Makalah Evidence Based Nursing
Makalah Evidence Based Nursing
Makalah Evidence Based Nursing
OLEH KELOMPOK 2 :
DOSEN PEMBIMBING :
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha ESA karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah
tentang Critical Appraisal Penelitian Kuantitatif ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Penulis
buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Penulis
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Penulis memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Umum....................................................................................................................2
1.4 Tujuan Khusus...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Critical Appraisal Penelitian Kuantitatif.............................................................................3
2.2 RCT....................................................................................................................................5
2.3 Case Control Studies..........................................................................................................8
2.4 Cohort Studies..................................................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................20
3.2 Saran................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah:
a. Agar pembaca mengetahui apa yang dimaksdud dengan Critical
Appraisal Penelitian Kuantitatif
b. Agar pembaca mengetahui apa itu RCT
c. Agar pembaca mengetahui apa itu Case Control Studies?
d. Agar pembaca mengetahui apa itu Cohort Studies
2
BAB II
PEMBAHASAN
Teori
Konsep
Defenisi
instrumen penelitian
3
2. Menyusun kisi-kisi (domain) instrumen sesuai dengan definisi operasional
variabel
Definisi operasional variabel harus dijabarkan dalam kisi-kisi (domain)
instrumen.Dalam artikel contoh, variabel kepuasan pasien atas perawatan
sebelum dan sesudah operasi dijabarkan dibagi menjadi domain informasi
tentang operasi dan hubungan dokter-pasien.
3. Penjabaran kisi-kisi ke dalam pernyataan atau pertanyaan
Langkah ketiga adalah menyusun pernyataan atau pertanyaan untuk
setiap domain.Pertanyaan pada instrumen untuk penelitian kuantitatif dapat
berupa pertanyaan tertutup dan pertanyaan semi-tertutup.Keuntungan
pertanyaan tertutup adalah memudahkan pemberian kode dan pemasukan data,
namun data yang diperoleh kurang mendalam.Pernyataan atau pertanyaan
harus disusun dengan memperhatikan aspek budaya setempat.Studi
pendahuluan penting untuk dilakukan di tempat penelitian utama agar variasi
jawabannya tidak melenceng serta untuk kepentingan validasi budaya
instrumen yang digunakan.
4. Menata alur pertanyaan
Setelah pertanyaan atau pernyataan disusun diperlukan penataan alur
pertanyaan. Alur ini penting karena ada beberapa pertanyaan yang
berhubungan satu sama lain atau pertanyaan yang ”meloncat”, tergantung dari
jawaban responden pada prakteknya, kegiatan ini membutuhkan ketelitian dan
pengecekan ini tidak hanya dilakukan satu kali pada saat penyusunan, tetapi
juga selalu kuesioner dan bahkan setelah kegiatan pengumpulan data berjalan
beberapa saat.
5. Memperbaiki bahasa yang digunakan agar mudah dimengerti dan sesuai
dengan ejaan yang berlaku
Langkah berikutnya setelah kuesioner tersusun dalam alur yang tertata
adalah memperbaiki kalimat-kalimatnya dari segi bahasanya agar pembaca
ataupun pewawancara tidak salah mengartikannya. Hal-hal berikut perlu
diperhatikan dalam alur tata kalimat kuesioner (Hadi 1980) :
a. Gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti rangkap
b. Susun kalimat yang sederhana dan jelas
4
c. Hindari kata-kata yang tidak ada gunanya
d. Hindari pertanyaan yang tidak perlu atau tidak relevan
e. Masukkan semua kemungkinan jawaban, tetapi hindari pilihan
jawaban yang paling tidak penting
f. Perhatikan situasi dan latar belakang responden
g. Hindari menanyakan pendapat responden, kecuali jika memang ingin
mengukur pendapat
h. Hindari kata-kata yang terlalu kuat atau sugestif (mengarahkan
jawaban) dan terlalu lemah (kurang mempunyai arti)
i. Hindari susunan pertanyaan yang membuat responden menjawab
yang tidak sebenarnya
j. Hindari pertanyaan yang dapat dijawab dengan lebih dari satu
jawaban (kecuali untuk pertanyaan yang membutuhkan lebih dari
satu jawaban)
k. Jika mungkin, susun pertanyaan yang dapat dijawab dengan hanya
memberi tanda silang atau tanda lainnya
l. Pertanyaan yang diajukan sedapat mungkin tidak membuat
responden berfikir terlalu kompleks
m. Hindari kata-kata yang sentimental, pilih kata yang netral untuk
mengukur sikap.
2.2 RCT
1. Pengertian
Studi Terkontrol Acak Sebuah desain penelitian di mana subyek atau
pasien secara acak ditugaskan untuk intervensi atau kelompok kontrol.
Pengacakan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap subjek atau pasien
memiliki kesempatan yang sama untuk berakhir pada kedua kelompok. Ketika
pengacakan berhasil, masing-masing kelompok studi memiliki karakteristik dan
demografi yang serupa.(Litaker, 2009).
Uji coba terkontrol acak adalah jenis eksperimen ilmiah, di mana orang
yang diteliti dialokasikan secara acak satu atau dua perawatan berbeda (atau
plasebo) yang diteliti.Subjek dialokasikan secara acak ke kelompok kontrol
(tidak ada intervensi) atau ke kelompok eksperimen (mereka yang menerima
5
perawatan atau menjalani tes diagnostik).Blinding dilakukan untuk mencegah
bias yaitu, pasien tidak tahu apakah mereka menerima pengobatan aktif atau
plasebo.Jika ada dua hal yang menyilaukan, baik peneliti maupun peserta
penelitian tidak tahu siapa yang menerima pengobatan atau placebo.(Toklu,
2015).
2. Jenis dan Karaktristik
Jenis RCT
a. Open Trial
Peneliti dan peserta mengetahui obat yang diberikan
b. Single Mask
Salah satu pihak tidak mengetahui obat yang diberikan.Bisa saja peneliti
atau peserta
c. Double Mask
Kedua pihak tidak mengetahui pengobatan yang diberikan, demi
menghindari terjadinya berbagai bias.
d. Triple Mask
Baik peneliti, peserta, dan penilai tidak mengetahui obat yang diberikan.
RCT juga dibagi menjadi 3 jenis:
a. Uji Terapetik, yaitu uji kemampuan obat untuk menyembuhkan dan
emenghilangkan penyakit atau tanda dan gejala
b. Uji Intervensi, yaitu mengetahui sampai dimana intervensi bisa
menghambat perkembangan proses terjadinya penyakit.
c. Uji Preventif
Karakteristik RCT memiliki karakte khusus dibanding metode yang lain,
yaitu:
a. Tingkat perlakuan yang berbeda
b. Pengacakan
c. Restriksi
d. Intention to-treat analysis
3. Perhitungan sampel dan analisa statistik untuk RCT
Untuk analisa statistic dengan RCT dapat menggunakan
a. Chi square
6
b. ANOVA
c. T-test
d. Survival analysis
Untuk perhitungan sampel dapat digunakan rumus :
7
sehingga uji coba tidak mempelajari apa yang digunakan dalam praktik
klinis aktual
f. Tidak praktis untuk situasi darurat dan kondisi tertentu (mis., Penyakit
langka)
g. Mungkin tidak menjelaskan dampak di luar populasi penelitian (yaitu,
dampak pada orang yang tidak berpartisipasi dalam percobaan, seperti
penyebaran infeksi ke orang lain). (Frieden, 2017).
8
3. Perhitungan sampel dan analisa statistic untuk case-control
Perhitungan sampel
9
b. Cocok untuk penyakit dengan periode laten yang panjang
c. Tepat untuk meneliti penyakit langka
d. Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap penyakit
Kerugian
a. Alur metodologi inferensi kausal yang bertentangan dengan logika normal
b. Rawan terhadap bias
c. Tidak cocok untuk paparan langka
d. Tidak dapat menghitung laju insidensi
e. Validasi informasi yang diperoleh sulit dilakukan
f. Kelompok kasus dan kontrol dipilih dari dua populasi yang terpisah
10
risiko dan perkembangan penyakit selanjutnya. Mereka “prospektif” dalam
paparan atau informasi faktor risiko dikumpulkan pertama dan kemudian hasil
penyakit bertambah dari waktu ke waktu selama periode evaluasi tindak lanjut.
Kelompok yang terpajan dan tidak terpajan kemudian dibandingkan untuk
tingkat onset penyakitnya.(Johnson, 2018).
Sekelompok subjek studi yang memiliki keterpaparan atau karakteristik
yang sama. Sebuah studi kohort biasanya membandingkan dua kelompok besar
individu - mereka yang telah menerima (tetapi tidak ditugaskan) intervensi
spesifik dan mereka yang belum. Kedua kelompok biasanya diamati secara
prospektif dari waktu ke waktu untuk mengevaluasi hasil jangka panjang.
(Litaker, 2009).
2. Jenis dan karakteristik
a. Kohort Prospektif
1) Bentuk studi kohort yang murni sesuai dengan sifatnya
2) Titik awal waktu pengamatan adalah saat ini, dimana pada saat populasi
kohort belum mengalamai akibat yang diteliti, dan populasi penelitian
diikuti sampai masa depan
3) Ada dua bentuk yaitu kohor prospektif dengan perbandingan internal
dan dengan perbandingan eksternal
b. Kohort Retrospektif
1) Pengamatan dimulai padaa saat efek sudah terjadi
2) Populasi masih mengikuti syarat kohort
3) Yang diamati adalah faktor resiko masa lalu melalui pencatatan lengkap
4) Dapat dilakukan hanya jika data mengenai faktor resiko dan efek telah
tercatat dengan lengkap pada rekam medik
c. Nested case control study
1) Berupa penelitian case control yang menggunakan data-data penelitian
kohort
2) Pada saat merancang penelitian kohort sudah diduga adanya variabel
tertentu sebagai suatu faktor resiko dan efeknya
3. Perhitungan sampel dan analisis data statistik
Perhitungan sampel
11
Jika nilai p adalah data kontinu atau tidak dalam bentuk proporsi, maka
penentuan sampel untuk kelompok menggunakan rumus
Analisis Data
Analisis data berdasarkan penilaian Relative Risk (RR)
Dimana RR = Ie/Iu
RR = 1, tidak ada pengaruh antara keterpaparan dengan penyakit
RR < 1, ada pengaruh negative, dimana keterpaparan justru mengakibatkan
adanya pencegahan penyakit
RR > 1, ada pengaruh positive, dimana keterpaparan mempunyai peranan dalam
terjadinya penyakit
4. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
12
a. Penelitian kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat
insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti.
b. Penelitian kohort paling baik dalam menerangkan hubungan antara faktor
risiko dengan efek secara temporal (schab akibat).
c. Penelitian kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal
dan progresif.
d. Penelitian kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari
suatu faktor risiko tertentu
e. Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, penelitian
kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah
kesehatan yang makin meningkat.
f. Besarnya risiko relatif dan risiko atribut dapat dihitung secara langsung,
g. Pada penelitian kohort dapat dilakukan perhitungan statistik untuk menguji
hipotesis.
h. Penelitian kohort menyediakan angka dasar bagi kasus-kasus baru penyakit
sehingga program pencegahan dapat dievaluasi
Kekurangan
a. Penelitian kohort memerlukan sampel yang besar dan waktu yang lama
schingga sulit untuk mempertahankan subjek penelitian agar tetap
mengikuti proses penelitian.
b. Sarana dan biaya yang diperlukan biasanya mahal.
c. Seringkali rumit
d. Kurang efisien dalam hal waktu dan biaya.
e. Penelitian prospektif tidak efisien untuk penelitian penyakit dengan fase
laten yang lama
f. Penelitian retrospektif membutuhkan ketersediaan data sekunder yang
lengkap dan handal
g. Terancam drop out
h. Dapat menimbulkan masalah etika.
13
Contoh Analisis JurnalCASP untuk RCT
(Bagian A) adalah pertanyaan saringan tentang validitas desain studi dasar dan dapat
dijawab dengan cepat. Jika, berdasarkan tanggapan Anda terhadap Bagian A, menurut
Anda desain penelitian ini valid, lanjutkan ke Bagian B untuk menilai apakah penelitian
itu secara metodologis masuk akal dan apakah layak untuk melanjutkan penilaian
dengan menjawab pertanyaan yang tersisa di Bagian C dan D.
Catat 'Ya', 'Tidak' atau 'Tidak tahu' dalam menanggapi pertanyaan. Anjuran di bawah
semua kecuali salah satu dari pertanyaan menyoroti masalah yang penting untuk
dipertimbangkan. Catat alasan jawaban Anda di tempat yang disediakan.
Bagian A: Apakah desain studi dasar valid untuk uji coba terkontrol secara acak?
14
2. Apakah pemilihan ppartisipan Ya Tidak Tidak dijelaskan
dilakukan secara acak? √
Pertimbangan:
Komentar:
- Bagaimana cara randomisasi nya?
Prosedur pengambilan sampel
Apakah metodenya sesuai?
dilakukan secara systematic random
- Apakah randomisasi dapat
sampling.Sesuai dengan metode
menghilangkan bias?
penellitian kuantitatif dengan desain
- Apakah urutan alokasi
penelitiannya Cross
disembunyikan dari pengambil data
Sectional.Randomisasi dapat
dan partisipan?
menghilangkan bias dalam penelitian
ini karena terdapat beberapa
perbandingan.
15
hasilnya secara “blinded”
5. Apakah kelompok penelitian sama pada Ya Tidak Tidak dijelaskan
awal penelitian? √
Pertimbangan:
Apakah karakteristik dasar dari setiap Komentar:
kelompok studi (misalnya usia, jenis Besar sampel adalah 250 orang remaja
kelamin, kelompok sosial ekonomi) SMA Negeri Se–Kota Pekanbaru kelas
X dan XI tahun ajaran 2012/2013
ditetapkan dengan jelas?
dengan mempertimbangkan α = 0,05,
β = 90 % dan proporsi = 0,65 yang
Apakah ada perbedaan antara
dihitung menggunakan Rumus
kelompok studi yang dapat Lameshow One Sample Hypothesis
mempengaruhi hasil? One Side. Prosedur pengambilan
sampel dilakukan secara systematic
random sampling
16
mereka jelas ditentukan? Komentar:
Bagaimana hasilnya diungkapkan?
Hasil yang diukur yaitu peran orang
Untuk hasil biner, adalah relatif dan tua terhadap pengetahuan remaja
efek absolut dilaporkan? tentang kesehatan reproduksi.Hasil
disajikan dalam bentuk tabel dan
Apakah hasil dilaporkan untuk
paragraf.Hasil dilaporkan untuk
masing-masing? hasil di setiap masing-masing analisis yaitu hasil
kelompok belajar di masing-masing univariat, bivariat dan
interval tindak lanjut? multivariat.Tidak ada data yang
hilang dalam penelitian ini.Uji
Apakah ada data yang hilang atau
statistik yang dilakukan yaitu
tidak lengkap? univariat, bivariat dan
Apakah ada perbedaan drop-out antara multivariat.di dalam penelitian ini
nilai p dilaporkan .
kelompok belajar yang dapat
mempengaruhi hasil?
Apakah sumber bias potensial telah
diidentifikasi?
Uji statistik apa yang digunakan?
Apakah nilai p dilaporkan?
8. Apakah ketepatan dari perkiraan Ya Tidak Tidak dijelaskan
intervensi atau efek pengobatan √
dilaporkan?
Komentar :
Pertimbangan:
variabel yang berhubungan dengan
Apakah interval kepercayaan (CI)
pengetahuan remaja tentang
dilaporkan? kesehatan reproduksi adalah peran
orang tua (OR : 1,982; 95 % CI :
1,127–3,487)
17
Apakah analisis efektivitas biaya
dilakukan? (Analisis efektivitas biaya
memungkinkan perbandingan dibuat
antara berbagai intervensi yang
digunakan dalam perawatan kondisi
atau masalah yang sama.)
Bagian D: Apakah hasilnya akan membantu secara lokal?
10. Dapatkah hasilnya diterapkan pada Ya Tidak Tidak dijelaskan
populasi lokal Anda/dalam konteks Anda? √
Pertimbangan:
Apakah peserta penelitian serupa Komentar:
18
keterampilan atau kebutuhan
pelatihan?
Apakah Anda dapat mengeluarkan
sumber daya dalam satu atau lebih
intervensi yang ada agar dapat
berinvestasi kembali dalam intervensi
baru?
RINGKASAN PENILAIAN: Catat poin-poin penting dari penilaian kritis Anda dalam
kotak ini. Apa kesimpulan Anda tentang makalah tersebut? Apakah Anda akan
menggunakannya untuk mengubah praktik Anda atau untuk merekomendasikan
perubahan perawatan/intervensi yang digunakan oleh organisasi Anda? Bisakah Anda
menerapkan intervensi ini dengan bijaksana tanpa penundaan?
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komponen utama yang dinilai dalam critical appraisal adalah validity,
importancy, dan applicability. Tingkat kepercayaan hasil suatu penelitian sangat
bergantung dari disain penelitian dimana uji klinis menempati urutan tertinggi.
Critical appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based
medicine) diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis
suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya
dalam praktik klinis. Komponen utama yang dinilai dalam critical appraisal adalah
validity, importancy, dan applicability. Tingkat kepercayaan hasil suatu penelitian
sangat bergantung dari disain penelitian dimana uji klinis menempati urutan
tertinggi. Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dari
komponen pendahuluan, metodologi, hasil dan diskusi. Masing-masing komponen
memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah hasil
penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi.Kemaknaan secara
statistik yang didapat hendaknya juga dibandingkan dengan kemaknaan secara
klinis.
3.2 Saran
Penggunaan Critical appraisal penelitian kuantitatif memiliki kelbihan dan
kekurangan didalamnya. Maka karena itu seharusnya masing-masing komponen
memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah hasil
penelitian tersebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi.Kemaknaan secara
statistik yang didapat hendaknya juga dibandingkan dengan kemaknaan secara
klinis.
20
DAFTAR PUSTAKA
Arnetz JE, Hoglund AT, Arnetz BB et al. (2008). Development and evaluation of
questionnaire for measuring patient views of involvement in myocardial infarction
care. European Journal of Cardiovascular Nursing 7: 229-238.
https://www.researchgate.net/publication/
282970046_KNOWLEDGE_BEHAVIOUR_AND_ATTITUDES_REGARDING
_HIVAIDS_AMONG_UNDERGRADUATE_STUDENTS_IN_AN_IRISH_UNI
VERSITY