Makalah Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan
Makalah Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan
Makalah Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan
Di Susun oleh :
Kelompok IV (Empat)
- Aris Setiawan
- Erna Kurniawati
- Mulyati
- Putri Choliatun
i
KATA PENGANTAR
Sholawat teriring salam kita sanjung agungkan pada junjungan kita Nabi
kita Muhammad saw, semoga kelak kita dapat mendapatkan syafa’atnya di
yaumul qiyamah, Amin.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................9
B. Penutup.........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berbelanja dan konsumsi, tetapi uang, waktu, dan perhatian adalah yang utama.
Bukan hanya jumlah waktu dan sumber daya ekonomi yang menentukan perilaku
konsumen. Persepsi konsumen mengenai sumber daya yang tersedia, atau apa
yang akan tersedia pada masa datang, juga penting dalam keputusan pembelanjaan
dan juga mempengaruhi ketersedian untuk menggunakan uang atau waktu produk.
Jadi, ukuran kepercayaan konsumen mungkin berguna dalam meramalkan
penjualan masa dating berdasarkan kategori produk.
Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan
yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya mempengaruhi pengeluaran
mereka terhadap suatu barang. Pengetahuan juga berpengaruh pada penjualan
produk. Dengan pengetahuan akan produk yang dimiliki seseorang membuat
seseorang itu tertarik dengan produk yang akan dia beli. Sumber Daya Konsumen
dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi
ekonomi. Pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu yang
dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam (natural
resources/endowment factors) maupun potensi sumber daya manusia yang dapat
memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar
pembangunan (ekonomi).
Sumber daya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal
mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses
pembangunan wilayah (daerah). Namun demikian penting untuk diperhatikan,
aspek ketersediaan termasuk daya dukungnya terhadap mobilitas pembangunan
daerah. Karena apabila sumber daya alam dimanfaatkan dengan tidak bijaksana
dan arif maka sudah barang tentu stagnasi dan kemunduran dinamika
pembangunan ekonomi wilayah akan semakin cepat menjelma atau merupakan
sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.
2
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas berdasarkan identifikasi
diatas yaitu :
1. Sumber daya ekonomi
2. Sumber daya sementara
3. Sumber daya kognitif
4. Kandungan pengetahuan
5. Oganisasi pengetahuan
6. Mengukur pengetahuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku
konsumen. Karena, konsumen semakin mengalami kemiskinan akan waktu.
Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang
sangat pribadi yaitu waktu senggang. Produk yang diklasifikasikan menurut sifat
waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
1. Barang yang Menggunakan Waktu
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku
konsumen karena kemiskinan waktu yang semakin banyak dialami sebagian
orang.
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya.
Contoh: Menonton Youtube, Memancing, Sepak Bola, Perawatan pribadi,
pulang pergi (waktu wajib)
2. Barang Penghemat Waktu
Kerena pendapatan yang leluasa digunakan terus meningkat di dalam
masyarakat, pasar untuk barang atau jasa yang berhubungan dengan waktu
menjadi lebih penting. Kelangkaan menciptakan nilai. Untuk konsumen yang
kaya, perhatian utama menjadi pembeli lebih banyak waktu ketimbang lebih
produk. Nilai waktu meningkat ketika anggaran uang meingkat, sehingga
meningkatkan kemungkjinan bahwa pemasar menaikkan nilai produk (dan
harga yang sesuai) lebih besar daripada biaya tambahan karena
mengerjakannya.
Komplikasi tambahan dalam mendefinisikan kesenggangan terjadi ketika
individu dibayar untuk kegiatan yang mungkin mereka pilih sebagai kegiatan
leluasa. Seniman, professor, dan atlet professional mungkin merupakan contoh
individu yang beruntung dibayar untuk kegiatan yang mereka pilih sebagai
kegiatan waktu senggang mereka.
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan
waktu leluasa mereka. Contoh: pemotong rumput, makanan cepat saji.
5
C. Sumber Daya Kognitif
Sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep
yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya
dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru
dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam
konstruktivisme,
D. Kandungan Pengetahuan
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Dalam hal ini
pengetahuan konsumen amat diperlukan. Karena, hal ini dapat mempengaruhi
keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Apa yang dibeli, berapa
banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada
pengetahuan. Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam dibidang umum, yaitu :
1. Pengetahuan Produk (product knowledge)
kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini
meliputi kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga
produk dan kepercayaan mengenai produk.
2. Pengetahuan Pembelian (purchase knowledge)
Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi
produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko
tersebut. Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko
yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak
produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk
berbelanja atau melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen
untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari
lokasi produk.
3. Pengetahuan Pemakaian (usage knowledge)
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk
tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa
6
memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka
konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut
dengan benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang
cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan
pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
E. Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur
organisasi untuk mengelompokan sesuatu, organisasi ini di buat untuk
memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri atau juga bisa
mendeskripsikan dokumen, isi, fitur dan tujuan, serta membuat dokumen-
dokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang dalam mencari pesan
yang isinya meliputi pengetahuan. Organisasi pengetahuan bisa di artikan juga
sebagai tentang kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi
yang dilakukan di perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh
pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
Pengetahuan dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut
memahami tujuan keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting
adalah bagaimana organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-
organisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan
pengetahuan baru dan menyebarkanya secara menyeluruh didalam organisasinya
dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan
mereka. Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua
pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasi harus dikelola dengan baik,
sehingga pengetahuan tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.
F. Mengukur Pengetahuan
Pengukuran pengatahuan objektif (objective knowledge) adalah
pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen
di dalam ingatan. Ukuran pengetahuan objektif, yang berfokus pada potongan
informasi khusus yang mungkin diketahui konsumen. Dan pilihan akhir untuk
menilai pengetahuan adalah dengan menggunakan ukuran pengetahuan subjektif
(subjective knowledge). Pengetahuan ini sireflesikan oleh pengukuran yang
7
menyadap persepsi konsumen mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri.
Pada dasarnya, konsumen diminta untuk menilai diri mereka sendiri berkenaan
dengan pengetahuan produk atau keakraban mereka. Ukuran pengetahuan
subjektif berrpusat di sekitar kesan konsumen mengenai pengetahuan total dan
keakraban mereka.
Akhirnya, pertimbangan diberikan pada metode alternatif untuk
pengukuran pengetahuan. Pengalaman pembelian atau pemakaian, walaupun tentu
saja berhubungan dengan pengetahuan, tidak harus memberikan indikasi yang
akurat mengenai beberapa persisnya informasi yang dimiliki konsumen.
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam
ingatan. Pemasar khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen.
Informasi yang dipegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat
mempengaruhi pola pembelian mereka. Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan
bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang
sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu
pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan
waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung pengetahuan yang
digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang). Sedangkan
pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat
digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak
perlu sesuai dengan realitas objektif.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep
pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen
dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya. Tujuannya adalah
memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan
untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan
tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi
pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-
penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran
informasi yang terima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka
memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan
sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan
konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu
pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan
konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu
pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
9
B. Penutup
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan
meskipun jauh dari sempurna kami mengharapkan saran, kritik, serta sanggahan
yang bersifat membangun.
Kami berharap setelah pembelajaran mengenai makalah ini mahasiswa
atau pembaca dalam memahami sumber daya konsumen dan pengetahuan sebagai
analisis dalam menghadapi lingkungan sosial ekonomi baik sebagai konsumen
maupun sebagai prosdusen tersebut.
“Amin Ya Robbal ‘Alamin”.
10
DAFTAR PUSTAKA
11