4 Mengenali Jenis Penyakit Menular Seksual Dan Cara Pencegahannya

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 107

Penyakit Menular Seksual (PMS)

dan Cara Pencegahannya


• Penyakit menular seksual atau dikenal juga
sebagai infeksi menular seksual adalah penyakit
yang ditularkan melalui kegiatan seksual.
Meskipun begitu, beberapa jenis infeksi juga bisa
menyebar melalui transfusi darah, berbagi jarum
suntik, dan melalui cairan tubuh lainnya.
• Tidak semua penyakit menular seksual
menunjukkan gejala atau hanya sekedar timbul
gejala ringan. Sebagian infeksi belum bisa
disembuhkan, seperti hepatitis B, virus herpes
simplex (herpes atau HSV), HIV, dan kutil kelamin.
Namun, ada 4 jenis penyakit kelamin yang sudah
ditemukan obatnya, antara lain klamidia, gonore,
sifilis, dan trikomoniasis.
Penyakit menular seksual (PMS)
• Merupakan salah satu penyakit yang mudah ditularkan
dari satu orang ke orang lain.
• Stigma di masyarakat membuat banyak orang enggan
mengobati penyakitnya dan menyebabkan meluasnya
penyebaran infeksi.
• Menurut data WHO, setiap tahun ada 376 juta kasus
baru terkait PMS.
• Penyakit menular seksual tersebar melalui berbagai
aktivitas seksual yang tidak aman dan belum semua
penyakit sudah ada obatnya. Beberapa hanya dapat
diberikan perawatan untuk mengurangi kemungkinan
penyakit semakin parah.
• Beberapa penderita tidak memiliki gejala
apapun dan biasanya mengetahui ketika
sudah stadium akhir.
• Bila tidak segera dilakukan perawatan, PMS
bisa berdampak buruk bagi kesehatan hingga
menyebabkan kematian.
Kenapa perempuan lebih berisiko tertular PMS dari pada
pria?

1. Saat berhubungan seks, dinding vagina dan leher rahim


langsung terpapar oleh cairan sperma. Jika sperma
terinfeksi oleh PMS, maka perempuan tsb pun bisa
terinfeksi
2. Jika perempuan terinfeksi PMS, dia tidak selalu
menunjukkan gejala. Tidak munculnya gejala dapat
menyebabkan infeksi meluas dan menimbulkan
komplikasi
3. Banyak orang -- khususnya perempuan dan remaja --
enggan untuk mencari pengobatan karena mereka tidak
ingin keluarga atau masyarakat tahu mereka menderita
PMS.
5
Flour Albus (cairan vagina)
• Merupakan gejala umum penyakit kelamin
• Cairan vagina berkaitan PMS
 perubahan bau
 perubahan warna
 jumlah yang tidak normal
 disertai gatal, edema, disuria, nyeri
abdomen bagian bwh, nyeri pinggang
• Nama gjl dg ditandai keluarnya cairan dari alat
genital yg tdk berupa drh.
6
Flour albus fisiologis
• Bayi baru lahir – 10 hari, krn pengaruh estrogen
dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.
• Sekitar menarche krn pengaruh estrogen
• Setelah dirangsang sebelum atau saat koitus, krn
pengaruh transudasi ddg vagina
• Sekitar ovulasi, krn sekret dr kelenjar serviks
uteri menjadi encer.
• Penyakit menahun, neurosis, ektropion porsionis
uteri.
7
Flour albus patologis
• Infeksi : cairan kekuningan smp hijau, lebih
kental, berbau, banyak leukosit.
• Trichomonas vaginalis, candida albicans, inf.
Campuran (gardnerella vaginalis + vaginosis
bakterial)
• N. gonorrhoeae, C. trachomatis
• Vaginitis krn bahan kimia, obat topikal,
pembersih vagina.
• Neoplasma jinak maupun ganas.
8
1. Klamidia
• Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis, gejala penyakit ini biasanya muncul
seminggu setelah berhubungan seksual dengan
pasangan yang terinfeksi. Ciri yang ditimbulkan
penyakit klamidia antara lain keputihan berbau,
muncul sensasi panas saat buang air kecil, pendarahan
pada vagina, nyeri punggung bawah, hingga nyeri saat
berhubungan seksual.
• Pada wanita, klamidia menyerang mulut rahim dan
dapat mengakibatkan infeksi peradangan panggul.
Sedangkan pada pria, biasanya menyerang area keluar
urine dan dapat dengan mudah menularkan kepada
pasangan.
Chlamydia trachomatis
(Uretritis non-gonore, uretritis non spesifik)
• Penyebab : Chlamydia Trachomatis L-IV, L-V strain
Mycoplasma T/ureaplasma urealitikum (Uu)
• Gejala:
Pada wanita:
Asimptomatis
vaginal irritation
Radang leher rahim
vaginal discharge
lower abdominal pain
burning feeling with urination
10
Pada laki-laki
discharge from the tip of the penis
a burning feeling during urination.
Epididymitis
Kemandulan
Jarang terjadi limfadenitis.
Pada wanita, jika kasus memberat (spt Go)
dapat terjadi:
bartholinitis, endoservisitis, sydrm. Urethral
akut, endometriosis, salpingitis, infertilitas.
11
• Perlu diperhatikan infeksi campuran dengan
Go.
• Masa inkubasi 2- 5 mg.
• Go sering rekuren, tp UNS jauh lebih sering
terjadi rekuren.

12
Diagnosis
• Sekret mukopurulent ditemukan
mikroorganisme
• Px sitologi : badan inklusi intrasel
• Px serologis (ELISA) : kenaikan titer antibodi

13
Pengobatan
• Erytromycin 500 mg secara oral 4x/hr, selama
7 hr.
• Amoxicillin 500 mg, 3x/hr , secara oral 7 hari.
• Pengobatan Opthalmia neonatorum:
Erythromycin (0,5%) atau tetracyclin
(1%),segera setelah bayi lahir.

14
2. Gonore
• Gonore merupakan salah satu penyakit kelamin yang
disebabkan oleh bakteri. Meski terkadang tidak
menunjukkan gejala ketika terinfeksi, namun di
beberapa kondisi pada pria dan wanita muncul ciri-ciri
tertentu.
• Gejala gonore pada wanita antara lain keputihan
berwarna kuning atau kehijauan, nyeri perut pada
panggul bawah, pendarahan di luar menstruasi, mata
gatal dan merah, atau pembengkakan pada kelenjar di
tenggorokan akibat dari oral seks. Sedangkan pada pria
biasanya membuat nyeri testis, munculnya cairan putih
pada penis, atau rasa terbakar saat buang air kecil.
Gonorea
Disebabkan : kuman Neisseria Gonorhoeae
Gejala :
Pada wanita
Asimptomatis
Disuria, uretritis, servisitis, flour albus berupa nanah
encer,bartholinitis, vulvokopitis
Px lab: sediaan apus getah urethra, kanalis servikalis -
--MB/gram : diplococcus intra dan ekstra seluler.
MI : 7- 21 hr
16
17
Gonorea
Pada laki-laki
Gejala:
rasa gatal waktu kencing, disertai rasa panas, disuria.
keluar cairan kental,putih dari alat kelamin, OUE
merah dan bengkak.
MI : 1 – 5 hr

Suami-istri harus diperiksa semuanya.


Koitus dilarang selama suami istri belum sembuh
betul.

18
• Konjungtivitis gonoroika neonatorum
Bukan penyakit kongenital, tp inf terjadi krn
waktu persalinan kepala bayi melewati jalan
lahir, mata bayi bersentuhan dengan bag. Yg
mengandung gonokokkus.
Th/ salp erytromycin/chloromycetin.
ASI tetap boleh diberikan.

19
Komplikasi
• Pada wanita
ketuban pecah pada kehamilan,
korioamnionitis
sepsis pada neonatus
endosalpingitis
pelvioperitonotis
artritis gonoroika
endocarditis
salpingitis gonorrhoika---kemandulan
konjungtivitis gonoroika neonatorum--buta 20
Pengobatan
• Procaine Penisillin G. 4,8 juta satuan boka-boki
½ - ½.
• Penisillin per oral dalam dosis tunggal 3,5 gr.
• Eritromisin 4x / hr. 500 mg, selama 5-10 hr.
• Kanamisin dosis tunggal 1 gr boka- 1 gr boki.
• Cefotaxim 4 x 500 mg

21
Mengapa Go sulit diberantas?
1. Pada pendrt wanita yg mana tanpa gejala, tdk
memeriksakan ke dokter.
2. Sikap masyarakt yg memandang rgn penyakit Go,
mencoba mengobati sendiri.
3. Terdapat strain Go yg kebal thd penisillin.
4. Kuman Go berkembang cepat----cpt menyebar ke
orang lain.

22
3. Sifilis
• Dikenal juga sebagai penyakit raja singa, gejala sifilis
biasanya berupa luka bulat kecil yang nantinya bisa
menyebar hingga alat kelamin, anus, atau mulut. Meski
penderita tidak akan terlalu merasa kesakitan, tapi
sifilis sangat menular.
• Selanjutnya, penyakit ini akan menyebabkan ruam,
berat badan turun, demam, rasa lelah, nyeri sendi, dan
rambut rontok. Jika dibiarkan dan tidak diobati,
stadium akhir penderita sifilis akan kehilangan
pandangan, kehilangan pendengaran, kehilangan
ingatan, hingga kematian.
Sypilis
(Raja Singa)
• Penyebab : Bakteri Treponema Pallidum
• Sifat :
Sistemik (kardiovaskuler, syaraf)
Dapat ditularkan ke janin, kelainan bawaan (Sypilis
Kongenital), krn menembus barier plasenta.
Gejala ---Stadium:
1. Stadium Primer
2. Stadium Sekunder
3. Stadium Laten
4. Stadium Tersier

24
Treponema pallidum

25
26
27
28
1. Stadium I
Stadium Primer (Dini)
3 mg dari terinfeksi —timbul lesi
penonjolan kecil Ø 1-2 cm, bentuk bulat, dasar
bersih, merah, kulit meradang, ada pengerasan
pada alat kelamin, bibir, lidah, tonsil, putting susu,
jari dan anus.
nyeri –
ulkus durum (ulkus berdinding tegak lurus)
menjalar ke limfe---daerah lipat paha (kelenjar
membesar, padat, kenyal, tidak nyeri)
Dapat hilang spontan dalam 4-6 mg.

29
30
2. Stadium II
Sifilis stadiun I sudah sembuh
Jarak timbulnya 6-8 mg.
Timbul pada saat transisi
Gejala :
kuman menyebar ke seluruh tubuh mell pemb.drh
Rasa gatal (-)
Nyeri kepala, demam, anoreksia, nyeri pada tulang
dan leher
bercak, tonjolan pada kulit, nanah(-)
The Greatest Immitator of All Skin Diseases
Dapat mengenai selaput lendir dan kelenjar limfe
seluruh tubuh.
31
Kelainan organ yg dpt terjadi:
Kulit : muncul makula kemerah-merahan
papula basah, papula skuamosa,
pustula yang destruktif.
Tulang : periostitis
Hepar : hepatomegali, hepatitis
Kuku : Onikia, rapuh dan kabur.
Mata : uveitis anterior.

32
33
3. Stadium Laten
Stadium tanpa gejala klinis.
Masih terdapat kuman dalam darah dan TSS
Stadium laten dini : dapat terjadi kekambuhan gejala std.
I dan II
Stadium laten lanjut : dapat berlangsung seumur hidup
4. Stadium III
Gejala:
Terdapat Gumma, 3-7 th setelah terinfeksi
Gumma dapat satu, multipel, Ø mm s/d beberapa cm

34
Gumma : pertumbuhan jaringan yg tdk
disertai pertumbuhan pemb. drh---perkejuan
dan mencair menjadi ulkus yg menjalar.
Bersifat destruktif
Dapat ditemukan di organ tulang rawan,
hidung, dasar mulut, lambung, hati, limpa,
paru-paru, testis, bawah kulit (kemerahan)
nyeri (+)

35
36
4. Stadium IV (kardiovaskuler dan neurolues)
Sifilis kardiovaskuler : menyerang pemb. drh +
jantung.
Neurosifilis
10-20 th setelah infeksi primer
kematian—pecahnya aneurisma aorta.

37
• Pemeriksaan:
Ditemukan Treponema Pallidum(di mikroskop
lapangan gelap 3x, selama 3 hr berturut-turut.
TSS (Tes Serologis Sifilis) ada 2 macam
TSS spesifik (Treponema),ex: TPHA
(Treponema pallidum Haemaglutination)
TSS nonspesifik (Nontreponema),ex: VDRL
(Venereal Disease Research Laboratory)
Therapi: Antibiotik Penisillin

38
4. Trikomoniasis
• Trikomoniasis merupakan penyakit kelamin yang
disebabkan oleh protozoa yang bisa berpindah ke
orang lain. Menurut penelitian, sepertiga
penderita trikomoniasis tidak menunjukkan gejala
apapun. Namun bisa juga menyebabkan
keluarnya cairan pada penis atau vagina, muncul
rasa gatal di sekitar alat kelamin. Jika tidak segera
disembuhkan, penyakit ini bisa menyebabkan
infeksi pada uretra, radang panggul, atau
infertilitas.
• Trikomoniasis atau trichomoniasis adalah
penyakit infeksi pada alat kelamin yang
disebarkan melalui hubungan seksual.
• Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit
bernama Trichomonas vaginalis. Trikomoniasis
adalah penyakit menular seksual yang bisa
menyebabkan rasa gatal dan sakit saat buang
air kecil pada wanita.
• Namun, kebanyakan pria yang terkena
penyakit ini biasanya tidak akan mengalami
gejala apa pun.
• Infeksi ini biasanya tidak bersifat fatal. Namun,
trikomoniasis berisiko memicu beberapa
komplikasi, seperti ketidaksuburan pada
wanita dan tersumbatnya uretra pada pria.
• Selain itu, penyakit ini juga berpotensi
mengakibatkan komplikasi kehamilan bila
terjadi pada ibu hamil.
Tanda dan gejala trikomoniasis
• Mendeteksi tanda dan gejala trikomoniasis kadang cukup sulit. Ini karena
sekitar 70% orang dengan penyakit ini tidak mengalami gejala penyakit
kelamin sama sekali.
• Jika gejala muncul, artinya penyakit ini sudah mengakibatkan iritasi dan
peradangan yang tergolong sedang hingga parah.
• Gejala trichomoniasis juga bisa datang dan pergi sewaktu-waktu.
• Pada wanita, trikomoniasis dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti:
• Bau tidak sedap pada vagina.
• Cairan vagina berwarna aneh (hijau atau kekuningan) dan memiliki tekstur
berbuih.
• Rasa gatal, bengkak, atau panas pada vagina.
• Sakit saat berhubungan seksual.
• Sakit saat buang air kecil.
Gejala pada pria :
• Kesulitan buang air kecil.
• Rasa sakit atau panas saat ejakulasi.
• Rasa gatal atau iritasi di penis.
• Keluar cairan dari penis.
• Kemungkinan ada beberapa tanda dan gejala
yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda
khawatir mengenai gejala tertentu yang tidak
wajar, segera konsultasikan dengan dokter.
• Penyebab trikomoniasis
• Trikomoniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa dengan
nama Trichomonas vaginalis. Parasit ini dapat ditemukan di mana saja dan sifatnya
sangat mudah menular.
• Parasit Trichomonas vaginalis sering kali ditularkan selama berhubungan seksual
dari orang yang terinfeksi ke orang lain yang sehat.
• Pada wanita, bagian tubuh yang paling sering terinfeksi parasit Trichomonas
vaginalis adalah:
• Vulva
• Vagina
• Serviks (leher rahim)
• Uretra (saluran kencing)
• Sementara pada pria, parasit paling sering menginfeksi bagian dalam penis atau
uretra. Selama berhubungan seksual, parasit bisa menyebar ketika penis
bersentuhan dengan vagina.
• Selain alat reproduksi, trikomoniasis juga berisiko menginfeksi bagian tubuh lain,
seperti tangan, mulut, atau anus.
• Faktor-faktor risiko trikomoniasis
• Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, trikomoniasis bisa menginfeksi
baik pria maupun wanita. Namun, ada beberapa faktor yang berperan
dalam penularan penyakit ini.
• Berikut adalah berbagai faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami
trikomoniasis:
• Memiliki pasangan seksual lebih dari satu.
• Pernah terkena trikomoniasis sebelumnya.
• Pernah mengalami infeksi menular seksual sebelumnya.
• Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
• Memiliki sistem imun tubuh yang lemah.
• Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda terbebas dari penyakit ini.
• Faktor tersebut yang paling umum terjadi, tetapi Anda sebaiknya
berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk informasi selengkapnya.
• Komplikasi trikomoniasis
• Meski penyakit ini bisa diatasi dengan pengobatan, tidak menutup kemungkinan
trikomoniasis dapat mengakibatkan masalah kesehatan lain yang lebih serius.
• Berikut adalah beberapa komplikasi kesehatan yang bisa terjadi akibat infeksi parasit
Trichomonas vaginalis yang tidak ditangani dengan tepat:
• 1. Komplikasi kehamilan
• Pada ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini, kehamilan bisa jadi mengalami gangguan, seperti
melahirkan lebih cepat atau prematur.
• Selain itu, bayi juga berisiko mengalami berat badan saat lahir di bawah normal (BBLR).
• Ditambah lagi, trikomoniasis pada ibu berpotensi ditularkan ke bayi selama proses persalinan,
baik itu melahirkan normal maupun operasi caesar.
• 2. Colpitis macularis
• Colpitis macularis atau yang juga diketahui dengan nama strawberry cervix adalah kondisi
saat terjadi peradangan dan muncul bintik-bintik merah di dalam leher rahim.
• Kondisi ini ditemukan pada hampir 50% pasien wanita yang terkena trikomoniasis.
• 3. Epididimitis
• Komplikasi lain dari penyakit ini adalah epididimitis, yaitu peradangan pada saluran
epididimis. Saluran ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran sperma pada
pria.
• 4. HIV/AIDS
• Trikomoniasis juga menyebabkan Anda 2-3 kali lebih rentan untuk terkena penyakit menular
seksual lainnya, terutama HIV/AIDS.
Diagnosis trikomoniasis
• Biasanya, penyakit ini terdeteksi saat sedang menjalani tes skrining atau pemeriksaan
penyakit menular seksual.
• Tes skrining direkomendasikan untuk Anda dengan kondisi sebagai berikut:
• Pernah terkena penyakit menular seksual sebelumnya.
• Memiliki lebih dari satu pasangan seks.
• Sering berhubungan seks dengan lebih dari satu orang tanpa kondom.
• Selain itu, Anda juga harus memeriksakan diri jika sudah mengalami gejala-gejala yang telah
disebutkan sebelumnya.
• Selama proses diagnosis, dokter akan memeriksa alat kelamin untuk mengambil sampel
cairan dari vagina atau penis.
• Hasil diagnosis baru dapat dipastikan ketika parasit ditemukan pada sampel saat diperiksa
dengan mikroskop di laboratorium.
• Selain dengan memeriksa cairan tubuh, diagnosis juga bisa dilakukan dengan tes darah. Tes
lain seperti nucleic acid amplification juga dapat menjadi alternatif lain untuk mendeteksi
keberadaan parasit di dalam tubuh.
Pengobatan trikomoniasis
• Pengobatan umum untuk mengatasi trikomoniasis adalah antibiotik.
• Antibiotik dapat membantu mengatasi parasit Trichomonas vaginalis di dalam
tubuh serta mengurangi risiko penularan ke orang lain.
• Berikut adalah jenis obat antibiotik yang direkomendasikan untuk mengobati
trikomoniasis beserta dosisnya:
• Metronidazole: 2 gram (gr) diminum 1 kali, atau 500 mg diminum 2 kali sehari
selama 7 hari
• Tinidazole: 2 gr diminum 1 kali
• Jika Anda terkena trikomoniasis, Anda dan pasangan sebaiknya sama-sama
mendapatkan pengobatan. Bagi Anda yang sedang hamil, obat metronidazole
tidak disarankan.
• Efek samping obat-obatan tersebut mungkin termasuk mual, muntah, diare, kram
di daerah perut, rasa logam di mulut, dan neuropati perifer (gangguan pada saraf).
• Selama minum obat-obatan, Anda sebaiknya tidak minum alkohol.
• Pasalnya, kombinasi obat dan alkohol berisiko mengakibatkan kulit memerah, sakit
kepala, sakit di daerah perut, mual, dan muntah.
AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome)

• Kumpulan syndrom yang disebabkan infeksi


yang merusak system kekebalan tubuh
yaitu infeksi virus HIV pada manusia.
• HIV: retrovirus yg menyerang organ vital
sistem kekebalan manusia seperti sel T
CD4+
Virus HIV
• HIV yang terbaru memperbanyak diri tampak
bermunculan sebagai bulatan-bulatan kecil pada
permukaan limfosit setelah menyerang sel tersebut,
dilihat dengan mikroskop elektron
Median perkemb. Infeksi HIV ke AIDS : 9-10 th.
Median waktu hidup setelah AIDS ± 9,2 bl
Perkembangan klinis: 2 mg – 20 th.
(Ini bervariasi tgt kekebalan tubuh)
Gejala infeksi sistemik: demam, keringat
(tu.mlm hr), pembengkakan kelenjar,
kedinginan, kelemahan, dan penurunan berat
badan.
Klasifikasi AIDS
• WHO
Stadium I : inf HIV asimptomatik, tdk dikatagorikan AIDS
Stadium II: Manifestasi membran mukosa kecil dan
radang sal. Nafas atas yg berulang
Stadium III: diare kronik > 1 bl, sebab tdk dpt dijelaskan,
inf.bakteri parah, TBC
Stadium IV: toksoplasmosis otak, kandidiasis
esofagus,trakea,bronkus,paru-paru dan sarkoma kaposi.
• CDC
Sebelum th 1993
Grup I : infeksi akut
Grup II : infeksi asimptomatik
Grup III : Limfadenopati persisten
generalisata
Grup IV : Penyakit lain.
A. Penyakit konstitusional
B. Penyakit neurologik
C. Penyakit infeksi sekunder
D. Kanker sekunder
E. Kondisi lainnya
• CDC
Th. 1993 : memasukkan semua orang yg (+)
HIV dengan :
1. Sel T CD4+ < 200 sel per mikroliter darah
atau 14 % dari seluruh limfositnya.
2. adanya infeksi tertentu.
Tes HIV
• Imunoassai enzim HIV
• Pengujian Western blot
Mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma,
cairan mulut, darah dan urin pasien
• Mendeteksi Antigen HIV: HIV-RNA, HIV-DNA
Mendeteksi infeksi HIV sebelum
perkembangan antibodi yang dapat dideteksi.
Komplikasi
• Infeksi yg disebabkan oleh bakteri(TBC),virus,
fungi(pneumocystis jirovecii), dan
parasit(toksoplasmosis) yang tidak sembuh-
sembuh.
• Beresiko terkena kanker: Sarkoma kaposi,
kanker leher rahim, limfoma, karsinoma anal,
karsinoma usus besar
Pencegahan
• Menurunkan resiko terkena virus HIV
Pendekatan ABC( Pem. AS)
1. Abstinence or delay of sexual activity, especially for
youth ( menahan nafsu hub. seksual, tu. Anak muda)
2. Being faithful, especially for those in committed
relationships (setia pada pasangan, tu. untuk yg berada
pada suatu hub.)
3. Condom use, for those who engage in risky
behavior(penggunaan kondom, untk yg msk kelpk resiko)
Pengobatan
• Sampai saat ini belum ada pengobatan AIDS
yang memuaskan.
• Oleh karena itu pencegahan yang paling
optimal.
• Sejak th 1996, diperkenalkan obat
antiretroviral (HAART)
Pengobatan
• HAART( Highly Active Anti Retroviral
Therapy)
1. Menghambat replikasi virus HIV.
2. Memperbaiki imunitas, mencegah infeksi
lebih berat.
3. Mengurangi kematian
4. Meningkatkan kualitas hidup
Pengobatan
• Therapi kombinasi:
1 NNRTI + 2 NRTIs
1 PI + 2 NRTIs
NNRTI : Nevirapine(Neviral ®),
Efapirenz
NRTIs : Zidofudine (Reviral ®),
Lamifudine(Hiviral ®),
Didanosin.
PI : Amprenavir, Ritonavir
Resiko Penularan HIV-AIDS

• Tranfusi darah
• Dari ibu ke bayi melalui proses: hamil,
melahirkan, menyusui)
• Penggunaan jarum suntik (bersama-sama,
bekas pakai, tidak steril)
• Hubungan seks anal
• Hubungan seks oral
• Melakukan seks bebas, suka berganti-ganti
pasangan.
• HIV tidak menular melalui:
1. Gigitan nyamuk atau serangga lain
2. Bersalaman, pelukan ataupun ciuman
(dry kissing)
3. Berenang bersama
4. Terpapar batuk atau bersin
5. Memakai toilet bersama
7. Berbagi makanan atau menggunakan
alat makan bersama.
Tanda peringatan AIDS di Kota Ho Chi Minh, Vietnam (Agustus
2005)
AIDS
Perbedaan Penyakit Menular Seksual
dengan Penyakit Reproduksi
• Mengacu pada data WHO, ada lebih dari 30 bakteri dan
virus yang bisa ditularkan melalui aktivitas seksual.
Perpindahan penyakit ini bisa menyebabkan berbagai
macam penyakit seksual akibat infeksi bakteri seperti
amidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis. Sedangkan
penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain kutil
kelamin, HIV, herpes, hepatitis B, dan hepatitis C.
• Jika tidak dilakukan perawatan yang tepat, penyakit
seksual akan mengganggu kesehatan alat reproduksi.
Penyakit sistem reproduksi biasanya disebabkan oleh
infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan
hormon, atau kanker. Beberapa penyakit sistem
reproduksi pada wanita antara lain:
1. Endometriosis
Penyakit ini disebabkan oleh tumbuhnya jaringan yang
membentuk lapisan dinding rahim, tumbuh di tempat lain.
Endometriosis menyebabkan nyeri saat haid, pendarahan
deras saat menstruasi, sulit hamil, dan nyeri saat
berhubungan seksual.
2. Radang panggul
Penyakit radang panggul terjadi akibat adanya infeksi yang
masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim.
Tertular penyakit seksual klamidia atau gonore menjadi
salah satu penyebab terjangkit penyakit ini.
3. Miom
Miom merupakan tumor jinak yang tumbuh di rahim dan
terbentuk dari jaringan otot rahim.
4. PCOS (polycystic ovarian syndrome )
PCOS mempengaruhi kadar hormon pada wanita yang membuat
tingginya kadar seks androgen. Akibatnya, penderita PCOS sering
mengalami menstruasi tidak teratur, tidak menstruasi, hingga sulit hamil.

Sedangkan sistem reproduksi pria berada di luar tubuh; penis, skrotum


(kantung zakar), dan testis; dan di dalam tubuh, yaitu epididimis, saluran
vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis (kantung air mani), saluran
ejakulasi, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral. Beberapa penyakit
yang bisa menyerang kesehatan alat reproduksi pria adalah sebagai
berikut:
Epidemititis merupakan peradangan pada saluran di dalam skrotum yang
menempel pada testis (epididimis).Gangguan prostatPenyakit gangguan
prostat berupa peradangan prostat (prostatitis), pembesaran prostat
(BPH), atau kanker prostat.
Orchitis adalah penyakit sistem reproduksi yang cukup banyak menyerang
pria ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis atau
peradangan pada testis bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan
kadar hormon testosteron.
Kegiatan yang Bisa Memicu terjangkit
Penyakit Menular Seksual
• Pengertian penyakit menular seksual adalah infeksi yang umumnya
ditularkan melalui aktivitas seksual yang tidak aman. Umumnya,
penyakit ini muncul 2-10 hari atau bahkan hingga 30 hari setelah
kontak seksual dengan penderita PMS. Namun, beberapa jenis PMS
tidak langsung menunjukkan gejala, maka sangat penting untuk
mengetahui apa penyebab seseorang bisa tertular supaya dapat
melakukan tindakan pencegahan. Pemicu utama terjangkit penyakit
menular seksual adalah sebagai berikut:
• Seks bebas tanpa menggunakan pengaman (kondom)
• Sering berganti pasangan baik secara penetratif, oral, maupun anal
seksPenularan dari ibu hamil ke janin dalam kandungan
• Kontak melalui cairan tubuh lainnya, seperti darah, urine, dan feses
penderita PMS
• Penggunaan alat kesehatan yang tidak steril
• Jika Anda mengalami gangguan pada organ
intim, segeralah berkonsultasi pada dokter.
Anda juga disarankan segera memeriksakan
diri jika baru saja berhubungan seks tanpa
pengaman atau ketika pasangan diketahui
menderita PMS. Pastikan untuk tidak
melakukan aktivitas seksual apapun dan
berhati-hati saat kontak dengan orang lain
sampai dokter benar-benar menyatakan
sembuh.
Penyakit Menular Seksual yang
Disebabkan oleh Virus
• Selain bakteri, salah satu penyebab penyakit menular
seksual adalah virus. Jika bakteri dapat diobati dengan
menggunakan antibiotik, umumnya PMS yang disebabkan
oleh virus belum ada obatnya hingga sekarang. Bentuk
perawatan yang diberikan hanya untuk mengurangi risiko
penyakit menjadi semakin kritis.

Penyebaran infeksi virus tidak hanya karena seks tanpa
pengaman, tapi dapat juga melalui kontak dengan
penderitanya. Meskipun dianggap paling aman, penting
diketahui bahwa kondom lateks pun belum bisa mencegah
sepenuhnya. Adapun penyakit menular seksual yang
disebabkan virus antara lain:
• Kutil kelamin: Disebabkan oleh virus HPV (human papillomavirus),
seseorang dapat terjangkit kutil kelamin jika ada kontak fisik
langsung pada bagian organ kelamin. Pada wanita, HPV bisa
memicu terkena penyakit kanker serviks.
• Hepatitis B dan Hepatitis C: Dapat mengakibatkan gangguan hati
kronis hingga kanker hati. Penyakit yang disebabkan virus hepatitis
ini dapat ditularkan melalui aktivitas seksual.
• HIV Human immunodeficiency virus: Yang menjadi sumber
penyakit HIV ini menyerang sistem imun penderitanya. Ketika awal
terjangkit HIV, umumnya penderita tidak akan menunjukkan gejala
apapun, karena virus dalam keadaan “tidur”. Virus baru akan aktif
ketika imun seseorang mulai melemah dan kemudian dapat
berkembang menjadi AIDS. Penularan HIV tidak hanya melalui
hubungan seks, tapi juga dari transfusi darah, berbagi alat suntik,
dan dari ibu hamil ke janin.
• Herpes: Merupakan kelompok virus
herpesviridae yang menyebabkan infeksi pada
mulut, wajah, dan kelamin. Herpes simplex
virus (HSV) merupakan jenis penyakit herpes
yang paling terkenal. Terbagi menjadi 2 tipe,
HSV 1 yang merupakan herpes oral (mulut)
dan HSV 2 yang menyerang alat intim atau
herpes genital.
Cara Mencegah Terkena Penyakit
Menular Seksual
• Langkah paling mudah dalam mencegah
penyakit menular seksual adalah berhubungan
seks dengan aman. Menurut WHO, ada 2
metode yang bisa dilakukan untuk terhindar
dari penyakit ini, antara lain:
1. Konseling dan pendekatan perilaku
• Intervensi melalui kegiatan konseling dan pendekatan personal tidak
hanya bisa menurunkan risiko terkena PMS, tapi juga kehamilan yang tidak
direncanakan.
• Pendidikan seks
• Edukasi mengenai kegiatan seksual yang aman dengan mengenalkan
kondom
• Edukasi dan konseling mengenai pencegahan PMS kepada remaja
• Penyuluhan kepada sekelompok orang yang rawan terjangkit PMS, yaitu
pekerja seks komersial, pengguna obat terlarang, maupun orang-orang
yang berada pada lingkaran tersebut.
• Konseling juga dapat membuat lebih banyak orang sadar ketika mulai
muncul gejala penyakit menular seksual, seperti perubahan pada urine,
kutil atau ruam, muncul rasa nyeri saat berhubungan seks, keputihan yang
tidak normal, muncul cairan pada penis, maupun rasa panas saat buang
air kecil; sehingga dapat dengan cepat dilakukan pengobatan.
2. Metode pembatasan
• Jika digunakan dengan tepat dan benar, kondom merupakan cara paling efektif
untuk terhindar dari PMS. Maka penting diberikan edukasi mengenai efek samping
dan cara penggunaan kondom yang benar supaya tindakan preventif dapat
berjalan dengan baik.

• Kedua metode di atas merupakan cara pencegahan penyakit menular seksual dari
sisi eksternal. Bagaimana pendekatan personal dari orang ke orang dapat
membantu menyadarkan pentingnya melakukan seks yang aman.
• Sedangkan Anda juga bisa melakukan tindakan preventif yang dimulai dari diri
sendiri, berupa tidak berganti pasangan seksual, mengenali kondisi pasangan, tidak
berbagi alat suntik, atau berbagi alat seks dengan orang lain.
• Selain itu, rutin cek ke dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan kelamin Anda
supaya dapat segera memulai perawatan jika terdiagnosis PMS. Abai pada penyakit
seksual bisa menyebabkan penyakit pada sistem reproduksi yang dapat
mengganggu kesuburan hingga terjangkit kanker. Jika pencegahan secara individu
seperti di atas masih dianggap kurang, Anda juga bisa berkonsultasi untuk
meminta PrEP (metode pencegahan penularan HIV bagi orang dengan status HIV
negatif) atau melakukan vaksinasi.
HRT
(Hormone Replacement Therapy)

Sri Winarni
HRT
 Berhubungan dgn symptom menopause
a. vasomotor (jantung berdebar-debar, keringat malam smp hot
flushes, vertigo)
b. mood (emosional, mudah tersinggung, lelah psikis, dan kejiwaan)
c. perubahan mukosa (kekeringan mukosa dan urinary symptom)
d. perdarahan yang tidak biasa/ gangguan haid
e. Lain-lain : sulit tidur, lelah somatik, libido turun, osteoporosis
 Pencegahan:
keluhan menopause berkurang, osteoporosis, cardiovascular
diseases, ca.colorectal, alzheimer diseases.
HRT
• Estrogen
• Estradiol 1 mg/hari
• Micronized progesterone atau progestin yang
lain.
• Kombinasi estrogen dan progesteron sintetis
(progestin)
• HRT diberikan :
peroral, transdermal, implan, vaginal,
sublingual, intramuskular.
HRT atau Terapi Sulih Hormon
• Menghilangkan gejala-gejala pada wanita
dengan penurunan kadar estrogen, misalnya
pada wanita menopause atau wanita muda
dengan menopause prematur karena kanker
atau ovarium yg berhenti menghasilkan
estrogen.
• Efek samping :
Peningkatan resiko kanker endometrial,
kanker payudara (penggunaan jangka lama),
efek terapi hormonal yg lain : gemuk,
Kapan HRT/TSH diberikan
• Saat menopause mengalami banyak keluhan
sampai memberat dan sampai menderita
karena keluhan tersebut.
• Kadar hormonal estrogen yang rendah pada
saat menopause.
• Tidak memiliki riwayat kanker atau benjolan-
benjolan yang belum terdiagnosis di payudara.
Prinsip Dasar Pemberian TSH

 wanita yang masih memiliki uterus, maka pemberian estrogen harus


selalu dikombinasikan dengan progesterone. Tujuan penambahan
progesterone adalah untuk mencegah kanker endometrium.
 wanita tanpa uterus, maka cukup pemberian estrogen saja dan
estrogen diberikan secara kontinue (tanpa istirahat)
 pada wanita perimenopause yang masih haid dan masih tetap
menginkan haid, TSH diberikan secara sekuensial. Wanita pasca
menopause yang masih ingin haid diberikan secara sekuensial,
kecuali jika tidak terjadi haid diberikan secara kontinue. Sedangkan
yang tidak ingin haid diberikan kontinue.
 jenis estrogen yang digunakan adalah estrogen alamiah dan
progesterone juga yang alamiah.
 pemberian selalu dimulai dengan dosis rendah
 dapat dikombinasi dengan androgen atau diberikan dengan TSH yang
memiliki sifat androgenic.
TSH alternatif
 Fitoestrogen : Fito artinya tanaman sedangkan estrogen
maksudnya memiliki struktur kimia dan khasiat biologik
menyerupai estrogen.
 Fitoestrogen terdiri dari :
isoflavon (genistein, daidzein dan glycetein)
coumestan (coumesterol)
lignan (matairesinol, secoisolariciresinol, enteroldiol)
 Isoflavon banyak ditemukan dalam
legumes (tumbuhan polong terutama kedelai dengan
produk olahannya susu, tofu, dan tempe)
lignan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian (sereal)
comestan dalam Redclover dan tauge
semanggi. Soy protein: 20-60 gms/day
SKRINING KANKER

Sri Winarni
• Penyebab kanker tersering pd wanita:
kanker ovarium
kanker serviks
kanker uterus
Kanker Ovarium
• Faktor resiko:
Riwayat keluarga
Riwayat reproduksi : menstruasi dini, tidak
pernah melahirkan, memiliki anak di atas usia
30 tahun, dan menopause di bawah 50 th.
• Skrining test : tdk ada
• Resiko kanker ovarium bisa dicegah dg:
mengandung, menyusui, dan mengangkat
ovarium terutama pd wanita yg beresiko tinggi
pada riwayat keluarga.
Kanker serviks (leher rahim)
• Faktor resiko:
Memiliki hubungan seksual dengan lebih dari satu orang
Berhungan seksual di usia awal
Pernah atau baru terinfeksi HPV (faktor resiko mayor),
kondiloma atau keduanya
Pengguna immunosuppressan, contohnya pada mereka
dengan transplan ginjal
Riwayat merokok atau kecanduan terhadap zat-zat lain
Adanya displasia servikal, endometrium, vagina atau kanker
vulva
Skrining Kanker serviks
• Pap smear
• Inspeksi visual asam asetat
• DNA HPV pd swab/ smear serviks.
Pap smear: sensitivitas 70-80%, spesifisitas 60-
65%, negatif palsu : 20-30 %. Negatif palsu:
menyebabkan perkembangan prekanker
menjadi kanker serviks
Kanker Rahim
• Faktor Resiko:
Lanjut usia
Kegemukan (termasuk contohnya pada penderita Diabetes)
Menstruasi pertama di usia dini, Menopause yang terlambat.
Belum pernah hamil
Stimulasi estrogen berlebihan (dari dalam tubuh sendiri atau
berasal dari luar tubuh)
Riwayat kanker keluarga (berhubungan dengan kanker usus
besar – Lynch Syndrome)
Tanda dan Gejala
• Perdarahan setelah menopause
• Siklus menstruasi yang tidak teratur
• Perdarahan diantara periode menstruasi
• Tercium bau yang tidak biasanya (amis) dari
vagina
• Stadium lanjut : nyeri pinggang, nyeri pada saat
buang air kecil dan hubungan seksual serta
nyeri dan perdarahan pada saat buang air
besar.
Tugas Kelompok Pengganti UTS
• Skrining cancer wanita
• Skrining cancer pria
• PMS sesuai TM
• PMS di luar TM (3 penyakit PMS)
• PIK R
• Toxoplasma, Rubella
• Stunting
• Dampak KB hormonal
• Cytomegalovirus, Herpes simpleks
• Hormon Replacement Therapy
UNWANTED PREGNANCY
(ABORSI)

Sri Winarni
Abortifasien
 Bahan-bahan / ramuan  abortus
 Pada ilmu masyarakat kuno:
 Busa dari mulut unta
 Rambut ekor dari rusa yang dicampur dengan
lemak beruang
 Pada masyarakat abad 18 dan 19:
 Terpentin, Minyak kastor, Jahe, Anggur /
minuman beralkohol,Opioid
 Latihan fisik yang berat
(Gordon, p.36; Norman Himes, Medical History of Contraception; George Devereux, “A
Typological Study of Abortion in 350 Primitive, Ancient, and Pre-Industrial Societies)
Abortus, macam
1. Abortus spontanea
Abortus yang berlangsung tanpa tindakan
 Abortus imminens,
perdarahan dari uterus kehamilan < 20mgg. hasil
konsepsi masih dalam uterus, dilatasi serviks(-)
 Abortus insipiens,
perdarahan dari uterus kehamilan < 20mgg. dilatasi
serviks(+).hasil konsepsi masih dlm uterus.
 Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil
konsepsi, kehamilan <20 mgg, sisa dalam uterus(+)
 Abortus kompletus, semua hasil konsepsi keluar (+)
• 2. Abortus provokatus
Abortus yang sengaja. dengan menghentikan kehamilan
sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.

– A.P. Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus.
• A.P., +indikasi medik (demi menyelamatkan ibu)
• Syarat-syarat

– Abortus Provokatus Kriminalis,


Aborsi yang sengaja, (-) indikasi medik (ilegal).
 alat-alat atau obat-obat tertentu.
Abortus, hukum indonesia
• KUHP kriminal.
(pasal 229, 341, 342, 343, 346, 347, 348, dan 349.)
• Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium
perkembangannya sebelum masa kehamilan yang
lengkap tercapai (38-40 minggu).
• Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan (berat kurang dari 500 gram
atau kurang dari 20 minggu).
ABORSI
KUHP BAB XIX :
• Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun”.
• Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam
dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. (2) Jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita tersebut,diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
• Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau
mematikankandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. (2) Jika
perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,diancam dengan
pidana penjara paling lama tujuh tahun.
• Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu
melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana
yang ditentukan dalam pasal itu dapat dditambah dengan sepertiga dan
dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam mana kejahatan
dilakukan”.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai