Laporan Perjadin 23-24 Agustus 2022
Laporan Perjadin 23-24 Agustus 2022
Laporan Perjadin 23-24 Agustus 2022
1. Dasar :
Safrudin (Dinas PU) - Permasalahan yang dihadapi macet, banjir, air minum,
limbah. DPU mengampu tugas-tugas yang bukan PU seperti
sampah. Kajiannya seperti apa?
- Koneksi kelitbangan program ada di semua OPD. Terkait
semua inovasi.
Andi Arif (Ketua DPRD) - Mencoba membangun sinkronisasi terhadap kelitbangan dari
setiap OPD. Terkait penganggaran agar bisa fokus.
- Perencanaan besar fokus ke kelitbangan dengan anggaran
yang akan dinaikkan ke bappenas. Dengan ditarik ke IKN
- Kesulitan dalam berubahnya nomenklatur dan kementerian.
Dengan berubah menjadi IKN maka akan berubah lagi.
- Intinya supaya support anggaran bisa masuk ke Balikpapam,
dengan adanya proyek-proyek besar terkait Kelitbangan dan
inovasi, seperti banjir, kondisi jalan yang menyebabkan
banyak kecelakaan.
- Mau membangun jembatan layang ujung-ujungnya masalah
anggaran.
- Banyak rencana tetapi terbentur anggaran
- Prioritas kedua, penduduk Balikpapan akan bertambah
dengan melakukan migrasi ke IKN. Proyeksi dari BKKBN
setelah 2 tahun akan bertambah bermukim di Balikpapan.
Bisa 40 ribu PNS belum lagi ditambah dari penduduk yang
dari sektor swasta.
- Daya dukung wilayah harus ditambah.
- Jangan sampai kota Balikpapan seperti Jakarta pada periode
awal sehingga dampak negative lebih banyak dibandingkan
dengan positifnya
- Persoalan pertanahan dengan adanya IKN, sebelumnya tidak
ada daya tawar sekarang mematok harga tawar yang tinggi.
Balikpapan cukup luas tetapi terbatas pada pembagian 48
persen lahan untuk budidaya, 52 persen untuk lahan terbuka
hijau
- Kultur masyarakat beda. Balikpapan adalah perantau
sehingga tidak memiliki kultur yang kuat sehingga agak
berimbang. Masyarakat Balikpapan lebih majemuk dan lebih
elite/terbuka. Ada persoalan sosial sedikit tidak sampai akan
meledak, tidak ada kerusuhan besar selama ini.
- Pernah ada peraturan orang yang datang ke Balikpapan
dalam tempo 6 bulan harus memberi uang jaminan, apabila
tidak mendapat kerja maka akan dikembalikan ke kampung
halaman.
- Persoalan mendasar adalah akses jalan.
- Bahasa Balikpapan Bahasa Indonesia, tidak ada Bahasa khas.
- Harapan besar ketika pemerintah pusat konsisten terhadap
IKN, Jakarta pusat ekonomi dan perdagangan, Balikpapan
pusat IKN maka masih bagus.
- Sempat wacana ada otonomi khusus tetapi masih terbentur
dengan aturan pemerintah
- Balikpapan diharapkan ada perlakuan khusus terkait
perkembangan IKN. Balikpapan menyesuaikan untuk daya
dukung IKN tadi. Muara kajian ini bisa kesana maka bisa jadi
konsensus bersama.
- Balikpapan di dominasi sektor swasta, tetapi dengan adanya
lompatan IKN ini harus banyak berbenah sehingga menjadi
gelagapan terkait RIK (Rencana Induk Kelitbangan)
- Balikpapan selalu bertumbuh tetapi dari sektor swasta.
- Fokus utama adalah daya dukung wilayah kota. Dengan
proyeksi kota Jasa dengan pembangunan utara dan timur.
Tetapi yang tengah akan menjadi korban seperti banjir dll.
RIK akan diarahkan ke PERDA.
Simon (DPRD fraksi - Sinkronisasi perencanaan pusat dan Balikpapan.
Golkar)
- Tenaga kerja (SDM). Jangan sampai Balikpapan hanya
menjadi penonton. SDM dari luar lebih baik, sehingga yang
local menjadi tersisih.
- Balikpapan tidak terlalu kritis terhadap hal-hal yang menjadi
masalah di Balikpapan. Contohnya kelangkaan BBM padahal
kota minyak.
- Rencana tata ruang belum terlalu baik, masalah UU cipta
kerja, kebijakan daerah banyak ditarik ke pusat secara
terburu-buru.
- Perijinan belum teratur dengan baik. Alurnya belum jelas.
- Contoh perijinan online oleh perusahaan yang sebenarnya
tidak layak, karena sudah mendapatkan nomer ijin usaha
ketika mau ditindak satpol PP maka diperlihatkan surat
ijinnya ini, sehingga tidak bisa bertindak.
- Secara UU no 11 tahun 2020 tentang cipta kerja. Kebijakan
daerah ditarik ke pusat
- Daerah tidak sepakat tetapi pusat memberikan peluang.
Sehingga dipaksakan karena yang mengetahui persis adalah
daerah. Regulasi belum sinkron antara daerah dengan pusat
- Tata ruang banyak kepentingan sehingga saling tarik menarik.
Peran pemerintah daerah harus adil, tidak melihat investor
besar tapi jangan mengorbankan rakyat yang kecil.
Berlin (Bappeda) - Dihubungkan dengan RPJMD kota (sehingga harus merevisi
RPJMD kota). Terkait kelitbangan. Tapi periodenya terlalu
mepet.
Safaah (dinas - Permasalahan sosial belum diangkat. Sangat perlu untuk
pemberdayaan perempuan
diangkat karena khususnya untuk kota Balikpapan dengan
dan perlindungan anak)
predikat kota layak anak. Belum sampai menuju ke kota layak
anak. Bagaimana untuk memproteksi juga permasalahan
sosial (kekerasan perempuan dan anak)
- Sudah memiliki sarpras, yang menjadi masalah adalah jangan
sampai menjadi beban permasalahan sosial dengan adanya
IKN.
- Banyak masyarakat dari luar Balikpapan yang memiliki
banyak permasalahan kekerasan perempuan dan
perlindunngan anak
- Dari sisi BPJS Kesehatan diluar Balikpapan tidak ditanggung
oleh BPJS
- Akibatnya banyak yang dari luar masuk ke kota Balikpapan
untuk memperoleh perlindungan di kota Balikpapan baik dari
segi sarpras maupun biaya BPJS
- Perlu adanya dikaji secara makro, sehingga kedepan
permasalah itu tidak menambah beban kota Balikpapan
- Kedua, secara data pekerja anak tidak ada. Tetapi dari
disnaker ramai karena ketenagakerjaan terkait umur 16-60
tahun. Jangan sampai dengan migrasi penduduk dari luar,
maka akan banyak tenaga kerja anak yang masuk. Penjual
anak banyak dan terkoordinir
Srihana (DPRD) - Masih kurang puas terkait RPJMD
- Pendidikan dan Kesehatan Balikpapan gratis sampai seragam
sehingga anggaran habis.
- SD dan SMP baik Negeri maupun Swasta semua dibantu
- Banyak yang eksodus orang ke Balikpapan sehingga
menambah beban anggaran dibidang Pendidikan dan
Kesehatan
- Banyak pembangunan untuk PU dengan planning
pembangunan Mabes, bundaran air mancur
- Anggaran untuk itu tidak ada, sehingga RPJMD include untuk
anggaran dalam bentuk fisik menyambut IKN. Rule nya
adalah IKN dalam skala besar
Yudiarso (Disnaker) - Pendidikan yang perlu diperhatikan di Kota Balikpapan.
Perusahaan di Balikpapan memperkerjakan anak dari
Balikpapan walaupun Balikpapan tidak ada tambang.
- Pekerja di Balikpapan di data kami sekitar 4000 an. Yang
baru lulus SMK sekitar 2000 an
- SMK tidak terlalu banyak hanya 33 baik negeri maupun
swasta
- Peningkatan kualitas pendidikan di Balikpapan terutama SMK
terkait kejuruan dan skill
- Selama ini ketika mencari kartu kuning yang pertama ditanya
adalah keahlian. Sedangkan selama ini rata-rata keahlian ini
yang tidak mereka miliki.
- Di Balikpapan hanya satu SMK saja yang bagus kejuruannya
yaitu SMK 1. Sebelum lulus aja sudah ditunggu oleh
perusahaan. Kalau bisa kebijakan penerimaan siswa
dilakukan secara merata, karena kalau zonasi tidak adil dan
tidak merata.
- Peningkatan kualitas sekolah di seluruh Balikpapan
- Sebelum IKN proyek kilang minyak membutuhkan 12 ribuan.
Sekarang sudah memperkerjakan 90000 tenaga kerja dengan
70 persen berasal dari luar Balikpapan.
- Anak-anak Balikpapan kalau mencari kerja terlalu pemilih,
walaupun pendidikannya tertinggi adalah SLTA. Ingin bekerja
sebagai pengawas misalnya, kalau kerja kasar tidak mau.
Sedangkan pekerjaan di kilang minyak adalah kebanyakan
pekerja kasar/buruh. Sehingga mengambil pekerja dari luar
untuk perusahaan-perusahaan saat ini.
- Skill harus didukung dengan sertifikasi keahlian mereka
- Balikpapan belum punya BLK. BLK ada di propinsi sehingga
Balikpapan mendiklatkan di tempat swasta sehingga biayanya
tinggi. Selama ini diisi dengan pelatihan sangat teknis. Satu
orang bisa biaya 15 juta per diklat
Ratna (Dinas Penanaman - Penanaman modal terbesitnya adalah investasi
Modal dan perijinan)
- Target investasi dari pusat 14 trilliun. Sedangkan di kota
Balikpapan 4,3 trilliun.
- Tahun 2021 berlipat-lipat investasinya. Untuk tahun 2022
belum tahu, karena tahun 2021 memang ada proyek besar.
- Dengan adanya IKN investor berdatangan. Untuk membackup
investor dalam penanaman modal perlu kesiapan di OPD dan
sektor-sektor bidang masing-masing.
- Persiapan perlu memakan waktu. Untuk penanaman modal,
contoh investor industri perlu menyiapkan lahan industry.
Sektor pariwisata perlu digali contohnya pantai. Sektor jasa
dibidang perkantoran
- Persiapan bidang perijinan sudah berupaya dari pusat sudah
digital. Dimudahkan pelaku usaha bisa melakukan perijinan
dari rumah. Tetapi juga memberi peluang untuk
pendampingan perijinan apabila tidak bisa mengakses secara
online lewat KTPSP.
- Tata ruang masih dalam pembenahan. Ibaratnya punya
rumah tapi belum sempurna
Arizal (Dinas Lingkungan - Salah satu dasar pembentukan RPJMD adalah mengacu ke
Hidup)
RIK
- Mengacu ke Balikpapan bersih, Balikpapan cantik,
lingkungan Balikpapan aman
- DLH menangani kebersihan kota (persampahan), Cantik
untuk pertamanan sejak tahun 2022, lingkungan. Jadi DLH
merupakan gabungan dari tiga dinas yaitu BLH, DKPP,
Disperkim.
- RIK kalau memang besar rencana anggaran dan lain-lain,
siapa tahu membuat opsi lain.
- Di kemenkeu Alokasi anggaran melalui KPBU, sehingga
menjadi upan kedepannya
- Nomer satu di DLH adalah untuk persampahan, menangani
sampah kota
- Sebelum IKN sudah ada PSM (Proyek Strategis Nasional) atau
RDMP yang sangat menambah penduduk. Penduduk naik
pasti sampah naik. Tahun 2026 TPA akan penuh apabila
tidak melakukan inovasi atau teknologi yang dikembangkan.
Propinsi membuat TPU regional karena TPA yang sekarang
adalah dekat pintu masuknya tol sampai IKN.
- Balikpapan kurang tempat wisata.
- Perijinan jadi rancu, pembukaan lahan seenaknya sehingga
DLH yang bingung. Jenis penarikan kewenangan ke pusat
melalui berbagai undang-undang akan tergerus kewenangan
daerah.
- Di Balikpapan baru mencoba Sampah daun digunakan untuk
pallet bahan bakar pengganti batu bara di PLTU Telukwaru
Balikpapan, apabila berjalan sukses akan dijadikan PSN oleh
Jokowi
Hadna (PSKK UGM) - Pemindahan negara beberapa ada yang berhasil, beberapa ada
yang gagal.
- Contoh jerman bisa berhasil tetapi tidak bisa dikendalikan
(menjadi sepi tanpa kegiatan)
- Isu yang mengikuti adalah pemerintahan dan ekonomi dalam
pemindahan IKN. Balikpapan menjadi memiliki beban yang
sangat berat. Apakah hanya pemerintahan atau dengan
ekonomi.
- Khawatirnya Balikpapan hanya menjadi periferi (pinggiran)
seperti Bekasi, Depok
- Peran dari pemerintah pusat. Balikpapan tidak bisa
menyelesaikan sendiri, tetapi harus dibantu pusat.
- Kalau menjadi Teras harusnya dipercantik secara benar.
- Balikpapan apabila tidak ada otonomi khusus maka akan
bernasib sama dengan kota penyangga yang lain (Bekasi,
Depok) sehingga menjadi korban.
- Masalah kependudukan belajar dari DKI terlambat dengan
otonomi khususnya. Apabila Balikpapan tidak dimulai dari
sekarang maka bisa jadi akan bernasib sama.
- Fokus utama ke kelitbangan.
- Isu mereform birokrasi, SDM dan masyarakatnya. Balikpapan
menjadi smart city tapi dalam hal apa? Belum sampai smart
city tapi pada tahap digitalisasi
- Pemahaman awal tentang smart city salah. Contoh di
Magelang konsep smart city hanya seperti pakai CCTV dengan
adanya ruang khusus yang menangani CCTV
- Selama ini baru perubahan analog ke digital. Berharap yang
Balikpapan tahapnya jelas.
- Masih dalam digitization.
- Goal nya adalah smart city
- Ada isu terkait BRIN daerah.
- Isu kelembagaan, regulasi.
- Isu Kesehatan, ketenagakerjaan anak, kekerasan anak dan
perempuan
- Isu kependudukan, ketenagakerjaan dan Pendidikan menjadi
satu isu yang harus diangkat.
- Isu perijinan, kebersihan (persampahan). Investasi
pengolahan sampah dijadikan inovasi berbagai hal (seperti
tenaga listrik, gas)
Berlina Puspayanti
NIP. 197605082011012005
Kabid Penelitian dan Pengembangan ..……………….