Makalah Ilmu Tauhidaiueo
Makalah Ilmu Tauhidaiueo
Makalah Ilmu Tauhidaiueo
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
DOSEN PENGAMPU :
FITRAWATI, M. Ag
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Iman............................................................................................2
B. Lawan-Lawan Kata Iman..............................................................................2
1. Kufur.........................................................................................................2
2. Nifaq..........................................................................................................2
3. Zalim.........................................................................................................2
4. Fasiq..........................................................................................................2
C. Macam-Macam Kufur...................................................................................2
BAB III....................................................................................................................2
PENUTUP................................................................................................................2
A. SIMPULAN..................................................................................................2
B. SARAN.........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan pertama yang sering muncul dalam masyarakat islam adalah
mengenai masalah tauhid yaitu iman dan khufur, terkhusus masyarakat
awam yang minim akan ilmu. Ilmu tauhid merupakan salah satu ilmu pokok
yang harus digunakan dengan baik oleh setiap umat muslim. Ilmu tauhid
memiliki kedudukan yang sangat penting karena ilmu tauhid merupakan
tujuan bagi setiap umat muslim dalam rangka mengimani keesaan allah.
Karena kesalahan dalam pengajaran ilmu tauhid akan mengakibatkan
terjadinya kesalahpahaman bahkan kesesatan, serta problematika manusia
dalam dinamika berkehidupan sosial. Dalam masalah ini bahkan sering
terjadi perbedaan pendapat atau pandangan diantara sesama.
Oleh karena itu agar lebih jelasnya akan dibahas dalam makalah ini yang
mengenai apa itu iman, khufur serta apa saja macam-macam khufur.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan iman?
2. Apasaja lawan-lawan kata dari iman?
3. Apasaja macam-macam kufur?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan iman?
2. Untuk mengetahui apa saja lawan-lawan kata dari iman?
3. Untuk mengetahui macam-macam kufur?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman
Iman secara bahasa berasal dari kata Amana-Yu’minu-Iimanan yang
artinya mempercayai atau membenarkan sesuatu. Sedangkan iman secara
istilah membenarkan dengan hati, menyatakan dengan lisan,
membuktikannya dengan perbuatan terhadap kebenaran tersebut.
Iman juga biasa diartikan dengan pembenaran. Sebagian pakar
mengartikannya sebagai pembenaran hati terhadap apa yang didengar oleh
talinga, maka dari itu pembenaran apa saja tidak jukup kata mereka,
sedangkan pembenaran hati lebih penting.1
Dari sudut pandang agama islam tidak semua pembenaran dinamai iman.
Iman terbatas pada perasan menyangkut apa yang disampaikan oleh nabi
muhammad yang pokok-pokoknya bersumber dari rukun iman.2
Iman adalah sesuatu yang tidak terjangkau oleh indra, serta berkaitan
dengan nilai atau prinsip yang harus menjadi tolak ukur serta pendorong
bagi langkah-langkah yang konkret menuju tujuan yang konkret juga dan
tidak bertentangan dengan ilmu.4
1
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta Selatan : Lentera Hati, 2006), Hal. 5
2
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta Selatan : Lentera Hati, 2006), Hal. 5
3
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta Selatan : Lentera Hati, 2006), Hal. 4
4
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta Selatan : Lentera Hati, 2006), Hal. 6
5
Iman yang benar akan melahirkan aktifitas yang baik sekaligus dalam
menghadapi tantangan atauoun musibah. Iman yang diajarkan islam tidak
menuntut seseorang untuk menutup mata hati dan pikiran lalu membenrkan
apa yang disampaikan kepadanya.5
Perlu dipahami bahwa iman berbeda dengan ilmu. Bisa saja seseorang tahu
tapi tidak percaya ataupun bisa saja dia percaya tapi tidak tau karna iman
bersumber dari akal sedangkan ilmu bersuber pada kalbu.6
5
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta Selatan : Lentera Hati, 2006), Hal. 6
6
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta Selatan : Lentera Hati, 2006), Hal. 8
7
M. Quraish Shihab, Menabur Pesan Ilahi, (Jakarta Selatan : Lentera Hati, 2006), Hal. 9
6
Dalam pembahasan ilmu klam atau ilmu tauhid konsep iman terbsgi
menjsdi tigs golongan, yaitu :
1. Iman adalah tasdiq di dalam hati akan wujud allah swt dan kebenaran
nabi atau rasulullah. Menurut konsep ini iman dan kufur semata-mata
urusan hati bukan terlihat dari luar, jika seseorang sudah tasdiq akan
adanya aalh maka ia sudah disebut telah beriman, sekalipun
perbuatanya belum sesuai dengan tuntunan ajaran agamanya. Konsep
iman ini banyak dianut oleh madzab murji’ah, sebagian penganut
jahanniayah dan sebagian kecil asy’ariyah.
2. Iman adalah tasdiq didalam hati dan diucapkan dengan lisan.
3. Iman adalah tasdiq didalam hati, ikrar dengan lisan dan dibuktikan
dengan prbuatan. Antara iman dan perbuatan manusia terdapat
keterkaitan karena keimanan seseorang ditentukan oleh amal
perbuatannya.8
8
Iman Rachman, Islam Menjawab Semua Masalah Hidup, (Jakarta : Erlangga, 2011), Hal. 31
7
B. Lawan-Lawan Kata Iman
1. Kufur
Kata kufur atau kafir mempunyai lebih dari satu arti. Kufur dalam banyak
pengertian sering di antagoniskan atau sebagai keadaan yang berlawanan
dengan iman. Maka orang yang kufur atau kafir adalah orang yang tidak
percaya tau tidak beriman kepada allah swt.9
8
c. Keputusan dalam hidup
d. Kesuksesan dan kesenangan dunia11
2. Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan, kemiskinan, politik
dan budaya.
Faktor lingkungan sangat besar pengaruhnya bahkan lebih
dominan dlam menentukan akidah seseorang, linkungan yang kurang
baik menghasilkan pembakangan dan penolakan apriori terhadap
kebenaran. Faktor kemiskinan arah politik dan budaya suatu
masyarakat juga menentukan bagaimana karakter keimananan
seseorang. Ini dapat dilihat dari bagaimana kondisi lingkungannya
sulitnya lapangan pekerjaan dan budaya malas telah membawa kepada
kemiskinan, yang dari sini akan mempengaruhi perpolitikan dan
budaya bangsa.12
2. Nifaq
Nifaq adalah suatu perbuatan yang alahir dan batinnya tidak sama.
Secara lahirlah beragama islam, namun jiwanya atau batinnya tidak
beriman. Munafik adalah orang yang melkukan perbuatan nifaq. Sulit
mengetahui orang munafik sebab mereka disekekiling kita, menghadapi
orang orang munafik harus berhati hati karna keberadaan mereka seperti
11
Yuni Puspitaningrum, “Konsep, Iman Dan Nifaq”, Jurnal Pendidikan Isu-Isu Sosial, Vol. 18 No. 2
Hal. 37
12
Yuni Puspitaningrum, “Konsep, Iman Dan Nifaq”, Jurnal Pendidikan Isu-Isu Sosial, Vol. 18 No. 2
Hal. 38
13
Iman Rachman, Islam Menjawab Semua Masalah Hidup, (Jakarta : Erlangga, 2011), Hal. 9
9
musuh didalam selimut. Orang orang munafik suka memanfaatkan segala
situasi untuk menghancurkan islam. Oleh sebab itu untuk mengetahui
seseorang itu munafik atau tidaknya dapat dilihat dari sikap dan
perbuatannya yang merugikan atau bertentangan dengan kepentingan
agama islam.14
Baik dari segi agama maupun moral, sikap ataupun perbuatan munafik
dipandang sangat hina. Sebab itulah allah akan menghukum perbuatan
mereka dengan dimasukkannya kedalam neraka sebagaimana dalam
firman allah15
14
Iman Rachman, Islam Menjawab Semua Masalah Hidup, (Jakarta : Erlangga, 2011), Hal. 38
15
Iman Rachman, Islam Menjawab Semua Masalah Hidup, (Jakarta : Erlangga, 2011), Hal. 39
10
sosialnya dia sering kali berperilaku atau menampakan tanda-tanda
kemunafikan seperti gemar berdusta, gemar ingkar janji, sebab
orang yang ingkar janji itu melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan apa yang pernah ia janjikan, serta gemar berkhianat sebab
ia gemar melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apanah yang
di pegangnya.16
3. Zalim
Kata zalim sendiri disebutkan 315 kali di dalam al-quran dengan
maksud dan makna yang beragam, bahwasanya kata zalim memiliki kata
dasar menempatkan sesuatu bukan pada tempat yang semestinya, baik
menyangkut ukuran, waktu dan tempat.
Kata zalim berelasi dengan beberapa kata yang lain, seperti khufr
(menutupi atau menyelubungi), kadzib (dusta atau
bohong),syirik(mempersekutukan), baghyu(melampaui batas), dan mu’tadi
(melanggar hak).
16
Fatira Wahidah, “Nifaq Dalam Hadist Nabi Saw”, Jurnal Al-Munzir, Vol. 6 No. 1
17
Siti Marwani, “Analisis Semantik Kata Zalim Dalam Al-Qur’an”, (Jakarta : Institut Ilmu Al-Qur’an,
2020)
11
4. Fasiq
Fasiq merupakan perbuatan yang melanggar perintah allah swt. Baik itu
perbuatan yang tergolong dosa besar maupun dosa kecil, juga mencangkup
perbuatan yang mengeluarkan pelakunya dari islam atau tidak
mengeluarkannya dari islam.
18
Taufiq Hidayat Siregar, “Konsep Fasiq Dalam Tafsir”, Jurnal Pendidikan, Agama Dan Sain, Vol. 4
No. 1
19
Taufiq Hidayat Siregar, “Konsep Fasiq Dalam Tafsir”, Jurnal Pendidikan, Agama Dan Sain, Vol. 4
No. 1
12
adalah tidak ada ampunan yang mana akan dimasukan allah swt kedalam
api neraka.20
C. Macam-Macam Kufur
1. Munafik
Munafik merupakan bentuk kata benda dari bahasa arab tjdtdfktf
yang merujuk pada orang yang berpura-pura, secara etimologis berasal
dari kata nifaqa (akar hurufnya nun-fa-qaf).
Kata munafiq selalu dikaitkan dengan sifat manusia. Salah satu
filsuf yunani yakni plato, membagi jiwa manusia menjadi tiga kategori
yaitu akal budi, kebanggaan, dan harat duniawi.21
20
M. Sayfudin Khasan, “Fasiq Dalam Al-Qur’an”, (Palembang : Uin Raden Fatah, 2016)
21
Khairunnisa, “Munafik Menurut M. Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Mishbah Dan Implikasinya
Dalam Kehidupan Manusia”, Kearsipan Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah Iain Bone, 2021, Hal.
13
2. Murtad
Murtad adalah perpindahan, keniscayaan agama dari orang yang
semula beragama islam, keluar dan beragama lain selain islam. Pelaku
murtad dalam hukum islam akan memperoleh hukuman berupa
eksekusi mati menurut konsensus fuqaha.22
Konsensus tersebut dipahami dari beberapa hadis berisi perintah
membunh pelaku murtad dan fakta tentang eksekusi murtad dimasa
nabi muhammad saw. Tentu sangatlah masuk akal bila hukum islam
memandangnya sebagai perbuatan terlarang yang langsung
mendapatkan sangsi di dunia, sekalipun ada perbedaan bentuk sangsi
yang akan dijatuhkan kepada pelaku.23
3. Musyrik
Orang musyrik adalah manusia yang seharusnya berserah diri
kepada allah swt serta berpaling dari semua agama selain daripada
agama islam.
Wujud perumpaman orang musyrik adalah mereka berani
menyembah selain allah dan percaya bahwa ada kekuatan yang lebih
hebat atau setara dengan kekutan allah, padahal hanya allah saja yang
mempunyai kekuatan diatas segala-galanya.
Hikmah prumpamaan orang musyrik adalah sebagai akhlak tercela
juga menghinakan kemuliaan manusia serta hilangnya kesabaran
manusia karena prilaku musyrik.24
50-51
22
Ja’far Assagaf, “Konteksualisasi Hukum Murtad Dalam Perspektif Sejarah Sosial Hadis”, Jurnal
Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, Vol. 14 No. 1
23
Muhammad Ridho, “Murtad : Hubungannya Dengan Hukum Islam Dan Ham”, Jurnal
Jurisprudentia, Vol. 4 No. 1
24
Dinul Haq, “Perumpamaan Orang Musyrik” (Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar, 2019)
14
Kehidupan Orang Atheis Yang Tidak Memiliki Pedoman Hidup
Yang Baku Dan Berfungsi Sebagai Pedoman Utama Seperti Kitab
Suci, Tuntunan, Serta Nasehat Dari Para Pemimpin Ataupun Orang-
Orang Bijak, Maupun Buku-Buku Yang Mengenai Kajian Spiritua
Litas Kehidupan Seperti Yang Biasa Terjadi Dalm Kehidupan
Masyarakat Agama.
Para Penganut Atheis Mereka Memilih Untuk Sendiri Mencari,
Dan Menerapkan Bermacam Nilai Kehidupan Yang Bersifat Universal
Sebagai Pedoman Hidup Mereka.25
25
Ricky Sulistiadi, “Gambaran Makna Hidup Pada Penganut Atheis”
15
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17