LP 1 Sampe 8
LP 1 Sampe 8
LP 1 Sampe 8
Pertemuan I
Senin, 06 Juni 2022
A. Latar Belakang
Pada pertemuan pertama ini, mahasiswa melakukan Bina
Hubungan Saling Percaya (BHSP) untuk mendapatkan
kepercayaan dari keluarga Tn. S di Gampoeng Cot Mancang,
Kecamatan Blang Bintang adanya hubungan baik dalam keluarga
memudahkan mahasiswa untuk memberikan asuhan keperawatan
yang sistematis yang komprehensif dengan menerapkan teori-teori
keperawatan yang telah diajarin sesuai tahap perkembangan.
Hubungan saling percaya terlebih dahulu harus dibina sebelum
melakukan pengkajian.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Belum dapat diangkat diagnosa karena pengkajian belum
selesai
2. Tujuan umum
Untuk mendapatkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien, serta membina hubungan saling percaya (BHSP).
3. Tujuan khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, diharapkan:
a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat
dengan klien
b.Mengkaji data umum dan tentang riwayat kesehatan klien
mengenai:
1) Riwayat klien / data biografis Keluarga
2) Riwayat keluarga
3) Riwayat pekerjaan
4) Riwayat lingkungan hidup
5) Riwayat rekreasi dan hiburan
6) Sumber / system pendukung yang di gunakan
7) Status kesehatan saat ini
8) Status kesehatan masa lalu dalam keluarga
9) Riwayat penggunaan obat – obatan dalam keluarga
10)Riwayat keluarga dan penyakit keluarga
11)Pola kebiasaan sehari – hari setiap enggota keluarga
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Bina hubungan saling percaya (BHSP)
2. Metode : Wawancara
3. Media : Format Pengkajian
4. Waktu : 45 menit
5. Tempat : Gampoeng Cot Mancang Kecamatan Blang Bintang
Kabupaten Aceh Besar
D. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. 09.00 – 09.10 WIB Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Membuat kontrak waktu
3. Menjelaskan maksud dan bagian interaksi
2. 09.10 – 09.30 WIB Fase kerja
1. Melakukan interaksi dengan klien
(keluarga)
2. Melakukan pengkajian tentang data umum
setiap anggota keluarga
3. Status kesehatan umum setiap anggota
keluarga
3. 09.30 – 09.45 WIB Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan
2. Membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
3. Mengucapkan salam
E. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a. Telah membuat kontrak sebelumnya antara perawat dan
keluarga.
b. Tempat interaksi sesuai dengan yang disepakati.
2. Evaluasi Proses
a. Klien (keluarga) dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat.
b. Klien dapat mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan.
c. Klien (keluarga) aktif memberikan tanggapan/jawaban selama
interaksi.
d. Tidak ada gangguan selama proses interaksi.
3. Evaluasi Hasil
a. Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
(keluarga).
b. Klien (keluarga) dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk pengkajian keperawatan keluarga.
c. Klien (keluaga) dapat menceritakan riwayat penyakitnya.
d. Didapatkan data pengkajian tentang data umum dan status
kesehatan sesuai dengan format pengkajian pada klien
(lansia).
A. Latar belakang
Asuhan keperawatan keluaga dimulai dengan melakukan
pengkajian sebagai tahap pertama dimana seorang perawat
memperoleh informasi secara lengkap dan komprehensif, sehingga
dapat diidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi lansia. Data
yang diperoleh pada pertemuan pertama pada tanggal 6 Juni 2022
adalah dengan keluarga Tn. S terkhusus dengan An. R, tapi karena
terkendala jarak untuk pengkajian karena An. R sedang manjalani
pendidikan di pesantren semua info yang didapatkan dari ibu klien
yaitu Ny. M, An. R yang baru berumur 21 tahun sudah kecanduan
merokok, dan umur Tn. S sudah mecapai 51 tahun, alamat Cot
Mancang, Aceh Besar. Keluarga Tn. S semua beragama Islam dan.
Istri Tn. S hanya tamatan Smp .Berdasarkan kondisi di atas maka
pada pertemuan kali ini akan dilakukan pengkajian lebih lanjut untuk
mendapatkan data pola hidup, pengkajian fungsional, pengkajian
status mental, identifikasi aspek kognitif.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Belum dapat diangkat diagnosa karena pengkajian belum
selesai
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 2 kali diharapkan
didapatkan data pengkajian lengkap.
3. Tujuan Khusus
Setelah 45 menit interaksi, lansia diharapkan mampu:
a. Membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dan
nenek u.
b. Mendapatkan pengkajian lebih lanjut tentang pengkajian
fungsional, pengkajian status mental dan identifikasi aspek
kognitif.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Pengkajian fungsional, pengkajian status mental,
identifikasi aspek kognitif.
2. Metode : Tanya jawab dan diskusi.
3. Waktu : 45 menit.
4. Media :Format pengkajian, nursing kit (tensimeter,
stetoskop, termometer).
D. Strategi Kegiatan
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. 12.00 WIB Fase orientasi
1. Mengucapkan salam.
2. Membuat kontrak waktu.
3. Menjelaskan maksud dan bagian interaksi.
2. 12.15 WIB Fase kerja
1. Membina hubungan saling percaya.
2. Melakukan pemeriksaan TTV.
3. Mengkaji pengkajian fungsional, pengkajian
status mental, identifikasi aspek kognitif.
3. 12.30 WIB Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan.
2. Membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya.
3. Mengucapkan salam.
E. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Tersedianya format pengkajian.
b. Telah membuat kontrak dan tempat sebelumnya.
2. Kriteria proses
a. Keluarga Tn.S dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat.
b. Keluarga Tn.S dapat mengikuti dari awal sampai akhir
kegiatan.
c. Keluarga Tn.S aktif memberikan jawaban selama interaksi.
d. Tidak ada gangguan selama interaksi.
3. Kriteria Hasil
a. Terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan
Keluarga Tn.S
b. Data pengkajian yang didapatkan belum lengkap.
Laporan Pendahuluan Keperawatan Gerontik
Pertemuan IIl
Rabu, 08 Juni 2022
A. Latar Belakang
Pada pertemuan kedua selasa, 07 Junii 2022 perawat telah
menjalin komunikasi yang baik dengan Keluarga Tn.S dan
mendapatkan tanggapan yang baik pula dari Keluarga Tn.S, dari
komunikasi tersebut terciptalah hubungan saling percaya antara
perawat dengan Keluarga Tn.S. Keluarga Tn.S terlihat sangat terbuka
dan mau menceritakan segala hal yang ingin diketahui oleh perawat
terutama tentang kesehatan Keluarga Tn.S
Pada pertemuan ini juga diperoleh data tentang riwayat
kesehatan Keluarga Tn.S, Tekanan darah Tn. S 150/80 mmHg.
Keluarga Tn.S mengeluhkan tenang anak pertamanya yang
kecanduan merokok sejak terlepas dari pantauan mereka, Tn.S juga
mengeluhkan kaku kuduk dan sangat menganggu aktivitasnya jika
sedang kambuh. Selain itu, Tn.S juga sering khawatir dengan
kesehatan putra pertama mereka yang sudah di ketahui kecanduan
merokok. maka yang dapat dilakukan keluarga sekarang adalah
menegur dan menjelaskan tentang bahaya merokok seperti yang di
jelaskan oleh perawat pada keluarga Tn. S tentang bahaya merokok
Pada pertemuan ini, juga diperoleh tentang riwayat keluarga Tn.
S yaitu menurut pengakuan Ny. M tentang remaja pertamanya yaitu
An. R yang kecanduan merokok serta Tn. S sendiri yang sesekali
mengalami darah tinggi
Berdasarkan kondisi di atas, pada pertemuan ketiga hari 08 Juni
2022 di rumah Keluarga Tn.S, perawat akan melakukan pengkajian
lebih lanjut untuk mendapatkan data pengkajian atau pemeriksaan
fisik, pengkajian fungsional, pengkajian status mental, dan identifikasi
aspek kognitif pada Keluarga Tn.S
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Belum dapat dibuat diagnosa karena pengkajian belum selesai.
2. Tujuan umum
Untuk mendapatkan data kesehatan dan informasi mengenai
kondisi pada Keluarga Tn.S
3. Tujuan khusus
Selama 1 x 45 menit kunjungan, diharapkan Keluarga Tn.S
memberi informasi yang lengkap agar dapat dikaji data
kesehatannya yaitu, pengkajian atau pemeriksaan fisik, pengkajian
fungsional, pengkajian status mental, dan identifikasi aspek kognitif
pada Keluarga Tn.S
C. Rencana Kegiatan
E. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Tersedianya format pengkajian.
b. Interaksi dengan Keluarga Tn.S selesai dengan kontrak waktu
yang telah disepakati (45 menit).
2. Kriteria Proses
a. Keluarga Tn.S dapat mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan.
b. aktif memberikan jawaban selama interaksi.
c. Tidak ada gangguan selama interaksi.
3. Kriteria Hasil
Didapatkan data pengkajian atau pemeriksaan fisik, pengkajian
fungsional, pengkajian status mental, dan identifikasi aspek kognitif
pada Keluarga Tn, S
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ketiga kamis, 09 Juni 2022 perawat telah
melakukan pengkajian atau pemeriksaan fisik, pengkajia fungsional,
pengkajian status mental, dan identifikasi aspek kognitif pada Keluarga
Tn.S serta menanyakan tentang keluhan-keluhan yang dialami oleh
Keluarga Tn.S. Pada pengkajian fisik didapatkan keadaan Keluarga
Tn.S baik. Pada pemeriksaan fisik Tn. S didapatkan data TD 150/90
mmHg, RR: 22 x/menit, HR: 80 x/menit, BB: 55 Kg, TB: 155 Cm. Ny. M
didapatkan data TD 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit, HR: 77 x/menit,
BB: 47 Kg, TB: 150 Cm dan An. M yaitu putri mereka S didapatkan
data TD 120/80 mmHg, RR: 20 x/menit, HR: 80 x/menit, BB: 53 Kg,
TB: 159 Cm . dan anak terakhir keluarga Tn. S yang masi balita di
dapatkan data TD - mmHg, RR: 30 x/menit, HR: 80 x/menit, BB: 11,5
Kg, TB: 90 Cm. Didapatkan data pada keluarga Tn. S dimana An. R
yaitu anak pertama mereka yang kacanduan merokok di usia 21 tahun
serat Tn. S sendiri yang sesekali mengalami penyakit darah tinggi
(hipertensi).
Pada aspek spiritual keluarga Tn. S melakukan shalat 5 waktu
dan mengaji dan berzikir sehabis shalat. keluarga Tn. S kadang tdiak
mengalami masalah emosi dan mampu bersosialisasi dengan baik
dengan orang lain.
Berdasarkan data yang telah didapatkan selama pengkajian 2
hari, maka pada pertemuan keempat hari kamis , 09 Juni 2022 di
rumah keluarga Tn. S, perawat akan melakukan implementasi untuk
mengatasi masalah keperawatan terutama masalah merokok pada An.
R sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat. Karena
keluarga Tn. S sering mengeluh bahwa dia tidak setuju putranya
tersebut kecanduan merokok, maka implementasi yang akan dilakukan
perawat pada keluarga Tn. S yaitu penerapan tentang terapi control
diri Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
merokok.
2. Tujuan Umum
1. Setelah dilakukan pertemuan sebanyak 3 kali diharapkan Tn. S
memahim resiko merokok pada remaja terutama pada An. R
3. Tujuan Khusus
Setelah 1 x 45 menit interaksi diharapkan keluarga Tn. S dan
An. R mampu mengetahui tentang manfaat Terapi Kontrol diri untuk
darah dan mampu memenghilangkan kebiasaan merokok pada An.
R, demonstrasikan cara melakukan terapi control diri.
B. Rencana Kegiatan
1. Topik : Demonstrasikan terapi control diri
2. Metode : Demonstrasi dan diskusi
3. Hari : Kamis
4. Tanggal : 09 Juni 2022
5. Waktu : 45 menit
6. Tempat : Rumah keluarga Tn. S di Gampong Cot Mancang
7. Media : Leaflet dan Booklet
C. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. 10.00 – 10.05 WIB Fase orientasi
4. Mengucapkan salam.
5. Menjelaskan tujuan interaksi.
6. Membuat kontrak waktu.
2. 10.05 – 10.35 WIB Fase kerja
1. Menjelaskan pengertian terapi control diri
2. Menjelaskan cara melakukan terapi control
diri
3. Menjelaskan Manfaat terapi control diri
4. Meminta keluarga Tn. S untuk
mendemonstrasikan kembali cara terapi
control diri
3. 10.35 – 10.45 WIB Fase terminasi
5. Membuat kesimpulan hasil pertemuan.
6. Membuat kontrak waktu pertemuan
selanjutnya.
7. Mengucapkan salam.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Interaksi dengan keluarga Tn. S selesai dengan kontrak waktu
yang telah disepakati (45 menit).
b. Tersedianya leaflet dan booklet.
2. Kriteria Proses
a. Keluarga Tn. S mengikuti kegiatan dalam interaksi secara
penuh selama 45 menit.
b. Keluarga Tn. S aktif memberikan tanggapan/ jawaban selama
interaksi mengenai cara terapi control diri.
c. Tidak ada gangguan selama interaksi
3. Kriteria Hasil
a. Keluarga Tn. S dapat menyebutkan tujuan terapi control diri
b. Keluarga Tn. S memahami cara melakukan terapi control diri
c. Keluarga Tn. S mendemonstrasikan cara terapi kontrol diri
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
PIJAT PUNGGUNG LAMBAT
B. Tujuan Relaksasi
1. Menurunkan tekanan darah dengan cara merangsang pengeluaran
hormon endorphine
C. Cara Melakukan Relaksasi
1. Terapi mencuci tangan
2. Menyiapkan baby oil atau minyak zaitun dalam piring kecil
3. Mengatur posisi klien dengan posisi miring kiri
4. Membantu klien melepas pakaian
5. Memasang selimut pada bagian tubuh yang tidak diberi pijat
6. Mengoleskan baby oil atau minyak zaitun pada punggung pasien
7. Melakukan pemanasan pijat dengan peregangan punggung (mengurut
seluruh bagian punggung)
8. Melakukan pemijatan utama mengusap ujung jari dengan memutar
searah jarum jam dari pinggang ke bahu
9. Kemudian menekan dan mendorong tumit telapak tangan pada
badan pinggang dari bawah ke bahu ke sampai ke atas.
10. Mengusap dengan cara menekan dan dan memutar menggunakan
tumit telapak tangan dari bawah ke atas bahu.
11. Kemudian mengusap pada bagian tengkuk dari bawah tengkuk
sampai ke atas.
12. Mengusap bagian bahu kanan dan kiri secara lateral.
13. Mengusap seluruh punggung secara bersamaan dengan kedua
telapak tangan secara lateral.
14. Mengakhiri pemijatan dengan teknik slow down massage
(mengurut punggung kembali)
15. Membersihkan punggung ibu menggunakan air dan sabun bila
diperlukan atau di bersihkan menggunakan handuk.
MATERI PENYULUHAN TENTANG PENGERTIAN, PENYEBAB DAN
TANDA GEJALA HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal. Hipertensi dapat
didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer dan Bare, 2008).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal.
Seseoarang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastol (Corwin, 2010).
B. Penyebab Hipertensi
Menurut Mansjoer Arif ,2009. Berdasarkan penyebabnya
hipertensi dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1) Hipertensi Essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya disebut juga Hipertensi Idiopatik. Terdapat sekitar 95
% kasus. Faktor resiko dari hipertensi essensial adalah :
a) Keturunan
b) Usia
c) Komsumsi garam berlebihan
d) Stress dan alkohol
e) Kafein (teh dan kopi)
f) Kurang olahraga
g) Gaya hidup yang tidak sehat
C. Tanda dan Gejala
Menurut Mansjoer Arif ,2009. Berdasarkan tanda dan gejala
hipertensi yaitu :
1. Emosi tidak stabil dan mudah tersinggung
2. Telinga berdengung
3. Sukar atau sulit tidur
4. Mata berkunang-kunang
5. Rasa mual dan muntah
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Gerontik
Pertemuan Ke : V
selasa, 25 Desember 2019
A. Latar Belakang
Pada pertemuan kelima selama 45 menit, perawat telah
melakukan intervensi keperawatan khususnya untuk diagnosa nyeri
yaitu memberikan penkes tentang pengertian, penyebab dan tanda
gejala hipertensi. Dari hasil evaluasi, didapatkan bahwa Nenek U
dapat menyebutkan pengertian, penyebab dan tanda gejala dari
hipertensi.
Dari hasil pengkajian tanggal 23 Desember 2018 Nenek U
dapat menyebutkan pantangan makanan bagi penderita hipertensi
yaitu dengan tidak memakan makanan yang berlemak tinggi dan
banyak mengandung garam berlebihan. Namun Nenek U juga
mengatakan belum mengetahui banyak tentang cara pencegahan dan
makanan pantangan bagi hipertensi.
Berdasarkan data tersebut maka pada pertemuan keenam ini,
perawat berencana kembali melakukan implementasi lanjutan untuk
menguragi nyeri sesuai dengan rencana keperawatan yang telah
dibuat. Adapun implementasi yang akan dilanjutkan perawat pada
Nenek U yaitu penyuluhan tentang cara pencegahan dan makanan
yang di pantang oleh penderita hipertensi.
Untuk pertemuan keenam ini telah disepakati dengan Nenek U
yang akan dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Desember 2018 di
rumah Nenek U
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan keenam diharapkan Nenek U
dapat mengetahui pencegahan dan pantangan makanan pada
penderita hipertensi.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan 1 x 45 menit kunjungan, Nenek U mampu
menyebutkan cara pencegahan dan makanan yang di pantang bagi
penderita hipertensi.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan tentang pencegahan dan makanan
pantangan bagi penderita hipertensi.
2. Metode : Penyuluhan dan diskusi
3. Hari : Senin
4. Tanggal : 27 Desember 2019
5. Waktu : 45 menit
6. Tempat : Rumah Nenek U di Gampoeng Aneuk Paya
7. Media : Leaflet dan Booklet
D. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. 10.00 – 10.05 WIB Fase orientasi
1. Mengucapkan salam.
2.Menjelaskan tujuan interaksi.
7. Membuat kontrak waktu.
2. 10.05 – 10.35 WIB Fase kerja
1. Menjelaskan pencegahan dari hipertensi
2. Menjelaskan pantangan makanan pada
penderita hipertensi.
3. Meminta Nenek U menyebutkan kembali
pencegahan dan makanan pantangan pada
penderita hipertensi.
3. 10.35 – 10.45 WIB Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan.
2. Memberikan kesempatan bertanya pada Nenek
U.
3. Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
4. Mengucapkan salam.
E. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Interaksi dengan Nenek U selesai dengan kontrak waktu yang
telah disepakati (45 menit).
b. Tersedianya leaflet dan booklet
2. Kriteria Proses
a. Nenek U mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh
selama 45 menit.
b. Nenek U aktif memberikan tanggapan/ jawaban selama
interaksi mengenai pencegahan dan pantangan makanan pada
penderita hipertensi.
c. Diharapkan tidak ada gangguan selama interaksi.
3. Kriteria Hasil
Nenek U mengetahui tentang pencegahan dan makanan
yang dipantang pada penderita hipertensi.
MATERI PENYULUHAN PENCEGAHAN DAN MAKANAN YANG
DIPANTANG PADA PENDERITA HIPERTENSI
A. Pencegahan Hipertensi
Menurut Mansjoer Arif ,2009. Ada beberapa pencegahan
hipertensi yaitu :
1. Minum obat secara teratur
2. Diet kurangi makan makanan yang tinggi akan lemak dan garam
3. Gunakan obat secara tradisional untuk menurunkan hipertensi
4. Komsumsi sayur dan buah
5. Olahraga teratur ( jalan-jalan dipagi atau sore hari )
6. Kurangi kopi dan stress.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan keenam selama 45 menit, perawat telah
melakukan intervensi keperawatan khususnya untuk diagnosa nyeri
yaitu memberikan penyuluhan tentang cara pencegahan dan makanan
yang di pantang oleh penderita hipertensi. Dari hasil evaluasi,
didapatkan bahwa Nenek U dapat menyebutkan cara pencegahan
dan makanan yang di pantang oleh penderita hipertensi..
Berdasarkan data tersebut maka pada pertemuan ketujuh ini,
perawat berencana kembali melakukan implementasi lanjutan untuk
menguragi nyeri sesuai dengan rencana keperawatan yang telah
dibuat. Adapun implementasi yang akan dilanjutkan perawat pada
Nenek U yaitu mengevaluasi penyuluhan hipertensi dan pijat
punggung dalam menurunkan tekanan darah.
Untuk pertemuan ketujuh ini telah disepakati dengan Nenek U
yang akan dilakukan pada hari kamis tanggal 27 Desember 2019 di
rumah Nenek U.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan ketujuh diharapkan Nenek U
dapat mengetahui cara membuat obat tradisional untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan 1 x 45 menit kunjungan, Nenek U mampu
menjelaskan tentang pencegahan hipertensi dan manfaat pijat
punggung untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : pencegahan hipertensi dan manfaat pijat punggung
untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
2. Metode : Penyuluhan dan diskusi
3. Hari : Selasa
4. Tanggal : 28 Desember 2018
5. Waktu : 45 menit
6. Tempat : Rumah Nenek U di Gampoeng Aneuk Paya
7. Media : Leaflet dan Booklet.
D. Strategi Pelaksanaan
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. 10.00 – 10.05 WIB Fase orientasi
1. Mengucapkan salam.
2. Menjelaskan tujuan interaksi.
3. Membuat kontrak waktu.
2. 10.05 – 10.35 WIB Fase kerja
1. Menjelaskan tentang cara cegah dan manfaat nya
untuk menurunkan tekanan darah tinggi
2. Menjelaskan berapa kali melakukan pijat punngung
3. Meminta Nenek U menjelaskan tentang cara
membuat untuk menurunkan tekanan darah tinggi
dan
3. 10.35 – 10.45 WIB Fase terminasi
1. Membuat kesimpulan hasil pertemuan.
2. Memberikan kesempatan bertanya pada Nenek U
3. Membuat kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
4. Mengucapkan salam.
E. Kriteria Evaluasi
4. Kriteria Struktur
a. Interaksi dengan Nenek U selesai dengan kontrak waktu yang
telah disepakati (45 menit).
b. Tersedianya leaflet dan booklet
5. Kriteria Proses
a. Nenek U mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh
selama 45 menit.
b. Nenek U aktif memberikan tanggapan/ jawaban selama
interaksi mengenai cara membuat obat tradisional untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dan berapa kali minum obat
tradisional dalam sehari.
c. Diharapkan tidak ada gangguan selama interaksi.
6. Kriteria Hasil
Nenek U mengetahui tentang cara membuat obat tradisional
untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan berapa kali minum
obat tradisional dalam sehari.