Kelompok 4 HAN
Kelompok 4 HAN
Kelompok 4 HAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Hukum Administrasi Negara
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Mohammad Azzam Al 11220490000099
Muhammad Hisyam Maulana 11220490000101
Rica Irliani Putri Ngadang 11220490000108
Shobikha Puan Tohira 11220490000110
Rayhan Dwi Kurnia 11220490000116
Sabilla Avilla Putri 11220490000132
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP............................................................................................................. 21
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 21
1
Fakhry Amin. Hukum Administrasi Negara. Banten: PT. Sada Kurnia Pustaka, 2023. Hlm.103
2
3
2
Muhammad. Birokrasi (Kajian Konsep, Teori menuju Good Governance). Lhokseumawe: Unimal
Press, 2018. Hlm. 15
3
Muhammad. Birokrasi (Kajian Konsep, Teori menuju Good Governance). Lhokseumawe: Unimal
Press, 2018. Hlm. 15
6
4
Muhammad. Birokrasi (Kajian Konsep, Teori menuju Good Governance). Lhokseumawe: Unimal
Press, 2018. Hlm. 13
8
C. Fungsi Birokrasi
Oleh karena itu, birokrasi pemerintahan pada dasarnya keseluruhan
organisasi dan manajemen dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam
berbagai unit organisasi pemerintah pada suatu departemen maupun non
departemen baik di pusat maupun di daerah dalam rangka pelayanan umum
dan masyarakat. Birokrasi pemerintahan dalam suatu organisasi
pemerintahan dapat dikategorikan dalam mengatur atau regulasi bagi
kepentingan umum; melakukan pelayanan atau service langsung pada
masyarakat; dan menjalankan kegiatan pembangunan pada sektor-sektor
khusus atau development untuk tujuan pembangunan. Dalam konsep
administrasi publik, birokrasi pemerintahan unsur strategis antara negara
dan masyarakat untuk mencapai tujuan negara, menyelenggarakan fungsi
serta proses pemerintahan serta melaksanakan urusan pemerintahan.
Birokrasi pemerintahan berbentuk organisasi dan manajemen
pemerintahan besar dalam suatu negara. Birokrasi pemerintahan sebagai
instrumen penting untuk mencapai tujuan negara.
Birokrasi bersumber dari lingkungan masyarakat “agent of society”
melalui kebijakan pemerintahan dan berfungsi untuk kepentingan
masyarakat (public service). Menurut Taliziduhu Ndraha, Teori hubungan
birokrasi dengan lingkungan ada dua alam kehidupan birokrasi dengan
dimensi lain. Di sisi lain diharapkan mampu mengubah dan merevitalisasi
lingkungan dan disisi lain ia bergantung pada lingkungannya sebagai
sumberdaya yang bisa berfungsi dalam kondisi normal dan bisa juga dalam
kondisi turbulence, disaster, bencana. Birokrasi dimaksudkan sebagai
kekuasaan dipegang oleh orang-orang yang berada di belakang meja
karena segala sesuatunya diatur secara legal dan formal oleh para birokrat.
Diharapkan pelaksanaan kekuasaan tersebut dapat dipertanggungjawabkan
dengan jelas karena setiap jabatan diurus oleh orang (petugas) yang
khusus.5
5
Muhammad. Birokrasi (Kajian Konsep, Teori menuju Good Governance). Lhokseumawe: Unimal
Press, 2018. Hlm. 22
9
E. Contoh Birokrasi
Contoh dari fungsi-fungsi negara yang dilaksanakan oleh birokrasi di
Indonesia diantaranya:
1. Fungsi pertahanan-keamanan yang dilaksanakan oleh Departemen
Pertahanan dan Keamanan, TNI, dan Intelijen.
2. Fungsi ketertiban dilaksanakan oleh kepolisian.
3. Fungsi keadilan dilaksanakan oleh Departemen Kehakiman dan
Kejaksaan.
4. Fungsi pekerjaan umum dilaksanakan oleh Departemen
Permukiman dan Perhubungan
5. Fungsi kesejahteraan dilaksanakan oleh Departemen Sosial,
Koperasi, Kesehatan, Pendidikan dan Perdagangan.
6. Fungsi pemeliharaan SDA dan lingkungan dilaksanakan oleh
Departemen Pertanian, Kehutanan, Pertambangan, dan seterusnya.
2.3 Kebijakan Publik
A. Pengertian Kebijakan Publik
Kebijakan merupakan sebuah rangkaian aktivitas, aksi, sikap, rencana
progaram dan kuputusan yang dilakan oleh para aktor (pihak terkait)
sebagai upaya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Sebuah
kebijakan merupakan hal yang penting dalam mencapai suatu tujuan pada
organisasi. Kebijakan terdiri dari dua aspek yaitu (a) kebijakan merupakan
sebuah bentuk respon mengenai kejadian yang terjadi untuk menghasilkan
harmonisasi dari pihak yang berkepentingan, menciptakan intensif atas
prilaku pihak yang mendapatkan perlakuan yang tidak rasional atas kerja
bersama, (b) kebijakan merupakan sebuah praktik sosial. Kebijakan bukan
lah hal yang bersifat tunggal maupun terisolir. Artinya bahwa kebijkan
merupakan suat hal yang dihasilkan oleh pembuat kebijakan (pemerintah)
sebagai bentuk perumusan yang didasari oleh peristiwa yang terjadi di
masyarakat. Peristiwa tersebut dilahirkan dari proses kehidupan
11
bermasyarakat yang bukan bersifat asing, terisolasi dan berdiri sendiri bagi
masyarakat.6
Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa kebijakan merupakan
usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan juga sebagai
bentuk dalam memecahkan permasalahan dengan menggunakan fasilitas
tertentu dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Sebuah kebijakan bersifat
mendasar. Hal ini dikarenakaan kebijakan dapat dijadikan pedomaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.7
Kebijakan dapat berasal dari suatu individu maupun kelompok yang
melaksanakan serangkaian tindakan/aktivitas/maupun program dalam
mencapai tujuan tertentu. Kebijakan juga diartikan sebagai sebuah sistem
yang terdiri dari input, proses dan output. Input kebijakan adalah agenda
pemerintah maupun isu-isu yang terjadi. Proses kebijakaan terdiri dari
proses perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan. Proses perumusan
dan pelaksanaan kebijakan dilaksanakan oleh kelompok penekan atau yang
dikenal dengan istilah elit politik. Output sebuah kebijakan merupakan
kinerja kebijakan. Oleh sebab itu, sebuah kebijakan tidak bersifat
permanen. Kebijakan dapat dilahirkan dalam rentang waktu yang tidak
dapat ditentukan serta sebagai bentuk pemecahan permasalahan atas
kejadian-kejadian yang ada pada masyarakat.8
Kebijkan publik juga dapat diartikan sebagai: (1) tindakan yang
bertujuan pada proses pencapai tujuan dari pada tindakan yang dilaksankan
secara kebetulan; (2) tindakan yang saling berhubungan dan terdapat pola-
pola yang menuju kepada pencapaian tujuan yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan bukan oleh keputusan diri sendiri; (3) kegiatan yang
dilakukan dengan sadar, sengaja, dan terarah yang dilakukan oleh
pemerintah dalam suatu bidang; dan (4) pedoman oleh pemerintah dalam
6
Desrinelti, Maghfirah Afifah, dan Nurhizrah Gistituati. Kebijakan Publik: Konsep Pelaksanaan.
Jurnal Riset Tindakan Indonesia. Vol. 6, No. 1, 2021. Hlm. 84
7
Desrinelti, Maghfirah Afifah, dan Nurhizrah Gistituati. Kebijakan Publik: Konsep Pelaksanaan.
Jurnal Riset Tindakan Indonesia. Vol. 6, No. 1, 2021. Hlm. 84
8
Desrinelti, Maghfirah Afifah, dan Nurhizrah Gistituati. Kebijakan Publik: Konsep Pelaksanaan.
Jurnal Riset Tindakan Indonesia. Vol. 6, No. 1, 2021. Hlm. 84
12
9
Desrinelti, Maghfirah Afifah, dan Nurhizrah Gistituati. Kebijakan Publik: Konsep Pelaksanaan.
Jurnal Riset Tindakan Indonesia. Vol. 6, No. 1, 2021. Hlm. 84
14
10
Sholih Muadi. KONSEP DAN KAJIAN TEORI PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK. Jurnal
Review Politik. Vol. 06, No. 02, 2016. Hlm. 199
16
11
Handayani, Tri Nur dan Endah Sri Hartatik. Peran Partisipasi Pimpinan dan Pegawai Administrasi
dalam Penyusunan Klasifikasi dan Jadwal Retensi: Studi Kasus pada Terminal LPG Semarang.
ANUVA, Volume 3 (2): 135-149, 2019. Hlm. 141
17
12
Saluman, Virginia Patrisia, Sofia E. Pangemanan dan Gustaf Undap. IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI DI KECAMATAN
DAMAU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD (Studi Kasus di Desa Damau Kecamatan Damau
Kabupaten Talaud). (2017)
18
efisiensi dan efektifitas serta relevansi yang bertujuan agar penyebaran ide
inovasi dapat diadopsi.13
Penelitian "Analisis Kualitatif Implementasi Kebijakan Penataan
Birokrasi di Era Abdul Aziz di Kabupaten Kolaka Timur" menunjukkan
bahwa proses pembuatan kebijakan yang dominan oleh peran aktif
pemerintah dalam reformasi birokrasi. Kesesuaian pelaksanaan reformasi
birokrasi dengan tujuan kebijakan, terutama di kalangan pejabat
pemerintahan, serta perlunya fokus pada disiplin, pengembangan, dan
motivasi kerja para pejabat sebagai sasaran kebijakan reformasi birokrasi.
Hasil ini menyoroti efektivitas dan tantangan dalam proses reformasi
birokrasi di Kabupaten Kolaka Timur, serta kontribusi penting pemerintah
dalam mendorong perubahan tersebut.14
Dalam keseluruhan penelitian, peran birokrasi dalam pembuatan
kebijakan publik sangat penting untuk meningkatkan keterwakilan dan
partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan. Birokrasi dapat berperan
sebagai aktor yang mempengaruhi proses kebijakan, serta dalam
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses
kebijakan.
C. Hubungan Antara Organisasi, Birokrasi Dan Kebijakan Public
Organisasi, birokrasi, dan kebijakan publik memiliki hubungan yang
sangat kompleks dan saling terkait dalam proses pengembangan dan
implementasi kebijakan publik. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana
organisasi dan birokrasi mempengaruhi kebijakan publik:
1. Pengembangan Kebijakan
Organisasi dan birokrasi memainkan peran penting dalam
pengembangan kebijakan publik. Mereka dapat berkontribusi pada
proses pengembangan kebijakan melalui analisis data, penelitian,
13
Fatmawati, Erma. Kebijakan Pendidikan dalam Perspektf Peran Birokrasi dan Partisipasi
Masyarakat. JIEMAN: Journal of Islamic Educational Management. Vol. 1, No. 1, 2019. Hlm. 74
14
Aziz, Era Abdul, Di Kabupaten, Kolaka Timur, Nur Seiha Ulfah Husen, M. Najib, dan Marlina
Rajab. Analisis Kualitatif Implementasi Kebijakan Penataan Birokrasi di Era Abdul Aziz di
Kabupaten Kolaka Timur. PAMARENDA: Public Administration and Government Journal.
Volume 3. No. 2, 2023. Hlm. 181
19
15
Adeti, Berlinda Ayu, dan Charis Christiani. Reformasi Administrasi dan Birokrasi Pemerintahan
Daerah Dalam Menigkatkan Kualitas Layanan Publik di Daerah. Jurnal Media Administrasi. Vol.
7, No. 1, 2022. Hlm. 42-44
16
Setiawan, Irfan, Rahmawati Sururama, dan Ismail Nurdin. Implementasi Kebijakan
Penyederhanaan Organisasi Di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. JURNAL TERAPAN PEMERINTAHAN MINANGKABAU. Vol. 2, No. 1, Edisi Januari
– Juni 2022. Hlm. 13-14
17
Kurniawan, Agung Tri. REVIEW LITERATUR BUDAYA ORGANISASI DAN PELAYANAN
PUBLIK DALAM PENERAPAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN INSTANSI
PEMERINTAHAN. Jurnal Ekonomi Trisakti. Vol. 3 No. 2, 2023. Hlm. 2253
20
18
Astri, Jamal. PENGARUH PERCEPTION, PREFERENCE DAN CUSTOMER VALUE
TERHADAP BEHAVIOR INTENTION PADA HOTEL BERBASIS SYARIAH (SURVEI PADA
KONSUMEN POTENSIAL DI SUMATERA BARAT). (2019)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi pemerintahan merujuk pada struktur, hierarki, dan fungsi-
fungsi yang ada dalam pemerintahan suatu negara. Ini mencakup
departemen, kementerian, badan, dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya
yang bertanggung jawab atas berbagai aspek pemerintahan, seperti
pendidikan, kesehatan, keuangan, pertahanan, dan lain sebagainya. Tujuan
dari organisasi pemerintahan ini adalah untuk memastikan bahwa
pemerintah dapat beroperasi secara efisien dan efektif dalam memenuhi
tugas-tugasnya.
Secara umum dapat dirumuskan birokrasi merupakan suatu tipe
organisasi yang melaksanakan tata kerja yang telah ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan, yang bertugas melakukan pelayanan umum
(public service) serta dilaksanakan dengan sepenuhnya (secara sende of
belonging dan sense of responsibility).
Kebijakan merupakan sebuah rangkaian aktivitas, aksi, sikap, rencana
progaram dan kuputusan yang dilakan oleh para aktor (pihak terkait)
sebagai upaya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Kebijakan
terdiri dari dua aspek, yaitu (a) kebijakan merupakan sebuah bentuk respon
mengenai kejadian yang terjadi untuk menghasilkan harmonisasi dari pihak
yang berkepentingan, menciptakan intensif atas prilaku pihak yang
mendapatkan perlakuan yang tidak rasional atas kerja bersama; dan (b)
kebijakan merupakan sebuah praktik sosial. Kebijakan bukan lah hal yang
bersifat tunggal maupun terisolir.
Peran organisasi dalam pembuatan kebijakan publik sangat signifikan,
terutama dalam meningkatkan keterwakilan dan partisipasi masyarakat
dalam proses kebijakan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
organisasi memiliki peran yang strategis dalam pengembangan dan
implementasi kebijakan, serta dalam mempengaruhi proses kebijakan
publik.
21
22