G2B221026 - Dorce Sanda - Kasus Hipotiroid

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

TUGAS NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

HIPOTIROID
KASUS 2

Disusun oleh:

Dorce Sanda
G2B221026

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
LAPORAN KASUS PASIEN
CELLULITIS PEDIS.
DENGAN DIABETES
MELITUS
A. GAMBARAN KASUS
Kasus Hipotiroid
Ny. B, usia 32 tahun, BB 79 kg, TB 150 cm datang ke klinik praktek dokter dengan
keluhan banyaknya baju yang terasa sempit dan merasa ada benjolan di leher. Sejak
setahun terakhir, Ny. B berusaha menurunkan BB namun tidak berhasil. Ny. B juga
sering merasa lelah, tidak tahan terhadap suhu dingin, konstipasi dan kesulitan
bergerak. Hasil palpasi menunjukkan adanya pembengkakan di leher bagian depan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan TSH, T4 dan T3, dokter mendiagnosis Ny. B menderita
hipotiroid. Hasil pemeriksaan lab Ny. B sebagai berikut: GDP = 150 mg/dl, Trigliseride
total = 230 mg/dl, HDL = 35 mg/dl, Kolesterol Total = 300 mg/dl.
Ny. B bekerja sebagai akuntan di perusahaan ternama yang kesehariannya dihabiskan
duduk di meja kerja. Ny. B mengikuti senam pagi setiap hari jumat yang
diselenggarakan di kantornya. Ny. B disarankan untuk konsultasi ke ahli gizi untuk
pengelolaan diet yang tepat. Hasil assesmen gizi pola makan Ny.B 3 kali sehari dengan
lauk tempe goreng dan ayam goreng, tidak suka buah dan sayur yang sering dimakan
adalah oblok-oblok daun singkong, daun kenci serta bunga kol. Gambaran asupan
energinya adalah 2100 kalori, Protein 50 gr, lemak 80 gram dan karbohidrat sebanyak
370 gram.
a). Lakukan skrinning gizi
b). Buatlah perencanaan asuhan gizi dengan NCP termasuk menu sehari

B. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. B
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 79 kg
Pekerjaan : Akuntan di perusahaan ternama
Diagnosa : Hipotiroid

C. SKRINING GIZI
FORMULIR SKRINING MST

PARAMETER SKOR
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ?
a Tidak 0 √
.
b Tidak yakin/Tidak tahu/Merasa baju lebih longgar 2
.
c. Ya, ada penurunan BB sebanyak
a) 1-5 kg 1
b) 6-10 kg 2
c) 11-15 kg 3
d) > 15 kg 4
2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena ada penurunan nafsu
makan atau kesulitan menerima makanan?
a. Tidak 0 √
b. Ya 1
TOTAL SKOR 0
3. Apakah pasien merupakan pasien diagnosis khusus yang berisiko terjadi
gangguan gizi? Ya Tidak √
(pasien IC/ICU/HCU, penurunan kesadaran, kegawatan
abdomen,gangguan pernapasan berat, keganasan dengan komplikasi,
gagal jantung, GGK, pasien HD, DM, sirosis, imunitas menurun, geriatri,
atau kondisi sakit berat lain)
Kriteria Penilaian MST
Skor 0-1 Tidak risiko malnutrisi √
Skor > 2 Risiko malnutrisi
Skor > 3 Malnutrisi
Kesimpulan : Dari skreening gizi tidak ada penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir
(0), tidak ada asupan makan berkurang karena kesulitan menelan makanan
(0). Total Skor 0. Sehingga dapat disimpulkan Ny. B tidak memiliki resiko
malnutrisi.

D. PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)


1. ASSESMENT
a. Pengkajian Data Antropometri Pasien
BB = 79 kg
TB = 150 cm
BBI = (TB–100) – 10% (TB–100)
= (150–100) – 10% (150–100)
= 50 – 5
= 45 kg
IMT = BB kg = 79 = 35,1 kg/m2
(TB m)2 (1,50)2

Tabel 1. Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia

Kekurangan berat badan tingkat


< 17,0
berat
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat
17,0 - 18,4
ringan

Normal 18,5 - 25,0

Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 - 27,0


Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0
Sumber : P2PTM Kemenkes RI, 2019

Kesimpulan : Status gizi pasien berdasarkan IMT menunjukkan kategori


kelebihan berat badan tingkat berat (Obesitas)

b. Pengkajian Data Biokimia


Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Penilaian


Gula Darah Puasa 150 mg/dl 80 – 160 mg/dl Normal

Trigliserida total 230 mg/dl 40 – 55 mg/dl Diatas Normal

HDL 35 mg/dl 35 – 55 mg/dl Normal

Kolesterol total 300 mg/dl <200 mg/dl Diatas Normal

T3 ↑ 2,3 – 4,2 Diatas Normal

T4 ↑ 0,7 – 1,55 Diatas Normal

TSH ↑ 0,4 - 5 Diatas Normal

Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan laboratorium Ny. B menunjukkan


adanya gejala hipotiroid. Hal ini ditunjukkan dari tingginya
hasil pemeriksaan hormon T3, T4, dan TSH.

c. Pengkajian Data Fisik dan Klinis


a) Mudah lelah
b) Tidak tahan terhadap suhu dingin
c) Konstipasi
d) Susah bergerak
e) Ada pembengkakan di leher bagian depan

d. Riwayat Makan Pasien (Dietery History)

Tabel 5. Riwayat Diet Pasien

Riwayat Diet Data Pasien

Pengalaman diet/konseling Tidak ada


sebelumnya

Pantangan makanan Tidak suka buah

Alergi Makanan Tidak ada

Penggunaan obat komplemen alternatif Tidak ada

Tabel 6. Riwayat Makan Pasien (Dietery History)

Terminologi Data Pasien


FH 2.1 Pola makan Ny.B 3 kali sehari dengan lauk
tempe goreng dan ayam goreng, tidak suka
buah dan sayur yang sering dimakan adalah
oblok-oblok daun singkong, daun kenci
serta bunga kol

FH 1.2.2.1 Pola makan : 3 x/ hari


FH 1.1.1.1 2.100 kalori
Total energi intake
FH 1.5.1 80 gram = 720 kalori
Fat and cholesterol
FH 1.5.2 50 gram = 200 kalori
Protein
FH. 1.5.3 370 gram = 1.480 kalori
Carbohydrate
FH 4.2.12 lauk tempe goreng dan ayam goreng, tidak
Food Preferance
suka buah dan sayur yang sering dimakan
adalah oblok-oblok daun singkong, daun
kenci serta bunga kol

Tabel 7. Hasil Pengkajian Asupan Gizi


Energi Protein Lemak Karbohidrat
Asupan Recall 2.100 kalori 50 gr 80 gr 370 gr

Kebutuhan 2.607,7 kalori 97,8 gr 57,9 gr 423,8

% Asupan 80,5% 51,3% 138,2% 87,3%

Kategori Cukup Kurang Tinggi Cukup

Penilaian : Berdasarkan hasil kajian recall asupan gizi Ny. B asupan energi dan
karbohidrat cukup. Hal ini ditunjukkan dari asupan sebesar lebih 80%. Asupan
proten Ny.B masih kurang dari kecukupan zat gizi yang diperlukan. Sementara
asupan lemaknya melebihi dari kecukupan asupan zat gizi yang dianjurkan.

E. DIAGNOSIS GIZI
1. Domain Intake
 NI.1.2 asupan energy sudah sesuai dengan kebutuhan yang dianjurkan, meski
hanya mencapai 80,5% dari asupan kebutuhan.
 NI.5.7.1 asupan protein inadekuat, dengan besar asupan hanya 51,3% dari asupan
kebutuhan.
 NI.5.6.1 asupan lemak berlebih, dengan tingkat asupan mencapai 138,2% dari
asupan kebutuhan. Hal ini disebabkan Ny. B suka mengkonsumsi makanan yang
digoreng.
 NI.5.8.1 asupan karbohidrat sudah sesuai dengan kebutuhan yang dianjurkan,
meski hanya mencapai 87,3% dari total kebutuhan.
2. Domain Klinis
 NC.2.1 ultilitas zat gizi terganggu berkaitan dengan suka mengkonsumsi makanan
selingan berupa kripik rumput laut, ditandai hasil laboratorium TRH, TSH, T4, T3
yang tinggi.
 NC. 3.1 Berat badan sangat berlebih/obesitas berkaitan dengan kurangnya aktifitas
dimana Ny. B hanya duduk seharian dalam bekerja dan berolah raga senam
seminggu sekali pada hari jumat yang diselenggarakan oleh kantornya.
3. Domain Behavior
 NB.1.1 kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi (iodium) berkaitan
dengan pemilihan makanan yang tidak sesuai dengan diet ditandai dengan suka
mengkonsumsi makanan yang digoreng dan tidak suka buah. Sayur yang sering
dimakan adalah oblok-oblok daun singkong, daun kenci serta bunga kol.

F. INTERVENSI GIZI
1. Rencana Intervensi Gizi
 ND.1.1 makanan biasa dan 3 kali makanan utama 2 kali selingan
 ND.1.2.2. Diet modifikasi energy untuk mencukupi kebutuhan asupan energy dan
menurunkankan berat badan mencapai normal.
 ND.1.2.3. diet modifikasi protein untuk mencukupi kebutuhan asupan protein
 ND.1.2.4. diet modifikasi KH untuk mencukupi kebutuhan asupan karbohidrat
 ND.1.2.5 diet modifikasi lemak untuk mencukupi kebutuhan asupan lemak dan
mencapai BB normal.
 ND.1.2.10 diet modifikasi mineral (iodium) untuk menyembuhkan hipotiroid

2. Perhitungan Kebutuhan Gizi


Menghitung Kebutuhan Pasien dengan menggunakan rumus Harris-Benedict

BEE = 665 + [9,6 x W] + [1,8 x H] - [4,7 x A]


Keterangan : BEE = Basal Energy Expenditure
W (Weight) = Berat Badan (Kg)
H (Hight) = Tinggi Badan (Cm)
A (Age) = Usia (Tahun)
 Kebutuhan energi :
BEE = 665 + (9,6 x 79) + (1,8 x 150) – (4,7 x 32)
= 665 + 758,4 + 270 – 150,4
= 1.543 kalori
TEE = BMR x Faktor Aktifitas x Faktor Stress
= 1.543 x 1,3 x 1,3
= 2.607,7 kalori
 Protein = 15% x 2.607,7
= 391,2 = 97,8 gr
4
 Lemak = 20 % x 2.607,7
= 521,5 = 57,9 gr
9
 Karbohidrat = 65% x 2.360,4
= 1.695 = 423,8 gr
4
2. Implementasi Diit
Jenis Diit : Diit TETP dan Diit Rendah Garam I
Prinsip Diit : Tinggi Energi Tinggi Protein dan Rendah Garam
Bentuk makanan : Makanan Biasa
Frekuensi Pemberian : 3x makanan utama, 2x selingan
Rute makanan : Oral
3. Contoh Menu sehari :
Contoh pemberian menu sehari pasien terlampir.
4. Rencana Konsultasi Gizi
a. Sasaran : Pasien dan Keluarga
b. Tempat : Ruang Rawat Inap RS
c. Waktu : 10-15 menit
d. Metode : Penyuluhan tatap muka dan diskusi
e. Media : Leaflet Diit TETP dan Diet Rendah Garam I, Leaflet Baham Makanan
Penukar, Food Model
f. Materi : Diit TETP dan Diit Rendah Garam I
g. Tujuan :
1) Memberikan energy cukup untuk memperbaiki status gizi, meningkatkan
asupan iodium dan menurunkan berat badan serta mengurangi gejala yang ada
seperti melancarkan BAB dan menurunkan kolesterol. Beberapa makanan
yang dianjurkan yaitu makanan yang mengandung banyak iodium, selenium,
kalsium dan serat. Sedangkan makanan yang harus dihindari /dibatasi yaitu
jeroan, makanan berminyak/bersantan, tahu, tempe, kacang-kacangan,
minuman berenergi, mengandung pemanis buatan, soda, kopi, sayuran mentah
seperti kubis putih, kubis merah, brokoli, dan kol
2) Mengubah sikap pasien
3) Mengubah perilaku serta meningkatkan kepatuhan pasien
4) Meningkatkan kualitas hidup pasien

G. RENCANA MONITORING – EVALUASI GIZI


Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Asupan Membandingkan antara rata- Setiap hari selama 3 Mencapai kebutuhan
makanan rata asupan dengan hari asupan makan sampai
kebutuhan 100% dari kebutuhan
Klinis Membandingkan antara nilai Setiap ada Nilai tekanan darah
tekanan darah sebelum pemeriksaan tekanan mencapai nilai normal
dilakukannya intervensi darah 100/120 mmHG
dengan sesudah
dilakukannya intervensi
Pengetahuan Pengetahuan terkait diet Pasien dapat Pasien mengetahui diet
TETP menjelaskan TETP
kembali anjuran diet
TETP serta makanan
yang dibolehkan
/dibatasi yang telah
dijelaskan oleh Ahli
Gizi RS
Lampiran 1. Contoh perhitungan menu sehari

Energi Protein Lemak KH


Waktu Menu Bahan Makanan Berat
(Kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi Nasi 150 195 3,6 0,3 42,9
07.00 Fuyunghai Telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6
    Mie basah 25 35,3 1,2 0,2 7,1
  Setup sayuran Labu siam 50 10 0,4 0,2 2,2
    Wortel 50 12,9 0,5 0,1 2,4
    Kacang panjang 25 8,7 0,5 0,1 2
  Buah Pisang ambon 75 69 0,8 0,4 17,5
               
Selingan I Jus Alpukat + Susu Jus Alpukat Susu 150 142,3 1,9 7,2 19,5
10.00   Madu 10 30,4 0 0 8,2
               
Siang Nasi Nasi 250 325 6 0,5 71,5
12.00 Ayam koloke Daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
    Minyak sawit 5 43,1 0 5 0
  Bola-bola tahu Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
    Minyak sawit 5 43,1 0 5 0
  Cah kangkung Kangkung 100 15,1 2,3 0,2 2,1
    Tauge 25 15,2 1,6 0,9 1,2
    Minyak sawit 5 43,1 0 5 0
  Buah Semangka 100 32 0,6 0,4 7,2
               

Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Protein Lemak KH


(Kkal) (gr) (gr) (gr)
Selingan II Salad buah Melon 75 28,7 0,5 0,2 6,2
16.00   Pepaya 75 29,2 0,5 0,1 7,4
    Susu 50 33 1,6 2 2,4
               
Malam Nasi Nasi 250 325 6 0,5 71,5
19.00 Sate Tuna bb rujak Ikan segar 50 49 9,1 1,2 0
    Kacang tanah 10 56,7 2,6 4,9 1,6
  Tempe mendoan Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
    Tepung terigu 10 36,4 1 0,1 7,6
    Minyak sawit 5 43,1 0 5 0
  Sayur sup Wortel 50 12,9 0,5 0,1 2,4
    Sawi hijau 50 7,5 1,1 0,1 1
    Buncis 25 8,7 0,5 0,1 2
    Minyak sawit 5 43,1 0 5 0
  Buah Jeruk manis 100 47,1 0,9 0,1 11,8
               
2.098,1
TOTAL 77,00 65,80 307,70
0

Anda mungkin juga menyukai