Home Care Hipertensi Baru
Home Care Hipertensi Baru
Home Care Hipertensi Baru
ini tepat pada waktunya yang berjudul “pengaruh mirror theraphy terhadap uji
Dengan telah selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan masukan masukan kepada kami. Untuk itu kami
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari
pengalaman kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2020 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat bangsa dan negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan prilaku yang
sehat serta memiliki derajat kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata. Untuk menuju Indonesia sehat 2020 maka pemerintah
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan primer, terutama penyakit
hipertensi karena memiliki angka prevalensi yang tinggi dan akibat jangka
panjang yang ditimbulkan serta mempunyai konsekuensi tertentu
(Soeparman,dkk,2014).
Hipertensi banyak dikemukakan oleh para ahli. Menurut WHO
mengemukakan bahwa hipertensi terjadi bila tekanan darah diatas 160 /95
mmHg. Smelttzer dan Bare (2002) mengemukakan bahwa hipertensi
merupakaan tekanan darah persisiten atau terus menerus sehingga
melebihi batas normal dimana tekanan sistolik diatas 140mmHg dan
tekanan distolik diatas 90 mmHg.
Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa
pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat
haruslah baik (bersifat etis) dan benar (berdasarkan ilmu dan hukum yang
berlaku). Hukum yang mengatur praktik keperawatan telah tersedia
dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan, maupun
surat keputusan Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian
melakukan praktik keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah
merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi Indonesia
sehat tahun 2010. Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh
perawat sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun
di gedung puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat
maupun dirumah pasien. Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah
pasien disebut Home Care.
World Health Organization (WHO) dan Center Disease Control and
Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi di dunia
terus meningkat. Data pasien hipertensi di dunia sekitar satu milyar orang
dan meningkat setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi yang terdiagnosis
dokter di Indonesia mencapai 25,8% dan Yogyakarta menduduki peringkat
ketiga prevalensi hipertensi terbesar di Indonesia sesuai data Riskesdas
2013. Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah secara menetap. Umumnya, seseorang dikatakan
mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg.
Tingkat prevalensi hipertensi diketahui meningkat seiring dengan
peningkatan usia dan prevalensi tersebut cenderung lebih tinggi pada
masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah atau masyarakat yang tidak
bekerja (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Saat ini
terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih
banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini
antara lain 3 dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota
yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress,
obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan
makanan yang tinggi kadar lemaknya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa itu home care dan hipertensi ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan home care hipertensi ?
C. Tinjauan Penulis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka tujuan
dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mampu menjelaskan dan memahami apa itu perawat home care dan
hipertensi
2. Mampu menjelaskan dan memahami asuhan keperawatan home care
hipertensi
D. Mamfaat Penulisan Makalah
Hasil pembuatan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
informasi dan pembelajaran pada asuhan keperawatan home care
hipertensi
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Heme care
1. Definisi Home Care
Home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit ( Depkes, 2002 ). Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen
(2001) dalam Avicenna ( 2008 ) menyatakan home health care adalah
sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di
rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus
tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya. Tidak berbeda dengan
kedua definisi di atas, Warola ( 1980 ) mendefinisikan home care
sebagai pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan
keluarga, direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi
pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui
staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja (kontrak).
Menurut American of Nurses Association (ANA) tahun 1992
pelayanan kesehatan di rumah ( home care ) adalah perpaduan
perawatan kesehatan masyarakat dan ketrampilan teknis yang terpilih
dari perawat spesialis yang terdiri dari perawat komunitas, perawat
gerontologi, perawat psikiatri, perawat maternitas dan perawat medikal
bedah.
2. Sejarah Home Care
a. Di Luar Negeri
b. Di Dalam Negeri
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan
merupakan hal yang baru, karena merawat pasien di rumah baik
yang dilakukan oleh anggota keluarga yang dilatih dan atau oleh
tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah secara perorangan,
adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala.
3. Mamfaat Home care
2. Penyebab Hipertensi
Secara umum hipertensi di sebabkan oleh:
a. Asupan garam yang tinggi
b. Strees psikologi
c. Faktor gerentik
d. Kurang olahraga
e. Kebiasaan hidup yang tidak baikseperti merokok dan minum alcohol
f. Penyempitan pembuluh darah oleh lemak dan kolestrol tinggi
g. Peningkatan usia
berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu;
1. Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak
diketahui penyebabnya. Faktor yang mempengaruhi yaitu; genetic,
lingkungan, hiperaktivitas, saraf simpatis system rennin, . faktor-faktor
yang menybabkan resiko : obersitas, merokok, alcohol, dan polisitemia
.
2. Hipertensi sekunder
Penyebabnya yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom
cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg atau tekanan diastolic sama dengan atau lebih rendah dari
90 mmmHg
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari
160 mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg
3. Tanda Dan Gejala Hipertensi
1) Mengeluh lemas
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual dan muntah
6) Kesadaran menurun
7) Mimisan
4. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan penunjang dilakukan du acara yaitu;
a. Pemeriksaan yang segera seperti:
1) Darah : rutin, BUN, Creatirine, KGD
2) urine
3) eKg
4) Foto: dada : apakah ada oedema paru
b. Pemeriksaaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama :
1. Kemungkinan kelainan renal
2. Menyingkirkan kemungkinan Tindakan bedah neurologi : spinal
lab, CAT, Scan
3. Bila disangsikan feokhromositoma : urine 24 jam untuk
katekholamine metamefrin, venumadelic acid (VMA ) (Brooker,
2001)
5. Penatalaksanaan Hipertensi
Prinsip penatalaksanaan atau pengobatan hipertensu adalah
pengobatan atau perawatan jangka Panjang atau bahkan seumur
hiodup . Jika hipertensi jenis sekunder biasanya pengobatan dilakukan
dengan mnegobati faktor penyebabnya terlebih dahulu kemudian
hipertensinya. sedangkan hipertensi esensial biasanya akan
menggunakan bantuan obat obatan untuk menurunkan tekanan darah
Berikut adalah penatalaksanaan hipertensi dengan menggunakan
standar triple theraphy :
a. Diuretic, seperti furosemide , tiazid dan hidrokortiaziid
b. Betabolker, seperti metildopa dan resepin
c. Vasodilator seperti dioksid, pranosin, dan hidralasin .
d. ACE inhibitor
6. Komplikasi Hipertensi
Jika tekanan darah tinggi dibiarkan begitu saja, ini bisa merusak
pembuluh darah dan organ dalam tubuh dan bisa menyebabkab
komplikasi hipertensi . Dilansir dari mayor clinic beberapa komplikais
yang terjadi adalah :
a. Serangan jantung
b. Gagal jantung
c. Stroke
d. Aneurisma
e. Masalah ginjal
f. Masalah mata
g. Sindrom metabolic
h. Kesulitan dalam mengingat dan focus
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP,
harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya. Dan
Hendaknya pasien serta keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home
care, manicotti anjuran dari perawa, membantu dalam proses tindakan keperawatan,
dan dapat bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.
DAFTAR PUSAKA
Hidayat, Lukman. 2009. Home Care dan "sedikit konsep untuk anda"
https://sardjito.co.id/2018/07/09/pencegahan-penyakit-hipertensi-dengan-
gayahidup-sehat-dan-peningkatan-pengetahuan-tentang-hipertensi/
http://maalikghaisan.blogspot.com/2017/04/asuhan-keperawatan-hipertensi-2.html