RKS Talud Kywor
RKS Talud Kywor
RKS Talud Kywor
Dokumen
Rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS)
Pekerjaan
Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor,
Lokasi
Kyowor, Kab. Halmahera Selatan
Tahun
2022
1
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN PENGAMAN PERMUKIMAN
KYOWOR
PASAL 1
PENDAHULUAN
Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Perencanaan Pembangunan
Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor terdiri atas :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Talud
c. Pekerjaan Lain lainnya
PASAL 2
PERATURAN-PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1 UNTUK PEKERJAAN SIPIL
Untuk melaksanakan Pekerjaan Sipil, digunakan peraturan umum yang lazim dipakai yakni
A.V/SU/41 (Syarat-syarat Umum untuk Pelaksanaan Bangunan Umum yang dilelangkan),
kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknik ini. Peraturan Bangunan yang dimaksud dalam
Spesifikasi Teknik ini adalah :
• Undang-undang Republik Indonesi No. 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi;
• Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
• Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/ KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;
• Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No. Kep.
174/MEN/1986, dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman SMK3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
• SK SNI T-15-1991 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Bangunan Indonesia);
• PBI-1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia);
• PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia);
2
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
3
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
4
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyedian, pendayagunaan tenaga kerja, bahan – bahan,
peralatandan alat – alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan
pada proyekini.
5
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
2. Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, pemasangan bowplank, pembuatan Direksi Keetdan
Gudang Material, penyediaan air kerja dan penerangan kerja, serta mobilisasi
dandemobilisasi.
6
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
3.6 LAPORAN-LAPORAN
Kontraktor harus membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang memberikan gambaran
dan catatan singkat dan jelas mengenai :
a) Taraf berlangsungnya pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor bawahan.
b) Catatan dari Pemberi Tugas/Direksi/Konsultan Pengawas yang telah disampaikan secara
tertulis maupun lisan.
c) Hal ikhwal mengenai bahan-bahan, peralatan/mesin yang masuk.
d) Keadaan Cuaca.
e) Hal ikhwal mengenai pekerja.
f) Hal ikhwal mengenai pekerjaan tambah kurang.
g) Hal ikhwal mengenai kesulitan-kesulitan atau gangguan yang mungkin ada
Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui kebenarannya
oleh Pengawas Harian dan Konsultan Pengawas. Perselisihan mengenai hal ini mengakibatkan
pekerjaan dihentikan untuk diadakan opname. Danberdasarkan laporan harian ini, oleh
kontraktor disusun laporan mingguan yang minimal berisikan :
- Jumlah hasil pekerjaan yang diperoleh dalam waktu 1 (satu) minggu serta
perbandingannya dengan schedule yang disepakati
- Prestasi fisik .yang dicapai, dibandingkan dengan program, dan dibandingkan dengan
minggu sebelumnya dalam suatu Curva "S"
- Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta rencana
penanggulangannya
7
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
PASAL 4
PEKERJAAN STRUKTUR
4.1 PEKERJAAN TANAH
4.1.1 PEKERJAAN TANAH.
1. Galian tanah dikerjakan pada semua galian pondasi pada bibir pantai. Kedalaman galian
harus disesuaikan dengan gambar dan pada saat pekerjaan pondasi akan dilaksanakan
keadaan galian harus benar-benar dalam keadaan kering.
2. Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang dijumpai dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3. Sisa tanah bekas galian pondasi dapat dipergunakan untuk mengurug ketinggian lantai,
kekurangannya dapat diambil dari luar lokasi pekerjaan.
4. Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun maupun
memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan pembersihan.
5. Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar, sehingga
pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan kering.
6. Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali dan
ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik, disiram air dan
dipadatkan
• Kayu-kayu yang dikerjakan harus mengikuti pola-pola sesuai yang tertera pada
gambar perencanaan, dan diutamakan untuk kayu halus harus terserut rapi tanpa
ada cacat atau lubang-lubang.
b. Pelaksanaan
• Bersihkan areal lokasi dari sampah dan akar pohon-pohon
• Tentukan lokasi / areal untuk menempatkan material bangunan
• Tentukan elevasi lantai tambatan perahu dengan menggunakan patok tersebut.
• Pemasangan Tripod sebagai alat untuk menancapkan tiang ditempatkan pada posisi
pemacangan taing yang telag ditentukan.
• Tiang pancang dengan penampang yang berbentuk persegi, ukuran disesuaikan
dengan gambar rencana, dilancipkan pada bagian pangkal dengan sudut, ukuran
disesuaikan dengan gambar rencana.
• Pemacangan tiang dimulai dari patok yang telah ditentukan.
• Pemancangan dilakukan dengan palu beton/balok beton seberat 80 kg ditarik dengan
katrol pada tripod kemudian dijatuhkan tepat diatas tiang pancang.
• Pemancangan dilakukan sampai mencapai kedalaman tanah yang mempunyai daya
dukung kuat atau hingga mencapai lapisan tanah keras. Kedalaman pemancangan
minimal 1 m pada bagian trestle dan minimal 1.5 m pada Pondasi Batu tersebut.
9
SPESIFIKASI TEKNIS
RAB Perencanaan Pembangunan Bangunan Pengaman Permukiman Kyowor
7. Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yangmelekat serta basahi
dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.
8. Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukansetebal 2 - 1 cm,
kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 0 – 2 cm !tidak bersinggungan"
pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
9. Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai design kontrak pada dinding penahan, sayap
bendung dan sebagainya. Suling dari pipa paralon yangdibungkus ijuk diujung pipa bagian
dalam dipasang bersamaan denganpasangan batu.
10. Retak suling resapan merupakan barisan dalam arah hori<ontal dengan jaraktertentu sesuai
gambar kontrak. garis pipa suling berikutnya diatasnya dipasang berselang-seling arah
vertical.
1. PEKERJAAN PLESTERAN
1. Sebelum diplester bidang dinding harus dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh, agar adukan
dapat melekat dengan baik.
2. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 2 cm dan dihaluskan
dengan air semen, dengan campuran 1Pc : 3Ps.
3. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yangsudah selesai
karena susut pengerasan, maka permukaan plesteran yangsudah selesai harus dibasahi
dengan air selama 8 hari berturut-turut.
4. Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang-bidangnya rata,
tegak lurus/siku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya
dengan digosok sampai licin. Agar didapat bidang plesteran yang rata permukaannya maka
dalam pelaksanaannya pemborong harus menginstruksikan kepada tukang batu agar
membuat kepala-kepala plesteran setiap bidangnya.
PASAL 6
PEKERJAAN LAIN LAIN
1. Seluruh pekerjaan diselesaikan secara baik serta rapi dan disesuaikan dengan rencanakerja
dan syarat-syarat (RKS). Pekerjaan yang tidak rapi dan kurang baik, harus diperbaiki sampai
diperoleh hasil yang memenuhi syarat.
2. Setelah seluruh pekerjaan dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat,
makaseluruh halaman harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan dan diratakan sebaik mungkin.
3. Pekerjaan yang belum jelas dan tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini (RKS)
akan dijelaskan pada berita acara Aanwijzing.
Konsultan Perencana
CV. ALENADA PROJECT PLANNING
11