Makalah Paragraf

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PARAGRAF

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Rahmadayani
Nurhayati
Fakhrur Razi
Jeki Randa

Dosen Pengampu:
Safrizal, S.Pd., M.Hum.

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PERGURUAN TINGGI AL-WASHLIYAH BANDA ACEH
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji
syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Paragraf.
Pada kesempatan ini kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan karena adanya bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
izinkanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Safrizal, S.Pd.,
M.Hum. sebagai dosen pengampu, serta kedua orang tua yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingan dan teman-teman yang berpartisipasi dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran pada
semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi rekan-
rekan mahasiswa yang lainnya pada umumnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Banda Aceh, 18 Desember 2021
Penyusun

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Pengertian Paragraf.................................................................................................3

2.2 Struktur Paragraf.....................................................................................................3

2.2.1 Posisi Paragraf..........................................................................................3

2.2.2 Batasan Paragraf.......................................................................................4

2.2.3 Kegunaan Paragraf...................................................................................4

2.2.4 Struktur Paragraf......................................................................................4

2.3 Unsur-unsur Paragraf..............................................................................................5

2.4 Syarat Paragraf........................................................................................................6

2.4.1 Kesatuan...................................................................................................6

2.4.2 Kepaduan..................................................................................................6

2.4.3 Kelengkapan.............................................................................................6

2.4.4 Panjang Paragraf......................................................................................6

2.4.5 Pola Susunan Paragraf..............................................................................7

2.5 Teknik Pengembangan Paragraf.............................................................................7

2.5.1 Secara alami.............................................................................................7

2.5.2 Klimaks dan Antiklimaks.........................................................................7

2.5.3 Umum Khusus dan Khusus Umum..........................................................8

2.6 Macam-macam Paragraf.........................................................................................8

2.6.1 Eksposisi..................................................................................................8

ii
2.6.2 Argumentasi.............................................................................................8

2.6.3 Deskripsi..................................................................................................9

2.6.4 Persuasi....................................................................................................9

2.6.5 Narasi.....................................................................................................10

2.6.6 Macam-macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya.................................10

2.6.7 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama...............11

2.6.8 Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi..............................................12

BAB III PENUTUP...........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14

3.2 Saran.....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraf, paragraf merupakan sebuah karangan yang membangun satuan
pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas
satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena di samping bentuknya yang
kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam
tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu
paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Paragraf?
2. Bagaimana Struktur Paragraf?
3. Apa saja Unsur-unsur dari Paragraf?
4. Apa saja syarat dari Paragraf?
5. Bagaimana Teknik Pengembangan Paragraf?
6. Apa saja Macam-macam dari Paragraf?

1
I.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian Paragraf
2. Untuk mengetahui Struktur dari Paragraf.
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur dari Paragraf.
4. Untuk mengetahui Syarat Paragraf.
5. Untuk mengetahui Teknik Pengembangan Paragraf.
6. Untuk mengetahui Macam-macam Paragraf.

2
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Paragraf


Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis
sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung
pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Adapun pengertian lain “Paragraf
atau Alinea adalah Pengelompokan gagasan dalam satu kesatuan yang runtun.”( Prof. Dr.
Suherli, K, M .Pd.,2012 :1).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis
baru).
Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang
paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang
mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna
kalimat. Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide
pokok. Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.
Dengan demikian, kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat
penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir
kalimat. Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola Induktif (Khusus-
Umum). Pola deduktif adalah pola yang menempatkan pola pikirannya di awal paragraf
sedangkan pola induktif adalah pola yang menempatkan pola pikirannya di akhir paragraf.

II.2 Struktur Paragraf


Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan
hal-hal berikut:
II.2.1 Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang
mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun
oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai
unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan
itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan,

3
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secara utuh dan lengkap.

II.2.2 Batasan Paragraf


Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru).
2. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian
lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi
angka Arab.

II.2.3 Kegunaan Paragraf


Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi
pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf.
2. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran penulis.
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai.
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis.
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar, transisi, dan penutup.

II.2.4 Struktur Paragraf


Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf,
struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu:
1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
3. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.

4
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan kalimat topik.

II.3 Unsur-unsur Paragraf


Ialah beberapa unsur pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun
secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu:
1. transisi,
2. kalimat topik
3. kalimat pengembang
4. kalimat penegas / penjelas
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu
paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (kalimat topik dan kalimat
pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur-unsur pembangun paragraf
agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema
atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal
terpenting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu
paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar
dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu
paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama.
Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf atau pun di awal dan
akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat utama diletakan di akhir alinea
Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

5
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan
utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi gagasan penjelas. Judul (kepala
karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, yaitu:
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik

II.4 Syarat Paragraf


II.4.1 Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara
bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini tidak
boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

II.4.2 Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat
dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi
apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik,
wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata
ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran (paralelisme).

II.4.3 Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

II.4.4 Panjang Paragraf


Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada
beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkan, 4 hal:

6
1. Penyusunan kalimat topik
2. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf
3. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
4. Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf

II.4.5 Pola Susunan Paragraf


Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat
asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataan yang lain dengan wajar dan
bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk
memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah, antara lain:
1. pola runtunan waktu,
2. pola uraian sebab akibat,
3. pola perbandingan dan pertentangan,
4. pola analogi,
5. pola daftar,
6. pola lain.

II.5 Teknik Pengembangan Paragraf


II.5.1 Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu.
Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik
berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan
urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

II.5.2 Klimaks dan Antiklimaks


Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu
rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menonjol. Jika posisi yang
tertinggi itu diletakkan pada bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.

7
II.5.3 Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khusus utama diletakkan di awal paragraf, disebut
paragraf deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir
paragraf, disebut paragraf induktif.

II.6 Macam-macam Paragraf


II.6.1 Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan
menerangkan kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca
mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang
dimaksud pengarang.
Paragraf eksposisi memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Bersifat nonfiksi atau ilmiah
2. Bertujuan menjelaskan atau memaparkan
3. Isi harus berdasarkan fakta
4. Tidak bermaksud mempengaruhi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam
dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

II.6.2 Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau
pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan. Dalam paragraf
argumentatif, penulis bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan
yang disertai alasan yang kuat sesuai dengan fakta.
Paragraf argumentasi memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Memiliki ide pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu
masalah
2. Memiliki fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
3. Memiliki hubungan sebab-akibat
4. Menggunakan penjelasan-penjelasan lain untuk memperkuat argumen
atau pendapat

8
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya
untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua memperkerjakan anak sebagai penopang ekonomi
keluarga semakin terlihat di mana-mana.

II.6.3 Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-
olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Paragraf deskripsi memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu
2. Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan
3. Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji
gadis yang mempesona di hadapannya. Ya, karena memang gadis di depannya itu
sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya
bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius.
Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.

II.6.4 Persuasi
Paragraf persuasi atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisi tentang
suatu gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan
mengajak pembaca melakukan seperti yang diharapkan penulis.
Paragraf persuasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang
diharapkan
2. Memiliki fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca

9
3. Menggunakan bahasa yang menarik untuk menyugesti pembaca untuk
melakukan sesuatu yang harapkan pengarang
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai
tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

II.6.5 Narasi
Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau
memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau kronologis. Karangan ini berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan
maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca
dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Paragraf narasi memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Adanya tokoh
2. Adanya alur atau jalan cerita
3. Adanya latar atau setting
4. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
5. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non
fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitkan kening, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.

II.6.6 Macam-macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya


1. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

10
Contoh paragraf pembuka:
Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama Caleg yang sudah pasti
jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para Caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stres berat hingga
tidak bisa tidur dan tidak mau makan.

2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan
kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf
pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.

3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.
Contoh paragraf penutup:
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

II.6.7 Macam-macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama


1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal
paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian
atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif:

11
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir
paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan
budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal
dan akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak di akhir merupakan kalimat
yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran:
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan
sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

II.6.8 Macam-macam Paragraf Berdasarkan Isi


1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum
secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya
dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi:
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah
itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup.

12
Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di
belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh
hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh
pesona.

2. Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan
pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan
urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan
antiklimaks.

3. Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran
penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar
kalimat.

13
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari pada kalimat atau Alinea merupakan kumpulan kalimat tetapi kalimat yang
bukan sekedar berkumpul melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain
dalam satu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.

III.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah
disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak
mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Depdiknas.

Dini, D., & Sitorus. (2004). Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung: CV
Yrama Widya.

Munirah. (2019). Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Rahmi. (2015). Makalah tentang Pengertian Paragraf, Kegunaan dan Jenis-jenisnya.


Diakses pada 18 Desember 2021, dari RAHMI17 BLOG:
https://rahmi17site.wordpress.com/2016/02/24/makalah-tentang-pengertian-
paragraf-kegunaan-dan-jenis-jenisnya/

Susianti, N., Yuniasih, N. E., & Rahmawati, D. (2015). Makalah tentang Paragraf Bhs
Indonesia. Diakses pada 18 Desember 2021, dari Academia:
https://www.academia.edu/24274800/MAKALAH_tentang_PARAGRAF_bhs_IN
DONESIA

Unknown. (2019). Makalah Paragraf dan Pola Pengembangan. Diakses pada 18


Desember 2021, dari KUMPULAN MAKALAH:
http://www.makalah.my.id/2015/01/makalah-tentang-paragraf.html

Wiyanto, A. (2006). Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.

Yustanti. (2018). Makalah Bahasa Indonesia tentang Paragraf. Diakses pada 18


Desember 2021, dari Academia:
https://www.academia.edu/37993209/
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRAF

15

Anda mungkin juga menyukai