Bahan Inisiasi 3 Adpu4230

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

BAHAN INISIASI 3

Pengorganisasian menunjuk kepada upaya ketepatan struktur organisasi dalam Sistem


Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) guna mencapai tujuan
negara. Untuk itulah pengorganisasian dijadikan dasar pijakan agar tujuan
penyelenggaraan organisasi tercapai. Pemahaman yang benar terhadap
pengorganisasian sangat diperlukan, mengingat tujuan dari struktur organisasi adalah
pengendalian perilaku, menyalurkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai apa
yang menjadi tujuan dari organisasi. Proses pencapaian tujuan organisasi dalam
pengertian ini adalah tujuan kelembagaan pemerintah, yang dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah, yang diatur dan dikendalikan atas dasar struktur organisasi yang telah
ditentukan sebagai acuan, pedoman, wadah dan ikatan formal.

Pengorganisasian penyelenggaraan pemerintahan merupakan aktivitas manusia yang


terorganisasi secara fleksibel, tergambarkan dalam suatu struktur pembagian kerja,
departementalisasi, rentang kendali dan delegasi wewenang yang jelas, terintegrasi
dan terpolakan dalam suatu sistem kerja sama yang sinergis dalam upaya penerapan
sistem administrasi yang baik. Pengorganisasian penyelenggaraan pemerintahan
merupakan proses dalam merancang dan mengalokasikan pekerjaan, kewenangan,
dan sumber-sumber daya di antara masing-masing anggota organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi secara baik. Melalui proses inilah di susun suatu struktur organisasi
yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, serta sinergis secara
proporsional dengan lingkungan yang mempengaruhi organisasi tersebut.

Dalam penataan kelembagaan terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan agar


setiap dan keseluruhan organisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya secara proporsional, baik, dan efektif. Lembaga Administrasi
Negara (2003) menawarkan prinsip-prinsip pengorganisasian yang perlu diperhatikan
dalam mendisain organisasi pemerintahan, sebagai berikut:

1.   Prinsip Kejelasan Tujuan;


2.   Prinsip Kemitraan dan Pemberdayaan dengan Masyarakat;

3.   Prinsip Pembagian Tugas;

4.   Prinsip Koordinasi;

5.   Prinsip Keberlangsungan;

6.   Prinsip Proporsionalitas;

7.   Prinsip Keluwesan;

8.   Prinsip Pendelegasian dan Penyerahan Wewenang;

9.   Prinsip Rentang Kendali;

10. Prinsip Jalur dan Staf;

11. Prinsip Kejelasan dalam Pembangunan;

12. Prinsip legalitas.

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 60 tahun 2011 tentang Pedoman


Penataan Organisasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan mengemukakan
prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.   Kejelasan Visi dan Misi Organisasi

2.   Keberlangsungan Tugas

3.   Bagi Habis Tugas

4.   Proporsionalitas

5.   Kejelasan Kewenangan dan tanggung jawab

6.   Kejelasan Pembaganan.

Kementerian Keuangan RI menambahkan prinsip one stop services, independent,


check and balances, built in control. Prinsip-prinsip tersebut menekankan bahwa setiap
pengorganisasian organisasi penyelenggara negara harus didasarkan pada ketentuan
hukum yang ada dan ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, sehingga
kewenangan dan operasionalnya memiliki landasan hukum yang jelas dan tegas.
Dalam Pasal 4 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
ditegaskan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar. Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan,
Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden. Menteri-menteri Negara yang diangkat Presiden membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan yang pembentukan, pengubahan, dan pembubaran
kementeriannya diatur dalam undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kementerian dibentuk
untuk melaksanakan tugas tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang wajib atau perlu dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya
mencapai tujuan bernegara.

Organisasi kabinet sebagai organisasi pemerintah pusat adalah perangkat negara


kesatuan di tingkat pemerintah pusat yang berkedudukan sebagai lembaga eksekutif,
dan bertugas menyelenggarakan berbagai urusan dalam pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat. Pada dasarnya, bentuk organisasi pemerintah pusat
terdiri dari lembaga kepresidenan, Kementerian negara, kementerian, dan lembaga
pemerintah non kementerian (LPNK) serta organisasi pemerintah pusat lainnya.

Kementerian Negara mempunyai tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan


urusan-urusan tertentu dalam pemerintahan. Kementerian Negara bertanggung jawab
dalam bidang atau bidang-bidang tertentu dan dapat dikelompokkan dalam
Kementerian koordinator, dan Kantor Kementerian

LPNK dibentuk untuk melaksanakan urusan pemerintahan di bidang tertentu yang tidak
dilaksanakan oleh kementerian/instansi, bersifat nasional, strategis, lintas
kementerian/instansi, lintas sektor, dan lintas wilayah. LPNK merupakan unsur
pemerintah pusat berkedudukan sebagai suatu badan khusus (special agency) yang
membantu presiden di bidang tugasnya masing-masing.

LPNK berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan


Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPNK dikemukakan bahwa
LPNK terdiri dari:
1.   Lembaga Administrasi Negara disingkat LAN;

2.   Arsip Nasional Republik Indonesia disingkat ANRI;

3.   Badan Kepegawaian Negara disingkat BKN;

4.   Perpustakaan Nasional Republik Indonesia disingkat PERPUSNAS;

5.   Badan Standardisasi Nasional disingkat BSN;

6.   Badan Pengawas Tenaga Nuklir disingkat BAPETEN;

7.   Badan Tenaga Nuklir Nasional disingkat BATAN;

8.   Lembaga Sandi Negara disingkat LEMSANEG;

9.   Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional disingkat BKKBN;

10. Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional disingkat LAPAN;

11. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan disingkat BPKP;

12. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia disingkat LIPI;

13. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi disingkat BPPT;

14. Badan Pengawasan Obat dan Makanan disingkat BPOM.

Dalam setiap periode pemerintahan selalu terjadi perubahan dan pembentukan


lembaga baru dalam bangunan LPNK, dan organisasi pusat lainnya. Hal ini didasarkan
kepada perkembangan yang terjadi dan kepentingan pemerintahan.

Di samping LPNK, dikenal pula lembaga negara yang disebut sebagai Lembaga Non
Struktural (LNS). Lembaga ini merupakan quasi dari organisasi pemerintah dan
masyarakat. LNS muncul seiring dengan era reformasi yang membuka keran
demokratisasi tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Awalnya dari sisi
penamaan ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk kelembagaan LNS,
seperti: Lembaga Mandiri, Lembaga Independen, Lembaga Ekstra Struktural bahkan
adapula yang disebut sebagai Lembaga Negara atau Lembaga Negara Independen.
Bentuknya juga sangat beragam mulai dari komisi, komite, dewan, lembaga, badan,
tim, dan lainnya.
Selanjutnya, lembaga lain yang antara lain berkedudukan di Pusat adalah Tentara
Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Kejaksaan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai