198220571
198220571
198220571
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh:
ARI UTOMO SAPUTRA
NIM: 10800112020
ii
&
#qd-q
$-ffid
KEVTENTERTAN AGAMA
TTNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
-,-tf,T,:;1if=totlf*uon.,
,'li,i-;'**,:q
Kampus II ",*r,,11,5i,lYlff,I"$*TY,IJ-1,?}t
Jl Yasin Limpo Samata Sungguminasa-Gowa fip. (Oal i ) 4211835 Fax 424836
PENGESAILAN SKRIPSI
DEWAN PEI\GT]JI
Diketahui oleh:
SAW. yang merupakan rahmatan Lil Alamin yang mengeluarkan manusia dari
lumpur jahiliyah, menuju kepada peradaban yang Islami. Semoga jalan yang
dirintis beliau tetap menjadi obor bagi perjalanan hidup manusia, sehingga ia
selamat dunia akhirat.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan Pengalaman dalam
Mengelola Barang Milik Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah dengan Etika Sebagai Variabel Moderating” penulis hadirkan sebagai
salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi S1 dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Sejak awal terlintas dalam pikiran penulis akan adanya hambatan dan
rintangan, namun dengan adanya bantuan moril maupun materil dari segenap
pihak yang telah membantu memudahkan langkah penulis. Menyadari hal
tersebut, maka penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
segenap pihak yang telah membantu penyelesaian skipsi ini.
Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada kedua orang tua
tercinta ayahanda Muh. Said Hafid, SH dan Ibunda Hj. Rosmiati Latief yang telah
melahirkan, mengasuh, membesarkan dan mendidik penulis sejak kecil dengan
sepenuh hati dalam buaian kasih sayang kepada penulis.
iv
Selain itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak,
diantaranya :
1. Bapak Prof. Dr. H.Musafir Pababbari, M.Si, selaku Rektor beserta Wakil
Rektor I, II, III dan IV UIN Alauddin Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag selaku Dekan besertaWakil Dekan I,
II, dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.
3. Bapak Jamaluddin M, SE,.M.Si selaku Ketua Jurusan dan Bapak Memen
Suwandi SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi UIN Alauddin
Makassar.
4. Bapak Andi Wawo, SE., Ak selaku Penasihat Akademik yang selalu
memberikan nasihat.
5. Bapak Jamaluddin M, SE,.M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Puspita
Hardianty Anwar, SE., M.Si., Ak., CA., CPAI selaku pembimbing II yang
dengan ikhlas telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis
sampai selesainya skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar
v
11. Seluruh mahasiswa jurusan akuntansi UIN Alauddin Makassar, Kakak-kakak
maupun adik-adik tercinta, terimakasih atas persaudaraannya.
12. HMJ Akuntansi UIN Alauddin Makassar, dan Kandang Seni Tirai Bambu
Akuntansi (KSTB). Organisasi dimana tempat penulis belajar banyak hal dan
membangun kebersamaan yang luar biasa.
13. Semua keluarga, teman-teman, dan berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dengan ikhlas dalam
banyak hal yang berhubungan dengan penyelesaian studi penulis.
Akhirnya dengan segala keterbukaan dan ketulusan, skripsi ini penulis
vi
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................ ii
PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………….. 1-20
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 9
C. Pengembangan Hipotesis...................................................... 9
D. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian .......... 13
E. Penelitian Terdahulu ............................................................. 17
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 17
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu ......................................................................... 15
Tabel 4.9 : Deskripsi Item Pernyataan Variabel Kualitas Laporan Keuangan ... 52
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pikir .............................................................................. 31
x
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Di era reformasi ini, pemerintahan yang ada di setiap negara baik itu
negara berkembang maupun negara maju pasti dituntut untuk dapat menunjukkan
kualitas yang semakin membaik tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan bahwa setiap
tugas negara. Dalam hal ini, ditekankan pada pemerintahan yang menuju pada
dapat mengelola sumber daya yang ada di negara, salah satunya adalah
pengelolaan aset negara atau Barang Milik Negara (BMN). Dalam kutipan Artjana
1
2
antara pemerintah pusat dan daerah, pemerintah daerah merupakan satu kesatuan
yang tak dapat dipisahkan dengan pemerintah pusat dalam upaya penyelenggaraan
pemerintahan yang dapat bekerja secara efesien, efektif dan ekonomis, (Halim,
2007).
tahun 2003 tentang keuangan negara yang selanjutnya diikuti dengan undang-
kewenangan dalam hal pengelolaan aset negara yang semulanya banyak ditangani
melalui produk hukum daerah untuk diterapkan dalam mengatur, mengurus dan
telah mengeluarkan peraturan menteri dalam negeri nomor 19 tahun 2016 tentang
memunculkan optimisme baru dalam penataan dan pengelolaan aset daerah yang
lebih tertib, akuntabel, dan transparan kedepannya. Pengelolaan aset daerah yang
dari masyarakat.
menggunakan sistem akuntansi yang diatur oleh pemerintah pusat dalam bentuk
pemerintah daerah. Dalam sistem pemerintah daerah terdapat dua (2) subsistem
akuntansi, yaitu Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dan Satuan
untuk menyusun laporan keuangan SKPKD, oleh karena itu setiap SKPD harus
daerah akan digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan sebagai dasar
tidak lepas dari usaha untuk mengembangkan asset daerah. Dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP), aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai
dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh,
baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan aset daerah yang ada
penerimaan.
Aset tetap atau barang milik daerah merupakan salah satu faktor yang
paling strategis dalam pengelolaan keuangan daerah. Pada umumnya, nilai aset
5
tetap daerah merupakan nilai yang paling besar dibandingkan dengan akun lain
roda pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, sistem pengendalian intern
Aset tetap atau barang milik daerah memiliki fungsi yang sangat penting
barang milik daerah bukan hal yang mudah, karena sering kali terdapat berbagai
persoalan aset daerah. Hal ini terbukti dari masih banyaknya pengecualian
kewajaran atas nilai aset pemerintah daerah dalam opini BPK-RI atas laporan
mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP) hal ini disebabkan oleh
permasalahan mengenai aset daerah, diantaranya yaitu barang milik daerah atau
aset daerah kabupaten Kolaka hanya sekedar dilaporkan saja namun secara fisik,
kabupaten Kolaka, masih terdapat banyak barang hibah yang berasal dari pihak
6
asset yang telah diterima dan digunakan minimal senilai Rp. 42.080.136.100,00
yang belum dicatat sebagai aset tetap milik pemerintah daerah kabupaten Kolaka
(BPK RI). Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri nomor 17 tahun
2007 tentang pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah pasal 19 yang
yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut disebabkan oleh kurang optimalnya
pemerintah daerah dalam hal ini badan pengelolaan keuangan dan asset daerah
melakukan pengendalian aset hibah yang berasal dari pihak ketiga. Padahal jika
Daerah (SIMDA) tersebut pengelolaan barang milik daerah bisa lebih optimal dan
oleh BPK selalu mendapat Opini Wajar Dengan Pengecualian. LKPD merupakan
utamanya yang terkait dengan penggunaan anggaran atau dana publik, juga
barang milik daerah yang tidak baik dapat menjadi pemicu opini disclaimer.
atau disiplin ilmu akuntansi. Sumber Daya Manusia (SDM) sangat berperan
penting pada organisasi pemerintah. Sumber daya manusia adalah pengelola dan
memiliki tanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu,
7
mengelola keuangan daerah dengan baik dan benar. Pengelolaan keuangan daerah
merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai
dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu
perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Aparatur
salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat
norma sosial atau dengan kata lain penggunaan atau penerapan standar etika yang
dan berperilaku yang dapat dibenarkan dari sudut pandang etika yang salah
dicapai oleh pelayan publik sehingga masyarakat puas akan kinerja yang telah
dilaporkannya.
Selain itu, kompetensi, etika dan pengalaman kerja seseorang dalam suatu
kemampuan yang lebih. Semakin lama pegawai bekerja dalam suatu bidang
memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada
pengalaman kerja yang lebih lama dan kompetensi dibidang akuntansi atau
bekerja, kompetensi dan pengalaman. Hal inilah yang menjadi alasan untuk
mengelola aset daerah sesuai dengan standar etika (moral) yang bersikap jujur dan
B. Rumusan Masalah
C. Pengembangan Hipotesis
keahlian dalam membuat sesuatu bentuk atau pekerjaan sesuai dengan skill dan
10
informal yang akan membentuk sikap profesional dalam bekerja (Rifa’i, 2014).
keuangan SKPD Kab. Lima Puluh Kota. Andini dan Yusrawati (2015)
kualitas laporan keuangan daerah. Dari uraian diatas, maka hipotesis yang di
ajukan adalah :
keuangan akan menjadi terampil dalam bekerja, karena dengan pekerjaan yang
pengetahuan dan mendapatkan cara yang terbaik, efektif dan efisien dalam
berpengalaman akan senatiasa belajar dari kesalahan dan tidak terlalu gugup,
berkualitas dan cepat. Berbeda dengan pegawai yang belum cukup berpengalaman
kualitas yang diperoleh menjadi tidak maksimal dan waktu yang dikerjakan
11
menjadi semakin lama karena kurang cukup pengalaman dan gugup dalam
keuangan daerah yang baik, SKPD harus memiliki sumber daya manusia yang
tersebut diperlukan untuk menerapkan sistem akuntansi yang ada. Sumber daya
manusia (SDM) yang memiliki pengalaman yang banyak tersebut akan mampu
laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Dari uraian diatas maka
atau pekerjaan sesuai dengan skill dan pengetahuan berdasarkan keilmuan yang
dimiliki dari pendidikan formal maupun informal yang akan membentuk sikap
yang diterima dan digunakan oleh individu atau suatu golongan tertentu. Aturan
etika menjelaskan kapan suatu perilaku dapat diterima dan kapan suatu perilaku
tidak dapat diterima atau dianggap salah. Sikap mental dan etika yang baik dalam
keuangan. Sebaliknya, dengan sikap mental dan etika yang buruk dalam
keuangan (Rifa’i, 2014). Oleh karena itu untuk menghasilkan laporan keuangan
akuntansi dan juga didukung dengan etika yang baik. Maka hipotesis yang di
ajukan adalah:
kesalahan dan tidak terlalu gugup, tegang, dalam mengahadapi suatu masalah
menjadi tidak maksimal dan waktu yang dikerjakan menjadi semakin lama karena
13
kurang cukup pengalaman dan gugup dalam menghadapi suatu masalah yang
dihadapinya.
yang diterima dan digunakan oleh individu atau suatu golongan tertentu. Aturan
etika menjelaskan kapan suatu perilaku dapat diterima dan kapan suatu perilaku
tidak dapat diterima atau dianggap salah. Sikap mental dan etika yang baik dalam
keuangan. Sebaliknya, dengan sikap mental dan etika yang buruk dalam
keuangan (Rifa’i 2014). Oleh karena itu untuk menghasilkan laporan keuangan
akuntansi dan juga didukung dengan etika yang baik. Maka hipotesis yang di
ajukan adalah:
1. Definisi Operasional
a. Variabel Dependen
independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kualitas
adalah asersi dari pihak manajemen pemerintah yang menyajikan informasi yang
menggunakan skala likert (likert scale) yang mengukur sikap dengan menyatakan
menggunakan lima angka penilaian yaitu : (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-
ragu atau netral, (2) tidak setuju dan (1) sangat tidak setuju.
b. Variabel Independen
sesuatu bentuk atau pekerjaan sesuai dengan skill dan pengetahuan berdasarkan
keilmuan yang dimiliki dari pendidikan formal maupun informal yang akan
skala likert (likert scale) yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
angka penilaian yaitu : (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu atau netral, (2)
berlaku.
berpengalaman akan senatiasa belajar dari kesalahan dan tidak terlalu gugup,
berkualitas dan cepat. Berbeda dengan pegawai yang belum cukup berpengalaman
kualitas yang diperoleh menjadi tidak maksimal dan waktu yang dikerjakan
menjadi semakin lama karena kurang cukup pengalaman dan gugup dalam
skala likert (likert scale) yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
16
angka penilaian yaitu : (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu atau netral, (2)
c. Variabel Moderating
yang diterima dan digunakan oleh individu atau suatu golongan tertentu. Aturan
etika menjelaskan kapan suatu perilaku dapat diterima dan kapan suatu perilaku
tidak dapat diterima atau dianggap salah. Sikap mental dan etika yang baik dalam
keuangan. Sebaliknya, dengan sikap mental dan etika yang buruk dalam
skala likert (likert scale) yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
angka penilaian yaitu : (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) ragu-ragu atau netral, (2)
daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah dengan etika sebagai variabel
E. Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
NO Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Megawaty, Pengaruh Hasil dari penelitian ini
dkk. 2015 Penerapan Sistem menunjukkan bahwa sistem
Akuntansi akuntansi keuangan daerah,
Keuangan kompetensi sumber daya
Pemerintah manusia dan pengelolaan
Daerah, keuangan daerah terdapat
Kompetensi pengaruh signifikan dan positif
Sumber Daya terhadap kualitas laporan
Manusia Dan keuangan daerah.
Pengelolaan
18
Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Pemerintah
Daerah.
2. Andini, Dewi. Pengaruh Terdapat pengaruh kompetensi
Yusrawati. Kompetensi sumber daya manusia dan
2015 Sumber Daya penerapan sistem akuntansi
Manusia Dan keuangan daerah terhadap
Penerapan System kualitas laporan keuangan
Akuntansi daerah.
Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
Daerah.
Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat
1. Tujuan Penelitian
milik daerah.
milik daerah.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat Praktis
1) Bagi pemerintah
kepada pemerintah daerah untuk lebih memahami peran sumber daya manusia
dalam mengelola barang milik daerah dalam hal ini pengalaman dan kompetensi
yang di moderasi oleh etika. Sumber daya manusia sangat berperan penting bagi
suatu organisasi oleh karena itu sumber daya manusia harus mempunyai etika,
pengalaman, kompetensi yang baik agar dapat meningkatkan kualitas dari laporan
keuangan daerah.
2) Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
Kepatuhan berasal dari kata patuh, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,
2012), patuh artinya suka dan taat kepada perintah atau aturan, dan berdisiplin.
Kepatuhan berarti sifat patuh, taat, tunduk pada ajaran atau peraturan. Dalam
kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan semua aktivitas sesuai dengan kebijakan,
apakah pihak yang mengelolah barang milik daerah telah mengikuti prosedur,
standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Hal ini
bertujuan untuk menentukan apakah semua telah sesuai dengan kondisi, peratuan,
Tyler (dalam Saleh, 2004) terdapat dua perspektif dasar kepatuhan pada
dengan kepentingan pribadi. Seseorang lebih cenderung patuh pada hukum yang
patuh pada hukum karena hukum dianggap suatu keharusan, sedangkan komitmen
21
22
patuh pada peraturan karena otoritas penyusun hukum yang memiliki hak untuk
menggerakkan roda organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan visi dan
aturan, tata tertib, bahkan budaya dalam organisasi yang memberikan petunjuk
peraturan dalam suatu sistem organisasi juga tidak terlepas dari faktor ketaatan
atau kepatuhan dari tiap anggota organisasi terhadap aturan yang ada.
1. Ketaatan yang bersifat compliance, yaitu jika seseorang taat terhadap suatu
menjadi rusak.
sangat tinggi, sehingga sistem berjalan sesuai dengan aturan yang ada tanpa
harus mematuhi aturan yang berlaku dalam hal ini peraturan tentang mengelola
barang milik daerah. Apabila pemerintah daerah lalai menjalankan peran dan
dapat berakibat kepada orang yang mengelola barang milik daerah tersebut
berhadapan langsung dengan risiko hukum atau sanksi-sanksi hukum. Selain itu,
apabila pemerintah lalai maka akan berdampak pula terhadap laporan keuangan
pemerintah daerah (LKPD) yang dapat memicu opini disclaimer dari Badan
pusat, daerah, unit-unit kerja pemerintah dan lembaga Negara lainnya terus
publik yaitu agar pemerintah dapat melakukan transparansi diberbagai hal, secara
khusus dalam mengelola keuangan daerah dan tentu juga dalam mengelola aset
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang
selama dua tahun buku yang bersangkutan.”. Mahmudi (2007), definisi laporan
keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
dikehendaki yaitu :
1. Relevan
membantu mereka dengan mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan
mereka dimasa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan
relevan yaitu:
pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa
2. Andal.
menyesatkan dan kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara jujur,
serta dapat di verifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakekat atau
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
dapat di uji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
3. Dapat dibandingkan.
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebuh berguna jika
internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila entitas
kebijakan akuntansi yang lebih baik dari pada kebijakan akuntansi sekarang
4. Dapat dipahami.
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah serta istilah yang disesuaikan
memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
dimaksud.
1) Internal
a) Alat pengendalian.
2) Eksternal
seharusnya disajikan.
Pengecualian (WTP).
C. Etika
Etika dalam bahasa latin “ethica” berarti falsafah moral. Yang merupakan
pedoman cara bertingkah laku yang baik dari sudut pandang budaya, sosial, serta
agama. Etika secara harfiah berasal dari bahasa yunani kuno “ethos” yang artinya
sama persis dengan moralitas, yaitu adat kebiasaan yang baik, yang berfungs
seebagai pedoman dan tolok ukur tingkah laku yang baik dan yang buruk. Jadi
dapat disimpulkan bahwa etika merupakan seperangkat aturan atau norma atau
29
pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun
yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia,
profesi sebagai seorang pengelola aset. Interaksi ini menghasilkan suatu sikap dan
orientasi etika yang baru, yang nantinya akan menentukan tindakan atau
jauh kemudian etika memberikan pedoman bagi seseorang atau komunitas untuk
dapat menentukan baik buruk atau benar salahnya suatu tindakan yang akan
diambil. Sebuah etika, hal yang perlu diperhatikan adalah konsep diri dari sistem
nilai yang ada pada pengelola aset sebagai pribadi yang tidak lepas dari sistem
nilai di luar dirinya. Tiap-tiap pribadi memiliki konsep diri sendiri yang turut
dilakukan.
30
akuntansi karena akuntansi memiliki dua tuan yang harus dilayaninya, yaitu klien
yang wajar/fair Shaub (1993) dalam Yulianto (2015). Pendapat ini didukung oleh
Wahyudi Prakarsa dalam Rifai (2014) yang menyatakan bahwa seorang auditor
membayar fee untuk pekerjaan profesional yang dilakukan, dan kedua kepada
signifikan oleh pihak lain yang dihadapi dalam lingkungan profesinya tanpa
memperhatikan apakah perilakunya sesuai dengan kode etik atau tidak. Tingkat
dengan pihak lain yang berkaitan, dengan pihak yang berkuasa baik dari dalam
pemerintah, Kantor Akuntan lain, dan sebagainya (Finn et al. 1988) dalam Falah
(2006). Sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Shaub dan Finn
(1993) dalam Yulianto (2015) menunjukkan bahwa orientasi etika (yang dibentuk
﴾٢٦﴿َﺎب ﻳـ َْﻮَم
ِ ِﻴﻞ اﳊِْﺴ
ِ َاب ﳍَُْﻢ ا ﱠِ َﺳﺒ
ٌ ﻀﻠﱡﻮ َن اﻟﱠﺬِﻳ َﻦ إِ ﱠن ا ﱠِ ﻋَﻦ ﻧَ ُﺴﻮا ﲟَِﺎ َﺷﺪِﻳ ٌﺪ َﻋﺬ
ِ َِﻴﻞ ﻋَﻦ ﻳ
ِ َﺳﺒ
Terjemahan
potensi nilai-nilai keadilan dalam bentuk tindakan yang lebih nyata. Kata “adil”
atau keadilan, dalam hal ini bertindak sesuai aturan dan etika yang ada. Menurut
pengertian Illahi, ayat tersebut mengandung tiga dasar nilai, yaitu: pertama,
tauhid; kedua, islam yang berarti penyerahan dan ketundukan kepada Allah;
ketiga, keyakinan, bahwa segala perbuatan manusia kelak dinilai oleh Allah
(Triyuwono, 1996).
D. Pengalaman
keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari
perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu
32
ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat
memperoleh pelajaran dari apa yang telah dilakukan sebelumnya sehingga hal ini
akan mendorongnya bekerja secara lebih efektif dan efisien. Pengalaman dalam
BMN. Rifa’i (2014) menyimpulkan bahwa ada beberapa point penting dalam
1. Lama Bekerja.
2. Kompleksitas masalah/persoalan.
3. Kontinyuitas pekerjaan.
E. Kompetensi
1. Boyatzis (1982)
33
yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh
yaitu menunjukkan “wilayah kerja dimana orang dapat menjadi kompeten atau
unggul (competent)”.
kinerja yang diharapkan untuk katagori baik atau rata-rata. Penentuan ambang
kompetensi yang dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi proses
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang yang
profesional yang dimiliki oleh seorang pegawai sebagai hasil dari pendidikan
diharapkan pengelola aset BMN yang bersangkutan akan semakin cakap dalam
melakukan tugasnya.
BMN harus menjalani pelatihan teknis yang cukup. Pelatihan ini harus secara
memadai mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Rifa’i (2014), bahwa
mengetahui kekeliruan yang ada di satuan kerja yang menjadi kliennya. Dan juga
F. Rerangka Teoretis
H1
Kompetensi
Kualitas Laporan
H2 Keuangan
Pengalaman
H3 H2
4
Etika
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
2. Lokasi Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian
deskriptif ini adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan current status dari subjek yang diteliti. Tipe penelitian ini
36
37
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi wakil dari populasi
tertentu (Sugiyono, 2013). Kriteria tersebut adalah pegawai negeri sipil pada
Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset daerah Kabupaten Kolaka yang memiliki
Alasan dipilih mempunyai pengalaman kerja satu tahun karena telah memiliki
kerjanya.
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data subyek.
Indriantoro dan Supomo (2014) data subyek adalah jenis data penelitian yang
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang langsung dari sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber aslinya dan tidak melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo,
2014). Data primer dalam penelitian ini adalah tanggapan yang akan dijawab
Pada penelitian ini fakta yang diungkap merupakan fakta aktual yaitu data
yang diperoleh dari kuesioner yang berbentuk daftar pertanyaan tertulis yang telah
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Untuk memperoleh data yang sebenarnya
F. Instrumen Penelitian
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2013). Adapun instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket atau
kuisioner, diharapkan dapat diperoleh data primer, yaitu data yang langsung
didapat pada Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
39
responden digunakan skala likert lima angka yaitu mulai angka 5 untuk pendapat
sangat setuju (SS) dan angka 1 untuk sangat tidak setuju (STS). Perinciannya
aturan yang ada sesuai pendekatan penelitian. Tujuan analisis data adalah
mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk memproses dan menganalisis data yang telah
Analisis kuantitatif merupakan suatu bentuk analisis yang diperuntukkan bagi data
data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan komputer melalui
mengenai variabel yang diteliti. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata
(mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data
latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan, dan jenis data demografi lainnya.
a. Uji Validitas
tersebut valid. Uji Validitas adalah prosedur untuk memastikan apakah kuesioner
yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Kuesioner
item pernyataan itu valid dengan melihat nilai Corrected Item Total Corelation.
Apabila item pernyataan mempunyai r hitung > dari r tabel maka dapat dikatakan
valid.
b. Uji Reliabilitas
dari suatu kuesioner. Suatu kuesioner reliabel atau handal jika jawaban terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013).
41
Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah one shot atau pengukuran sekali saja.
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach
diperoleh tidak bisa langsung dilakukan. Hal ini disebabkan karena model regresi
harus diuji terlebih dahulu apakah sudah memenuhi asumsi klasik. Uji
a. Uji Normalitas
kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Salah satu cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik.
(Ghozali, 2013).
b. Uji Multikolinearitas
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara mengetahui
ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat
1) Jika nilai tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa
2) Jika nilai tolerance< 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan
c. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah risidual (Ghozali, 2013).
Cara lain yang dapat digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah dengan uji
glejser. Uji ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap
heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel
bebas terhadap satu variabel tergantung, baik secara parsial maupun simultan.
dependen yaitu :
Y= α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
regresi yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model
Menurut Frucot dan Shearon (1991) dalam Ghozali (2013) interaksi ini
tinggi untuk variabel kompetensi, dan pengalaman berasosiasi dengan skor rendah
etika (skor tinggi), maka akan terjadi perbedaan nilai absolut yang besar. Hal ini
juga akan berlaku skor rendah dari variabel kompetensi dan pengalaman
45
berasosiasi dengan skor tinggi dari etika (skor rendah). Kedua kombinasi ini
Langkah uji nilai selisih mutlak dalam penelitian ini dapat digambarkan
Keterangan:
Y = Kualitas Laporan Keuangan Daerah
ZX1 = Kompetensi
ZX2 = Pengalaman
ZM = Etika
|ZX1–ZM| = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut
perbedaan antara ZX1 dan ZM
|ZX2–ZM| = Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai absolut
perbedaan antara ZX2 dan ZM
a = Kostanta
β = Koefisien Regresi
e = Error Term
Uji hipotesis ini dilakukan melalui uji koefisien determinasi dan uji regresi
sangat terbatas.
0,05.
.
BAB IV
Tahun 1959. Pada saat itu, Kolaka terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan
Kolaka, Tirawuta dan Batuputih. Sejak berdiri sebagai kabupaten hingga saat ini,
Kabupaten Kolaka telah dua kali dimekarkan menjadi wilayah daerah otonom
baru yaitu Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Kolaka Timur. Kabupaten
Wilayah daratan Kabupaten Kolaka adalah 3.283,64 km2 dan perairan laut seluas
15.000 km2 dengan panjang garis pantai 293,45 km. Kecamatan Samaturu adalah
kecamatan dengan wilayah terluas yaitu 543,90 km2 atau 16,75 % dari total luas
dengan wilayah terkecil yaitu 46,65 km2 atau 1,44 % dari total luas Kabupaten
Kolaka.
33 kelurahan dan 102 desa. Selain itu, Kabupaten Kolaka mempunyai beberapa
buah pulau baik besar maupun kecil, yaitu : Pulau Padamarang, Lambasina Kecil,
Lambasina Besar, Buaya, Pisang, Maniang dan Pulau Lemo. Batas-batas wilayah
48
49
dengan posisi memanjang dari Utara ke Selatan, tepatnya berada pada 3o37’-4o38’
Lintang Selatan dan 121o05’-121o46’ Bujur Timur. Terletak ± 165 km dari Kota
gerbang ekonomi sebelah barat Provinsi Sulawesi Tenggara yang dapat diakses
dengan mudah melalui transportasi darat (Trans Sulawesi), laut (feri Bajoe-
Kolaka dan kapal cepat Siwa-Kolaka) serta transportasi udara (Bandara Sangia
Nibandera).
Visi Kabupaten kolaka yaitu "Kabupaten Kolaka yang Maju, Berkeadilan dan
Sejahtera”
Regional Bruto) dan PDRB per kapita Kabupaten Kolaka, laju pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas yang dapat menciptakan lapangan kerja. Maju juga
laut dan udara yang mampu mendorong produktifitas tinggi, dengan berbasis pada
Kemajuan yang ingin dicapai ini diharapan dapat tersebar secara adil dan
merata. Tidak ada diskriminasi, baik antar individu, golongan maupun antar
50
tersebut. Makna sejahtera dalam visi ini berarti semua kebutuhan lapisan
masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik dari aspek
sosial, ekonomi dan budaya. Yang paling utama adalah terpenuhinya kebutuhan
pangan, sandang dan papan yang merata, serta berkurangnya pengangguran dan
bermartabat.
lingkungan hidup
pelaksanaan APBD;
APBD;
pemerintah daerah;
15. Menyiapkan Pedoman dan Petunjuk teknis tentang Tata Kelola dan
Gambar 4.1
KEPALA
BPKAD
SEKRETARIS
1. Karakteristik Responden
ini:
Tabel 4.1
Data Kuesioner
No Keterangan Jumlah Kuesioner Persentase
1 Kuesioner yang disebarkan 16 100 %
2 Kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Kuesioner yang kembali 16 0%
4 Kuesioner yang cacat 0 0%
Pengalaman kerja dibawah 1
5 0 0%
tahun
6 Kuesioner yang dapat diolah 16 %
n sampel = 16
Responden Rate = 100%
Sumber : Data Primer 2017
butir dan jumlah kuesioner yang kembali dan dapat diolah adalah sebanyak 16
butir atau tingkat pengembalian yang diperoleh adalah 100% dari total yang
disebarkan.
Tabel 4.2
Pendidikan
NO Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1. SMA 2 12,5 %
2. D III 3 18,75 %
3. S1 11 68,75%
Total 16 100%
Sumber : Data Primer 2017
55
responden merupakan lulusan S1 dengan jumlah 11 orang atau 68,75% dari total
memiliki kemampuan dan kompetensi yang lebih baik bila dibandingkan dengan
dalam penelitian ini secara keseluruhan memiliki kompetensi yang cukup baik
Tabel 4.3
Masa Kerja
NO Lama Bekerja Jumlah Persentase
1. 1 – 3 Tahun 6 37,5 %
2. 4 – 7 Tahun 10 62,5 %
Total 16 100%
Sumber : Data Primer 2017
Dalam tabel tersebut menunjukkan jumlah persentase lama bekerja untuk
Daerah Kabupaten Kolaka. Pegawai yang bekerja diantara 1 tahun sampai dengan
terdapat 10 orang.
56
2. Analisis Deskriptif
tabel berikut:
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximu Mean Std.
m Deviation
Kompetensi 16 32,00 41,00 35,7500 2,43584
Pengalaman 16 29,00 37,00 32,8750 2,36291
Etika 16 24,00 35,00 32,1250 2,77789
Kualitas Laporan 16 30,00 43,00 39,5625 2,98817
Kauangan
Valid N (listwise) 16
bahwa kompetensi yang dilakukan saat bekerja adalah sebesar 32,00 sedangkan
adalah sebesar 41,00. Secara keseluruhan, kompetensi memiliki nilai rata – rata
35,75 yang menunjukkan bahwa kompetensi memiliki jumlah yang cukup baik
dengan standar deviasinya 2,43, yakni menjauhi angka 0 yang berati bahwa
yang digunakan pada saat bekerja adalah sebesar 29,00 sedangkan nilai
adalah sebesar 37,00. Secara keseluruhan pengalaman memiliki rata – rata sebesar
57
32,87 yang meunjukkan bahwa pengalaman memiliki jumlah yang cukup baik
dengan standar deviasinya 2,36, yakni menjauhi angka 0 yang berati bahwa
Nilai minimum variabel etika menunjukkan bahwa etika pada saat bekerja
adalah sebesar 24,00 sedangkan nilai maksimum menunjukkan bahwa etika pada
saat bekerja adalah sebesar 35,00. Secara keseluruhan etika memiliki nilai rata –
rata sebesar 32,12 yang menunjukkan bahwa etika memiliki jumlah yang cukup
baik.dengan standar deviasinya 2,77, yakni menjauhi angka 0 yang berati bahwa
keuangan memiliki nilai rata – rata 39,56 yang menunjukkan bahwa kualitas
laporan keuangan memiliki jumlah yang cukup baik dengan standar deviasinya
2,99, yakni menjauhi angka 0 yang berati bahwa penyebaran data dalam penelitian
Tujuan dari uji kualitas data adalah untuk mengetahui konsistensi dan
akurasi data yang dikumpulkan. Uji kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan
instrument penelitian dapat dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas.
58
1. Uji Validitas
akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Kuesioner dapat
sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengetahui item pernyataan
itu valid dengan melihat nilai Corrected Item Total Corelation. Apabila item
pernyataan mempunyai r hitung > dari r tabel maka dapat dikatakan valid. Pada
penelitian ini terdapat jumlah sampel (n) = 16 responden dan besarnya df dapat
dihitung 16–2 = 14 dengan df = 14 dan alpha = 0,05 didapat r tabel = 0.3246. Jadi,
item pernyataan yang valid mempunyai r hitung lebih besar dari 0.3246. Adapun
hasil uji validitas data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan
Kompetensi KPT1 0,545 0.3246 Valid
KPT2 0,468 0.3246 Valid
KPT3 0,518 0.3246 Valid
KPT4 0,552 0.3246 Valid
KPT5 0,558 0.3246 Valid
KPT6 0,476 0.3246 Valid
KPT7 0,485 0.3246 Valid
KPT8 0,462 0.3246 Valid
KPT9 0,494 0.3246 Valid
Pengalaman PNG1 0,737 0.3246 Valid
PNG 2 0,666 0.3246 Valid
PNG 3 0,642 0.3246 Valid
PNG 4 0,654 0.3246 Valid
PNG 5 0,453 0.3246 Valid
PNG 6 0,519 0.3246 Valid
PNG 7 0,535 0.3246 Valid
PNG 8 0,591 0.3246 Valid
59
memiliki nilai koefisien korelasi positif dan lebih besar dari pada R-tabel.
Hal ini berarti bahwa data yang diperoleh telah valid dan dapat dilakukan
2. Uji Reliabilitas
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas data dilakukan dengan
reliabel bila memiliki koefisien keandalan reabilitas sebesar 0,60 atau lebih.
Tabel 4.11
Hasil Uji Realibilitas
No Variabel Cronbach’ Alpha Keterangan
1 Kompetensi 0,755 Reliabel
2 Pengalaman 0,769 Reliabel
3 Etika 0,854 Reliabel
4 Kualitas Laporan Keuangan 0,879 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah 2017
variabel lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dari
etika, dan kualitas laporan keuangan yaitu dinyatakan handal atau dapat dipercaya
uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilaksanakan uji asumsi klasik. Uji asumsi
analisis regresi linear terpenuhi, uji asumsi klasik dalam penelitian ini menguji
1. Uji Normalitas
normal atau tidak. Untuk lebih memastikan apakah data residual terdistribusi
secara normal atau tidak, maka uji statistik yang dapat dilakukan yaitu pengujian
yang lebih detail, apakah suatu persamaan regresi yang akan dipakai lolos
61
normalitas yang dilakukan menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini
bahwa data terdistribusi normal. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 16
Mean ,0000000
a,b
Normal Parameters Std. 1,66196841
Deviation
Absolute ,133
Most Extreme Differences Positive ,088
Negative -,133
Kolmogorov-Smirnov Z ,532
Asymp. Sig. (2-tailed) ,940
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
Selanjutnya faktor lain yang dapat digunakan untuk melihat apakah data
terdistribusi dengan normal yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik
normal plot.
62
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas – Grafik Histogram
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas – Normal Probability Plot
grafik normal dan tidak melenceng ke kanan atau ke kiri. Gambar 4.2
menunjukkan adanya titik-titik (data) yang tersebar di sekitar garis diagonal dan
penyebaran titik-titik tersebut mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti bahwa
2. Uji Multikoleniaritas
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terdapat
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
Kompetensi ,905 1,105
Pengalaman ,954 1,048
Etika ,946 1,057
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, karena nilai VIF untuk
semua variabel memiliki nilai lebih kecil daripada 10 dan nilai tolerance lebih
besar dari 0,10, maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
menggunakan Sactter Plot. Apabila tidak terdapat pola yang teratur, maka model
Gambar 4.3
Hasil Heteroskedastisitas – Grafik Scatterplot
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka
0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk mengetahui
glejser. Hasil pengujiannya akan disajikan dalam Tabel 4.14. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, apabila
Tabel 4.14
Hasil Uji Heteroskedastisitas – Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 15,968 4,356 3,666 ,003
Kompetensi ,146 ,093 ,339 1,570 ,142
1
Pengalaman ,148 ,093 ,333 1,584 ,139
Etika ,145 ,080 ,384 1,817 ,094
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
Hasil uji Glejser pada Tabel 4.14 di atas, dapat diketahui bahwa
tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
keuangan), sedangkan untuk menguji hipotesis H3, dan H4, menggunakan analisis
moderasi dengan pendekatan absolut residual atau uji nilai selisih mutlak. Uji
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,761 ,578 ,514 2,08409
a. Predictors: (Constant), Pengalaman, Kompetensi
(dependent). Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,514, hal ini
dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
67
Tabel 4.16
Hasil Uji F – Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 77,473 2 38,736 8,918 ,004b
1 Residual 56,465 13 4,343
Total 133,938 15
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Kauangan
b. Predictors: (Constant), Pengalaman, Kompetensi
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
0,004 yang lebih kecil dari 0,05, di mana nilai F hitung (8,918) lebih besar dari
Tabel 4.17
Hasil Uji T – Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,077 9,891 -,210 ,837
1 Kompetensi ,578 ,226 ,471 2,556 ,024
Pengalaman ,638 ,233 ,504 2,736 ,017
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Kauangan
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
68
Keterangan :
Y = Kualitas Laporan Keuangan Daerah
X1 = Kompetensi
X2 = Pengalaman
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
e = Standar error
Hasil interpretasi atas hipotesis penelitian (H1, dan H2) yang diajukan dapat
hitung sebesar 2,556 > sementara t tabel dengan sig. α = 0,05 dan df = n-k, yaitu
69
16 - 4 =12 t tabel 2,035 dengan tingkat signifikansi 0,024 yang lebih kecil dari
0,05, maka Ha diterima. Hal ini berarti kompetensi berpengaruh terhadap kualitas
keuangan dan asset daerah kabupaten kolaka maka kualitas laporan keuangan
t hitung sebesar 2,736> t tabel 2,035 dengan tingkat signifikansi 0,017 yang lebih
kecil dari 0,05, maka Ha diterima. Hal ini berarti pengalaman berpengaruh
pengalaman yang dimiliki oleh pengelola keuangan dan asset daerah maka
yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai
Menurut Furcot dan shearon (Ghozali, 2013) interaksi ini lebih disukai
dan X2 dan berpengaruh terhadap Y. Misalkan jika skor tinggi untuk variabel
kompetensi dan pengalaman berasosiasi dengan skor rendah etika (skor tinggi),
maka akan terjadi perbedaan nilai absolut yang besar. Hal ini juga akan berlaku
skor rendah dari kompetensi dan pengalaman dengan skor tinggi dari etika (skor
Langkah uji nilai selisih mutlak dalam penelitian ini dapat digambarkan
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,946 ,894 ,841 1,19078
a. Predictors: (Constant), X2_M, Zscore: Pengalaman, X1_M, Zscore:
Kompetensi, Zscore: Etika
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
Square) cukup tinggi sebesar 0,841 yang berarti kualitas laporan keuangan daerah
yang dapat dijelaskan oleh variabel X2_M, Zscore: Kompetensi, Zscore: Etika,
X1_M, Zscore: Pengalaman sekitar 84,1%. Sisanya sebesar 15,9% dipengaruhi
oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
71
Tabel 4.19
Hasil Uji F – Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 119,758 5 23,952 16,892 ,000b
1 Residual 14,179 10 1,418
Total 133,938 15
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Kauangan
b. Predictors: (Constant), X2_M, Zscore: Pengalaman, X1_M, Zscore:
Kompetensi, Zscore: Etika
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
Hasil Anova atau F test menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 16,892
dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh di bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa
keuangan daerah.
Tabel 4.20
Hasil Uji T – Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 37,193 ,617 60,262 ,000
Zscore: 1,258 ,331 ,421 3,801 ,003
Kompetensi
Zscore: 1,661 ,322 ,556 5,162 ,000
1
Pengalaman
Zscore: Etika 1,674 ,349 ,560 4,800 ,001
X1_M 1,072 ,420 ,286 2,551 ,029
X2_M 1,292 ,411 ,358 3,144 ,010
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Kauangan
Sumber: Output SPSS 21 (2017)
72
Dari hasil uji nilai selisih mutlak yang terlihat pada tabel 4.20
2,551> t tabel 0,682 dengan tingkat signifikansi 0,029 yang lebih kecil dari 0,05,
maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel etika merupakan variabel
laporan keuangan. Jadi hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan etika memoderasi
Dari hasil uji nilai selisih mutlak yang terlihat pada tabel 4.20
3,144> t tabel 0,682 dengan tingkat signifikansi 0,010 yang lebih kecil dari 0,05,
maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel etika merupakan variabel
G. Pembahasan
daerah. Hal ini berarti bahwa semakin baik kompetensi pegawai pengelola
keuangan dan aset daerah maka akan membuat kualitas laporan keuangan daerah
bentuk atau pekerjaan sesuai dengan skill dan pengetahuan berdasarkan keilmuan
yang dimiliki dari pendidikan formal maupun informal yang akan membentuk
sikap profesional dalam bekerja (Rifa’i, 2014). Hasil penelitian ini sejalan dengan
keuangan SKPD. Dan juga penelitian dari Andini dan Yusrawati (2015)
kualitas laporan keuangan daerah. Jadi dengan adanya kompetensi yang baik
dalam mengelola barang milik daerah maka akan dapat meningkatkan kualitas
Jika para pegawai memiliki komptensi yang baik, maka para pegawai
pengelola keuangan dan aset juga akan mematuhi sistem yang telah dibuat.
Sebuah sistem dapat dimaknai sebagai seperangkat aturan, tata tertib, bahkan
budaya dalam organisasi yang memberikan petunjuk serta arahan bertindak dan
organisasi juga tidak terlepas dari faktor ketaatan atau kepatuhan dari tiap anggota
organisasi terhadap aturan yang ada. Ini sesuai dengan teori kepatuhan yang
menjelaskan bahwa patuh adalah suka dan taat kepada perintah atau aturan, dan
berdisiplin. Kepatuhan berarti sifat patuh, taat, tunduk pada ajaran atau peraturan.
pengetahuan dan mendapatkan cara yang terbaik, efektif dan efisien dalam
menjalankan pekerjaanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan Rifai (2014), yang
pemerintah pusat. Hal ini berarti bahwa semakin banyak pengalaman pegawai
pengelola keuangan dan aset daerah maka akan membuat kualitas laporan
keuangan dan aset daerah maka akan semakin mengerti dalam memperoleh data
dan informasi yang dibutuhkan salain itu juga para pegawai menyatakan bahwa
semakin sering bertemu dengan rekan sesama pengelola keuangan dan aset maka
Jadi dengan banyaknya pengalaman yang diperoleh dalam mengelola barang milik
daerah maka akan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.
selain itu pegawai dengan pengalaman yang banyak juga memiliki pertimbangan
yang baik dalam mengambil sebuah keputusan tentang hal yang baik dan yang
buruk sehingga dengan pengalaman tersebut para pegawai akan mematuhi aturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena telah mengetahui akibat yang akan
diperoleh apabila tidak mematuhi aturan tersebut. Ini sesuai dengan teori
kepatuhan yang menjelaskan bahwa patuh adalah suka dan taat kepada perintah
atau aturan, dan berdisiplin. Kepatuhan berarti sifat patuh, taat, tunduk pada ajaran
atau peraturan.
Dari hasil uji nilai selisih mutlak yang terlihat pada tabel 4.20
2,551> t tabel 0,682 dengan tingkat signifikansi 0,029 yang lebih kecil dari 0,05,
maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel etika merupakan variabel
terhadap kualitas laporan keuangan. Jadi hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan
atau diterima. Hal ini berarti bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa etika
atau pekerjaan sesuai dengan skill dan pengetahuan berdasarkan keilmuan yang
dimiliki dari pendidikan formal maupun informal yang akan membentuk sikap
yang diterima dan digunakan oleh individu atau suatu golongan tertentu. Aturan
etika menjelaskan kapan suatu perilaku dapat diterima dan kapan suatu perilaku
tidak dapat diterima atau dianggap salah. Sikap mental dan etika yang baik dalam
keuangan. Sebaliknya, dengan sikap mental dan etika yang buruk dalam
keuangan (Rifa’i, 2014). Oleh karena itu untuk menghasilkan laporan keuangan
77
Para pegawai yang memiliki etika dan kompetensi yang baik akan
reputasi pemerintah daerah itu sendiri, sehingga sesuai dengan harapan dari
aturan yang berlaku dalam hal ini peraturan tentang mengelola barang milik
daerah. Apabila pemerintah daerah lalai menjalankan peran dan fungsi kepatuhan
kepada orang yang mengelola barang milik daerah tersebut berhadapan langsung
dengan risiko hukum atau sanksi-sanksi hukum. Ini sesuai dengan teori kepatuhan
yang menjelaskan bahwa patuh adalah suka dan taat kepada perintah atau aturan,
dan berdisiplin. Kepatuhan berarti sifat patuh, taat, tunduk pada ajaran atau
peraturan.
Dari hasil uji nilai selisih mutlak yang terlihat pada tabel 4.20
3,144> t tabel 0,682 dengan tingkat signifikansi 0,010 yang lebih kecil dari 0,05,
maka Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel etika merupakan variabel
terhadap kualitas laporan keuangan. Jadi hipotesis keempat (H4) yang menyatakan
78
atau diterima.
kesalahan dan tidak terlalu gugup, tegang, dalam mengahadapi suatu masalah
menjadi tidak maksimal dan waktu yang dikerjakan menjadi semakin lama karena
kurang cukup pengalaman dan gugup dalam menghadapi suatu masalah yang
dihadapinya.
keuangan dan aset juga harus di dukung dengan etika yang baik pula. Etika yang
baik ini akan mematuhi seluruh aturan yang telah dibuat karena dalam pelayanan
kepada masyarakat harus menggunakan atau menerapkan standar etika yang telah
dan berperilaku yang dapat dibenarkan dari sudut pandang etika yang salah
PENUTUP
A. Kesimpulan
kualitas laporan keuangan daerah dan adanya interaksi variabel moderasi yaitu
etika.
positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa
positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa
aset daerah maka kualitas laporan keuangan juga akan semakin baik.
kualitas laporan keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa etika merupakan
keuangan daerah.
kualitas laporan keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa etika merupakan
79
80
keuangan daerah.
B. Keterbatasan Penelitian
C. Implikasi Penelitian
implikasi dari penelitian yang telah dilakukan, yakni dinyatakan dalam bentuk
saran-saran yang diberikan melalui hasil penelitian agar mendapatkan hasil yang
Kolaka.
81
82
83
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir Strata Satu (S1) pada UIN
Alauddin Makassar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi, yang
mana salah satu persyaratannya adalah penulisan skripsi, maka untuk keperluan
tersebut saya sangat membutuhkan data-data analisis sebagaimana “Daftar
Kuesioner" terlampir.
Adapun judul skripsi yang saya ajukan dalam penelitian ini adalah
“Pengaruh Kompetensi dan Pengalaman Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah dengan Etika Sebagai Variabel Moderating“ untuk itu
mohon kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/i meluangkan waktu untuk dapat
mengisi pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
Bapak/Ibu dan Saudara/i cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang tersedia (rentang angka dari 1 sampai dengan 5). Setiap pernyataan
mengharapkan hanya satu jawaban dan setiap angka akan mewakili tingkat
kesesuaian dengan pendapat yang diberikan :
Jawaban Bapak/Ibu dan Saudara/i berikan akan dijamin kerahasiaannya
serta orientitasnya. Kejujuran dan kebenaran jawaban yang Bapak/Ibu dan
Saudara/i berikan adalah bantuan yang tidak ternilai bagi saya. Akhirnya atas
perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ……………………………………………………………………..
(Boleh Tidak di isi)
2. Pendidikan terakhir : a. SMA/ Sederajat
b. Diploma
c. Strata 1 (Sarjana)
d. Lainnya...................
3. Jurusan : a. Akuntansi
b. Manajemen
c. Hukum
d. Lainnya………………..
4. Berapa lamakah Anda telah menjadi Pengelola keuangan atau pengelola barang
milik daerah (BMD) ditempat Anda bekerja
sekarang:
a. 1 – 3 Tahun
b. 4 – 7 Tahun
c. 8 – 11 Tahun
d. 11- 15 Tahun
e. > 15 Tahun
88
Varibel Etika
Variabel ini terdiri atas beberapa indikator, diantaranya:
1. Bekerja dengan penuh pengabdian dan tanggungjawab.
2. Berperilaku sesuai kode Etik
3. Menjaga nama baik kepada pribadi, atasan, dan instansi.
4. Menjunjung tinggi moral dalam melakukan pekerjaan
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
STS= Sangat Tidak Setuju , TS= Tidak Setuju , N= Netral, S= Setuju, SS=
Sangat Setuju
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) melaksanakan
tugas mentaati peraturan
perundang-undangan dengan
pengabdian dan penuh tanggung
jawab.
2. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) selalu bersikap
dan berperilaku sesuai dengan
etika
3. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) harus memiliki
pengetahuan, keahlian, dan
keterampilan yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas.
4. Saya harus selalu
mempertahankan nama baik
profesi dengan menjunjung
tinggi etika serta hukum yang
ada di Indonesia.
5. Saya harus meningkatkan
kecakapan professional sehingga
mampu memberikan manfaat
yang optimal bagi pemerintah
dan masyarakat.
6. Saya harus meningkatkan
kecakapan
profesional sehingga mampu
memberikan manfaat yang
optimal bagi pemerintah dan
masyarakat
7. Saya wajib menjunjung tinggi
tanggung jawab moral, sosial
89
dan professional
8. Setiap bekerja dengan orang
yang lebih tua walaupun
pangkatnya lebih rendah dari
saya, saya tidak mesti hormati
dan berperilaku sopan santun
terhadap beliau.
Variabel Kompetensi
Variabel ini terdiri atas beberapa indikator, diantaranya:
1. Menyelesaikan tugas kerja secara konsisten dan tepat waktu.
2. Mampu membuat keputusan yang tepat dengan taat peraturan yang
berlaku.
3. Menyukai bekerja secara Tim.
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
STS= Sangat Tidak Setuju , TS= Tidak Setuju , N= Netral, S= Setuju, SS=
Sangat Setuju.
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Selalu bekerja dengan arah
yang pasti, ketikadalam
menyelesaikan suatu masalah
telah ada peraturan yang harus
diikuti.
2. Orang-orang yang
mendahulukan untuk mengikuti
peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan urusannya
(tugas dan tanggung jawabnya)
baru kemudian bersenang-
senang setelah tugasnyaselesai
akan disenangi orang lain.
3. Bekerja dengan orang lain dalam
satu tim, lebih sulit dari pada
bekerja secara sendirian
4. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) mampu
membuat keputusan yang
berhubungan dengan pekerjaan,
5. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) mampu
90
mengembangkan solusi
alternatif dan rekomendasi serta
memilih tindakan yang tepat
dalam menunjang proses
pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya
6. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) telah
memahami segala konsekuensi
keputusan dan tindakan yang
diambilnya sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabnya.
7. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) mampu
menyelesaikan tugas kerja
yang
diberikan secara konsisten.
8. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) hadir dan
pulang secara rutin dan tepat
waktu.
9. Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) senantiasa
mengikuti dan
melaksakaninstruksi-instruksi
yang diberikan
Varibel Pengalaman
Variabel ini terdiri atas beberapa indikator, diantaranya:
1. Lama Bekerja.
2. Kompleksitas masalah/persoalan.
3. Kontinyuitas pekerjaan.
4. Jumlah Pekerjaan yang dikerjakan.
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan
penilaian anda, dimana:
STS= Sangat Tidak Setuju , TS= Tidak Setuju , N= Netral, S= Setuju, SS=
Sangat Setuju
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Semakin lama menjadi
Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD), semakin
mengerti dalam memperoleh
data dan informasi yang
91
dibutuhkan.
2. Semakin lama bekerja sebagai
Pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) semakin dapat
mengetahui informasi yang
relevan untuk membuat laporan
Barang Milik Daerah (BMD)
setiap semester / tahunan.
3. Semakin kompleks tugas yang
saya
kerjakan, pengalaman saya
semakin
berkembang
4. Banyaknya tugas yang dihadapi
selama masa kerja memberikan
kesempatan untuk belajar dari
kesalahan yang pernah dialami.
5. Semakin sering menyelesaikan
tugas
dalam Pengelolaan Asset /
Barang Milik Daerah (BMD)
setiap
tahunnya, masih belum mengerti
kondisi Asset / Barang Milik
Daerah (BMD) yang terdapat di
kantor
6. Banyaknya tugas dan tanggung
jawab
yang di emban sebagai
pengelola Asset / Barang Milik
Daerah (BMD), maka semakin
kompeten dalam menyelesaikan
semua tugasnya
7. Saya membuat laporan
pengelolaan Aset / Barang Milik
Daerah (BMD) lebih dari 2
tahun sehingga laporan yang
saya buat lebih baik
8. Semakin saya sering bertemu
dengan
rekan sesama pengelola aset /
Barang Milik Daerah (BMD),
semakin bertambah wawasan
mengenai pengelolaan Barang
Milik Daerah (BMD)
92
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Laporan keuangan yang
dihasilkan dapat membantu
dalam memperkirakan aktivitas
yang berhubungan dengan
keuangan pada periode
berikutnya.
2. Laporan keuangan dapat
membantu dalam pengambilan
keputusan.
3. Laporan keuangan yang
berkualitas memenuhi
persyaratan normatif yaitu
relevan, andal, dapat dipercaya,
dan dapat dibandingkan.
4. Setiap informasi dalam laporan
keuangan disertai dengan
penjelasan yang rinci sehingga
kekeliruan dalam interpretasi dan
penggunaan informasi tersebut
dapat dicegah.
5. Informasi dalam laporan
keuangan telah menggambarkan
secara jujur semua transaksi dan
peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan.
6. Informasi dalam laporan
keuangan
dinyatakan dalam istilah yang
sulit dipahami.
7. Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dapat diuji, dan
apabila pengujian dilakukan oleh
pihak yang berbeda, hasilnya
93
LAMPIRAN 2
ETIKA
NO TOTAL
etk1 etk2 etk3 etk4 etk5 etk6 etk7 etk8
1 4 4 4 4 4 4 3 4 31
2 4 4 4 3 4 4 4 3 30
3 4 4 4 4 4 4 4 5 33
4 4 4 5 5 5 5 4 5 37
5 5 4 5 4 5 4 4 4 35
6 5 5 5 5 5 5 5 4 39
7 5 5 4 4 4 4 4 5 35
8 4 5 4 4 4 5 4 4 34
9 4 4 5 4 4 4 4 5 34
10 4 4 4 5 4 4 4 5 34
11 4 4 4 4 4 5 5 4 34
12 4 5 4 4 4 4 4 4 33
13 5 4 4 5 5 4 4 4 35
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 5 4 4 4 5 4 4 4 34
16 4 4 5 4 4 4 5 4 34
KOMPETENSI
NO TOTAL
kpt1 kpt2 kpt3 kpt4 kpt5 kpt6 kpt7 kpt8 kpt9
1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 33
3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 32
6 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
7 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34
8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
10 5 4 4 4 4 5 4 5 4 39
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
12 3 4 4 3 4 4 4 3 4 33
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
15 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
16 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38
95
PENGALAMAN
NO TOTAL
png1 png2 png3 png4 png5 png6 png7 png8
1 4 4 3 4 3 4 4 4 30
2 4 3 4 4 4 4 4 4 31
3 4 4 4 4 3 4 4 4 31
4 5 5 5 5 4 4 5 5 38
5 4 4 4 4 3 4 4 4 31
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 5 5 4 4 3 4 4 4 33
8 5 4 4 4 5 4 4 5 35
9 4 4 5 4 4 4 4 4 33
10 4 4 5 5 4 4 4 4 34
11 4 4 4 4 3 4 3 4 30
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 2 4 4 30
14 5 5 5 5 4 4 4 4 36
15 3 3 4 4 4 4 3 4 29
16 5 4 5 5 3 4 4 5 35
LAMPIRAN 3
STATISTIK DESKRIPTIF
Pendidikan
NO Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1. SMA 2 12,5 %
2. D III 3 18,75 %
3. S1 11 68,75%
Total 16 100%
Masa Kerja
NO Lama Bekerja Jumlah Persentase
1. 1 – 3 Tahun 6 37,5 %
2. 4 – 7 Tahun 10 62,5 %
Total 16 100%
Descriptive Statistics
N Minimum Maximu Mean Std.
m Deviation
Kompetensi 16 32,00 41,00 35,7500 2,43584
Pengalaman 16 29,00 37,00 32,8750 2,36291
Etika 16 24,00 35,00 32,1250 2,77789
Kualitas Laporan 16 30,00 43,00 39,5625 2,98817
Kauangan
Valid N (listwise) 16
97
1. Variabel Kompetensi
Statistics
KPT1 KPT2 KPT3 KPT4 KPT5 KPT6 KPT7 KPT8 KPT9
Valid 16 16 16 16 16 16 16 16 16
N Missin 0 0 0 0 0 0 0 0 0
g
3,937 4,000 3,937 4,062 3,875 4,000 4,000 4,062 3,875
Mean
5 0 5 5 0 0 0 5 0
Minimum 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
Maximu 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
m
Sum 63,00 64,00 63,00 65,00 62,00 64,00 64,00 65,00 62,00
KPT1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 12,5 12,5 12,5
Setuju 13 81,3 81,3 93,8
Valid Sangat 1 6,3 6,3 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KPT2
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 12,5 12,5 12,5
Setuju 12 75,0 75,0 87,5
Valid Sangat 2 12,5 12,5 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
98
KPT3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 12,5 12,5 12,5
Setuju 13 81,3 81,3 93,8
Valid Sangat 1 6,3 6,3 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KPT4
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 6,3 6,3 6,3
Setuju 13 81,3 81,3 87,5
Valid Sangat 2 12,5 12,5 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KPT5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 3 18,8 18,8 18,8
Setuju 12 75,0 75,0 93,8
Valid Sangat 1 6,3 6,3 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
99
KPT6
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 12,5 12,5 12,5
Setuju 12 75,0 75,0 87,5
Valid Sangat 2 12,5 12,5 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KPT7
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 6,3 6,3 6,3
Setuju 14 87,5 87,5 93,8
Valid Sangat 1 6,3 6,3 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KPT8
KPT9
2. Variabel Pengalaman
Statistics
PNG1 PNG2 PNG3 PNG4 PNG5 PNG6 PNG7 PNG8
Valid 16 16 16 16 16 16 16 16
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4,2500 4,0000 4,1250 4,1875 4,1875 4,1250 4,0000 4,0000
Minimum 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00
Maximum 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
Sum 68,00 64,00 66,00 67,00 67,00 66,00 64,00 64,00
PNG1
PNG2
PNG3
PNG4
PNG5
PNG6
PNG7
PNG8
Statistics
KLK KLK KLK KLK KLK KLK KLK KLK KLK KLK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Valid 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
N Missi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng
3,945 3,864 4,000 4,108 4,027 3,702 3,756 3,891 3,945 4,351
Mean
9 9 0 1 0 7 8 9 9 4
4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000
Median
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Minimu 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00
m
Maximu 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
m
146,0 143,0 148,0 152,0 149,0 137,0 139,0 144,0 146,0 161,0
Sum
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLK1
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 10,8 10,8 10,8
Setuju 12 83,8 83,8 94,6
Valid Sangat 2 5,4 5,4 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
103
KLK2
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 18,9 18,9 18,9
Setuju 12 75,7 75,7 94,6
Valid Sangat 2 5,4 5,4 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KLK3
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 10,8 10,8 10,8
Setuju 13 78,4 78,4 89,2
Valid Sangat 1 10,8 10,8 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KLK4
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 2 8,1 8,1 8,1
Setuju 13 73,0 73,0 81,1
Valid Sangat 1 18,9 18,9 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KLK5
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 8,1 8,1 8,1
Setuju 13 81,1 81,1 89,2
Valid Sangat 2 10,8 10,8 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
104
KLK6
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 8,1 8,1 8,1
Setuju 13 81,1 81,1 89,2
Valid Sangat 2 10,8 10,8 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KLK7
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 8,1 8,1 8,1
Setuju 13 81,1 81,1 89,2
Valid Sangat 2 10,8 10,8 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KLK8
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 8,1 8,1 8,1
Setuju 13 81,1 81,1 89,2
Valid Sangat 2 10,8 10,8 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
105
KLK9
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 8,1 8,1 8,1
Setuju 13 81,1 81,1 89,2
Valid Sangat 2 10,8 10,8 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
KLK10
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Ragu-Ragu 1 8,1 8,1 8,1
Setuju 13 81,1 81,1 89,2
Valid Sangat 2 10,8 10,8 100,0
Setuju
Total 16 100,0 100,0
4. Variabel Etika
Statistics
ETK1 ETK2 ETK3 ETK4 ETK5 ETK6 ETK7 ETK8
Valid 16 16 16 16 16 16 16 16
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4,2500 4,0000 4,1875 3,8750 4,1250 3,8125 3,9375 3,9375
Minimum 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00
Maximum 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 4,00 5,00 5,00
Sum 68,00 64,00 67,00 62,00 66,00 61,00 63,00 63,00
106
ETK1
ETK2
ETK3
ETK4
ETK5
ETK6
ETK7
ETK8
LAMPIRAN 4
UJI KUALITAS DATA
A. Uji Asumsi Klasik
1. Variabel Kompetensi
Correlations
KPT1 Sig. (2-tailed) ,273 ,005 ,169 ,890 ,273 1,000 ,938 ,324 ,030
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* **
Pearson Correlation ,292 1 ,292 ,000 ,258 ,500 ,354 ,292 ,258 ,636
KPT2 Sig. (2-tailed) ,273 ,273 1,000 ,334 ,049 ,179 ,273 ,334 ,008
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** ** *
Pearson Correlation ,660 ,292 1 ,702 ,264 ,000 ,000 ,021 ,264 ,603
KPT3 Sig. (2-tailed) ,005 ,273 ,002 ,324 1,000 1,000 ,938 ,324 ,013
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** *
Pearson Correlation ,362 ,000 ,702 1 ,339 ,000 ,000 ,319 ,339 ,572
KPT4 Sig. (2-tailed) ,169 1,000 ,002 ,199 1,000 1,000 ,228 ,199 ,021
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
*
Pearson Correlation -,038 ,258 ,264 ,339 1 ,258 ,365 ,038 ,200 ,520
KPT5 Sig. (2-tailed) ,890 ,334 ,324 ,199 ,334 ,164 ,890 ,458 ,039
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* * **
Pearson Correlation ,292 ,500 ,000 ,000 ,258 1 ,354 ,292 ,516 ,636
KPT6 Sig. (2-tailed) ,273 ,049 1,000 1,000 ,334 ,179 ,273 ,041 ,008
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
*
Pearson Correlation ,000 ,354 ,000 ,000 ,365 ,354 1 ,413 ,365 ,525
KPT7 Sig. (2-tailed) 1,000 ,179 1,000 1,000 ,164 ,179 ,112 ,164 ,037
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
*
Pearson Correlation ,021 ,292 ,021 ,319 ,038 ,292 ,413 1 ,339 ,510
KPT8 Sig. (2-tailed) ,938 ,273 ,938 ,228 ,890 ,273 ,112 ,199 ,043
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* **
Pearson Correlation ,264 ,258 ,264 ,339 ,200 ,516 ,365 ,339 1 ,684
KPT9 Sig. (2-tailed) ,324 ,334 ,324 ,199 ,458 ,041 ,164 ,199 ,003
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** * * * ** * * **
Pearson Correlation ,541 ,636 ,603 ,572 ,520 ,636 ,525 ,510 ,684 1
X1 Sig. (2-tailed) ,030 ,008 ,013 ,021 ,039 ,008 ,037 ,043 ,003
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
109
2. Variabel Pengalaman
Correlations
PNG1 Sig. (2-tailed) ,116 ,582 ,194 ,733 ,169 1,000 ,278 ,032
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** *
Pearson Correlation ,408 1 ,730 ,336 ,000 ,295 ,000 ,000 ,541
PNG2 Sig. (2-tailed) ,116 ,001 ,204 1,000 ,268 1,000 1,000 ,031
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** *
Pearson Correlation ,149 ,730 1 ,398 ,207 ,162 ,000 ,000 ,522
PNG3 Sig. (2-tailed) ,582 ,001 ,126 ,442 ,550 1,000 1,000 ,038
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
**
Pearson Correlation ,343 ,336 ,398 1 ,437 ,322 ,000 ,475 ,694
PNG4 Sig. (2-tailed) ,194 ,204 ,126 ,090 ,224 1,000 ,063 ,003
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** *
Pearson Correlation ,092 ,000 ,207 ,437 1 ,167 ,453 ,641 ,586
PNG5 Sig. (2-tailed) ,733 1,000 ,442 ,090 ,537 ,078 ,008 ,017
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** **
Pearson Correlation ,361 ,295 ,162 ,322 ,167 1 ,590 ,626 ,741
PNG6 Sig. (2-tailed) ,169 ,268 ,550 ,224 ,537 ,016 ,010 ,001
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** *
Pearson Correlation ,000 ,000 ,000 ,000 ,453 ,590 1 ,707 ,541
PNG7 Sig. (2-tailed) 1,000 1,000 1,000 1,000 ,078 ,016 ,002 ,031
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** ** ** **
Pearson Correlation ,289 ,000 ,000 ,475 ,641 ,626 ,707 1 ,765
PNG8 Sig. (2-tailed) ,278 1,000 1,000 ,063 ,008 ,010 ,002 ,001
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* * * ** * ** * **
Pearson Correlation ,536 ,541 ,522 ,694 ,586 ,741 ,541 ,765 1
X2 Sig. (2-tailed) ,032 ,031 ,038 ,003 ,017 ,001 ,031 ,001
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Correlations
KLK1 KLK2 KLK3 KLK4 KLK5 KLK6 KLK7 KLK8 KLK9 KLK10 Y
* ** * ** **
Pearson 1 ,509 ,827 ,292 ,413 ,565 ,319 ,386 ,660 ,339 ,734
Correlation
KLK1
Sig. (2-tailed) ,044 ,000 ,273 ,112 ,023 ,228 ,140 ,005 ,199 ,001
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** **
Pearson ,509 1 ,638 ,450 ,318 ,436 ,246 ,298 ,246 ,261 ,644
Correlation
KLK2
Sig. (2-tailed) ,044 ,008 ,080 ,230 ,092 ,358 ,263 ,358 ,328 ,007
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** ** * ** **
Pearson ,827 ,638 1 ,378 ,535 ,683 ,386 ,429 ,386 ,488 ,792
Correlation
KLK3
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,149 ,033 ,004 ,140 ,098 ,140 ,055 ,000
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* * **
Pearson ,292 ,450 ,378 1 ,354 ,516 ,292 ,378 ,292 ,516 ,648
Correlation
KLK4
Sig. (2-tailed) ,273 ,080 ,149 ,179 ,041 ,273 ,149 ,273 ,041 ,007
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** ** * ** **
Pearson ,413 ,318 ,535 ,354 1 ,730 ,825 ,535 ,413 ,730 ,794
Correlation
KLK5
Sig. (2-tailed) ,112 ,230 ,033 ,179 ,001 ,000 ,033 ,112 ,001 ,000
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** * ** * ** * * **
Pearson ,565 ,436 ,683 ,516 ,730 1 ,565 ,683 ,565 ,600 ,853
Correlation
KLK6
Sig. (2-tailed) ,023 ,092 ,004 ,041 ,001 ,023 ,004 ,023 ,014 ,000
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** * ** **
Pearson ,319 ,246 ,386 ,292 ,825 ,565 1 ,386 ,319 ,640 ,684
Correlation
KLK7
Sig. (2-tailed) ,228 ,358 ,140 ,273 ,000 ,023 ,140 ,228 ,008 ,003
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** **
Pearson ,386 ,298 ,429 ,378 ,535 ,683 ,386 1 ,386 ,488 ,661
Correlation
KLK8
Sig. (2-tailed) ,140 ,263 ,098 ,149 ,033 ,004 ,140 ,140 ,055 ,005
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** * **
Pearson ,660 ,246 ,386 ,292 ,413 ,565 ,319 ,386 1 ,339 ,633
Correlation
KLK9
Sig. (2-tailed) ,005 ,358 ,140 ,273 ,112 ,023 ,228 ,140 ,199 ,008
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** * ** **
Pearson ,339 ,261 ,488 ,516 ,730 ,600 ,640 ,488 ,339 1 ,753
KLK10 Correlation
Sig. (2-tailed) ,199 ,328 ,055 ,041 ,001 ,014 ,008 ,055 ,199 ,001
111
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson ,734 ,644 ,792 ,648 ,794 ,853 ,684 ,661 ,633 ,753 1
Correlation
Y
Sig. (2-tailed) ,001 ,007 ,000 ,007 ,000 ,000 ,003 ,005 ,008 ,001
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
4. Variabel Etika
Correlations
ETK1 Sig. (2-tailed) ,233 ,321 ,019 ,019 ,048 ,218 ,078 ,001
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** **
Pearson Correlation ,316 1 ,671 ,365 ,365 ,453 ,413 ,318 ,657
ETK2 Sig. (2-tailed) ,233 ,004 ,164 ,164 ,078 ,112 ,230 ,006
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** * **
Pearson Correlation ,265 ,671 1 ,337 ,398 ,475 ,606 ,467 ,734
ETK3 Sig. (2-tailed) ,321 ,004 ,202 ,126 ,063 ,013 ,068 ,001
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* * ** **
Pearson Correlation ,577 ,365 ,337 1 ,600 ,868 ,264 ,436 ,780
ETK4 Sig. (2-tailed) ,019 ,164 ,202 ,014 ,000 ,324 ,092 ,000
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* * **
Pearson Correlation ,577 ,365 ,398 ,600 1 ,455 ,339 ,261 ,708
ETK5 Sig. (2-tailed) ,019 ,164 ,126 ,014 ,077 ,199 ,328 ,002
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* ** * **
Pearson Correlation ,501 ,453 ,475 ,868 ,455 1 ,304 ,522 ,796
ETK6 Sig. (2-tailed) ,048 ,078 ,063 ,000 ,077 ,253 ,038 ,000
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* *
Pearson Correlation ,326 ,413 ,606 ,264 ,339 ,304 1 ,246 ,603
ETK7 Sig. (2-tailed) ,218 ,112 ,013 ,324 ,199 ,253 ,358 ,013
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
* **
Pearson Correlation ,453 ,318 ,467 ,436 ,261 ,522 ,246 1 ,675
ETK8 Sig. (2-tailed) ,078 ,230 ,068 ,092 ,328 ,038 ,358 ,004
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
** ** ** ** ** ** * **
Pearson Correlation ,727 ,657 ,734 ,780 ,708 ,796 ,603 ,675 1
M Sig. (2-tailed) ,001 ,006 ,001 ,000 ,002 ,000 ,013 ,004
N 16 16 16 16 16 16 16 16 16
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
112
B. Uji Reliabilitas
1. Variabel Kompetensi
Reliability Statistics
,755 ,755 9
2. Variabel Pengalaman
Reliability Statistics
,769 ,768 8
Reliability Statistics
,879 ,898 10
4. Variabel Etika
Reliability Statistics
,854 ,860 8
113
LAMPIRAN 5
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
114
Unstandardized
Residual
N 16
a,b
Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 1,66196841
Absolute ,133
Most Extreme Differences Positive ,088
Negative -,133
Kolmogorov-Smirnov Z ,532
Asymp. Sig. (2-tailed) ,940
2. Uji Multikoleniaritas
a
Coefficients
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Glejser
a
Coefficients
LAMPIRAN 6
UJI HIPOTESIS
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Model Summary
a
ANOVA
Total 133,938 15
a
Coefficients
Model Summary
a
ANOVA
Total 133,938 15
a
Coefficients