Job Sheet Praktek Fuel Injection Efi
Job Sheet Praktek Fuel Injection Efi
Job Sheet Praktek Fuel Injection Efi
ENGINE
Pada sistem injeksi bahan bakar, masuknya bahan bakar ke dalam ruang bakar karena adanya
tekanan (injeksi), sedang pada sistem bahan bakar mekanik (konvensional), masuknya bahan bakar
karena adanya hisapan (kevakuman). Masuknya bahan bakar ke ruang bakar pada sistem injeksi bahan
bakar dapat diatur secara mekanik (model lama) dan secara elektronik atau biasa disebut dengan EFI
yaitu kependekan dari Electronik Fuel Injection (Injeksi bahan bakar yang diatur secara elektronik).
Gambar.
Sistem EFI tipe D
b. Sistem L EFI (Air Flow Control Type)
Pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir melalui
intake manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, sehingga sistem
ini dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibanding sistem D EFI. Istilah L
diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.
Gambar.
Sistem EFI tipe L
2) Sistem – sistem yang ada pada EFI
Secara garis besar terdapat 3 sistem yang ada pada EFI yaitu : sistem bahan bakar, sistem induksi
udara, dan sistem kontrol elektronik.
a) Sistem bahan bakar (Fuel System)
Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar
sampai ke ruang bakar. Sistem ini terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan
bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor dan cold start
injektor.
b) Sistem induksi udara (Air Induction System)
Sistem induksi udara menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran. Sistem
ini terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body dan air valve.
c) Sistem kontrol elektronik (Electronic Control System)
Sistem kontrol elektronik terdiri atas beberapa sensor seperti : air flow meter, water
temperatur sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor, dan oxygen sensor. Pada
sistem ini terdapat ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada
sistem ini juga terdapat komponen lain seperti : main relay yang mensuplai tegangan ke ECU,
start injector time switch yang mengatur kerja cold start injector selama mesin dingin, circuit
opening relay yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja
injektor.
Getaran pada bahan bakar yang disebabkan adanya penginjeksian diredam oleh pulsation damper.
Bahan bakar diinjeksikan oleh injektor ke dalam intake manifold sesuai dengan injection signal dari
EFI computer. Cold start injector menginjeksikan bahan bakar langsung ke air intake chamber saat
mesin dingin sehingga mesin dapat dihidupkan dengan mudah.
Relief valve terbuka apabila tekanan bahan bakar mencapai 3,5 – 6 kg/cm2. Tekanan
bahan bakar yang tinggi langsung dikembalikan ke tangki bahan bakar. Jadi relief valve
mencegah naiknya tekanan bahan bakar dari batas yang ditentukan. Check valve tertutup
pada saat pompa bahan bakar berhenti sehingga di dalam saluran bahan bakar terdapat sisa
tekanan apabila mesin mati, sehingga mempermudah pada saat menghidupkan mesin.
Pompa bahan bakar tipe segaris dipasang di bagian luar tangki bahan bakar. Pompa ini
terdiri atas motor dan unit pompa, check valve, relief valve, filter dan silencer. Pompa terdiri
atas : rotor yang diputar oleh motor, pump spacer yang berfungsi sebagai flange luar dan
roller – roller sebagai seal antara rotor dan pump spacer.
Apabila motor berputar, maka rotor juga ikut berputar, sehingga roller – roller akan
terlempar ke luar karena adanya gaya sentrifugal. Bahan bakar akan mengalir melalui unit
motor, menekan check valve dan mengalir melalui silencer, setelah bahan bakar keluar dari
pompa. Silencer menyerap tekanan bahan bakar yang dihasilkan oleh pompa dan
mengurangi suara bising.
b) Pulsation Damper
Tekanan bahan bakar dari delivery pipe menekan diaphragma, membuka katup, sebagian
bahan bakar kembali ke tangki melalui pipa pembalik. Jumlah bahan bakar yang kembali
ditentukan oleh tingkat ketegangan pegas diaphragma, variasi tekanan bahan bakar sesuai
dengan volume bahan bakar yang kembali.
d) Injektor
Injektor adalah nosel elektromagnet yang akan menginjeksi bahan bakar sesuai dengan
signal dari ECU. Injektor – injektor dipasang melalui insulator ke intake manifold atau kepala
silinder dekat lubang pemasukan (intake manifold) dan dijamin oleh delivery pipe.
Sistem induksi udara tipe D EFI Sistem induksi udara tipe L EFI
Udara dari air cleaner masuk melalui air flow meter dan membuka measuring plate sebelum
mengalir ke air intake chamber. Volume udara yang mengalir ke air intake chamber ditentukan oleh
pembukaan katup throttle. Selanjutnya udara dari intake chamber didistribusikan ke setiap manifold
dan mengalir ke dalam ruang bakar. Apabila mesin masih dingin, air valve akan terbuka dan udara
mengalir melalui air intake chamber. Sekalipun throttle valve dalam keadaan menutup, udara akan
mengalir ke air intake chamber untuk menambah putaran idle (disebut “fast idle”).
a) Throttle Body
Throttle body terdiri atas : throttle valve, yang mengatur volume udara masuk selama mesin
bekerja normal dan saluran bypass yang mengalirkan udara selama mesin berputar idle. Throttle
position sensor juga dipasang pada poros throttle valve untuk mendeteksi sudut pembukaan
katup throttle. Beberapa throttle dilengkapi dengan air valve tipe wax atau dashpot yang
memungkinkan throttle valve kembali secara bertahap bila throttle valve tertutup. Air pendingin
mengalir melalui throttle body untuk mencegah lapisan es pada musim dingin.
Sistem kontrol elektronik terdiri atas beberapa sensor yang mendeteksi berbagai kondisi mesin.
Sensor – sensor tersebut mendeteksi volume udara masuk, beban mesin, temperatur udara dan air
pendingin, akselerasi dan deselerasi. Selanjutnya sensor – sensor mengirimkan signal-signal ke
ECU, kemudian ECU menentukan lamanya injeksi yang tepat dan mengirimkan signal-signal ke
injektor untuk menginjeksikan bahan bakar. Volume injeksi tergantung lamanya signal dari ECU.
g) Signal Starter
Relay utama digunakan sebagai sumber tegangan untuk ECU dan circuit opening relay.
Relay tersebut berfungsi untuk mencegah penurunan tegangan dalam sirkuit ECU. Apabila
kunci kontak ON, arus akan mengalir ke relay, titik kontak akan berhubungan dan arus akan
mengalir dari baterai melalui kedua fusible link ke ECU dan circuit opening relay selanjutnya ke
pompa bahan bakar.
i) Sensor Oksigen
Hasil pengukuran :
Celah antara tuas Kontinuitas antara terminal
dan sekrup
pembatas IDL - TL PSW - TL IDL - PSW
0,44 mm ………….. ………….. …………..
0,66 mm ………….. ………….. …………..
Throttle valve
………….. ………….. …………..
terbuka penuh
Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………….
Hasil Pengukuran :
Celah antara tuas dan Kontinuitas
baut pembatas Terminal IDL - TL
0,44 mm Ada
0.66 mm Tidak ada
Celah antara tuas dan Kontinuitas
baut pembatas Terminal IDL - TL
0,44 mm ……………
0.66 mm ……………
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………..
8) Pemeriksaan Katup Udara.
3. Apa fungsi pressure regulator pada sistem EFI dan bagaimana cara kerjanya ?
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..
4. Bagaimana cara kerja katup udara tipe wax ? Jelaskan dengan disertai gambar.
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
5. Jelaskan bagaimana cara anda menentukan kondisi dari sebuah pompa bahan bakar ?
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………
4
6 7
Bagian – bagian :
1……………………………… 6………………………………
2……………………………… 7………………………………
3……………………………… 8………………………………
4……………………………… 9………………………………
5………………………………
10. Beri nama komponen – komponen pada gambar berikut.
4 258 1
3 9
Bagian – bagian :
1……………………………… 6………………………………
2……………………………… 7………………………………
3……………………………… 8………………………………
4……………………………… 9………………………………
5………………………………