Buku Saku HKM (Fasilitasi Permohonana)
Buku Saku HKM (Fasilitasi Permohonana)
Buku Saku HKM (Fasilitasi Permohonana)
KEMITRAAN LINGKUNGAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BUKU SAKU
FASILITASI
PERMOHONAN
HUTAN
KEMASYARAKATAN
Sambutan
Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
Hutan Kemasyarakatan adalah salah satu bentuk skema Perhutanan Sosial yang
diberikan oleh pemerintah kepada kelompok untuk mengelola dan/atau
memanfaatkan kawasan hutan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan
kelestarian lingkungan.
Dr. Ir. B
amban
g Supriya
nto, M.S
c.
PENDAHULUAN 1
MENGENAL HKm
Apa yang dimaksud Persetujuan Pengelolaan HKm? 3
Dasar Hukum 3
Apa Manfaat HKm? 4
DAFTAR ISI
Apa Saja Pemanfaatan Hutan dalam Persetujuan Pengelolaan HKm 5
Kepada Siapa Persetujuan Pengelolaan HKm dapat Diberikan ? 6
Areal Seperti Apa yang Dapat Diberikan Persetujuan Pengelolaan HKm? 8
Apa Hak Pemegang Persetujuan Pengelolaan HKm? 9
Apa Kewajiban Persetujuan Pengelolaan HKm? 9
Apa yang Dilarang dalam Persetujuan Pengelolaan HKm? 10
1
Persetujuan Pengelolaan HKm merupakan titik awal dari
Perhutanan Sosial. Kegiatan fasilitasi ini selain
mempermudah proses penerbitan Persetujuan Pengelolaan
HKm dapat dilakukan sesuai dengan tata waktu yang telah
ditetapkan. juga diharapkan dapat mendukung proses
penguatan kelola kawasan, kelola kelembagaan, dan kelola
usaha.
2
Mengenal
Hutan Kemasyarakatan
Apa yang dimaksud Persetujuan
Pengelolaan HKm?
Adalah akses legal yang diberikan oleh Menteri kepada
perorangan, kelompok masyarakat, kelompok tani, gabungan
kelompok tani hutan, atau koperasi, yang beranggotakan
masyarakat setempat untuk mengelola dan/atau
memanfaatkan hutan pada kawasan hutan lindung dan/atau
kawasan hutan produksi.
Dasar Hukum
Peraturan Menteri LHK nomor 9
tahun 2021 tentang Pengelolaan
Perhutanan Sosial
3
Apa Manfaat
Hutan Kemasyarakatan?
Masyarakat Desa yang berada di sekitar/dalam kawasan
hutan mempunyai ketergantungan terhadap keberadaan
kawasan hutan dan memiliki peran penting dalam menjaga
kelestarian hutan. Dengan mengelola hutan kemasyarakatan,
masyarakat akan mendapatkan manfaat antara lain:
Mendapatkan
pengakuan dan Menjaga
Meningkatkan
perlindungan secara kelestarian hutan
pendapatan
hukum dalam dan ekosistem
ekonomi
mengelola kawasan sekitarnya
hutan
Mendapat peluang
Menyelesaikan
masuknya Program
konflik dan/atau Menciptakan
Pemerintah, Corporate
Social Responsibility sengketa dalam lapangan usaha
(CSR), dan Creating pengelolaan baru
Shared Value (CSV) sumber daya hutan
4
Apa saja Pemanfaatan Hutan
dalam Persetujuan Pengelolaan
HKm ?
PEMANFAATAN KAWASAN
Kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh sehingga diperoleh
manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi secara optimal
dengan tidak mengurangi fungsi utamanya. Pemanfaatan Kawasan antara
lain: Budidaya tanaman obat, tanaman hias, sarang walet, pakan ternak.
5
Kriteria Subjek dan Objek
Persetujuan Pengelolaan
HKm
Perseorangan Koperasi
Membentuk Koperasi setempat
kelompok yang bergerak
masyarakat minimal dibidang kehutanan,
15 orang yang pertanian, hortikultura
bergantung dan peternakan
terhadap kawasan
hutan yang disahkan
oleh Kepala Desa
setempat. HKm
Kelompok Tani
Kelompok tani hutan (KTH) dengan anggota minimal 15 orang
Dalam hal kelompok tani hutan beranggota > 300 orang maka
dapat membentuk gabungan kelompok tani hutan
(gapoktanhut)
Disahkan oleh Kepala Desa/Camat setempat.
6
Kriteria Anggota pemohon :
Masyarakat setempat adalah penduduk asli atau pendatang
yang berdomisili di dalam atau di sekitar hutan di satu desa
atau beberapa desa yang memiliki ketergantungan terhadap
kawasan hutan yang sudah menggarap/mengelola pada areal
yang dimohon. Dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda
Penduduk (KTP)/ NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan
Kartu Keluarga (KK)
Tidak berprofesi sebagai PNS, TNI, dan POLRI.
Perseorangan yang memiliki kompetensi di bidang
kehutanan (1 orang).
Masyarakat luar desa setempat yang sudah mengelola selama
≥ 5 tahun dibuktikan dengan surat keterangan garapan oleh
kades/lurah setempat.
Dengan Ketentuan:
1 (satu) keluarga hanya bisa diwakili 1 (satu) orang dan
Belum terdaftar sebagai pemegang persetujuan pengelolaan
perhutanan sosial dan permohonan kelompok perhutanan
sosial lain.
7
Dimana Persetujuan
Pengelolaan HKm
Dapat Diberikan?
KAWASAN HUTAN DI DALAM PIAPS
Berada di dalam
KAWASAN HUTAN
PIAPS (peta yang
LINDUNG DAN memuat areal
HUTAN PRODUKSI kawasan hutan
YANG BELUM yang dicadangkan
DIBEBANI IZIN untuk perhutanan
sosial
Areal Persetujuan
Pengelolaan HKM Berada di luar
paling luas 15 (lima
PIAPS yang sudah
belas) hektar per kepala
keluarga (KK) dan dikelola oleh
paling luas 5.000 (lima Masyarakat
ribu) hektar per unit setempat
pengelolaan
Apabila areal yang sudah dikelola oleh masayarakat berupa tanaman sawit, dapat
diajukan dengan ketentuan tanaman sawit yang dikelola oleh masyarakat secara
perseorangan (bukan perusahaan)
Pengelola tanaman sawit bertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitar kawasan
paling singkat 5 tahun secara terus menerus yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau surat keterangan domisili oleh Kepala Desa setempat
Diberikan dengan ketentuan paling luas 5 (lima) hektar per orang dengan membentuk
kelompok
Dalam hal ini akan dilakukan verifikasi teknis dan validasi data dan informasi oleh tim
terpadu yang dibentuk oleh Menteri LHK
8
Apa Hak Pemegang Persetujuan
Pengelolaan HKm ?
10
Pelaksana Fasilitasi
Permohonan
HUTAN KEMASYARAKATAN
faslitasi dapat dilaksanakan oleh pendamping
dari unsur antara lain:
Pemerintah
Daerah HKm
Kabupaten
POKJA Percepatan
Pemerintah Desa secara mandiri dapat Perhutanan Sosial
menggunakan anggaran yang menjadi (akademisi, lembaga
kewenangannya (dana desa dan/atau swadaya masyarakat,
alokasi dana desa) untuk melakukan pelaku usaha, kader
proses penyiapan permohonan konservasi, dan/atau
Persetujuan Pengelolaan Hutan relawan lingkungan hidup
Kemasyarakatan seperti kegiatan dan kehutanan
pertemuan persiapan, identifikasi
kebutuhan dan potensi, sosialisasi,
pemetaan, dan penyiapan dokumen
permohonan. Penggunaan dana desa
danalokasi dana desa mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku.
11
Tahapan Fasilitasi Permohonan
Persetujuan Pengelolaan HKm
Telaah PIAPS
Tahap awal yang perlu dilakukan pendamping
adalah penelaahan peta PIAPS bersama KPH
dan POKJA PPS, dengan cara overlay peta
PIAPS dengan peta administrasi dan peta
wilayah kerja KPH untuk mendapatkan
informasi:
lokasi PIAPS berdasarkan wilayah
administrasi (Kabupaten/Kec./Desa)
lokasi berdasarkan wilayah kerja KPH, dan
luas indikatif areal PIAPS di wilayah
tersebut
12
inventarisasi dan Identifikasi
Subyek
Pendamping melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah (kecamatan
dan desa), tokoh masyarakat/tokoh adat/tokoh agama dalam rangka
persiapan fasilitasi permohonan pengelolaan HKm untuk masyarakat yang
melakukan penggarapan/pengelolaan dalam kawasan hutan, masyarakat
setempat yang membutuhkan lahan garapan untuk mata pencaharian,
serta kaum marginal dan minoritas.
13
Inventarisasi dan Identifikasi
Obyek
14
Sosialisasi
Pendamping melakukan sosialisasi pengelolaan perhutanan sosial
khususnya skema hutan kemasyarakatan, dan dapat melibatkan
Pokja PPS beserta KPH setempat.
15
Pembentukan Kelembagaan
16
Pengukuran dan Pemetaan Partisipatif
17
Pembuatan Pakta Integritas
18
Penyusunan Berkas Permohonan
Pendamping membantu pemohon dalam penyusunan Dokumen
pemohonan terdiri dari:
Surat permohonan yang ditandatangani oleh ketua kelompok
masyarakat/ kelompok tani/ kelompok tani hutan/Gabungan
kelompok tani hutan/ koperasi
Peta usulan areal yang dimohon dengan skala paling kecil 1:50.000
yang ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui oleh kepala
KPH atau ketua Pokja PPS berupa cetakan dan shape file (SHP)
19
HKm
PENGAJUAN PERMOHONAN
HUTAN KEMASYARAKATAN
Penyampaian permohonan secara online dilakukan oleh Pokja PPS dengan cara
mengunggah surat permohonan dan lampirannya ke
http://pskl.menlhk.go.id/akps. Hardcopy surat permohonan beserta lampirannya
disampaikan kepada tim verifikasi teknis pada saat tim melakukan kegiatan
verifikasi di lapangan, dan harus ada bukti tanda terima penyerahan surat
permohonan asli beserta lampirannya. Selanjutnya BPSKL menyampaikan
dokumen permohonan tersebut kepada Direktorat PKPS
20
Alur Proses Pemberian
Persetujuan Pengelolaan
Hutan Kemasyarakatan
Dokumen Permohonan
disampaikan kepada Menteri
LHK dengan tembusan:
Gubernur
Bupati/Walikota Menteri Direktur
Kadishut Prov Lingkungan Hidup Jenderal PSKL
Kepala BPSKL dan Kehutanan
Kepala KPH
Perbaikan Dokumen
Permohonan Verifikasi Administrasi
Pemohon melakukan perbaikan
dalam jangka waktu paling lama Memeriksa kelengkapan dan
14 hari sejak diterimanya surat kesesuaian persyaratan
Tidak
pengembalian permohonan dan administrasi permohonan
jika perbaikan tidak dilakukan Memenuhi
Persetujuan Pengelolaan HKm
sampai jangka waktu yang telah Syarat serta pencermatan terhadap
ditentukan, permohonan subjek dan objek persetujuan
dinyatakan batal dengan
sendirinya
Memenuhi
Syarat
Persetujuan/Penolakan
Pengelolaan Hutan
Kemasyarakatan Verifikasi Teknis
Berdasarkan hasil verifikasi Kegiatan yang dilakukan untuk
teknis, Dirjen PSKL atas nama memvalidasi dokumen
Menteri menerbitkan: permohonan yang disampaikan
Keputusan Persetujuan
kepada KLHK dengan
Pengelolaan HKm atau
pengecekan secara langsung
Surat penolakan
dilapangan terkait subjek dan
permohonan Persetujuan
objek persetujuan yang dimohon
Pengelolaan HKm.
21
CONTOH FORMAT
DOKUMEN PERMOHONAN
HUTAN KEMASYARAKATAN
22
23
24
25
26
27
BUKU SAKU
FASILITASI PERMOHONAN
HUTAN KEMASYARAKATAN
PENGARAH
Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
PENANGGUNG JAWAB
Direktur Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial
KOORDINATOR
Kepala Sub Direktorat Penyiapan Hutan Kemasyarakatan
PENYUSUN
Lusi Ardiputri
Djoko Purnomo
Gunadi Firdaus
Sukardi
Ayi Firdaus Maturidy
Moh. Dimas Arif Wicaksono
Listia Hesti Yuana
Wiwit Gati Fitriani
R. Resa Adam Gunawan
Widan Gama Suhada
Andi Zaim Pranata
DITERBITKAN OLEH
Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial
Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan