Busines Ethic (Etika Bisnis)

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

PT SURYA ALAM TUNGGAL

BUSINESS ETHIC(ETIKA BISNIS)


PENGERTIAN

Etika adalah ilmu / konsep yang bersifat normative
berkaitan dengan perilaku manusia baik secara individu
(pribadi dan hamba Tuhan) dan atau anggota kelompok
sosialnya yang digunakan untuk menilai apakah sebuah
tindakan yang dilakukan itu salah atau benar dengan
mengacu kepada norma yang berlaku.


Bisnis menurut ilmu ekonomi adalah menjual barang atau
jasa kepada konsumen untuk mendaptkan keuntungan
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan
bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum
yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan di masyarakat
TUJUAN ETIKA
Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral
dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup
beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi
memadai
Menilai praktek manusiawi dengan menggunakan
standar moral
Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak
secara moral pada situasi tertentu atau memberi
nasehat untuk perbaikan
Von Der Embse dan R. A Wagley memberikakan tiga (3)
pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika
bisnis, yaitu :
Utilitarian Approach : Setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dlam bertindak seseorang seharusnya
mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya
kepada msayarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan
dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Approach : Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun
tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan
menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain
Justice Approach : Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan
yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Dari berbagai pandangan etika bisnis, beberapa indikator yang
dapat dipakai untuk menyatakan bahwa seseorang atau
perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara
lain :
Indikator etika bisnis menurut ekonomi yaitu apabila
perusahaan atau pebisnis telah melakukan pengelolaan
sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien
tanpa merugikan masyarakat lain.
Indikator etika bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku
yaitu seseotang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam
bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis memenuhi
aturan-aturan khusus yang telah disepakati.
Indikator etika bisnis menurut hukum yaitu seseorang atau
suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis
apabila seseorang pelaku bisnis mematuhi segala norma
hukum yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
Indikator etika bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku
bisnis dianggap beretika bilamana dalam pelaksanaan
bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran
agama yang dianitnya.
Indikator etika bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap
pelaku bisnis baik secara individu maupun kelembagaan
telah menyelenggarakan bisnisnya dengan
mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang
ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan
suatu bangsa.
Indikator etika bisnis menurut masing-masing individu
adalah apabila masing-masing perlaku bisnis bertindak
jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.
PRINSIP ETIKA BISNIS
Prinsip otonomi adalah prinsip yang memandang bahwa
perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan
bidang yang dilakukan dan pelaksanaanya dengan visi misi
yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus
diarahkan untuk pengembangan visi dan misi perusahaan
yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan
karyawan dan komunitasnya.
Prinsip kejujuran, meliputi pemenuhan syarat-syarat
perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang
ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip
ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis
melakukan penipuan
PRINSIP ETIKA BISNIS

Prinsip tidak berniat jahat, prinsip ini ada hubungan erat


dengan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam
niat jahat perusahan itu
Prinsip keadilan, perusahaan harus bersikap adil kepada
pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya,
upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya,
pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain
Prinsip hormat pada diri sendiri merupakan prinsip yang
mengarahkan agar kita ingin diperlakukan dan tidak akan
memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin
diperlakukan.
DIMENSI MORAL DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN BISNIS
Ada dua prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan dimensi etis
dalam pengambilan keputusan yaitu :

Prinsip Konsequentialis : Konsep etika ini berfokus pada


konsekuensi dari pengambilan keputusan yang dilakukan
seseorang. Ini artinya, penilaian apakah sebuah keputusan
dapat dikatakan etis atau tidak, itu tergantung pada
konsekuensi (dampak) dari keputusan tersebut.
Prinsip Non Konsequentalis : Konsep etika ini mendasarkan
penilaian pada rangkaian peraturan yang digunakan sebagai
petunjuk / panduan pengambilan keputusan. Penilaian etis
lebih didasarkan pada alasan, bukan pada akibatnya
PRINSIP PENERAPAN ETIKA BISNIS
Berikut ini merupakan 10 prinsip di dalam menerapkan Etika
Bisnis yang positif :

Etika bisnis dibangun berdasarkan etika pribadi
Maksudnya, tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis
dengan etika pribadi. Kita dapat merumuskan etika bisnis
berdasarkan moralitas dan nilai-nilai yang kita yakini sebagai
kebenaran

Etika bisnis berdasarkan pada fairness

Etika bisnis membutuhkan integritas
Integritas merujuk kepada keutuhan pribadi, kepercayaan dan
konsistensi. Bisnis yang etis memperlakukan orang dengan
hormat, jujur dan berintegritas. Mereka menepati janji dan
melaksanakan komitmen

Etika bisnis membutuhkan kejujuran
Bukan jamannya lagi bagi perusahaan untuk mengelabui pihak lain
dan menyembunyikan cacat produk. Jaman sekarang adalah era
kejujuran. Pengusaha harus jujur mengakui keterbatasan yang
dimiliki oleh produknya

Etika bisnis harus dapat dipercayai

Etika bisnis membutuhkan perencanaan bisnis
Sebuah perusahaan yang beretika dibangun diatas realitas sekarang,
visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan.

Etika bisnis diterapkan secara internal dan eksternal

Etika bisnis membutuhkan keuntungan
Bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal
dan bertumbuh

Etika bisnis berdasarkan nilai

Etika bisnis dimulai dari pimpinan
MANFAAT ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN

Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena
etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini
terutama penting bagi perusahaan besar yang
karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama
lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua
karyawan terikat standart etis yang sama.

Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan
kelabu) dibidang etika

Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung
jawab sosialnya

Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada
umumnya, kemungkinan untuk mengatur diri sendiri (self
regulation)
MANFAAT ETIKA BISNIS BAGI PERUSAHAAN


Bagi perusahaan yang telah go public dapat memperoleh
manfaat berupa meningkatkan kepercayaan para
investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga
saham, maka dapat menarik minat para investor untuk
membeli saham perusahaan tersebut.

Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage)
perusahaan

Membangun corporate image / citra positif, serta dalam
jangka panjang dapat menjaga kelangsungan hidup
perusahaan (sustainable company)
MASALAH DALAM ETIKA BISNIS

1. Suap (Bribery)
2. Paksaan (Coercion)

3. Penipuan (Deception)
4. Pencurian (Theft)

5. Diskriminasi Tidak Jelas


(Unfair Discrimination)
1. SUAP (BRIBERY)
Adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima
atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan
mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan
kewajiban publik. Suap dimaksudkan untuk memanipulasi
seseorang dengan membeli pengaruh. “Pembelian” itu dapat
dilakukan baik dengan membayarkan sejumlah uang atau
barang, maupun pembayaran kembali setelah transaksi
terlaksana. Suap kadangkala tidak mudah dikenali, tetapi
pemberian hadiah (gift) tidak selalu dapat disebut sebagai
suap, tergantung dari maksud dan respons yang diharapkan
oleh pemberi hadiah.
2. PAKSAAN (COERCION)
Adalah tekanan, batasan, dorongan dengan
paksa atau dengan menggunakan jabatan atau
ancaman. Coercion dapat berupa ancaman
untuk mempersulit kenaikan jabatan,
pemecatan, atau penolakan industri terhadap
seorang individu.
3. PENIPUAN (DECEPTION)

Adalah tindakan seseorang


dengan tipu muslihat, rangkaian
kebohongan, nama palsu dan
keadaan palsu dengan maksud
menguntungkan diri sendiri
dengan tiada hak. Rangkaian
kebohongan ialah susunan
kalimat-kalimat bohong yang
tersusun demikian rupa yang
merupakan cerita sesuatu yang
seakan-akan benar.
4. PENCURIAN (THEFT)
Adalah tindakan mengambil sesuatu
yang bukan hak kita atau mengambil
property milik orang lain tanpa
persetujuan pemiliknya. Property
tersebut dapat berupa property fisik
atau konseptual. Pencurian juga dapat
berupa pemalsuan produk, mark-up
harga, penggunaan/pengambilan
informasi milik perusahaan oleh orang
yang tidak berwenang misalnya melalui
data atau program komputer.
5. DISKRIMINASI TIDAK JELAS (UNFAIR
DISCRIMINATION)

Adalah perlakuan tidak adil atau penolakan


terhadap orang-orang tertentu yang disebabkan
oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau
agama. Suatu kegagalan untuk memperlakukan
semua orang dengan setara tanpa adanya
perbedaan yang beralasan antara mereka yang
“disukai” dan tidak

Anda mungkin juga menyukai