Pertanyaan Dan Jawaban Pengauditan II

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

1.

Mengapa dalam melakukan proses audit auditor perlu melakukan pemeriksaan biaya
dibayar dimuka?
Pengaruh dari pembebanan atas akun biaya dibayar di muka menjadi penting karena
berdampak pada laba rugi periode berjalan. Audit atas biaya dibayar di muka bertujuan
untuk memastikan perusahaan telah menyajikan akun ini dengan perhitungan yang benar
dan disajikan dengan keadaan yang sebenarnya.
Pengakuan yang dilakukan pada setiap periode harus diperhitungkan secara proporsional
tiap bulannya agar terjadi pemerataan selama periode berjalan. Pada akhir periode
pertanggungjawaban, perusahaan perlu menentukan secara tepat mana bagian dari
pengeluaran-pengeluaran tersebut yang sudah dipakai/dimanfaatkan selama periode
berjalan sehingga telah menjadi beban dan mana bagian dari pengeluaran-pengeluaran
tersebut yang ditangguhkan untuk periode berikutnya.

2. Mengapa dikatakan waktu dalam pemeriksaan aset tetap lebih sedikit dibandingkan
pemeriksaan terhadap perkiraan lainnya?
Waktu yang digunakan untuk memeriksa aset tetap lebih sedikit daripada piutang,
persediaan, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena :
a. Harga perolehan per unit dari aset tetap relatif besar dan jumlah
transaksi dalam setahun sedikit.
b. Mutasi aset tetap biasanya lebih sedikit dari mutasi piutang dan mutasi
persediaan.
c. Pisah batas dalam aset tetap bukan merupakan hal yang penting seperti dalam
pemeriksaan atas pisah batas dalam pemeriksaan pembelian dan penjualan
persediaan.

3. Ketika seorang auditor melakukan pemeriksaan atas suatu persediaan barang di


perusahaan, hal hal apa saja yang harus diperhatikan?
a. Melakukan Stock Opname
Pertama melakukan stock opname terutama pada persediaan barang yang
disimpan di gudang perusahaan tersebut. Pada barang consignment out dan
barang yang tersimpan di public warehouse dapat juga dilakukan stock opname
jika jumlahnya berupa material. Namun jika sebaliknya dapat dilakukan cukup
dengan konfirmasi. Umumnya suatu perusahaan melakukan stock opname pada
akhir tahun atau beberapa saat sebelum dan setelah akhir tahun.
b. Melakukan Observasi Terhadap Stock Opname
Perhatikan dan analisa kembali hasil perhitungan dari stock opname yang telah
dilakukan sebelumnya. Lakukan pengecekan pada final inventory list (Inventory
Compilation) dan lakukan beberapa tahapan prosedur pemeriksaan.
Beberapa prosedur pemeriksaan tersebut ialah :
 Melakukan check Mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian).
 Periksa dan cocokkan quantity per book dengan kartu persediaan.
 Periksa dan cocokkan quantity per count dengan count sheet auditor yang
melakukan tugas audit persediaan.
 Periksa dan cocokkan total value dengan buku besar persediaan perusahaan.
 Mengirimkan konfirmasi untuk bagian persediaan consignment out.
c. Melakukan Peninjauan Ulang pada Konsep Persediaan
Melakukan peninjauan ulang terhadap konsep persediaan dapat dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan unit price dari persediaan. Lalu kemudian lakukan
pemeriksaan mengenai ada tidaknya barang yang rusak, hilang, dan dipakai.
Selanjutnya lakukan pemeriksaan pada cut off penjualan dan cut off pembelian.
Terakhir lakukan rekonsiliasi ketika stock opname dilakukan pada selang waktu
sebelum atau sesudah tanggal neraca.
d. Membuat Laporan Hasil Akhir Stock Opname
Prosedur audit persediaan selanjutnya ialah membuat kesimpulan hasil dari audit
persediaan dan membuat usulan adjustment jika memang diperlukan.
e. Adjustment Persediaan
Jika Anda membuat usulan adjustment sebelumnya. Maka lakukan penyesuaian
persediaan dari usulan yang diajukan. Serta rencanakan ketentuan mengenai
kebijakan untuk penyesuaian persediaan dari hasil stock opname yang akan anda
lakukan.
f. Memastikan Laporan Keuangan Sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Prosedur audit persediaan terakhir yang perlu dilakukan ialah memeriksa dan
memastikan bahwa penyajian persediaan di laporan keuangan telah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diberlakukan di Indonesia.

4. Mengapa diperlukan pengujian substantif terhadap aktiva tidak berwujud?


Pengujian substantif terhadap aktiva tidak berwujud diperlukan karena untuk :
a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatn akuntansi yang bersangkutan
denganaktifa tidak berwujud
b. Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan aktiva berwujud yang dicantumkan di neraca.
c. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang
dicantumkan dineraca.
d. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tidakberwujud yang dicantumkan di
neraca.
e. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tidak berwujud
dineraca.

5.

Anda mungkin juga menyukai