Bab 4 - Laporan Akuntan (Resume) - 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

RESUME

BAB 4
LAPORAN AKUNTAN

DISUSUN OLEH :

TRI RAHMAWATI (11022000124)

INNA NURUL AINI (11022000172)

MUTIARA OKTAVIANIZA (11022000041)

KELAS 4C- AKUNTANSI


LAPORAN AKUNTAN

Pada akhir pemeriksaannya, dalam suatu pemeriksaan umum (general audit) KAP
akan memberikan suatu laporan akuntan terdiri atas :

a. Lembaran opini
b. Laporan keuangan : Neraca, Laporan Laba Rugi komprehensif, Laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, informasi tambahan berupa
lampiran mengenai perincian pos-pos yang penting seperti perincian piutang aset tetap
liabilitas beban umum dan administrasi serta beban penjualan.

A. JENIS-JENIS PENDAPAT AKUNTAN


Menurut SA 700 (IAPI, 700) dan SA 705 (IAPI, 705 yang berlaku untuk audit atas
laporan keuangan tahun 2013 opini auditor dibagi menjadi :
1. Opini tanpa modifikasi
2. Opini dengan modifikasian

Laporan Auditor Berdasarkan SA 700

a. Judul : harus memiliki sebuah judul yang mengindikasi secara jelas bahwa laporan
tersebut adalah laporan auditor independen
b. Pihak yang dituju
c. Paragraf pendahuluan dalam laporan auditor harus :
 Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit
 Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit
 Mengidentifikasi judul setiap laporan yang menjadi bagian dari laporan keuangan
 Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya
 Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap laporan yang menjadi
bagian dari laporan keuangan
d. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan : laporan auditor tidak perlu
merujuk secara khusus pada manajemen tetapi harus menggunakan istilah yang tepat
dalam konteks kerangka hukum dalam yurisdiksi tertentu.
e. Tanggung jawab auditor : laporan auditor harus menjelaskan bahwa auditor
dilaksanakan berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut akuntan publik
Indonesia laporan auditor juga harus menjelaskan bahwa standar tersebut
mengharuskan auditor untuk mematuhi ketentuan etika dan bahwa auditor
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
f. Opini auditor : laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul opini
g. Tanggung jawab pelaporan lainnya : jika auditor menyatakan langsung jawab
pelaporan lainnya dalam laporan auditor atas laporan keuangan yang merupakan
tambahan terhadap tanggung jawab auditor berdasarkan SA untuk melaporkan
laporan keuangan maka tanggung jawab pelaporan lain hal tersebut harus dinyatakan
dalam suatu bagian terpisah dalam laporan auditor yang diberi judul “pelaporan lain
atas ketentuan hukum dan regulasi”
h. Tanda tangan audito
i. Tanggal laporan audit
j. Alamat auditor

Laporan Auditor Berdasarkan SA 705

Dampak yang pervasif terhadap laporan keuangan adalah dampak yang menurut
pertimbangan auditor:

1. Tidak terbatas pada unsur akun atau pos tertentu laporan keuangan
2. Jika dibatasi merupakan atau dapat merupakan suatu proporsi yang substansial dari
laporan keuangan
3. Dalam hubungannya dengan pengungkapan bersifat fundamental bagi pemahaman
pengguna laporan keuangan.

Opini modifikasian : suatu opini wajar dengan pengecualian suatu opini tidak wajar
atau suatu opini tidak menyatakan pendapat . Terdapat tiga jenis modifikasi terhadap
opini auditor

1. Opini wajar dengan pengecualian


a. Auditor setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat menyimpulkan
bahwa kesalahan penyajian baik secara individual maupun secara agregasi adalah
material tetapi tidak pervasif terhadap laporan keuangan
b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang mendasari
opini tetapi auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak kesalahan
penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan jika ada dapat bersifat
material tetapi tidak pervasif
2. Opini tidak wajar yakni auditor harus menyatakan suatu opini tidak wajar ketika
auditor setelah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat menyimpulkan bahwa
kesalahan penyajian baik secara individual maupun secara agregasi adalah material
dan pervasif terhadap laporan keuangan
3. Opini tidak menyatakan pendapat yakni Auditor tidak boleh menyatakan pendapat
ketika Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang
mendasari opini dan auditor dapat menyimpulkan bahwa kemungkinan dampak
kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi terhadap laporan keuangan jika ada dapat
bersifat material dan pervasive

Standar Audit 570 Tentang Kelangsungan Usaha

SA 570 ini mengatur tentang tanggung jawab auditor terhadap audit atas laporan
keuangan yang berkaitan dengan penggunaan asumsi kelangsungan usaha untuk masa
depan yang dapat diprediksi manajemen bertanggung jawab melakukan penelitian atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Berdasarkan bukti
audit yang diperoleh auditor harus menyimpulkan masalah apakah menurut pertimbangan
auditor terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait dengan peristiwa atau kondisi
yang baik secara individual maupun kolektif dapat menyebabkan keraguan signifikan atas
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usahanya.

Jika auditor menyimpulkan bahwa penggunaan asumsi kelangsungan usaha sudah


tepat sesuai dengan kondisinya tetapi terdapat suatu ketidakpastian material maka auditor
harus menentukan apakah laporan keuangan :

1. Menjelaskan secara memadai peristiwa atau kondisi utama yang dapat menyebabkan
keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
usaha dan rencana manajemen untuk menghadapi peristiwa atau kondisi tersebut.
2. Mengungkapkan secara jelas bahwa terdapat ketidakpastian material yang terkait
dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keragaman siklus ikan atas
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

Contoh yang dapat menyebabkan keraguan signifikan tentang asumsi keraguan usaha :

1. Posisi liabilitas bersih atau liabilitas lancar bersih


2. Pinjaman dengan waktu pengembalian tetap mendekati jatuh temponya tanpa
prospek yang realistis atas pembaruan atau pelunasan atau pengendalian yang
berlebihan pada pinjaman jangka pendek untuk jangka panjang
3. Indikasi penarikan dukungan keuangan oleh kreditor
4. Arus kas operasi yang negatif yang diindikasikan oleh laporan keuangan historis
atau prospektif
5. Rasio keuangan utama yang buruk
6. Kerugian operasi yang substansial atau penurunan signifikan dalam nilai asset yang
digunakan untuk menghasilkan arus kas
7. Deviden yang sudah lama terutang atau tidak berkelanjutan
8. Ketidakmampuan untuk mengisi kreditur pada tanggal jatuh tempo
9. Ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan perjanjian pinjama
10. Perubahan transaksi dengan pemasok
11. Ketidakmampuan untuk memperoleh pendanaan untuk mengembangkan produk
barang sesuai dengan produk baru yang esensial atau investasi esensial lainnya.

B. KESIMPULAN AUDIT DAN PELAPORAN


Laporan auditor independen tentang dampak memburuknya kondisi ekonomi
Indonesia terhadap kelangsungan hidup entitas, komite standar profesional akuntan publik
di bulan Maret 1998 telah mengeluarkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA)
No. 30.01 yang berjudul “laporan auditor independen tentang dampak memburuknya
kondisi ekonomi Indonesia terhadap kelangsungan hidup entitas” yang berlaku efektif
untuk laporan audit yang diterbitkan setelah tanggal 2 Maret 1998. Dalam hal ini auditor
perlu mempertimbangkan tiga hal :
1. Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi ke lainnya dengan mengungkapkan
dampak kondisi ekonomi tersebut jika ada terhadap kemampuan entitas di dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya
2. Pengungkapan peristiwa kemudian yang mungkin timbul sebagai akibat dari kondisi
ekonomi tersebut
3. Modifikasi laporan auditor bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi tersebut
berdampak terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya

Informasi yang perlu diungkapkan oleh manajemen terdiri atas 4 komponen berikut :
1. Gambaran umum memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia
Pasifik pada umumnya
2. Uraian tentang tindakan manajemen dalam memberikan respon atas memburuknya
kondisi ekonomi tersebut
3. Uraian tentang rencana tindakan manajemen yang belum diimplementasikan
4. Pernyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tersebut
tergantung atas kebijakan ekonomi dan moneter yang akan diambil oleh pemerintah
Indonesia yang berada di luar kendali perusahaan

C. PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM


MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA
Dalam PSA No.30 (IAPI, 2011: 341.1-342.7) antara lain dinyatakan :
1. Editor bertanggung jawab untuk mengevaluasi Apakah dapat kesangsian besar
terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
periode pantas tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang
diaudit
2. Auditor harus mengevaluasi Apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas
3. Auditor tidak bertanggungjawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan
datang
4. Auditor tidak perlu merancang Prosedur audit yang audit dengan tujuan tunggal untuk
mengidentifikasi kondisi dan peristiwa yang terjadi jika dipertimbangkan secara
keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas
5. Jika setelah mempertimbangkan kondisi atau peristiwa yang telah diidentifikasi secara
keseluruhan auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas.
Pertimbangan auditor yang berhubungan dengan rencana manajemen dapat meliputi :
a. Rencana untuk menjual aset
b. Rencana penarikan utang atau restrukturisasi restrukturisasi utang
c. Rencana untuk mengurangi atau menunda pengeluaran
d. Rencana untuk menaikkan modal pemilik
Jika informasi keuangan prospektif sangat signifikan bagi rencana manajemen auditor
harus meminta kepada manajemen untuk menyediakan informasi tersebut dan harus
mempertimbangkan cukup atau tidaknya dukungan terhadap asumsi signifikan yang
melandasi informasi itu. Auditor harus menaruh perhatian khusus atas asumsi yang ;
a. Material bagi informasi keuangan prospektif
b. Rentan atau mudah sekali berubah
c. Tidak konsisten mengatakan masa lalu
6. Apabila setelah mempertimbangkan dampakkondisi dan peristiwa tertentu jika tidak
menyaksikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka waktu pantas maka auditor memberikan pendapatan wajar
tanpa pengecualian
7. Apabila telah mempertimbangkan data kondisi dan peristiwa tertentu menyangsikan
kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dan jangka
waktu panen semangka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen.

Berdasarkan PSA No 78 (SA seksi 412) yang berlaku efektif sejak 1 Juni 2010. Frasa
“Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia” yang terdapat dalam Standar Profesional
Akuntan Publik yang diterapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia harus dibaca
sebagai frasa “Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik” bagi
perikatan yang dilakukan oleh praktisi atas entitas yang telah menerapkan SAK ETAP.

Anda mungkin juga menyukai