Bahan Ajar Menjelaskan Proses Berdirinya Daulah Ayyubiyah Daulah Ayyubiyah Berdiri Di Atas Puing-Puing Dinasti Fatimiyah, Yang Mana Pendiri Dinasti

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Ayyubiyah


Menjelaskan proses berdirinya Daulah Ayyubiyah
Daulah Ayyubiyah berdiri di atas puing-puing Dinasti Fatimiyah, yang mana pendiri Dinasti
Fatimiyah oleh Said ibn Husain yang mana merupakan keturunan Syi`ah Ismiliyah. Nama fatimiyah
di ambil dari putri Rasulullah (fathtimah Az-Zahra). Dengan khalifah pertama Ubadillah al-Mahdi
dan khalifah terakhir Al-Adid Billah.
Keruntuhan Dinasti Fatimiyah pada masa khalifah Al-Adid Bilah pada tahun 567H / 1171M.
Khalifah terakhir berada dalam kondisi yang sudah lemah karena serbuan pasukan salib, konflik
interen pemerintahan dan melanda paceklik atau paceklik selama tujuh tahun di wilayah kekuasaan
Dinasti tersebut. Dalam keadaan yang demikian datanglah panglima Syirkuh beserta Shalahuddin
Al-Ayyubi.yang ditugaskan oleh Nuruddin Zangi, memasuki Mesir untuk yang ketiga kalinya
dengan tujuan mengusir tentara Salib sekaligus untuk menguasai Mesir.
Ia mendampingi pamannya Asaduddin Syirkuh yang mendapat tugas dari Nuruddin Zangi.
Untuk membantu Bani Fatimiyah di Mesir. Perdana Menteri Syawar yang dikudeta oleh Dirgham
meminta bantuan Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi untuk mengalahkan Dirgham. Dengan imbalan
sepertiga pajak tanah Mesir. Dirgham akhirnya dikalahkan oleh pasukan Shalahuddin dan ia
kembali menduduki jabatan perdana menteri pada tahun 1164M. Tiga tahun kemudian Shalahuddin
menyertai pamannya ke Mesir. Kali ini akan memberantas Syawar yang dulunya pernah
ditolongnya yang bersekutu dengan Ammauri, seorang panglima tentara salib. Hal ini dilakukan
oleh shalahuddin karena Syawar sangat membahayakan kepentingan kaum muslimin. Akhirnya,
Shalahuddin dapat mengalahkan Syawar dan Ammauri. Ketika khalifah Al-Adid Billlah, sakit dan
kedudukan Salahuddin semakin mantap di mata rakyat Mesir yang kebanyakan beraliran Sunni,
maka Naruddin Zangi menggunakan kesempatan tersebut untuk menghidupkan kembali aliran sunni
di Mesir dan menancapkan kembali pengaruh kekhalifahan Abbbasiyah di Mesir. Tanggal 10
Muharram tahun 1171 M. Maka berakhirlah kekuasaan Dinasti fatimiyah di Mesir. Dengan
berakhirnya kekuasaan Dinasti fatimiyah maka Salahuddin mendirikan Dinasti Al-Ayyyubiyah.
BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis perkembangan peradaban Islam pada masa Daulah
Ayyubiyah

Perkembangan Ayyubiyah di didang Militer


Daulah Ayyubiyah yang berkuasa lebih kurang 75 tahun antara tahun 750 H/1174 M atau
645 H/1249 M. Perjalanan Daulah Ayyubiyah lebih banyak dihabiskan dalam membebaskan
wilayah-wilayah Islam yang telah direbut oleh tentara Salib dari barat. Pada masa Salahuddin,
kekuatan militernya terkenal sangat tangguh. Pasukanya diperkuat Barbar, Turki dan Afrika. Selain
memiliki alat-alat perang, pasukan berkuda, pedang dan panah dan memiliki burung elang sebagai
kepala burung-burung dalam peperangan. Salahuddin juga membuat bangunan monumental berupa
tempok kota di Kairo dan Muqattam yaitu benteng Qal`al Jabal Sultan Salahuddin al-Ayyub atau
lebih dikenal dengan sebutan benteng Salahuddin Al-Ayyubi, yang sampai hari ini masih
berhampiran dengan Medan Saiyyidah Aisyah pada tahun 1183 M.
Benteng Qal`al Jabal memiliki beberapa pintu utama, diantaranya pintu Fath, pintu Nasr,
pintu Khalk, dan pintu Luq. Di benteng ini terdapat pula saluran air yang berasal dari sungai Nil
yang pada masa itu menjadi bekal minum para tentara. Di bagian utara benteng terdapat Mesjid
Muhammad Ali Pasha yang terbuat dari Marmar dan granit.
Dalam kawasan benteng, terdapat juga Muzium Polis, Qasrul Jawhara (Muzium Permata)
yang menyimpan perhiasan raja-raja Mesir. Sementara itu Mathaf al-Fan al Islami (Muzium
kesenian Islam) yang terdapat di pintu Khalk, menyimpan ribuan barang yang melambangkan
kesenian Islam semenjak Nabi Muhammad SAW, termasuk surat Rasulullah SAW kepada penguasa
Mesir bernama (Maqauqis untuk memeluk Islam).

Perkembangan dalam bidang Pertanian.


Pada masa Dinasti Ayyubiyah berkuasa, dibidang pertanian telah menggunakan sistim
pertanian yang cukup maju. Hal ini disebabkan karena Dinasti Ayyubiyah meneruskan kekuasaan
Dinasti Islam sebelumnya yang memang telah maju dalam dunia pertanian. Seperti model irigasi
yang praktis, pembangunan dan terusan, serta berbagai temuan dalam produk pertanian. Yang
paling penting adalah ditemukannya gula, kurma, dan gandum.
BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : Menganalisis perkembangan peradaban Islam pada masa Daulah Ayyubiyah

Perkembangan Ayyubiyah di didang ekonomi dan perdagangan


Dalam bidang ekonomi pemerintahan Ayyubiyah berkerja sama dengan penguasa muslim di
wilayah lain, Membangun perdagangan dengan kota-kota di laut Tengah, lautan Hindia dan
menyempurnakan sistem perpajakan. Hubungan internasional dalam perdagangan baik jalur laut
maupun jalur darat semakin ramai dan membawa pengaruh bagi negara Eropa dan negara-negara
yang dikuasainya..
Selain itu, dimulai percetakan mata uang dirham campuran(fulus). Percetakan fulus yang
merupakan mata uang dari tembaga dimulai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Al-Kamil
ibn Al-Adil Al-Ayyubi. Bukti kemajuan bidang industri dan perdagangan Dinasti Ayyubiyah dapat
ditemukan dari fakta yang menyebutkan bahwa hikmah yang diperoleh para kaum Salib dari bangsa
Arab adalah mereka menemukan hal-hal dalam bidang idustri dan perdagangan. Di dunia Timur
Ayyubiyah, mereka menemukan pabrik testil yang memproduksi berbagai macam jenis kain seperti
satin, muslim, damas. Mereka juga menemukan berbagai macam parfum, kemenyam, dan getah
Arab yang dapat menghancurkan ruangan.
Dalam bidang perdagangan, saat itu bangsa Arab, khususnya Dinasti Ayyubiyah telah
menggunakan mata uang (koin) sebagai alat tukar. Sebagaimana telah dilakukan dunia Islam sejak
zaman Bani Umaiyah. Sedangkan di dunia Barat mereka biasa menggunakan sistem barter dalam
jual beli. Dari penemuan mereka di dunia Timur dalam masalah jual beli, mereka mengubah sistem
barter dengan menggunakan alat tukar (mata uang).
Barter adalah sistem transaksi dengan cara tukar menukar barang dengan barang.
Sejarah Islam mencatat Email atau Enamel glass merupakan jenis kaca yang paling berharga
dalam sejarah Islam. Kaca jenis ini diproduksi diwilayah yang dikuasai Dinasti Ayyubiyah
Mambluk. Sejak saat itu dunia ekonomi dan perdagangan sudah menggunakan sistem kredit, bank
termasuk Letter of Credit, bahkan ketika itu sudah ada mata uang yang terbuat dari emas.

1. Adanya kain satin, muslim dan damas adalah ciri kemajuan peradaban Ayyubiyah bidang....
a. Pertanian b. Perindustrian
c. Perdagangan d. Militer
2. Kemajuan cara bertransaksi yang diadopsi bangsa Barat dari Dunia Islam adalah....
a. Barter b. Penggunaan koin
c. Penggunaan alat tukar (koin) d. Penggunaan kertas
3. Barter adalah....
a. Sietem transaksi dengan tukar menukar barang dengan uang
b. Sistem transaksi dengan cara tukar menukar barang dengan barang.
c. Sistem transaksi dengan cara tukar menukar uang dengan uang
d. Sistem transaksi dengan saling memberikan informasi
4. Email merupakan jenis….
a. Kaca b. Kertas
c. Palstik d. Marmar
5. Percetakan fulus yang merupakan mata uang dari tembaga dimulai pada masa….
a. Muhammad Al-Kamil ibn Al-Adil Al-Ayyubi.
b. Al-Adil
c. Salahuddin
d. Nuruddin

B. Aktivitasku

No Masalah jawaban
1 Mengapa kita perlu mengetahui kegemilangan peradaban
Daulah Ayyubiyah
2 Apakah kegemilangan peradaban Daulah Ayyubiyah
merupakan bagian kegemilangan peradaban Islam
3 Apa saja bentuk kegemilangan peradaban Daulah Ayyubiyah
4 Bagaimana peran seorang pelajar dalam memelihara
peninggalan peradaban Islam masa Daulah Ayyubiyah
5 Apa sifat keteladanan dari kemajuan peradaban Islam masa
Daulah Ayyubiyah yang bisa menginspirasi kamu untuk
membangun kejayaan bangsamu
BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis perkembangan peradaban Islam pada masa Daulah
Ayyubiyah

1. Perkembangan dalam bidang pendidikan

Pemerintahan Daulah Ayyubiyah telah berhasil menjadikan Damaskus senagai kota pendidikan.
Diantara usaha-usaha yang dilakukan Khalifah Ayyubiyah untuk memajukan pendidikan:
a. Membentuk Departemen Khusus Pendidikan dan Penerjemahan.
Khalifah Al-Hakim (w.1021 M ) salah seorang khalifah Fatimiyah pernah membentuk lembaga
Darul Hikmah pada masanya. Ketika Dinasti Ayyubiyah berdiri menggantikan Fatimiyah,
Salahuddin mengubah lembaga tersebut menjadi Depertemen Pendidikan dan Penerjemahan.
Depertemen tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan baik dalam menggembangkan
pendidikan di wilayah Ayyubiyah dan banyak sekali pengetahuan yang berhasil diterjemahkan
dari bahasa asing ke bahasa Arab sebagai khazanah pengetahuan bagi kaum Muslimin.
b. Mengubah Al-azhar.
Khalifah Fatimiyah, Mu`iz Lidinillah (341- 365 H/ 952-975 M) melalui panglima Zauhar As-
Saqili membangun Masjid Al-Azhar. Pada tahun 363 H/974 M, atas usulan Zauhar As-Saqili
mesjid tersebut berkembang menjadi lembaga pendidikan sebagai corong pengajaran paham
Syi`ah. Pada masa Sultan Salahuddin, seiring dengan penyebaran paham Sunni yang dianut oleh
Dinasti Ayyubiyah, visi dan misi Al-Azhar berubah menjadi lembaga pengajaran ilmu-ilmu
agama dan ajaran aliran Sunni. Ditambah dengan berbagai disiplin ilmu yang lain, seperti
filasafat, kimia, astronomi, biologi, dan ilmu hitung.
c. Membangun lembaga-lembaga pendidikan di setiap kota.
Pada masa Ayyubiyah berkuasa, pusat-pusat ilmu pengetahuan terdapat di berbagai kota Kairo,
Damaskus, dan Hadramaut Yaman, adalah pusat-pusat ilmu pengetahuan dengan lembaga-
lembaga pendidikan yang didirikan di kota tersebut. Misalnya Madrasah As-Shauhiyyah tahun
1239 M sebagai pusat pengajaran hukum menurut empat mazhab, juga Darul Hadis al-Kamilah
tahun 1222 M sebagai pusat pengajaran hadits dan ilmu hadits.

2. Madrasah dan rumah sakit yang dibangun oleh Nuruddin dan Salahuddin Ayyub dalam
bidang pendidikan
Pada masa Nuruddin di Aleppo (Halb), Emessa, Hamah dan Ba`labak mengikuti madzah Syafi`i.

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A,
B, C, atau D
1. Salah satu keterampilan berperang yang dimiliki oleh tentara Ayyubiyah adalah....
a. Menggunakan senapan mesin b. Bertempur dengan menaiki kuda
c. Merakit bom mobil d. Melakukan aksi bunuh diri
2. Salahuddin berhasil menggubah mazhab....
a. Sunni menjadi mazhab syi`ah b. Syi`ah menjadi mazhab Sunni
c. Mutazillah menjadi mazhab Sunni d. AluSunnah menjadi mazhab Syi`ah
3. Kemajuan bidang militer Al-Ayyubiyah dikagumi bangsa Barat, salah satunya adalah....
a. Memiliki senapan mesin yang mampu memuntahkan 30 peluru/menit
b. Penggunaan burung merpati untuk menggumpulkan informasi militer
c. Memiliki tentara terbanyak di dunia
d. Melakukan seni anggar pedang
4. Tujuan utama perjuangan Salahuddin Al-Ayyubi melawan tentara Salib adalah....
a. Membebaskan Baitul Maqdis b. Menghancurkan bangsa Barat
c. Melenyabkan para penganut Nasrani d. Membebaskan Mesir dari tentara salib
5. Tujuan utama Salahuddin melawan tentara Salib adalah....
a. Membebaskan baitul maqdis b. Menghancurkan bangsa Barat
c. Melenyamkan para penganut Nasrani d. Membebaskan Mesir dari tentara Salib
6. Dinasti Ayyubiyah berdiri selama....
a. 85 Tahun b. 95 Tahun
c. 70 Tahun d. 75 Tahun
7. Dinasti Ayyubiyah berpusat di....
a. Suriah b. Mesopotamia
c. Irak d. Mesir
8. Selain mendirikan Dinasti Ayyubiyah di Mesir, Salahuddin juga menyebarkan ....
a. Tasawuf naqsabandiyah b. Aliran Syi`ah
c. Aliran Sunni d. Tasawuf Al-Qadiriyah
9. Madrasah As-Shauhiyyah didirikan pada tahun….
a. 1238 M b. 1237 M
c. 1240 M d. 1239 M
10. Kebijakkan politik Dinasti Ayyubiyah dalam membangun pemerintahan adalah, kecuali….
a. Mengganti pengawai pemerintahan yang melakukan korupsi
b. Memecat pengawai yang bersengkokol dengan penjahat dan perampok
c. Mengganti Qadhi-qadhi Sunni dengan Qadhi-qodhi Syi`ah
d. Mengganti Qadhi-qadhi Syi`ah dengan Qadhi-qodhi Sunni

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan benar !


1. Jelaskanlah kemajuan dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan !
2. Sebutakan 2 kemajuan Dinasti Ayyubiyah dalam bidang milier !
3. Jelaskan kemajuan Dinasti Ayyubiyah dalam bidang meliter !
BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : 3.3. Memahami semangat juang para penguasa Dinasti Al-
Ayyubiyah yang terkenal (salahuddin al-ayyubi, Al-Adil,
dan Al-Kamil)

A. Biografi Salahuddin Al-Ayyubi (564-589 H/1171-1193 M)


Nama lengkapnya Salahuddin Yusuf al-Ayyubi Abdul Muzaffar bin
Najmuddin bin Ayyubi. Ia berasal dari suku Kurdi, Azerbeijan. Ayahnya bernama
Najmuddin bin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh. Salahuddin lahir di benteng
Tikrit tahun 532 H/1137 M, tepat ketika ayahnya menjadi pemimpin Benteng Seljuk
di Tikrit, saat itu ayahnya maupun pamanya mengabdi kepada Imadudin Zanky,
gubenur Seljuk untuk kota Mosul, Irak. Pendidikan masa kecilnya, Salahuddin dididik
ayahnya untuk menguasai sastra, ilmu kalam, menghafal Al-Qur`an dan ilmu hadits
di madrasah, selain mempelajari tentang ilmu-ilmu agama, Salahuddin mengisi masa
mudanya dengan menekuni teknik perang, strategis, maupun politik. Dari kecil sudah
terlihat karakter kuat Salahuddin yang rendah hati, santun serta penuh belas kasih.
Salahuddin tumbuh di lingkugan keluarga agamis dan dalam lingkungan keluarga
ksatria. Ketika Imadudin Zanky berhasil merebut wilayah Belbek (di Lebanon) tahun
534 H/1139 M, Najmuddin bin Ayyub di angkat menjadi gubenur Balbek oleh Sultan
Suriah bernama Nuruddin Mahmud. Orang Barat mengenal Salahuddin dengan nama
Sultan Saladin. Pada usia 26 tahun, Salhuddin sudah bergabung dengan pamannya,
Asadudin Syirkuh, ketika itu gubenur Suriah (Nuruddin Zanki) menugaskan Syirkuh
memimpin pasukan Muslimin ke Mesir, sekaligus membantu Perdana Menteri
Syawar (masa dinastI Fatimiyah) untuk mengahadapi pemberontakan Dirgam. Tahun
1169 M, Salahuddin diangkat sebagai panglima menggantikan pamannya yang
meninrggal dunia. Impian bersatunya kaum muslimin pun tercapai tahun 1174 M,
Salahuddin berhasil menundukkan Dinasti Fatimiyah di Mesir untuk patuh pada
kekhalifahan Abbasiyahdi Bagdad.
Keberhasilan Salahuddin dalam memimpin Mesir membuat Nuruddin Zanki
merasa khawatir tersaingi. Akibatnya, hubungan mereka memburuk. Tahun 1175 M
Nuruddin Zanki mengirim pasukan untuk menaklukan Mesir. Impian bersatunnya
bangsa Muslim tercapai setelah September 1174 M, Salahuddin berhasil
menundukkan Dinasti Fatimiyah di Mesir agar patuh pada khalifah Abbasiyah di
Bagdad. Dinasti Al-Ayyubiyah berdiri di atas puing-puing Dinasti Fatimiyah yang
berakhir tahun 1174 M di Mesir. Pada usia 45 tahun, Salahuddin telah menjadi orang
paling berpengaruh di dunia Islam. Selama kurun waktu 12 tahun, ia berhasil
mempersatukan Mesopotamia, Mesir, Libya, Tunisia, wilayah barat jazirah Arab dan
Yaman di bawah kekhalifahan Ayyubiyah.
Salahuddin menjadi gubenur Mesir hingga Nuruddin Muhammad Zangi ( 56
H/1174M ) penguasa Suriah wafat di Damaskus. Sejak itu salahudddin
memproklamirkan dirinya sebagai sultan di Mesir dengan nama dinasti Ayyubiyah
yang terlepas dari kekuasaan Suriah maupun Bani Abbas di Bagdad. Salahuddin
menjadi khalifah dinasti pertama dengan gelar al-Malk An Nasir As-Sultan
Salahuddin Yusuf. Sementara khlaifah Abbasiyah memberinya gelar Al Muiz Al
Mu`minin (penguasa yang mulia). Khalifah Abbasiyah juga menyerahkan Mesir,
yaman, tripoli, Pelestina, suriah, dan Magribi (Maroko) di bawah kekuasaan
Salahuddin Al Ayyubi. Orang yang pertama merasa iri terhadap Salahuddin adalah
Nuruddin Zanki, ia merasa bahwa keberhasilannya telah tersaingi oleh Salahuddin,
selain itu juga Salahuddin tidak menepati janjinya untuk membantu Nuruddin Zanki
dalam menghadapi tentara Salib yang menguasai Kerat dan Syaubak.

Kepala rumah tangga khalifah Al-Adid yang bernama hajib yang merasa hak-
haknya banyak dikurangi. Kemudian ia bersekongkol dengan tentara an-naubah dari
Sudan untuk menggulingkan Salahuddin. Salah satu karya bersejarahnya selama
menjadi sultan adalah berupa benteng pertahanan bernama Qal`atul Jabal yang
dibangun pada tahun 1138 M di Kairo.
Akhirnya pertempuran diakhiri dengan perjanjian damai pada bulan Agustus
1167 M, isi perjanjian tersebut antara lain pertukaran tawanan perang. Syirkuh-
Salahuddin kembali ke Suriah, Amaury kembali ke Jerusalem, dan Iskandariyah
dierahkan kepada Syawwar. Dua tahun kemudia Syirkuh dan salahuddin kembali ke
Mesir untuk membantu daerah tersebut dan umat Islam dari serangan tentara salib.
Khalifah Al-Adid Billah, khalifah Fatimiyah yang terakhir (555-56 H/1160-1171 M)
menyambut baik kedatangan salahuddin dari Suriah, namun Syawwar perdana
menteri yang terus bersekongkol dengan tentara Salib tidak senang kepada
Salahuddin, namum Salahuddin selalu mendapatkan tempat di hati rakyat Mesir.
2. Kepemimpinan
Selain itu Salahuddin merupakan seorang Sultan yang memiliki kemampuan
memimpin, dibuktikan dengan caranya memilih para Wazir. Salahuddin mengangkat
para pembantunya (Wazir) orang-orang cerdas dan terdidik diantaranya, Al-Qadhi Al-
fadhil dan Al-katib Al-Isfahani.Sementara itu sekrektaris pribadinya bernama
Bahruddin bin Syadad, yang kemudian dikenal sebagai penulis biografinya.
Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi juga tidak membuat kekuasaan terpusat di
Mesir. Membagi wilayah kekuasaanya kepada saudara-saudara dan keturunanya,
sehingga melahirkan beberapa cabang Daulah Ayubiyah sebagai berikut:
1. Kesultanan Ayyubiyah di Mesir 6. Kesultanan Ayyubiyah di Mayyafaiqin
2. Kesultanan Ayyubiyah di Damaskus 7. Kesultanan Ayyubiyah di Sinjar
3. Kesultanan Ayyubiyah di Aleppo 8. Kesultanan Ayyubiyah di Hisn Kayfa
4. Kesultanan Ayyubiyah di Hamah 9. Kesultanan Ayyubiyah di Yaman
5. Kesultanan Ayyubiyah di Homs 10. Kesultanan Ayyubiyah di Kerak
Dalam kegiatan perekonomian, ia bekerja sama dengan penguasa muslim di
Wilayah lain dan menggalakan perdaganggan dengan kota-kota di laut tengah, lautan
Hindia dan menyempurnakan sistem perpejakan. Selain itu Salahuddin juga sebagai
pembaharu di Mesir karena dapat mengembalikan mazhab sunni. Untuk
keberhasilnya khalifah
Al-Mustadi dari Bani Abbasiyah membererikan gelar Al-Mu`izz li Amiiril mu`miniin
(penguasa yang mulia). Khalifah Al-Mustadi juga memberikan Mesir, Naubah,
Yaman, Tripoli, Suriah dan Maghrib sebagai wilayah kekuasan Salahuddin tahun
1175 M. Sejak itulah Salahuddin dianggap sebagai Sultanul Islam Wal Muslimiin
(pemimpin umat Islam)
3. Keperwiraan
Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, dikenal sebagai perwira yang memiliki
kecerdasan tinggi dalam bidang meliter. Pada masa pemerintahannya kekuatan
meliter terkenal sangat tangguh, diperkuat oleh pasukan Barbar Turki, dan Afrika. Ia
membangun tembok kota di Kairo dan bukit Muqattam sebagai benteng pertahannan.
Salah satu monumental yang disumbangkan nya selama beliau menjabat sebagai
Sultan adalah bangunan sebuah benteng pertahanan yang diberi nama Qal`atul Jabar
yang dibangun di Kairo pada tahun 1183 M.. Usaha-usaha tersebut adalah:
1. Mendirikan madrasah-madrasah yang menganut paham Syafi’i dan Maliki.
2. Mengganti kadi-kadi Syiah dengan kadi-kadi Suni.
3. Mengganti pegawai yang korupsi.
4. Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat.
5. Perluasan Wilayah Al-Ayyubiyah ke Yaman (569 H/1173 M)
Dengan berakhirnya Daulah fatimiyah, di wilayah Yaman terjadi kekacauan.
Masing-masing kabilah-kabilah kelompok Sunni di Yaman saling berperang
untuk berebut kekuasaan atas wilayah tersebut. Salahuddin berusaha
memadamkan gejolak yang terjadi dan menyatukan kabilah-kabilah tersebut di
bawah kekuasaan Ayyubiyah. Tahun 569 H/ 1173 M ia mengirim pasukan besar
yang dipimpin oleh saudaranya, Al Amir Syamsudin Thuran Syah untuk
menangani keadaan di wilayah tersebut.
6. Perluasaan wilayah ke damaskus dan Mosul
Setelah gubenur Suriah, Nuruddin Zangi wafat, kedudukannya digantikan oleh
anaknya Al Malik As Salih Ismail. Melihat sepak terjang Salahuddin Al-Ayyubi,
Al Malik As Salih merasa khawatir kedudukannya terancam. Apaliagi
kebanyakan dari rakyat Suriah ingin sekali jika dipimpin oleh Salahuddin Al-
Ayyubiyah. Di lain pihak paman Al-Malik As-Salih gubenur Mosul yakni
Sayfudin Gazi juga tidak senang terhadap kehadiran Salahuddin, karena antara
dia dan Salahuddin terdapat perbedaan politik dalam cara-cara penyatuan
pasukan untuk mengusir pasukan Salib dari Timur Arab.
7. Mengatasi segala pemberontakan yang terjadi yang disebabkan oleh kalangan
sendiri ( dalam )yaitu:
a. Nuruddin Zangi. Dia merasa tersaingi oleh Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi. Dia
merasa kebesarannya sudah diambil alih dan tidak menepati janji untuk
membantu Nuruddin Zangi agar memerangi tentara salib di Kerak dan
Syaubak.
b Hajib. Kepala rumah tangga khalifah Al-Adid
Bagi Hajib, kehadiran Salahuddin sangat merugikan dirinya. Dengan
perpindahkan kepemimpinan ke tangan Salahuddin banyak haknya yang biasa
ia terima terjadi berkurang.
c. Ass-Sin. Yang dipimpin oleh Syekh Sinan.
8. Mengatasi segala pemberontakan yang terjadi yang dari luar yaitu:
1. Tentara Salib, mereka adalah orang-orang kristen Franka. Kkuasaan Salahuddin
Yusuf semakin besar dan mereka khawatir dan merasa terancam, untuk itu
mereka minta bantuan Perancis, Inggris, Jerman, Byzantium, dan paus untuk
mengambil kembali daerah-daerah kekuasaan yang telah diambil Salahuddin.
Perang salib berlangsung dari tahun 1096-1291 M terbagi ke dalam tiga periode,
yaitu:
a. Periode pertama berlangsung tahun 1096 -1144 M disebut periode
penaklukan wilayah-wilayah Islam oleh pihak tentara salib
b. Periode kedua berlangsung tahun 1144 – 1192 M disebut periode reaksi
umat Islam
c. Periode ketiga berlangsung tahun 1193 – 1291 M disebut periode perang
saudara atau periode kehancuran dalam pasukan salib.
2. Pertempuran Shafuriyah
Pada tahun 583 H/1187 M pasukan Salib di bawah pimpinan panglima
Arnoth menyerang rombongan haji Mesir yang berangkat Hijaz. Mereka
membunuh dan merampas harta yang dibawa rombongan haji tersebut.
Salahuddin marah, ia menggalang kekuatan dan menyeruh jihad kepada
penduduk Syam dan Mesir untuk membalas dengan menyerang tentara Salib
3. Pertempuran Hitthin
Kemenangan tentara Salahuddin di pertempuran Shafuriyah menambanh
semangat mereka untuk terus melakukan pengejaran terhadap tentara Salib.
Salah satu kemenangan penting kaum Muslimin adalah dalam pertempuran
Hitthin yang terjadi pada tahun 583 H bertepatan dengan bulan Juli 1187 M.
4. Pembebasan Al-Quds (Maitul Maqdis)
Setelah kaum Muslimin memperoleh kemenangan besar di Shafuriyah dan
Hitthin, mereka dengan mudah dapat memasuki dan membebaskan kota-kota
dan benteng-benteng kaum Salib. Baitul Maqdis dikepung selama satu minggu.
Pasukan Salib menyerah dan melepas kekuasaan atas tempat suci kedua umat
Islam. Peristiwa itu terjadi pada hari juma`t tanggal 27 Rajab 583 h/1178 m
bertepatan dengan malam Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw. Kaum Muslim
dapat kembali memasuki masjid Al-Aqsa dengan rasa syukur ke hadirat Allah
SWT.
Walaupun Baitul Maqdis telah kembali kepangkuan kaum Muslimin,
Salahuddin tetap menjamin kehidupan, kehormatan, harta benda mereka tetap
dilindungi.

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X)
pada huruf A, B, C, atau D!

1. Panglima Syiria yang diutus ke Mesir untuk membebaskan wilayah tersebut


dari serangan tentara salib adalah....
a. Nuruddin Zangi b. Imaduddin zangi
c. Asaduddin Syirkuh d. Salahuddin Al-Ayyubi
2. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi lahir pada tahun....
a. 1138 -1193 M b. 1138 -1193 M
c. 1145 -1218 M d. 1218 – 1234 M
3. Khalifah Abbasiyah memberi Salahuddin gelar dengan….
a. Syaifullah b. Al-Malk An Nasir As-Sultan
c. Al Muiz Al Mu`minin d. Al Malikus Shaleh
4. Tujuan Salahuddin meluaskan daerah kekuasaan Ayyubiyah ke wilayah lain
adalah......
a. Memperoleh harta Ziyah (upeti) b. Menyaingi Daulah Abbasiyah
c. Menjadi raja d. Membangun koalikasi umat
Islam
5. Perang salib adalah....
a. Umat Islam dan Kristen b. Fatimiyah dengankaum salib
c. Iksidiyah dan kaum salib d. Abbasiyah dengan Fatimiyah
6. Perang salib kedua berlangsung pada tahun....
a. 1096 -1144 M b. 1144-1192 M
c. 1192 -1921 M d. 1193 -1992
7. Perang Shafuriyah adalah perang antara.....
a. Imanuddin dengan tentara Salib b. Bangsa Yunani dengan Salib
c. Imanuddin Zangi dengan Salahuddin d. Salahuddin dengan tentara
Salib
8. Kemenangan Salahuddin yang paling penting dalam memerangi tentara Salib
adalah....
a. Perang Shafuriyah b. Pembebasan Baitul Maqdis
c. pembebasan Nuban d. Pembebasan Antokia
B. ESSAY
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat
1. Jelaskan 3 usaha Salahuddin untuk memajukan pemerintahannya !
2. Tuliskan peperangan yang di hadapi oleh Salahuddin !
3. Simpulkan pemerontakan yang terjadi yang disebabkan dari kalangan sendiri !
4. Tuliskan 4 kesultanan Ayyubiyah
BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : 3.3. Memahami semangat juang para penguasa Dinasti Al-Ayyubiyah yang
terkenal (salahuddin al-ayyubi, Al-Adil, dan Al-Kamil)

1. Khalifah-khalifah Al-Adil Saifuddin (596-615 H/1200-1218 M)


Al-Adil adalah saudara Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi. Al-Adil memiliki nama lengkap Al
Malik Al-Adil Saifuddin Abu Bakar bin Ayyub. Dari nama Saifuddin ini tentara salib memberinya
julukan Saphadin. Ia adalah putra Najmuddin bin Ayyub dan merupakan saudara muda Salahuddin.
Prestasinya ialah ketika ia diangkat sebagai pemimpin pasukan saat mengikuti ekspedisi militer
pamannya Syirkuh ke Mesir tahun 1168-1169 M. Setelah kematian Nuruddin Zangi tahun 1174 M
ia memerintah di Mesir atas nama saudaranya, Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi.Untuk membantu
usaha Salahuddin menguasai Syria dan menghadapi pasukan Salib antara tahun 1175-1183 M. Pada
tahun 1176 M, ia memadamkan pemerontakan orang-orang kristen Koptik di kota Qift Mesir.
Setelah itu ia memerintah di Aleppo sebagai gubenur antara tahun 1183-1186 M. Tidak lama
kemudian ia kembali ke Mesir untuk menghadapi pasukan Salib pada tahun 1186-1192 M, ia
menjadi gubenur di wilayah utara Mesir. Setelah kematian Salahuddin pada bulan Maret tahun 1193
M, ia menghadapi pemberontakan Izzuddin di Mosul, kemudian ia juga menentukan siapa yang
berhak mengantikan salahuddin ketika terjadi perselisihan di antara anak-anak Salahuddin ( al-aziz
atau al-Afdal ).
Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi yang berbakat dan
efektif. Ia mampu menyediakan kebutuhan meliter yang dibutuhkan oleh Salahuddin dalam setiap
peperangan besar. Al-Adil mempunyai peranan yang sangat besar bagi Dinasti Al-Ayyubiyah dalam
mempertahankan eksitensinya.
Usaha-Usaha khalifah Al-Adil
1. Tahun 1168-1169 M, mengikuti Syirkuh (pamannya) melakukan ekspansi militer ke Mesir
2. Tahun 1174 M, menguasai Mesir atas nama Salahuddin yang saat itu mengembangakan
pemerintahan di Damaskus
3. Tahun 1169 M dapat memadamkan pemerontakan orang0orang Kristen Koptik di wilayah Qift,
Mesir.
4. Tahun 1186-1195 M, kembali ke Mesir untuk memerangi pasukan salib
5. Tahun 1192-1193 M menjadi gubenur di wilayah utara Mesir
6. Tahun1193 M menghadapi pemberontakan Izzuddin di Mosul
7. Menjadi gubenurSyiria (sekarang Suriah) dengan ibu kota Damaskus (Damsyik/ Syam)
8. Menjadi Sultan di Damaskus
2). Khalifah Al-Kamil (1218-1238M)
Al-Kamil memiliki nama lengkap Al-Malik Al-Kamil Nasiruddin Abu Al-Ma`ali Muhammad. Al-
Kamil adalah saudara Al-Adil, saudara muda dari Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi. Al Kamil dipuja-
puja karena telah berhasil dua kali mengalahkan tentara Salib, akan tetapi ia juga dicaci maki karena
menyerahkan kembali kota Yerusalem kepada orang-orang kristen. Pada tahun 1218M, Al-Kamil
memimpin pertahanan dalam menghadapi pasukan salib yang ingin mengepung kota Dimyat
(Damietta) dan kemudian menjadi sultan sepeninggal ayahnya. Al-Kamil gagal mempertahankan
Dimyat pada bulan November 1219 M, ia hampir kehilanggan tahtanya karena konspirasi kaum
kristen Koptik. Al-Kamil kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konspirasi itu. Akhirnya
konspirasi itu berhasil dipadamkan oeh saudaranya yang bernama Al Mu`azzam yang menjabat
sebagai gubenur Suriah.Tersebarnya wabah penyakit dan kelaparan akaibat banjir sungai Nil
mengakibatkan Al Kamil gagal mempertahan Dimyat pada bulan November 1219 M. Pada tahun
1219 M Al-Kamil hampir kehilangan tahta karena persekongkolan kaum Kristen Koptik. Ia
mengunsi ke Yaman untuk menghadapi komplotan tersebut. Persekongkolan itu dapat dipadamkan
bersama saudarahnya Al-Mu`azzam yang menjabat sebagai gubenur Suriah.
Pada bulan Februari 1229 M, Al-Kamil menyepakati senjata selama 10 tahun dengan Frederik II,
yang bersisi antara lain:
1. Ia mengembalikan Yerusalem dan kota-kota sucinya kepada pasukan Salib
2. Kaum muslimin dan Yahudi dilarang memasuki kota itu kecuali di sekitar Mesjid al-Aqsa dan
Masjid Umar.
Usaha-usaha Al-Kamil
1. Menjadi Sultan Dinasti Ayyubiyah pada tahun 1218 M, mengganti al-Adil yang meninggal
2. Tahun 1219 M, kota Dimyat jatuh ke tangan orang-orang Kristen
3. Al-Kamil telah beberapa kali menawarkan perdamaian dengan pasukan Salib berupa perjanjian
damai, tapi dengan imbalan mengembalikan yerussalem kepada pasuka Salib.
4. Membangun kembali tembok di yerussalem yang dirobohkan oleh Al-Mu`azzam saudaranya
sendiri.
5. Mengembalikan salib asli yang dulu terpasang di Kubah baitul Maqdis kepada orang Kristen.

b. Aktifitsku

No. Masalah Hasil jawaban


1. Apa usaha yang dilakukan oleh Al-Adil
2. Mengapa kita perlu mengetahui para khalifah dinasti Al-
Ayyubiyah
3. Apa saja usaha Al-Kamil sebagai khalifah
4. Kenapa Al-Kamil pernah di caci maki oleh masyarakat

5. Bagaimana Al-Kamil mengembalikan kepercayaan masyarakat

6. Siapa Al-Adil

c. Pemahamanku

No Masalah Jawaban
1 Mengapa kita perlu mengetahui sejarah berdirinya Dinasti
Ayyubiyah
2 Bagaimana sifat-sifat kepemimpinan para khalifah Dinasti
Ayyubiayh
3 Bagaimana peran para khalifah dalam membangun peradaban
Islam sampai kepada puncak kejayaanntya
4 Apa teladan yang dapat kamu tangkap dari kehidupan dan
kepemimpinan para khalifah Dinasti Ayyubiyah
5 Apa contoh dalam kehidupan sehari-harimu yang menunjukkan
sikap kepemimpinan yang baik
BAHAN AJAR

Kompetensi Dasar : 3.3. Memahami semangat juang para penguasa Dinasti Al-Ayyubiyah yang
terkenal (salahuddin al-ayyubi, Al-Adil, dan Al-Kamil)
Indikator : 3.3.3. Biografi khalifah Al-Adil dan khalifah Al-Kamil
3.3.4. Usaha-usaha khalifah Al-Adil dan khalifah Al-Kamil

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah terlaksananya proses belajar mengajar peserta didik dapat:


3.3.3. Biografi khalifah Al-Adil dan khalifah Al-Kamil
3.3.4. Usaha-usaha khalifah Al-Adil dan khalifah Al-Kamil

B. Materi Pembelajaran

Wawasanku

1. Khalifah-khalifah Al-Adil Saifuddin (596-615 H/1200-1218 M)


Al-Adil adalah saudara Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi. Al-Adil memiliki nama
lengkap Al Malik Al-Adil Saifuddin Abu Bakar bin Ayyub. Dari nama Saifuddin ini tentara
salib memberinya julukan Saphadin. Ia adalah putra 8najmuddin Ayyub dan merupakan
saudara muda Salahuddin. Prestasinya ialah ketika ia diangkat sebagai pemimpin pasukan
saat mengikuti ekspedisi militer pamannya Syirkuh ke Mesir tahun 1168-1169 M. Setelah
kematian Nuruddin Zangi tahun 1174 M ia memerintah di Mesir atas nama saudaranya,
Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi.Untuk membantu usaha Salahuddin menguasai Syria dan
menghadapi pasukan Salib antara tahun 1175-1183 M. Pada tahun 1176 M, ia memadamkan
pemerontakan orang-orang kristen Koptik di kota Qift Mesir. Setelah itu ia memerintah di
Aleppo sebagai gubenur antara tahun 1183-1186 M. Tidak lama kemudian ia kembali ke
Mesir untuk menghadapi pasukan Salib pada tahun 1186-1192 M, ia menjadi gubenur di
wilayah utara Mesir. Setelah kematian Salahuddin pada bulan Maret tahun 1193 M, ia
menghadapi pemberontakan Izzuddin di Mosul, kemudian ia juga menentukan siapa yang
berhak mengantikan salahuddin ketika terjadi perselisihan di antara anak-anak Salahuddin
( al-aziz atau al-Afdal ).
Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi yang
berbakat dan efektif. Ia mampu menyediakan kebutuhan meliter yang dibutuhkan oleh
Salahuddin dalam setiap peperangan besar. Al-Adil mempunyai peranan yang sangat besar
bagi Dinasti Al-Ayyubiyah dalam mempertahankan eksitensinya.
Usaha-Usaha khalifah Al-Adil
1. Tahun 1168-1169 M, mengikuti Syirkuh (pamannya) melakukan ekspansi militer ke Mesir
2. Tahun 1174 M, menguasai Mesir atas nama Salahuddin yang saat itu mengembangakan
pemerintahan di Damaskus
3. Tahun 1169 M dapat memadamkan pemerontakan orang0orang Kristen Koptik di wilayah
Qift, Mesir.
4. Tahun 1186-1195 M, kembali ke Mesir untuk memerangi pasukan salib
5. Tahun 1192-1193 M menjadi gubenur di wilayah utara Mesir
6. Tahun1193 M menghadapi pemberontakan Izzuddin di Mosul
7. Menjadi gubenurSyiria (sekarang Suriah) dengan ibu kota Damaskus (Damsyik/ Syam)
8. Menjadi Sultan di Damaskus
2). Khalifah Al-Kamil (1218-1238M)
Al-Kamil memiliki nama lengkap Al-Malik Al-Kamil Nasiruddin Abu Al-Ma`ali
Muhammad. Al-Kamil adalah saudara Al-Adil, saudara muda dari Shalahuddin Yusuf Al-
Ayyubi. Al Kamil dipuja-puja karena telah berhasil dua kali mengalahkan tentara Salib,
akan tetapi ia juga dicaci maki karena menyerahkan kembali kota Yerusalem kepada orang-
orang kristen. Pada tahun 1218M, Al-Kamil memimpin pertahanan dalam menghadapi
pasukan salib yang ingin mengepung kota Dimyat (Damietta) dan kemudian menjadi sultan
sepeninggal ayahnya. Al-Kamil gagal mempertahankan Dimyat pada bulan November 1219
M, ia hampir kehilanggan tahtanya karena konspirasi kaum kristen Koptik. Al-Kamil
kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konspirasi itu. Akhirnya konspirasi itu
berhasil dipadamkan oeh saudaranya yang bernama Al Mu`azzam yang menjabat sebagai
gubenur Suriah.Tersebarnya wabah penyakit dan kelaparan akaibat banjir sungai Nil
mengakibatkan Al Kamil gagal mempertahan Dimyat pada bulan November 1219 M. Pada
tahun 1219 M Al-Kamil hampir kehilangan tahta karena persekongkolan kaum Kristen
Koptik. Ia mengunsi ke Yaman untuk menghadapi komplotan tersebut. Persekongkolan itu
dapat dipadamkan bersama saudarahnya Al-Mu`azzam yang menjabat sebagai gubenur
Suriah.
Pada bulan Februari 1229 M, Al-Kamil menyepakati senjata selama 10 tahun dengan
Frederik II, yang bersisi antara lain:
3. Ia mengembalikan Yerusalem dan kota-kota sucinya kepada pasukan Salib
4. Kaum muslimin dan Yahudi dilarang memasuki kota itu kecuali di sekitar Mesjid al-Aqsa
dan Masjid Umar.
Usaha-usaha Al-Kamil
6. Menjadi Sultan Dinasti Ayyubiyah pada tahun 1218 M, mengganti al-Adil yang
meninggal
7. Tahun 1219 M, kota Dimyat jatuh ke tangan orang-orang Kristen
8. Al-Kamil telah beberapa kali menawarkan perdamaian dengan pasukan Salib berupa
perjanjian damai, tapi dengan imbalan mengembalikan yerussalem kepada pasuka Salib.
9. Membangun kembali tembok di yerussalem yang dirobohkan oleh Al-Mu`azzam
saudaranya sendiri.
10. Mengembalikan salib asli yang dulu terpasang di Kubah baitul Maqdis kepada orang
Kristen.

Uji Kompetensi

a.
P Pertanyaanku

No. Tentang Pertanyaan Jawaban


1 Apa
2 Bagaimana cara
3 Bagaimana pengaruh
4 Siapa
5 Kapan

b. Aktifitasku

No. Masalah Hasil jawaban


1. Apa usaha yang dilakukan oleh Al-Adil
2. Mengapa kita perlu mengetahui para khalifah dinasti Al-
Ayyubiyah
3. Apa saja usaha Al-Kamil sebagai khalifah

4. Kenapa Al-Kamil pernah di caci maki oleh masyarakat

5. Bagaimana Al-Kamil mengembalikan kepercayaan masyarakat

6. Siapa Al-Adil

c. Pemahamanku

No Masalah Jawaban
1 Mengapa kita perlu mengetahui sejarah berdirinya Dinasti
Ayyubiyah
2 Bagaimana sifat-sifat kepemimpinan para khalifah Dinasti
Ayyubiayh
3 Bagaimana peran para khalifah dalam membangun peradaban
Islam sampai kepada puncak kejayaanntya
4 Apa teladan yang dapat kamu tangkap dari kehidupan dan
kepemimpinan para khalifah Dinasti Ayyubiyah
5 Apa contoh dalam kehidupan sehari-harimu yang menunjukkan
sikap kepemimpinan yang baik

Anda mungkin juga menyukai