Makalah Paragraf
Makalah Paragraf
Makalah Paragraf
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Rahmadayani
Nurhayati
Fakhrur Razi
Jeki Randa
Dosen Pengampu:
Safrizal, S.Pd., M.Hum.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji
syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Paragraf.
Pada kesempatan ini kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini dapat
terselesaikan karena adanya bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
izinkanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Safrizal, S.Pd.,
M.Hum. sebagai dosen pengampu, serta kedua orang tua yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingan dan teman-teman yang berpartisipasi dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran pada
semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi rekan-
rekan mahasiswa yang lainnya pada umumnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Banda Aceh, 18 Desember 2021
Penyusun
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.4.1 Kesatuan...................................................................................................6
2.4.2 Kepaduan..................................................................................................6
2.4.3 Kelengkapan.............................................................................................6
2.6.1 Eksposisi..................................................................................................8
ii
2.6.2 Argumentasi.............................................................................................8
2.6.3 Deskripsi..................................................................................................9
2.6.4 Persuasi....................................................................................................9
2.6.5 Narasi.....................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.3 Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian Paragraf
2. Untuk mengetahui Struktur dari Paragraf.
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur dari Paragraf.
4. Untuk mengetahui Syarat Paragraf.
5. Untuk mengetahui Teknik Pengembangan Paragraf.
6. Untuk mengetahui Macam-macam Paragraf.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secara utuh dan lengkap.
4
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan kalimat topik.
5
Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan
utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi gagasan penjelas. Judul (kepala
karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, yaitu:
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
II.4.2 Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat
dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi
apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik,
wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata
ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran (paralelisme).
II.4.3 Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
6
1. Penyusunan kalimat topik
2. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf
3. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
4. Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf
7
II.5.3 Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khusus utama diletakkan di awal paragraf, disebut
paragraf deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir
paragraf, disebut paragraf induktif.
II.6.2 Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau
pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan. Dalam paragraf
argumentatif, penulis bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan
yang disertai alasan yang kuat sesuai dengan fakta.
Paragraf argumentasi memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Memiliki ide pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu
masalah
2. Memiliki fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
3. Memiliki hubungan sebab-akibat
4. Menggunakan penjelasan-penjelasan lain untuk memperkuat argumen
atau pendapat
8
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya
untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua memperkerjakan anak sebagai penopang ekonomi
keluarga semakin terlihat di mana-mana.
II.6.3 Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-
olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Paragraf deskripsi memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu
2. Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan
3. Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji
gadis yang mempesona di hadapannya. Ya, karena memang gadis di depannya itu
sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya
bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius.
Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
II.6.4 Persuasi
Paragraf persuasi atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisi tentang
suatu gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan
mengajak pembaca melakukan seperti yang diharapkan penulis.
Paragraf persuasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang
diharapkan
2. Memiliki fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca
9
3. Menggunakan bahasa yang menarik untuk menyugesti pembaca untuk
melakukan sesuatu yang harapkan pengarang
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai
tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
II.6.5 Narasi
Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau
memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau kronologis. Karangan ini berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan
maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca
dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Paragraf narasi memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Adanya tokoh
2. Adanya alur atau jalan cerita
3. Adanya latar atau setting
4. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
5. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non
fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitkan kening, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
10
Contoh paragraf pembuka:
Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama Caleg yang sudah pasti
jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para Caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stres berat hingga
tidak bisa tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan
kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf
pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis
karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif,
eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.
Contoh paragraf penutup:
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
11
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir
paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan
budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat
komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal
dan akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak di akhir merupakan kalimat
yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran:
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan
sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
12
Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di
belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh
hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh
pesona.
2. Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan
pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan
urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan
antiklimaks.
3. Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran
penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar
kalimat.
13
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari pada kalimat atau Alinea merupakan kumpulan kalimat tetapi kalimat yang
bukan sekedar berkumpul melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain
dalam satu rangkaian yang membentuk suatu kalimat.
III.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah
disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak
mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Depdiknas.
Dini, D., & Sitorus. (2004). Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung: CV
Yrama Widya.
Susianti, N., Yuniasih, N. E., & Rahmawati, D. (2015). Makalah tentang Paragraf Bhs
Indonesia. Diakses pada 18 Desember 2021, dari Academia:
https://www.academia.edu/24274800/MAKALAH_tentang_PARAGRAF_bhs_IN
DONESIA
15