967 26
Item-Total Statistics

Cronbach'
Scale Scale Corrected s Alpha if
Mean if Variance if Item- Total Item
Item Item Correlation Deleted
Deleted Deleted
P1 41.96 208.790 .889 .965
P3 42.28 222.793 .520 .967
P4 42.32 219.560 .814 .966
P5 41.28 222.127 .459 .968
P6 42.12 210.777 .845 .965
P7 41.16 216.057 .671 .966
P8 42.28 222.793 .520 .967
P9 41.64 217.823 .671 .966
P11 42.12 210.777 .845 .965
P12 41.96 208.790 .889 .965
P16 42.24 216.190 .789 .966
P17 42.12 210.777 .845 .965
P18 42.32 219.560 .814 .966
P20 41.16 216.057 .671 .966
P24 42.20 210.833 .848 .965
P26 42.28 222.793 .520 .967
P29 42.12 210.777 .845 .965
P30 42.32 219.560 .814 .966
P31 41.52 214.177 .582 .968
P34 42.24 216.190 .789 .966
P35 41.36 219.990 .440 .969
P36 42.20 210.833 .848 .965
P37 41.88 213.610 .755 .966
P38 41.16 216.057 .671 .966
P39 41.64 217.823 .671 .966
P40 42.12 210.777 .845 .965
Hasil Uji Validitas Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 25 100.0
Excluded a
0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise
deletion based on
all variables in
the procedure.

Reliability Statistics

Cronbac
h's
N of
Alpha
Items
.923 20
Item-Total Statistics

Cronbach'
Scale Scale Corrected s Alpha if
Mean if Variance if Item- Total Item
Item Item Correlation Deleted
Deleted Deleted
P1 48.36 171.740 .509 .923
P2 49.80 180.833 .748 .917
P3 47.36 190.240 .305 .924
P4 50.08 181.660 .636 .919
P5 49.80 180.833 .748 .917
P6 47.84 166.390 .768 .915
P7 50.08 181.660 .636 .919
P8 48.12 167.527 .790 .914
P9 49.60 180.917 .527 .920
P10 49.80 180.833 .748 .917
P11 49.80 180.833 .748 .917
P12 50.08 181.660 .636 .919
P13 47.28 203.793 -.545 .931
P14 49.60 180.917 .527 .920
P15 50.08 181.660 .636 .919
P16 48.36 171.740 .509 .923
P17 50.08 181.660 .636 .919
P18 48.80 159.583 .752 .916
P19 48.12 167.527 .790 .914
P20 48.12 167.527 .790 .914
Hasil Uji Reliabilitas Sikap Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 25 100.0
Excluded a
0 .0
Total 25 100.0

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise
deletion based on
all variables in
the procedure.

Reliability Statistics

Cronbac
h's
N of
Alpha
Items
.933 18
Item-Total Statistics

Cronbach'
Scale Scale Corrected s Alpha if
Mean if Variance if Item- Total Item
Item Item Correlation Deleted
Deleted Deleted
P1 39.72 172.210 .525 .934
P2 41.16 182.307 .731 .929
P4 41.44 183.090 .622 .930
P5 41.16 182.307 .731 .929
P6 39.20 166.750 .789 .925
P7 41.44 183.090 .622 .930
P8 39.48 167.677 .819 .925
P9 40.96 182.373 .514 .932
P10 41.16 182.307 .731 .929
P11 41.16 182.307 .731 .929
P12 41.44 183.090 .622 .930
P14 40.96 182.373 .514 .932
P15 41.44 183.090 .622 .930
P16 39.72 172.210 .525 .934
P17 41.44 183.090 .622 .930
P18 40.16 161.223 .738 .928
P19 39.48 167.677 .819 .925
P20 39.48 167.677 .819 .925
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Merlin Julfiani

NIM : P07120317025

Jurusan/Prodi : Keperawatan / DIV Keperawatan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari

terbukti bahwa atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palu, 12 September 2021

Yang membuat pernyataan

Merlin Julfiani

NIM. P07120317025
HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequencies

Statistics
dukungansuami Sikap
Valid 34 34
N
Missing 0 0
Median 62,00 44,00

Frequency Table

Dukungan suami
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
55 3 8,8 8,8 8,8
58 1 2,9 2,9 11,8
59 2 5,9 5,9 17,6
60 1 2,9 2,9 20,6
61 1 2,9 2,9 23,5
62 9 26,5 26,5 50,0
Valid 63 1 2,9 2,9 52,9
64 7 20,6 20,6 73,5
65 6 17,6 17,6 91,2
66 1 2,9 2,9 94,1
68 1 2,9 2,9 97,1
70 1 2,9 2,9 100,0
Total 34 100,0 100,0
Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
37 1 2,9 2,9 2,9
42 6 17,6 17,6 20,6
43 3 8,8 8,8 29,4
44 10 29,4 29,4 58,8
Valid
45 7 20,6 20,6 79,4
46 6 17,6 17,6 97,1
47 1 2,9 2,9 100,0
Total 34 100,0 100,0

Frequency Table

Pemberian ASI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak ASI Ekslusif 23 67,6 67,6 67,6
Valid ASI Ekslusif 11 32,4 32,4 100,0
Total 34 100,0 100,0

Dukungan suami

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak mendukung 18 52.9 52.9 52.9

mendukung 16 47.1 47.1 100.0

Total 34 100.0 100.0


Sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
merespon 24 70,6 70,6 70,6
Valid tidak 10 29,4 29,4 100,0
Total 34 100,0 100,0

Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
17-25 tahun 21 61,8 61,8 61,8
Valid 26-35 tahun 13 38,2 38,2 100,0
Total 34 100,0 100,0

Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
URT 32 94,1 94,1 94,1
tukang cuci 1 2,9 2,9 97,1
Valid
Honorer 1 2,9 2,9 100,0
Total 34 100,0 100,0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
SD 4 11.8 11.8 11.8
SMA 11 32.4 32.4 44.1
Valid
SMP 19 55.9 55.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
Crosstabs
Dukungan Suami * Pemberian ASI
A ekslusif
Tidak asi asi
ekslusif eksklusif Total
Dukungan Tidak mendukung Count 8 10 18
Suami % within
44.4% 55.6% 100.0%
kodedukungan
% within
34.8% 90.9% 52.9%
asiekslusif
% of Total 23.5% 29.4% 52.9%
mendukung Count 15 1 16
% within
93.8% 6.2% 100.0%
kodedukungan
% within
65.2% 9.1% 47.1%
asiekslusif
% of Total 44.1% 2.9% 47.1%
Total Count 23 11 34
% within
67.6% 32.4% 100.0%
kodedukungan
% within
100.0% 100.0% 100.0%
asiekslusif
% of Total 67.6% 32.4% 100.0%
Dukungan suami * pemberian ASI
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.409a 1 .002
Continuity Correction b
7.291 1 .007
Likelihood Ratio 10.594 1 .001
Fisher's Exact Test .003 .003
Linear-by-Linear
9.132 1 .003
Association
N of Valid Casesb 34
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,18.
b. Computed only for a 2x2 table

sikap * pemberian ASI


Crosstab
Pemberian ASI Total
Tidak ASI ASI Ekslusif
Ekslusif
Count 19 5 24
merespon
% within sikap 79,2% 20,8% 100,0%
sikap
Count 4 6 10
tidak
% within sikap 40,0% 60,0% 100,0%
Count 23 11 34
Total
% within sikap 67,6% 32,4% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 4,948 a
1 ,026
Continuity 3,320 1 ,068
Correctionb
Likelihood Ratio 4,782 1 ,029
Fisher's Exact Test ,045 ,036
Linear-by-Linear 4,802 1 ,028
Association
N of Valid Cases 34
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3,24.
b. Computed only for a 2x2 table
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Bulan
No September
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Acc Judul
Pengambilan
3
Data Awal
Penyusunan
4
Proposal
Konsultasi
5
Proposal
Perbaikan
6
Proposal
7 Persetujuan
Seminar
8
Proposal
Perbaikan
9
Proposal
Perizinan Uji
10
Validitas
Perizinan
11
Penelitian
Pelaksanaan
12
Penelitian
13 Pengolaan Data
Penyusunan
14
Hasil Penelitian
Konsultasi Hasil
15
Penelitian
16 Ujian Skripsi
DOKUMENTASI PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama : Merlin Julfiani

Nim : P07120317025

Kelas : Reguler

Tempat dan tanggal lahir : Labuan Panimba, 17 Juli 1998

Agama : Islam

Alamat : Desa Sibalago Kec.Toribulu Kab.Parigi Moutong

B. Riwayat Pendidikan

1. Tamat SD Sibalago Tahun 2011

2. Tamat SMP Negeri 1 Toribulu Tahun 2014

3. Tamat SMA Negeri 1 Ampibabo Tahun 2017

4. Mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan DIV

Keperawatan tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai