G1B019020 - Wizni A'dila A'ziza - Kelompok 3 - SLR CS 4 - Tutor Drg. Mahindra Awwaludin R., M. H
G1B019020 - Wizni A'dila A'ziza - Kelompok 3 - SLR CS 4 - Tutor Drg. Mahindra Awwaludin R., M. H
G1B019020 - Wizni A'dila A'ziza - Kelompok 3 - SLR CS 4 - Tutor Drg. Mahindra Awwaludin R., M. H
Tutor :
Disusun Oleh :
Wizni A'dila A'ziza
(G1B019020)
2020
Case Study: Kavitas Kelas II
B. Diagnosis Pasien
Restorasi komposit untuk kavitas kelas I dan II, dengan indikasi sebagai berikut:
5. Mengaplikasikan basis
Pertama tama melakukan pengaplikasian dentin conditioner yaitu asal poliakrilat 10%
selama 10 detik jika menggunakan basis GIC. Kemudian, Basis yang digunakan bisa
berupa kalsium hidroksida atau GIC tipe 3. Penggunaan basis pada dasar dinding
pulpa dan gingiva ini dimaksudkan untuk melindungi pulpa dari monomer sisa
komposit yang tidak terpolimerisasi sempurna. Pengaplikasian basis ini dilakukan
secara tipis setinggi 1 mm atau setinggi dentin jika menggunakan GIC tipe 3.
6. Etsa asam
Etsa yang digunakan biasanya etsa cair dan gel yang mengandung 37% asam posfat.
Sediaan gel lebih banyak digunakan karena alirannya bisa dikontrol. Kemasannya
tersedia dalam bentuk botol dan syringe. Etsa diaplikasikan secara langsung baik
dengan jarum halus atau syringe atau brush. Lakukan dengan ekstra hati-hati untuk
tidak mengenai gigi yang berdekatan atau melukai jaringan lunak. Etsa bisanya
dilakukan selama 15-20 penambahan waktu dibutuhkan untuk gigi berflor dan gigi
desidui.
7. Mencuci etsa
Etsa dicuci secara menyeluruh kemudian dikeringkan. Enamel yang dietsa akan
terlihat putih dan buram. Jangan menyentuh permukaan yang dietsa dengan kapas,
instrumen atau tangan. Pada kasus yang terkontaminasi oleh cairan oral atau gingival
fluid, seluruh prosedur harus diulangi.
Area tersebut harus dibiarkan sedikit lembab jangan sampai kering karena dapat
menyebabkan serat kolagen men jadi collapse dan kemampuan adhesiv untuk
berpenetrasi pada dentin dan kekuatan pengikatan akan terpengaruh.
8. Aplikasi dentin boding agent
Dengan munculnya sistem perekat baru, aplikasi kation agen pengikat telah menjadi
satu langkah prosedurbaik primer dan perekatnya. Boding agent generasi kelima
diaplikasikan di atas permukaan etsa secara hati-hati dengan applicator tip dan dibuat
mengalir seragam dengan dinding kavitas dan dibiarkan selama 10 detik untuk
memungkinkan penetrasi ke dentin.
a. Curing composite
Selain QTH, LED juga bisa digunakan untuk mengeringkan komposit dengan
waktu yang lebih sedikit yaitu sekitar 10 detik tiap lapisan. Selain itu, laser juga
bisa digunakan sebagai alternatif, dengan keuntungan penetrasi yang lebih dalam,
polimerasasi yang uniform dan waktu yang lebih singkat dibanding cahaya
halogen konvensional.
b. Finishing and polishing
Buang sisa resin komposit yang berlebih dengan bur pita kuning yang berbentuk
pear atau taper. Lalu poles dengan menggunakan enhance bur/ pogo bur.
Kelebihan komposit pada margin cavosurface dikikis menggunakan scalpel atau
pisau emas tajam. Untuk kontur kasar pada permukaan oklusal digunakan
diamond points atau fluted carbid bur/ bur karbid bergalur. Sebagai tambahan,
untuk finishing lebih lanjut, disc dilapisi dengan alumunium oksida atau silikon
dioksida dengan kecepatan yang lambat. Fexible disc tersedia dalam beberapa
diameter dan tekstur abrasif dari kasar ke halus dan digunakan secara berurutan.
Gunakan vaselin atau jeli lubrikan sebagai pelumas saat menggunakan disc ini.
Silicone polisher bisa juga digunakan untuk keperrluan finishing dan diamond
polishing point bisa digunakan untuk polishing. Untuk finshing dan polishing area
proksimal bisa dilakukan menggunakan finishing strip bur.
c. Obtaining final lustre/ kilau akhir
Kilau akhir dapat diperoleh dengan menggunakan pasta pemoles yang
mengandung batu apung atau silika atau partikel berlian dan dignakan bersama
dengan polishing cup (Kenda, coltene) dengan kecepatan yang lambat.
d. Glaze
Glasir (fortify, bisco) dapat diaplikasikan pada permukaan gigi dan light cured.
Glasir meningkatkan resistensi keausan dengan mengalir melalui permukaan dan
defek penetrasi mikrostruktural pada material retoratif.
Aspek bukal
1. Mahkota lebih pendek cervico-oklusal dan lebih sempit mesio-distal jika
dibandingkan molar pertama
2. Empat cusp terlihat, yaitu mesiobuccal, distobuccal, mesiolingual, dan distolingual
3. Buccal groove memisahkan kuspid mesiobuccal dan distobuccal
4. Dua akar, di mesial dan distal dari aspek bukal
Aspek lingual
Aspek mesial
Aspek distal
Nelson, S. J., Ash, M. M., 2010. Wheeler’s Dental Anatomy, Physiology, and Occlusion.
Edisi kesembilan. China. Saunders Elsevier.
Garg, N., Garg, A., 2011. Textbook of Preclinical Conservative Dentistry. India. Jaypee
Brothers Medical Publishers