Lampiran
Lampiran
Lampiran
ANGKET VALIDASI
LKPD IPA SMP BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR
A. TUJUAN
Tujuan dari penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan LKPD IPA SMP
berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA
ditinjau dari aspek syarat pengembangan LKPD, yaitu syarat didaktik, konstruksi dan
teknis.
B. PETUNJUK
1. Dimohonkan kepada Bapak/ibu memberikan nilai pada setiap butir pengembangan
LKPD dengan cara mencentang (√) angka pada kolom nilai yang tersedia.
2. Penilain ini terdiri dari lima katagori poin, makna dari setiap poin validasi adalah
sebagai berikut.
1 = Sangat Kurang Baik
2 = Kurang Baik
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
3. Dimohonkan kepada Bapak/ibu untuk memberikan komentar, saran atau masukan
terkait LKPD yang dikembangkan pada kolom yang disediakan.
C. PENILAIAN
Skor
No Aspek yang dinilai dalam LKPD
1 2 3 4 5
I Syarat Didaktik
1. Kesesuaian materi dengan Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
2. Materi yang dibahas dalam LKPD ini
merupakan materi/konsep yang kontekstual
3. Setiap aktivitas dalam LKPD ini memiliki
tujuan yang jelas
4. Kejelasan petunjuk penggunaan LKPD
5. Kesesuaian langkah kegiatan pada LKPD
dengan sintak model pembelajaran inkuiri
terbimbing
6. Kegiatan yang terdapat pada LKPD
menekankan pada proses penemuan
7. Materi dalam LKPD sesuai dengan jenjang
pendidikan peserta didik.
8. LKPD yang dikembangkan mampu
menumbuhkan keterampilan sosial peserta
didik, seperti bekerjasama, komunikasi,
bertanggungjawab dan teliti
II Syarat Konstruksi
Singaraja....................2020
Validator
(........................................)
Lampiran 03 Hasil Uji Validasi Ahli
Lampiran 04 Instrumen Validasi Praktisi
ANGKET VALIDASI
LKPD IPA SMP BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR
A. TUJUAN
Tujuan dari penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur kevalidan LKPD IPA SMP
berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA
ditinjau dari aspek syarat pengembangan LKPD, yaitu syarat didaktik, konstruksi dan
teknis.
B. PETUNJUK
1. Dimohonkan kepada Bapak/ibu memberikan nilai pada setiap butir pengembangan
LKPD dengan cara mencentang (√) angka pada kolom nilai yang tersedia.
2. Penilain ini terdiri dari lima katagori poin, makna dari setiap poin validasi adalah
sebagai berikut.
1 = Sangat Kurang Baik
2 = Kurang Baik
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
3. Dimohonkan kepada Bapak/ibu untuk memberikan komentar, saran atau masukan
terkait LKPD yang dikembangkan pada kolom yang disediakan.
C. PENILAIAN
Skor
No Aspek yang dinilai dalam LKPD
1 2 3 4 5
I Syarat Didaktik
II Syarat Konstruksi
Singaraja...................2020
Validator
(........................................)
Lampiran 05 Hasil Uji Validasi Praktisi
Lampiran 06 Instrumen Uji Keterbacaan
ANGKET KETERBACAAN
LKPD IPA SMP BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR
Hari/Tanggal : ...................................................................................................
Nama : ...................................................................................................
Kelas : ...................................................................................................
No. Absen : ...................................................................................................
A. TUJUAN
Tujuan dari penggunaan instrumen ini adalah untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap LKPD IPA SMP berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar
dalam pembelajaran IPA ditinjau dari aspek syarat pengembangan LKPD, yaitu syarat
konstruksi dan teknis.
B. PETUNJUK
1. Dimohonkan kepada saudara/saudari untuk membaca dengan cermat LKPD IPA SMP
berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar dan berikan penilaian
pada setiap butir pengembangan LKPD dengan cara mencentang (√) angka pada kolom
nilai yang tersedia.
2. Penilain ini terdiri dari lima katagori poin, makna dari setiap poin validasi adalah
sebagai berikut.
1 = Sangat Kurang Baik
2 = Kurang Baik
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
3. Dimohonkan kepada saudara/saudari untuk memberikan komentar, saran atau
masukan terkait LKPD yang dikembangkan pada kolom yang disediakan.
C. PENILAIAN
Skor
No Aspek yang dinilai dalam LKPD
1 2 3 4 5
I Syarat Konstruksi
1. LKPD mempunyai identitas yang lengkap
seperti kelas, mata pelajaran, topik, nama
anggota kelompok, dan sebagainya
2. Rumusan tujuan praktikum pada LKPD
mudah saya pahami dan memberikan
gambaran tentang kegiatan pembelajaran
3. Kalimat yang digunakan pada LKPD
sederhana dan mudah saya pahami
4. Bahasa yang digunakan pada LKPD jelas dan
mudah saya pahami
5. Keberadaan tabel dalam LKPD memudahkan
saya untuk mencatat hasil praktikum
6. LKPD meyediakan ruang yang cukup bagi
saya untuk menulis atau menggambar
7. Pertanyaan yang terdapat pada LKPD mudah
saya pahami
8. Instruksi yang terdapat pada LKPD jelas dan
mudah saya pahami
9. Fenomena yang disajikan dalam LKPD
memperjelas pemahaman saya
II Syarat Teknis
1. Jenis huruf yang digunakan menarik dan
mudah untuk dibaca
2. Kesesuaian perbandinngan ukuran huruf
dengan jenis huruf memudahkan saya untuk
membaca LKPD
3. Gambar yang digunakan dalam LKPD mampu
memperjelas pemahaman saya
4. Tampilan LKPD ini menarik dan tidak
membosankan
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menyelidiki hukum pemantulan
cahaya pada cermin datar dengan teliti.
2. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menghitung besar sudut pantul dari
suatu sinar datang pada cermin datar dengan benar.
3. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil praktikum
pemantulan cahaya pada cermin datar dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
Pertemuan Kedua
1. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menentukan sifat bayangan yang
terbentuk pada cermin datar dengan teliti.
2. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menjelaskan proses
pembentukan bayangan pada dua cermin datar yang membentuk sudut tertentu
dengan teliti.
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menganalisis hubungan antara
besar sudut dengan jumlah bayangan pada dua cermin datar yang membentuk sudut
tertentu dengan teliti.
4. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil praktikum
pembentukan bayangan pada cermin datar dengan disiplin dan penuh tanggung
jawab.
Pertemuan Ketiga
1. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menggambarkan proses
pembentukan bayangan pada cermin cekung melalui praktikum dengan benar.
2. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu membuktikan persamaan Dalil
Esbach pada cermin cekung melalui praktikum dengan benar.
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menganalisis hubungan ruang
benda dan ruang bayangan dengan sifat bayangan yang terbentuk pada cermin
cekung melalui praktikum dengan tepat.
4. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil praktikum
pembentukan bayangan pada cermin cekung dengan disiplin dan penuh tanggung
jawab.
Pertemuan Keempat
1. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu mendefinisikan pengertian jarak
fokus lensa dan kekuatan lensa pada lensa cembung melalui praktikum dengan
teliti.
2. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menganalisis pengaruh besarnya
nilai So (jarak benda) terhadap besarnya nilai Si (jarak bayangan) pada lensa
cembung melalui praktikum dengan teliti.
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menganalisis hubungan antara
jarak titik fokus fokus dengan kuat lensa pada lensa cembung melalui praktikum
dengan teliti.
4. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil praktikum
pembentukan bayangan pada lensa cembung dengan disiplin dan penuh tanggung
jawab.
Pertemuan Kelima
1. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menentukan bagian-bagian mata
dan fungsinya melalui praktikum dengan tepat.
2. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu mengaitkan fungsi bagian-
bagian mata dengan proses pembentukan bayangan pada mata manusia melalui
praktikum dengan tepat.
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menggambarkan pembentukan
bayangan pada mata manusia melalui praktikum dengan benar.
4. Melalui kegiatan presentasi, peserta didik mampu menyajikan hasil praktikum
pembentukan bayangan pada mata dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
1) Faktual
Benda-benda yang berada di sekita kita dapat dilihat oleh mata karena adanya
cahaya. Cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan dan ditangkap oleh
mata. Pantulan cahaya yang sampai ke mata inilah yang membentuk citra benda pada
otak sehingga benda dapat terlihat. Di ruang yang gelap mata tidak dapat melihat
benda karena tidak ada pantulan cahaya dari benda yang jatuh ke mata. Pemantulan
cahaya dapat terjadi pada benda yang mempunyai permukaan yang licin seperti
cermin sehingga cermin banyak dimanfaatkan dalam keidupan sehari-hari. Contohnya
cermin cekung sering digunakan sebagai senter atau proyektor film, cermin cekung
berguna untuk mensejajarkan berkas cahaya yang berasal dari lampu. Cermin
cembung memungkinkan kita untuk memandang daerah yang lebih luas dibandingkan
saat melihat langsung dengan mata sehingga cermin cembung banyak digunakan
untuk kaca spion pada kendaraan.
2) Konseptual
Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik, yaitu
gelombang yang tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya. Salah satu
sifat dari gelombang adalah apabila melewati suatu penghalang, maka gelombang
akan dipantulkan. Demikian pula halnya untuk gelombang cahaya, apabila melewati
suatu permukaan maka akan dipantulkan. Berdasarkan jenis pemantulnya, pemantulan
cahaya terbagi menjadi pemantulan teratur dan pemantulan baur. Pemantulan teratur
terjadi saat berkas cahaya mengenai permukaan atau bidang pantul yang rata
(misalnya permukaan cermin datar), sehingga arah sinar pantulnya sejajar.
Pemantulan baur terjadi saat berkas cahaya mengenai permukaan atau bidang pantul
yang tidak rata (misalnya permukaan logam kasar atau permukaan tembok), sehingga
arah sinar pantulnya menjadi tersebar ke segala arah. Pemantulan cahaya ketika
cahaya mengenai objek mengikuti suatu aturan tertentu yang disebut hukum
pemantulan cahaya. Bunyi dari hukum pemantulan cahaya yaitu 1) berkas sinar
datang, sinar pantul, dan garis normal berada pada bidang datar dan berpotongan di
satu titik 2) sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada cermin dan juga lensa. Cermin merupakan
suatu bidang licin yang dapat memantulkan seluruh cahaya yang jatuh padanya.
Sedangkan lensa adalah medium transparan yang salah satu atau kedua
permukaannya memiliki bidang lengkung. Secara garis besar cermin dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung sendiri
dibagi menjadi cermin cekung dan cermin cembung. Lensa cera umum juga ada yang
berbentuk cembung dan cekung. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
adalah maya, tegak, dan sama besar. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung akan menghasilkan bayangan maya, tegak, diperkecil. Sedangkan sifat
bayangan yang terbentuk pada cermin cekung tidak selalu tetap karena dipengaruhi
oleh posisi benda dan posisi bayangan.
3) Prosedural
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin ataupun lensa dapat
digambarkan menggunakan diagram sinar dengan menggunakan prosedur berikut.
a. Pembentukan bayangan pada cermin datar
Pertama, lukis sebuah sinar dari benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata
sesuai hukum pemantulan cahaya, yaitu sudut sinar datang sama dengan sudut
sinar pantul. Kedua lukis sinar kedua sebagaimana langkah pertama. Ketiga, lukis
perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut di belakang cermin sehingga
berpotongan. Perpotongan sinar-sinar pantul tersebut merupakan bayangan benda.
Apabila diukur dari cermin, jarak benda terhadap cermin harus sama dengan jarak
bayangan terhadap cermin.
b. Pembentukan bayangan pada cermin lengkung dan lensa
Bayangan yang terjadi pada cermin cekung dan cembung dapat dilukiskan dengan
memanfaatkan sinar-sinar istimewa dan sinar-sinar pantulnya. Titik pertemuan
sinar pantulnya ini akan membentuk bayangan benda.
c. Pembentukan bayangan pada mata manusia
Proses yang terjadi pada mata sehingga mata manusia dapat melihat suatu objek
diawali dengan cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan dan masuk
ke dalam mata. Cahaya yang masuk ke mata melalui kornea akan menuju pupil
dan diteruskan ke lensa mata. Lensa mata akan memfokuskan cahaya untuk
menghasilkan bayangan yang harus jatuh tepat pada retina agar dapat dilihat
dengan jelas. Fotoreseptor pada retina akan mengubah bayangan menjadi sinyal
elektrik (implus) yang akan diteruskan ke otak oleh saraf optik pada mata. Otak
kemudian menerjemahkan sinyal-sinyal yang diterima sebagai objek atau benda
yang dilihat.
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1) Pendekatan : Scientific
2) Model : Guided Inquiry
3) Metode : Praktikum, diskusi, dan studi literatur
F. Media Pembelajaran
1) Media: Laptop, power point, gambar fenomena pemantulan cahaya, LCD dan
proyektor.
2) Alat dan Bahan: terlampir pada LKPD.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2×40 menit)
H. Sumber Belajar
1. Zubaidah, Siti. dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Kelas VIII Semester 2 Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2. Zubaidah, Siti. dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Kelas VIII Semester 2 Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3. LKPD IPA SMP Berbasis Inkuiri Terbimbing
Kompetensi
No Metode Bentuk Instrumen
Penilaian
Lembar observasi pengamatan
1 Sikap Observasi
sikap (terlampir)
2 Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda dan Uraian
(terlampir)
3 Keterampilan Tes unjuk Lembar penilaian kinerja
Kerja pengamatan (terlampir)
LAMPIRAN
A. Penilaian Sikap
1. Instrumen Penilaian
2. Rubrik penilaian
Aspek
Kriteria Skor
Penilaian
Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, dan
1. Rasa aktif mengajukan pertanyaan tentang informasi yang 5
ingin tahu diperoleh
Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, antusias, dan aktif
mengajukan pertanyaan tentang informasi yang 4
diperoleh
Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak antusias,
dan aktif mengajukan pertanyaan tentang informasi 3
yang diperoleh
Tidak menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, tidak
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan 2
kelompok ketika disuruh
Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah 1
didorong untuk ikut terlibat
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
2. Kejujuran 5
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Aspek
Kriteria Skor
Penilaian
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
4
menyimpulkan hasil pengamatan tetapi masih kurang
dalam menyusun laporan
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
data, mendeskripsikan hasil pengamatan, tetapi masih
3
kurang dalam menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
Kurang jujur dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
2
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Tidak jujur dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
1
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Teliti dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
5
3. Teliti data, dan mendeskripsikan hasil pengamatan
Teliti dalam hal melakukan pengamatan dan mencatat
data tetapi masih kurang pada pendeskripsian hasil 4
pengamatan
Teliti dalam hal melakukan pengamatan tetapi masih
kurang pada pencatatan data, danpendeskripsian hasil 3
pengamatan
Kurang teliti dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, dan mendeskripsikan hasil pengamatan 2
3. Konversi Penilaian
B. Penilaian Pengetahuan
Soal Plihan Ganda
1. Tina melakukan sebuah percobaan untuk menyelidiki hukum pemantulan cahaya pada
cermin datar. Percobaan yang dilakukan oleh Tina dapat digambarkan seperti gambar
berikut ini.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan Tina, pernyataan berikut ini yang benar
tentang hukum pemantulan cahaya pada cermin datar adalah....
a. Pemantulan akan terjadi apabila cahaya datang dengan posisi tegak lurus dengan
bidang pantul.
b. Pemantulan pada cermin datar memiliki besar sudut datang yang sama dengan
besar sudut pantulnya
c. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
d. Garis normal adalah garis khayal yang tegak lurus dengan bidang pantul
2. Perhatikan gambar berikut ini!
Apabila diagram pemantulan cahaya oleh cermin datar ditunjukkan seperti gambar
diatas, maka berapakah besar sudut pantulnya....
a. 1800
b. 900
c. 600
d. 300
3. Berikut ini yang merupakan contoh penerapan konsep pembentukan bayangan pada
cermin datar dalam kehidupan sehari-hari adalah....
a. Digunakan dalam pembuatan lampu sorot mobil agar sinar yang dihasilkan sejajar
b. Digunakan sebagai cermin rias agar memperoleh bayangan dengan dimensi
ukuran yang sama dengan benda
c. Digunakan dalam pembuatan kaca spion berbagai alat transportasi agar
menghasilkan bayangan yang diperkecil
d. Digunakan untuk membuat kaca pembesar agar menghasilkan bayangan yang
diperbesar
4. Santi melakukan suatu percobaan untuk mengetahui jumlah bayangan yang dibentuk
oleh dua cermin dengan sudut tertentu. Hasil percobaan yang dilakukan oleh Santi
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
5. Dua buah cermin datar disusun membentuk sudut tertentu. Benda yang diletakkan di
antara kedua cermin tersebut menghasilkan bayangan seperti pada gambar berikut ini.
Jika sudut cermin tersebut diperkecil 2/3 kali sudut semula, jumlah bayangan yang
terbentuk menjadi ….
a. 5 buah
b. 6 buah
c. 7 buah
d. 8 buah
6. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung sejauh 20 cm yang jarak fokusnya
30 cm. Letak dan sifat bayangan yang dibentuk cermin tersebut adalah....
a. 25 cm di depan cermin, maya, tegak
b. 20 cm di belakang cermin, nyata, tegak
c. 16 cm di depan cermin, nyata, tegak
d. 12 cm di belakang cermin, maya, tegak
7. Sebuah benda diletakan 30 cm di depan cermin cekung yang fokusnya 20 cm. Gambar
yang tepat tentang proses pembentukan bayangan benda tersebut adalah…
a. b.
c. d.
8. Berikut ini merupakan data hasil percobaan pembentukan bayangan pada cermin
cekung.
NoLetak Letak Sifat Bayangan
Benda Bayangan
1 RI R IV Maya, tegak, diperbesar
2 R II R III Nyata, terbalik, diperbesar
3 R III R II Nyata, terbalik, diperkecil
Berdasarkan data hasil percobaan di atas, berikut ini kesimpulan yang tepat adalah....
a. Ruang bayangan yang terbentuk selalu berada di belakang cermin
b. Semakin dekat letak benda dari cermin cekung akan menghasilkan bayangan
diperkecil
c. Semakin jauh letak benda dari cermin cekung akan menghasilkan bayangan
diperbesar
d. Jumlah ruang benda dan ruang bayangan adalah sama dengan lima
9. Benda A dengan tinggi 2 cm yang diletakkan di depan lensa cembung mengahsilkan
bayangan setinggi 24 cm. Benda B dengan tinggi 4 cm yang diletakkan di depan lensa
cembung menghasilkan bayangan setinggi 12 cm. Maka perbesaran bayangan yang
dihasil oleh benda B adalah....
a. Perbesaran bayangan benda A 2 kali lebih kecil dari perbesaran bayangan benda B
b. Perbesaran bayangan benda B 3 kali lebih kecil dari perbesaran bayangan benda A
c. Perbesaran bayangan benda A 4 kali lebih besar dari perbesaran bayangan benda B
d. Perbesaran bayangan benda A sama dengan perbesaran bayangan benda B
10. Jika sebuah lensa bikonkaf memiliki kekuatan lensa 4 dioptri, jarak fokus lensa tersebut
adalah....
a. 24 cm
b. 25 cm
c. 26 cm
d. 26 cm
11. Di depan sebuah lensa diletakkan benda pada jarak 25 cm, bayangan yang terbentuk
bersifat maya sejauh 50 cm dari lensa. Kekuatan lensa tersebut adalah....
a. 4 dioptri
b. 3 dioptri
c. 2 dioptri
d. 1 dioptri
12. Perhatikan gambar anatomi mata berikut ini.
Bagian mata yang ditunjukkan oleh nomor 2, 3, dan 4 secara berurutan adalah....
a. Iris, pupil, dan lensa
b. Kornea, iris, dan pupil
c. Pupil, lensa, dan kornea
d. Kornea, pupil, dan lensa
13. Bagian mata yang berfungsi sebagai tempat pembentukan bayangan pada mata
adalah....
a. Iris
b. Pupil
c. Kornea
d. Retina
14. Bayu menderita gangguan mata yang menyebabkan dia tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang jaraknya dekat dengan mata. Gangguan mata yang diderita oleh
Bayu dan penyebabnya adalah....
a. Miopi, karena bentuk bola mata terlalu cembung
b. Hipermetropi, karena bentuk bola mata terlalu pipih
c. Presbiopi, karena menurunnya daya akomodasi mata
d. Astigmatis, karena bentuk bola mata yang kurang melengkung
15. Sinta memiliki gangguan mata seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut, gangguan mata yang diderita Sinta dan lensa kacamata
yang harus digunakan adalah....
Gangguan Mata Kacamata
a. Hipermetropi Lensa cenbung
b. Presbiopi Lensa cekung
c. Miopi Lensa cekung
d. Astigmatisma Lensa cembung
Kunci Jawaban
No Jawaban No Jawaban
Soal Soal
1 A 9 C
2 D 10 B
3 B 11 C
4 A 12 D
5 A 13 D
6 D 14 B
7 C 15 A
8 D
Rubrik Penilaian
Katagori Jawaban Skor
Benar 1
Salah 0
skor yang diperoleh
Nilai Siswa = x100
skor maksimal
C. Penilaian Keterampilan
1. Instrumen Tes Unjuk Kerja
Skor Penilaian
No Aspek yang Dinilai (3) (2) (1)
Baik Cukup Kurang
1 Kemampuan dalam menggali informasi
(informasi dari gambaran umum pada
LKPD)
2 Kemampuan dalam merumuskan
masalah
3 Kemampuan dalam melakukan
eksperimen
4 Melakukan diskusi dengan aktif
5 Mempresentasikan hasil diskusi
Jumlah Skor yang Diperoleh
2. Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
No Indikator Rubrik
1 Kemampuan 3. Informasi yang dicantumkan sesuai dengan
dalam menggali konteks dan tujuan praktikum.
informasi 2. Informasi yang dicantumkan kurang sesuai dengan
(informasi dari konteks dan tujuan praktikum.
gambaran umum 1. Informasi yang dicantumkan tidak sesuai dengan
pada LKPD) konteks dan tujuan praktikum.
RIWAYAT HIDUP
MATERI
CAHAYA DAN
ALAT OPTIK
Penyusun
I Dw. Ayu Made Ratna Dewi
PRAKATA
DAFTAR ISI
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan LKPD IPA SMP
berbasis model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar ini dengan
Cover ........................................................................... i
lancar. Penyusunan LKPD ini merupakan bentuk nyata partisipasi penulis dalam
menghasilkan
Prakata perangkat pembelajaran berupa LKPD untuk menunjang kegiatan ii
..........................................................................
belajar mengajar di SMP.
Daftar Isi ....................................................................... iii
LKPD ini digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi
Cahaya
Petunjuk dan Alat Optik
Penggunaan LKPDkelas VIII pada Sekolah Menengah Pertama (SMP). iv
.....................................................
LKPD ini terdiri dari kegiatan-kegiatan praktikum yang menggunakan sintak
Kompetensi Pembelajaran
pembelajaran ......................................................
model inkuiri terbimbing yang bertujuan untuk mengajak vi
peserta didik secara langsung dalam menemukan pengetahuannya sendiri
Kegiatan 1. Pembiasan Cahaya ................................................ 1
dengan menggunakan pendekatan 5M sesuai dengan tuntutan Kurikuum 2013.
Kegiatan 2.Penulis
Pemantulan Cahaya
mengucapkan ...............................................
terima kasih kepada dosen pembimbing, guru IPA,
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar, serta rekan-rekan mahasiswa
Kegiatan 3. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar .....................
yang telah berkontribusi dalam pengembangan LKPD ini. Penulis berharap
LKPD ini dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran dan menjadi
Kegiatan 4. Pemantulan Bayangan pada Cermin Datar .......................
alternatif pembelajaran yang inovatif. Penulis menyadari LKPD ini masih jauh
Kegiatan
dari 5. Pembentukan
kata Bayangan
sempurna, sehingga pada mengharapkan
penulis Lensa Cembung ...................
adanya kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan LKPD ini.
Format Penulisan Laporan Praktikum ..........................................
Penulis
ii
Cahaya dan Alat Optik
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................................................i
Prakata ....................................................................................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................................................................iii
Daftar Gambar ......................................................................................................................................iv
Petunjuk Penggunaan LKPD ................................................................................................................v
Kompetensi Pembelajaran ..................................................................................................................vii
Kegiatan 1. Pemantulan Cahaya .........................................................................................................1
Kegiatan 2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar ...........................................................8
Kegiatan 3. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung.........................................................15
Kegiatan 4. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung........................................................22
Kegiatan 5. Pembentukan Bayangan pada Mata Manusia ..........................................................29
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................36
Format Penulisan Laporan Praktikum .............................................................................................37
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum ................................................................................................39
Rubrik Penilaian Praktikum ................................................................................................................43
Instrumen Penilaian Praktikum.........................................................................................................46
Instrumen Penilaian Laporan Praktikum ........................................................................................49
iii
Cahaya dan Alat Optik
DAFTAR GAMBAR
iv
Cahaya dan Alat Optik
PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD
Tujuan Pembelajaran
Bagian ini berisikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
setelah melakukan kegiatan praktikum dengan LKPD ini. Tujuan pembelajaran
nantinya dapat gunakan oleh peserta didik sebagai acuan dalam merumuskan
kesimpulan.
Dasar Teori
Bagian ini berisikan teori dasar yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari oleh peserta didik melaui kegiatan praktikum. Dasar teori akan
membantu peserta didik dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada pada
LKPD.
Fenomena
Bagian ini berisikan pemaparan fenomena yang dapat ditemukan oleh peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari. Peserta didik akan menemukan informasi-informasi penting
dengan mencermati fenomena yang disajikan dan membantunya dalam
merumuskan masalah serta membuat hipotesis yang benar untuk membangun
konsep baru yang akan ditemukan.
Merumuskan Masalah
Bagian ini merupakan ruang yang disediakan bagi peserta didik untuk
menuliskan rumusan masalah yang berkaitan dengan tujuan praktikum.
v
Cahaya dan Alat Optik
Mengajukan Hipotesis
Bagian ini merupakan ruang yang disediakan bagi peserta didik untuk
menuliskan jawaban sementara atau hipotesis yang dapat menjawab setiap
permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Bagian ini berisikan arahan bagi peserta didik untuk merancang sebuah
kegiatan praktikum. Peserta didik merancang kegiatan praktikum dengan
memilih alat dan bahan yang disediakan serta menentukan prosedur kerjanya.
Bagian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan oleh
peserta didik melalui kegiatan penemuannya sendiri.
Mengumpulkan Data
Bagian ini berisikan hasil yang telah diperoleh peserta didik melalui kegiatan
praktikum. Hasil pengamatan tersebut nantinya akan membentuk suatu konsep
yang terstruktur pada diri peserta didik.
Mengolah Data
Menarik Kesimpulan
Bagian ini berisikan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Pada bagian ini peserta didik akan menentukan rumusan hipotesis yang telah
dibuat sebelumnya diterima atau ditolak. Bagian ini bertujuan untuk mengukur
ketercapaian dari tujuan pembelajaran.
vi
Cahaya dan Alat Optik
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
vii
Cahaya dan Alat Optik
Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran
viii
Cahaya dan Alat Optik
KEGIATAN 1
Kelompok :
Nama anggota :
1................................................................../No. Absen......
2................................................................../No. Absen......
3................................................................../No. Absen......
4................................................................../No. Absen......
5................................................................../No. Absen......
Judul Praktikum
Pemantulan Cahaya
Tujuan Praktikum
1. Peserta didik mampu menyelidiki hukum pemantulan cahaya pada cermin datar melalui
praktikum dengan teliti.
2. Peserta didik mampu manyajikan hasil praktikum pemantulan cahaya melalui presentasi
dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
Dasar Teori
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu permukaan bidang.
Apabila cahaya menumbuk suatu permukaan yang rata seperti cermin datar maka cahaya
tersebut akan mengalami pemantulan teratur. Sudut pantul yang terbentuk pada
pemantulan teratur besarnya selalu sama dengan sudut datang. Perhatikan gambar berikut
ini!.
1
Cahaya dan Alat Optik
Hal tersebut sesuai dengan hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius.
Snellius menambahkan konsep garis normal yang merupakan garis khayal yang tegak lurus
dengan bidang pantul. Hukum pemantulan cahaya Snellius yaitu sebagai berikut.
(1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
(2) Besar sudut datang (∠𝑖) sama dengan besar sudut pantul (∠𝑟) atau ∠𝑖 = ∠𝑟.
Fenomena
Jawaban
1. Suatu objek dapat dilihat oleh mata karena adanya peristiwa pemantulan
cahaya.
2. Bayangan benda pada cermin datar terlihat sama persis dengan benda
aslinya karena besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang.
3. Pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari
permukaan benda yang terkena cahaya.
4. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat melihat bayangan di cermin
dan saat melihat benda yang berwarna.
2
Cahaya dan Alat Optik
Fase 1: Merumuskan Masalah
Jawaban
1. Mengapa sudut pantul pada cermin datar selalu sama dengan besar sudut
datang?
2. Bagaimanakah proses pemantulan cahaya pada cermin datar?
Buatlah hipotesis atau jawaban sementara dari setiap rumusan masalah yang telah
kalian buat! Hipotesis yang kalian buat berdasarkan pengetahuan yang kalian miliki tentang
pemantulan cahaya pada cermin datar.
Jawaban
1. Besar sudut pantul pada cermin datar selalu sama dengan besar sudut datang
karena pemantulan yang terjadi pada cermin datar adalah pemantulan teratur.
2. Proses pemantulan cahaya pada cermin datar terjadi saat cahaya menumbuk
permukaan cermin kemudian cahaya tersebut akan dipancarkan kembali dari
permukaan cermin yang terkena cahaya.
3
Cahaya dan Alat Optik
Rancanglah sebuah percobaan untuk membuktikan hipotesis kalian dengan alat dan bahan
yang disediakan!
A. Alat dan Bahan
Pilihlah beberapa alat dan bahan berikut ini sesuai dengan percobaan yang akan kalian
lakukan!.
1. Cermi datar 1 buah
2. Laser kecil 1 buah
3. Lilin 1 buah
4. Korek api 1 buah
5. Busur 1 buah
6. Penggaris 1 buah
7. Pensil atau bulpoin 1 buah
8. Kertas HVS Putih 1 lembar
Jawaban
B. Prosedur Percobaan
Rancanglah prosedur percobaan yang akan kalian lakukan dengan mengurutkan
prosedur percobaan berikut sehingga menjadi sebuah prosedur yang runtut!
1. Buat garis normal di depan cermin yang tegak lurus dengan cermin!
2. Posisikan cermin secara vertikal di pinggir kertas HVS!
3. Tandai titik jatuhnya bayangan dan buat garis dari garis normal hingga tempat
jatuhnya bayangan tersebut!
4. Ukur sudut sebesar 100 dari garis normal dan buat garis sesuai dengan sudut
tersebut!
5. Arahkan laser ke cermin mengikuti garis yang telah dibuat tadi!
6. Ulangi langkah 4 sampai 7 untuk percobaan yang selanjutnya, yaitu
menggunakan sudut 300, 450, 600 dan 900!
7. Ukur sudut sinar pantul terhadap garis normal dan bandingkan sudut tersebut
dengan sudut pada sinar datang!
4
Cahaya dan Alat Optik
Jawaban
1. Posisikan cermin secara vertikal di pinggir kertas HVS!
2. Buat garis normal di depan cermin yang tegak lurus dengan cermin!
3. Ukur sudut sebesar 100 dari garis normal dan buat garis sesuai dengan
sudut tersebut!
4. Arahkan laser ke cermin mengikuti garis yang telah dibuat tadi!
5. Tandai titik jatuhnya bayangan sinar laser dan buat garis dari garis
normal hingga tempat jatuhnya bayangan sinar laser!
6. Ukur sudut sinar pantul terhadap garis normal dan bandingkan sudut
tersebut dengan sudut pada sinar datang!
7. Ulangi langkah 4 sampai 7 untuk percobaan yang selanjutnya, yaitu
menggunakan sudut 300, 450, 600 dan 900!
Berdasarkan data hasil percobaan pada tabel di atas analisislah data tersebut untuk
membuktikan hukum pemantulan cahaya! Tentukanlah apakah data yang diperoleh pada
percobaan tersebut sesuai dengan bunyi hukum pemantulan cahaya atau tidak! Apabila
tidak sesuai jelaskan kemungkinan penyebabnya!
Jawaban
5
Cahaya dan Alat Optik
Fase 6: Interpretasi Hasil Analisis Data dan Pembahasan
1. Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah kalian lakukan gambarkanlah diagram yang
dapat menjelaskan proses pemantulan cahaya pada cermin datar!
Jawaban
Jawaban
(1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang
datar.
(2) Besar sudut datang (∠𝑖) sama dengan besar sudut pantul (∠𝑟) atau (∠𝑖 =
∠𝑟).
3. Mengapa saat cahaya dipantulkan pada sebuah cermin datar besar sudut datangnya
akan sama dengan besar sudut pantulnya?
Jawaban
Saat cahaya dipantulkan pada sebuah cermin datar besar sudut datangnya akan
sama dengan besar sudut pantulnya karena pemantulan cahaya yang terjadi
pada cermin datar merupakan pemantulan teratur. Sinar-sinar sejajar yang
mengenai permukaan cermin pada pemantulan teratur akan dipantulkan sebagai
sinar-sinar sejajar pula.
6
Cahaya dan Alat Optik
4. Jelaskanlah secara singkat proses pemantulan cahaya yang terjadi pada saat orang
bercermin!
Jawaban
Jawaban
Hukum pemantulan cahaya Snellius menyatakan sinar datang, garis normal, dan
sinar pantul terletak pada satu bidang datar dan besar sudut datang sama dengan
besar sudut pantul. Besar sudut datang akan sama dengan besar sudut pantul
karena sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan cermin akan dipantulkan
sebagai sinar-sinar sejajar pula. Pemantulan cahaya pada cermin datar terjadi saat
cahaya menumbuk permukaan cermin kemudian cahaya tersebut dipantulkan
kembali oleh permukaan cermin yang terkena cahaya dan ditangkap oleh mata.
7
Cahaya dan Alat Optik
KEGIATAN 2
Kelompok :
Nama anggota :
1................................................................../No. Absen......
2................................................................../No. Absen......
3................................................................../No. Absen......
4................................................................../No. Absen......
5................................................................../No. Absen......
Judul Praktikum
Tujuan Praktikum
1. Peserta didik mampu menentukan sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar
melalui praktikum dengan teliti.
2. Peserta didik mampu menjelaskan proses pembentukan bayangan pada dua cermin
datar yang membentuk sudut tertentu melalui praktikum dengan teliti.
3. Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara besar sudut dengan jumlah
bayangan pada dua cermin datar yang membentuk sudut tertentu melalui praktikum
dengan teliti.
4. Peserta didik mampu manyajikan hasil praktikum pembentukan bayangan pada cermin
datar melalui presentasi dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
Dasar Teori
Apabila sebuah benda diletakkan di depan cermin datar maka akan terbentuk
bayangan pada cermin datar karena adanya pemantulan cahaya. Letak bayangan yang
terbentuk pada cermin datar ditentukan oleh titik pertemuan antara perpanjangan sinar
pantul yang terjadi. Bayangan suatu benda yang dibentuk memiliki dimensi ukuran sama
persis dengan dimensi benda. Jarak yang dihasilkan antara benda dengan cermin sama
dengan jarak yang dihasilkan antara cermin dengan bayangan. Sifat bayangan yang
8
Cahaya dan Alat Optik
dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar. Perhatikan gambar
berikut ini!.
Dua buah cermin datar yang saling berhadapan dan membentuk sudut tertentu akan
menghasilkan bayangan yang jumlahnya tergantung dari besar sudut yang dibentuk.
Semakin kecil sudut apit antara dua cermin maka jumlah bayangan yang dihasilkan akan
semakin banyak. Banyaknya bayangan yang dibentuk tersebut dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut.
3600
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑛) = −1
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘 (𝛼)
Fenomena
9
Cahaya dan Alat Optik
Berdasarkan fenomena di atas tulislah informasi penting yang kalian temukan!
Jawaban
1. Bayangan yang terbentuk pada cermin datar akan sama persis dengan objek yang
berada di depannya.
2. Pada dua buah cermin datar yang diletakkan berhadapan dengan sudut tertentu
akan terbentuk lebih dari satu bayangan.
3. Banyaknya bayangan yang terbentuk pada dua cermin datar dengan sudut
tertentu tergantung dari besar sudut yang terbentuk.
Jawaban
1. Mengapa sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar selalu sama persis
dengan aslinya?
2. Mengapa jumlah bayangan yang terbentuk pada dua cermin datar dengan sudut
tertentu bisa lebih dari satu bayangan?
3. Bagaimana hubungan antara besar sudut dengan jumlah bayangan pada dua cermin
datar yang membentuk sudut tertentu?
Buatlah hipotesis atau jawaban sementara dari setiap rumusan masalah yang telah
kalian buat!. Hipotesisi yang kalian buat berdasarkan pengetahuan yang kalian miliki
tentang pembentukan bayangan pada cermin datar.
Jawaban
1. Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar selalu sama persis dengan
aslinya karena besar sudut sinar datang selalu sama dengan besar sudut sinar
pantul.
2. Jumlah bayangan yang terbentuk pada dua cermin datar dengan sudut tertentu
bisa lebih dari satu bayangan karena sinar datang dari objek akan dipantulkan
beberapa kali sehingga akan terbentuk lebih dari satu bayangan.
3. Hubungan antara besar sudut dengan jumlah bayangan pada dua cermin datar
yang membentuk sudut tertentu, yaitu semakin besar sudut yang terbentuk
jumlah bayangannya semakin sedikit dan sebaliknya.
10
Cahaya dan Alat Optik
Fase 3: Merancang dan Melakukan Eksperimen
Rancanglah sebuah percobaan untuk membuktikan hipotesis kalian sesuai dengan alat
dan bahan yang disediakan!
A. Alat dan Bahan
Pilihlah beberapa alat dan bahan berikut ini sesuai dengan percobaan yang akan kalian
lakukan!
1. Cermin datar 2 buah
2. Triplek 1 lembar
3. Sterofom 1 buah
4. Doubletape 1 buah
5. Lem kertas 1 buah
6. Benda (lego kecil) 1 buah
7. Penggaris 1 buah
8. Busur derajat 1 buah
9. Gunting 1 buang
10. Cutter 1 buah
Jawaban
11
Cahaya dan Alat Optik
B. Prosedur percobaan
Rancanglah prosedur percobaan yang akan kalian lakukan dengan mengurutkan
prosedur percobaan berikut sehingga menjadi sebuah prosedur yang runtut!
1. Potong sterofom sesuai dengan ukuran cermin!
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
3. Letakkan cermin 1 dan cermin 2 di atas busur derjat secara berhimpitan agar
membentuk sudut 300!
4. Ulangi langkah 4-5 dengan sudut 450, 750 dan 1200!
5. Tempelkan sterofom yang sudah dipotong dibelakang cermin datar menggunakan
doubletape!
6. Amati jumlah bayangan yang terbentuk!
7. Letakkan benda (lego kecil) di depan cermin, tepat ditengah cermin dengan jarak
yang kita tentukan!
Jawaban
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2. Potong sterofom sesuai dengan ukuran cermin!
3. Tempelkan sterofom yang sudah dipotong di belakang cermin datar
menggunakan doubletape!
4. Letakkan cermin 1 dan cermin 2 di atas busur derjat secara berhimpitan
agar membentuk sudut 300!
5. Letakkan benda (lego kecil) di depan cermin tepat ditengah cermin dengan
jarak yang kalian tentukan!
6. Amati jumlah bayangan yang terbentuk!
7. Ulangi langkah 4-5 dengan sudut 450, 750 dan 1200!
12
Cahaya dan Alat Optik
kemudian bandingkan jumlah bayangan yang diperoleh dalam percobaan dengan jumlah
bayangan yang diperoleh secara teoretis!
Jawaban
1. Mengapa bayangan yang terbentuk pada cermin datar akan sama persis seperti
aslinya?
Jawaban
Bayangan yang terbentuk pada cermin datar akan sama persis seperti aslinya
karena cermin datar memiliki permukaan yang rata sehingga sinar yang datang
akan dipantulkan oleh cermin dengan sudut yang sama besar dengan sudut
datangnya. Bayangan benda yang terbentuk akan memiliki dimensi ukuran sama
persis dengan dimensi benda dan jarak yang dihasilkan antara benda dengan
cermin sama dengan jarak yang dihasilkan antara cermin dengan bayangan.
2. Mengapa pada dua cermin datar yang diletakkan membentuk sudut tertentu dapat
terbentuk lebih dari satu bayangan?
Jawaban
13
Cahaya dan Alat Optik
3. Bagaimanakah hubungan antara besar sudut yang dibentuk oleh dua cermin datar
dengan jumlah bayangan yang terbentuk?
Jawaban
Dua buah cermin datar yang saling berhadapan dan membentuk sudut tertentu
akan menghasilkan bayangan yang jumlahnya tergantung dari besar sudut yang
dibentuk. Besar sudut yang dibentuk oleh dua cermin datar mempunyai
hubungan yang berbanding terbalik dengan jumlah bayangan yang terbentuk.
Semakin kecil sudut apit antara dua cermin maka semakin banyak jumlah
pemantulannya sehingga jumlah bayangan yang dihasilkannya juga akan semakin
banyak. Begitu juga sebaliknya semakin besar sudut apit antara dua cermin
maka semakin sedikit jumlah pemantulannya sehingga jumlah bayangan yang
dihasilkannya juga akan semakin sedikit.
Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan, buatlah kesimpulan terkait dengan
rumusan masalah yang telah kalian buat dan tujuan praktikum!
Jawaban
Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar selalu sama persis dengan aslinya
karena besar sudut sinar datang selalu sama dengan besar sudut sinar pantul.
Jumlah bayangan yang terbentuk pada dua cermin datar dengan sudut tertentu
bisa lebih dari satu bayangan karena sinar datang dari objek akan dipantulkan
beberapa kali. Hubungan antara besar sudut dengan jumlah bayangan pada dua
cermin datar yang membentuk sudut tertentu, yaitu semakin besar sudut yang
terbentuk jumlah bayangannya semakin sedikit dan sebaliknya.
14
Cahaya dan Alat Optik
KEGIATAN 3
Kelompok :
Nama anggota :
1................................................................../No. Absen......
2................................................................../No. Absen......
3................................................................../No. Absen......
4................................................................../No. Absen......
5................................................................../No. Absen......
Judul Praktikum
Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung
Tujuan Praktikum
1. Peserta didik mampu menggambarkan proses pembentukan bayangan pada cermin
cekung melalui praktikum dengan benar.
2. Peserta didik mampu membuktikan persamaan Dalil Esbach pada cermin cekung
melalui praktikum dengan benar.
3. Peserta didik mampu menganalisis hubungan ruang benda dan ruang bayangan dengan
sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung melalui praktikum dengan tepat.
4. Peserta didik mampu manyajikan hasil praktikum pembentukan bayangan pada cermin
cekung melalui presentasi dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
Dasar Teori
15
Cahaya dan Alat Optik
dan jarak fokus cermin atau jarak dari titik O ke titik F (f). Nilai f dan R selalu positif
karena pusat kelengkungan berada di depan cermin.
Bayangan yang terbentuk pada cermin
cekung sangat tergantung pada posisi
benda sehingga untuk memudahkan dalam
memahami letak benda dan letak bayangan
dibuatlah pembagian nomor ruang cermin
cekung (Dalil Esbach). Menurut dalil Gambar 3.2. Pembagian Ruang pada Cermin Cekung
Esbach jumlah ruang benda dengan ruang Menurut Dalil Esbach
Sumber. Fisikazone.com
bayangan sama dengan 5. Sifat bayangan
yang terbentuk dapat ditentukan dengan melihat nilai jarak benda (So). Apabila nilai So
positif maka bayangan bersifat nyata dan apabila nilai So negatif maka bayangan bersifat
maya. Bayangan yang terbentuk pada cermin cekung dapat digambarkan dengan
menggunakan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung, yaitu.
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar yang datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar yang datang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui sinar
itu pula.
Fenomena
Ketika kalian berada di dapur kalian akan menemukan
berbagai peralatan yang terbuat dari logam, misalnya saja
sendok sayur yang digunakan ibu kalian untuk membuat sayur
sup atau sendok makan yang biasa kalian gunakan untuk makan.
Coba kalian perhatikan bagaimana bentuk dari sendok logam
tersebut!. Sendok logam tersebut mempunyai bentuk yang
cekung ke arah dalam dan mempunyai permukaan yang
mengkilap seperti cermin. Gambar 3.3. Contoh Benda
Sebagai Cermin Cekung
Apabila kalian memposisikan bagian cekung dari sendok
Sumber. 4.bp.blogspot.com
logam tersebut tepat dihadapan kalian akan terlihat bayangan
wajah kalian yang terbalik dan berukuran lebih kecil, namun saat kalian memposisikan
sendok logam tersebut lebih jauh atau lebih dekat dari hadapan kalian apa yang terjadi?.
Ukuran bayangan yang kalian lihat akan berubah menjadi lebih kecil atau lebih besar.
Tahukah kalian mengapa hal tersebut dapat terjadi?. Sendok logam yang sering kalian
jumpai di dapur merupakan contoh dari cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari. Sifat
bayangan yang terbentuk pada cermin cekung tergantung dari letak benda terhadap
cermin cekung tersebut. Apabila letak benda digeser menjauhi atau mendekati cermin
cekung maka letak bayangannya akan ikut berubah sehingga sifat bayangannya juga
berubah tidak selalu tetap seperti pada cermin datar.
16
Cahaya dan Alat Optik
Berdasarkan fenomena di atas tulislah informasi penting yang kalian temukan!
Jawaban
Jawaban
Buatlah hipotesis atau jawaban sementara dari setiap rumusan masalah yang telah
kalian buat!. Hipotesis yang kalian buat berdasarkan pengetahuan yang kalian miliki
tentang pembentukan bayangan pada cermin cekung.
Jawaban
17
Cahaya dan Alat Optik
Fase 3: Merancang dan Melakukan Eksperimen
Rancanglah sebuah percobaan untuk membuktikan hipotesis kalian sesuai dengan alat
dan bahan yang disediakan!
A. Alat dan Bahan
Pilihlah beberapa alat dan bahan berikut ini sesuai dengan percobaan yang akan kalian
lakukan!.
1. Cermin cekung 1 buah
2. Cermin cembung 1 buah
3. Lensa cekung 1 buah
4. Busur 1 buah
5. Penyangga cermin 1 buah
6. Penggaris 100 cm atau meteran 1 buah
7. Kertas HVS 1 lembar
8. Piring kecil 1 buah
9. Lilin 1 buah
10. Laser kecil 1 buah
11. Korek api 1 buah
Jawaban
18
Cahaya dan Alat Optik
B. Prosedur Percobaan
Rancanglah prosedur percobaan yang akan kalian lakukan dengan mengurutkan
prosedur percobaan berikut sehingga menjadi sebuah prosedur yang runtut!
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2. Letakkan lilin diantara cermin cekung dan kertas HVS pada jarak 15 cm di depan
cermin cekung (So = 15 cm)!
3. Nyalakan lilin dan letakkan di atas piring kecil!
4. Ulangi langkah-langkah kegiatan tersebut dengan mengubah jarak benda (So)
menjadi 25 cm, 30 cm, 40 cm dan 50 cm!
5. Ukurlah jarak kertas HVS dari cermin sebagai jarak bayangan (Si)!
6. Geser-geserlah kertas HVS hingga menangkap bayangan lilin secara tajam dan
jelas!
7. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan!
Jawaban
19
Cahaya dan Alat Optik
Fase 5: Mengolah Data
Berdasarkan data hasil percobaan pada tabel di atas, analisislah data tersebut untuk
menentukan ruang bayangan menggunakan persamaan Dalil Esbach, kemudian
bandingkanlah ruang bayangan yang kalian peroleh dalam praktikum dengan ruang
bayangan yang kalian peroleh secara teori!
Jawaban
Jawaban
Jawaban
a. Apabila benda berada di antara O dan F (ruang I) maka sifat bayangan yang
terbentuk adalah maya, tegak dan diperbesar
b. Apabila benda berada di antara F dan M (ruang II) maka sifat bayangan
yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar
c. Apabila benda berada di ruang III maka sifat bayangan yang terbentuk
adalah nyata, terbalik dan diperkecil
20
Cahaya dan Alat Optik
3. Bagaimanakah hubungan antara ruang benda dan ruang bayangan dengan sifat
bayangan yang terbentuk pada cermin cekung?.
Jawaban
Hubungan antara ruang benda dan ruang bayangan dengan sifat bayangan yang
terbentuk pada cermin cekung, yaitu apabila nomor ruang bayangan lebih kecil
daripada nomor ruang benda maka bayangan yang terbentuk akan bersifat
diperkecil dan apabila nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang
benda maka bayangan yang terbentuk akan bersifat diperbesar.
Jawaban
Letak bayangan benda pada cermin cekung dapat ditentukan dengan menggunakan
Dalil Esbach atau dengan menggunakan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung.
Bayangan yang terbentuk pada cermin cekung bersifat nyata apabila nilai So positif
maka dan apabila nilai So negatif maka bayangan bersifat maya. Bayangan yang
terbentuk bersifat diperbesar apabila nomor ruang bayangan lebih besar daripada
nomor ruang benda dan bersifat diperkecil apabila nomor ruang bayangan lebih
kecil daripada nomor ruang benda.
21
Cahaya dan Alat Optik
KEGIATAN 4
Kelompok :
Nama anggota :
1................................................................../No. Absen......
2................................................................../No. Absen......
3................................................................../No. Absen......
4................................................................../No. Absen......
5................................................................../No. Absen......
Judul Praktikum
Tujuan Praktikum
1. Peserta didik mampu mendefinisikan pengertian jarak fokus lensa dan kekuatan lensa
pada lensa cembung melalui praktikum dengan teliti.
2. Peserta didik mampu menganalisis pengaruh besarnya nilai So (jarak benda) terhadap
besarnya nilai Si (jarak bayangan) pada lensa cembung melalui praktikum dengan
teliti.
3. Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara jarak titik fokus fokus dengan
kuat lensa pada lensa cembung melalui praktikum dengan teliti.
4. Peserta didik mampu manyajikan hasil praktikum pembentukan bayangan pada lensa
cembung melalui presentasi dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
Dasar Teori
22
Cahaya dan Alat Optik
pembentukan bayangan pada lensa sangat berkaitan dengan pembiasan cahaya. Pembiasan
cahaya yang terjadi pada lensa cembung dapat digambarkan dengan menggunakan sinar
istimewa sama seperti menggambar pemantulan cahaya pada cermin. Sinar istimewa pada
lensa cembung adalah sebagai berikut.
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus.
2. Sinar yang datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar yang datang melalui titik pusat bidang lensa akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Hubungan antara jarak fokus (f), jarak bayangan (Si), dan jarak benda (So) pada lensa
cembung secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
1 1 1
= +
𝑓 𝑆𝑜 𝑆𝑖
Setiap lensa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengumpulkan atau
menyebarkan sinar yang disebut dengan kuat lensa (D) dan memiliki satuan dioptri. Kuat
lensa merupakan kebalikan dari panjang fokus. Secara matematis dapat dinyatakan
1 100
sebagai berikut 𝐷 = 𝑓 untuk f dalam meter (m) dan 𝐷 = 𝑓
untuk f dalam sentimeter (cm).
Fenomena
Ketika kalian berfoto menggunakan kamera terkadang hasil gambar yang kalian
dapatkan tidak begitu jelas atau buram sehingga kalian harus menggeser-geser letak lensa
mendekati atau menjauhi film untuk membentuk bayangan yang jelas. Mengeser-geser
lensa pada kamera dapat mengatur besar kecilnya jarak bayangan karena setiap objek
yang difoto memiliki jarak bayangan yang berbeda tergantung dari jarak objek tersebut
terhadap kamera. Selain itu menggeser lensa kamera juga dapat mengatur jarak fokus
lensa sehingga benda yang akan kita foto tampak fokus dan tajam. Jarak fokus lensa pada
kamera dapat mempengaruhi kekuatan lensa itu sendiri.
23
Cahaya dan Alat Optik
Berdasarkan fenomena di atas tulislah informasi penting yang kalian peroleh!
Jawaban
1. Kamera merupakan salah satu contoh alat optik yang menggunakan lensa
cembung.
2. Kamera terdiri atas tiga bagian utama, yaitu lensa cembung, celah
diafragma, dan film.
3. Menggeser lensa kamera dapat mengatur jarak bayangan dan jarak fokus
lensa untuk mendapat gambar yang jelas dan tajam.
4. Jarak fokus lensa pada kamera dapat mempengaruhi kekuatan lensa.
Jawaban
1. Apa yang dimaksud dengan jarak fokus dan kekuatan lensa pada kamera?.
2. Bagaimanakah pengaruh jarak benda terhadap jarak bayangan pada lensa
cembung?.
3. Bagaimanakah hubungan antara jarak fokus dengan kuat lensa pada kamera?.
Jawaban
1. Jarak fokus lensa adalah jarak dari vertex ke titik fokus dan kekuatan lensa
adalah kemampuan lensa untuk mengumpulkan atau memancarkan berkas sinar.
2. Hubungan jarak benda berbanding terbalik dengan jarak bayangan pada lensa
cembung.
3. Kekuatan lensa cembung berbanding terbalik dengan jarak fokusnya.
24
Cahaya dan Alat Optik
Fase 3: Merancang dan Melakukan Eksperimen
Rancanglah sebuah percobaan untuk membuktikan hipotesis yang kalian buat dengan
alat dan bahan yang disediakan!
A. Alat dan Bahan
Pilihlah beberapa alat dan bahan berikut ini sesuai dengan percobaan yang akan kalian
lakukan!.
1. Cermin cembung 1 buah
2. Lensa cembung 1 buah
3. Penyangga lensa 1 buah
4. Penggaris 100 cm 1 buah
5. Busur 1 buah
6. Kertas HVS 1 lembar
7. Piring kecil 1 buah
8. Laser kecil 1 buah
9. Lilin 1 buah
10. Korek api 1 buah
Jawaban
25
Cahaya dan Alat Optik
B. Prosedur Percobaan
Rancanglah prosedur percobaan yang akan kalian lakukan dengan mengurutkan
prosedur percobaan berikut sehingga menjadi prosedur yang runtut!
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2. Nyalakan lilin dan letakkan di atas piring kecil!
3. Geser-geserlah kertas HVS hingga menangkap bayangan lilin secara tajam dan
jelas!
4. Ukurlah jarak kertas HVS dari lensa cembung sebagai jarak bayangan (Si)!
5. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan!
6. Letakkan lensa cembung diantara lilin dan kertas HVS. Jarak lilin dengan lensa
cembung adalah 20 cm (So = 20 cm)!
7. Ulangi langkah-langkah kegiatan tersebut dengan mengubah jarak benda (So)
menjadi 35 cm, 45 cm, 55 cm, dan 65 cm!
Jawaban
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2. Nyalakan lilin dan letakkan di atas piring kecil!
3. Letakkan lensa cembung diantara lilin dan kertas HVS. Jarak lilin
dengan lensa cembung adalah 20 cm (So = 20 cm)!
4. Geser-geserlah kertas HVS hingga menangkap bayangan lilin secara
tajam dan jelas!
5. Ukurlah jarak kertas HVS dari lensa cembung sebagai jarak bayangan
(Si)!
6. Ulangi langkah-langkah kegiatan tersebut dengan mengubah jarak
benda (So) menjadi 25 cm, 30 cm, 35 cm, dan 40 cm!
7. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan!
Lakukanlah percobaan sesuai dengan prosedur percobaan yang telah dirancang dan
tulislah data hasil pengamatan kalian pada tabel yang telah disediakan di bawah ini!.
1 1
No So (cm) Si (cm)
𝑆𝑜 𝑆𝑖
1 20
2 25
3 30
4 35
5 40
26
Cahaya dan Alat Optik
Fase 5: Mengolah Data
Berdasarkan data hasil percobaan pada tabel di atas, analisislah data tersebut untuk
menghitung jarak titik fokus dan kuat lensa cembung pada percobaan yang telah dilakukan.
1 1 1
Kalian dapat menghitung nilai fokus lensa dengan pesamaan 𝐹 = 𝑆 + 𝑆 ′ dan menghitung kuat
100
lensa menggunakan persamaan 𝐷 = .
𝑓
Jawaban
Jawaban
Jawaban
Pada lensa cembung semakin jauh jarak benda (So) dari lensa maka jarak bayangan
(Si) akan semakin dekat dengan lensa.
27
Cahaya dan Alat Optik
3. Buatlah grafik hubungan besarnya nilai So (jarak benda) terhadap besarnya nilai Si
(jarak bayangan) pada lensa cembung!
Jawaban
4. Berdasarkan hasil analisis data di atas bagaimanakah hubungan antara jarak titik
fokus dengan kuat lensa pada lensa cembung?
Jawaban
Kekuatan sebuah lensa cembung bergantung pada jarak fokus lensanya. Kekuatan
lensa cembung berbanding terbalik dengan jarak fokusnya. Semakin kecil jarak
fokusnya pada lensa cembung akan semakin besar kekuatan lensa atau kemampuan
lensa untuk mengumpulkan berkas sinar sedangkan semakin besar jarak fokusnya
maka kekuatan lensanya akan semakin kecil.
Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan, buatlah kesimpulan terkait dengan
rumusan masalah yang telah kalian buat dan tujuan praktikum!.
Jawaban
Jarak fokus lensa adalah jarak dari vertex ke titik fokus dan kekuatan lensa adalah
kemampuan lensa untuk mengumpulkan atau memancarkan berkas sinar. Hubungan
jarak benda dengan jarak bayangan pada lensa cembung adalah semakin jauh jarak
benda (So) dari lensa maka jarak bayangan (Si) akan semakin dekat dengan lensa.
Hubungan jarak fokus dengan kekuatan lensa cembung adalah semakin kecil jarak
fokusnya akan semakin besar kekuatan lensa atau kemampuan lensa untuk
mengumpulkan berkas sinar dan sebaliknya.
28
Cahaya dan Alat Optik
KEGIATAN 5
Kelompok :
Nama anggota :
1................................................................../No. Absen......
2................................................................../No. Absen......
3................................................................../No. Absen......
4................................................................../No. Absen......
5................................................................../No. Absen......
Judul Praktikum
Tujuan Praktikum
Dasar Teori
29
Cahaya dan Alat Optik
koroid, dan bintik buta. Bagian luar mata cenderung berfungsi sebagai pelindung mata
sedangkan bagian dalam mata berfungsi untuk mengolah cahaya sehingga manusia dapat
melihat.
Mata manusia memiliki fungsi seperti sensor cahaya. Cahaya yang mengenai suatu
benda akan dipantulkan dan masuk ke dalam mata. Cahaya yang masuk ke mata melalui
kornea akan menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata. Lensa mata akan memfokuskan
cahaya untuk menghasilkan bayangan yang harus jatuh tepat pada retina agar dapat dilihat
dengan jelas. Fotoreseptor pada retina akan mengubah bayangan menjadi sinyal elektrik
(implus) yang akan diteruskan ke otak oleh saraf optik pada mata. Otak kemudian
menerjemahkan sinyal-sinyal yang diterima sebagai objek atau benda yang dilihat.
Fenomena
Mata merupakan sarana utama untuk mengumpulkan informasi dari sekitar kita karena
sekitar 75% informasi yang kita terima merupakan informasi visual. Coba perhatikan
lingkungan di sekitar kalian saat siang hari!. Kalian dapat melihat hijaunya daun, birunya
langit, putihnya awan, melihat meja, buku, indahnya lukisan dan lain sebagainya. Apakah
sempat terpikirkan oleh kalian bagaimana kita dapat melihat semua itu?.
Coba kalian tutup pintu kamar dan gorden jendela serta matikan lampu yang ada di
kamar kalian saat malam hari!. Apakah yang terjadi?. Ya, semua menjadi gelap dan kalian
tidak dapat melihat barang-barang yang ada di kamar kalian karena semuanya tampak
hitam. Hal ini menunjukkan bahwa kalian dapat melihat suatu objek karena adanya cahaya
yang masuk ke mata. Selain karena adanya cahaya mata manusia juga dapat melihat karena
memiliki bagian-bagian dengan fungsinya tersendiri.
Jawaban
1. Saat siang hari kita dapat melihat benda dengan jelas sedangkan saat malam
hari semua benda akan tampak hitam jika tidak ada cahaya.
2. Manusia dapat melihat suatu objek karena adanya cahaya. Cahaya akan
dipantulkan oleh benda sehingga masuk ke mata.
3. Mata manusia juga dapat melihat karena memiliki bagian-bagian dengan
fungsinya tersendiri.
30
Cahaya dan Alat Optik
Fase 1: Merumuskan Masalah
Tulislah pertanyaan atau rumusan masalah berdasarkan fenomena di atas yang
mengacu pada tujuan praktikum!
Jawaban
1. Bagian mata apa saja yang berperan dalam proses pembentukan bayangan?
2. Bagaimanakah proses pembentukan bayangan yang terjadi pada mata?
Buatlah hipotesis atau jawaban sementara dari setiap rumusan masalah yang telah
kalian buat!. Hipotesis yang kalian buat berdasarkan pengetahuan yang kalian miliki
tentang bagaimana mata manusia dapat melihat suatu benda.
Jawaban
1. Bagian mata yang berperan dalam proses pembentukan bayangan pada mata
adalah kornea, pupil, lensa mata, retina, dan saraf optik.
2. Proses melihat pada mata terjadi karena cahaya yang mengenai suatu benda
akan dipantulkan ke mata kemudian difokuskan oleh lensa mata sehingga
terbentuk bayangan di retina selanjutnya bayangan tersebut akan dikirim
sebagai implus ke otak dan akan diterjemahkan sebagai suatu objek yang
dilihat.
31
Cahaya dan Alat Optik
Racanglah sebuah percobaan untuk membuktikan hipotesis kalian sesuai dengan alat
dan bahan yang disediakan!
A. Alat dan Bahan
Pilihlah beberapa alat dan bahan berikut ini sesuai dengan percobaan yang akan kalian
lakukan!.
1. Lensa cembung 1 buah
2. Lensa cekung 1 buah
3. Penyangga lensa 1 buah
4. Benda (lego kecil) 1 buah
5. Busur 1 buah
6. Penggaris 100 cm 1 buah
7. Kertas HVS 1 lembar
8. Senter 1 buah
9. Lilin 1 buah
10. Korek api 1 buah
Jawaban
1. Lensa cembung 1 buah
2. Penyangga lensa 1 buah
3. Benda (lego kecil) 1 buah
4. Penggaris 100 cm 1 buah
5. Kertas HVS 1 lembar
6. Lilin 1 buah
7. Korek api 1 buah
B. Prosedur Percobaan
Rancanglah prosedur percobaan yang akan kalian lakukan dengan mengurutkan
prosedur percobaan berikut sehingga menjadi sebuah prosedur yang runtun!
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!
2. Nyalakan lilin dan letakkan di atas piring kecil!
3. Geser-geserlah posisi benda hingga terbentuk bayangan benda secara tajam dan
jelas pada kertas HVS!
4. Ukurlah jarak benda dengan lensa cembung sebagai So!
5. Letakkan benda (lego kecil) di antara lilin dan lensa cembung!
6. Letakkan lensa cembung diantara lilin dan kertas HVS. Jarak lensa cembung
dengan kertas HVS adalah tetap, yaitu 15 cm sebagai Si!
7. Amatilah bayangan benda yang terbentuk pada kertas HVS!
8. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan!
9. Ulangi langkah-langkah kegiatan tersebut sebanyak 4 kali dengan mengubah jarak
benda (So)!
32
Cahaya dan Alat Optik
Jawaban
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Nyalakan lilin dan letakkan di atas piring kecil.
3. Letakkan lensa cembung diantara lilin dan kertas HVS. Jarak lensa
cembung dengan kertas HVS adalah tetap, yaitu 15 cm sebagai Si.
4. Letakkan benda (lego kecil) di antara lilin dan lensa cembung.
5. Geser-geserlah posisi benda hingga terbentuk bayangan benda secara
tajam dan jelas pada kertas HVS.
6. Ukurlah jarak benda dengan lensa cembung sebagai So.
7. Amatilah bayangan benda yang terbentuk pada kertas HVS.
8. Ulangi langkah-langkah kegiatan tersebut sebanyak 4 kali dengan
mengubah jarak benda (So).
9. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan.
Lakukanlah percobaan sesuai dengan prosedur percobaan yang telah dirancang dan
tulislah data hasil pengamatan kalian pada tabel yang telah disediakan di bawah ini!
1 1
No So (cm) Si (cm)
𝑆𝑜 𝑆𝑖
1
2
3
4
5
Jawaban
33
Cahaya dan Alat Optik
Fase 6: Interpretasi Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Jawaban
2. Jelaskanlah proses yang terjadi pada mata sehingga terjadi pembentukan bayangan
pada mata mata yang menyebabkan manusia dapat melihat suatu objek!
Jawaban
Proses yang terjadi pada mata sehingga mata manusia dapat melihat suatu
objek diawali dengan cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan dan
masuk ke dalam mata. Cahaya yang masuk ke mata melalui kornea akan menuju
pupil dan diteruskan ke lensa mata. Lensa mata akan memfokuskan cahaya untuk
menghasilkan bayangan yang harus jatuh tepat pada retina agar dapat dilihat
dengan jelas. Fotoreseptor pada retina akan mengubah bayangan menjadi sinyal
elektrik (implus) yang akan diteruskan ke otak oleh saraf optik pada mata. Otak
kemudian menerjemahkan sinyal-sinyal yang diterima sebagai objek atau benda
yang dilihat.
3. Gambarkanlah jalannya cahaya pada mata manusia sehingga manusia dapat melihat
suatu objek!
Jawaban
34
Cahaya dan Alat Optik
4. Berdasarkan hasil analisis data yang telah kalian peroleh apabila dihubungkan dengan
daya akomodasi mata, pada percobaan ke berapa yang dapat dikatakan mata
berakomodasi maksimum dilihat dari nilai fokus lensanya?
Jawaban
Pada percobaan yang memiliki nilai fokus paling kecil karena mata dikatakan
dalam keadaan berakomodasi maksimum ketika mata melihat benda yang
jaraknya dekat sehingga otot-otot siliar pada mata akan menegang dan
mengakibatkan lensa mata menjadi lebih cembung, jika lensa mata menjadi lebih
cembung maka jarak fokusnya akan lebih kecil.
Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan, buatlah kesimpulan terkait dengan
rumusan masalah yang telah kalian buat dan tujuan praktikum!
Jawaban
Bagian mata yang berperan dalam proses pembentukan bayangan pada mata adalah
kornea, pupil, lensa mata, retina, dan saraf optik. Proses melihat pada mata terjadi
karena cahaya yang mengenai suatu benda akan dipantulkan ke mata kemudian
difokuskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan di retina selanjutnya
bayangan tersebut akan dikirim sebagai implus ke otak dan akan diterjemahkan
sebagai suatu objek yang dilihat. Mata dikatakan dalam keadaan berakomodasi
maksimum ketika mata melihat benda yang jaraknya dekat.
35
Cahaya dan Alat Optik
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Saptorini, K & T. Ilmas. 2009. Seri Sains Dasar: Cahaya. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
36
Cahaya dan Alat Optik
FORMAT PENULISAN LAPORAN
LAPORAN PRAKTIKUM
MENYELIDIKI PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DAN LENSA
(Huruf Times New Roman ukuran 16, huruf kapital, bold, spasi 1,5).
LOGO
SEKOLAH
DISUSUN OLEH
KELOMPOK :
ANGGOTA : 1..................................../No. Absen.....
(Huruf Times New Roman ukuran 12, huruf kapital, bold, spasi 1,5).
37
Cahaya dan Alat Optik
2. Format Penulisan Laporan Praktikum
a) Margin 3-4-3-3 (top-left-botton-right).
b) Font huruf ‘Times New Roman’ dengan ukuran 12 dan spasi 1,5
c) Format penulisan
A. Judul Praktikum
B. Tujuan praktikum
C. Dasar teori (berisikan teori-teori yang menunjang kegiatan praktikum)
D. Rumusan Masalah (tuliskan kembali rumusan masalah yang telah kalian buat
pada LKPD)
E. Hipotesis (tuliskan kembali hipotesis yang telah kalian buat pada LKPD)
F. Alat dan Bahan
G. Prosedur Kerja
H. Data Percobaan
I. Pengolahan Data
J. Pembahasan
K. Kesimpulan
L. Daftar Pustaka
38
Cahaya dan Alat Optik
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM IPA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
A. Kompetensi Inti
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
4.12. Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan lensa.
Aspek yang
No Ketentuan Skor
Dinilai
Komponen cover lengkap, penulisannya sesuai
3
dengan format dan ketentuan pada panduan
Komponen cover lengkap namun penulisannya
1 Cover 2
kurang sesuai dengan panduan
Komponen cover tidak sesuai dengan format dan
1
ketentuan pada panduan
Judul praktikum susuai dengan tujuan praktikum dan
3
penulisannya sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia
Judul praktikum susuai dengan tujuan praktikum
Judul namun penulisannya kurang sesuai dengan Ejaan 2
2
praktikum Bahasa Indonesia
Judul praktikum tidak susuai dengan tujuan praktikum
dan penulisannya tidak sesuai dengan Ejaan Bahasa 1
Indonesia
39
Cahaya dan Alat Optik
Tujuan praktikum ditulis lengkap sesuai dengan
3
petunjuk praktikum
Tujuan Tujuan praktikum ditulis sesuai dengan petunjuk
3 2
praktikum praktikum namun kurang lengkap
Tujuan praktikum tidak lengkap dan tidak sesuai
1
dengan petunjuk praktikum
Dasar teori relevan dengan materi praktikum, ditulis
secara jelas dan lengkap dan tidak sama dengan 3
kolompok lain
4 Dasar teori
Dasar teori relevan dengan materi praktikum, ditulis
2
secara singkat dan tidak sama dengan kolompok lain
Dasar teori copy paste dari web tanpa literatur 1
Rumusan masalah lengkap dan jelas sesuai dengan
3
tujuan praktikum
Rumusan Rumusan masalah sesuai dengan tujuan praktikum
5 2
masalah namun kurang lengkap
Rumusan masalah tidak sesuai dengan tujuan
1
praktikum
Hipotesis sesuai dengan rumusan masalah dan
3
mengarah pada praktikum yang akan dilakukan
Hipotesis kurang sesuai dengan rumusan masalah 2
6 Hipotesis
Hipotesis tidak dibuat berdasarkan rumusan masalah
dan belum mengarah pada praktikum yang akan 1
dilakukan
Alat dan bahan ditulis secara lengkap sesuai dengan
3
praktikum yang dilakukan
Alat dan Alat dan bahan ditulis kurang lengkap namun sesuai
7 2
bahan dengan praktikum yang dilakukan
Alat dan bahan ditulis kurang lengkap dan tidak sesuai
1
dengan praktikum yang dilakukan
Prosedur Prosedur kerja ditulis secara sistematis dan
8 3
kerja menggunakan kata kerja aktif
40
Cahaya dan Alat Optik
Prosedur kerja ditulis secara sistematis namun tidak
2
menggunakan kata kerja aktif
Prosedur kerja ditulis secara tidak sistematis dan tidak
1
menggunakan kata kerja aktif
Data percobaan ditulis secara lengkap dalam bentuk
tabel, sesuai dengan hasil yang diperoleh tidak
3
direkayasa, dan memberi keterangan pada tabel hasil
pengamatan.
Data percobaan ditulis secara lengkap dalam bentuk
Data tabel, sesuai dengan hasil yang diperoleh tidak
9 2
percobaan direkayasa namun tidak memberi keterangan pada
tabel hasil pengamatan.
Data percobaan ditulis kurang lengkap dalam bentuk
tabel, tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh, dan
1
tidak memberi keterangan pada tabel hasil
pengamatan.
Pengolahan data menggunakan rumus yang tepat,
3
sesuai dengan tujuan praktikum, dan hasilnya benar
Pengolahan data menggunakan rumus yang tepat,
Pengolahan 2
10 sesuai dengan tujuan praktikum namun hasilnya salah
data
Pengolahan data menggunakan rumus yang salah,
tidak sesuai dengan tujuan praktikum, dan hasilnya 1
salah
Pembahasan dibuat berdasarkan hasil praktikum,
dihubungkan dengan dasar teori dan ditulis dengan 3
jelas, singkat dan padat
Pembahasan dibuat berdasarkan hasil praktikum,
11 Pembahasan dihubungkan dengan dasar teori namun penulisan 2
kurang efektif
Pembahasan tidak ditulis berdasarkan hasil praktikum
dan tidak nyambung dengan tujuan praktikum dan 1
dasar teori
41
Cahaya dan Alat Optik
Kesimpulan sesuai dengan tujuan pengamatan,
mencakup seluruh praktikum, ditulis secara singkat, 3
padat dan jelas
Kesimpulan sesuai dengan tujuan pengamatan, ditulis
12 Kesimpulan secara singkap padat dan jelas namun tidak mencakup 2
seluruh praktikum
Kesimpulan sesuai dengan tujuan pengamatan namun
tidak mencakup seluruh praktikum dan penulisan 1
kurang efektif
Jumlah referensi minimal 3 (2 buku dan 1 dari internet
berupa pdf), relevan dengan materi praktikum dan 3
penulisannya sesuai dengan aturan yang berlaku
Daftar Jumlah referensi kurang dari 3, relevan dengan materi
13
pustaka praktikum dan penulisannya sesuai dengan aturan 2
yang berlaku
Referensi yang digunakan tidak relevan dan
1
penulisannya tidak sesuai dengan aturan yang berlaku
42
Cahaya dan Alat Optik
RUBRIK PENILAIAN PRAKTIKUM IPA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
A. Kompetensi Inti
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
4.12. Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan lensa.
Persiapan Praktikum
Pelaksanaan Praktikum
43
Cahaya dan Alat Optik
No Indikator Kegiatan Skor
44
Cahaya dan Alat Optik
No Indikator Kegiatan Skor
45
Cahaya dan Alat Optik
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIKUM IPA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
A. Tujuan
Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk menilai kinerja peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan praktikum berbasis model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam
proses pembelajaran IPA.
B. Petunjuk
1. Amatilah kegiatan peserta didik selama melaksanakan kegiatan praktikum.
2. Mohon Bapak/Ibu untuk memberikan nilai pada setiap aspek rubrik penilaian sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan peserta didik dengan cara memberikan tanda centang
(√) pada kolom skor yang telah disediakan.
C. Penilaian
Skor
No Aspek yang Dinilai Indikator
1 2 3
Hadir tepat waktu saat kegiatan
praktikum
1 Persiapan praktikum
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum
Menulis informasi penting sesuai
dengan fenomena yang terdapat pada
LKPD
Pelaksanaan Merumuskan masalah sesuai dengan
2
praktikum tujuan praktikum
Membuat hipotesis sesuai dengan
rumusan masalah
Merancang dan melakukan praktikum
46
Cahaya dan Alat Optik
Mengumpulkan data
Mengolah data
Membuat kesimpulan
Membersihkan meja dan alat praktikum
Kegiatan akhir
3 Mengumpulkan peralatan praktikum
praktikum
Membuat laporan hasil praktikum
47
Cahaya dan Alat Optik
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIKUM IPA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Keterangan
A = Persiapan Praktikum
B = Pelaksanaan Praktikum
C = Kegiatan Akhir Praktikum
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai akhir = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥 × 100
48
Cahaya dan Alat Optik
INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM IPA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
49
13
14
15
16
17
18
19
20
dst
Keterangan
A = Cover H = Prosedur kerja
B = Judul praktikum I = Data percobaan
C = Tujuan praktikum J = Pengolahan data
D = Dasar teori K = Pembahasan
E = Rumusan masalah L = Kesimpulan
F = Hipotesis M = Daftar Pustaka
G = Alat dan Bahan
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Nilai akhir = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑥 × 100
50