Zakat Binatang Ternak

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

Bab VI

AKUNTANSI ZAKAT
BINATANG TERNAK
DAN PROYEK-PROYEK
PETERNAKAN
Tujuan Pembelajaran
 Mahasiswa dapat menjelaskan hukum zakat binatang ternak
 Mahasiswa dapat menyebutkan Jadwal nisab dan kadar zakat binatang
ternak
 Mahasiswa dapat melakukan penghitungan zakat binatang ternak
 Mahasiswa dapat melakukan Penghitungan zakat khilthah (syirkah)
dalam binatang ternak
 Mahasiswa dapat melakukan Penghitungan zakat proyek produksi susu
 Mahasiswa dapat melakukan Penghitungan zakat proyek produksi daging
 Mahasiswa dapat melakukan Penghitungan zakat proyek penetasan dan
pembibitan ternak
 Mahasiswa dapat melakukan Penghitungan zakat perdagangan binatang
terna
Hukum Zakat Binatang Ternak

 al-Qur’an surat an-Nahl ayat 5-7 yang artinya;


“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu;
padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai
manfaat dan sebagiannya kamu makan. Dan kamu
memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika
kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika
kamu melepaskannya ketempat pengembalaan. Dan ia
memikul beban-bebanmu kesatu negeri yang kamu tidak
sanggup kepadanya, melainkan kesukaran diri.
Sesungguhnya tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang”
Hukum Zakat Binatang Ternak

‫“ ليس في البقر العوا مل صدقة‬


Sapi yang digunakan untuk bekerja (membajak, dan mengangkut
barang) tidak perlu dizakati

‫في كل سا ئمة ابل في أربعين بنت لبون‬


“zakat empat puluh ekor unta yang merumput sendiri adalah seekor
anak unta betina berusia dua tahun dan memasuki tahun kretiga
(bintulabun)”(HR Shahih Abu Dawud, an-Nasai’)
Selain itu pendapat Maliki bahwa binatang yang merumput sendiri
maupun tidak, tetap dikenakan zakat sebagaimana hadist nabi
Hukum Zakat Binatang Ternak

‫”‘ في أربعين شاة شاة‬


pada setiap empat puluh kambing zakatnya satu ekor kambing”.

َ َّ‫ض َي هللاُ َع ْن ُه َأنَّ ال َن ِبي‬


‫ ِفي َساِئ َم ِة‬: ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َوآلِ ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬ ِ ‫ْن َمالِكٍ َر‬
ِ ‫سب‬ِ ‫َعنْ َأ َن‬
)‫ْال َغ َن ِم َز َكاةٌ (البخاري‬
Rasulallah saw bersabda: ”kambing yang digembala (diladang bebas) dizakatkan (HR Bukhari)

‫صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َلى ْال َي َم ِن‬َ ِ ‫ض َي هللا ُ َع ْن ُه َقا َل َب َع َث ِني َرسُو ُل هَّللا‬ ِ ‫عن ُم َعاذ ِبنْ َج َب ٍل َر‬
‫يع ًة (حسن‬ َ ‫ين َت ِبيعًا َأ ْو َت ِب‬ َ ‫َفَأ َم َر ِني َأنْ آ ُخ َذ ِمنْ ُك ِّل َأرْ َب ِع‬
َ ‫ين َب َق َر ًة م ُِس َّن ًة َو ِمنْ ُك ِّل َثاَل ِث‬
)‫مالك و أبو داود‬
Muadz bin Jabal ra, ia berkata, “Rasulullah saw. mengutusku ke Yaman, dan
menyuruhku untuk mengambil setiap 40 ekor sapi seekor musinnah dan setiap 30
ekor sapi satu ekor tabi’ jantan atau betina” (HR Malik, Abu Dawud)
Hukum Zakat Binatang Ternak

 Yang tunduk pada zakat adalah


Saimah yaitu ternak yang digembala di tempat
rumput yang halal pada sebagian besar hari dalam
setahun.
ma’lufah yaitu yang tidak digembala tetapi diberi
makan
 ternak yang dipelihara untuk membantu pertanian,
pengangkutan dan transportasi tidak tunduk kepada
zakat
Penghitungan zakat ternak diatur oleh dasar-dasar
berikut:
 Ternak yang tunduk kepada zakat mencakup semua macam
hewan jenis unta, sapi dan kambing baik yang saimah maupun
yang ma’lufah, ketika tujuan kepemilikannya adalah untuk
berkembang biak dan beranak pinak.
 Ternak yang tunduk kepada zakat dihitung jumlahnya pada akhir
haul, yang kecil digabungkan dengan yang besar jika yang besar
mencapai nisab.
 Ternak yang ada yang tunduk kepada zakat dibandingkan dengan
nisab. Jika mencapai nisab maka dihitung zakatnya. Nisab ternak
adalah sebagai berikut: Nisab unta : 5 ekor; Nisab sapi: 30
ekor; c. Nisab kambing: 40 ekor
Penghitungan zakat ternak diatur oleh dasar-dasar
berikut:

 Nisab progresif
 Pembayaran zakat diambil dari binatang kualitas sedang, tidak jelek, tidak
cacat dan tidak harus ternak yang pilihan / terbaik.
 Boleh mengeluarkan zakat dalam bentuk ternak dan boleh juga membayar
harganya menurut sebagian ahli fiqh jika dalam pembayaran tersebut
terdapat manfaat yang kuat bagi fakir miskin.
 Boleh menggabungkan satu jenis zakat untuk mencapai nisab misalnya
menggabungkan kambing kacangan dengan kambing gibas, menggabungkan
kerbau dengan sapi, dan lain-lain. Tetapi tidak boleh menggabungkan
macam yang berbeda karena masing-masing mempunyai nisab dan kadar
zakat tertentu.
nisab dan kadar zakat unta
Dari ta
Sampai Kadar zakat
1 4 Tidak wajib zakat
5 9 Satu ekor kambing
10 14 Dua ekor kambing
15 19 Tiga ekor kambing
20 24 Empat ekor kambing
25 35 1 ekor onta bint Makhadh (anak unta betina umur satu tahun memasuki tahun kedua)
36 45 1 ekor onta bint labun (anak unta betina umur dua tahun memasuki tahun ketiga)
46 60 1 ekor onta hiqqah (unta betina umur tiga tahun memasuki tahun keempat)
61 75 1 ekor onta jad’ah (unta betina umur empat tahun memasuki tahun kelima)
76 90 2 ekor bint labun
91 120 2 ekor Hiqqah
121 129 3 ekor bint labun
130 139 1 ekor hiqqah dan 1 ekor bint labun
140 149 2 ekor hiqqah dan 1 ekor bint labun
150 159 3 ekor hiqqah
160 169 4 ekor bint labun
170 179 3 ekor bint labun 1 ekor hiqqah
180 189 2 ekor bint labun 2 ekor hiqqah
190 199 4 ekor hiqqah
200 209 4 ekor bint labun 1 ekor hiqqah
210 219 3 ekor bint labun 2 ekor hiqqah
220 229 2 ekor bint labun 3 ekor hiqqah
230 239 1 ekor bint labun 4 ekor hiqqah
240 249 Dst.
Jadwal nisab dan kadar zakat sapi

Dari Sampai Kadar zakat yang wajib

29 Tidak wajib zakat


39 Satu tabi’ (sapi berumur satu tahun memasuki tahun kedua)
1 59 Satu musinnah (sapi berumur dua tahun memasuki tahun ketiga)
30 69 Dua tabi’
40 79 Musinnah dan tabi’
60 89 Dua musinnah
70 99 Tiga tabi’
80 109 Dua tabi’ satu musinnah
90 119 Dua musinnah satu tabi’
100 129 Tiga musinnah atau empat tabi’
110 Dan demikian seterusnya setiap 30 ekor satu tabi’ dan setiap 40 ekor satu
120 musinnah.
Jadwal nisab dan kadar zakat kambing

Dari Sampai Kadar zakat yang wajib

1 39 Tidak wajib zakat


40 120 Satu ekor kambing
121 200 Dua ekor kambing
201 299 Tiga ekor kambing
300 399 Empat ekor kambing
Begitu seterusnya setiap tambah seratus ekor kambing
zakatnya tambah satu ekor
Contoh operasional penghitungan zakat binatang
ternak

 Bapak Ridho mempunyai sekelompok ternak yang telah


dihitung untuk penghitungan zakat pada akhir haul yang
berakhir pada 30 Dzul Hijjah 1436 H, dengan perincian
sebagai berikut:
 Unta 40 ekor, diantaranya dua ekor untuk bekerja dan sepuluh
ekor untuk perdagangan
 Sapi 40 ekor, dua diantaranya untuk bekerja dan sepuluh
untuk perdagangan
 Kambing 150 ekor
 Ternak yang masih kecil terdiri dari unta 5 ekor, sapi 10 ekor
dan kambing 50 ekor.
Berdasarkan keterangan di atas zakat dihitung sebagai
berikut:
Uraian Unta Sapi Kambing
Jumlah ternak: 40 40 150
Dikurangi:
Hewan pekerja 2 5 -
Hewan untuk perdagangan 10 10 -
Total ternak tidak wajib zakat 12 15 -
28 35 150
Ditambah ternak kecil 5 10 50
Tempat zakat 33 45 200
Nisab zakat 5 30 40
Tempat zakat mencapai nisab, dihitung zakatnya
Jumlah zakat 1 binta 1 ekor sapi 2 ekor
makhadh musinnah (sapi kambing
(unta umur 1 berumur 2 tahun
tahun masuk memasuki tahun
2 tahun) ketiga)
Ternak pekerja telah dikeluarkan dari perhitungan, karena ia tidak wajib
dizakati
Ternak kecil digabungkan dengan yang besar karena jumlah ternak yang
besar telah mencapai nisab.
Penghitungan zakat syirkah dalam binatang ternak

 Zakat syirkah ini dihitung dengan menggabungkan


seluruh ternak sesuai dengan hukum yang telah
dijelaskan di muka dan tidak boleh memisahkannya
untuk mengurangi jumlah zakat. Inilah pendapat
mayoritas ulama selain madzhab Hanafiah.
Contoh Penghitungan Zakat Khilthah (syirkah)
dalam binatang ternak

 Seorang muslim mempunyai 30 ekor kambing dan orang lain mempunyai 100
ekor, mereka berdua membentuk syirkah (khilthah) dalam tempat
penggembalaan, tempat minum dan pemeliharaan. Sebelum khilthah orang
pertama tidak wajib zakat karena jumlah ternaknya dibawah nisab dan orang
kedua wajib zakat satu ekor kambing (sesuai jadwal). Namun setelah khilthah
kambing mereka berdua menjadi 130 ekor sehingga diwajibkan atasnya 2
ekor kambing. Dengan demikian jumlah zakat khilthah 2 ekor kambing.
 Andai seseorang mempunyai 35 ekor sapi dan melakukan khilthah dengan
orang lain yang mempunyai 20 ekor sapi sehingga jumlahnya menjadi 55
ekor dan wajib baginya 1 ekor sapi musinnah (sapi betina yang berumur dua
tahun memasuki tahun ketiga) sedang sebelum khilthah bagi orang pertama
wajib zakat satu tabi’ (sapi berumur satu tahun memasuki tahun kedua) dan
tidak wajib zakat atas orang kedua.
Contoh Penghitungan Zakat Khilthah (syirkah)
dalam binatang ternak

 Andai seseorang mempunyai 100 ekor kambing dan 30 ekor


kambing kacangan, 6 ekor unta satu diantaranya untuk bekerja
mengangkut barang serta mempunyai satu ekor sapi untuk diperah
susunya. Tidak diperbolehkan menggabungkan kambing dengan
unta, namun boleh menggabungkan kambing dengan kambing
kacangan, dan zakatnya dihitung sebagai berikut:
 Zakat kambing = 100 + 30 = 130 ekor = zakatnya 2 ekor
 Zakat unta = 6 – 1 = 5 = zakatnya 1 ekor kambing
 Sapi tidak tunduk kepada zakat demikian juga unta yang dipekerjakan
Penghitungan zakat proyek produksi susu

 Terkadang tujuan orang memelihara ternak adalah untuk produksi


susu dan menjualnya (bukan untuk memperbanyak sebagaimana
penjelasan di muka), sehingga diterapkan atasnya zakat
mustaghalat (harta yang dimiliki untuk diambil untuk mendapatkan
pemasukan) sebagai berikut:
 Ternak yang dipelihara untuk diambil susunya tidak wajib zakat
karena merupakan harta yang dimiliki tidak untuk dijual, tetapi
wajib zakat atas produknya yaitu susu begitu juga anaknya jika
dijual.
Penghitungan zakat proyek produksi susu

 Produk susu dihargai selama satu haul dengan harga jualnya. Dalam
hal ini ada dua kondisi: pertama susu tersebut telah dijual; kedua
susu tersebut masih dalam gudang atau masih dalam proses.
Keduanya masuk dalam produk yang tunduk terhadap zakat.
 Harga produksi setahun tersebut dikurangi pembiayaan dan
pengeluaran, misalnya: biaya makanan, upah pekerja, sewa tempat,
pajak, biaya penjualan dan distribusi, biaya administrasi dan yang
sejenisnya.
 Harga produksi juga dikurangi hutang dan nafkah hidup jika belum
ada sumber lain untuk pendapatan.
Penghitungan zakat proyek produksi susu

 Hasil bersih produk tersebut merupakan tempat zakat yang dihitung


dengan cara mengurangkan hasil produksi dengan biaya dan
pelunasan hutang dan pemenuhan kebutuhan pokok.
 Tempat zakat dibandingkan dengan nisab yaitu senilai 85 gram
emas sesuai harga pasar pada waktu pembayaran zakat.
 Harga zakat adalah 2,5 % bila menggunakan kalender Hijriyah atau
2,575 % bila berpedoman pada kalender Masehi.
 Jumlah zakat dihitung dengan cara mengalikan tempat zakat dengan
tarifnya.
Contoh Penghitungan Zakat Proyek Produksi Susu

 Bapak Faizal mempunyai peternakan sapi untuk produksi susu. Akuntan


zakat mendapat keterangan dan informasi berikut untuk penghitungan
zakat pada haul yang berakhir pada 30 Sya’ban 1436 H.
- Harga produksi susu selama satu tahun: Rp 100.000.000,-
- Harga dari anak ternak yang dijual selama satu tahun Rp
40.000.000,-
- Pemasukan lain dari peternakan tersebut Rp 10.000.000,-
- Biaya makan ternak Rp 25.000.000,-
- Upah pekerja Rp 15.000.000,-
- Biaya pemasaran Rp 3.000.000,-
- Biaya administrasi Rp 2.000.000,-
Contoh Penghitungan Zakat Proyek Produksi Susu

- Pembayaran angsuran pembelian alat pemerah susu Rp


10.000.000,-
- Biaya kebutuhan pokok Rp 15.000.000,-
- Harga satu gram emas Rp 500.000,-
 Peternakan mempunyai sistem akuntansi yang bagus, laporan
neraca keuangan dan penutupan buku dilakukan pada akhir bulan
Sya’ban setiap tahun
 Asset tetap peternakan diperkirakan senilai Rp 3.000.000.000,-
 DR. Ahmad Ghalab tidak mempunyai sumber pendapatan lain
untuk kebutuhan hidupnya
Contoh Penghitungan Zakat Proyek Produksi Susu

Uraian Jumlah per unit Total Keterangan


Harga Produksi:
Produksi susu Rp 100.000.000 Rp 150.000.000 Dihargai dengan harga
Penjualan anak ternak Rp 40.000.000 penjualan
Pendapatan lain Rp 10.000.000 Yang riil sesuai nota
Total pendapatan -------------------

Uraian Jumlah per unit Total Keterangan


Biaya: dan data
Biaya makan Rp 25.000.000 Konsumsi harta pokok
Upah Rp 15.000.000 tidak dimasukkan
Pemasaran Rp 3.000.000 Yang riil dibayar dalam
Administrasi Rp 2.000.000 setahun
Hutang dan nafkah Harga emas Rp 500.000,-
Hutang Rp 10.000.000 per gram
Kebutuhan pokok Rp 15.000.000
Total tanggungan ------------------- Rp 70.000.000
Tempat zakat Rp 80.000.000
Nisab: senilai 85 gram emas
Tempat zakat mencapai nisab
Jumlah zakat:
Rp 80.000.000,- X 2,5 %
= Rp 2.000.000,-
Penghitungan zakat proyek produksi daging

 aktivitas ini diterapkan atasnya hukum zakat


mustaghalat yang diizinkan untuk mengurangkan
biaya penggemukan dari harta zakat, sebagaimana
ia merupakan harta qiniyah yang menghasilkan
pemasukan
Contoh Penghitungan Zakat Peternakan Ternak
Pedaging

 Ir. Ahmad Yusri mempunyai peternakan pedaging. Akuntan zakat berhasil


memperoleh informasi dan keterangan berikut untuk tujuan penghitungan
zakat pada haul yang berakhir pada 30 Sya’ban 1436 H.
- Penjualan selama setahun Rp 250.000.000,-
- Produksi belum terjual, harga pasarnya Rp 150.000.000,-
- Biaya:
 Pembelian anak ternak Rp 180.000.000,-
 Biaya operasional Rp 50.000.000,-
 Harga pembelian timbangan Rp 20.000.000,-
 Hutang yang terlunasi Rp 30.000.000,-
 Kebutuhan hidup pokok Rp 20.000.000,-
Jumlah per
Uraian Total Keterangan
unit
Produksi
Yang terjual Rp 250.000.000 Harga jual
Belum terjual Rp 150.000.000 Harga pasar
Total ------------------- Rp 400.000.000 Biaya riil dan
Tanggungan: pembayaran
Biaya pembelian Rp 180.000.000 pembelian
Biaya operasional Rp 50.000.000 kebutuhan kerja
Pembelian timbangan Rp 20.000.000 dipotongkan dari
Hutang Rp 30.000.000 harta
Kebutuhan hidup pokok Rp 20.000.000 Rp 300.000.000 Dengan harga emas
Total ------------------- Rp 100.000.000 Rp 500.000,-
Tempat zakat
Nisab: 85 X Rp 500.000,-
= Rp 42.500.000,-
Tempat zakat telah
mencapai nisab
Jumlah zakat:
Rp 100.000.000,- X 2,5 %
= Rp 2.500.000,-
Penghitungan zakat proyek penetasan dan pembibitan
ternak

 Asset tetap tidak untuk dijual (qiniyah) meliputi:


bangunan peternakan dan fasilitasnya, peralatan dan
sarana transportasi, perabot, izin pemerintah, dan lain-
lain. Harta ini tidak tunduk kepada zakat.
 Harta yang tunduk kepada zakat meliputi hasil selama
satu tahun dari berbagai macam, baik yang telah terjual
maupun yang belum. Yang belum terjual dihargai dengan
harga pasar pada hari jatuhnya kewajiban zakat.
 Dikurangi semua pembayaran yang berkaitan dengan
proyek, di antaranya yang terpenting adalah:
  
Penghitungan zakat proyek penetasan dan pembibitan
ternak

 Pembelian telur, bibit atau yang sejenisnya


 Pembelian makanan dan obat-obatan
 Biaya operasional, seperti upah, sewa, pajak, penjagaan /
keamanan, dan lain-lain
 Biaya kebutuhan hidup pokok (jika ada)
 Hutang (jika ada)
 Zakat dihitung sesuai dengan tahap-tahap berikut
 Penentuan harta zakat sebagaimana dalam poin nomor 2
 Penentuan biaya operasional dan tanggungan yang harus
dipotong dari harta zakat (poin nomor 3)
Penghitungan zakat proyek penetasan dan pembibitan
ternak

 Penentuan tanggungan-tanggungan lain yang dipotongkan dari harta


zakat untuk mencapai tempat zakat
 Tempat zakat dibandingkan dengan nisab, jika melebihi zakat
dihitung berdasar asas 2,5 %
 Zakat dihitung dengan cara mengalikan tempat zakat dengan
harganya
Contoh Penghitungan Zakat Aktivitas Pembibitan dan
Penetasan Ternak

 Sholih mempunyai pembibitan ternak dan untuk penghitungan zakat


diperoleh informasi dan keterangan sebagai berikut untuk haul yang
berakhir pada 30 Rajab 1436 H:
- Total produksi telur selama satu haul Rp 100.000.000,-
- Total produksi penetasan selama satu haul Rp 50.000.000,-
- Total produksi ayam potong selama satu haul Rp 100.000.000,-
- Pembelian anak ayam Rp 80.000.000,-
- Pembelian makanan dan obat-obatan Rp 50.000.000,
- Pembiayaan ternak Rp 100.000.000,-
- Pajak Rp 10.000.000,-
- Pembayaran hutang peternakan Rp 5.000.000,-
- Hadiah dan sumbangan Rp 2.000.000,-
Contoh Penghitungan Zakat Aktivitas Pembibitan dan
Penetasan Ternak

Nafkah hidup dan keluarga Rp 15.000.000,-


Harga pasar satu gram emas Rp 500.000,-
Harga tertulis atas harta tetap Rp 1.000.000.000,-

 Penyusutan harta tetap per tahun 15 %


 Peternakan mempunyai sistem akuntansi yang memenuhi kebutuhan
penghitungan zakat
 Muzaki tidak mempunyai sumber pendapatan lain
Jumlah per
Uraian Total Keterangan
unit
Produksi setahun Yang terjual dan yang
Telur Rp 100.000.000 belum dihargai dengan
Bibit Rp 50.000.000 harga pasar
Ayam potong Rp 100.000.000 Sesuai yang dibayarkan
Total ------------------- Rp 250.000.000 Jika muzaki tidak
Tanggungan punya penghasilan lain
Pembelian anak ayam Rp 80.000.000 Harga per gram emas
Pembelian makanan dan obat-obatan Rp 50.000.000 Rp 500.000,-
Pembiayaan ternak
Pajak Rp 10.000.000
Nafkah pokok Rp 10.000.000
Hutang Rp 15.000.000
Total Rp 5.000.000
Tempat zakat ------------------- Rp 170.000.000
Nisab = Rp42.500.000,- - Rp 80.000.000
Jumlah zakat:
Rp 80.000.000,- X 2,5 %
= Rp 2.000.000,-
Penghitungan zakat perdagangan binatang ternak

 Diterapkan zakat perdagangan

Anda mungkin juga menyukai