Laporan Mini Riset Manajemen Pendidikan Kelompok 10-1
Laporan Mini Riset Manajemen Pendidikan Kelompok 10-1
Laporan Mini Riset Manajemen Pendidikan Kelompok 10-1
DisusunUntukMemenuhiTugasAkhirManajemenPendidikan
DisusunOleh :
KELAS PBI3C
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim..
PENULIS
i
UCAPAN TERIMAH KASIH
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSANMASALAH....................................................................... 1
C. TUJUAN PENELITIAN...................................................................... 2
D. MANFAATPENELITIAN................................................................... 2
A. METODE DESKRIKTIFKUALITATIF.............................................. 33
B. INTSTRUMENPENGAMBILAN DATA........................................... 33
A. PROFIL SEKOLAH............................................................................. 36
B. KONSEP DASAR MANAJEMENPENDIDIKAN............................. 37
C. MANAJEMENORGANISASI DAN LEMBAGAPENDIDIKAN...... 38
D. MANAJEMENKURIKULUM............................................................. 39
E. MANAJEMENPESERTA DIDIK........................................................ 40
F. MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN..................................... 41
G. MANAJEMENFASILITASPENDDIKAN.......................................... 42
H. MANAJEMENPEMBIAYAANPENDIDIKAN.................................. 43
I. MANAJEMENHUBUNGANLEMBAGAPENDIDIKAN DAN
MASYARAKAT.................................................................................. 43
iii
J. MANAJEMENKETATALAKSANAAN............................................ 43
K. MANAJEMENKEPEMIMPINAN DA SUPERVISI........................... 44
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................................... 46
B. SARAN................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 47
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
ManajemenPendidikan yang ada
disekolahmerupakansuatuaturanterpentingdalammeyelenggarakanpendidik
an dan proses pembelajaran.
Olehkarenairudalammenjalankankepemimpinanharusberfikirsecaratersusu
n dan sistematisdimanaseluruhjajaran yang ada
tersusundenganrapisesuaidengantanggungjawabmasing – masing.
Dalamlingkunganpendidikansekolahbanyakkomponen – komponen yang
harusdiperhatikanseperti : Guru – guru, Staff TU, Orang
TuaSiswa/MasyarakatSetempat, PesertaDidik, dan lain – lain akan
berfunggsisecara optimal dipengaruhiolehkebijakan dan
kinerjapemimpindalammembagimengaturmanajemenpendidikan yang ada
dalamlingkugansekolah.
Dalamhal ini kami memilih SMPN 6 MODEL PAREPARE, Jl.
Pendidikan, Bukit Harapan, Kec.Soreang, Kota Parepare, Sulawesi
Selatan, sebagaisekolahtempatuntukmenelitiManajemenPendidikan di
sekolahtersebut, alasan kami memilihsekolahtersebutkarenadilihatdarivisi
– dan misinya, kemudianbagaimanapembagiankerja yang sangat detail
olehKepalaSekolahnya, kemudianpesertadidik yang berkualitas.
Kepalasekolahitusendiriberharap para
tenagapendidikmampumenjadikanpesertadidikcerdasdalamintelektual,
cerdasdalamemosional, cerdasdalam spiritual, dapatmengembagkan dan
melestarikanbudayadaerah, membentukkepribadianpesertadidik yang
disiplin, tangguh, kerjakeras, tanggungjawab, percayadiri, mandiri.
B. RUMUSANMASALAH
1. Profil SMPN 6 PAREPARE ?
2. Bagaimanadengankonsepdasarmanajemenpendidikan ?
3. Bagaimanadenganorganisasi dan lembagapendidikan ?
4. BagaimanadenganmanajemenKurikulum ?
5. Baqgaimanadenganmanajemenpesertadidik ?
6. BagaimanadenganmanajementenagaPendidik ?
7. Bagaimanadenganmanajemenfasilitas (sarana dan prasarana)?
8. Bagaimanadenganmanajemenpembiayaanpendidikan ?
9. Bagaimanadenganhubunganmanajemenlembagapendidikandenganmas
yarakat ?
10. Bagaimanadenganmanajemenketatalaksanaan ?
11. BagaimanadenganKepemimpinan dan supervisikependidikan?
1
C. TUJUAN PENELITIAN
1. UntukmemenuhitugasManajemenPendidikan
2. Mahasiswadapatmengetahuitentangmanajemenpendidikan di
SekolahMenengahPertama
3. Mahasiswadapatmengetahuiapasaja yang
mencangkupmanajemenpendidikan di SekolahMenengahPertama
4. MahasiswamengetahuibagaimanasuasanalingkunganSekolahMenengah
Pertama
D. MANFAATPENELITIAN
1. Agar mahasiswalebihmengertimengenaimanajemen yang ada di
sekolah.
2. Agar mahasiswamemahamibagaimana cara
pembagianmanajemenpendidikandalamlingkungansekolah.
3. Agar mahasiswalebihmengerti cara
kerjapembagianmanajemenpendidikandalamsekolah.
2
BAB II
3
Dalambanyakhalperencanaanmemegangperanstrategiskarenafungsi
-fungsimanajemenlainnyatidakdapatberjalantanpaperencanaan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasianadalahkeseluruhan proses pengelompokan orang-
orang, alat-alat, bahan-bahan, tugas, tanggungjawab, wewenang
dan fasilitassehinggatercapaisuatuorganisasi yang
dapatdigerakansebagaisuatukesatuandalamrangkamencapaitujuan
yang telahditetapkan.
c. Actuanting (Kegiatan)
Kegiatanadalahtindakanatauaktivitasseluruhkomponenmanajemen,
bekerjamenuruttugasmasing-masing, alat-alat dan
fasilitasdipergunakanmenurutfungsi dan kegunakanmasing-masing,
dan biayasesuaidenganalokasibiaya yang
dibutuhkanuntukmencapaitujuanmanajemen.
d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasanataupengendalianmerupakansalahsatufungsimanajeme
n yang
menjaminbahwakegiatandapatmemeberikanhasilsepertiseperti yang
diinginkan. Pengawasandiperlukan agar
semuakegiatanberjalansesuaidengan yang diharapkan.
3. RuangLingkupPendidikan
MenurutFattah (2012: 123)
manajemenpendidikanpadadasarnyaadalahalatuntukmencapaitujuanpe
ndidikanmelaluipengolahanbidang-bidangpendidikan.
Bidanggarapanmanajemenpendidikanmeliputisemuakegiatan yang
menjadi saran 1penunjang proses
belajarmengajardalamrangkamencapaitujuanpendidikan yang
telahditetapkan. MenurutBaharuddin (2010: 55)
ruanglingkupmanajemenpendidikanantara lain sebagaiberikut :
1. ManajemenKurikulum
2. ManajemenPesertaDidik
3. ManajemenPembiayaanPendidikan
4. ManajemenFasilitas
5. ManajemenTenagaKependidikan
6. ManajemenOrganisasi Dan LembagaPendidikan
7. ManajemenHubunganLembagaPendidikan Dan Masyarakat
8. ManajemenKetatalaksanaan
9. Kepemimpinan Dan Supervisi
4
B. MANAJEMENORGANISASI DAN LEMBAGAPENDIDIKAN
1. PengertianOrganisasiLembagaPendidikan
OrganisasiLembagaPendidikanadalahkoordinasisecararasionalseju
mlah orang dalammembentukinstitusipendidikan. Tujuannyaantara lain
adalahmenyiapkanpesertadidikmenjadianggotamasyarakat yang
memilikikemampuanakademik dan/atauprofesional yang
dapatmenerapkan, mengembangkan,
memperkyakhanazahilmupengetahuan, teknologi, kesenian,
sertamengupayakanpenggunaannyauntukmeningkatkantarafkehidupan
masyarakat dan memperkayakebudayaannasional.
2. StrukturOrganisasiLembagaPendidikan
Menurut Stoner (1986), struktur organisasi dibangun oleh lima
unsur, yaitu:
a. SpesialisasiAktivitas
Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesifikasi tugas perorangan
dan kelompok di seluruh organisasi atau pembagian kerja dan
penyatuan tugas tersebut ke dalam unit kerja.
b. StandardisasiAktivitas
Standardisasi aktivitas adalah prosedur yang digunakan organisasi
untuk menjamin kelayakan kegunaan aktivitas. Menstandardisasi
artinya menjadikan seragam dan konsisten pekerjaan yang harus
dilakukan bawahan, biasanya dengan menggunakan peraturan,
uraian jabatan, dan program seleksi, orientasi kerja, keterampilan
kerja.
c. KoordinasiAktivitas
Koordinasi aktivitas adalah prosedur yang memadukan fungsi-
fungsi dalam organisasi, seperti fungsi primer dalam suatu badan
usaha, pemasaran, produksi dan penjualan merupakan faktor-faktor
yang secara langsung menunjang pencapaian tujuan organisasi.
d. Sentralisasi dan Desentralisasi Keputusan
Sentralisasi dan desentralisasi adalah pengambilan keputusan
mengacu pada lokasi kekuasaan pengambilan keputusan.
Sentralisasi adalah proses pemberian wewenang pengambilan
keputusan pada tingkat atas suatu organisasi, sedangkan
desentalisasi merupakan pendelegasian wewenang pada semua
tingkat organisasi.
e. Satuan Unit Kerja
Ukuran unit kerja mengacu pada jumlah pegawai dalam suatu
kelompok kerja.
3. Jenis, Jenjang, dan JalurPendidikan
5
a. JenisPendidikan
Jalurpendidikanadalahwahana yang
dilaluipesertadidikuntukmengembangkanpotensidiridalamsuatu
proses pendidikan yang sesuaidengantujuanpendidikan.
1) Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakanpendidikan yang diselenggarakan
di sekolah-sekolahpadaumumnya.
2) PendidikanNonformal
Pendidikannonformaladalahjalurpendidikan di luarpendidikan
formal yang dapatdilaksanakansecaraterstruktur dan berjenjang.
Pendidikannonformal juga disebutpendidikanluarsekolah.
3) Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalahjalurpendidikan keluarga dan
lingkunganberbentukkegiatanbelajarsecaramandiri.
b. JenjangPendidikan
1) PendidikanDasar
Pendidikandasarberbentuksekolahdasar (SD) dan madrasah
ibtidaiyah (MI) ataubentuk lain yang
sederajatsertasekolahmenengahpertama (SMP) dan madrasah
tsanawiyah (MTs), ataubentuk lain yang sederajat.
Pendidikandasarmerupakanpendidikansembilantahunterdiridari
program pendidikanenamtahun di sekolahdasar dan program
pendidikantigatahun di sekolahlanjutanpertama (PP Nomor 28
tahun 1990).
2) PendidikanMenengah
Pendidikanmenengahmerupakanjenjangpendidikanlanjutanpen
didikandasar.
Pendidikanmenengahterdiriataspendidikanmenengahumum dan
pendidikanmenengahkejuruan.
Pendidikanmenengahberbentuksekolahmenengahatas (SMA),
madrasah aliyah (MA), sekolahmenengahkejuruan (SMK), dan
madrasah aliyahkejuruan (MAK), ataubentuk lain yang
sederajat.
3) PendidikanTinggi
Pendidikantinggiadalahjenjangpendidikansetelahpendidikanme
nengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, doktor, dan spesialis yang
diselenggarakanolehperguruantinggi.
Perguruantinggiberkewajibanmenyelenggarakanpendidikan,
penelitian, dan pengabdiankepadamasyarakat.
6
Perguruantinggidapatmenyelenggarakan program akademik,
profesi, dan/atauvokasi.
c. JenisPendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada
kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Jenis
pendidikan mencakup :
1) PendidikanUmum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah
yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan
oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas
(SMA).
2) PendidikanKejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
3) Pendidikan Akademik
Pendidikanakademikmerupakanpendidikantinggi program
sarjana dan pascasarjana yang
diarahkanterutamapadapenguasaandisiplinilmupengetahuantert
entu.
4) PendidikanProfesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk
memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang
diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah
nondepartemen. Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas
kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu
departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal dan nonformal.
5) PendidikanVokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4
setara dengan program sarjana (strata 1).
7
6) PendidikanKeagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu
agama. Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah,
pesantren, pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang
sejenis.
7) PendidikanKhusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik
yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang
memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara
inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB).
4. KriteriaKeberhasilanLembagaPendidikan
Kriteriakeberhasilanberfungsiuntukmenentukannilaisuatuaspekdala
msuatukomponentertentu. Kriteriakeberhasilan antara lain:
a. Obyektivitasabsolutmemangdiyakinitidak akan
diperolehdalamkehidupansehari-hari, yang
diperolehhanyalahtertekannyaunsursubyektivitasseminimalmungki
n. Hal itu juga
dipastikanterjadidalampenyelenggaraansupervisiketerlaksanaanKur
ikulum 2004 di 40 SMA.
b. Dalamrangkamenekanunsursubyektivitassekaligusmengoptimalkan
nilai-nilaiobyektivitasdalam proses dan
hasilsupervisiketerlaksanaanKurikulum di 40 SMA,
makadisiapkankriteriakinerja/performansi/
keberhasilansemuaaspekpadasemuakomponen.
c. Kriteriakeberhasilanberfungsiuntukmenentukannilaisuatuaspekdala
msuatukomponentertentu.
Kriteriaunjukkerjalangsungmenentukannilaikomponen.
d. Kriteriakeberhasilandisiapkanuntuksetiapaspekpadasemuakompone
n.
Formulasisemuakriteriakinerja/kriteriaperformansi/indikatorkeberh
asilanditentukansesuaidengankarakteristikaspek yang dinilai.
8
e. Kriteriakeberhasilansuatuaspekdalamsuatukomponentidaksama,
baikdalamjumlah, substansi, maupunkarakteristiknya.
C. MANAJEMENKURIKULUM
1. PengertianKurikulum
Manajemenkurikulum merupakansistempengelolaankurikulum
yang dibuatsecarakooperatif, komprehensif, sistemik dan juga
sistematiksebagaisalahsatu cara untukmencapaisuatutujuankurikulum.
dimanadalampelaksanaanyadikenalsebagaiManajemenBerbasisSekolah
(MBS) dan KurikulumTingkatSatuanPendidikan (KTSP).
Olehkarenaituotonomi yang
diberikanpadalembagapendidikandalammengelolakurikulumsecaraman
diridenganmemprioritaskankebutuhan dan
ketercapaiansasarandalamvisi dan
misilembagapendidikandengantidakmengabaikankebijakannasional
yang telahditetapkan.
2. RuangLingkup, Prinsip, Dan FungsiManajemenKurikulum
a. RuangLingkup
1) Pengorganisasian
2) Perencanaan
3) Pelaksanaan
4) Dan EvaluasiKurikulum
b. PrinsipKurikulum
1) Produktivitas: berhubungandenganhasil yang
didapatdalamkegiatankurikulumsertapertimbanganbagaimana
agar seluruhpesertadidikbisamencapaihasil yang
sesuaidengantujuankurikulum yang telahdibuat.
2) Demokratis: berhubungandengan proses pelaksanaan yang
harusberdasarkanasasdemokrasisecarakeseluruhan.
3) Kooperatif: prinsip yang berhubungandenganperolehanhasil
yang diharapkanharusdiikutidengankerjasama yang positif di
antarapihak-pihak yang terlibat.
4) Efektif dan efisien: Melihatefektivitas dan
efisiensipadaberbagaikomponen yang ada di
dalammanajemenkurikulumsepertibiaya, waktu dan
tenagakerja.
5) Mengarahvisi, misi dan tujuan yang
sudahditetapkandalammanajemenkurikulum.
c. FungsiManajemenKurikulum
1) UntukmeningkatkanefisiensidalampemanfaatanSumberDayaku
rikulummelaluipengelolaan yang sudahterencana.
9
2) Untukmeningkatkan equality ataukeadilan dan
kesempatankepada para siswa agar bisamencapaihasil yang
maksimalmelaluiberbagaimacamkegiatan yang
telahditetapkansepertilewatintrakulikuler, ekstrakulikuler dan
kokurikulerataupun rencanapembelajaran yang telahdibuat.
3) Untukmeningkatkanefektivitas dan
relevansipembelajaransiswadidikataulingkungan.
4) Untukmeningkatkantingkatefektivitaskinerjapengajaranatauakti
vitassiswadidik agar bisamencapaitujuanpembelajaran yang
tepat.
5) Untukmeningkatkanefisiensi dan efektivitasdalam proses
kegiatanbelajarmengajar
3. Komponen – KomponenManajemenKurikulum
a. KomponenTujuan ,
Komponentujuanberhubungandenganarahatauhasil yang
diharapkan. Dalamskalamakro, rumusantujuankurikulum erat
kaitannyadenganfilsafatatausistemnilai yang dianutmasyarakat.
b. Komponen Isi atauMateri, Isi kurikulummerupakankomponen yang
berhubungandenganpengalamanbelajar yang harusdimilikisiswa.
Isi kurikulumitumenyangkutsemuaaspekbaik yang
berhubungandenganpengetahuanataumateripelajaran yang
biasanyatergambarkanpadaisisetiapmateripelajaran yang
diberikanmaupunaktivitas dan kegiatansiswa.
c. Komponenmetode/strategi,Strategi dan
metodemerupakankomponenketigadalampengembangankurikulum.
Komponen ini merupakankomponen yang memilikiperan yang
sangatpenting, sebabberhubungandenganimplementasikurikulum.
d. PenilaianatauEvaluasi,Evaluasimerupakanbagian yang
takterpisahkandarikurikulum. Melaluievaluasi,
dapatditentukannilai dan
artikurikulumsehinggadapatdijadikanbahanpertimbanganapakahsua
tukurikulumperludipertahankanatautidak, dan bagian – bagian
mana yang harusdisempurnakan.
10
D. MANAJEMENPESERTA DIDIK
1. KonsepDasarManajemenPesertaDidik
a. PengertianManajemenPesertaDidik
Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau
pupil personnel administration sebagai suatu layanan yang
memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan dan layanan
peserta didik di kelas dan di luar kelas seperti:Pengenalan,
pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan
kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Manajemen peserta didik adalah penataan dan pengaturan
terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai
masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu
sekolah. Pengertian masuk di sini adalah sejak peserta didik
pertama kali mendaftar di suatu sekolah sampai ia lulus/keluar dari
sekolah tersebut.
b. TujuanManajemenPesertaDidik
Menurut Mujamil Qomar manajemen peserta didik bertujuan
untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kepesertadidikan
agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan
lancar, tertib, teratur serta mampu mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Tujuan tersebut meliputi dimensi waktu yang panjang sekali,
sehingga manajemen kepesertadidikan tidak hanya terbatas pada
pengaturan peserta didik ketika mereka mengikuti proses
pembelajaran di sekolah, tetapi juga ketika mereka akan keluar
untuk studi lanjutan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
ataupun jika mereka memilih masuk ke dunia kerja.
c. FungsiManajemenPesertaDidik
Fungsi manajemen peserta didik secara umum adalah sebagai
wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal
mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya,
segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhannya dan segi-segi
potensi peserta didik lainnya.
d. PrinsipManajemenPesertaDidik
Yang dimaksudkan dengan prinsip adalah sesuatu yang harus
dipedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah
tidak dipedomani lagi, maka akan tanggal sebagai suatu prinsip.
Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam
rangka memanaj peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di
bawah ini haruslah selalu dipegang dan dipedomani.
11
Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari
keseluruhan manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus
mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap
tujuan manajemen secara keseluruhan. Ambisi sektoral
manajemen peserta didik tetap ditempatkan dalam kerangka
manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan di luar sistem
manajemen sekolah.
2. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah
mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para
peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat,
disukai atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diarahkan
untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya.
3. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah
diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang
mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak
perbedaan.
2. PencatatanPesertaDidik
a. PenerimaanPesertaDidik
Penerimaan peserta didik baru merupakan peristiwa penting bagi
suatu sekolah, karena peristiwa ini merupakan titik awal yang
menentukan kelancaran tugas suatu sekolah. Kesalahan dalam
penerimaan peserta didik baru dapat menentukan sukses tidaknya
usaha pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Oleh karena
penerimaan peserta didik baru bukanlah hal yang ringan. Maka
menjelang tahun ajaran baru proses penerimaan peserta didik baru
harus sudah selesai.
Panitia penerimaan peserta didik baru sifatnya tidak tetap, dia
akan dibubarkan jika tugasnya telah selesai. Salah satu tugas
panitia penerimaan adalah :Menentukan banyak peserta didik yang
diterima Biasanya peserta didik baru diterima hanya untuk kelas 1.
Akan tetapi apabila masih ada tempat untuk kelas-kelas lain atau
karena perluasan, dapat juga diterima untuk peserta didik baur
dikelas 2 dan 3. Penentuan banyak peserta didik yang diterima
tergantung dari daya tampung untuk tahun tersebut.
b. Pencatatan Bimbingan Dan Penyuluhan Peserta didik
Bimbingan adalah bantuan atau tuntunan khusus yang diberikan
pada peserta didik dengan memperhatikan potensi-potensi yang
ada pada peserta didik tersebut agar dapat berkembang semaksimal
12
mungkin. Penyuluhan adalah interaksi antarpribadi pembimbing
dan terbimbing untuk membicarakan masalah terbimbing untuk
mendapatkan pemecahan.
Ada empat jenis bimbingan di sekolah :
1. BimbinganBelajar. Bertujuan membantu mengenal, memahami
cara belajar yang efisien dan efektif, tertib dan disiplin belajar
baik secara mandiri maupun kelompok dsb.
2. BimbinganPribadi. Bertujuan membantu peserta didik
mengenal, menemukan pribadi yang beriman dan bertakwa
pada tuhan yang maha esa, madiri, bertanggung jawab,
memiliki konsep pribadi, menghargai keunikan kemampuan
diri, serta sehat jasmani dan rohani.
3. Bimbingan karir/ bimbingan menelusuri kemampuan untuk
memperoleh kesempatan kerja. Ditujukan untuk mengenal
untuk memahami dan mengembangkan potensi diri dalam
mempersiapkan masa depan.
4. BimbinganSosial. Bertujuan membantu peserta didik
memahami diri kaitannya dengan lingkungan social dan
sekitarnya.
c. PencatatanPrestasiBelajar
Pencatatan prestasi belajar ada yang merupakan pencatatan
untuk seluruh sekolah untuk masing-masing kelas dan ada yang
untuk peserta didik sebagai perseorangan. Beberapa catatan
prestasi belajar adalah :
1. Buku daftar nilai, yaitu buku tempat mencatat nilai hasil belajar
secara langsung dari kertas pekerjaan ulangan atau hasil dari
ujian lisan. Buku daftar nilai ditangani oleh guru yang
mengasuh mata pelajaran yang bersangkutan dan memuat nilai
semua peserta didik yang diajar.
2. Buku leggier (buku kumpulan nilai), Jika dalam buku daftar
nilai hanya terdapat satu nilai untuk bidang studi, maka dalam
leggier akan dapat dilihat semua nilai untuk semua bidang studi
yang diajarkan sekolah tersebut untuk satu periode. Di setiap
sekolah yang baik manajemennya terdapat.
3. Buku rapport adalah sebuah buku yang memuat hasil belajar
peserta didik selama peserta didik tersebut mengikuti suatu
pelajaran di sekolah.
3. LayananKhususPesertaDidik
a. PengertianManajemenLayananKhususPesertaDidik
13
Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian
penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif
dan efisien. Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa
Indonesia.
Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka
sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat
mengatur segala kebutuhan peserta didiknya.
b. JenisLayananKhusus
Pelayanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik,
antar sekolah satu dengan sekolah lainnya pada umumnya sama,
tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang berbeda.
Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada di
sekolah antara lain:
a. Layanan Perpustakaan Peserta Didik.
b. Layanan Kesehatan Peserta Didik.
c. Layanan Asrama Peserta Didik.
d. Layanan Bimbingan Dan Konseling.
e. Layanan Kafetaria Peserta Didik.
f. Layanan Laboratorium Peserta Didik.
g. Layanan Koperasi Peserta Didik.
h. Layanan Keamanan.
E. MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN
1. Pengertian dan Jenis – JenisTenagaKependidikan
a. PengertianTenagaKependidikan
Manajemen tenaga kependidikan didefinisikan sebagai kegiatan
menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang pelaksanaan
pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, tutor, instruktur, fasilitator dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan.
b. Jenis – JenisTenagaKependidikan
1. TenagaPendidik. Terdiriataspengajar, pembimbing, penguji,
dan pelatih.
2. TenagaFungsionalKependidikan. Terdiriataspenilik, pengawas,
peneliti, dan pengembang di bidangpendidikan dan
pustakawan.
14
3. TenagaTeknisKependidikan. Terdiriataslaboran dan
teknisisumberbelajar.
4. TenagaPengelolaanSatuanPendidikan.
Terdiriataskepalasekolah, direktur, ketua, rector, dan
pimpinansatuanpendidikanluarsekolah.
5. TenagaAdministratif. Terdiriatasstaftatausaha
(SuharsimiArikunto, 2013 : 164).
2. PengadaanTenagaKependidikan
Pengadaaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun
kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan
kebutuhan, dilakukan kegiatan recruitment, yaitu usaha untuk mencari
dan mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat
sebanyak mungkin, untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap.
Pengadaanpegawaiterjadijika :
a. Ada perluasan pekerjaan yang harus dicapai yang disebabkan oleh
karena tujuan lembaga atau karena tambahan besarnya beban tugas
sehingga tidak terpikul oleh tenaga-tenaga yang sudah ada.
b. Ada salah satu atau lebih pegawai yang keluar atau mutasi ke
kantor lain, atau karena meninggal sehingga ada lowongan formasi
baru.
Pengadaantenagakependidikanseringkalimelaluiseleksi. Dalam
proses seleksi, para pelamarharusmelewatitigatahapyaitu:
a. Praseleksi.
Tahapan bahwa suatu sistem keputusan yang dijabarkan dalam
bentuk prosedur dan kebijakan sistem dapat membantu
memfokuskan upaya organisasi dalam mencapai tujuan seleksi.
b. Seleksi
Tahapan penting dimana dilakukan penyelidikan refrensi dan latar
belakang mereka yang lolos proses penyaringan awal. Dalam
konteks ini , ada dua aspek yang harus dicermati, yaitu penilaian
data dan pelamar, serta implikasi tanggung jawab dari keputusan
seleksi
c. PascaSeleksi
Tahapan dimana para pelamar dievaluasi hasilnya berdasarkan data
pelamar dan pertimbangan efektifitas pelamar untuk melakukan
pekerjaannya.
3. Peningkatan dan PenempatanTenagaKependidikan
1. PengankatanTenagaKependidikan
15
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
1999 pokok-pokok Kepegawaian terdapat klasifikasi sebagai
berikut:
a. Pegawai Negeri, yaitu mereka yang telah memenuhi syarat
yang ditentukan, diangkat dengan gaji menurut peraturan
pemerintah yang berlaku dan dipekerjakan dalam suatu jabatan
negeri oleh pejabat negara atau badan negara yang berwenang.
b. Pegawai Negara, yaitu pegawai atau pejabat-pejabat yang
diangkat untuk menduduki jabatan negara untuk satu periode
tertentu, misalnya, presiden, menteri, anggota DPR/MPR,
kepala daerah, anggota DPA dan lain sebagainya
2. PenempatanTenagaKerjaKependidikan
Penempatan seorang pegawai negeri sipil dalam pangkat ini
menunjukan wewenang dan tanggung jawab atas tugas yang
diberikan kepadanya. Pegawai diserahi tugas dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu.Menurut PP No. 100
Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 13 Tahun 2002
bahwa pengangkatan dan penempatan harus memiliki kualifikasi
dan tingkat pendidikan yang ditentukan dimana akan mendukung
pelaksanaan tugas dalam jabatannya secara profesional, khususnya
dalam upaya penerapan kerangka teori, analisis maupun
metodologi pelaksanaan tugas dalam jabatannya.
4. Pembinaan dan PengembanganTenagaKerja
Pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan merupakan strategi
untuk memenuhi kebutuhan organisasi pendidikan di masa depan.
Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pemerintah, pemerintah daerah dan
penyelenggara pendidikan oleh masyarakat berkewajiban untuk
membina dan mengembangkan tenaga kependidikan yang berlaku
menurut Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun yang diselenggarakan oleh penyelenggara pendidikan oleh
masyarakat. Dengan adanya pengembangan tenaga kependidikan ini,
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk
mengembangkan dirinya dalam berbagai aspek pendidikan.
Upaya pengembangan atau peningkatan profesi secara individual
dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai berikut :
a. Peningkatan melalui penataran
b. Peningkatan profesi melalui belajar sendiri
16
c. Peningkatan profesi melalui media massa
Upaya peningkatan profesi melalui organisasi profesi dapat
dilakukan dengan mengikuti perkumpulan yang memiliki ikatan-
ikatan tertentu dari satu jenis keahlian. Bentuk-bentuk kegiatan dalam
upaya peningkatan profesi melalui organisasi antara lain berupa :
a. Diskusi kelompok
b. Ceramah ilmiah
c. Karyawisata
d. Buletinorganisasi
Salah satu usaha peningkatan dan pembinaan pegawai adalah
dengan adanya promosi atau kenaikan pangkat. Sebagaimana telah
disebutkan diatas, pembinaan pegawai didasarkan pada system karier
dan system prestasi kerja.
5. PemberhentianTenagaKerja
Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang
menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan
kewajiban sebagai lembaga dan tempat bekerja dan sebagai
pegawai.Dalam pemahaman secara umum pemberhentian dan
pemensiunan merupakan konsep yang sama, yaitu sama-sama terjadi
pemutusan kerja.Pemensiunan adalah pemberhentian karyawan
(TenagaKependidikan) atas keinginan lembaga, undang-undang, atau
keinginan karyawan sendiri. Pemberhentian harus didasarkan UU No.
12 Tahun 1964 KUHP (KitabUndang-undangHukumPidana) dan
Seizin panitia perselisihan pegawai dan perusahaan daerah. Setelah
mengalami pemensiunan, seseorang akan memperoleh hak-hak sesuai
ketentuan. Hak pensiunan PNS diatur dalam Undang-undangan No. 11
tahun 1969. Pensiunan maksudnya adalah berhentinya seseorang yang
telah selesai menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri sipil karena
telah mencapai batas yang telah ditentukan atau karena menjalankan
hak atas pensiunannya.
F. MANAJEMENFASILITAS
1. PengertianFasilitas Dan Jenis – Jenisnya
Fasilitasadalahprasaranaatauwahanauntukmelakukanataumemperm
udahsesuatu dan melancarkanpelaksanaansuatuusaha. Bisa juga
dianggapsebagaisuatualat. Sesuatu yang dapatmemudahkan dan
melancarkansutuusahatersebutbiasanyaberupabenda-bendaatauuang.
a. Fasilitasfisikadalahsegalasesuatu yang berupabendaatau yang
mempunyaiperanandapatmemudahkan dan
melancarkansuatuusaha. Fasilitasfisikdapatdisebut juga
denganfasilitasmateriil.
17
b. FasilitasUangadalahsegalasesuatu yang
dapatmemberikemudahansuatukegiatansebagaiakibatdari
“nilaiuang".
2. PengertianManajemenFasilitasPendidikan
Manajemenfasilitasmerupakanseluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakansecarasengaja dan sungguh-
sungguhsertapembinaansecarakontinuititerhadapbenda-
bendapendidikanagrsenantiasasiappakai (ready to use), efektif dan
efisiengunamembantutercapainyatujuan yang telahditetapkan.
3. Prinsip – PrinsipManajemenFasilitasPendidikan
a. PrinsipPencapaianTujuan:
berhasilbilamanafasilitasselalusiappakaisetiapsaat bila akan
digunakan.
b. Prinsipefiensi: kegiatanpengadaanfasilitasdenganperencanaan,
disertaidenganjuknispenggunaan dan pemeliharaan.
c. Prinsipadministratif: pengelolaanfasilitasmemperhatikanUndang-
Undang (UU), perturan, instruksi dan pedoman yang berlaku.
d. Prinsipkejelasantanggungjawab: perlukejelasantugas dan
tanggungjawabpersonil.
e. Prinsipkekohesifan:
manajemenfasilitashendaknyadapatterealisasikandalambentuk
proses kerja yang kompak dan baik.
4. Proses ManajemenFasilitasPendidikan
a. Perencanaan
Perencanaanmerupakanseperangkatkeputusan yang
diambildalammenentukankegiatan yang hendakdilakukanpada
masa yang akan datang.
Perencanaanmerupakantahapawaldalam proses
manajemenpendidikan. Disinilahdirencanakanpengadaanfasilitas
yang sesuaidengankebutuhan yang meliputisemuabarang yang
diperlukan, baik yangbergerakmaupuntidakbergerak.
b. Pengadaan
Pengadaanadalahkegiatanmenyediakansemuakeperluaanbarang/
benda/jasabagikeperluaanpelaksanaantugas. Sebelum
kegiatanpengadaandilakukan,
terlebihdahuludilakukankegiatanperencanaan dan
prakualifikasifasilitaspendidikan.
Jenis-JenisPengadaanFasilitasMeliputi : tanah, bangunan,
perabot, alatkantor/buku dan kendaraan.
c. Pendayagunaan
18
Dalamrangkapeningkatanmutupendidikan,
makasetiapalatperlengkapanperludiaturpenggunaannyaseoptimalm
ungkin. Khususnyabuku-buku, alatperaga dan/ataualatpelajaran
lain.
Guru matapelajaran agar menyusun program
penggunaanalatdikaitkandengan program pengajaran. Sehingga
program penggunaanalatpelajarandapatterlaksanasecaraefisien dan
efektif di samping juga ikutaktifdalamperencanaanpengadaannya.
d. Pemeliharaan
PemeliharaanFasilitasialahsuatukegiatanpemeliharaan yang
terusmenerusuntukmengusahakan agar
setiapjenisbarangtetapberadadalamkeadaanbaik dan siappakai.
Usaha-usaha yang dapatdilakukanpada proses pemeliharaan:
Menyimpandiruang/rak agar terhindardarikerusakan ,
membersihkandarikotoran/debuatauuap air,
memeriksamengecekkondisisarana dan prasaranasecararutin.
G. MANAJEMENPEMBIAYAANPENDIDIKAN
1. PengertianManajemenPembiayaanPendidikan
Manajemenpembiayaanpendidikanadalahsegenapkegiatan yang
berkenaandenganpenataansumberpenggunaan dan
pertanggungjawaban dana pendidikan di
sekolahataulembagapendidikan. Kegiatan yang ada
dalammanajemenpembiayanpendidikanmeliputitigahal, yaitu :
penyusunananggaran (budgeting), pembukuan (accounting), dan
pemeriksaan (controling).
Menurut Jones (1985), manajemenkeuanganmeliputi:
a. Perencanaanfinansial,
yaitukegiatanmengkoordinirsemuasumberdaya yang
tersediauntukmencapaisuatusasaran yang
diinginkansecarasistematiktanpaefeksamping yang merugikan.
b. Pelaksanaan (implementation involves accounting),
yaitukegiataberdasarkanrencana yang telahdibuat.
c. Evaluasi, yaitu proses penilaianterhadappencapaiantujuan.
2. KonsepDasarPembiayaanPendidikan
Dalamkegiatanumumkeuangan,
kegiatan manajemenpembiayaan pendidikanmeliputitigahal, yaitu:
Konseppenganggaran
a. Budgeting (PerencanaanAnggaran)
Penganggaranmerupakankegiatanatau proses
penyusunananggaran (budget).
19
Budget merupakanrencanaoperasional yang
dinyatakansecarakuantitatifdalambentuksatuanuang yang
digunakansebagaipedomandalamkurunwaktutertantu.
b. Accounting (Pembukuan)
Pengurusan ini meliputiduahalyaitu, pertamamengurusihal
yang
menyangkutkewenangan menentukankebijakanmenerimaatau
mengeluarkanuang.
Pengurusankeduamenyangkuturusantindaklanjutdariurusanpert
amayaitu, menerima, menyimpan dan mengeluarkanuang.
c. Auditing (Pengawasan)
Auditing adalahsemuakegiatan yang
menyangkutpertanggungjawabanpenerimaan, penyimpanan
dan pembayaranataupenyerahanuang yang
dilakukanbendaharawankepadapihak-pihak yang berwenang.
Azas – AzasPenganggaran
a. Azas plafond, bahwaanggaranbelanja yang
bolehdimintatidakmelebihijumlahtertinggi yang
telahditentukan.
b. Azaspengeluaranberdasarkanmataanggaran,
artinyabahwapengeluaranpembelanjaanharusdidasarkanatasma
taanggaran yang telahditetapkan.
c. Azastidaklangsung,
yaitusuatuketentuanbahwasetiappenerimauangtidakbolehdigun
akansecaralangsunguntuksesuatukeperluanpengeluaran.
Hal – Hal Yang BerpengaruhTerhadapBiayaPendidikan
a. FaktorEksternal
1) Berkembangnyademokrasipendidikan.
2) Tuntukan akan pendidikan.
3) Kebijaksanaanpemerintah.
4) Adanyainflasi.
b. Faktor Internal
1) Tujuanpendidikan
2) Pendekatan yang digunakan
3) Materi yang dibawakan
4) Tingkat dan jenispendidikan
3. Sumber – SumberPembiayaanPendidikan
MenurutPeraturanMenteriPendidikan dan KebudayaanRepublik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2012 tentangPungutan dan
20
SumbanganBiayaPendidikanpadaSatuanPendidikanDasaradalahsebaga
iberikut:
Sumberbiayapendidikanpadasatuanpendidikandasar yang
diselenggarakanolehPemerintah dan ataupemerintahdaerah yang
tercantumdalampasal 5 adalahanggaranpendapatan dan belanjanegara;
anggaranpendapatan dan belanjadaerah;
sumbangandaripesertadidikatau orang tua/walinya;
sumbangandaripemangkukepentinganpendidikandasar di
luarpesertadidikatau orang tua/walinya; bantuanlembagalainnya yang
tidakmengikat; bantuanpihakasing yang tidakmengikat;
dan/atausumber lain yang sah.
4. PerencanaanAnggaran dan BelanjaLembagaBidangPendidikan
Pengertianperencanaanpendidikanadalahsuatuusahamelihatke masa
depandalammenentukankebijakan, prioritas dan
biayapendidikandenganmempertimbangkankenyataan-kenyataan yang
ada dalambidangekonomi, sosial dan
politikuntukmengembangkanpotensisistempendidikannasional,
memenuhikebutuhanbangsa dan anakdidik yang
dilayaniolehsitemtersebut. (Sedarmayanti, 1995:49).
5. PelaksanaanPenganggaranPendidikan
Dalammelaksanakananggaranpendidikan, hal yang
perludilakukanadalahkegiatanmembukukanatau accounting.
Pembukuanmencakupduahalyaitu : pengurusan yang
menyangkutkewenanganmenentukankebijakanmenerimaataumengelua
rkanuang, sertatindaklanjutnya, yakni menerima, menyimpan dan
mengeluarkanuang. Jenispengurusankeduadisebut juga
denganpengurusanbendaharawan.
6. Prinsip – PrinsipManajemenPendidikan
a. Prinsip – PrinsipManajemenKeuangan/PembiayaanPendidikan
Manajemenkeuangansekolahperlumemerhatikansejumlahprin
sip. Undang - undang No.20 tahun 2003 pasal 48
menyatakanbahwapengelolaan dana
pendidikanberdasarkanpadaprinsipkeadilan, efisiensi, transparansi
dan akuntabilitaspublik. Di sampingituprinsipefektivitas juga
perlumendapatpenekanan. Berikut ini dibahasmasing -
masingprinsiptersebut, yaitu :
1) Transparansi
Transparansiberartiketerbukaan. Transparansi di
bidangmanajemenberartiadanyaketerbukaandalammengelolasu
atukegiatan. Di lembagapendidikan,
bidangmanajemenkeuangan yang
transparanberartiadanyaketerbukaandalammanajemenkeuangan
21
lembagapendidikan, yang keterbukaansumberkeuangan dan
jumlahnya, rincianpenggunaan dan
pertanggungjawabanharusjelassehingga bias
memudahkanpihak-pihak yang
berkepentinganuntukmengetahuinya.
Transparansikeuangansangatdiperlukandalamrangkameningkat
kandukungan orang tua.
2) Akuntablitas
Akuntabilitasadalahkondisiseseorang yang dinilaioleh orang
lain
karenakualitasperformasinyadalammenyelesaikantugasuntukme
ncapaitujuan yang menjaditanggungjawabnya. Akuntabilitas
di
dalammanajemenkeuanganberartipenggunaanuangsekolahdapat
dipertanggungjawabkansesuaidenganperencanaan yang
telahditetapkan. (Nur Hamiyah, 2015).
3) Efektivitas
Efektifsering kali diartikansebagaipencapaiantujuan yang
telahditetapkan. (Garnear: 2004)
mendefinisikanefektivitaslebihdalam lagi,
karenasebenarnyaefektivitastidakberhentisampaitujuantercapait
etapisampaipadakualitashasil yang
dikaitkandenganpencapaianvisilembaga yang dicirikanoleh
outcome kualitatif.
4) Efisiensi
Efisiensiberkaitandengankuantitashasilsuatukegiatan. Menurut
Garner (2004), efisiensidicirikanoleh outcome kuantitatif.
Efisiensiadalahperbandingan yang terbaikantaramasukan
(input) dan keluaran (output) atauantaradaya dan hasil.
b. PrinsipPengelolaanKeuangan di Sekolah
Penggunaankeuanganberdasarkanprinsip – prinsipberikut :
1) Hemattidakmewah, efisien dan sesuaidengankebutuhanteknis
yang telahdisyaratkan.
2) Terarah dan terkendalisesuaidenganrencana, program
ataukegiatan.
3) Keharusanpenggunaankemampuan.
Dalammengelolakeuangan ini, kepalasekolahberfungsisebagai
“otorisator” dan “ordonateur”. Sebagaiotorisator,
kepalasekolahdiberiwewenanguntukmengambiltindakan yang
berkaitandenganpenerimaanataupengeluarananggaran.
Sedangkanfungsisebagaiordonateur, kepalasekolahsebagaipejabat
yang berwenangmelakukanpengujian dan
memerintahkanpembayaranatassegalatindakanberdasarkanotorisas
yang telahditetapkan.
22
H. MANAJEMENHUBUNGANLEMBAGA DAN MASYARAKAT
1. PengertianPendidikan, Masyarakat, PartisipasiMasyarakat
Pendidikan adalah proses pembelajaranpengetahuan,
keterampilansertakebiasaan yang
dilakukansuatuindividudarisatugenerasikegenerasilainnya. Proses
pembelajaran ini melaluipengajaran, pelatihan dan penelitian.
Masyarakat adalahsekelompokmakhlukhidup yang terjalin erat
karena system tertentu, tradisitertentu, konvensi dan hukumtertentu
yang sama, sertamengarahpadakehidupankolektif.
Partisipasimasyarakatmerupakanhak dan
kewajibanwargaNegarauntukmemberikankontribusinyakepadapencapa
iantujuankelompok,
sehinggamerekadiberikesempatanuntukikutsertadalampembangunande
nganmenyumbangkaninisiatif dan kreatifitasnya.
2. HubunaganPendidikan dan Masyarakat
Hubunganlembagapendidikandenganmasyarakatmemilikiketerkaita
n dan ketergantungan yang sama-samasalingmembutuhkan (simbiotic).
Masyarakatsangatmembutuhkanlayananpendidikan yang baik, dan
tentunyahalitubisadilewatimelaluilembagapendidikangunamempersiap
kandirisertamemenuhikebutuhan dan harapanhidup yang sempurna.
Lembagapendidikantidakdapateksistanpamasyarakat,
sebaliknyamasyarakattidakdapatmencapaihidup yang
sempurnatanpalembagapendidikan.
Sekolahadalahlembagasosial yang berfungsiuntukmelayanianggota-
anggotamasyarakatdalambidangpendidikan. Hubungansekolah dan
masyarakatadalahsuatu proses komunikasiantarasekolah dan
masyarakatdengantujuanmeningkatkanpengertiananggotamasyarakatte
ntangkebutuhanpendidikansertamendorongminat dan kerjasama para
anggotamasyarakatdalamrangkausahamemperbaikisekolah. Hakhidup
dan kelangsunganhidupsekolahbergantungpadamasyarakat.
Kemajuansekolah dan kemajuanmasyarakatsalingberkorelasi; kedua-
duanyasalingmembutuhkan.
Masyarakatadalahpemiliksekolah; sekolah ada
karenamasyarakatmemerlukannya.
Pendidikansangatmembantumasyarakatuntukdapatmenjadiseseorang
yang baik, berpengetahuan dan
dapatmengembangkanpertumbuhananak, begitu pula
pendidikantanpamasyarakatmakapendidikantidak akan berjalan.
3. TujuanHubunganPendidikan dan Masyarakat
23
Menurut Drs. B. Suryosubroto,
tujuankerjasamasekolahdenganmasyarakatadalahuntuk:
1) Membantu dan mengisikegiatananak di sekolah, yang
hanyaberkisartujuh jam sementarasisawaktunyadihabiskandirumah
dan di masyarakat.
2) Memberikansumbanganuang dan barang
3) Mencegahperbuatan dan tingkahlaku yang kurangbaik
MenurutSutjipto dan Bashon (1992:122)
mengutarakanbahwatujuanutama yang
ingindicapaidenganmengembangkankegiatanhumas di
sekolahadalahsebagaiberikut:
1) Meningkatkanpemahamanmasyarakattentangtujuan dan sasaran
yang ingindirealisasikansekolah.
2) Meningkatkanpemahamansekolahtentangkeadaan dan
aspirasimasyarakatterhadapsekolah.
3) Menggalangusaha orang tua dan guru
dalammemenuhikebutuhananakdidiksertameningkatkankualitas
dan kuantitasbantuan orang tuamuriddalamkegiatanpendidikan di
sekolah.
4) Mengembangkankesadaranmasyarakattentangpentingnyaperananp
endidikan di sekolahdalam era pembangunan.
5) Membangun dan memeliharakepercayaanterhadapmasyarakat.
4. Program Humas di LembagaPendidikanDasar
Drs. SoekartoIndrafachrudimengungkapkanbeberpateknikatau cara
untukmemperkenalkankeadaansekolahkepadamasyarakat, tehnik-
tehniktersebutantara lain:
a. LaporanKepada Orang TuaMurid
Laporan yang
diberikanolehsekolahkepadamasyarakatberisilaporantentangkemaju
ananak, aktivitasanak di sekolah, kegiatansekolahsendiri dan
segalasesuatu yang terjadi di
sekolahsehubungandenganpendidikananak.
b. KegiatanBulanan
Bulletin bulanandapatdiusahakanoleh guru, stafsekolah yang
dapatditertibkansatubulansekali. Bahkan juga
dapatmelibatkanmurid, sambilmemberikanlatihan dan
membentukkaderdaripihakmurid.
c. Penerbitan Surat Kabar
Apabiladimungkinkan,
sekolahdapatmenerbitkansuratkabarsekolah.
24
Isinyamenyangkutsegalaaspek yang menunjangkesuksesan
program pendidikan.
d. PameranSekolah
Pameransekolahmerupakanmetode yang
sangatefektifuntukmemberikangambarantentangkeadaansekolahde
nganberbagaihasilaktivitasnya.
e. Open House
Open house merupakansuatumetodemempersilahkanmasyarakat
yang berminatuntukmeninjausekolahsertamengobservasikegiatan
dan hasilkerjamurid dan guru yang diadakanpadawaktu yang
telahterjadwal.
f. Kunjungan Ke RumahMurid (Home Visition)
Kunjungankerumahmuriddilakukanuntukmelihatlatarbelakangkehi
dupanmurid di rumah. Penerapanmetode ini akan
mempererathubunganantarasekolahdengan orang tuamurid,
disampingdapatmenjalinsilaturrahmiantara guru dengan orang
tuamurid.
g. KunjungankeRumahSekolah (School Visition)
Kunjunganorangtuamuridkesekolahpadasaatpelajaranberlangsung
yang dimaksudkan para orang
tuamuridberkesempatanmelihatanak-
anaknyapadawaktumengikutipelajaran.
h. LaporanTahunan
Laporantahunandisusunolehkepalasekolahuntukdiberikankepadape
niliksekolahatauKepalaKantorDepartemenPendidikan dan
Kebudayaankecamatan yang
membawahinyaataukepalaatasanlangsungnya.
I. MANAJEMENKETATALAKSANAAN
1. KonsepDasarManajemen dan FungsiKetatalaksanaan
a. PengertianKetatalaksanaanPendidikan
Tata laksana atau disebut juga tata usaha pendidikan yaitu segenap
proses kegiatan menghimpun (menerima), mencatat, mengolah,
menggandakan, mengirim, dan menyimpan semua bahan
keterangan yang diperlukan oleh organisasi.
b. Penanganan Surat – Menyurat
Sebelum masuk pada proses pengurusan atau penanganan surat
perlu diketahui terlebih dahulu jenis-jenis surat. Beberapa jenis
surat yang sering beredar di dalam maupun antar instansi adalah
surat dinas, nota dinas, memo, surat pengantar, surat kawat, surat
edaran, surat undangan, surat keputusan, instruksi, surat tugas, dan
25
pengumuman. Menurut sifatnya surat dinas dapat dibedakan atas
surat rahasia, surat penting, dan surat biasa. Menurut derajat
penyelesaiannya ada surat yang sangat segera dan segera.
2. RuangLingkupKegiatanDalamUrusanKetatalaksanaanPendidikan
Pekerjaan ketata usahaan bukan monopoli petugas administrasi
saja, tetapi pegawai-pegawai edukatif juga memerlukan kegiatan yang
bersifat ketatalaksanaan tersebut. Bagian ketatausahaan sekolah
dimaksudkan untuk dapat mempermudah proses penyelenggaraan
kegiatan pendidikan di sekolah.
Secara rinci kegiatan sekolah yang dibantu kemudahannya adalah
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan yang menyangkut manajemen kurikulum.
b. Kegiatan yang menyangkut manajemen murid.
c. Kegiatan yang menyangkut manajemen personil atau tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Kegiatan mengenai surat-menyurat, mencangkup pencatatan,
pendokumentasian, penemuan kembali, penyampaian surat masuk
maupun surat keluar.
e. Kegiatan yang menunjang manajemen keuangan.
f. Kegiatan yang menunjang manajemen sarana dan prasaran,
mencangkup inventarisasi sarana dan prasarana sekolah antara lain
pencatatan pengadaan, pemeliharaan, distribusi, penggunaan, dan
penghapusan barang.
g. Kegiatann yang menunjang hubungan sekolah dengan masyarakat,
berkait dengan pencatatan kegiatan husemas baik internal maupun
eksternal.
3. Prosedur Penataan Ketata laksanaan Lembaga Pendidikan
Adapun prosedur penataan ketatalaksanaan lembaga pendidikan
adalah sebagai berikut :
a. Surat Dinas Sekolah dan Buku Agenda.
b. Buku Ekspedisi
c. Buku Catatan Rapat Sekolah (notulen)
d. Buku Pengumuman.
4. Perangkat Penataan Informasi Ketata laksanaan Lembaga Pendidikan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan
Sistem informasi manajemen telah ada dan berfungsi untuk
memberikan informasi bagi manajer yang memungkinkan mereka
merencanakan serta mengendalikan operasi (Mukhlis, 2010). Dengan
demikian, sistem informasi manajemen pendidikan adalah memberikan
26
informasi bagi manajer dalam merencanakan, serta mengendalikan
operasi dalam ruang lingkup pendidikan.
Dalam kehidupan dimasa mendatang, sektor teknologi informasi
dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Teknologi
informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
a. Bidang pendidikan / e-education.
b. Bidang pemerintahan / e-government
c. Bidang keuangan dan perbankan (Mukhlis, 2010).
J. KEPEMIMPINAN DAN SUPERVISIPENDIDIKAN
1. PengertianKonsepDasarKepemimpinan
Kepemimpinanadalahkeseluruhan proses mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menggerakkan dan menuntun orang lain dalam
proses kerja agar berpikir dan bertindaksesuaiaturan yang
berlakudalamrangkamencapaitujuan yang telahditetapkanbersama.
Pondasikepemimpinan yang efektifyaitumemikirkanvisi dan
misiorganisasi, mendefinisikan dan menegakkannyasecaajelas.
Pemimpinadalahseseoorang yang menentukantujuan, pioritas dan
menetapkansertamengawasi standard.
Aspekpersonalitasmenjadisalahsatukepribadiandalamkepemimpina
n. Personalitasdapatdiartikansebagaitotalitaskarakteristik –
karakteristikindividu. Padaumumnya, para kepalasekolah yang
sangatefektifdalammemeliharahubunganbaikdalamsebuahorganisasiad
alahmereka yang mempunyaisifat – sifatkepribadian yang baik.
2. PengertianKonsepDasarSupervisi
Konsepsupervisipendidikansecarahistorisdiawalidengankonsepsupe
rvisitradisional (kuno) yaitupekerjaaninspeksi,
mengawasiuntukmencarikesalahan dan
menemukankesalahandengantujuanuntukdiperbaiki (dihukum) dan
apabilasudahsesuaidenganaturan akan mendapathadiah.
Kitamengenalistilahsupervisisebagaipenilikan, pemeriksaan,
pengawasan dan hal-hal yang
berbausuatuhubungandariatasankebawahan.
Konsepsupervisitradisional ini disebut snooper vision yang
artinyatugasmemata-mataiuntukmenemukankesalahan.
Inspeksiberasaldaribahasabelandainspectie yang
artinyamelihatuntukmencarikesalahan. Seorang yang
melakukaninspeksidisebutinspektur dan dalamhal ini
inspekturmengadakan controlling (memeriksa), correcting
(membenarkan), judging (mengadilisepihak), directing (pengarahan),
demonstration (memperlihatkan cara mengajar yang baik).
27
Kemudianseiringperkembanganpemikiran manusia,
konsepsupervisitradisionalberubahmenjadisupervisi yang
bersifatilmiah dan lebihmanusiawi.
Dalampandangan modern, Kimball Wiles (1967)
mengutarakanpengertiansupervisisebagaiberikut supervision is
assistance in the development of a better teaching learning situation.
Supervisiadalahbantuandalampengembangansituasipembelajaran yang
lebihbaik. Pendapat lain dari Olivia dalamNeagley dan Evans (19801)
yaitu supervision is a conceived as service to teachers, both as
individual and in groups. Supervision is a means of offering to teachers
specialized help in improving instruction. Keduapendapat ini
menunjukkansupervisimerupakansuatulayananpemberianbantuanbagi
guru baiksecaraindividumaupunkelompokuntukmemperbaiki proses
pembelajaran dan mengembangkannyakearah yang lebihbaik. Hal ini
menunjukkan juga bahwakonsepsupervisi dan inspeksiberbeda.
Inspeksilebihotoriter dan menekankanpadakekuasaan,
sedangkansupervisilebihbersahabat dan demokratiskarena ada interaksi
supervisor dan guru sepertipercakapanpribadi, kerjasama,
pemberianlayananataupembinaan.
Meskipunkonsepklasik dan modern amatberbeda,
padaumumnyamasyarakatmasihmemiliki stigma
negatifterhadapkonsepsupervisi di masa sekarang.
Padakenyataannyaketikakepalasekolahataupengawasmelakukankunjun
gankelasmisalnya, seringtimbul rasa kaku,
takutpadaatasanketikadilakukan proses
supervisisehinggakurangmenjaditerbukaterhadappermasalahan yang
sebenarnya ada di dalamkelas.
Padahalsebenarnyamengawasidalamsupervisibermakna controlling
yang bergunauntukmengoptimalkantanggungjawabdari program yang
dilaksanakanoleh guru yakni pembelajaran.
3. Jenis – JenisSupervisi
a. SupervisiUmum dan SupervisiPengajaran
Supervisiumumadalahsupervisi yang dilakukanterhadapkegiatan-
kegiatanataupekerjaan yang
secaratidaklangsungberhubungandenganusahaperbaikanpengajaran
sepertisupervisiterhadapkegiatanpengelolaanbangunan dan
perlengkapansekolahataukantor-kantorpendidikan,
supervisiterhadapkegiatanpengelolaanadministrasikantor,
supervisipengelolaankeuangansekolahataukantorpendidikan, dan
sebagainya.
28
b. SupervisiKlinis
Menurut Richard, supervisiklinisadalah supervisi yang
difokuskanpadaperbaikanpengajarandenganmelaluisiklus yang
sistematisdaritahapperencanaan, pengamatan, dan
analisisintelektual yang
intensifterhadappenampilanmengajarsebenarnyadengantujuanuntuk
mengadakanmodifikasi yang rasional.
c. Supervisi Akademik
Supervisiakademikmenitikberatkanpengamatan supervisor
padamasalah-masalahakademik, yaituhalhal yang
langsungberadadalamlingkungankegiatanpembelajaranpadawaktusi
swa sedang dalam proses mempelajarisesuatu.
d. SupervisiAdministrasi
Supervisiadministrasimenitikberatkanpengamatan supervisor
padaaspek-aspekadministrasi yang berfungsisebagaipendukung dan
pelancarterlaksananyapembelajaran.
e. SupervisiLembaga
Supervisilembagamenitikberatkanobjekpengamatan supervisor
padaaspek-aspek yang berada di sekolah,
jikasupervisiakademikdimaksudkanuntukmeningkatkankualitaspe
mbelajaranmakasupervisilembagadimaksudkanuntukmeningkatkan
namabaiksekolahataukinerjasekolahsecarakeseluruhan.
4. Tehknik – TehknikSupervisi
a. Tehknik Individual (Individual Technique)
Teknik individual ialahbantuan yang
dilakukansecarasendiriolehpetugas supervise, baikterjadi di
dalamkelasmaupun di luarkelas. Dalamhal ini yang
disupervisimungkinjuagaperseorangan, tapimungkin juga
bukanhanyaseorang.
Maksudnyaadalahmemberikanbantuanperseoranganatauindividu.
Beberapakegiatan yang dapatdilakukanantara lain :
1) KunjunganKelas (Classroom Visiting)
Kunjungankelasbisadilakukanolehkepalasekolah,
pengawasataupembinalainnya. Dengan cara
masukataumengunjungikelas-kelastertentuuntukmelihat guru
yang sedang mengelola proses pembelajaran.
2) ObservasiKelas ( Classroom Observation)
Observasikelasadalahkunjungan yang dialakukan supervisor
kesebuahkelasdenagnmaksuduntukmencermatisituasiatauperisti
wa yang sedang berlangsung di kelas yang bersangkutan.
29
3) WawancaraPerseorangan (Indivudual Interview)
Observasikelasadalahkunjungan yang dialakukan supervisor
kesebuahkelasdenagnmaksuduntukmencermatisituasiatauperisti
wa yang sedang berlangsung di kelas yang bersangkutan.
4) WawancaraKelompok
Segalasesuatubiasanya mengandung kelebihan dan kekurangan,
sepertipadawawancaraperseoranganmemilikibanyakkeuntungan
karenaapa yang diperolehsupervisiadalahpendapatmurnipribadi
yang diwawancarai. Namundibalikitu ada sajaindividu,
terutama yang kurangmempunyaikepercayaandiri, akan
lebihtepatdigalipendapatnyaapabila ada pendamping.
Mungkinsekalipadawaktudiasendirian,
merasakurangberanimengemukakanpendapat, tetapiketika ada
orang lain, diamenjadinyerocosdalammengemukakanpendapat.
Sebagaialasanutamaadalahbahwaketika orang beramai-
ramaimengemukakanpendapat,
diaberharappewawancaratidakterlaluingatsiapa yang
berkatasepertiapa yang diakatakan.
b. TehknikKelompok
Teknikkelompokadalahteknik yang digunakanbersama-samaoleh
supervisor dengansejumlah guru dalamsuatukelompok. Beberapa
orang yang
didugamemilikimasalahdikelompokkansecarabersamakemudiandib
eripelayanan supervise sesuaidenganpermaslahan yang
merekahadapi. Banyakbentuk-bentukdalamteknik yang
bersifatkelompok ini, namun di antaranya yang
lebihumumadalahsebagaiberikut:
1) PertemuanOrientasiSekolahbagi Guru Baru (Orientation
Meeting for New Teacher)
Yakni pertemuan yang bertujuankhususmengantar guru-guru
untukmemasukisuasanakerja yang baru. Beberapahal yang
disajikanadalah :
Sistemkerjasekolahtersebut.
Proses dan mekanismeadministrasiorganisasisekolah.
2) Rapat Guru
Rapat ini diadakanuntukmembahasmasalah-masalah yang
terjadipadasaat proses belajarmengajarberlangsung. Yang
bertujuanuntuk:
30
Menyatukanpandangan-pandangan dan pendapat guru
tentangkonsepumummaupunmetodemetodeuntukmencapait
ujuanpendidikan yang menjaditanggungjawabbersama.
Mendorong guru untukmelaksanakantugasnya dan
mendorongkemajuanmereka.
3) Lokakarya (Workshop)
Workshop pendidikanadalahsuatukegiatanbelajarkelompok
yang terdiridaripetugas-petugaspendidikan yang
memecahkanproblema yang dihadapimelaluipercakapan dan
bekerjasecarakelompokmaupunbersifatperseorangan.
4) Diskusi Panel
Adalahsuatubentukdiskusi yang dipentaskan di
hadapansejumlahpartisipanataupendengaruntuk memecahkans
uatuproblema dan para panelisterdiridari orang-orang yang
dianggapahlidalamlapangan yang didiskusikan.
5) Symposium
Adalahsuatupertemuanuntukmeninjauaspek-
aspeksuatupokokmasalahuntukmengumpulkanbeberapasudutpa
ndangmengenaisuatumasalah.Tujuaanyaadalahuntukmengump
ulkan dan membandingkanbeberapasudutpandang yang
berbeda-bedatentangsuatuproblema.
6) Penataran – Penataran (In-Service Training)
Teknik ini
dapatdilakukandisekolahsendiridenganmengundangnarasumber
, tetapidapatdiselenggarakanbersamaantarbeberapasekolah,
jikadiinginkanbiaya yang lebihirit. Tekniksupervisikelompok
yang dilakukanmelaluipenataran-
penataransudahbanyakdilakukan. Misalnyapenataranuntuk
guru-guru bidangstuditertentu,
penatarantentangmetodologipengajaran, dan
penatarantentangadministrasipendidikan.
Mengingatbahwapenataran-
penatarantersebutpadaumumnyadiselenggarakanolehpusatatau
wilayah, makatugaskepalasekolahterutamaadalahmengelola dan
membimbingpelaksanaantindaklanjut (follow-up)
darihasilpenataran, agar dapatdipraktekkanoleh guru-guru.
7) Seminar
Seminar
adalahsuatubentukmengajarbelajarkelompokdimanasejumlahke
cil orang
31
melakukanpendalamanataupenyelidikantersendiribersama-
samaterhadappelbagaimasalahdengandibimbingsecaracermatol
ehseorangataulebihpengajarpadawaktutertentu.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE DESKRIKTIFKUALITATIF
Penelitiandeskriptifkualitatifmerupakanbagiandaripenelitiankualitat
if. Deskriptifkualitatifmerupakanmetode yang
digunakanuntukmembedahsuatufenomena di lapangan.
Penelitiandeskriptifkualitatifadalahmetode yang menggambarkan dan
menjabarkantemuan di lapangan.
Metodedeskriftifkualitatifhanyalahmemaparkansituasiatauperistiwa.
Penelitiandeganmetode ini tidakmencariataumenjelaskanhubungan,
tidakmengujihipotesisataumembuatprediksi.
Penelitiandeskriptifditujukanuntukmengumpulkaninformasisecaraa
ktual dan terperinci, mengidentifikasikanmasalah,
membuatperbandinganatauevaluasi, dan menentukanapa yang dilakukan
orang lain dalammenghadapimasalah yang sama dan
belajardaripengalamanmerekauntukmenetapkanrencana dan
keputusanpadawaktu yang akan datang.
Metodepenelitiankualitatifadalahmetodeuntukmenyelidikiobyek
yang tidakdapatdiukurdenganangka-angkaataupunukuran lain yang
bersifateksak. Penelitiankualitatif juga bisadiartikansebagairiset yang
bersifatdeskriptif dan
cenderungmenggunakananalisisdenganpendekataninduktif.
Penelitiankualitatifjauhlebihsubyektifdaripadapenelitianatausurveikuantitat
if dan menggunakanmetodesangatberbedadarimengumpulkaninformasi,
terutamaindividu, dalammenggunakanwawancarasecaramendalam dan
grupfokus. Teknikpengumpulan data kualitatifdiantaranyaadalah interview
(wawancara), quesionere (pertanyaan-pertanyaan/kuesioner), schedules
(daftarpertanyaan), dan observasi (pengamatan, participant observer
technique), penyelidikansejarahhidup (life historical investigation), dan
analisiskonten (content analisis).
B. INSTRUMENPENGAMBILAN DATA
1. TEMPAT DAN WAKTU
a. Pertama
1) Tempat : UPTD SMPN 6 MODEL PAREPARE
2) Waktu : 10.30 a.m – Selesai
3) Hari/Tanggal : Rabu, 05Januari 2022
2. WAWANCARA
33
Wawancara ( dalambahasaInggris : Interview )
merupakanpercakapanantardua orang ataulebih dan
berlangsungantararanarasumber dan pewawancara.
Tujuandariwawancaraadalahmendapatkaninformasidimana sang
pewawancaramemberikanbeberapapertanyaan dan akan
dijawabolehnarasumber.
a. BentukWawancara
1) Wawancaraberitadilakukanuntukmencaribahanberita.
2) Wawancaradenganpertanyaan yang
telahdiseipakanlebihdahulu.
3) Wawncarapribadi.
4) Wawancaradenganbanyak orang.
5) Wawancaradadakan / mendesak.
Suksestidaknyawawancaratentusajaditemtukanolehsikap si
pewawancara juga ditentukanoleh, sikap, penampilan. Sikap yang
baikbiasanyamenariksimpatiknarasumbersehinggaberlangsungsecaraba
ik dan lancar, kemudianbagaimanapewawancaramenguasaimateri yang
dipertanyakansehinggalebihkomunikatifdalamberlangsungnyawawanc
ara.
3. OBSERVASI
a. PengertianObservasi
Observasiialahmetodeatau cara-cara yang menganalisis dan
mengadakanpencatatansecarasistematismengenaitingkahlakudenga
nmelihatataumengamati individu ataukelompoksecaralangsung.
Cara ataumetodetersebutdapat juga
dikatakandenganmenggunakanteknik dan alat-
alatkhusussepertiblangko-blangko, checklist, ataudaftarisian yang
telahdipersiapkansebelumnya. Dengandemikian, secaragaris besar
teknikobservasidapatdibagimenjadidua, yaitu :
1. Structured or Controlled Observation (Observasi yang
direncanakan, tercontrol). Padaobservasi ini
biasanyamengamatmenggunakanblangko –blangkodaftarisian
yang tersusun, dan didalamnyatelahtercantumaspek –
aspekataupungejala – gejalaapasaja yang di
perhatikanpadawaktupengamatanitudilakukan.
2. Unstructure or Informal Observation
(Observasiinformasiatautidak di rencanakanlebihdahulu).
Padaobservasi ini
padaumumnyapengamatbelumatautidakmengetahuisebelumnya
34
apa yang sebenarnyaharusdicatatpadapengamatanitu. Aspek –
aspekatauperistiwanyatidaktidakterdugasebelumnya.
b. Cara – Cara PencatatanObservasi
Ada dua cara pokokuntukmencatatkanobservasitersebut, yaitu
:
1. Unit-unit tingkahlaku yang akan
diamatidirumuskanatauditentukanlebihdulu, dan catatan-
catatan yang dibuathanyalahmengenaiaspek-aspekataukegiatan
yang telahditentukan.
2. Kitamengadakanobservasitanpamenentukanlebihduluaspek-
aspekataukegiatan-kegiatantingkahlaku yang akan diamati.
Dengandemikian, menurut cara yang
keduakitadapatmemperoleh data yang luas dan bervariasi
(banyakmacamnya).
Cara yang pertamabiasadilakukandalampenyelidikan formal
(formal studies), sedangkan cara yang
keduabaikuntukdigunakanbagisituasi-situasi informal.
Dalamkegiatanevaluasi proses belajar-mengajar, kedua cara
mencatatkanobservasitersebutdiatassering kali diperlukan dan
dilakukanoleh guru-guru di sekolah.
35
BAB IV
A. PROFIL SEKOLAH
36
6. Mwujudkanmanajemen yang berbasusekolah yang
ditujukandengankemandirian, kemitraan, partisipatif, dan keterbukaan
7. Mewujudkanfasilitaspendidika yang relevan, mutakhir dan bermanfaat
8. Mewujudkantenagapendidik dan kependidikanyang berkepribadian
dan mampumelaksanakantugasnyasesuaidenganapa yang diperintahkan
9. Mewujudkanlulusancerdas, terampil, beriman, bertaqwa,
memilikikeunggulankompotitif, pedulilingkungan
10. Menumbuhkankepedulianpesertadidikdalammenerapkan protocol
kesehatansertamenciptakanlingkungan yang bebas COVID-19
11. Mewujudkanlingkungansekolah yang hijau, rindang, bersih, sehat dan
bebas COVID-19
B. KONSEP DASAR MANAJEMENPENDIDIKAN
1. Apapandanganbapaktentangkonsepmanajemenpendidikan ?
Menurut bapak Alimuddin B. Selaku wakil kepala sekolah SMPN 6
Pare pare bidang kurikulum. Manajemen pendidikan adalah sistem
atau tata laksana yang diterapkan oleh organisasi pendidik kepada
peserta didik, yang dimana SMPN 6 Parepare menggunakan sistem
pendidikan yangberbasis sekolah pada umumnya yaitu yang diawali
dengan penyusunan kurikulum dan seterusnya.
2. Bagaimanaperan dan fungsimanajemenpendidikan ?
37
d. Pengawasan
Adalah kegiatan mengawasi jalannya perencanaan yang telah
disusun serta mengevaluasi sejauh mana hasil yang telah dicapai
3. Apasaja yang termasukdalamruanganlingkupmanajemenpendidikan ?
1. Manajemen Kurikulum
2. Manajemen Peserta Didik
3. Manajemen Tenaga Kependidikan
4.Manajemen Sarpras
5. Manajemen Pembiayaan Pendidikan
6.Manajemen Ketatalaksanaan
Jenjang Pendidikan
a. Pendidikan Dasar. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan
madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah
menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain
yang sederajat. Pendidikan dasar merupakan pendidikan senam tahun di
sekolah dasar.
b. Pendidikan Menengah. Pendidikan menengah merupakan jenjang
pendidikan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas
pendidikan menengah pertama (SMP), pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah
menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan
38
(SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang
sederajat. Dalam kurung waktu pendidikan 3 tahun.
c. Pendidikan Tinggi. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan
program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
3. Bagaimanakriteriakeberhasilansuatuorganisasilembagapendidikanmenurutbap
ak ?
Menurut bapak Alimuddin selaku perwakilan yang bersedia dijadikan objek
penelitian, keberhasilan organisasi pendidikan adalah ketika mereka berhasil
mencetak, menghasilkan, dan memperbanyak peserta peserta didik yang
unggul. Unggul dalam artian menciptakan siswa siswi berprestasi yang
disertai akhlak mulia agar dapat menjadi generasi penerus bangsa yang
memiliki kejujuran serta bakat dalam berbagai macam bidang.
D. MANAJEMENKURIKULUM
1. Bagaimanakonsepdasarkurikulim yang ditetapkan ?
Mengenai kurikulum yang diterapkan di SMPN 6 Parepare ini,
kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang ditentukan oleh
pusat lalu diadakan rapat oleh tim kurikulum untuk menguji kurikulum
yang diberikan. Pengujian kurikulum ini dilaksanakan guna
mengetahui apakah kurikulum ini bisa dikatakan efektif untuk peserta
didik atau sebaliknya. Jika pihak sekolah merasa ada yang kurang
efektif dari bagian bagian kurikulum tersebut mereka akan melakukan
pembaharuan atas kurikulum tersebut sampai benar benar efektif.
2. Bagaimanadenganpengorganisasiankurikulum, Pak?
Untuk pengorganisasian kurikulum di SMPN 6 Parepare ini pihak
sekolah membentuk tim kurikulum yang mengikuti keputusan pusat.
Kurikulum yang telah ditetapkan akan dijadikan bahan rapat bagi
pihak sekolah lalu kemudian diteliti lebih lanjut. Apabila ada
kekurangan atau kesalahan pada materi kurikulumnya makan akan
39
dilakukan perbaikan dan pembaharuan agar bisa menjadi efektif bagi
para peserta didik guna mempermudah proses belajar mengajar.
3. BagaimanadenganpengembanganKurikulum ?
Pengembangan kurikulum sebenarnya adalah hal yang lumrah pada
ranah sekolah, ini dikarenakan pentingnya keefektifan suatu sistem
pembelajaran bagi para tenaga pendidik dan peserta didik.
Pengembangan harus terus dilakukan untuk mendapatkan kurikulum
yang bisa dikatakan sempurna. SMPN 6 Parepare mengadakan
pengembangan dan pembaharuan kurikulum setiap tahunnya agar
mencapai hasil yang memuaskan
E. MANAJEMENPESERTA DIDIK
1. Bagaimanakonsepdasarpesertadidik ?
Bapak Alimuddin B. Mengatakan bahwa peserta didik adalah alasan
utama mengapa organisasi pendidikan berjalan. Hal ini dikarenakan
setiap insan manusia membutuhkan pendidikan untuk kehidupannya
masing masing.
Dengan ini juga maka peserta didik harus di manage sesuai prosedur
pendidikan yang benar agar dapat menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar di sekolah. Dengan manajemen peserta didik yang
benar maka akan berlangsung PMB yang baik untuk tenaga dan
peserta didik dan tentunya akan membuahkan hasil yang memuaskan
2. Bagaimanadenganpencatatan data pesertadidik ?
Untuk pencatatan data peserta didik dilakukan ketika pendaftaran
peserta didik baru dibuka di SMPN 6 Parepare sampai pada
penerimaan siswa baru akan di data sesuai dengan berapa jumlah
peserta didik yang lulus. Bapak Alimuddin B. Juga mengatakan bahwa
pendaftaran untuk siswa siswi dilaksanakan secara online akibat
pandemi.
3. BagaimanadenganMutasi dan PromosiPesertaDidik?
Untuk mutasiatau perpindahan peserta didik yang akan masuk ke
SMPN 6 Parepare ataupun yang ingin berpindah ke sekolah lain harus
mengetahui beberapa ketetapan berikut ini;
a. Mengurus surat perpindahan dan mendapat penyetujuan dari asal
sekolah
b. Menentukan sekolah mana yang ingin dijadikan target berpindah
c. Melengkapi nilai nilai raport di sekolah asal
d. Memberikan data yang diperlukan ke sekolah yang akan ditempati
lalu data dapodik akan diubah dan dipindahkan sesuai perpindahan
yang terjadi
40
4. Bagaimanadenganlayanankhusus yang ada di sekolah ini ?
1. LayananPerpustakaan
2. Layanan UKS
3. Layanan Lab dan Lab komputer
4. LayananKantinSekolah
5. LayananKoperasi
6. Layanan BK
7. Layanan WC
8. LayananKeamanan
9. Layanan bagii peserta didik berkebutuhan khusus
41
G. MANAJEMENFASILITASPENDDIKAN
1. Apasajajenis – jenismanajemenfasilitaspendidikandisekolah ini ?
Jenis jenis manajemen fasilitas yang tersedia untuk SMPN 6
Parepareberupa Meja dan kursi untuk belajar, AC, komputer, buku dari
pusat, dan lain lainnya. Fasilitas pendidikan ini disediakan guna
menunjang kenyamanan dan mempermudah proses belajar mengajar
untuk tenaga pendidik dan peserta didik.
2. Bagaimanadenganpengadaanfasilitas di sekolah ini ?
Untuk pengadaan fasilitas di sekolah, pihak dari dinas pendidikan akan
melakukan peninjauan atas fasilitas yang akan diganti dengan yang
baru. Peninjauan dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi dan
keadaan di ligkungan sekolahapakah sudah tidak layak pakai. Jika
kondisinya memang pantas untuk diadakan pergantian dan penyediaan
fasilitas yang baru, namun pengadaan ini memerlukan pertemuan dan
pembahasanmengenai fasilitas tersebut. Pengadaan fasilitas biasanya
memerlukan waktu yang lama.
3. Bagaimanapendayagunaan dan pemeliharaanfasilitas yang ada
disekolah ini ?
Untuk pendayagunaan fasilitas di SMPN 6 Parepare, para
masyarakat sekolah diwajibkan untuk menggunakan fasilitas
sebagaimana mestinya dan yang dipercayakan untuk mengatur dan
mengawasi fasilitas tersebut ialah para guru sebagai tenaga pendidik
42
bertujuan untuk mencatat seluruh fasilitas yang nantinya bisa diganti
ketika tiba masanya.
H. MANAJEMENPEMBIAYAANPENDIDIKAN
1. Bagaimanakonsepdasarpembiayaanpendidikan di sekolah ini ?
Pembiayaan di sekolah ini bersumber dari dana BOS atau dana dari
pemerintah yang kemudian disalurkan untuk membiayai kebutuhan
dalam lingkungan sekolah serta melengkapi kekurangan kekurangan
yang ada.
2. Bagaimanadengansumber – sumberpembiayaanpendidikan ?
Sumber-sumberpembiayanpendidikan di sekolah menurutbapak
Alimuddin B,hanyabersumberdari dana BOS, kemudianterkadang ada
dana pembangunankhusus yang namanya DAP (Dana
AlokasiPembangunan) dan itutidaksemuasekolahdapat, dana
pembangunankhususdananya biasanyadariprovinsimaupunpusat.
3. Bagaimanadenganpelaksanaanpenganggarapendidikan ?
Untuk anggaran pendidikan itu sendiri harus berdasarkan RAKS
kemudian membiayai perencanaan perencanaan yang telah disusun
sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan
I. MANAJEMENHUBUNGANLEMBAGAPENDIDIKAN DAN
MASYARAKAT
Beberapapertanyaan yang
ditujukanuntukhubunganlembagapendidikan dan
masyarakatdijawabolehibu Hj. Suprida, S.Pd.
1. Bagaimanakonsepdasarhubunaganlembagapendidikandenganmasyarak
at ?
Hubungan lembaga pendidikan bagi pihak SMPN sangatlah penting
dikarenakan dengan hubungan pendidikan dan masyarakat maka akan
terjadi pembinaan dan juga berbagai saran akan masuk ke pihak
sekolah dan itu merupakan keuntungan bagi pihak sekolah karena
dapat mengembangkan saran saran yang ada
43
berwenang. Contoh kerjasamanya adalah orang tua siswa dengan guru,
organisasi dengan pihak sekolah, para alumni yang ingin
menyumbangkan sesuatu, atau orang orang berkecukupan yang ingin
memberikan sedikit saran dan dana dengan sukarela
3. Bagaimana cara bapak
meningkatkanpemahamanlembagapendidikanterhadapaspirasimasyara
kat ?
Untuk meningkatkan pemahaman atas aspirasi masyarakat ini sangat
nuda. Cukup dengan meneliti saran yang diterima apakah benar benar
berdampak baik maka bisa langsung diterapkan. Namun jika ada
aspirasi yang tidak memiliki manfaat maka bisa di abaikan. Pihak
sekolah harus pintar dalam mengolah dan memenuhi aspirasi tersebut
J. MANAJEMENKETATALAKSANAAN
1. Bagaimanakonsepdasar dan fungsiketalaksanaan di sekolah ini ?
Dasar dari ketatalaksanaan lembaga pendidikan atau yang kita
kenal TU itu, menerima, mengolah data, mengirim, dan menyimpan
semua bahan keterangan yang diperlukan oleh sekolah dari semua
pengarsipan surat itu dikelola oleh TU.
Semua pengarsipan surat dan pengiriman surat akan di kelolah
bagian TU, terkadang TU juga yang mengatur waktu pertemuan kepala
sekolah dengan tamu – tamu dari dinar pendidikan daerah ataupun
provinsi dan pusat.
2. Bagaimanasistemformasiketatalaksanaanpadalembagapendidikan ?
System formasi dalam TU terbagi atas beberapa, ada yang dibagian
admin yang menerima surat ataupun mengirim surat, kemudian da
yang dibagian legalizir ijazah peserta didik, kemudian ada yang khusus
untuk mengarsip setiap surat yang masuk dan keluar.
K. MANAJEMENKEPEMIMPINAN DANSUPERVISI
1. Apa yang bapakketahuimengenaidasar – dasarkepemimpinan ?
Kepemimpinan itu merupakan seorang yang dapat mendorong,
mengajak, membimbing, mengatur, dan mengawasi setiap Sumber
Daya Manusia yang ada pada lingkup kerja. Pemimpin juga adlah
seorang yang harus bertanggung jawab atas apa yang diembangnnya
selama menjabat.
2. Bagaimanadengankonsepdasar supervise, Pak ?
Konsepsupervisiyaitumengawasikinerjaseluruhsumberdaya yang
ada padalembagapendidikan, kemudian akan
menegurjikamendapatkansalahsatutenagakerjanya yang
melakukankesalahankarenamemangsupervisimencaridimanakesalahan
44
yang perludiperbaiki agar
tujuanpendidikandapatdicapaisecaramaksimal.
BAB V
45
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil observasi mini riset pada SMPN 6 MODEL PAREPARE, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a. Dalam memanajemen sekolah tersebut telah berlangsung dengan baik.
b. Pengadaan biaya dan fasilitasnya juga sesuai dengan apa yang ada
pada materi.
c. Pada bagian kurikulum dapat dilihat jelas jika setiap sekolah mengikuti
peraturan atau keputusan dari pusat.
d. Dan lingkup manajemen pendidikan yang lainnyapun menurut kami
sudah berjalan dengan baik.
B. SARAN
Dalam meningkatkan manajemen pendidikan lebih baik lagi harus kerja
sama tim dalam lingkungan sekolah tersebut harus lebih erat, dan saling
membantu agar tujuan – tujuan yang ingin dicapai terlaksana dengan
semaksimal mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
46
(REFERENSI)
47
48
49