Zakat Binatang Ternak
Zakat Binatang Ternak
Zakat Binatang Ternak
Binatang ternak yang sakit, cacat dan terlalu tua tidak boleh dizakati dan tidak
bermanfaat bagi si fakir, sapi Pemakan tidak dizakati karena ia sapi gemuk untuk
disembelih, yang sedang mengasuh anaknya, yang sedang hamil, juga bukan harta
yang disimpan, karena ia adalah harta yang terbaik dimiliki muzakki, dan mengambil
zakatnya menzhalimi muzakki.
Apabila salah seorang pemilik harta adalah orang kafir maka penggabungannya
tidak sah.
Kedua harta yang digabung tersebut harus satu tempat pengembalaan, tempat
istrirahat, dan tempat bermalam.
Dan yang jantan disatukan apabila satu jenis, apabila syarat-syarat diatas
terpenuhi maka harta yang digabungkan tersebut bisa dianggap satu kepemilikan
dengan khulthah. Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam “harta
yang berbeda (terpisah) tidak boleh digabungkan, dan harta yang menyatu tidak
boleh dipisahkan karena takut mengeluarkan zakatnya. Harta dua orang yang
bersyirkah dibagikan kepada mereka secara merata.” [HR. Ibnu Khuzaimah] Harta
yang digabungkan mempengaruhi wajib dan gugurnya kewajiban zakat, hal tersebut
hanya pada zakat hewan ternak.
Satu orang yang memiliki 40 ekor kambing, ketika pemungut zakat akan datang
maka ia pisah kambing yang ia miliki 20 ditempat yang satu dan 20 ekor lagi
ditempat yang lain. Maka tidak wajib diambil zakatnya karena tidak sampai
nishabnya, karena harta tersebut dipisahkan