Kasus Diet Penyakit Infeksi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

1.

Penyakit HIV-AIDS
Kasus :
Bapak RE 49 tahun sudah menderita infeksi HIV selama 7 tahun, asal Jakarta.
Bapak RE konsultasi ke dokter dengan keluhan rasa tidak nyaman pada perut, nyeri ulu
hati berkaitan dengan membesarnya abdomen. Hasil pemeriksaan TB 180 cm, BB saat
ini 92kg, BB biasanya 79 kg; CD 4 660 per mil; lingkar perut 104 cm, lipatan lemak
abdomen 3 mm
Diberi obat : efavirenz dan combovir, rosiglitazone/metformin
Hasil wawancara dengan dietisien:
Naik BB dalam waktu 6 bulan setelah pindah rumah dan berhenti olahraga di gym
rumah lamanya.
Kebiasaan makan:
Pagi: roti tawar 2 iris, scramble egg 2 buah, jus jeruk 1 gelas
Siang: nasi 1 piring, ayam goreng besar 1 ptg, french fries 1 bungkus besar
Malam: Nasi 1 piring, rendang 1 ptg, gulai nangka 1 piring kecil.
Snack pagi dan sore: crackers 5 buah dan coca cola 1 gelas atau kentang goreng 1
bungkus besar.
Suka masak dan pesta bersama keluarga di akhir pekan.

1. Rencanakan pelayanan gizi bagi pasien tersebut dengan menggunakan format Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
2. Susun menu sehari serta buat daftar pemesanan bahan makanan
3. Menu yang disusun tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa

2. Penyakit Hepatitis A
Kasus :
Seorang pasien wanita usia 24 tahun baru-baru ini masuk ke RS dengan keluhan
pusing, mual dan muntah. Pasien juga mengeluh demam tinggi pada sore
menjelang malam dan agak turun waktu pagi hari, yang sudah berlangsung selama 1
minggu. Dokter mendiagnosa pasien dengan Hepatitis A dan pasien dianjurkan untuk
rawat inap.
Setiap hari Nn T selalu jajan untuk makan pagi, siang dan sore di pinggir jalan
sekitar kost dan RS. Selama ini pasien tidak mengetahui faktor risiko makanan yang
aman terhadap penyakit hepatitis A.
Hasil laboratorium : SGOT 500 U/l dan SGPT 650 U/l, Hb 13 g/dl, bilirubin 2 mg/dl.
Pasien tampak lemah, pucat dan kuning. Berat badan pasien 45 kg dan tinggi badan
165 cm. Berat badan biasanya sebelum sakit (1 minggu yang lalu) 50 kg.
Asupan makan hanya 50% dari biasanya (kurang lebih energi 1350 Kalori),
bentuknya bubur. Pasien mengeluh tidak ada nafsu makan, mual dan nyeri perut bagian
kanan atas. Sudah 3 hari ini pasien tidak BAB. Pasien tidak ada alergi makanan tetapi
tidak suka susu.
1. Rencanakan pelayanan gizi bagi pasien tersebut dengan menggunakan format
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
2. Susun menu sehari serta buat daftar pemesanan bahan makanan
3. Menu yang disusun tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa

3. Penyakit Hepatitis C
Kasus:
Tn A (40 th) masuk rumah sakit karena badan merasa lemas dan mudah lelah,
tidak ada nafsu makan, merasa sangat mual, sering muntah-muntah dan kencing
berwarna seperti teh.
Tn A seorang karyawan toko kelontong, sudah menikah dengan tiga orang anak,
karena bekerja dari pagi hingga sore hari, Tn A sering makan di warung atau makanan
yang dijajakan keliling. Makanan kesukaannya mie dengan saos, rata rata
mengkonsumsi sayur 2x/minggu, buah 4x/minggu, sehari makan 2X, tidak pernah
sarapan.Asupan sehari ± 2700 Kkal P= 103 gr,L= 73 gr,KH = 420 gr.Tn A tidak pernah
berolah raga.
Pasien masuk rumah sakit dengan BB =85 kg TB = 168 cm, dari hasil pemeriksaan
klinis dan fisik didapat SGOT 85 U/I SGPT 90 U/I. Suhu tubuh 38,5, tidak ada oedema,
mata ikterik, kuku tangan berwarna kuning.
Dari diagnosa dokter pasien menderita hepatitis C.

Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai dengan kondisi pasien tersebut! Menu yang
disusun tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.

4. Penyakit Sirosis
Kasus:
Data personal
umur : 42 tahun
jenis kelamin : laki-laki
Riwayat Medis
keluhan pasien terkait zat gizi : kurang nafsu makan, mual, cepat merasa kenyang,
lemas, dan mudah lelah
gastrointestinal : BAB darah, perut terasa sebah
Riwayat sosial
faktor sosial ekonomi : rendah
pekerjaan : tukang sayur keliling
Food History
asupan energi
asupan energi total : 568 kkal
asupan makanan
Jenis makanan : makanan yang digoreng, soft drink
pola makan : pola makan tidak teratur
asupan zat gizi
asupan lemak total : 32 gr
asupan protein total : 23 gr
asupan karbohidrat total : 145 gr
Kesukaan makanan : menyukai makanan yang digoreng
Aktifitas Fisik
Riwayat aktifitas fisik : berjualan sayur keliling (berjalan)
Durasi : 10 jam/hari
Antropometri
TB : 160 cm
BB : 50 kg
LILA : 25 cm
Data Biokimia
Bilirubin total : 1,09 gr/dl (N: 0,3-1 gr/dl)
Bilirubin direct : 0.44 gr/dl (<0,4 mg/dl)
Bilirubin indirect : - (N: <0,6 mg/dl)
albumin : 2,5 mg/dl (N:4-5,2 g/dl )
Protein total : 4,8 gr/dl (N: 6-7,8 gr/dl)
Fisik Klinis
penampilan keseluruhan : perut buncit
kulit : kulit berwarna kekuningan
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 96 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36oC (N: 36-37 oC)
Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai kondisi pasien tersebut! Menu yang disusun
tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.
5. Penyakit Kandung Empedu (Kolelitiasis)
Kasus:
Seorang pasien wanita ibu rumah tangga usia 35 tahun didiagnosa kolelitiasis.
Pasien mengeluhkan sering merasa mual yang hilang timbul serta sakit nyeri perut
bagian kanan atas yang menjalar sampai ke bahu kanan atas. Pasien sudah merasakan
keluhan tersebut lebih dari 1 bulan yang lalu. Namun baru memeriksakan diri ke dokter
karena nyeri dirasakan makin lama makin hebat selama lebih dari 15 menit. Kondisi
pasien saat ini dalam keadaan kuning di seluruh tubuh.
Sejak mengalami keluhan yang disampaikan, asupan pasien saat ini mulai
berkurang dari biasanya. Pola makan 3 kali sehari, tetapi tidak bisa makan banyak.
Setiap kali makan, pasien hanya mampu makan 10 sdm nasi, ½ potong hewani
(kebanyakkan memilih ayam goreng) dan nabati (terbanyak pilihannya adalah tempe
goreng). Pasien tidak suka sayur dan buah. Sebelum sakit, pasien memiliki kebiasaan
makan sebagai berikut : sering mengonsumsi goreng-gorengan (bakwan dan tahu
goreng) setiap harinya sebanyak masing-masing 3 buah sedang dan keripik dan
kacang goreng 3 kali seminggu kurang lebih 1 genggam tangan dewasa. Pasien
menyatakan tidak mengetahui apa penyebab kejadian penyakitnya saat ini dengan
kebiasaan makannya. Hasil laboratorium menunjukkan urin pasien berwarna coklat,
kadar kolesterol tinggi (250 mg/dL) dan ada lemak di fesesnya. Berat badan
pasien mengalami perubahan dari 63 kg menjadi 60 kg dalam 1 minggu, sementara
tinggi badan pasien 168 cm.

Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai kondisi pasien tersebut! Menu yang disusun
tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.

6. Penyakit Saluran Cerna Atas (Gastritis)


Kasus:
Seorang pasien wanita seorang ibu rumah tangga berusia 40 tahun dan ibu
dari 3 orang anak, dirawat di rumah sakit karena keluhan sakit dada, mual, muntah
dan nyeri ulu hati. Pasien memiliki riwayat penyakit gastritis dan hipertensi. Berat
badan pasien saat ini adalah 43 kg dan tinggi badan 150 cm. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kadar Hb 11.1 gr/dL. Pemeriksaan lain menunjukkan nadi
90 kali/menit, suhu 36.8⁰C dan tekanan darah 160/90 mmHg.
Pasien memiliki kebiasaan makan 2 kali makanan utama dan 1 kali makanan selingan.
Hampir setiap hari makan mie instan sebanyak 2 kali. Sangat menyukai makanan yang
pedas dan jarang mengonsumsi buah dan sayur. Pasien sering menunda makan karena
kesibukan pekerjaan rumah tangganya, sehingga lebih sering mengonsumsi makanan
instan seperti mie instan. Contoh menu sehari pasien sebelum masuk RS :
Pagi (09.00) : mie kuah dan teh
manis.
Siang (14.00) : Mie goreng atau mi bakso atau jajan gorengan (pisang
goreng/bakwan).
Malam (20.00) : nasi putih dan telur
dadar.
Hasil anamnesa menujukkan asupan energi pasien sebelum masuk rumah sakit antara
800 -1000 Kalori, protein 10-15%, lemak 25-30% dan karbohidrat 55-65%. Data lain
yang didapat adalah pekerjaan suami sebagai supir ojek dan pasien jarang sekali
berolah raga.
Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai kondisi pasien tersebut! Menu yang disusun
tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.

7. Penyakit saluran Cerna Atas (Ulkus Peptikum)


Kasus:
Ny Wy seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun masuk rumah sakit karena sakit
dada, mual, muntah dan nyeri ulu hati selama dua hari. Selain itu Ny Wy juga
mengeluhkan naiknya asam lambung ke esofagus (reflux). Ny Wy pernah dirawat di
rumah sakit karena gastritis, dan memiliki riwayat hipertensi. Berat badan Ny Wy saat
ini 48 kg dan tinggi badan 155 cm. Dua bulan yang lalu berat badan Ny Wy 50 kg. Hasil
pemeriksaan lab menunjukkan kadar Hb 11.1 gr/dl. Pemeriksaan lain menunjukkan
nadi 90 kali/menit, suhu 36.8 ºC dan tekanan darah 160/90 mmHg. Dokter
mendiagnosa Ny Wy ulkus peptikum.
Sebelum merasakan keluhan di atas Ny Wy memiliki kebiasaan makan 2 kali
makanan utama dan 1 kali makanan selingan. Hampir setiap hari makan mie (instant)
sebanyak 2 kali. Sangat menyukai makanan yang pedas dan jarang mengonsumsi
buah dan sayur. Contoh menu sehari pasien sebelum masuk RS :
Pagi : Mie kuah dan Teh manis
Siang : Jajanan gorengan
Malam : Nasi goreng dan Mie goreng
Sejak merasakan keluhan Ny Wy sulit makan dan hanya menghabiskan setengah
porsi dari biasanya. Hasil anamnesa menunjukkan asupan energi pasien sebelum masuk
RS 54.6%, protein 52,3%, lemak 70,5% dan karbohidrat 71,4%. Data lain yang didapat
adalah pekerjaan suami sebagai buruh di pabrik mainan dan ny Wy jarang sekali berolah
raga.
Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai kondisi pasien tersebut! Menu yang disusun
tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.

8. Penyakit Saluran Cerna Bawah (Konstipasi)


Kasus:
Tn. AM seorang manager perusahaan IT, lajang berusia 28 tahun, datang ke poli
gizi dengan keluhan sudah tiga hari tidak bisa BAB, perut terasa penuh, kembung dan
merasa tidak nyaman pada daerah sekitar perut. Kondisi ini sudah beberapa kali
dialami Tn AM dalam satu bulan terakhir. Tn AM sudah memeriksakan ke dokter dan
diberi obat pencahar, namun karena sudah beberapa kali mengalami kondisi yang
sama, dokter merujuk Tn AM ke Ahli Gizi. Tn AM memiliki kebiasaan makan yang
tidak teratur karena kesibukannya. Hidangan yang sering dikonsumsi adalah ‘fast
food’ karena keterbatasan waktu untuk makan, terutama makan siang. Sekitar
tempat kerja Tn. AM banyak terdapat rumah makan; seperti KFC, Mc Donald, Pizza Hut,
Solaria, Rumah Makan Padang dan Rumah Makan Sunda. Namun, Tn AM lebih sering
memesan makanan dari KFC dan Pizza Hut karena cepat dan bisa ‘delivery order’ dan
hanya sesekali memesan masakan Padang dan Sunda. Tn AM hanya mengkonsumsi
buah jika makan malam di rumah, dan ini sangat jarang karena Tn AM lebih sering
makan malam di luar. Sebagai seorang manager, Tn AM lebih sering bekerja dengan
komputer dan sering minum kopi (2-3 cangkir sehari). Selain itu, Tn AM juga jarang
berolah raga. Berat badan saat ini 72 kg dengan tinggi badan 171 cm.
Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai kondisi pasien tersebut! Menu yang
disusun tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.

9. Penyakit Saluran Cerna Bawah (Haemoroid)


Kasus:
Seorang Laki-laki memiliki BB 67 Kg, TB 170 dan berusia 45 tahun. Kemarin beliau MRS
dengan keluhan nyeri di bagian anus karena adanya benjolan. Pada saat buang air
besarl, terasa nyeri. Menurut diagnosa dokter, pasien menderita Haemoroid. Suhu
tubuh pada saat MRS 36,5 oC, Tensi 120/80 mmHg dan dengan keadaan tubuh lemah.
Hasil lab yang didapatkan meliputi :
- Leukosit = 11.500 mm3(N= 5.000-10.000 mm3),
- Hb = 8 g/dl (N=13-15 g/dl),
- Albumin = 2,7 g/dl(N= 3,5-5,5g/dl).
Pada saat MRS hari pertama recall yang didapatkan
- E = 988 Kal,
- Protein = 25 g,
- Lemak = 40 g
- KH = 101 g
Sebelum masuk rumah sakit pasien suka sekali mengkonsumsi makanan yang berlemak
tinggi seperti gorengan. Beliau biasanya makan 3x/hari diselingi snack 2x. Pasien tidak
suka mengkonsumsi sayuran. Pasien juga biasa jajan di sembarang tempat, tidak
memperdulikan kebersihan lingkungan sekitar tempat makan. Selain itu pasien memiliki
alergi terhadap ikan.
Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai kondisi pasien tersebut! Menu yang disusun
tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.
Kerjakan dengan rumus Harris Benedict

10. Penyakit Saluran Cerna Bawah (Divertikulosis)


Kasus:
Seorang wanita memiliki BB 60 Kg, TB 154 dan berusia 56 tahun. Kemarin beliau MRS
dengan keluhan nyeri di bagian usus. Pada saat buang air besar, terasa nyeri. Pasien
juga merasa demam dan mual. Menurut diagnosa dokter, pasien menderita
Divertikulosis. Suhu tubuh pada saat MRS 38 oC, Tensi 140/90 mmHg dan dengan
keadaan tubuh lemah.
Hasil lab yang didapatkan meliputi :
- Leukosit = 13.500 mm3(N= 5.000-10.000 mm3),
- Hb = 9 g/dl (N=13-15 g/dl),
- Albumin = 2,7 g/dl(N= 3,5-5,5g/dl).
Pada saat MRS hari pertama recall yang didapatkan
- E = 1000 Kal,
- Protein = 30 g,
- Lemak = 35 g
- KH = 110 g
Sebelum masuk rumah sakit pasien suka sekali mengkonsumsi makanan yang berlemak
tinggi seperti gorengan. Beliau biasanya makan 3x/hari diselingi snack 2x. Pasien tidak
suka mengkonsumsi sayuran. Pasien juga biasa jajan di sembarang tempat, tidak
memperdulikan kebersihan lingkungan sekitar tempat makan. Selain itu pasien memiliki
alergi terhadap telur.
Susunlah PAGT dan menu sehari sesuai kondisi pasien tersebut! Menu yang disusun
tidak boleh sama untuk setiap mahasiswa dan buatlah daftar permintaan bahan
makanan.
Kerjakan dengan rumus Mifflin

Anda mungkin juga menyukai