RTBL Industri Dan Pergudangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan (RTBL) Kota Kupang


Kegiatan Penyusunan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
(RTBL) kawasan strategis Industri dan Pergudangan di Kelurahan
Alak

I. URAIAN PENDAHULUAN

1 Latar belakang Perkembangan suatu kota besar yang sekaligus berfungsi sebagai
Ibukota Propinsi dan masyarakat penghuninya merupakan
simbiosis yang saling terkait dan saling mempengaruhi.
Perubahan, perkembangan, dan pertumbuhan kota menuntut
penyediaan ruang, sarana dan prasarana baru sehingga sebagai
implikasinya terjadi perubahan dan pertumbuhan bangunan serta
sarana dan prasarananya. Perkembangan tersebut harus
diupayakan diarahkan untuk dapat melayani kebutuhan maupun
aktifitas dari masyarakat kota.
Pedoman sebagai landasan arah perkembangan suatu kawasan
kota menjadi penting karena pertumbuhan dan perkembangan
kota mempunyai dimensi yang sangat luas, kompleks,
menyeluruh dan merupakan proses yang berkesinambungan.
Oleh karena itu, perencanaan tata bangunan dan lingkungan telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam sistem
manajemen pembangunan perkotaan. Untuk pemanfaatan ruang
kota yang terkendali, rencana tata ruang harus diikuti dengan tata
bangunan karena ruang kota tidak dapat hanya berpedoman pada
panduan yang sifatnya dua dimensional tetapi memerlukan pula
panduan wujud bangunan dan lingkungan yang bersifat tiga
dimensional.
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) akan
memberikan arahan arsitektural pada rencana teknis bangunan
yang dibangun pada kawasan tertentu. Dengan arahan tersebut,
konsultan perencana/arsitek akan mempunyai gambaran
kebijaksanaan pembangunan fisik yang menyangkut kepentingan
umum sekaligus jatidiri kawasan yang ingin dicapai, sehingga
bangunan dan lingkungan yang dirancang akan dapat memberikan
kontribusi positif terhadap kawasan yang lebih luas.
Salah satu sistem ruang kota di Kupang yang perlu mendapat
perhatian dan penataan yang serius adalah kawasan strategis
Industri dan Pergudangan di Kelurahan Alak. Kawasan ini
merupakan kawasan strategis ekonomi kota Kupang berdasarkan
perda No 11 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Kupang. Kondisi
lingkungan disekitar kawasan pada saat ini cenderung tumbuh
secara tidak teratur dan sporadis seiring dengan perkembangan
pembangunan fisik di dalam kawasan yang pesat. Perlu adanya
antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya penurunan kualitas
lingkungan. Apabila hal ini tidak diantisipasi dengan segera
melalui pengendalian yang intensif, maka dikhawatirkan akan
terjadi ketidakteraturan pada fungsi dan peran ruang kawasan
dikemudian hari.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut dan sebagai langkah
awal dari proses pengendalian pengembangan dan pemanfaatan
ruang di sekitar kawasan maka perlu dilakukan penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) di kawasan
strategis Industri dan Pergudangan di Kelurahan Alak

2 Maksud dan Pelaksanaan pekerjaan ini dimaksudkan Sebagai panduan umum


Tujuan yang menyeluruh dan memiliki kepastian hukum tentang
perencanaan tata bangunan dan lingkungan dari suatu kawasan
strategis Industri dan Pergudangan di Kelurahan Alak.
Tujuan pekerjaan penyusunan RTBL ini adalah :
1 Sebagai arahan bagi pengendali pembangunan dalam
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk
kawasan strategis Industri dan Pergudangan di Kelurahan
Alak yang dapat memenuhi kriteria perencanaan tata
bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan.
2 Sebagai pedoman bagi masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan di kawasan strategis Industri dan Pergudangan
di Kelurahan Alak.

3 Sasaran 1 Memberikan arahan dan panduan penataan bangunan di


kawasan.
2 Memberikan pedoman penataan dan pelestarian bangunan
cagar budaya di kawasan.
3 Melengkapi Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota.
4 Melengkapi Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung.
5 Mengendalikan pertumbuhan fisik kawasan strategis Industri
dan Pergudangan di Kelurahan Alak.

4 Lokasi Ruang lingkup wilayah adalah kawasan strategis Industri dan


pekerjaan Pergudangan di Kelurahan Alak

5 Sumber Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp.


Pendanaan 700.000.000,00 (Tujuh ratus juta sembilan ratus delapan puluh
ribu rupiah), termasuk PPN dibiayai dari DIPA Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Kupang.

6 Organisasi Penanggungjawab dan pelaksana Penyusunan Masterplan RTH


Pelaksana Kota Kupang adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Kupang

II. DATA PENUNJANG

7 Data dasar Beberapa data dasar yang dapat dijadikan bahan kajian antara
lain:
1 Peta Administrasi Kota Kupang;
2 Peta RTRW Kota Kupang;
3 studi/kegiatan yang terkait.

8 Studi/Kegiatan Studi/kegiatan yang ditinjau adalah Studi/kegiatan yang terkait


terdahulu dengan kawasan RTBL Kota Kupang

9 Referensi 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan


Hukum Permukiman;
2 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar
Budaya;
3 Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang;
4 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan
Hidup;
5 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
6 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang
7 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman;
8 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung;

10 Standar Teknis Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007


Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan
Lingkungan

III. LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan dan rincian tugas dari pekerjaan Penyusunan
11 Lingkup
RTBL kawasan strategis Industri dan Pergudangan di Kelurahan
kegiatan
Alak mencakup :
1 Program Bangunan dan Lingkungan, disusun melalui :
a. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan Merupakan
proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, memetakan
dan mengapresiasi konteks lingkungan dan nilai lokal dari
kawasan perencanaan dan wilayah sekitarnya. Komponen
analisis meliputi :
1) sosial kependudukan
2) prospek pertumbuhan ekonomi
3) daya dukung fisik & lingkungan
4) aspek legal konsolidasi lahan
5) daya dukung prasarana & fasilitas
6) kajian aspek historis kawasan
b. Analisis Pengembangan Pembangunan Berbasis Peran
Masyarakat Pembangunan berbasis peran masyarakat
(community-based development) adalah pembangunan
dengan orientasi yang optimal pada pendayagunaan
masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung,
masyarakat diberikan kesempatan aktif beraspirasi dan
berkontribusi untuk merumuskan program-program
bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan tingkat
kebutuhannya. Proses penyusunan Dokumen RTBL harus
melibatkan peran aktif masyarakat dalam setiap tahap
kegiatan dengan menggunankan prinsip :
1) kesepakatan & hasil kerjasama
2) sesuai aspirasi publik
3) kejelasan tanggung jawab
4) kesempatan yang sama.
Berdasarkan data Analisis kawasan & wilayah
perencanaan dengan Analisis pengembangan
pembangunan berbasis peran masyarakat akan
menghasilkan Visi Pembangunan yang akan menjadi
Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) yang memuat Komponen Dasar
Perancangan, yang berisi :
1) Visi pembangunan
2) Konsep perancangan struktur tata bangunan &
lingkungan
3) Konsep komponen perancangan kawasan
4) Blok-blok pengembangan kawasan & program
penanganan
2 Rencana Umum dan Panduan Rancangan, yang terdiri dari :
a. Rencana Umum Merupakan ketentuan-ketentuan
rancangan tata bangunan dan lingkungan yang bersifat
umum dalam mewujudkan lingkungan/kawasan
perencanaan yang layak huni, berjati diri, produktif, dan
berkelanjutan. Isi dari Rencana Umum antara lain :
1) Peruntukan lahan makro dan mikro
2) Rencana perpetakan
3) Rencana tapak
4) Rencana sistem pergerakan, rencana aksesibilitas
lingkungan
5) Ruang terbuka hijau
6) Rencana wujud visual/arsitektur bangunan gedung
7) Rencana prasarana dan sarana lingkungan
Sedangkan untuk Komponen Rancangan didalamnya
mencakup antara lain :
1) Struktur peruntukan lahan
2) Intensitas pemanfaatan lahan
3) Tata bangunan
4) Sistem sirkulasi & jalur penghubung
5) Sistem ruang terbuka & tata hijau
6) Tata kualitas lingkungan
7) Sistem prasarana & utilitas lingkungan
b. Panduan Rancangan Panduan Rancangan merupakan
penjelasan lebih rinci atas Rencana Umum yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam bentuk penjabaran materi
utama melalui pengembangan komponen rancangan
kawasan pada bangunan, kelompok bangunan, elemen
prasarana kawasan, kavling dan blok, termasuk panduan
ketentuan detail visual kualitas minimal tata bangunan dan
lingkungan.
Panduan Rancangan memuat antara lain :
1) Ketentuan dasar implementasi rancangan
2) Prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan,
yang berisi panduan rancangan tiap blok
pengembangan dan simulasi rancangan tiga
dimensional
3 Rencana Investasi
a. Rencana investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL
yang memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku
kepentingan dalam proses pengendalian investasi dan
pembiayaan dalam penataan lingkungan/kawasan.
b. Rencana ini merupakan rujukan bagi para pemangku
kepentingan untukmenghitung kelayakan investasi dan
pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung tolok
ukur keberhasilan investasi, sehingga tercapai
kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan.
c. Rencana ini menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-
masing pemangku kepentingan dalam pengendalian
pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam
suatu sistem wilayah yang disepakati bersama, sehingga
dapat tercapai kerjasama untuk mengurangi berbagai
konflik kepentingan dalam investasi/pembiayaan.
d. Rencana investasi juga mengatur upaya percepatan
penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan
prasarana/sarana lingkungan/kawasan. Rencana investasi
mencakup antara lain :
1) Skenario strategi rencana investasi
2) Pola kerjasama operasional investasi (BOT, BOOT,
BOO)
4 Ketentuan Pengendalian Rencana, yang berisi :
a. Strategi pengendalian rencana, memuat : 1). Aspek-aspek
Pengendalian :
1) Ketentuan administratif untuk mengendalikan
pelaksanaan seluruh rencana dan program serta
kelembagaan yang diperlukan pemerintah daerah
dalam rangka mendorong pelaksanaan materi RTBL
agar terlaksana secara efektif termasuk melalui
mekanisme perizinan (terutama IMB = Izin
Mendirikan Bangunan).
2) Arahan yang bersifat mengantisipasi terjadinya
perubahan pada tahap pelaksanaan, yang disebabkan
oleh berbagai hal, tetapi masih dapat memenuhi
persyaratan daya dukung dan daya tampung lahan,
kapasitas prasarana lingkungan binaan, masih sejalan
dengan rencana dan program penataan kota, serta
masih dapat menampung aspirasi masyarakat.
Strategi Pengendalian :
1) Strategi pengendalian rencana diatur dengan Rencana
Kelembagaan, yang mencantumkan organisasi
pelaksana, SDM yang terlibat dan aturan tata laksana
kelembagaannya.
2) Untuk pengelolaan pelaksanaan RTBL dapat disiapkan
suatu organisasi pelaksana tersendiri, dengan
menggambarkan pola koordinasi, alur dan pola
pertanggungjawaban, serta proses lainnya.
b. Arahan pengendalian rencana
1) Penetapan rencana dan indikasi program pelaksanaan
dan pengendalian pelaksanaan, termasuk kesepakatan
wewenang dan kelembagaan.
2) Penetapan paket kegiatan pelaksanaan dan
pengendalian jangka menengah.
3) Penyiapan pelibatan dan pemasaran paket
pembangunan untuk setiap pemangku kepentingan.
4) Identifikasi dan penyesuaian aspek fisik, sosial, dan
ekonomi terhadap kepentingan dan tanggung jawab
para pemangku kepentingan
5) Penetapan persyaratan teknis masing-masing aspek
(fisik, sosial dan ekonomi), perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian di lapangan.
5 Pedoman Pengendalian Pelaksanaan, yang berisi :
a. Pengendalian pelaksanaan, mencakup :
1) Aspek-aspek Pengendalian
a) Penetapan alat-alat dan prosedur pengendalian
pelaksanaan, seperti dalam mekanisme perizinan
IMB,review tim ahli bangunan gedung (TABG),
dan penerapan insentif/disinsentif;
b) Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan materi
teknis dokumen RTBL;
c) Evaluasi pelaksanaan peran para pemangku
kepentingan sesuai kesepakatan dalam penataan
bangunan dan lingkungan, baik pemerintah
daerah, dunia usaha, masyarakat, maupun
Pemerintah;
d) Pengawasan teknis atas pelaksanaan sistem
perizinan dan pelaksanaan kegiatan
pembangunan di lokasi penataan;
e) Penerapan mekanisme sanksi dalam
penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan
peraturan perundangan-undangan
2) Kriteria dan Pertimbangan Pengendalian:
a) Memperhatikan kepentingan publik;
b) Mempertimbangkan keragaman pemangku
kepentingan yang dapat memiliki kepentingan
berbeda;
c) Mempertimbangkan pendayagunaan SDM dan
sumber daya alam (ekonomi, sosial budaya dan
lingkungan) lokal, seperti masyarakat setempat
beserta kegiatan sosial-budayanya.
b. Arahan pengelolaan kawasan, mencakup :
1) Tujuan Pengelolaan Kawasan Untuk dapat
melaksanakan kegiatan estate management dengan
efektif dan terencana, suatu lingkungan perlu membuat
suatu piranti atau alat berupa dokumen tertulis yang
melindungi dan memelihara berbagai aset dari
lingkungan yang bersangkutan sebagai penjabaran dari
berbagai kepentingan pemakai, pemilik, atau pun
pihak-pihak lain yang mempunyai hak milik, hak sewa
atau hak pakai di lingkungan tersebut. Pedoman
Pengelolaan Kawasan merupakan piranti pengelolaan
yang berisi kewajiban, hak, wewenang, kelembagaan
serta mekanisme dari pengendalian dan pengelolaan
terhadap berbagai keinginan pemangku kepentingan,
yang bersifat menerus dan berkelanjutan
2) Lingkup Pengelolaan Pengelolaan kawasan mencakup
kegiatan pemeliharaan atas investasi fisik yang telah
terbangun beserta segala aspek nonfisik yang
diwadahinya, kegiatan penjaminan, pengelolaan
operasional, pemanfaatan, rehabilitasi/pembaharuan,
serta pelayanan dari aset properti
lingkungan/kawasan.
3) Aset Properti yang Dikelola Jenis aset properti yang
dikelola dapat berupa sumber daya alam, bangunan
fisik, lahan, lansekap dan tata hijau, aset pelestarian
budaya dan sejarah serta infrastruktur kawasan, baik
yang merupakan aset bersama dengan kepemilikan
publik setempat, atau pun aset properti pribadi yang
harus dikontrol pemanfaatan dan perkembangannya
sesuai dengan RTBL yang disepakati.
4) Pelaku Pengelolaan
a) Wewenang atas pelaksanaan pengelolaan
kawasan dilakukan oleh Pihak Pengelola
Kawasan yang anggota dan programnya disusun
sesuai kesepakatan antara masyarakat (pemilik
lahan/bangunan), swasta
(pengembang/investor/penyewa), pemerintah
daerah dan pelaku pembangunan lain, termasuk
pengguna/pemakai/penyewa dari luar kawasan.
b) Pihak pengelola kawasan berfungsi sebagai
lembaga perantara/ penghubung dan lembaga
perwakilan di antara berbagai pelaku yang
berkepentingan dalam pengelolaan aset properti.
c) Pihak pengelola merumuskan program
pengelolaan yang dirangkum dari berbagai
kepentingan beragam pelaku.
d) Pada kasus pengelolaan dengan kompleksitas
tinggi, pihak pengelola diizinkan untuk
mendelegasikan atau mengontrakkannya secara
profesional kepada suatu lembaga/pihak lain
secara kompetitif sesuai peraturan perundang-
undangan
5) Aspek-aspek Pengelolaan
a) Kepentingan pengelolaan yang mengikat semua
pihak dengan suatu peraturan yang saling
menguntungkan, termasuk juga mengikat dan
menguntungkan lembaga penerusnya, pengguna
pewarisnya, atau yang diberi kuasa.
b) Kepentingan agar semua persil yang berada dalam
lingkungan binaan yang ditata tersebut dapat
digunakan, dikelola dan dipelihara sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang dimuat pada pedoman
pengelolaan kawasan.
c) Kepentingan pemberlakuan peraturan bagi
seluruh persil yang ditujukan untuk meningkatkan
dan melindungi nilai, daya tarik, dan daya guna
pakai dari seluruh fungsi yang ada untuk
kepentingan bersama.
d) Kepentingan perencanaan aset eksisting yang
harus mendukung kebutuhan pelayanan
lingkungan setempat.
e) Pertimbangan lain seperti umur bangunan atau
aset properti dan risiko investasi yang harus
dipertimbangkan sejak tahap perancangan
kawasan.
f) Kepentingan pengendalian yang dikaitkan dengan
pola kerjasama yang berlaku, seperti pola BOT,
BOO, dan sebagainya.
6 Sistematika Pedoman Pengelolaan Sistematika Pedoman
Pengelolaan antara lain sebagai berikut:
a. PERATURAN UMUM: Peraturan Operasional
Penggunaan, Pemanfaatan dan Penjaminan
1) Penjaminan atas hak tanah dan hak pakai
2) Hak dan kewajiban berbagai pelaku
3) Penggunaan yang diizinkan dan yang terlarang
4) Pemeliharaan kondisi properti
5) Pengelolaan dan penataan lansekap, ruang terbuka,
dan fasilitas umum/fasilitas sosial
6) Pembangunan tanpa izin (pembangunan liar)
7) Pemeliharaan ruang terbuka dan fasilitas umum
lingkungan
8) Pembiayaan pemeliharaan dan perbaikan
9) Penegakan hukum (law enforcement) pengelolaan
b. PERATURAN KHUSUS PENGGUNAAN DAN
PEMANFAATAN: Peraturan Penggunaan dan
Pemanfaatan Kaveling dan Ruang Publik
1) Koordinasi persetujuan dan persyaratan penggunaan
2) Manajemen gangguan
3) Manajemen aksesibilitas umum
4) Kebersihan dan pembuangan sampah/limbah
5) Pengelolaan utilitas dan fasilitas
c. PERATURAN KHUSUS PENGELOLAAN DAN
PERAWATAN: Peraturan Pengelolaan dan Perawatan
Kaveling dan Ruang Publik
1) Pengelolaan, penggunaan dan perawatan kaveling dan
ruang publik
2) Koordinasi kegiatan yang diwadahi
3) Pengelolaan kaki lima
4) Pengelolaan sirkulasi pejalan kaki, transportasi, dan
sistem parkir
5) Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara, dan
hama)
6) Manajemen teguran/sanksi/denda dan
bonus/insentif/disinsentif/imbalan
d. PERATURAN KHUSUS PELAYANAN
LINGKUNGAN: Peraturan Pelayanan Lingkungan
1) Koordinasi layanan kegiatan yang diwadahi
2) Pengelolaan dan layanan kaki lima
3) Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara, dan
hama)
4) Pengelolaan layanan kebersihan dan pembuangan
5) Koordinasi layanan keamanan dan keselamatan
6) Manajemen pelaksanaanperaturan layanan fasilitas
umum
7) Manajemen teguran/sanksi/denda dan
bonus/insentif/disinsentif/imbalan
e. PERATURAN KHUSUS PEMBAHARUAN/
PERBAIKAN: Peraturan Pembaharuan Aset
1) Koordinasi pembaharuan/ perbaikan
2) Manajemen risiko dan nilai aset terhadap kebutuhan
3) Manajemen pembaharuan
4) Perubahan/penambahan dan renovasi/perbaikan
5) Manajemen insentif/disinsentif/imbalan dalam
pembaharuan/perbaikan aset
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
12 Keluaran
1 Laporan Pendahuluan Berisi rencana kegiatan yang dilengkapi
dengan jadwal pelaksanaan (time schedule), personil
pelaksana, peralatan yang digunakan, dan gambaran umum
mengenai daerah kajian dan pekerjaan yang akan dilakukan
dibuat sebanyak 12 (Dua belas) eksemplar, dengan kertas
HVS ukuran A4.
2 Laporan Antara Berisi Data dan Analisis, serta Draft Buku
Panduan Rancangan Kawasan (Urban Design Guideline)
dibuat sebanyak 12 (Dua belas) eksemplar, dengan kertas
HVS ukuran folio A4.
3 Laporan Akhir Berisi Panduan Rancangan Kawasan (Urban
Design Guideline)
4 Executive Summary dan CD data dibuat sebanyak 12 (Dua
belas) eksemplar, dengan kertas HVS ukuran A4
5 Draft peraturan wailkota

13 Peralatan, Dalam pelaksanaan pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi RTBL


Material, dan Kota Kupang, penyedia jasa konsultansi yang mengerjakan
Fasilitas pekerjaan ini menyediakan peralatan dan fasilitas, diantaranya:
Penyediaan Jasa 1 Alat Ukur.
2 Komputer dan kelengkapannya.
3 Sarana mobilitas.
4 Peralatan dan fasilitas lainnya yang menunjang pekerjaan.

14 Jangka Waktu Jangka waktu Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Penyusunan


Penyelesaian RTBL Kota Kupang adalah selama 180 (Seratus delapan Puluh)
hari kalender setelah penerimaan Surat Perintah Mulai Kerja.

15 Personel Untuk melaksanakan tugas ini Penyedia Jasa harus menyediakan


Tenaga Ahli yang kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan
pekerjaan yang terikat selama pelaksanaan pekerjaan. Tenaga ahli
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan iniadalah:
1 Ahli Perencanaan Wilayah/Planologi (Team Leader)
Disyaratkan seorang lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi
dengan latar belakang minimal pendidikan Sarjana Strata Satu
(S-1) Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi yang
dibuktikan dengan ijazah S1, memiliki pengalaman kerja
minimal 3 (tiga) tahun dibidang pengembangan
wilayah/perencanaan perkotaan/Urban, serta memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) minimal Ahli Muda Perencana
Wilayah.
2 Tenaga Ahli Infrastruktur Kawasan
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah terakreditasi dan mempunyai
pengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun di bidang yang
sejenis, serta mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) minimal
Ahli Muda Bangunan Gedung. Pengalaman yang
bersangkutan di bidang perancangan kawasan (urban design)
akan lebih diperhatikan..
3 Tenaga Ahli Arsitek
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah terakreditasi dan mempunyai
pengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun di bidang yang
sejenis, serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) minimal
Ahli Muda Arsitek. Pengalaman yang bersangkutan di bidang,
desain kawasan dan rancang bangun.
4 Tenaga Ahli Lingkungan
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Lingkungan
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah terakreditasi dan mempunyai
pengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun di bidang yang
sejenis, serta memiliki SKA minimal Ahli Muda Lingkungan.
Pengalaman yang bersangkutan di bidang air minum, sanitasi
dan persampahan, pembangunan kawasan, serta kegiatan
kebencanaan akan lebih diperhatikan.
5 Tenaga Ahli Sosial budaya
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan
antrapologi/sejarah/sosiologi lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dan mempunyai pengalaman profesional minimal
3 (tiga) tahun di bidang yang sejenis, serta memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) minimal Ahli Muda Arsitek. Pengalaman
yang bersangkutan di bidang, desain kawasan dan rancang
bangun
6 Tenaga Ahli Geodesi
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan
geodesi/pertanahan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan
mempunyai pengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun di
bidang yang sejenis. Pengalaman yang bersangkutan di
bidang, desain kawasan dan rancang bangun

Adapun Tenaga Pendukung yang dilibatkan dalam pekerjaan ini


meliputi :
1 Asisten Pemberdayaan Masyarakat
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) jurusan
Planologi/Sosiologi/Antropologi/Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah terakreditasi, dengan jumlah Orang Bulan
sebesar 3 (tiga) OB. Tugasnya adalah membantu proses
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dalam
tiap tahapan.
2 Asisten Pemetaan dan GIS
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) jurusan
Geodesi/Geografi/Geofisika/Teknik Sipil atau Perencanaan
Wilayah Kotalulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi dan memiliki
sertifikat kompetensi GIS Analisis Utama yang dikeluarkan
oleh lembaga terakreditasi, dengan jumlah Orang Bulan
sebesar 3 (tiga) OB. Tugasnya adalah membantu memetakan
potensi, masalah dan analisis kawasan dalam peta
perencanaan dan perancangan (skala 1:1000, 1:5000).
3 Drafter/Animasi 3D
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Diploma 3 (D-3) Jurusan Teknik Arsitek atau
Teknik Sipillulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta. Dibutuhkan sebanyak 1 orang
dengan jumlah waktu penugasan 3 OB, bertugas memberikan
visualisasi 2 Dimensi, sketch dan 3 Dimensi sesuai dengan
desain arsitektural dan konsep penanganan kawasan.
4 Operator GIS
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Sipil /
Geografi / Geofisika / Geodesilulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dan memiliki sertifikat kompetensi sebagi
Operator GIS yang dikeluarkan oleh lembaga terakreditasi.
Dibutuhkan sebanyak 1 orang dengan jumlah penugasan
selama 3 OB, bertugas melakukan digitasi kawasan
memberikan visualisasi dalam bentuk 2 Dimensi kawasan
studidan membantu tugas-tugas asisten pemetaan dalam
mengolah data spasial.
5 Surveyor
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1)Jurusan Teknik Sipil /
Geografi / Geofisika / Geodesilulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi. Dibutuhkan sebanyak 4 orang, dengan jumlah
penugasan selama 2 (dua) Bulan. Tugasnya adalah melakukan
survei, pengukuran dan pendataan sesuai dengan kebutuhan
penyusunan dokumen serta sesuai arahan dari Team Leader.
6 Estimator
Disyaratkan dengan latar belakang pendidikan sekurang-
kurangnya Sarjana Strata Satu (S-1) Jurusan Teknik Sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah terakreditasi, sebanyak 1 orang,
dengan jumlah Orang Bulan sebesar 3 (tiga) OB. Tugasnya
adalah melakukan survei, pengukuran, perhitungan dan
pendataan sesuai dengan arahan dari Team Leader.
7 Sekretaris
Sekretaris merangkap administasi, dengan kebutuhan orang
bulan sebanyak 4 OB, bertugas mengatur administrasi dan
pelayanan untuk mendukung kinerja tenaga ahli dan asisten
dalam kelancaran pelaksanaan tugasnya. Sekretaris adalah
seorang sarjana Strata Satu (S-1) jurusan komputer lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah terakreditasi.

16 Lingkup Kewajiban konsultan penyedia jasa terhadap pelaksanaan kegiatan


Kewenangan ini adalah:
Jasa Penyedia 1 Konsultan berkewajiban dan bertanggungjawab sepenuhnya
terhadap pelaksanaan penyusunan rencana sesuai dengan
ketentuan perjanjian kerjasama yang disepakati.
2 Konsultan wajib mengikuti ketentuan teknis yang ditentukan
sesuai dengan kerangka acuan
3 Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan
berakhir sampal d
4 Dengan selesainya semua kewajiban yang harus dipenuhi
sesuai dengan perjanjian pekerjaan yang disepakati.
5 Konsultan wajib hadir dan menyerahkan hasil perencanaannya
dalam forum diskusi dengan Tim Teknis.
Hak konsultan penyedia jasa terhadap pelaksanaan kegiatan ini
adalah :
1 Dalam pelaksanaan, konsultan berhak meminta bantuan Tim
Teknis dalam mencari data dan informasi yang diperlukan;
2 Setelah pelaksana pekerjaan melaksanakan seluruh
kewajibannya, maka pihak pelaksana pekerjaan berhak untuk
mendapatkan pembayaran atas hasil pekerjaannya sejumlah
tertentu dengan syarat yang telah ditetapkan dalam kontrak
kerja

IV. PENUTUP

17 Hal Hal lain 1 Konsultan bertanggungjawab secara kontraktual kepada


yang perlu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai dengan Surat
diperhatikan dan Perjanjian; Selain data dan informasi penting sebagai masukan
dipertimbangkan serta ketentuan khusus yang diberikan proyek, berlaku pula
ketentuan, peraturan, persyaratan, standart dan pedoman
lainnya, antara lain:
a. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan atau Surat
Perintah Kerja untuk melaksanakan pekerjaan
perencanaan;
b. Pertimbangan Regional dari Pemerintah Daerah setempat;
c. Peraturan Pembangunan dan Rencana Pengembangan
Daerah setempat.
2 Konsultan harus menyelesaikan adminitrasi proyek sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
3 Untuk mencapai target, Konsultan harus menyediakan, tenaga
dan peralatan yang kualifikasi dan klasifikasinya sesuai
persyaratan, baik untuk bidang teknis, Admnistrasi dan
Keuangan.
4 Untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan, Konsultan
mendapat bimbingan dan pengarahan dari Pengelola Kegiatan
dan Tim Teknis yang bertindak sebagai aparat Pemerintah
yang mengatur dan membina Konsultan.
5 Konsultan mengikuti dalam pembahasan diluar acara rapat
yang telah disepakati.
Demikian Proposal kegiatan penyusunan RTBL kawasan strategis Industri dan Pergudangan
di Kelurahan Alak, semoga dapat memberikan deskripsi mengenai batasan mengenai
gambaran tujuan, ruang lingkup dan struktur sebuah proyek (kegiatan) untuk memandu suatu
kegiatan agar sesuai dengan apa yang diharapkan Pengguna Jasa dan menjadi acuhan dan
rambu-rambu bagi pelaksana.

Anda mungkin juga menyukai