4 SikapD - Destriani
4 SikapD - Destriani
4 SikapD - Destriani
Kelas : D
Soal:
Pembahasan:
sikap adalah reaksi kita terhadap sesuatu atau seseorang (seringkali berakar pada
keyakinan seseorang dan ditunjukkan dalam perasaan dan perlakuan yang dinginkan).
Sedangkan perilaku adalah tindakan atau perasaan yang kita hasilkan sari sikap.
a).ketika kita dapat memikirkan sikap kita secara hati-hati, intensi berasal dari sikap, norma,
control perilaku yang di persepsikan dapat memprediksi perilaku
b). situasi dimana kita dapat mempertimbangkan tindakan kita, sikap secara otomatis akan
mengaktifkan dan mempengaruhi perilaku dengan membentuukpersepsi atas situasi, yang
nantinya akaan mempengaruhi perilaku.
Adapun beberapa factor yang mempengaruhi kuatnya hubungan sikap dan perilaku:
Sikap kita akan memprediksi perilaku kita jika yang di sebutkan dalam buku Myers:
Jadi, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan memprediksi apa yang akan
kita lakukan.
3. foot in the door phenomenon adalah suatu teknik meminta bantuan kepada seseorang, yang
mana bantuan yang di minta awalnya sederhana namun selanjutnya akan meminta bantuan yang
lebih besar.
Contohnya: “bisakah saya meminjam bukumu sehari? “Nah dari permintaan yang
sederhana ini kemudian akan berlanjut misalnya menjadi “ bisakaah sayaa meminjam bukumu
seminggu ?”
Contoh lain lagi: di sebuah mall ketika kita di tawari sampel kue, dan kita setuju lalu
mencobanya. Nahh setelah itu kita akan di tawari untuk membeli dan meyakinkan kita untuk
menyetujui produk tersebut karena sebelumnya kita sudah mencoba sampelnya.
lowball technique adalah teknik mendapatkan kesepakatan dimana pada saat target telah deal
menerimanya maka penawaran berubah. Contohnya: ketika berbelanja di shopee kita melihat ada
baju dengan harga yang terjangkau dan diskon yang besar. Pada saat pembeli sepakat dan
produknya sudah sampai ternyata ada kesalahan pada warna baju yang dikirim. Tetapi pihak
penjual tidak mau menggantinya karena barang sudah sampai di tangan pembeli.
Seseorang yang merokok. Dia tahu apa yang dia lakukan itu salah dan dapat
merusak kesehatannya, namun ia tetap melakukannya. Akibat hal tersebut, ia mengubah
perilakunya, seperti berhenti merokok, agar selaras dengan keyakinannya. Namun, ia bisa
juga mengubah pemikirannya bahwa rokok tidak berbahaya atau mencari efek positif dari
merokok, seperti mempercayai bahwa merokok dapat mengurangi stres dan mencegah
penambahan berat badan.