07-PENDAHULUAN - Bab 2 Gambaran Umum Lokasi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

2.1 LOKASI PROYEK

Lokasi pekerjaan terletak di beberapa daerah irigasi kecil yang tersebar di beberapa desa
dan kecamatan di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Nagekeo
merupakan kabupaten baru berdasarkan UU No. 2 Tahun 2007 hasil pemekaran dari
Kabupaten Ngada. Peresmian Kabupaten Nagekeo terlaksana tanggal 22 Mei Tahun 2007
dengan luas wilayah 1.416,96 km2 dan berpenduduk 132.458 jiwa saat itu. Kabupaten
Nagekeo terletak di sebelah barat dari Pulau Flores dengan ibukota kabupaten adalah
Mbay. Secara administratif Kabupaten Nagekeo berbatasan langsung dengan Kabupaten
Ngada dan Kabupaten Ende. Kota Mbay dihubungkan oleh transportasi jaringan jalan arteri
primer yang berhubungan mulai dari kawasan paling timur Pulau Flores yaitu dari Larantuka
(Ibukota Flores Timur) menuju Kota Mbay sampai ke bagian Barat Flores yaitu di Kota
Labuan Bajo (Ibukota Manggarai Barat). Sedangkan untuk mencapai Kabupaten Nagekeo
dari luar Pulau Flores dapat menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Marapokot
(Kabupaten Nagekeo) atau pelabuhan laut di Kabupaten Ende dan Ngada dan jalur pesawat
di Bandar Udara So’a (Kabupaten Ngada) atau Bandar Udara Hasan Aroeboesman
(Kabupaten Ende).

Kabupaten Nagekeo ini mengandalkan sektor pertanian, pertambangan dan peternakan


sebagai sektor penggerak perkembangannya. Kabupaten Nagekeo memiliki Kawasan
Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Mbay, sehingga memungkinkan kawasan ini
berkembang menjadi pusat produksi, pengolahan dan perdagangan hasil-hasil pertanian
mengingat posisi strategis dan dukungan sumber daya alam yang dimilikinya. Kehadiran
Kapet Mbay pada wilayah ini merupakan penggerak ekonomi yang sangat berharga bagi
perekonomian Nagekeo secara keseluruhan.

Kabupaten Nagekeo tergolong daerah yang beriklim tropis dan terbentang hampir sebagian
besar padang rumput, juga ditumbuhi pepohonan seperti kemiri, asam, kayu manis, lontar
dan sebagainya serta kaya dengan fauna, antara lain hewan-hewan besar, hewan-hewan
LAPORAN PENDAHULUAN II - 1
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

kecil, unggas, binatang menjalar, dan binatang liar. Di samping itu daerah ini kaya dengan
obyek wisata seperti Pantai Aina. Panorama alam seperti air panas (Puta) dan wisata
budaya seperti peninggalan batu rumah adat tradisional, kesenian dan kerajinan tangan.
Kabupaten Nagekeo secara geografis terletak antara 8 026’16,12” LS – 8054’40,24” LS dan 
12105’19,52” BT – 121 031’30,94” BT. Sedangkan  wilayah dengan ketinggian tanah dari
permukaan laut 0 – 250 m seluas 30,72%  ; 251 – 500 m seluas 34,84% ; 501 – 750 m
seluas 15,86% ; 751 – 1.000 m seluas 10,75% ;  lebih besar dari 1.000 m seluas 7,83%.
Kabupaten Nagekeo terdiri dari 7 kecamatan, 15 kelurahan, dan 78 desa seperti yang
terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Kecamatan di Kabupaten Nagekeo

No. Kecamatan Luas (km 2) Persentase Jumlah Desa Ibukota

1 Mauponggo 102,52 7,24 20 Mauponggo


2 Keo Tengah 65,62 4,63 12 Maundai
3 Nangaroro 238,02 16,80 13 Nangaroro
4 Boawae 325,42 22,97 20 Boawae
5 Aesesa 432,29 30,51 18 Danga
6 Aesesa Selatan 71,00 5,01 5 Jawakisa
7 Wolowae 182,09 12,85 5 Marilewa

Jumlah 1.416,96 100,00 93

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka, 2013

Batas wilayah administrasi Kabupaten Nagekeo adalah:


 Bagian Timur : berbatasan dengan Kec. Maukaro dan Kec.
Nangapanda Kab. Ende serta Laut Sawu
 Bagian Barat : berbatasan dengan Kec. Golewa, Kec. Soa, Kec. Riung
Selatan dan Kec. Riung Kab. Ngada
 Bagian Utara : berbatasan dengan laut Flores
 Bagian Selatan : berbatasan dengan Laut Sawu

LAPORAN PENDAHULUAN II - 2
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

2.2 IKLIM

Lokasi pekerjaan tergolong daerah yang beriklim tropis dimana terdapat dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya berlangsung mulai dari Bulan
Oktober atau Nopember dan berakhir Bulan April atau Mei di tahun normal. Berdasarkan
laporan hidrologi pekerjaan “Review Design Mbay Kiri” oleh Nippon Koei Co., Ltd Tahun
2009, hujan rata–rata tahunan di daerah aliran sungai Bendung Sutami adalah 1.547,7 mm
yang dihitung dengan menggunakan 3 buah data Stasiun Hujan yaitu Bajawa, Boawae, dan
Soa dari Tahun 1989-1999.
Sedangkan angka rata-rata bulanan dari data klimatologi yang diperoleh Stasiun Mbay
periode 1994-1999 adalah seperti yang tercantum pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Data Curah Hujan dan Klimatologi

Bulan Curah Hujan Temperatur (0C) Kelembaban Udara Penyinaran Kec. Angin
(mm) (%) Matahari (%) (km/hari)

Januari 310,11 28,1 82,3 41,6 80,1


Pebruari 294,62 27,7 84,1 32,0 77,5
Maret 207,16 28,2 82,3 46,1 98,7
April 143,52 28,3 77,0 61,0 145,2
Mei 43,44 28,3 74,.0 63,4 167,7
Juni 28,26 27,8 73,4 59,4 165,0
Juli 17,53 27,1 73,0 61,7 160,0
Agustus 5,30 26,9 74,9 57,9 159,2
September 21,39 27,4 76,1 61,3 119,8
Oktober 45,32 28,4 76,2 75,4 120,6
Nopember 142,22 28.7 72,6 56,2 115,0
Desember 288,83 28.,7 79,3 50,9 95,2
Jumlah 1.547,70 335,6 925,2 666,9 1.504,0

Rerata 128.98 28,0 77,1 55,6 125,3

Sumber: Laporan Hidrologi, Review Design D.I. Mbay Kiri (DISIMP-Nippon Koei, 2008)

2.3 KONDISI SOSIAL EKONOMI

2.3.1 JUMLAH PENDUDUK

LAPORAN PENDAHULUAN II - 3
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

Jumlah penduduk di Kabupaten Nagekeo pada Tahun 2007 adalah 132.458 jiwa dengan
jumlah KK sebesar 26.887. Secara lengkap data populasi penduduk di Kabupaten Nagekeo
adalah seperti yang tercantum pada Tabel 2.3.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Nagekeo masih rendah yaitu sekitar 93 jiwa per-km 2.
Berdasarkan hasil sensus Tahun 1990 dan 2000, pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Nagekeo adalah 1,26% pertahun. Secara umum, populasi penduduk di Kabupaten Nagekeo
masih belum cukup besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi sebagai sumber daya
manusia.

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk di Kabupaten Nagekeo (Registrasi Penduduk Tahun 2012)
Jumlah Penduduk Angka
Anggota Kepadatan
No. Kecamatan Laki- KK Pertumbuhan
Perempuan Jumlah Keluarga Penduduk
Laki (1990-2000 ; %)

1 Mauponggo 11.120 11.824 22.944 4.646 5 211 -0,16


2 Keo Tengah 6.446 7.322 13.768 2.623 5 199 -
3 Nangaroro 9.560 10.571 20.131 4.024 5 85 -0,43
4 Boawae 17.750 18.096 35.846 6.760 5 104 1.01
5 Aesesa 18.285 18.433 36.718 6.529 5 74 2,67
6 Aesesa Selatan 3.286 3,352 6.638 1.267 5 93 -
7 Wolowae 2.455 2.520 4.975 1.024 5 27 2,94

Jumlah 68.902 72.118 141.020 26.887 5 93 1,26


 

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka 2013

2.3.2 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT USIA


Struktur usia penduduk menggambarkan komposisi penduduk yaitu seberapa besar jumlah
angkatan kerja (sebagai data dasar menentukan angka pengangguran), berapa banyak usia
sekolah, dan masih banyak kegunaan lainnya. Untuk kepentingan secara umum, kelompok
umur penduduk digunakan sebagai data dasar dalam perencanaan pembangunan.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kab. Nagekeo Menurut Kelompok Umur (Susenas 2008)
No. Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 0-4 7.899 8.300 16.199
2 5-9 8.015 7.565 15.580
3 10 - 14 7.958 6.087 14.405
4 15 - 19 4.673 4.821 9.494
5 20 - 24 2.811 4.111 6.922

LAPORAN PENDAHULUAN II - 4
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

6 25 - 29 3.867 5.794 9.661


7 30 - 34 4.629 5.022 9.651
8 35 - 39 3.871 5.126 8.997
9 40 - 44 3.572 4.065 7.637
10 45 - 49 2.866 2.989 5.855
11 50 - 54 2.640 2.753 5.393
12 55 – 59 2.111 2.094 4.205
13 60 - 64 1.874 1.368 3.242
14 65 - 69 1.462 1.790 3.252
15 70 - 74 1.110 894 2.004
16 75+ 1.117 1.736 2.853
Jumlah 60.475 64.515 124.990

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka 2013

2.3.3 KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT USIA KERJA


Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur di atas 15 tahun yang
terdiri dari “Angkatan Kerja” dan “Bukan Angkatan Kerja”. Menurut hasil SUSENAS 2007
secara keseluruhan penduduk Kabupaten Nagekeo berumur 15 tahun ke atas yang
termasuk penduduk usia kerja berjumlah 79.166 orang atau 63.34 % dari seluruh penduduk.
Berdasarkan Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS 2008), persentase angkatan
kerja di Kabupaten Nagekeo adalah 69 % dari jumlah penduduk usia kerja atau 43.70% dari
jumlah penduduk Kabupaten Nagekeo. Dari jumlah tersebut, penduduk yang bekerja di
sektor primer (sektor pertanian) adalah 47.94% dari jumlah penduduk usia kerja atau
30.36% dari jumlah penduduk Kabupaten Nagekeo.

Tabel 2.5 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama
(Survey Angkatan Kerja Nasional SAKERNAS 2012)
No. Kegiatan Utama Laki-Laki (%) Perempuan (%) Jumlah (%)
I Angkatan Kerja 37,37 31,63 69,00
1. Bekerja 36,89 29,89 66,77
2. Pengangguran 0,48 1,74 2,23

II Bukan Angkatan Kerja 9,17 21,83 31,00


1. Sekolah 4,62 4,99 9,62
2. Mengurus Rumah Tangga 0,92 12,85 13,78
3. Lainnya 3,63 3,98 7,61
Jumlah 46,54 53,46 100,00

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka 2013

2.3.4 KONDISI PENDIDIKAN

LAPORAN PENDAHULUAN II - 5
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan sekaligus meningkatkan


kualitas penduduk, keberhasilannya tidak terlepas dari tersedianya sarana fisik pendidikan
maupun tenaga guru yang memadai.
Jumlah sekolah, murid, dan guru di Kabupaten Nagekeo adalah seperti pada tabel di bawah
ini.

Tabel 2.6 Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru di Kab. Nagekeo 2012/2013

Rata2 Rata2 Murid/


No. Tingkat Pendidikan Sekolah Guru Murid
Murid/Guru Sekolah
1 SD 174 1.720 21.169 12 122
2 SLTP 50 664 8741 13 171
3 SMU umum 9 312 4090 13 454
4 SMU Kejuruan 3 88 1.256 14 419

Sumber: Kab. Ngada Dalam Angka, 2013

Seperti halnya tingkat pendidikan di Indonesia, sebagian besar penduduk Nagekeo terlebih
perempuan masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Menurut hasil SUSENAS 2007,
lebih dari dua pertiga penduduk Kabupaten Nagekeo yang berumur 10 tahun ke atas
termasuk dalam kategori tidak punya ijazah dan memiliki ijazah tertinggi SD/MI.

2.3.5 KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT


Penyediaan tenaga dan sarana kesehatan di Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada tabel
berikut dimana tenaga kesehatan yang menonjol adalah perawat, bidan, dan tenaga medis
non-perawatan, sedangkan jumlah sarana kesehatan yang menonjol adalah puskesmas
pembantu dan polindes.

Tabel 2.7 Data Statistik Kesehatan di Kab.Nagekeo


Jumlah
No. Kecamatan Dokter Dokter Para Puskes Polin Poskes
Perawat Bidan Pustu BKIA
Umum Gigi medis mas des des
1 Mauponggo 2 - 21 17 8 1 7 13 - -
2 Keo Tengah 1 - 13 9 6 1 2 9 1 1
3 Nangaroro 2 - 22 7 4 1 6 5 1 2
4 Boawae 2 1 35 14 8 1 7 9 2 2
Jumlah
No. Kecamatan Dokter Dokter Para Puskes Polin Poskes
Perawat Bidan Pustu BKIA
Umum Gigi medis mas des des
5 Aesesa 3 2 49 23 16 1 7 9 1 4
Aesesa
6 1 - - - - 1 - 0 - -
Selatan
7 Wolowae 1 - 7 4 5 1 2 2 1 -

Jumlah 12 3 147 74 47 7 31 47 6 9

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka, 2013

LAPORAN PENDAHULUAN II - 6
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

2.3.6 SOSIAL BUDAYA

Masyarakat adat di daerah ini terdiri dari 3 suku adat utama yaitu Riung Mbay, Boawae, dan
Ngada Bajawa. Suku adat ini menyebar untuk membuka lahan pertanian baru dengan
sistem perladangan. Jika lahan yang dibuka memberikan produksi yang baik maka mereka
akan tinggal lama di daerah tersebut dan makin lama akan membentuk sebuah desa baru.
Suku Riung Mbay kebanyakan tinggal di daerah Kecamatan Riung dan Mbay, Suku Boawae
tinggal di Kecamatan Boawae dan Suku Ngada Bajawa tinggal di Kecamatan Bajawa. Suku-
suku ini berkembang menjadi kelompok suku yang lebih kecil sesuai dengan garis
keturunannya. Sebagai masyarakat adat yang masih memegang tradisi, mereka telah
terbiasa hidup bergotong royong khususnya dalam kegiatan bertani. Pada saat sekarang, di
wilayah irigasi Mbay, kebiasaan bergotong royong ini sudah hampir punah. Para petani
harus mengerjakan lahannya sendiri dan hanya dibantu oleh anggota keluarga yang dekat
saja. Pada saat puncak kegiatan bertani seperti saat tanam dan panen mereka sering
menghadapi kendala untuk mengatur garapannya. Walaupun petani akan membayar para
pekerja, akan tetapi hal tersebut masih merupakan kendala dimana jumlah tenaga kerja
yang mau bekerja di sektor pertanian masih kurang. Secara umum kondisi ini merupakan
hambatan bagi pengembangan pertanian di daerah tersebut. Kenyatannya para petani tidak
dapat menggarap lahannya sepanjang tahun menjadi 3 kali masa tanam dan jadwal tanam
juga tidak dapat dilaksanakan secara serentak.

2.3.7 KONDISI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah indikator yang menggambarkan keadaan
perekonomian penduduk di suatu wilayah/daerah. Ukuran yang dapat dihasilkan dari
penghitungan PDRB antara lain adalah rata-rata pendapatan per kapita, struktur ekonomi
dan pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ekonomi Kabupaten Nagekeo berdasarkan pendapatan perkapita dan PDRB adalah
seperti pada tabel di bawah ini. Seperti dalam tabel, secara umum kondisi ekonomi di
Kabupaten Nagekeo masih rendah. Pendapatan perkapita penduduk sebesar Rp.
4.289.461,- tidak berbeda jauh dengan rata-rata pendapatan perkapita Provinsi NTT
sebesar Rp. 4.469.637 namun jauh di bawah rata-rata pendapatan perkapita nasional
sebesar Rp. 19.520.207.- pada Tahun 2008.

LAPORAN PENDAHULUAN II - 7
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

Tabel 2.8 Pendapatan Perkapita Penduduk di Kab. Nagekeo Tahun 2007-2008


Jenis 2011 2012 NTT 2012

Pendapatan perkapita atas harga berlaku 3.749.707. 4.289.461 4,469,637

Pendapatan perkapita atas harga Tahun 2000 2.064.290 2.125.813 2,140,051

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka, 2013

Tabel 2.9 Produk Domestik Regional Bruto Kab. Nagekeo 2011-2012


(dalam ribuan rupiah)
Jenis 2011 2012
PDRB berdasarkan harga berlaku 486.854.953 566.273.183

PDRB berdasarkan harga konstan 268.023.617 280.639.278

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka, 2013

2.4 KONDISI PERTANIAN


Berdasarkan data statistik, tingkat produktivitas padi di Kabupaten Nagekeo rata-rata
sebesar 4,76 ton/ha (Kab. Nagekeo Dalam Angka 2013).

Tabel 2.10 Luas Tanam dan Produksi Komoditas Pangan di Kab. Nagekeo
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai

Luas
Kecamatan Luas Luas Luas Prod
Produk Yield Produk Yield Produk Yield Pane Yield
Panen Panen Panen uksi
si (ton) (t/ha) si (ton) (t/ha) si (ton) (t/ha) n (t/ha)
(ha) (ha) (ha) (ton)
(ha)

Mauponggo 533 2.609 4,89 5 10 2,00 317 676 2,13 40 31 0,77

Keo Tengah 106 460 4,34 - - - 310 627 2,02 23 18 0,78

Nangaroro 140 597 4,26 1.096 2.032 1,85 1.824 3.788 2,07 91 68 0,74

Boawae 757 3.643 4,81 647 1,256 1,94 1.535 3.636 2,36 35 27 0,77

Aesesa 4.853 23.192 4,77 51 97 1,90 906 2.741 3,02 4 3 0,75

Aesesa Selatan - - - 96 173 1,80 862 1.273 1,86 43 38 0,88

Wolowae 218 1.005 4,61 242 437 1,80 496 1.438 2,89 - - -

Jumlah 6.607 31.506 4,76 2.137 4.005 1,87 6.072 14.179 2,33 236 185 0.78

LAPORAN PENDAHULUAN II - 8
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Kecamatan Luas Luas Luas Luas Produ


Produk Yield Produk Yield Produk Yield Yield
Panen Panen Panen Panen ksi
si (ton) (t/ha) si (ton) (t/ha) si (ton) (t/ha) (t/ha)
(ha) (ha) (ha) (ha) (ton)

Mauponggo 11 7 0,63 40 31 0,77 195 2.069 10.61 19 113 5,94

Keo Tengah - - - 23 18 0,78 222 2.371 10.68 39 224 5,74

Nangaroro 7 5 0,71 91 68 0,74 784 8.189 10.44 181 1.130 6,24

Boawae 212 186 0,87 35 27 0,77 712 7.614 10.69 153 1.059 6,92

Aesesa 3 26 8,66 4 3 0,75 35 562 16.05 5 198 39,60

Aesesa Selatan 36 3 0,08 43 38 0,88 53 367 6.92 33 30 0,90

Wolowae - - - - - - 57 601 10.54 6 34 5,66

Jumlah 269 227 0,84 236 185 0,78 2.058 21.773 10,58 436 2788 6,39

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka 2013

2.5 KONDISI PETERNAKAN


Data statistik jumlah ternak yang ada di Kabupaten Nagekeo dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2.11 Populasi Ternak di Kabupaten Nagekeo
POPULASI (EKOR)
No. Kecamatan
Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam
1 Mauponggo 1.448 1.048 139 4.188 5 13.985 62.410

2 Keo Tengah 222 194 139 2.866 3 9.484 30.846

3 Nangaroro 3.734 376 329 3.034 - 8.820 36.854

4 Boawae 5.883 1198 746 3.201 15 16.064 64.999

5 Aesesa 7.349 1298 609 13.424 3.673 16.850 75.118

6 Aesesa Selatan 2.562 587 291 2.346 224 3.688 12.755

7 Wolowae 4.535 521 123 1688 - 5.059 13.050

Jumlah 25.733 5.222 2.376 30.747 3.920 73.950 296.032


 

Sumber: Kab. Nagekeo Dalam Angka 2013

LAPORAN PENDAHULUAN II - 9
Lanjutan Perencanaan Teknis Irigasi DAU/DAK 2014

Anda mungkin juga menyukai