Laporan PKL 1
Laporan PKL 1
Laporan PKL 1
DI SUSUN OLEH :
NAMA : Hasana
NIS : 10177
DI SUSUN OLEH :
NAMA : Hasana
NIS : 10177
Judul Laporan : Sistem Starting Star Delta Untuk Motor Induksi 3 Phasa
NIS : 10177
Judul Laporan : Sistem Starting Star Delta Untuk Motor Induksi 3 Phasa
NIS : 10177
Mengetahui,
NIY. 300100054
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik kerja lapangan (PKL) beserta
laporannya di PT. Bukit Energi Servis Terpadu Unit PLTU 3X10MW Tanjung Enim dengan
judul laporan “Sistem Starting Star Delta Untuk Motor Induksi 3 Phasa”
Laporan dan praktek kerja lapangan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu program
studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Bukit Asam Tanjung Enim. Praktik kerja
lapangan ini dilaksanakan pada 06 januari 2022 s.d. 04 april 2022 di PT. Bukit Energi Servis
Terpadu Unit PLTU 3X10MW Tanjung Enim.
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan dan penyusunan laporan, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak hingga terselesainya laporan ini dari pengumpulan
data sampai proses penyusunan laporan. Melalui halaman ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu, memberi masukan, serta
membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik kerja lapangan dengan banyak
mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT dan kedua orang tua tercinta, Bapak Ipan Patriansyah dan Ibu Ida
Parida, yang selalu memberikan dukungan dan bantuan positif baik secara moril
maupun materil dalam kegiatan magang ini.
2. Ibu Evi Komalasari, S.Sos, selaku kepala SMK Bukit Asam Tanjung Enim.
3. Ibu Sartika Febrianti, S.Pd, selaku Wali Kelas XI TITL.
4. Bapak Gemmilang Surya, S.Pd.,Gr, selaku ketua pelaksanaan PKL SMK Bukit
Asam Tanjung Enim.
5. Bapak Gemmilang Surya, S.Pd.,Gr, selaku pembimbing lapangan PKL.
6. Bapak Kabul Abdullah, selaku manager PT. BEST PLTU 3X10MW Tanjung
Enim.
7. Bapak Hengky, selaku AM. Perawatan di PT. BEST PLTU 3X10MW Tanjung
Enim.
8. Bapak Gangsar Prayogo, selaku pembimbing kerja praktek.
9. Selaku karyawan bagian elektrik khususnya, Bapak Ekky Apriansyah, Bapak kms.
Vio Pratama Putra, Bapak Supardi, Bapak Radona, Bapak Harsana yang telah
memberikan pengetahuan, wawasan, pengalaman, serta hiburan selama kerja
praktek.
10. Teman-teman khususnya teman-teman Praktek Kerja (Imaniar, Laudza Putri ,
Elvira Salsabila, Intan Permatasari, Kak Dimas Prasetyo, Verryal Rava dan Zikra
Fadilah) yang telah membantu dan memberikan semangat untuk bekerja, belajar
dan tertawa bersama.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan PKL ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermaanfaat bagi semua.
Hasana
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar berasal dari pertambangan
PT.Bukit Asam yang kemudian ditampung di stock pile. Sebelum batu bara dibakar
batu bara dihancurkan terlebih dahulu hingga berdiameter 0.8 mm. Air akan
dididihkan melalui pipa-pipa didalam furnace sampai suhu ± 500° C untuk
menghasilkan uap. Kemudian uap yang telah dihasilkan dipanaskan terlebih dahulu di
superheater agar uap benar-benar menjadi kering. Setelah uap kering didapat maka
akan dikirimkan ke turbin untuk memutar baling-baling turbin yang telah dicouple
dengan generator.
A. Boiler untuk mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas pada
uap.
B. Turbine untuk mengubah energi uap menjadi energi mekanik pada poros turbine
guna menggerakkan rotor generator.
C. Generator untuk mengubah energi mekanik pada rotor generator menjadi energi
listrik pada stator untuk disalurkan ke konsumen.
LANDASAN TEORI
Hampir semua motor (AC) yang digunakan adalah motor induksi, terutama
motor induksi tiga phasa yang paling banyak dipakai di perindustrian. Motor induksi
tiga phasa sangat banyak dipakai sebagai penggerak di perindustrian karena banyak
memiliki keuntungan, tetapi ada juga kelemahannya.
120 x f
Ns =
p
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor,
sehingga pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi atau gaya gerak listrik
(ggl) per phasa sebesar : Er = 4,44 f sNrΦ m (Volt)
Er = Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam (Volt)
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup ggl (E) akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di dalam medan magnet menimbulkan gaya
(F) pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya Lorenz (F) pada rotor
cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan
putar stator. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tegangan induksi
timbul karena terpotonnya batang konduktor rotor oleh medan magnet putar stator.
Artinya agar adanya teganganterinduksi maka diperlukan relative antara kecepatan
medan magnet putar stator (Ns) dan kecepatan putar rotor (Nr). Dan perbedaan antara
Ns dan Nr ini disebut dengan slip (S) yang dinyatakan dengan :
( Ns−Nr ) x 100 %
S=
Nr
Bila Nr = Ns maka slip bernilai nol, tidak ada fluks yang memotong belitan
rotor sehingga pada belitan rotor tidak diinduksikan tegangan, maka tidak ada arus
yang mengalir pada belitan rotor, dengan demikian tidak dihasilkan kopel, kopel
motor akan timbul bila Nr < Ns. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga
sebagai motor tak serempak atau asinkron.
2.3 Bagian-Bagian Motor Induksi Tiga Phasa
Star Delta adalah sistem starting motor paling banyak di gunakan untuk motor
listrik. Dikarenakan untuk menggerakkan motor daya yang dibutuhkan daya awal
yang besar dan juga menggunakan rangkaian star, apabila semua sudah stabil maka
rangkaian di ubah menjadi delata. Rangkaian ini mempunyai banyak timer dan juga
komponen konektor.
Fungsi Timer sebagai pengatur untuk pengubahan waktu rangkaian dari star
menjadi delta. Waktu yang biasa digunakan sekitar lima sampai sepuluh detik. Selain
itu timer, juga diperlukan TOL yang berfungsi sebagai pemotong rangkaian itu supaya
dapat berhenti apabila terjadi kelebihan beban muatan.
P
P = V.I COS ∅ ----- I =
V . cos ∅
Dimana :
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Hitung berapa besarnya arus (I), dengan daya (P) yang sama, coba anda bagi
tegangan (V) yang berbeda. Tentu saja hasilnya sudah bisa ditebak, dengan tegangan
yang besar maka arus akan kecil, begitu juga sebaliknya. Lalu apa hubungannya
rumus diatas dengan rangkaian star delta? Pada koneksi star delta ada perbedaan atara
besarnya tegangan pada koneksi star dan besarnya tegangan pada koneksi delta.
Contohnya dengan tegangan fasa 220V berapa tegangan line untuk hubung star dan
hubung delta?
Dari hasil diatas pada hubung star memiliki tegangan yang lebih besar
dibanding tegangan pada hubung delta. Dan tentu sudah terbukti metode starting
motor secara star delta dapat menurunkan besarnya arus star.
2.9 Hubungan Bintang (Y) Segitiga (∆ ) Pada Motor Induksi 3 Phasa
Sesuai dengan namanya yaitu bintang segitiga atau sering disebut star delta,
pengasutan ini bekerja dengan rangkaian belitan bintang (Y), dan beberapa saat
rangkaian bintang terlepas, kemudian digantikan dengan rangkaian segitiga (∆ ¿ .
Melalui metode bintang segitiga ini arus awal yang sampai 6 kali dapat dihindarkan
dengan cara menurunkan arus starting sebesar 33,33%. Arus yang mengalirpun dapat
ditekan menjadi 1/3 dari arus pengasutan langsung.
Prinsipnya adalah saat sebuah motor 3 phasa distart awal, motor tidak
dikenakan nilai tegangan penuh dan hanya arus saja digunakan secara penuh.
2) Berputar (running)
Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap
segera menurun keposisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan
sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan kecepatan, pembalikan arah
perputaran dan sebagainya.
3) Berhenti (stopping)
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoprasian motor dengan cara
memutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa
dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengaman / break), sehingga
motor dapat berhenti sesuai kebutuhan.
Kendali elektromagnetik termasuk dalam jenis kendali motor semi otomatis.
Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak mengeluarkan tenaga
besar), cukup dengan jari menekan.
Tombol tekan start awal menggerakan motor dan menekan tombol stops saat
menghentikan putaran motor. Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik menggunakan konduktor magnet, yang bisa dilengkapi oleh pengaman arus
lebih (Thermal Overload Relay) sebagai pengaman motor.
1) Kontaktor
Kontaktor adalah salah satu jenis peralatan listrik yang digunakan untuk
menghubungkan atau memutus rangkaian listrik (umumnya adalah motor listrik)
yang bekerja berdasarkan prinsip electromagnet. Kontaktor mempunyai belitan
dan jika dialiri arus listrik akan menimbulkan gaya magnetic. Sehingga gaya
magnetic ini akan mengoperasikan kontak-kontak dari kontaktor yang terdiri dari
kontak utama yaitu kontak yang digunakan untuk menghubungkan rangkaian daya
dan kontak bantunya digunakan pada rangkaian kontrol.
Gambar 5. Kontaktor
2) Timer
Timer adalah suatu relay waktu dimana pengoperasiannya dapat diatur berapa
lama on maupun offnya dengan setting waktu. Timer mempunyai kumparan
dengan nomor terminal a dan b atau 2 dan 10, dimana kedua terminal ini
dihubungkan ke sumber tegangan. Menurut pengoperasiannya timer dibagi dua
jenis yaitu :
a) On Delay
Timer jenis on delay ini bekerja atas dasar penundaan waktu. Apabila koil
timer sudah diberi tegangan, namun lengan-lengan kontaknya masih belum
bekerja, dikarenakan setting waktu kerja yang sudah diatur. Setelah beberapa saat
berulah pegas dari timer untuk mensuplai arus ke rangkaian lain.
b) Off Delay
Untuk kerja dari timer off delay meupakan kebalikan dari kerja on delay,
dimana waktu kerjanya dibatasi sampai waktu yang telah diatur. Pada saat koil
timer diberi tegangan, pegas dari timer juga langsung bekerja untuk menarik
lengan-lengan kontak timer.
3) Lampu Tanda
Lampu tanda adalah suatu lampu yang berfungsi sebagai indikator pada sistem
pengendali untuk pengoperasian motor listrik, lampu tanda umumnya digunakan
berwarna merah, kuning dan hijau, dengan supply tegangan 220 Volt. Lampu
tanda dipasan secara paralel dengan peralatan kontrol sehingga kita dapat
mengetahui peralatan mana saja yang sedang bekerja dan tidak bekerja.
4) Push Button
Push Button merupakan suatu jenis saklar tekan yang banyak dipergunakan
dalam rangkaian pengendali dan pengaturan. Saklar ini bekerja dengan prinsip
titik kontak NC atau NO saja, kontak ini memiliki 2 buah terminal baut sebagai
kontak sambungan. Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO kontaknya
memiliki 4 buah terminal baut. Push button akan bekerja bila ada tekanan pada
tombol dan saklar ini akan memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya.
Bila tekanan dilepas maka kontak akan kembali ke posisi semula karena ada
tekanan pegas.
Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari kontak
bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push button dibedakan
menjadi beberapa tipe yaitu :
a) Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena konntak akan menutup
bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka
kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
c) Tipe NC dan NO
Tipe ini memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan
maka sepasang kontak akan NC dan kontaklain akan NO, bila tombol ditekan
maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.
Gambar 13. Konstruksi Push Button NC & NO
Pada saat motor mengalami beban lebih maka kontak bantu NC dari pengaman ini
akan memutuskan suplai daya ke kontaktor yang mengoperasikan motor tersebut
sehingga motor akan berhenti bekerja dan terhindar dari kerusakan akibat
gangguan tersebut. Thermal ini dapat distel berdasarkan nilai arus oleh pabrik
pembuatnya. Proteksi ini dirancang sedemikian rupa sehingga arus jatuhnya kira-
kira 10% lebih tinggi dari nilai stelnya. Jika arus nominal motor 20 A maka arus
setting dari thermal adalah 22 A.
Gambar 14. Thermal Over Load
Pada operasi normal, MCB dipergunakan untuk membuka suatu rangkaian listrik,
misalnya untuk keperluan perawatan. Pada keadaan operasi tidak normal,
misalnya pada saat terjadi gangguan arus lebih maka pada keadaan ini MCB akan
membuka kontaknya secara otomatis sehingga rangkaian yang terganggu akan
segera dilokalisasi.
Umumnya sebuah PLTU ditempatkan didekat sumber air yang besar. Untuk
itulah di dekat Sungai Enim dibangun PT. Bukit Energi Servis Terpadu (PT. BEST)
PLTU 3 × 10 MW Tanjung Enim. Selain itu, lokasi pembangkit juga terletak
disebelah tambang batubara PT. Bukit Asam sehingga mengefisiensikan biaya
transportasi. Maka dapat dikatakan bahwa lokasi PT. Bukit Energi Servis Terpadu
(PT. BEST) PLTU 3 × 10 MW Tanjung Enim sangat strategis karena mendekati dua
sumber bahan baku utamanya yaitu air sebagai penggerak dan pendingin serta
batubara sebagai bahan bakarnya.
3.3 Visi dan Misi Perusahaan
Perusahaan pasti memiliki visi dan misi untuk mencapai target yang hendak
dicapainya. Perusahaan menetapkan visi dan misi untuk mengarahkan seluruh potensi
yang ada dalam perusahaan kepada satu fokus pencapaian.
3.3.1 Visi
Menjadi perusahaan Operational and Maintanance ( O & M ) yang
kompetitif untuk melayani pembangkit – pembangkit PTBA dan perusahaan
lainnya.
3.3.2 Misi
Memberikan layanan jasa Operational and Maintanance ( O & M ) secara
efisien, serta peduli K3 dan lingkungan.
Gambar 18. Sruktur Organisasi PT. Bukit Energi Servis Terpadu PLTU
3X10MW Tanjung Enim
((
(Sumber: Manajemen PT. Bukit Energi Servis Terpadu PLTU 3X10MW Tanjung Enim, 2019)
PEMBAHASAN MASALAH
- Push Button “On” ditekan, tegangan dari MCB mengalir menuju Coil
Magnetic Contactor K1, Magnetic Contactor K1 terhubung, Terminal NO
pada K1 juga terhubung dan mengalirkan tegangan dari Push Button “Off”
menuju Coil K1 (sebagai pengunci), saat Push Button “On” dilepas,
Magnetic contactor K1 tetap terhubung karena mendapat tegangan dari
“pengunci”
- Jika Push Button “Off” ditekan, sumber tegangan ke semua Coil Magnetic
Contactor terputus, dan Elektro Motor berhenti beroperasi.
Gambar 21. Rangkaian daya dan rangkaian kontrol star delta yang benar
Kesimpulannya kalau pemasangan instalasi motor itu harus sesuai standar
yang benar agar tidak terjadi hasil yang tidak diinginkan seperti lilitan motor terbakar
dikarenakan phase loss, hubungan singkat atau sebab-sebab lainnya. Khususnya kita
harus berhati-hati pada motor yang label terminalnya sudah hilang atau motor hasil
repairan/perbaikan yang mungkin sudah tidak sesuai lagi antara terminal dan
lilitannya. Jadi kita harus tentukan dulu mana U1U2, V1V2, dan W1W2.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sistem starting bintang (Y) segitiga (∆ ¿ untuk motor induksi 3 phasa bertujuan
untuk menekan arus start pengasutan motor listrik yang tinggi, saat motor
terhubung bintang (Y) arus starting yang digunakan lebih kecil dari arus starting
jika hubungan segitiga (∆ ¿ .
2. Cara kerja alat ini dengan menggunakan sistem kontrol semiotomatis, dengan
menggunakan fungsi utama dari kontaktor sebagai saklar magnetis yang
mempunyai prinsip kerja elektromagnetik. Kontaktor bekerja berdasarkan
pembentukan electromagnet yang menggerakkan elektromekanis penghubung
dari dua atau lebih titik penghubung (konektor) rangkaian sehingga dapat
menghasilkan kondisi kontak on atau kontak off.
3. Alat ini beroperasi dengan rangkaian daya dan rangkaian pengendali, dimana
rangkaian daya sebagai rangkaian utama yang menyalurkan energi listrik ke
beban melalui kontak utamanya dan rangkaian pengendali yang berfungsi sebagai
pengontrolan untuk menggerakkan kontak-kontak dari kontaktor, timer dan
thermal overload relay dengan bantuan dari push button.
4. Rangkaian yang pertama kali aktif saat tegangan tersambung adalah rangkaian
star (Y) yang ditandai dengan adanya 2 buah lampu led sebagai indicator yang
menyala.
5.2 Saran
1. Fungsi dari alat sebagai pengendali motor listrik 3phasa diharap bisa
dikembangkan lagi dengan menggunakan peralatan sistem kendali otomatis yang
lebih modern.
2. Sebelum menggunakan komponen peralatan utama diharap mempertimbangkan
spesifikasi komponen dengan kebutuhan beban kerja motor listrik.
BAB VI
DAFTAR PUSAKA
https://www.academia.edu/33105428/
RANGKAIAN_KONTROL_STARDELTA_MOTOR_AC_3PHASA
http://eprints.polbeng.ac.id/3257/4/KP%20-%203204181194%20-%20Full%20Text.pdf
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/08/Rangkaian-Star-Delta.html?m=1
https://id.scribd.com/document/360876195/REVISI-Laporan-Praktikum-Motor-Starting-Star-
Delta